Dasar Epidemiologi
Dasar Epidemiologi
tubuh manusia dan belum masuk ke dalam tubuh. Pada keadaan ini belum
ditemukan adanya tanda-tanda penyakit dan daya tahan tubuh penjamu masih
kuat dan dapat menolak penyakit. Keadaan ini disebut sehat.
2. Tahap inkubasi (sudah masuk Patogenesis)
Pada tahap ini biit penyakit masuk ke tubuh penjamu, tetapi gejala-gejala
penyakit belum nampak. Tiap-tiap penyakit mempunyai masa inkubasi yang
berbeda. Kolera 1-2 hari, yang bersifat menahun misalnya kanker paru, AIDS dll.
3. Tahap penyakit dini
Tahap ini mulai dihitung dari munculnya gejala-gejala penyakit, pada tahap ini
penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih ringan dan masih bisa melakukan
aktifitas sehari-hari. Bila penyakit segera diobati, mungkin bisa sembuh, tetapi
jika tidak, bisa bertambah parah. Hal ini terganting daya tahan tubuh manusia
itu sendiri, seperti gizi, istirahat dan perawatan yang baik di rumah (self care).
4. Tahap penyakit lanjut
Bila penyakit penjamu bertambah parah, karena tidak diobati/tidak terturn atau
tidak memperhatikan anjuran-anjuran yang diberikan pada penyakit dini, maka
penyakit masuk pada tahap lanjut. Penjamu terlihat tak berdaya dan tak
sanggup lagi melakukan aktifitas. Tahap ini penjamu memerlukan perawatan dan
pengobatan yang intensif.
5. Tahap penyakit akhir
Tahap akhir dibagi menjadi 5 keadaan :
a. Sembuh sempurna (bentuk dan fungsi tubuh penjamu kembali berfungsi
seperti keadaan sebelumnya/bebeas dari penyakit)
b. Sembuh tapi cacat ; penyakit penjamu berakhir/bebas dari penyakit, tapi
kesembuhannya tak sempurna, karena terjadi cacat (fisik, mental maupun sosial)
dan sangat tergantung dari serangan penyakit terhadap organ-organ tubuh
penjamu.
c. Karier : pada karier perjalanan penyakit seolah terhenti, karena gejala
penyakit tak tampak lagi, tetapi dalam tubuh penjamu masih terdapat bibit
penyakit, yang pada suatu saat bila daya tahan tubuh penjamu menurun akan
dapat kembuh kembali. Keadaan ini tak hanya membahayakan penjamu sendiri,
tapi dapat berbahaya terhadap orang lain/masyarakat, karena dapat menjadi
sumber penularan penyakit (human reservoir)
d. Kronis ; pada tahap ini perjalanan penyakit tampak terhenti, tapi gejala-gejala
penyakit tidak berubah. Dengan kata lain tidak bertambah berat maupun ringan.
Keadaan ini penjamu masih tetap berada dalam keadaan sakit.
e. Meninggal ; Apabila keadaan penyakit bertambah parah dan tak dapat diobati
lagi, sehingga berhentinya perjalanan penyakit karena penjamu meninggal
dunia. Keadaan ini bukanlah keadaan yang diinginkan.
C. Upaya pencegahan dan ukuran frekuensi penyakit.
Dalam kesehatan masyarakat ada 5 (lima) tingkat pencegahan penyakit menurut
Leavell and Clark. Pada point 1 dan 2 dilakukan pada masa sebelum sakit dan
point 3,4,5 dilakukan pada masa sakit.
