Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH

I. IDENTITAS PASIEN DAN KELUARGA


i. Identitas Pasien
Nama

: Tn. J

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Pria

Status perkawinan : Menikah


Alamat

: Jl. Haji Nawi No. 89 RT/RW 11/06, Jati Padang, Pasar


Minggu

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Solo

Pendidikan

: Sekolah Pendidikan Guru (SPG)

Pekerjaan

: Swasta

ii. Identitas Kepala Keluarga


Nama

: Tn. J

Umur

: 55 tahun

Jenis Kelamin

: Pria

Status perkawinan : Menikah


Alamat

: Jl. Haji Nawi No. 89 RT/RW 11/06, Jati Padang, Pasar


Minggu

Agama

: Islam

Suku Bangsa

: Solo

Pendidikan

: Sekolah Pendidikan Guru (SPG)

Pekerjaan

: Swasta

iii. Sumber Pembiayaan Kesehatan


Jaminan

: BPJS

iv. Perilaku Kesehatan Keluarga


1. Bila ada anggota keluarga yang sakit, yang pertama dilakukan :
Membeli obat warung dahulu, bila tidak membaik akan dibawa ke dokter.
Apabila kondisinya darurat dibawa ke klinik 24 jam.
2. Keikutsertaan pada program kesehatan di lingkungan rumah :
-

Posyandu balita
Posyandu lansia
Perkumpulan kesehatan lainnya

: Tidak
: Tidak
: Tidak

3. Pemanfaatan waktu luang :


-

Olah raga

Rekreasi

panas bersama keluarga.


Frekuensi: 2 bulan sekali
Melakukan hobi : Menonton televisi terutama acara bola.

Aktivitas Sosial di Lingkungan pemukiman : Ya


-

: Ya
Jalan keliling 8-10 kali putaran
Frekuensi: 2 kali seminggu
: Ya
Pergi ke anyer, cibodas, sentul, permandian air

Arisan
: Tidak
Pertemuan RT
: Ya
Organisasi : Tidak

II. PROFIL KELUARGA


Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga Kandung
No

Nama

1
2

Jumeri
Maryam

Kedudukan
dalam
Keluarga
Bapak
Ibu

Sex

Umur
(thn)

Pedidikan

Pekerjaan

L
P

55
51

SPG
SMA

Swasta
Ibu Rumah
Tangga

Keterangan

Tempat
Tinggal

PM
PM

3
4
5
6
7

Siti
Rahma
Johan
Abdul
Kosim
Rajib
Afifah
Aqila

Anak I

33

SMK

Wirausaha

Depok

Anak II
Anak III

L
L

31
26

SMK
SMK

Wiraswasta
Wiraswasta

PM
PM

Cucu I
Cucu II

L
P

5
1

TK
-

Pelajar
-

PM
PM

Diagram 1. Genogram Keluarga kandung Pasien


1

1
0

1
2

1
3

14

15

11

1
6

18

17

1
9

Keterangan:
1 : Ayah Pasien Meninggal
2 : Ibu Pasien Sehat
3 : Kakak pertama pasien Sehat
4 : Kakak kedua pasien Sehat
5 : Kakak ketiga pasien Sehat
6 : Kakak keempat pasien Meninggal (Ca Serviks)
7 : Pasien Sakit (Diabetes Mellitus tipe II, TB sudah dinyatakan sembuh)
8 : Adik pertama pasien Sakit (Diabetes Mellitus tipe II)

9 : Adik kedua pasien Sehat


10 : Adik ketiga pasien Sehat
11 : Adik keempat pasien Sehat
12 : Istri Pasien Sehat
13 : Anak pertama pasien Sehat
14 : Menantu pertama pasien Sehat
15 : Anak kedua pasien Sehat ( TB sudah dinyatakan sembuh)
16 : Menantu kedua pasien Sehat
17 : Anak ketiga pasien Sehat
18 : Cucu pertama pasien Sehat
19 : Cucu kedua pasien Sakit (TB Paru dalam pengobatan)

III. RESUME PENYAKIT DAN PENATALAKSANAAN YANG SUDAH


DILAKUKAN
Dilakukan dengan autoanamnesis pada tanggal
A. Keluhan Utama
Ujung-ujung jari kedua kaki terasa kebas
2.

Riwayat
Datang

Penyakit
ke

Saat
Klinik

Kedokteran Keluarga
Pasien Tn. J, 55 tahun datang dengan keluhan ujung-ujung jari
pada kedua kaki terasa kebas sejak satu tahun yang lalu. Keluhan
tersebut berawal dari kesemutan yang sering dirasakan pada kedua kaki
pasien dan mejadi semakin memberat sampai saat ini, kaki terasa kebas.
Tidak terdapat rasa nyeri maupun terbakar. Pasien merasa tidak nyaman
dengan keluhan yang dirasakan.

