Laporan Dusun

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Pembangunan

kesehatan

merupakan

bagian

integral

dari

pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa dan


negara yang maju dan mandiri.
Keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain adalah mutu pendidikan, lebih-lebih institusi pendidikan
kesehatan

yang

cukup

besar

pengaruhnya

terhadap

kemajuan

pembangunan bangsa dan negara.


Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia
sehat 2010 telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi Pembangunan
Nasional berwawasan Kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan
paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan
masyarakat dan desentralisasi..
Keempat strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan
yang terjadi dewasa ini. Kaitannya dengan Institusi Pendidikan Kesehatan
mempunyai peranan yang strategis dalam menyiapkan/mendidik tenaga
kesehatan yang bermutu.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi, maka tujuan pendidikan dimaksud adalah menyiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan
dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tekhnologi dan atau
kesenian.
Sekolah

Tinggi

Ilmu

Kesehatan

YARSI

Mataram

dalam

melaksanakan pendidikan, proses belajar mengajar yang berlangsung tidak


1

hanya terbatas pada ruang kelas saja, namun proses pembelajaran diluar
kelas baik di lahan praktek maupun di masyarakat merupakan bagian yang
tidak terpisahkan sebagai pengklasifikasian dari apa yang telah diperoleh
di dalam kelas atau di bangku kuliah lahan praktek baik di rumah sakit,
puskesmas dan atau daerah binaan sebagai sarana belajar mengajar utama
untuk mewujudkan Profesionalisme bagi Mahasiswa dan juga sebagai
wahana untuk meningkatkan ketrampilan secara utuh dari seorang
mahasiswa yang telah mendapatkan pelajaran teori di kelas atau praktek di
laboratorium.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka, Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan YARSI Mataram Program Pendidikan Profesi Ners melakukan
Praktik Kerja Lapangan di dusun Bile Tepung desa Beleke, kecamatan
Gerung Kabupaten Lombok Barat. Praktek Kerja Lapangan ini
dilaksanakan dari tanggal 31 Januari sampai tanggal 18 Februari 2012.
Adapun kegiatan atau langkah-langkah Praktik Kerja Lapangan ini adalah
Pengumpulan Data, Tabulasi data, Presentasi Dusun, Presentasi Desa,
Pelaksanaan pembinaan terhadap masyarakat dan keluarga serta
melakukan evaluasi.
A. TUJUAN
1.

Tujuan Umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas sesuai dengan
masalah kesehatan yanga ada secara profesional dengan melibatkan
peran serta masyarakat.

2.

Tujuan Khusus
a.

Mahasiswa

mampu

mengidentifikasi

masyarakat

berdasarkan

analisa

masalah

epidemiologi,

kesehatan
biostatistik,

demografi serta ilmu sosial budaya dan perilaku.


b.

Mahasiswa mampu membuat perencanaan dalam penerapan


Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan masyarakat.
2

c.

Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan dalam


penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan
Masyarakat.

d.

Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan


dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan
Masyarakat.

e.

Mahasiswa mampu menerapkan pendidikan kesehatan bagi


keluarga, kelompok dan masyarakat di bidang kesehatan.

f.

Mahasiswa mampu membina peran serta masyarakat dan


mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

B. MANFAAT
1.

Untuk Mahasiswa
a.

Mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah


kepada pengalaman nyata dimasyarakat/komunitas

b.

Menimba

pengalaman

belajar

langsung

dimasyarakat/komunitas dalam mengenal masalah dan


menentukan langkah penyelesaiannya.
2.

Untuk Masyarakat
a.

Masyarakat mengerti dan menyadari masalah kesehatan dan


keperawatan yang ada dimasyarakat dan mencari jalan
pemecahannya.

b.

Masyarakat

mendapatkan

gambaran

tentang

status

kesehatannya.
3.

Untuk Pendidikan
Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Program
Studi S1 Keperawatan.

C. METODOLOGI
1. Wawancara
Metode ini dilakukan pada saat pengkajian untuk pengumpulan data
yang dilakukan pada setiap KK untuk mendapatkan data primer.
2. Observasi
Metode ini untuk memvalidasi data-data yang diperoleh pada setiap
KK, baik anggota keluarga maupun lingkungan sekitar.
3. Metode Kunjungan Rumah
Metode ini dilakukan untuk mengadakan diskusi dengan masyarakt
dan KK dalam usaha pengumpulan data dan pemecahan dalam
menghadapi masalah.
4. Kepustakaan/literatur
Metode

ini

digunakan

sebagai

panduan

dalam

menyusun,

melaksanakan dan evaluasi semua program yang ada sesuai dengan


masalah yang dihadapi KK.
D. RENCANA KEGIATAN
Praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan dari tanggal
31 Januari sampai dengan 18 Februari 2012 di Dusun Bile Tepung Desa
Beleke sebagai berikut :
1. Perkenalan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di masingmasing lingkungan pada tanggal 30 Januari 2012.
2. Orientasi wilayah PKL Mahasiswa dan Pembagian pendataan pada
tanggal 30 Januari 2012.
3. Meneruskan pendataan dan pengkajian Askep Komunitas pada tanggal
31 Januari sampai tanggal 1 Februari 2012.
4. Pendataan terakhir oleh Mahasiswa tanggal 1 Februari 2012.

5. Pengolahan Data dan Analisa Data (Tabulasi Data) pada tanggal 2


Februari 2012 sampai dengan 3 Februari 2010.
6. Pelaksanaan persentasi masyarakat Dusun Bile Tepung pada tanggal 4
februari 2012.
7. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas bersama masyarakat
berdasarkan masalah yang ditemukan dan atau yang telah disepakati
melalui pendekatan edukatif, epidemiologi, proses keperawatan dan
manajemen/kepemimpinan pada tanggal
4 Februari 2012.
8. Evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas tanggal 16 - 17 Februari
2012.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mencapai hidup
sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai
arti yang erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan sumber daya
manusia Indonesia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional.
Berbagai upaya dilaksanakan untuk mencapai derajat kesehatan dasar dengan
melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, kerja sama lintas program dan
lintas sektoral.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut diatas, diperlukan pengetahuan
penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang erat kaitannya
dengan epidemiologi, sosial, statistik kesehatan dan untuk mengubah perilaku
masyarakat diperlukan pengetahuan pendidikan kesehatan. Seorang perawat
kesehatan masyarakat, Puskesmas, Posyandu dan lain-lain. Hal tersebut sangat
penting, karena setiap masalah kesehatan masyarakat yang terjadi tidak terlepas
dari faktor-faktor lingkungan, perilaku, fasilitas kesehatan dan faktor-faktor
keturunan.
A. PENGERTIAN
1. Keperawatan
Berdasarkan

lokakarya

keperawatan,

Januari

1983,

keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan


yang didasari ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada
individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat, baik yang sakit
maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal. Pelayanan
berupa

bantuan

yang

diberikan

karena

kelemahan

fisik,

keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada


6

kemampuan hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari-hari.


