Anda di halaman 1dari 16

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS

ARISTY INDAH PERMATA DEWI


2004730007 (FK.UMJ)

l. ANAMNESIS
IDENTITAS

Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pekerjaan
Alamat
Depkes Sunter,

: Tn. Roesdiyanto
: 68 tahun
: Laki-laki
: Islam
: Karyawan (pensiunan)
: Jl. Yanresmas blok B V/17 rt 06/04 Komp

Status perkawinan
No.RM

Tanjung Priok, Jakarta Utara


: Menikah
:

KELUHAN UTAMA
: bicara pelo dan tidak jelas.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
: terjadi sejak 1 hari SMRS, pada malam
hari. Terjadi secara
tiba-tiba setelah os bangun tidur,
saat os akan meminta
minum. Os masih bisa untuk diajak
berkomunikasi
(mengerti dengan apa yang orang
lain katakan), namun
tidak bisa bicara dengan lancar. Os
juga sulit menelan (saat
menelan seperti tersendak).
Kesadaran menurun (-), lemas
separuh badan (-), nyeri kepala
(-).Riwayat trauma kepala (-).
KELUHAN TAMBAHAN :
mual (-)
muntah (-)
kejang (-)
nyeri patella kanan (+) , udem (+)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
:
- stroke ischemic (+)
- HT (+) sejak tahun 1995,terkontrol (captopril + nifedipin)
- DM (-)

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

- asam urat (+)


RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

: HT (-), DM (-)

RIWAYAT PENGOBATAN

: untuk keluhan kali ini belum pernah berobat.

KEBIASAAN

: - merokok (-)
- alkohol(-)

KET. TAMBAHAN

: kakak os baru saja meninggal.

ll. PEMERIKSAAN FISIK GENERALIS Tgl 01 Juli 2008


Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
KEPALA DAN LEHER :
Kepala
: normochepal
Mata
: konjungtiva
anemis (-)/(-)
Sklera
ikterik (-)/(-)
Refleks cahaya (+)/(+)
Pupil
isokor (diameter 3mm/3mm)
Leher
: pembesaran KGB (-)/(-), pembesaran kel tyroid (-)
THORAX
Paru : Inspeksi
(-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

simetris, retraksi pernapasan (-)/(-), lesi (-)/(-), massa (-)/


vocal fremitus (+)/(+), masa (-)/(-)
sonor pada semua lapang paru
suara nafas
: vesikuler
Rhonki : (-)/(-)
Wheezing
: (-)/(-)

JANTUNG
Inspeksi
ictus cordis tidak tampak
Palpasi
ictus cordis tidak teraba
Perkusi
Batas atas
: ics 2
Batas kanan bawah : ics 5
Batas kiri bawah
: ics 6 melebar melebihi midklavicula
Auskultasi S1 dan S2 : tunggal, murmur (-), gallop (-)

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

ABDOMEN
Inspeksi
distensi (-), asites (-), massa (-), scar/lesi (-)
Palpasi
nyeri tekan (-), pembesaran hepar & lien (-)
Perkusi
timpani di 4 kuadran
Auskultasi bising peristaltic (+) dbn
EKSTREMITAS
a. Atas
Inspeksi
udem (-)/(-), scar/lesi (-)/(-), massa (-)/(-)
Palpasi
nyeri tekan (-)/(-), massa (-)/(-),
b. Bawah
Inspeksi
udem (+) pada lutut kanan/(-), scar/lesi (-)/(-), massa (-)/
(-)
Palpasi
nyeri tekan (+) pada patella kanan/(-), teraba
hangat pada patella
kanan, massa (-)/(-)

II.PEMERIKSAAN NEUROLOGIS Tgl 01 Juli 2008


A.Kesadaran

: GCS = 15

EYE OPEN

:4
- membuka spontan
(4)
- terhadap suara
- terhadap nyeri
(2)
- tetap menutup terhadap segala jenis rangsangan
MOTORIK RESPONSE: 6
- Menurut perintah
- Dapat melokalisir rangsangan sensorik di kulit (5)
- Menolak rangsang nyeri
- Menjauhi rangsangan nyeri
- Ekstensi spontan
- Tidak ada gerakan