Pasien diketahui menderita diabetes mellitus sejak tahun 2011,


pasien mengkonsumsi obat setiap harinya berupa suntikan insulin dan
glimepiride.
Pasien juga mengeluh perut sering terasa perih pada bagian ulu hati
dan terasa begah. Keluhan ini sering dirsakan muncul terutama selama
bulan Ramadhan, namun diakui pasien sudah memiliki penyakit maagh
sejak 10 tahun yang lalu, keluhan hilang timbul membaik apabila pasien
mengkonsumsi

promag.

Keluhan

timbul

terutama

bila

pasien

mengkonsumsi makanan pedas dan asam.


Pasien juga mengeluh terdapat pilek sejak 3 hari yang lalu. Tidak
terdapat keluhan demam maupun batuk. Pilek disertai dengan ingus yang
bening dan cair.
3.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pada tahun 2011 pasien pernah dirawat di RS Pasar Rebo selama


kurang lebih 1 bulan dengan diagnosis TB Paru dan DM. Pengobatan TB
Paru dijalani selama 9 bulan dan sudah dinyatakan sembuh. Pasien juga
menderita Hipertensi dan rutin mengkonsumsi obat sejak tahun 2011.
D. Riwayat Kebiasaan
Pasien mengaku merokok sejak duduk di bangku SMA namun
sudah berhenti sejak tahun 2011. Riwayat konsumsi alkohol dan obatobatan terlarang disangkal pasien.

v. Riwayat Penyakit Keluarga


Anak kedua pasien menderita penyakit TB Paru pada tahun 2010
dan sudah menyelesaikan pengobatan selama 6 bulan. Cucu kedua pasien
juga baru didiagnosis penyakit TB Paru satu minggu yang lalu, dan saat
sedang menjalani pengobatan. Adik pasien yang merupkan anak keenam
juga menderita penyakit DM. Riwayat penyakit DM dan Hipertensi pada
anggota keluarga lainnya disangkal pasien.

Hasil Pemeriksaan Fisik


Tanggal 16 Juni 2015, di rumah
Keluhan

: Kedua telapak kaki terasa kebas

Keadaan Umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos Mentis

Tinggi Badan

: 175 cm

Berat Badan

: 67 kg

BMI

: 21,8

Keadaan Gizi

: Cukup

Tanda Vital

: Tensi

: 160/100 mmHg

RR : 20 x / menit

Nadi

: 88 x / menit

Suhu : 36,3oC

Kepala

: Normocephali

Mata

: Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor

Telinga

: Normotia, serumen -/-, sekret -/-

Hidung

: Bentuk normal, sekret -/-, septum deviasi -

Tenggorok

: T1-1, hiperemis (-), faring hiperemis (-), detritus -/-, kripta -/-

Mulut

: Bibir kering (-), sianosis (-)

Dada

Cor

: Iktus kordis tak tampak

Pa : Iktus kordis teraba di SIC V 2cm medial LMCS


Pe : Konfigurasi jantung dalam batas normal
Au : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Pulmo I

: Simetris saat statis dan dinamis

Pa : Vocal fremitus simetris


Pe : Sonor pada kedua hemisfer, nyeri ketuk (-)
Au : Ka: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (-)
Ki: Suara nafas vesikuler, rhonki (+), wheezing (-)
Abdomen I

: Datar, tidak terlihat peristaltik

Pa : Supel, hepar dan lien tak teraba, nyeri tekan epigastrium (+)
Pe : Timpani seluruh lapang abdomen
Au : Bising usus (+) normal
Ekstremitas

Superior

Inferior

Oedema

-/-

-/-

Akral dingin

-/-

-/-

Neurologi

vi. Hasil

Laboratorium

dan

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap: Tidak ada data
Diagnosis Kerja : vii. Rencana Penatalaksanaan
Pengobatan yang telah diberikan :
-

Lantus 20
Glimepirid 2 mg
Amlodipin 10 mg
Valsartan 160 mg
Altor 100 mg

1x1
1x1
1x1
1x1
1x1

Terapi medikamentosa :
-

Antasida
Neurobion

2x1
1x1

Terapi edukasi :
- Melakukan pengendalian glukosa darah dengan melakukan diet
dan olahraga yang teratur, serta memeriksakan diri secara berkala

ke dokter dan melakukan pemeriksaan gula darah dan HbA1c


secara berkala.
- Pasien diberi edukasi untuk selalu memeriksa kakinya setiap
harinya untuk melihat adanya luka baru pada kakinya sehingga
menghindari luka yang tidak dirasakan dan didiamkan sehingga
berpotensi menjadi ulkus.
- Mengenakan sepatu yang nyaman dan selalu menggunakan alas
kaki setiap kali keluar.
- Menghindari makanan yang pedas dan asam yang menjadi pemicu
asam lambung meningkat dan rasa perih pada ulu hati.
-

Makan yang teratur dengan porsi yang cukup tidak perlu banyak.