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan
kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab serta kode etik
profesi keperawatan (Nasrul Effendy, 1989).
2. Kesehatan
Kesehatan tidak pernah konstan, Parson (1972) mengatakan
kesehatan adalah kemampuan melaksanakan peran dan fungsi
dengan efektif, sedangkan Dubois (1978) mengatakan bahwa
kesehatan adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif
dan terus menerus mengadaptasi lingkungan. Dan menurut
beberapa ahli keperawatan diantaranya Paplan H. mengatakan
bahwa kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada
kreatifitas, konstruktif dan produktif, Oream E.D mengatakan
bahwa kesehatan adalah keadaan integritas individu. Dan Hendric
Blum (1974) mengatakan bahwa ada empat faktor utama yang
mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku,
pelayanan kesehatan dan keturunan.
3. Masyarakat
Koentjaraningrat (1990) mengatakan bahwa masyarakat
adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh
suatu rasa identitas bersama. Dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan masyarakat, perawat melihat masyarakat
sebagai kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling
ketergantungan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya secara
terorganisir.

4. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)


Menurut rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat
(1990), Perkesmas adalah suatu bidang keperawatan yang
merupakan

perpaduan

antara

keperawatan

dan

kesehatan

masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif


dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan
rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan
yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya
kesehatan (Nasrul Effendy, 1998).
B. TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan
fungsi kehidupan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki
masyarakat.
C. SASARAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT
1.

Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila
individu

tersebut

mempunyai

masalah

kesehatan

dan

atau

keperawatan, karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri, oleh


karena sesuatu sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.
2.

Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas
kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan
8

tinggal dalam satu rumah tangga, karena pertalian darah dan ikatan
perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung
dan berinteraksi. Bila salah satu arau beberapa anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluargakeluarga yang ada disekitarnya.
3. Kelompok Khusus
Adalah kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah :
3.1 Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus
sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan misalnya :
bayi, balita, ibu hamil, anak usia sekolah, usia lanjut dan lainlain.
3.2

Kelompok dengan masalah kesehatan khusus misalnya :


penderita TBC, AIDS, DM, lepra, penyakit jantung koroner
dan lain-lain.

3.3

Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit


misalnya : WTS, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.
3.4 Kelompok yang terdapat di lembaga sosial misalnya : panti
wredha, panti asuhan, panti rehabilitasi dan lain-lain.

4. Masyarakat atau Komunitas


Adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja
sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka
sendiri dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial
dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas, misalnya :
masyarakat RT, RW, Kelurahan, dan lain-lain. Masalah kesehatan
masyarakat dapat bermula dari masalah kesehatan individu, keluarga
ataupun perilaku kelompok yang ada di masyarakat.
9

D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup perkesmas meliputi upaya-upaya peningkatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan & pemeliharaan
kesehatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat.
b. Peningkatan gizi.
c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan.
d. Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.
e. Olahraga secara teratur.
f. Rekreasi.
g. Pendidikan sex.
2. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk pencegahan, peningkatan kesehatan
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
memberikan :
a. Imunisasi masal terhadap balita, anak serta ibu hamil.
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu,
puskesmas, maupun kunjungan rumah.
c. Pemberian vitamin A yodium melalui posyandu, puskesmas
ataupun di rumah.
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan ibu
menyusui.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggotaanggota keluarga, kelompok, yang menderita penyakit, masalah
kesehatan melalui kegiatan :
10

a. Perawatan orang sakit di rumah (Home Care).


b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari
puskesmas dan rumah sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu
bersalin dan nifas.
d. Perawatan buah dada.
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.
4. Upaya rehabilitatif
Merupakn upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang
dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menederita penyakit yang sama, misalnya : kusta, TBC, cacat
fisik, dan yang lainnya melalui kegiatan :
a. Latihan fisik bagi yang menderita gangguan fisik seperti
penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.
b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu
misalnya : TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke,
fisioterapi manual yang mungkin dilakukan perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengembangkan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, karena menderita
suatu penyakit tertentu misalnya : Kusta, AIDS, atau kelompokkelompok masyarakat seperti kelompok tuna susila, tuna wisma, dan
sebagainya.

Disamping

itu

adalah

bagaimana

meyakinkan

masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok


yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara
benar masalah yang mereka derita tidak berbahaya terhadap
kesehatan

secara

keseluruhan.

Tentunya

perlu

memberikan

penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan


dapat dimengerti.
11

E. PRINSIP DASAR
Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan kesehatan
masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Ada 4 tingkat sasaran

yang saling berhubungan yaitu individu,

keluarga, kelompok khusus dan masyarakat (komunitas).


3. Perawat kesehatan bekerja dengan dan bukan bekerja untuk
individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.
4. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah
menggunakan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan.
F. PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah kesehatan
masyarakat adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving
approach) dengan metodologi proses keperawatan sebagai pendekatan
ilmiah dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut :
1. Pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.
2. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan atau penetapan
diagnosis keperawatan.
3. Perencanaan asuhan keperawatan (nursing care plan) terdiri dari :
prioritas masalah, penetapan tujuan umum dan khusus, penetapan
rencana kegiatan atau intervensi dan penetapan kriteria keberhasilan.
4. Pelaksanaan atau implementasi yaitu melaksanakan rencana yang telah
disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat.
5. Penilaian atau evaluasi yaitu menilai keberhasilan tujuan atau hasil dan
keberhasilan proses sejak pengkajian sampai dengan pelaksanaan, atau
dengan kata lain dengan mempertimbangkan komponen sebagai

12

berikut: daya guna (cost efektifitas), hasil guna (cost efisiensi),


kelayakan atau kesesuaian (adequacy) dan kemajuan ( progress).
G. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS
Perawatan kesehatan komunitas yang mempunyai tujuan akhir
untuk memandirikan masyarakat, dilakukan dengan tindakan yang
berkelanjutan yaitu dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan,
dalam hal ini proses keperawatan komunitas yang terdiri dari 5 (lima)
tahap yaitu : pengkajian diagnosis keperawatan komunitas, perencanaan
keperawatan (nursing care plan) pelaksanaan tindakan keperawatan dan
penilaian.
1. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan adalah pengkajian komunitas
beserta faktor lingkungannya. Pengkajian komunitas menurut Betty
Neumans terdiri dari :
8.1.1. Core/Inti
Terdiri dari data demografi, pendidikan, jenis kelamin,
pekerjaan, agama, riwayat timbulnya kelompok, nilai-nilai dan
lain-lain.
8.1.2. Subsistem yang mempengaruhi komunitas
Perumahan,

pendidikan

komunitas,

keamanan/ketertiban,

politik/kebijaksanaan, pelayanan kesehatan yang tersedia,


sistem komunitas, ekonomi, rekreasi dan lain-lain.
2. Diagnosis keperawatan komunitas.
Diagnosis keperawatan komunitas diletakkan berdasarkan
reaksi komunitas terhadap stresor terdiri dari : masalah (problem),
penyebab (etiologi) dan data (sympton).
Contoh :
- Resiko timbulnya penyakit akibat lingkungan yang kotor.

13

- Rendahnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di pelayanan


kesehatan.
- Resiko terjadinya penularan penyakit diare berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan dan ketidak mampuan masyarakat
memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan ditandai
dengan:
Dua orang penderita diare, belum dibawa ke Puskesmas.
Masyarakat mempunyai kebiasaan minum air bersih.
Hidangan/makanan di tempat pesta adat tidak ditutup.
Masyarakat mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan
sebelum makan.
3. Perencanaan keperawatan (nursing care plan) meliputi kegiatan :
8.3.1. Menetapkan skala prioritas atau seleksi (penapisan) diagnosis
keperawatan komunitas.
Menetapkan

skala

prioritas

atau

penapisan

diagnosis

keperawatan, untuk menentukan tindakan yang terlebih dahulu


ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kesehatan atau
mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan
mempertimbangkan :
8.3.1.1.

Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan


masyarakat.

8.3.1.2.

Kebijaksanaan nasional dan daerah setempat.

8.3.1.3.

Kemampuan dan sumber daya masyarakat.

8.3.1.4.

Ketertiban, partisipasi dan peran serta masyarakat.

Kriteria skala prioritas :


a. Perhatian masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap.
Keterlibatan
kesehatan

emosional
yang

masyarakat

dihadapi

ditanggulangi.
14

dan

terhadap
urgensinya

masalah
untuk

b. Prevalensi yang menunjukkan jumlah kasus.


c. Seberapa jauh masalah tersebut dapat memberikan atau
menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.
d. Kemungkinan masalah untuk dapat ditanggulangi (dapat
disesuaikan dengan kebutuhan/permasalahan atau situasi
setempat).
8.3.2. Masalah disusun berdasarkan skala prioritas.
8.3.3. Menetapkan sasaran dan tujuan (tujuan umum dan tujuan
khusus).
8.3.4. Menetapkan strategi intervensi atau rencana tindakan.
8.3.5. Menetapkan kriteria evaluasi atau kriteria keberhasilan.
4. Pelaksanaan tindakan keperawatan (implementasi)
Dalam pelaksanaan praktek keperaatan komunitas, fokus yang diikuti
adalah tiga tingkat pencegahan yaitu :
8.4.1

Pencegahan primer; penyuluhan, imunisasi, asuhan prenatal, dll

8.4.2

Pencegahan sekunder : menetapkan diagnosis dini dan intervensi


yang tepat untuk menghambat proses patologi sehingga
memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.
misalnya :
-

mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang

memotivasi

keluarga

untuk

melakukan

pemeriksaan

kesehatan berkala.
8.4.3

Pencegahan tertier
rehabilitasi sebagai pencegahan tertier yaitu untuk menghambat
proses penyakit dan untuk menghambat proses penyakit dan
mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal
dari ketidakmampuannya.

15

5. Penilaian atau evaluasi


Penilaian dilakukan untuk menilai respon komunitas terhadap program
kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : input, proses dan
output fokus evaluasi :
a.

Relevansi (kesesuaian)

b.

Perkembangan atau kemajuan (progress)

c.

Efisiensi (hasil guna)

d.

Efektifitas (daya guna)

e.

Dampak
Kegunaan penilaian :
1.

Untuk

menetukan

perkembangan

perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan


2.

Untuk

menilai

hasil

guna

dan

produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan


3.

Menilai

pelaksanaan

asuhan

keperawatan
4.

Sebagai

umpan

balik

untuk

memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

16

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN BILE TEPUNG
DESA BELEKE KECAMATAN GERUNG
KABUPATEN LOMBOK BARAT
I.

PENGKAJIAN
A. GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Keadaan Geografis
a. Luas wilayah Dusun

b. Batas-batas wilayah
-

Sebelah Utara

: Sungai

Sebelah Timur

: Jalan Raya

Sebelah Barat

: Sungai

Sebelah Selatan

: Sungai

2. Keadaan Demografis
Keadaan penduduk di dusun Bile Tepung sampai dengan tahun 2012
adalah :

Jumlah penduduk : 2.088

Laki-laki

: 1.001

Perempuan

: 1.087

Jumlah KK

: 643

3. Keadaan Agama
a. Islam

: 100 %.

b. Kristen Katholik

:-

c. Protestan

:-

d. Hindu

:17

e. Budha

:-

18

Pengkajian data Dusun Bile Tepung dimulai dari tanggal 31 Februari


2012,
dengan cara mengunjungi masing-masing keluarga dan melakukan
wawancara dan observasi langsung keadaan keluarga sesuai dengan format
pengkajian Asuhan keperawatan Keluarga dan Masyarakat yang
disediakan.
B. TABULASI DATA DAN ANALISA DATA
Tabulasi data dilakukan dari tanggal 31 Januari sampai dengan 1
Februari 2010, sesuai dengan Format Asuhan Keperawatan Keluarga dan
Masyarakat.
Berikut adalah hasil tabulasi data Asuhan Keperawatan Masyarakat
Dusun Bile Tepung desa Beleke.
Tabel I. Distribusi Penduduk Menurut Golongan Umur
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Kelompok umur

Jumlah

01
tahun
14
tahun
59
tahun
10 14 tahun
15 19 tahun
20 24 tahun
25 29 tahun
30 34 tahun
35 39 tahun
40 44 tahun
45 49 tahun
50 54 tahun
55 59 tahun
60 64 tahun
65 tahun keatas
Jumlah

49
167
218
194
192
191
233
193
154
99
112
90
54
87
58
2.088

19

Persent
(%)
2,35
8
10,44
9,29
9,20
9,15
11,16
9,24
7,38
4,74
5,36
4,31
2,59
4,17
2,78
100

Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin


No
Jenis Kelamin
Jumlah
%
1
Laki-laki
1.001
47,94
2
Perempuan
1.087
52,06
Jumlah
2.088
100
Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No
Pendidikan
Jumlah
Persent (%)
1. Belum Sekolah
269
12,88
2. Tidak Sekolah
397
19,01
3. Belum Tamat SD
303
14,51
4. Tidak Tamat SD
151
7,23
5. Tamat SD
349
16,71
6. Tamat SLTP
263
12,60
7. Tamat SLTA
253
12,11
8 Perguruan Tinggi
103
4,93
Jumlah
2.088
100
Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No
1
2
3
4
5
6
7

Pekerjaan
Petani
Pedagang
Buruh
PNS
ABRI
Pensiunan
Lain-lain
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

85
205
243
52
1
0
57
643

13,21
31,88
37,79
8,89
0,15
0
8,86
100

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama


No
1
2
3
4
5

Agama

Jumlah
674
0
0
0
0
674

Islam
Katholik
Protestan
Hindu
Budha
Jumlah
20

Persent (%)
100
0
0
0
0
100

21

B. DATA KIA KB
TABEL 1: Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Kehamilan

No
1
2

Status KB
Hamil
Tidak hamil
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

8
134
142

6
94
100

TABEL 2: Distribusi Bumil Berdasarkan Usia Kehamilan


Status KB

Jumlah

Persent (%)

Trimester I
Trimester II
Trimester III

2
5
1

25
62
13

Jumlah

100

No
1
2
3

TABEL 3: Distribusi Bumil Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan

No

Status KB

a. trimester I
a. tidak pernah periksa
b. 1 kali
c. 2 kali
d. 3 kali
e. >3 kali
Jumlah

22

Jumlah

Persent (%)

0
0
2
0

0
0
0
100
0

100

No

Status KB

b. trimester II
a. Status
tidak pernah
KB periksa
b. 1 kali
c. 2 III
kali
a. trimester
d. tidak
3 kalipernah periksa
a.
e. 1>3kali
kali
b.
c. 2 kali
Jumlahd. 3 kali
e. >3 kali

No
1

Jumlah

Jumlah

Persent (%)

0
Jumlah
0
2
03
00
1
05
0

Persent0 (%)
0
40
060
00
100
100
0
0

100

TABEL 4: Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Imunisasi TT


TT

Jumlah

Persent (%)

Lengkap sesuai usia kehamilan


Tidak lengkap

4
4

50
50

Jumlah

100

No
1
2

TABEL 5: Distribusi Ibu Hamil Menurut Pemberian Tablet Zat Besi


No
Pemberian tablet zat besi
Jumlah
Persent (%)
a. Dapat, dan diminum
7
87
b. Dapat, tidak diminum
0
0
c. Tidak dapat
1
13
Jumlah
TABEL 6 : Status Gizi Ibu Hamil
Gizi ibu hamil