(3)
(1)
(6)
(4)
(3)
(2)
(1)

VERBAL RESPONS : 5
- Berorientasi baik
(5)
- Bingung
(4)
- Bisa membentuk kata tapi tidak mampu mengucapkan

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

suatu kalimat
Bisa mengeluarkan suara yang tidak punya arti
(2)
Suara : tidak ada
(1)

VITAL SIGN :
- tekanan darah : 130/90 mmHg
- nadi
: 96 x/menit
- Pernafasan
: 18 x/menit
- suhu
: 36 x/menit
ORIENTASI :
- waktu
: baik
- tempat
: baik
- orang
: baik

B.Meningeal Sign
-

Tes
Tes
Tes
Tes
Tes

kaku kuduk
: (-)
brudzinsky 1 : (-)
laseque
: (-)
brudzinsky II : (-)
kernig
: (-)

C.Pemeriksaan Nervus Cranialis


N.1 ( N. OLFAKTORIUS ) : dbn
Daya pengidu
N.ll (N. OPTIKUS) : dbn
Medan penglihatan
Buta warna
N.lll ( N. OCULOMOTORIUS) : dbn
Refleks Cahaya langsung
Refleks Cahaya tidak langsung
Rafleks Akomodasi
Bentuk pupil
Ptosis
Strabismus Divergen
Gerak bola mata
: -medial dbn/dbn
-lateral dbn/dbn
-atas
dbn/dbn

(3)

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

-bawah dbn/dbn
N.IV ( N.TROCHLEARIS ) : dbn
Strabismus konvergen
Gerak bola mata
N.V (N. TRIGEMINUS ) : dbn
Mengigit
Membuka mulut
Sensibilitas wajah
Refleks kornea
Refleks bersin
Refleks masseter
Refleks zygomaticus
Gerakan mengunyah
N. VI ( N. ABDUSEN ) : dbn
Strabismus konvergen
Diplopia
Gerak bola mata lateral
N.VII (N. FACIALIS ) : dbn
Refleks Glabella
Mengerutkan dahi
Mengedip
Menutup mata
Bersiul
Meringis
Menggembungkan pipi
N. VIII (N. VESTIBULOKOKLEARIS) : dbn
Tes berbisik
N.IX (N. GLOSOFARINGEUS) : dbn
Refleks muntah
Refleks tersedak
N.X (N. VAGUS ) : dbn
Bersuara
Menelan
N.XI ( N.AKSESORIUS ) : dbn
Memalingkan kepala

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Sikap bahu
Kekuatan bahu
Atrofi otot bahu
N.XII (N. HIPOGLOSUS) : dbn
Artikulasi
Deviasi lidah
Lidah tremor
Kekuatan lidah
Fasikulasi lidah

D. Pemeriksaan Motorik
A. BENTUK OTOT : dbn, atrofi (-), fasikulasi (-)
B. TONUS OTOT : dbn
C. KEKUATAN OTOT :
55 55
5 555
5455

5555

KEKUATAN OTOT dinilai dalam derajat :


5 : kekuatan normal, seluruh gerakan dapat dilakukan berulang- ulang
tanpa terlihat adanya kelelahan.
4 : Seluruh gerakan otot dapat dilakukan dengan benar dan dapat
melawan tahanan ringan dan sedang dari pemeriksa
3 : dapat mengadakan gerakan melawan gaya berat (gravitasi).
2 : di dapatkan gerakan tetapi gerakan ini tidak mampu melawan
gravitasi.
1 : kontraksi minimal dapat terasa atau teraba pada otot yang
bersangkutan tanpa mengakibatkan gerakan.
0 : tidak ada kontraksi sama sekali. Paralisis total.
D. PEMERIKSAAN REFLEKS FISIOLOGI
Refleks biseps : (+)/(+)
Refleks triseps : (+)/(+)
Refleks patella : (+)/(+)
Refleks Achiles : (+)/(+)
E. PEMERIKSAAN REFLEKS PATOLOGIS
Refleks hoffman-tromer : (-)
Refleks babinski
: (-)
Refleks Chaddok
: (-)

