Anda di halaman 1dari 2

A.

Tuhan /
Ketika Abu Bakar Ash-Shiddiq ditanya oleh seorang sahabat, “Bagaimana engkau men
genal Tuhanmu?” Beliau menjawab, “Aku mengenal Tuhan melalui Tuhanku. Seandainy
a Dia tak ada, aku tak dapat mengenal-Nya”. Kemudian ditanya lagi, ”Bagaimana a
nda mengenal-Nya?” Abu Bakar menjawab, “Ketidakmampuan mengenal- Nya adalah penge
nalan” ( ) .
Pernyataan Abu Bakar as-Shiddiq di atas menggambarkan, bahwa manusia tidak akan
mampu mengenal Tuhan hanya dengan kemampuan akalnya. Karena itu, pengetahuan ten
tang Tuhan hanya dapat diperoleh dari Tuhan sendiri. Dalam hal ini, Tuhan memper
kenalkan diri-Nya melalui wahyu yang disampaikan kepada para nabi dan rasul-Nya.
Dalam ajaran Islam, wahyu yang diturunkan Allah berupa Alquran dan al-Hadits. Al
quran, sebagai Kitab Suci yang lafal dan maknanya berasal dari Allah, banyak men
informasikan tentang sifat-sifat Tuhan. Sifat-sifat tersebut diformulasikan dala
m suatu istilah yang disebut Al-Asma’ al-Husna (nama-nama yang paling baik).
Para ulama berbeda pendapat dalam menghitung jumlah Al-Asma’ al-Husna yang terda
pat dalam Alquran. Thabathaba’i dalam Tafsir Al-Mizan, umpamanya, menyatakan jum
lah Al-Asma’ al-Husna dalam Alquran sebanyak 127. Ibnu Barjam (w. 536 H.) menyeb
utkan ada 132 nama yang termasuk dalam Al-Asma’ al-Husna. Sedangkan Imam Al-Qurt
huby, setelah menghimpun dari berbagai pendapat ulama sebelumnya, menyebutkan le
bih dari dua ratus nama yang termasuk Al-Asma’ al-Husna. Namun, pendapat yang po
puler tentang jumlah nama-nama tersebut adalah yang didasarkan pada Hadits,
:
.
( )
Artinya: Sesungguhnya Allah memimiliki 99 nama, seratus kurang satu. Barangsiapa
yang “menghitungnya” maka dia akan masuk syurga. Allah itu ganjil (Esa), senang
pada yang ganjil (H. R. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dll.)
Salah satu di antara ayat-ayat Alquran yang memuat Al-Asma’ al-Husna, terdapat d
alam Surat Al-Hasyr/59: 22 – 24 sebagai berikut:

22. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan
yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, raja, yang Maha suci, yang Mah
a Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha Perkas
a, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yan
g mereka persekutukan.
24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk Rupa, yan
g mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan bumi. dan
dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
1. Allah adalah nama Tuhan yang paling banyak disebutkan dalam Alquran. Menurut
Muhammad Fuad Abdul Baqi, paling tidak terdapat 2.697 kali lafal Allah ini dite
mukan dalam Alquran. Namun di antara para ulama masih terdapat perbedaan pendapa
t tentang status lafal ini; apakah ia merupakan bagian dari Al-Asma’ al-Husna at
au bukan.
Selain dari silang pendapat tentang kedudukan lafal ini, perbedaan pandangan par
a ulama juga terjadi pada masalah etimologi (asal-usul atau akar kata) dari lafa
l Allah; apakah ia termasuk isim musytaq atau isim jamid? Bagi kalangan ulama y
ang berpendapat bahwa lafal Allah adalah isim jamid, berpandangan bahwa kata ter
sebut tidak terambil dari suatu kata tertentu dalam bahasa Arab, melainkan Ia ad
alah nama bagi suatu dzat yang wajib wujud-Nya, Pencipta alam semesta ini. Semen
tara ulama yang berpandangan bahwa lafal Allah adalah isim Musytaq berpendapat
bahwa lafal yang mulia (jalalah) ini berasal dari kata Ilāh ( ) yang berart
i tuhan, mendapat tambahan alif dan lam ( ) ; sehingga menjadi (dibaca
al-Ilāh). Kemudian huruf hamzah yang terletak di antara dua huruf lam dihilangka
n maka menjadi .
Huruf (alif dan lam) yang ditambahkan pada lafal menjadikan lafal in
i mengandung arti definit (sesuatu yang sudah ditentukan/dikhususkan). Dengan d
emikian, lafal berarti Tuhan yang khusus/dikenal oleh manusia. Dalam bahasa
Indonesia, untuk membedakan antara tuhan sebagai makna dari kata yang
masih bersifat umum dengan Tuhan sebagai arti kata yang sudah dikhususkan,
maka penulisan huruf pertama (t) dengan huruf kecil untuk “tuhan” terjemahan dar
i ; dan (T) dengan huruf besar untuk “Tuhan” sebagai terjemahan dari kata
.

Anda mungkin juga menyukai