100

Jumlah

Persent (%)

Baik
Cukup
Kurang
Anemia

5
3
0
0

63
37
0
0

Jumlah

100

No
1

23

TABEL 7: Distribusi Bayi Menurut Penolong Persalinan


Penolong persalinan

Jumlah

Persent (%)

Dokter
Bidan
Dukun
Lain-lain

0
16
0
0

0
100
0
0

Jumlah

16

100

No
1

TABEL 8: Distribusi Bayi Menurut Tempat Persalinan


Tempat persalinan

No
1

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Jumlah

Persent (%)

6
2
0
4
4
0

37
13
0
25
25
0

16

100

Rumah sakit
Puskesmas
Polindes
Rumah bidan
Rumah sendiri
Lain-lain

Jumlah

TABEL 9: Distribusi Bayi Menurut Kepemilikan KMS

No
1

Kepemilikan KMS

Jumlah

a. Punya dan diisi lengkap


b. Punya dan tidak diisi
lengkap
c. Punya tidak diisi
d. Tidak punya
Jumlah

Persent (%)

14
2

88
12

0
0
16

0
0
100

Jumlah

Persent (%)

13
3

81
19

TABEL 10: Distribusi Bayi Menurut Status Gizi


Status gizi

No
1

Baik
Sedang
24

Buruk
Jumlah

0
16

0
100

Jumlah

Persent (%)

14
2
0
16

88
12
0
100

TABEL 11: Kunjungan Ke Posyandu

No
1

Ke posyandu
Rutin
Jarang
Tidak pernah
Jumlah

TABEL 12: Distribusi Bayi Menurut Status Imunisasi

No
1

Status imunisasi

Jumlah

Persent (%)

14
2
0
16

88
12
0
100

Jumlah

Persent (%)

4
2
10
0
16

25
13
62
0
100

a. Lengkap
b. Belum lengkap
c. Tidak lengkap
Jumlah

TABEL 13: Distribusi Menurut Pemberian ASI

No
1

Pemberian Asi
Diberi (ekslusif 0-4 bulan
Tidak diberi
0-2 tahun
lebih dari 2 tahun
Jumlah

TABEL 14: Distribusi Bayi Yang Diberi ASI Menurut Pemberian ASI

No
1

Kelompok umur mulai diberi


Asi
<2 jam (segera setelah lahir)
2-12 jam
12 jam- 1 hari
1-2 hari
2-3 hari
3-7 hari
>7 hari
25

Jumlah

Persent (%)

14
2
0
0
0
0
0

88
12
0
0
0
0
0

Jumlah

16

100

TABEL 15: Distribusi Bayi Yang Tidak Diberikan ASI Menurut Alasannya
Pemberian Asi menurut
Jumlah
Persent (%)
No
alasannya
1
ASI tidak keluar
0
0
Ibu tidak mu menyusui
0
0
Bayi tidak mau mengisap
0
0
Ada alasan lain
0
0
Jumlah

TABEL 16: Distribusi Bayi Menurut Mulai Diberi Pasi/Makanan Padat

No Pemberian PASI/ makanan padat


1

<2 minggu
2 minggu 1 bulan
1-2 bulan
2-3 bulan
3-4 bulan
>4 bulan
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

0
0
0
0
2
14
16

0
0
0
0
12
88
100

TABEL 17: Distribusi Bayi Menurut Jenis Makanan Padat Yang Diberikan
Jenis makanan padat yag
Jumlah
Persent (%)
No
diberikan
1
Bubur saring / susu
6
37
Bubur
1
6
Nasi
0
0
Lain-lain
9
57
Jumlah

16

26

100

TABEL 18: Distribus Balita Menurut Kepemilikan KMS

No
1

Kepemilikan KMS
Punya
Tidak punya
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

27
0
27

100
0
100

TABEL 19: Distribusi Balita Menurut Status Gizi


Status gizi

No
1

a. Baik
b. Sedang
c. Kurang
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

20
7

74
26

27

100

TABEL 20: Distribusi Balita Menurut Status Imunisasi (dilihat KMS bayi)
Status imunisasi (dilihat KMS
Jumlah
Persent (%)
No
bayi)
1
Lengkap
23
85
Belum lengkap
4
24
Tidak lengkap
0
0
Jumlah
27
100
TABEL 21: Distribusi PUS Menurut Keikutsertaan Menjadi Akseptor KB

No
1

Akseptor KB menurut alasannya

Jumlah

Persent (%)

Ya/Akseptor
Tidak/Non Akseptor

65
10

87
13

Jumlah

75

100

TABEL 22: Distribusi PUS Non Akseptor KB Menurut Alasannya

No
1

Alasan
Ingin punya anak lagi
Belum punya anak
Dilarang suami
27

Jumlah

Persent (%)

7
3
0

70
30
0

Takut
Trauma akibat KB
Lagi hamil
Lain-lain
Jumlah

0
0
0
0
10

0
0
0
0
100

TABEL 23: Distribusi PUS Akseptor KB Menurut Jenis Alat Kontrasepsi


Yang Digunakan
Alat kontrasepsi yang
Jumlah
Persent (%)
No
digunakan
1
Kondom
3
5
Pil
17
26
Suntik
40
61
Implant
5
8
MOW
0
0
MOP
0
0
AKDR
0
0
Lain-lain
0
0
Jumlah

65

100

C. DATA KESEHATAN REMAJA


TABEL 1: Kegiatan Waktu Luang
Waktu luang

Jumlah

Persent (%)

Olah raga
Keagamaan
Interaksi social
Kesenian
Menganggur/tidak ada
kegiatan
f. Lain-lain

32
35
6
3
0

42
45
9
4
0

Jumlah

76

100

No
1

a.
b.
c.
d.
e.

28

TABEL 2: Alasan Remaja Tidak Ada Kegiatan

No
1

Alasan tidak ada kegiatan


Tidak kuliah/sekolah
Tidak ada pekerjaan
Malas
Lain-lain
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

Jumlah

Persent (%)

0
0
0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0
0

Jumlah

Persent (%)

26
15
14
9
3
67

39
22
21
13
4
100

TABEL 3: Masalah Remaja

No
1

Masalah remaja
a. Kenakalan
b. Narkoba
c. Pergaulan bebas
d. Krisis perkembangan
e. Masalah kejiwaan
f. Lain-lain
Jumlah

D. DATA KESEHATAN LANSIA


TABEL 1: Keluhan Saat Ini

No
1

Keluhan saat ini


a. Pusing
b. Batuk
c. Kesemutan
d. Sesak
e. Lain-lain
Jumlah

29

TABEL 2: Keluhan 1 Tahun Terakhir


Keluhan 1 tahun terakhir

No
1

a.
b.
c.
d.
e.