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Refleks
Refleks
Refleks
Refleks
Refleks

gordon
bing
schaeffer
gonda
oppenheim

: (-)
: (-)
: (-)
: (-)
: (-)

E.Pemeriksaan Sensorik
Lokasi : lengan atas (ka-ki), lengan bawah (ka-ki), tangan (ka-ki), tungkai
atas (ka-ki), tungkai bawah (ka-ki), kaki (ka-ki).
A. SENSASI TAKTIL : dbn
B. NYERI SUPERFISIAL : dbn
C. SENSASI SUHU : dbn
D. SENSASI GERAKAN DAN POSISI : dbn
E. SENSASI TEKAN : dbn
F. SENSASI NYERI DALAM ATAU NYERI TEKAN : dbn

F.Pemeriksaan Otonom
Miksi
Defekasi
Keringat

: dbn
: dbn
: dbn

III. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Ro Thorax tanggal 23 Juni 2008
Kesan : HHD
B. Ct- Scan Kepala tanggal 23 Juni 2008
Kesan : - atrofi cerebri
- ischemic lobus parietalis bilateral dan basal ganglia sisitra
dan pons.

IV. DIAGNOSA KLINIS

Disfagi
Disatria
Bicara pelo

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

TINJAUAN PUSTAKA

STROKE

Definisi : penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang


ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Berkurangnya
aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya sumbatan,
penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

dibagi menjadi dua jenis yaitu: stroke iskemik maupun stroke


hemorragik.

STROKE ISCHEMIC

Definisi : tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran


darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.

80% stroke adalah stroke Iskemik.

Etiologi :
- Trombus
- Emboli
- Tromboemboli

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Trombosis lebih sering pada umur 50-an hingga 70-an. GPDO pada
anak muda banyak dijumpai akibat infark karena emboli, yaitu mulai
dari usia di bawah 20 tahun dan meningkat pada dekade ke-4 hingga
ke-6 dari usia, lalu menurun dan jarang dijumpai pada usia yang lebih
tua.

Dengan bertambahnya usia, DM, hipertensi, dan merokok merupakan


faktor terjadinya aterosklerosis penyumbatan (trombosis) aliran
darah ke otak (ischemic).

TANDA DAN GEJALA STROKE

Gejala neurologik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di


otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan
lokalisasinya.

Berdasarkan lokasinya di tubuh, gejala-gejala stroke terbagi menjadi


berikut:
1. Bagian sistem saraf pusat : Kelemahan otot (hemiplegia),
kaku, menurunnya fungsi sensorik
2. Batang otak, dimana terdapat 12 saraf kranial:menurun
kemampuan membau, mengecap, mendengar, dan melihat
parsial atau keseluruhan, refleks menurun, ekspresi wajah
terganggu, pernafasan dan detak jantung terganggu, lidah
lemah.
3. Cerebral cortex: aphasia, apraxia, daya ingat menurun,
hemineglect, kebingungan.

Pembagian Lain :

a. Bila lesi di kortikal, akan terjadi gejala klinik seperti; afasia, gangguan
sensorik kortikal, muka dan lengan lebih lumpuh atau tungkai lebih
lumpuh., eye deviation, hemipareses yang disertai kejang.

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

b. Bila lesi di subkortikal, akan timbul tanda seperti; muka, lengan dan
tungkai sama berat lumpuhnya, distonic posture, gangguan sensoris
nyeri dan raba pada muka lengan dan tungkai (tampak pada lesi di
talamus). Bila disertai hemiplegi, lesi pada kapsula interna.
c. Bila lesi di batang otak, gambaran klinis berupa: hemiplegi alternans,
tanda-tanda serebelar, nistagmus, gangguan pendengarann, gangguan
sensoris, disartri, gangguan menelan, deviasi lidah.
d. Bila topis di medulla spinalis, akan timbul gejala seperti; gangguan
sensoris dan keringat sesuai tinggi lesi, gangguan miksi dan defekasi.