1. Peningkatan kesehatan (health promotion)
a. Penyediaan makanan sehat dan cukup (kualitas maupun kuantitas)
b. Perbaikan hygiene dan sanitasi lingkungan, misalnya penyediaan air bersih,
digunakan CHN sebagai alat meneliti dan mengobservasi pada pekerjaan dan
sebagai dasar untuk intervensi dan evaluasi literatur riset epidemiologi. Metode
epidemiologi sebagai standard kesehatan, disajikan sebagai alat untuk
memperkirakan kebutuhan masyarakat. Monitoring perubahan status kesehatan
masyarakat dan evaluasi pengaruh program pencegahan penyakit, dan
peningkatan kesehatan. Riset/studi epidemiologi memunculkan badan
pengetahuan (body of knowledge) termasuk riwayat asal penyakit, pola
terjadinya penyakit, dan faktor-faktor resiko tinggi terjadinya penyakit, sebagai
informasi awal untuk CHN. Pengetahuan ini memberi kerangka acuan untuk
perencanaan dan evaluasi program intervensi masyarakat, mendeteksi segera
dan pengobatan penyakit, serta meminimalkan kecacatan. Program utama
pencegahan difokuskan pada menjaga jarak perantara penyakit dari host/tuan
rumah yang rentan, pengurangan kelangsungan hidup agent, penambahan
resistensi host dan mengubah kejadian hubungan host, agent, dan lingkungan.
Kedua, program mengurangi resiko dan screening, ketiga : strategi mencegah
pada pribadi perawat dengan body of knowlwdge yang berasal dari riset
epidemiologi, sebagai dasar untuk pengkajian individu dan kebutuhan kesehatan
keluarga dan intervensi perencanaan perawatan.
Akhirnya pada tahun 1977 dalam Sidang Kesehatan Sedunia ( World Health
Essembly ) dihasilkan kesepakatan Health For All by The Year 2000 atau
Kesehatan Bagi Semua Tahun 2000
Sebagai tindak lanjut, pada tahun 1978 Konferensi Alma Ata menetapkan
Primary Health Care ( PHC ) sebagai Strategi Global atau Pendekatan untuk
mencapai Health For All by The Year2000 (HFA 2000) atau Kesehatan Bagi
Semua Tahun 2000 (KBS 2000).
DEFINISI PHC
Primary Health Care ( PHC ) adalah pelayanan kesehatan pokok yang
berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang
dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam
masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya
yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap
tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self
reliance) dan menentukan nasib sendiri (self determination).
1. Pelayanan Kesehatan Pokok/Dasar
2. Dapat diterima dan dilaksanakan oleh masyarakat sendiri
3. Dibiayai sendiri (terjangkau masyarakat)
4. Semangat hidup sendiri
5. Menentukan nasib sendiri
PRINSIP PHC
Pemerataan upaya kesehatan
Distribusi perawatan kesehatan menurut prinsip ini yaitu perawatan primer
dan layanan lainnya untuk memenuhi masalah kesehatan utama dalam
masyarakat harus diberikan sama bagi semua individu tanpa memandang
jenis kelamin, usia, kasta, warna, lokasi perkotaan atau pedesaan dan kelas
sosial.
Penekanan pada upaya preventif
Upaya preventif adalah upaya kesehatan yang meliputi segala usaha,
pekerjaan dan kegiatan memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
dengan peran serta individu agar berperilaku sehat serta mencegah
berjangkitnya penyakit.
Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan
Teknologi medis harus disediakan yang dapat diakses, terjangkau, layak dan
diterima budaya masyarakat (misalnya penggunaan kulkas untuk vaksin cold
storage).
Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian
Partisipasi masyarakat adalah proses di mana individu dan keluarga
bertanggung jawab atas kesehatan mereka sendiri dan orang-orang di sekitar
mereka dan mengembangkan kapasitas untuk berkontribusi dalam
pembangunan masyarakat.
Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengakuan bahwa kesehatan tidak dapat diperbaiki oleh intervensi hanya
dalam sektor kesehatan formal; sektor lain yang sama pentingnya dalam
mempromosikan kesehatan dan kemandirian masyarakat.
SEKTOR TERKAIT KESEHATAN
Sektor-sektor ini mencakup, sekurang-kurangnya:
dan
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada
masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan
dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.