Pusing
Batuk
Kesemutan
Sesak
Lain-lain

Jumlah

Jumlah

Persent (%)

25
10
23
4
0

40
16
37
7
0

62

100

Jumlah

Persent (%)

11
2
1
3
10
9
27

41
7
4
11
37
33
100

Jumlah

Persent (%)

10
1
0
3
13
10
37

27
3
0
8
35
27
100

TABEL 3: Penyakit Saat Ini

No
1

Penyakit saat ini


a. Darah tinggi
b. Sesak nafas
c. Kencing manis
d. Stroke
e. Asam urat
f. Lain-lain
Jumlah

TABEL 4 Penyakit 1 Tahun Terakhir

No
1

Penyakit 1 tahun terakhir


a. Darah tinggi
b. Sesak nafas
c. Kencing manis
d. Stroke
e. Asam urat
f. Lain-lain
Jumlah

30

TABEL 5: Kegiatan Waktu Luang

No
1

Kegiatan waktu luang


a. Membantu rumah tangga
b. Mengasuh cucu
c. Nonton TV
d. Tidak ada kegiatan
e. Lain-lain
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

16
10
3
14
5
48

33
21
7
29
10
100

TABEL 6: Kebutuhan Nutrisi Frekuensi

No
1

Kebutuhan nutrisi frekuensi


a. Kurang
b. Normal
c. Berlebihan
Jumlah

Jumlah

Persent (%)

20
28
0
48

42
58
0
100

Jumlah

Persent (%)

23
15
10
48

48
31
21
100

Jumlah

Persent (%)

19
0
4
5
28

68
0
14
18
100

TABEL 7: Kualitas Makan

No

Kualitas makan

a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Jumlah
TABEL 8: Kebiaasaan Makan

No
1

Kebiaasaan makan
a. Tinggi garam
b. Tinggi lemak
c. Tinggi purin
d. Tinggi gula
Jumlah

31

TABEL 9: Produktifitas Lansia


Jumlah

Persent (%)

18
31
49

37
63
100

Jumlah

Persent (%)

6
1
1
16
7
31

19
3
3
52
23
100

TABEL 11. Kunjungan Posyandu Lansia


No
Kunjungan posyandu lansia
a. Rutin
b. Jarang
c. Tidak Pernah
Jumlah

Jumlah
2
8
38
48

Persent (%)
4
17
79
100

TABEL 12. Alasan Tidak Pernah


No
Alasan tidak pernah
a. Malas Keluar Rumah
b. Tidak ada yang mengantar
c. Tidak ada sempat
d. Lain-lain
Jumlah

Jumlah
17
1
17
13
48

Persent %
35
2
35
27
100

No
1

Produktifitas lansia
a. Ada
b. Tidak ada
Jumlah

TABEL 10: Jenis Pekerjaan Lansia

No
1

Jenis pekerjaan lansia


a. Wira usaha
b. Organisasi
c. Social
d. Keagamaan
e. Lain-lain
Jumlah

E. DATA TEMPAT TINGGAL


TABEL 1. Distribusi KK Menurut Status Kepemilikan Rumah
No
Status kepemilikan rumah
Jumlah
Persent %
a. Rumah Sendiri
206
93
b. Kontrak / sewa
1
0
32

c. Menumpang
Jumlah

15
222

7
100

TABEL 2. Distribusi KK Menurut Pencahayaan Sinar Matahari


No
Pencahayaan sinar matahari
Jumlah
Persent %
a. Bisa membaca tanpa
165
80
menyalakan lampu
b. Tidak bisa membaca tanpa
42
20
lampu
Jumlah
207
100
TABEL 3. Distribusi KK Menurut Ventilasi Rumah
No
Ventilasi rumah
Jumlah
a. Baik (ventilasi ada dan
136
dibuka)
b. Cukup (ventilasi ada dan
50
tidak dibuka)
c. Kurang (tidak ada ventilasi)
21
Jumlah
207

Persent %
66
24
10
100

TABEL 4. Distribusi KK Menurut Keadaan Lantai Rumah


No
Lantai rumah
Jumlah
a. Teraso / Keramik
108
b. Tegel / Plester / Ubin
91
c. Tanah
6
d. Kayu
0
Jumlah
205

Persent %
53
44
3
0
100

TABEL 5. Kebersihan Rumah


No
Kebersihan rumah
a. Baik
b. Cukup
c. Kurang
Jumlah

Jumlah
94
82
31
207

Persent %
45
40
15
100

Jumlah

Persent %

TABEL 6. Keberadaan Jentik Nyamuk


No
Keberadaan jentik nyamuk
33

a. Ada
b. Tidak ada
Jumlah

36
98
134

27
73
100

Jumlah
14
0
0
22

Persent %
39
0
0
61

36

100

TABEL 8. Kondisi Kamar Mandi/WC


No
Kondisi kamar mandi/wc
1
a. Bersih tidak licin
b. Bersih licin
c. Kurang bersih licin
d. Kotor
Jumlah

Jumlah
45
51
40
0
136

Persent %
33
38
29
0
100

TABEL 9. Kualitas Air Yang Digunakan


No
Kualitas air yang digunakan
1
a. Baik
b. Kurang
Jumlah

Jumlah
129
12
141

Persent %
91
9
100

TABEL 7. Tempat Jentik


No
Tempat jentik
1
a. Bak mandi
b. Gentong
c. Kolam
d. Lain-lain
Jumlah

TABEL 10. Distribusi KK Menurut Pemanfaatan Halaman atau Pekarangan


Rumah
Distribusi kk menurut
No
pemanfaatan halaman atau
Jumlah
Persent %
pekarangan rumah
1
a. Tidak punya halaman
69
47
b. Ada tidak dimanfaatkan
36
25
c. Ada dimanfaatkan
41
28
Jumlah
146
100
TABEL 11. Distribusi KK Menurut Keadaan Pembuangan Air Limbah
34

No

Distribusi kk menurut keadaan


pembuangan air limbah
a. Tidak ada saluran
pembuangan
b. Ada tertutup
c. Ada terbuka tergenang
d. Ada
e. Tidak ada
Jumlah

Jumlah

Persent %

13

10

31
30
48
10
132

23
23
36
8
100

TABEL 12. Distribusi KK Menurut Tempat Pembuangan Sampah Di


Rumah
Distribusi kk menurut tempat
No
Jumlah
Persent %
pembuangan sampah di rumah
1
a. Lobang sampah
25
17
b. Bak/tong sampah
40
28
c. Sungai
34
23
d. Kebun
47
32
Jumlah
146
100
TABEL 13. Distribusi KK Menurut Keadaan Hewan Peliharaan
Distribusi kk menurut keadaan
No
Jumlah
Persent %
hewan peliharaan
1
a. Tidak memiliki hewan
108
76
peliharaan
b. Memiliki di dalam rumah
3
2
c. Memiliki diluar rumah
32
22
Jumlah
143
100

TABEL 14. Distribusi KK Menurut Jarak Kandang dengan Rumah


Distribusi kk menurut jarak
No
Jumlah
Persent %
kandang dengan rumah
1
a. 10 meter
3
8
b. 7 meter
2
5
c. 5 meter
10
25
d. < dari 5 meter
25
62
Jumlah
40
100
TABEL 15. Kondisi Kandang Ternak
35

No
1

Kondisi kandang ternak


a. Kotor, berbau
b. Cukup bersih
c. Bersih
Jumlah

Jumlah
27
12
0
39

TABEL 16. Distribusi KK Menurut Kepemilikan Jamban


Distribusi kk menurut
No
Jumlah
kepemilikan jamban
1
a. Punya
108
b. Tidak punya
31
Jumlah
139
TABEL 17. Distribusi KK Menurut Tempat BAB
No Distribusi kk menurut tempat bab
Jumlah
1
a. Jamban
112
b. Kebun/sawah
5
c. Kolam
0
d. Sungai
30
e. Lain-lain
0
Jumlah
147