Gejala utama GPDO iskemik akibat trombosis serebri ialah timbulnya


defisit neurologik secara mendadak/subakut, didahului gejala
prodromal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan
kesadaran biasanya tak menurun. Biasanya terjadi pada usia lebih dari
50 tahun.
DIAGNOSIS
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan neurologis
d. Pemeriksaan penunjang

- pungsi lumbal : liquor serebrospinalis jernih, tekanan normal, dan


eritrosit kurang dari
500.
- CT Scan : dapat dilihat adanya daerah hipodens yang menunjukkan
infark/iskmik dan
edema.

Untuk pengobatan umum ini dipakai patokan 5 B yaitu :


1. Breathing

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan bahwa fungsi paru-paru
cukup baik. Pengobatan dengan oksigen hanya perlu bila kadar
oksigen darah berkurang.
2. Brain
Udem otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi. Udem :
manitol, kejang : diphenylhidantoin atau carbamazepin.
3. Blood
Tekanan Darah dijaga agar tetap cukup tinggi untuk
mengalirkan darah ke otak. Pengobatan hipertensi pada fase akut
dapat mengurangi tekanan perfusi yang justru akan menambah
iskemik lagi. Kadar Hb dan glukosa harus dijaga cukup baik untuk
metabolisme otak. Pemberian infus glukosa harus dicegah karena akan
menambah terjadinya asidosis di daerah infark yang ini akan
mempermudah terjadinya udem. Keseimbangan elektrolit harus
dijaga.

4. Bowel
Defekasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari terjadinya
obstipasi karena akan membuat pasien gelisah. Nutrisi harus cukup.
Bila pelu diberikan nasogastric tube.
5. Bladder
Miksi dan balance cairan harus diperhatikan. Jangan sampai
terjadi retentio urinae. Pemasangan kateter jika terjadi inkontinensia.

Rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi ialah :
Memperbaiki fungsi motoris, bicara, dan fungsi lain yang terganggu
Adaptasi mental; sosial dari penderita stroke, sehingga hubungan
interpersonal
menjadi normal.

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Sedapat mungkin harus dapat melakukan aktivitas sehari-hari.


Prinsip dasar rehabilitasi
*
*
*
*

Mulailah sedini mungkin


Sistematis
Ditingkatkan secara bertahap
Rehabilitasi yang spesifik sesuai dengan defisit yang ada

PROGNOSIS

Sekitar 10 % pasien dengan stroke iskemik membaik dengan fungsi


normal.

Prognosis lebih buruk pada pasien dengan kegagalan jantung kongestif


dan penyakit jantung koroner

ANALISA KASUS
Seorang pria berumur 68 tahun datang ke poklinik syaraf dengan
diantarkan oleh istrinya. GCS 15. Menurut penjelasan istrinya os tibatiba bicaranya pelo, tidak jelas. Hal itu terjadi 1 hari sebelumnya, yaitu
pada malam hari saat os bangun tidur dan meminta minum kepada
istrinya. Os ada riwayat stroke ischemic kemungkinan os menderita
stroke ringan yang berulang.
Os bicara pelo, disfagi dan disartria terjadi kerusakan pada
Nervus Cranialis IX, X dan XII yang terdapat pada batang otak.
Kerusakan hanya pada motoriknya saja, karena os masih dapat diajak
berkomunikasi (mengerti dengan apa yang orang lain katakan)
menunjukkan bahwa sensoriknya tidak terganggu.

