A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Dibetes militus adalah suatu penyakit kronik yang kompleks yang
Melibatkan kelainan metabolisme karbohidrat ,protein lemak dan
berkembangnya komplikasi makrovaskuler dan neurologis.
Diabetes militus juga di definisikan sebagai keadaan hiperglikemia
kronik yang di tandai oleh ketiadaan absolut insulin atau intensitivitas sel
terhadap insulin disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
hormonal ,yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata
,ginjal,saraf dan pembuluh darah ,di sertai lesi pada membran basalis
dalam pemeriksaan dengan mikroskop elektron.
2. Etiologi
1. Kelainan genetik
Diabetes dapat menurun menurut salahsatu keluarga yang mengiap
diabetes .ini terjadi kerena DNA pada orang diabetes mellitus akan ikut
diinformasikan pada gen berikutnya terkait dengan penurunan produksi
insulin .
2. Usia
Umumnya manusia mengalami penurunan fisiologi yang secara
dramatis menurun dengan cepat pada usia setelah 40 tahun.
3. Gaya hidup stres
Stres kronis cenderung membuat seseorang mencari makanan yang
cepat saji yang kaya akan pengawet ,lemak dan gula.makanan ini
berpengaruh besar terhadap kerja pancreas.stres juga akan
meningkatkan kerja metabolisme dan meningkatkan kebutuhan akan
sumber energi yang berakibat pada kenaikan kerja pankreas.
4. Pola makan yang salah
Malnutrisi dapat merusak pancreas ,sedangkan obesitas meningkatkan
gangguan kerja atau resistensi insulin .pola makan yang tidak teratur
dan cenderung terlambat juga akan berperan pada ketidakstabilan
kerja pancreas.
5. Obesitas
Obesitas mengakibatkan sel-sel beta pancreas mengalami hipertropi
yang akan berpengaruh tergadap penurunan produksi insulin
.hipertropi pancreas di sebabkan karena peningkatan beban
metabolisme glukosa pada penderita obesitas untuk mencukup energi
sel yang terlalu banyak.
6. Infeksi
Masuknya bakteri atau virus kedalam pancreas akan berakibat
rusaknya sel sel pancreas.kerusakan ini berakibat pada penurunan
fungsi pancreas.
3. Patofisiologi
Golonngan sulfoniluria
Golongan biguanid
Alfa Glukosidase inhibitor
Insulin sensitizing agent
b.Diet
c. Olah raga
B. ASUHAN KEPERWATAN
1. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1. Identitas
Usia (diabetes sering muncul setelah usia 40)
2. Keluhan utama
Badan terasa sangat lemas sekali disertai penglihatan yang kabur.
3. Riwayat penyakit
Sering buang air (poliuria ),sering lapar dan haus (polidipsi dan polifagia)
4. Riwayat kesehatan dahulu
Penyakit yang dapat menjadi pemicu timbulnya diabetes melitus dan perlu
dilakukan penkajian di antaranya :
a. Penyakit pankreas
b. Gangguan penerimaan insulin
c. Gangguan hormonal
d. Pemberian obat obatan seperti ;
Glukokortikoid (sebagai obat radang)
Furosemid(sebagai diuretik)
Thiazid(sebagai diuretik)
Beta bloker (untuk mengobati gangguan jantung)
Produk yng mengandung estrogen (kontrasepsi oral dan terapi sulih
hormon.
5. Riwayat kesehatan keluarga
Diabetes dapat menurun ,menurut silsilah keluarga yang mengidap
diabetes ,kerena kelainan gen yang mengakibatkan tubuhnya tak dapat
menghasilkan insulin dengan baik akan disampaikan informasinya pada
keturunan berikutnya .(vitahealth ,2004 ;34)
PEMERIKSAAN FISIK
B1
: takipnea ,hipernea dan pernapasan chyne stoke stridor pada
obstruksi jalan napas dan mengi
B2 :adanya riwayat hipertensi ,infark miokardakut,takikardi,tekanan darah
yang cenderung meningkat,disritmia,nadi yang menurun ,rasa kesemutan
dan kebas pada ekstremitas merupakan tanda gejalah dari penderita
diabetes melitus.
B3 : pusing ,sakit kepala,kesemutan,kebas kelelahan pada otot
,parestesia dan gangguan penglihatan.
B4 : adanya nyeri takan pada sudut kosta vertebral,poliuria dan polidipsia.
B5
:polifagia
B6 : mengalami penurunan kekuatan muskeloskeletal,perubahan pada
melanin,kerotemia,turgor,luka atau bisul yag tidak sembuh-sembuh .
2. Diagnosa keperawatan
1) kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik(dari
hiperglikemia)
DS
: klien mengeluh merasa haus
DO : kulit membran mukosa kering
2) perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan masukan oral.
DS
: Klien mengeluh tidak ada napsu makan
DO : tidak menhabiskan porsi makan dan terlihat mau muntah
3) resiko tinggi sepsis berhubungan dengan kadar glukosa darah tinggi
DS
:
DO : akral teraba hangat /panas .
4) risiko tinggi terhadap perubahan sensori perceptual (penglihatan
,pendengaran)berhubungan dengan perubahan kimia endogen(ketidak
seimbangan glukosa insulin dan elektrolit )
DS
:Pasien mengelih penglihatan kabur
DO :
5) kelelahan berhubunngan dengan penurunan produksi energi metabolik
DS
:Klien mengeluh letih lemah
DO :klien tanpa lemah
6) kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tekanan perubahan
status metabolik
DS
:Klien menunjukan daerah yang luka
DO :terdapat luka
7) pola napas tidak efektif berhubungan dengan asidosis metabolik
DS
: Klien mengeluh dadanya terasa berat apabila bernapas
DO : pernapasan klien kusmaul
8) nyeri akut berhubungan dengan agen fisik
DS
: Pasien mengatakan kakinya terasa nyeri
DO :Eksperesi klien terlihat meringis.
3. RENCANA KEPERAWATAN
Kolaborasi
Pantau pemeriksaan laboraturium seperti glukosa darah.
R/intake akibat penurunan sumber energi dakiban pada pasien
dengan terapi insulin dapat berakibat hipoglikemia hebat kalau tidak
diimbangi intake nutrisi yang adekuat.
Berikan pengobatan insulin secara teratur
R/insulin menfasilitasi masuknya glukosa (yang di makan pasien )
ke dalam jaringan.
Kolaborasi
rendam luka dalam air steril pada suhu kamar dengan larutan
betadin atau pehidrol 3 kali sehari selamah 15 menit.
R/membersihkan luka ,efektif untuk membantu penyembuhan dan
meningkatkan sirkulasi metabolik.
Rawat luka dengan teknik steril dan kaji luka setiap kali menganti
balutan .
R/mencegah peningkatan prosentase mikroorganisme akibat
kelainan metabolik(glukosa tinggi)dan memberikan informasi
tentang efektifitas terapi
Balut luka dengan kasa steril
R/menjaga kebersihan luka atau meminimalkan kontaminasi silang.
Berikan 15 unit insulin humulun N,SC pada siang hari setelah
contoh darah harian di ambil.
R/mengobati disfungsi metabolik yang mendasari menurunkan
hiperglikemia dan meningkatkan penyembuhan.