Persent %
69
31
0
100

Persent %
78
22
100

Persent %
76
4
0
20
0
100

TABEL 18. Distribusi KK Menurut Sumber Air Bersih yang Digunakan


Distribusi kk menurut sumber air
No
Jumlah
Persent %
bersih yang digunakan
1
a. PAM
22
15
b. Sumur pompa
11
7
c. Sumur gali
37
24
d. Air hujan
0
0
e. Mata air
82
54
Jumlah
152
100
TABEL 19. Distribusi KK Menurut Jarak Sumber Air Minum dengan
WC/SPAL
Distribusi kk menurut jarak
No
sumber air minum dengan
Jumlah
Persent %
wc/spal
1 a. 10 meter
7
6
b. 7 meter
9
7
c. 5 meter
35
28
d. <dari 5 meter
74
59
Jumlah
125
100
36

TABEL 20. Distribusi Menurut Keadaan Air Minum Yang Dikonsumsi


Distribusi kk menurut keadaan
No
Jumlah
Persent %
air minum yang dikonsumsi
1
a. Direbus
50
33
b. Direbus dan dicampur air
1
1
mentah
c. Tidak direbus
100
66
Jumlah
151
100
TABEL 21. Distribusi KK Menurut Kebiasaan Pemeliharaan Personal
hygiene
No
Personal hygiene
Jumlah
Persent %
1. Mandi
a. 1 kali sehari
10
6
b. 2 kali sehari
72
43
c. 3 kali sehari
84
51
Jumlah
166
100
No

No

No

Personal hygiene
2. Tempat Mandi
a. Kamar mandi
b. Pancuran
c. Kali
d. Kolam
Jumlah

Jumlah

Persent %

128
4
21
0
153

84
3
13
0
100

Personal hygiene
3. Kebersihan gigi dan mulut
3.1 frekuensi sikat gigi
a. Tidak pernah
b. 1 kali sehari
c. 2 kali sehari
d. 3 kali sehari
e. Lebih dari 3 kali sehari
Jumlah

Jumlah

Persent %

0
3
129
14
0
146

0
2
88
10
0
100

Personal hygiene
3.2 Pola menyikat gigi
a. Sebelum makan
b. Sesudah makan
c. Sebelum tidur
d. Setiap bangun tidur
e. Dan lain-lain

Jumlah

Persent %

46
47
29
10
32

28
29
18
6
19

37

Jumlah
No

No

No

164

100

Personal hygiene
3.3 Jenis pasta gigi yang
digunakan
a. Pasta gigi
b. Batu bata
c. Sabun
d. Lain-lain
Jumlah

Jumlah

Persent %

146
1
0
0
147

99
1
0
0
100

Personal hygiene
4. Frekuensi cuci rambut
a. 1 kali seminggu
b. 2 kali seminggu
c. 3 kali seminggu
d. Tidak pernah/kadangkadang
Jumlah

Jumlah

Persent %

Personal hygiene
5. Jenis bahan untuk cuci rambut
a. Shampo
b. Parutan kelapa
c. Lain-lain
Jumlah

33
76
28
2

24
55
20
1

139

100

Jumlah

Persent %

134
3
0
137

98
2
0
100

DATA KESEHATAN KELUARGA


1.
No

Distribusi Penduduk Menurut Jenis Penyakit Yang Diderita


Jenis penyakit yang diderita
Jumlah
Persent %
a. Penyakit kulit: Panu, Kadas,
15
19
Kurap, Alergi dan lain-lain
b. Penyakit cacingan
1
1
c. Penyakit Saluran Pernafasan
- Asma
1
1
- Tuberculosis
2
13
- Bronchitis
10
2
- Influenza
9
11
d. Penyakit kurang gizi
2
2
e. Penyakit gigi dan mulut
1
1
f. Penyakit Jantung: (..........
20
25
38

sebutkan) Hypertensi, IMA


dan lain-lain
g. Penyakit lain (syaraf dan
lain-lain)
Jumlah

20

25

81

100

2. Distribusi Kepala Keluarga Menurut Kebiasaan Berobat


No
Kebiasaan berobat
Jumlah
Persent %
a. Kerumah Sakit
5
4
b. Ke Puskesmas
100
80
c. Dokter Praktek
4
3.2
d. Perawat
12
9.6
e. Bidan
4
3.2
f. Dukun
0
0
g. Lain-lain
0
0
Jumlah
125
100
3.

Distribusi Kepala Keluarga Menurut Jarak Rumah dengan Tempat


Berobat
Jarak rumah dengan tempat
No
Jumlah
Persent %
berobat
a. Kurang dari 1 Km
66
46
b. 1-5 Km
64
44
c. Lebih dari 5 Km
14
10
Jumlah
144
100

4.
No

Distribusi Kepala Keluarga Menurut Pernah Tidaknya Dirawat di RS


Pernah tidaknya dirawat di RS
Jumlah
Persent %
a. Tidak Pernah
24
70.5
b. Pernah (berapa kali dalam
10
29.5
setahun)
Jumlah
34
100

5.

Distribusi Kepala Keluarga Yang Dirawat Menurut Besarnya


Perkiraan Biaya Berobat/Perawatan
No
Biaya berobat/ perawatan
Jumlah
Persent %
a. 10.000-50.000
7
47
b. 50.000-100.000
1
6
c. 100.000-250.000
0
0
d. 250.000 keatas
7
47
e. Lainnya
0
0
Jumlah
15
100
39

6.

Distribusi Kepala Keluarga Yang Dirawat Menurut Cara


Pembayaran Untuk Berobat
No
Cara pembayaran untuk berobat
Jumlah
Persent %
a. Langsung
24
83
b. Tidak Langsung
5
17
Jumlah
29
100

7.

Distribusi Pendapat Kepala Keluarga Tentang Pengorganisasian


Pelayanan Kesehatan
Pengorganisasian pelayanan
No
Jumlah
Persent %
kesehatan
a. Setuju
92
100
b. Tidak Setuju
0
0
Jumlah
92
100

8.

Distribusi Pendapat Kepala Keluarga Yang Setuju Menurut Jenis


Iuran Dana Sehat
No
Jenis iuran dana sehat
Jumlah
Persent %
a. Iuran Rutin berupa uang
25
20
b. Iuran Rutin berupa barang
0
0
c. Iuran Tidak rutin berupa
0
0
uang
d. Iuran Tidak rutin berupa
100
80
barang
Jumlah
125
100

G. DATA KEMATIAN

No

1. Distribusi Kematian Penduduk Yang Meninggal (1 Tahun


Terakhir)
Kematian penduduk 1 tahun
Jumlah
Persent %
terakhir
a. Tidak ada
0
0
b. Ada penyebab
0
0
Jumlah
0
0
2. Distribusi Kematian Penduduk Menurut Penyebab Kematian
40

No

Penyebab kematian
a. Ispa
b. Diare
c. Penyakit Jantung
d. Malaria
e. DHF
f. Typoid
g. Hepatitis
h. Lain-lain
Jumlah

Jumlah
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Persent %
0
0
0
0
0
0
0
0
100

Jumlah
0

Persent %
0

0
0

0
0

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0

2. Sarana Peribadatan
No
Sarana peribadatan
a. Bangunan Musholla
b. Bangunan Masjid
c. Bangunan Gereja
d. Bangunan Pura
Jumlah

Jumlah
0
0
0
0
0

Persent %
0
0
0
0
0

Sarana Kegiatan Sosial


No
Kegiatan sosial
a. Beras Perelek
b. Dana Kematian
c. Lumbung Bahagia
d. Jimpitan
e. Kelompok Arisan

Jumlah
0
0
0
0
0

Persent %

H. PARTISIPASI DANA SOSIAL


1. Sarana Pendidikan
No
Sarana pendidikan
a. Bangunan Taman Kanakkanak
b. Bangunan Sekolah Dasar
c. Bangunan Madrasah
Ibtidaiyah
d. Bangunan Madrasah
Tsanawiyah
e. Bangunan SLTP
f. Bangunan SLTA
g. Bangunan Perguruan Tinggi
h. Bangunan SD-SMP satu atap
Jumlah

3.