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

Os tidak ada penurunan kesadaran, hemiparese dan muntah


serta dari hasil pemeriksaan penunjang Ct- Scan Kepala os
menderita stroke ischemic pada pons.
Gambaran pada Ct-Scan kepala yang menunjukkan adanya
ischemic lobus parietalis bilateral
dan basal ganglia sinistra
menunjukkan lokasi lesi pada saat terjadinya stroke yang pertama kali.
Os mempunyai riwayat HT dan psikis yang sedang drop
menjadikan salah satu factor pencetus dari terjadinya stroke.
Penyebab terjadinya stroke kembali pada teori mengenai stroke
ischemic yang dikarenakan adanya arteriosklerosis, thrombus,
emboli dsan tromboemboli sehingga menyebabkan aliran darah ke
otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Berdasarkan teori, pada usia
diatas 50 tahun stroke ischemic biasanya disebabkan oleh karena
adanya thrombus.
Gambaran HHD pada foto Ro thorax HT yang lama..
Udem pada patella kanan kadar asam urat yang tinggi.

Penatalaksanaan :
- ABC
- sesak diatasi dengan pemberian O2 (saat ini os sudah tidak sesak

lagi).
- sulit menelan diatasi dengan menggunakan NGT agar kebutuhan
asupan makanan dan
minuman terpenuhi (saat ini sudah bisa makan secara oral).
- kontrol TD terlalu tinggi beri captopril
- antiplatelet
- neurodex.
- rehabilitasi : memperbaiki fungi motoris (bicara) speech therapy.
- allopurinol

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

- asam mefenamat

RESUME

Didapatkan kasus seorang pria 68 tahun yang datang ke poliklinik


syaraf RSIJ Cempaka Putih dengan diantarkan oleh istrinya. Menurut
penjelasan dari istrinya, os tiba-tiba bicaranya pelo, tidak jelas. Hal itu terjadi
1 hari sebelumnya, yaitu pada malam hari saat os bangun tidur dan meminta
minum kepada istrinya. Os masih bisa untuk diajak berkomunikasi (mengerti
dengan apa yang orang lain katakan), namun tidak bisa bicara dengan lancar
dan jelas. Os juga sulit menelan (saat menelan seperti tersendak).
Didapatkan juga keluhan tambahan nyeri pada patella kanan (+) , udem (+).
Riwayat penyakit dahulu os pernah menderita stroke ischemic, HT sejak

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

tahun 1995 (terkontrol captopril + nifedipin) dan asam urat. Riwayat


penyakit keluarga (-). Os belum pernah berobat untuk keluhan saat ini.
Dari hasil pemeriksaan fisik generalis didapatkan semua dbn, kecuali
pada extremitas bawah, pada patella kanan ditemukan adanya udem, nyeri
tekan dan teraba hangat. Hasil pemeriksaan neurologis didapatkan GCS 15,
TD 130/90 mmHg, N 96 x/menit, RR 18 x/menit dan T 36C. Meningeal sign
(-), saraf cranialis dbn, motorik dbn, sensorik dbn dan otonom dbn. Hasil
pemeriksaan penunjang Ro thorax menunjukkan adanya HHD, dan Ct- Scan
kepala menunjukkan adanya atrofi cerebri dan ischemic lobus parietalis
bilateral dan basal ganglia sinistra dan pons.
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik generalis, pemeriksaan fisik
neurologis dan pemeriksaan penunjang dapat disimpulkan bahwa os
menderita stroke ischemic pada pons.

REFERENSI
1. Aliah A, Kuswara F.F, Limoa RA, Wuysang. Gangguan Peredaran Darah
Otak. Dalam: Kapita Selekta Neurologi. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 2003:79-102
2. Harsono, Kapita Selekta Neurologi Edisi Kedua, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2000.
3. Rumah Sakit Umum Dokter Sutomo, Pedoman Diagnosis dan Terapi
bagian Ilmu Penyakit Saraf, Surabaya : 2006.

PEMERIKSAAN STATUS NEUROLOGIS


ARISTY INDAH PERMATA DEWI
2004730007 (FK.UMJ)

4. Hadinoto S, Setiawan, Soetedjo. Stroke Non hemoragis. Dalam:


Pengelolaan Mutakhir Stroke, Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
Semarang, 1992: 1-46
5. Ischemic Stroke. Available From : www.merck.com. Accessed June
2008: 1-3
6. Ischemic Stroke. Available From : www.strokecenter.com. Accessed June
2008: 1- 4

Anda mungkin juga menyukai