41

0
00

Jumlah
4. Organisasi Potensial
No
Organisasi potensial
a. Karang Taruna
b. Dasa Wisma
c. Kelompok Tani
d. Kelompok Capir
f. Kelompok petani
e. Kelompok pengrajin
Jumlah
5. Sarana Kesehatan
No
Sarana kesehatan
a. Puskesmas
b. Puskesmas Pembantu
c. Balai Pengobatan Swasta
d. Jumlah Posyandu
e. Jumlah Kader Posyandu
f. Jumlah Dukun Paraji
g. Jumlah Dukun Sunat
h. Perawat Desa
i. Bidan Desa
Jumlah

42

Jumlah
0
0
0
0
0
0

Persent %
0
0
0
0
0
0

Jumlah
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Persent %
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

ANALISA DATA
No

Data

Etiologi

43

Problem

1.

Masalah kesehatan lingkungan :

Kesadaran

Sanitasi

a.

masyarakat

lingkungan

yang kurang

tidak

Pengelolaan sampah
-

Jumlah KK yang membuang


sampah di lubang sampah

memenuhi

sebanyak 2 KK (1,5%)

standar

Jumlah KK yang membuang

kesehatan

sampah di bak sampah/tong


sampah sebanyak 15 KK
(11,5%)
-

Jumlah KK yang membuang


sampah di sungai sebanyak 77
KK (58,8%)

Jumlah KK yang membuang


sampah di kebun sebanyak 37
KK (28,2%

b.

Pengelolaan limbah
-

Jumlah KK yang tidak


mempunyai SPAL sebanyak 93
KK (71%)

Jumlah KK yang memiliki


SPAL dan tertutup sebanyak 6
KK (4,6%)

Jumlah KK yang memiliki


SPAL dan terbuka tergenang ]

sebanyak 32 KK (24,4%).

Masalah kesehatan perorangan :

Kurangnya

Pola

Jenis Penyakit yang diderita

informasi

pemeliharaa

44

Jumlah penduduk yang

tentang

n kesehatan

menderita penyakit kulit

pemeliharaan

yang kurang

sebanyak 17 jiwa (18,9%).

kesehatah diri

Jumlah penduduk yang


menderita cacingan tidak ada

Jumlah penduduk yang


menderita penyakit saluran
pernapasan sebanyak 21 jiwa
(23,3%).

Jumlah penduduk yang


menderita penyakit gigi dan
mulut sebanyak 11 jiwa
(12,2%).

Jumlah penduduk yang


menderita penyakit jantung
dan hipertensi sebanyak 3 jiwa
(3,3%).

Jumlah penduduk yang


menderita penyakit lain (syaraf
dan lain-lain) sebanyak 38 jiwa
(42,3%).

b. Sarana Kesehatan yang tersedia


di dusun Bile Tepung
Puskesmas pembantu ada 1
(11,1%)
Jumlah posyandu sebanyak 1
3.

Fasilitas
kesehatan yang

(11,1%)
Kader Posyandu sebanyak 5

kurang
mendukung

orang (55,6%)
45

Dukun Paraji sebanyak 2


orang (22,2%)
3

Minat lansia mengikuti posyandu


lansia :
-

Jumlah lansia yang mengikuti


posyandu lansia dengan rutin
35 (

Jumlah lansia yang jarang


mengikuti posyandu lansia 40 (

Jumlah lansia yang tidak


pernah mengikuti posyandu
lansia (

Minimnya
kunjungan
lansia ke
posyandu
lansia

46

Kurangnya
informasi lansia
terhadap
manfaat
posyandu lansia

Berdasarkan analisa data di atas di dapatkan masalah kesehatan sebagai berikut :


1. Masalah perilaku masyarakat yang kurang sehat
2. Masalah sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan
3. Masalah kesehatan perorangan

47

PRIORITAS MASALAH
No

Diagnosa

Perhati

Poin

Tk.

Kemngk

kep.

an

Prevale

Bahaya

utk

Masy.

nsi

Nilai
di total

kelola

1.

Dx.Kep.I

xxx

Xx

Xxxx

xxxx

96

2.

Dx. Kep. II

(3)
Xx

(2)
xxxxx

(4)
Xxx

(4)
xx

60

(2)

(5)

(3)

(2)

Dx. Kep. III

Xxx

xxx

Xxx

xx

54

Dx. Kep. IV

(3)
Xx

(3)
xxxx

(3)
Xxxx

(2)
xxxx

128

(2)

(4)

(4)

(4)

3.
4.

DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS


1.

Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar


kesehatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pengolahan
sampah, air limbah, kesadaran masyarakat yang kurang, sosial ekonomi
yang rendah di buktikan dengan jumlah KK yang buang sampah dilubang
sampah sebanyak 1 KK, jumlah KK yang buang sanpah di sungai
sebanyak 1 KK, jumlah KK yang buang sampah di kebun sebanyak 118
KK, jumlah KK yang tidak memiliki SPAL sebanyak 86 KK, jumlah KK
yang memiliki SPAL terbuka dan tergenang sebanyak 34 KK.

2.

Perumahan tidak memenuhui standar kesehatan


berhubungan dengan kurang informasi dibuktikan dengan jumlah KK
dengan ventilasi yang kurang sebanyak 39 KK, jumlah KK dengan
ventilasi yang cukup sebanyak 65 KK dan jumlah KK dengan ventilasi
48

yang baik sebanyak 16 KK serta jarak kandang ternak dekat dengan rumah
KK yaitu jumlah KK yang memiliki rumah dengan jarak kandang 10
meter dari rumah sebanyak 15 KK, jumlah KK yang memiliki rumah
dengan jarak kandang 7 meter dari rumah sebanyak 5 KK, jumlah KK
yang memiliki rumah dengan jarak kandang 5 meter dari rumah sebanyak
10 KK, jumlah KK yang memiliki rumah dengan jarak kandang <5 meter
dari rumah sebanyak 21 KK.
3.

Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang


berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatan
diri di buktkan dengan jumlah penduduk yang menderita penyakit kulit
sebanyak 23 orang, jumlah penduduk yang menderita penyakit salurang
pernafasan sebanyak 31

4.

orang, jumlah penduduk yang menderita penyakit


jantung dan hipertensi sebanyak 9 orang, jumlah penduduk yang menderita
penyakit gigi dan mulut sebanyak 15 orang, dan jumlah penduduk yang
menderita penyakit lain (syaraf dan lain-lain) sebanyak 19 orang serta
sarana kesehatan yang tersedia hanya berupa kader posyandu sebanyak 2
orang, dukun paraji sebanyak 1 orang dan dukun sunat sebanyak 1 orang.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


No

Tujuan
Dx
1 Masyarakat
menyadari

Rencana Tindakan
- Beri penyuluhan
dan

mengetahui tentang

- Masyarakat

mengenai cara

mengetahui cara

pembuangan sampah

pembuangan

pengelolaan
lingkungan

Rasional

sampah yang benar


sehat - Penyuluhan tentang cara

- Masyarakat

terutama

pengelolaan sampah

mengetahui cara

pengelolaan sampah

yang baik.

dan manfaat

dan pembuangan air

pengolahan
49

limbah

dengan - Beri pemahaman tentang

kriteria :

manfaat sampah bila

- Masyarakat mampu

dikelola dengan baik

memelihara
lingkungan
sehat

sampah yang baik


- Apabila
pengelolaan
sampah dilakukan

yang

dengan benar maka


- Gotong royong
membersihkan
lingkungan
- Penyuluhan tentang

dapat dijadikan
pupuk organik
- Untuk menciptakan
suasana bersih dan

masalah pembuangan air

nyaman di

limbah

lingkungan
- SPAL dalam
lingkungan rumah
sangat penting
dalam pembuangan
air limbah yang
berasal dari dapur,
kamar mandi dan
lain-lain sehingga
air tersebut tidak
tergenang sehingga
dapat
mengakibatkan
pencemaran dan
menimbulkan
penyakit

Masyarakat

Beri penyuluhan tentang :


50

menyadari dan

memahami akibat

Manfaat

jamban -

keluarga

Masyarakat
dapat

mengerti

yang ditimbulkan

manfaat

jika BAB di sungai

jamban dan mau

atau di sembarang

mengusahakan

tempat, penggunaan

Syarat-

syarat

air bersih, manfaat

pembuatan

jamban

mencuci tangan, dan

yang sehat.

keberadaan
jamban.
-

penggunaan jamban
sehat, dengan

Masyarakat
dapat

Bahaya

penyakit

jika BAB di sembarang

jamban

tempat

sehat

tidak /BAB lagi


di sungai
-

Masyarakat
mengetahui
manfaat jamban

Masyarakat
membiasakan diri

Beri

penyuluhan

mengerti
atau

bersih

BAB
penyuluhan

resiko
dampak
di

sembarang

tentang mencuci tangan


dengan benar

yang

Masyarakat

tentang penggunaan air


Beri

mengerti

bagaimana syarat

kriteria :
Masyarakat

adanya

tempat
-

Peningkatan

menggunakan air

pengetahuan

bersih untuk

masyarakat akan

keperluan rumah

berdampak pada

tangga

perubahan

Masyarakat

perilaku

dapat mencuci
tangan dengan
baik dan benar

51

Setelah

Beri penyuluhan tentang :

dilakukannya

tindakan

Resiko yang terjadi jika tidak ada ventilasi

Masyarakat
mengetahui

keperawatan,

resiko yang

masyarakat

dapat

memahami

dan

menyadari

dampak

terjadi jika
pencahayaan dan
ventilasi rumah

yang timbul akibat kurangnya ventilasi

pentingnya
ventilasi

tidak memadai
-

Dengan

dan dekatnya jarak

meningkatnya

rumah

pengetahuan

dengan

kandang ternak

masyarakat
tentang ventilasi
adalah suatu
upaya
peningkatan
kesehatan
lingkungan
-

jarak rumah

terutama rumah

dengan kandang ternak


yang memenuhi syarat
rumah sehat

sehat
-

Meningkatka
n pengetahuan
masyarakat
tentang rumah
sehat untuk
meminimalisasi
dan mencegah
timbulnya
penyakit.

52

Masyarakat
menyadari tentang
masalah kesehatan

- Beri penyuluhan tentang - Diharapkan


cara menjaga kesehatan

pengetahuan

diri

masyarakat

diri atau kesehatan

bertambah

fisik

sehingga derajat

perorangan

dengan criteria :
-Meningkatnya
pengetahuan

kesehatanpun
- Beri penyuluhan tentang
air bersih

bertambah
- Masyarakat

masyarakat tentang

mengerti

masalah kesehatan

bagaimana cara

individu.

menjaga kesehatan
diri dengan
menggunakan air
bersih

53

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
secara umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di
Dusun Batu Bintang, desa ranggagata

kecamatan Praya Barat Daya

Kabupaten Lombok Tengah oleh Mahasiswa Profesi Ners STIKES YARSI


Mataram gerbong keperawatan komunitas dan keluara dapat terlaksana
sesuai dengan tujuan yaitu mampu menerapkan asuhan keperawatan
komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat
maka kami dapat memberikan kesimpulan berikut :
1. Pengkajian
55

Berdasarkan data geografi di dapatkan batas-batas wilayah Dusun


Batu Bintang kecamatan Praya Barat Daya Lombok Tengah.

Berdasarkan hasil pengkajian, masalah kesehatan yang dijumpai di


Dusun Batu Bintang adalah kurangnya pengetahuan/pemahaman
masyarakat tentang kesehatan lingkungan, kurang pengetahuan/
memahami tentang perilaku hidup sehat dan bersih serta kurangnya
pemahaman cara pencegahan dan perawatan penyakit.

2. Perencanaan
Berdasarkan rumusan masalah yang dijumpai kami telah menyusun
rencana keperawatan pemecahan masalah dalam bentuk POA dimana
rencana yang telah tersusun dalam POA sudah dilaksanakan
seluruhnya.
3. Pelaksanaan
Seluruh rencana telah dilaksanakan sesuai dengan POA dan
masyarakat cukup antusias serta aktif dalam semua kegiatan tersebut,
namun dalam pelaksanaan kegiatannya belum berjalan sesuai dengan
yang direncanakan, hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat seharihari sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang
telah di tentukan.
4. Evaluasi
Berdasarkan diagnosa yang telah dirumuskan dan disepakati oleh
masyarakat, semua telah dilaksanakan sesuai POA, dimana dalam
pelaksanaannya masyarakat Dusun Batu Bintang Desa Ranggagata
telah menunjukkan adanya perubahan sikap dalam memanfaatkan
fasilitas kesehatan, terbukti dengan kehadirannya dalam acara dan
kegiatan yang kami adakan.
B. SARAN - SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas kami memberikan saran-saran kepada :
56

1. DIKES LOMBOK TENGAH dan Puskesmas


Puskesmas dan Dinas kesehatan hendaknya selalu memantau
kesehatan masyarakat lebih jauh dan teliti melalui kader-kader yang
ada di dusun dan desa dan menjalankan program-program Puskesmas
secara rutin diwilayah kerjanya
2. DESA
Kepada Kepala Dusun Batu Bintang dan Kepala Desa Ranggagata
mohon untuk menjelaskan keadaan lingkungannya kepada seluruh
masyarakat

dan

mengadakan

pertemuan

dengan

tokoh-tokoh

masyarakat dan penduduk Batu Bintang Desa Ranggagata tentang hal


yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.
3. LEMBAGA PENDIDIKAN
Diharapkan kepada pembimbing akademik agar selalu menyamakan
persepsinya didalam membimbing sehingga tidak terjadi kerancuan
dan kesalah pahaman pada waktu melaksanakan asuhan keperawatan
komunitas.

DAFTAR PUSTAKA

Nasrul Effendy. 1998. Dasar dasar Keperawatan Kesehatan


Masyarakat. Edisi 2. Jakarata. EGC
Pusdiknakes, Dep Kes RI (1992). Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta.
Dep Kes RI (1993). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I dan II. Jakarta.
Pusdiknakes, Depkes RI (1991). Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Jakarta.
57

Kanwil Kesehatan Propinsi NTB (1993). Dikes Dati I Prop NTB. Lembar
Balik Perawatan.

58

Anda mungkin juga menyukai