Menghindari minum es

- Menghindari makanan dengan kolesterol yang tinggi seperti


kuning telur, jeroan dan gorengan.
viii. Hasil Penatalaksanaan Medis
Keluhan yang dirasakan sudah berkurang setelah minum obat
secara rutin dan teratur. Saat kunjungan terakhir ke rumah pasien,
keadaannya masih baik, keluhan kaki yang kebas juga sudah dirasa
berkurang. Keluhan nyeri ulu hati tidak dirasakan lagi.
Faktor Pendukung

: Istri

dan

anak-anak

pasien

membantu

mengingatkan untuk meminum obat dan kontrol


gula darah teratur serta menjalani gaya hidup yang
sehat
Faktor Penghambat

: Pasien merasa tidak ada keluhan berarti sehingga


pasien merasa tidak perlu untuk datang kontrol ke
puskesmas

Indikator Keberhasilan : Keluhan rasa kebas di kedua telapak kaki sudah


dirasa mulai berkurang

IV. IDENTIFIKASI FUNGSI FUNGSI KELUARGA


A. Fungsi Biologis
Dari hasil wawancara dengan pasien, pasien mengeluh kebas di
kedua telapak kaki sejak 1 tahun yan lalu dan dirasa semakin berat dan
mengganggu sejak 2 minggu terakhir. Tidak ada keluhan serupa di dalam
keluarga pasien
B. Fungsi Psikologis
Pasien tinggal di rumah milik sendiri dengan istrinya. Kedua anak
beserta keluarga mereka tinggal dirumah yang dibangun bersebelahan
dengan rumah pasien. kontrakan dengan istrinya. Hubungan dengan
anggota keluarga lainnya baik. Pasien termasuk orang yang mudah
bergaul di lingkungan sekitarnya. Keadaan sakit yang sekarang ini tidak
membuat penderita merasa terlalu terganggu dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.
C. Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga rata-rata Rp. 3.000.000,-/bln. Uang tersebut
cukup untuk makan dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Seluruh anggota
keluarga sudah menggunakan BPJS.
D. Fungsi Pendidikan
Pendidikan terakhir pasien adalah Sekolah Pendidikan Guru dan
pendidikan terakhir istri pasien adalah SMA.
E. Fungsi Religius
Penderita beragama Islam dan rutin menjalankan ibadahnya. Pasien
dapat melakukan ibadah (sholat) di rumah, namun tidak tersedia ruangan
khusus di rumah untuk beribadah.
F. Fungsi Sosial Budaya

Pasien tinggal di tempat pemukiman penduduk yang cukup padat.


Hubungan penderita dengan tetangga cukup baik. Sebelumnya pasien
menjabat sebagai sekretaris RT di daerah tempat tinggalnya.
V. POLA KONSUMSI MAKANAN PENDERITA
FORMULIR 24 HOUR RECALL
(Catatan : asupan makanan/minuman KEMARIN mulai bangun pagi hingga tidur malam)

Waktu

Nama makanan atau


minuman

Jam

Sahur

04.00

Buka

18.00

Bahan makanan

Jumlah
URT
gram

Bahan makanan pokok


Lauk pauk
Sayur
Minuman
Bahan makanan pokok

Nasi
Telur
Kangkung
Teh Manis
Nasi

2 gls
1 butir
1 gls
1 gls
2 gls

268
150
100

Lauk pauk

Ayam
Ati Ampela
Terong
Teh Manis

1 gls
1 gls
1 gls
1 gls
1 mangkok
2 gls
1 bungkus
1 butir

100
100
100

268

Puasa

Selingan
Sahur

18.00
04.00

Sayur
Minuman
Kolak
Bahan makanan pokok
Lauk pauk
Sayur
Minuman

Nasi
Indomie
Telur
Teh Manis

268
127
150

1 gelas

Penjelasan :
Frekuensi makan rata rata setiap harinya 3x/hari dengan variasi makanan
sebagai berikut : nasi, lauk, sayur dan indomie. Namun selama bulan
Ramadhan frekuensi makan setiap harinya 2x/hari ditambah dengan tajil
seperti kolak.
VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN
A. Faktor Perilaku
Pasien memiliki kebiasaan makan teratur dengan frekuensi makan

10

3x/hari. Dari tahun 2011, sejak pasien keluar dari rumah sakit, pasien
menjaga pola makannya sesuai dengan anjuran dari ahli gizi. Namun, satu
tahun terakhir, karena pasien tidak merasakan adanya keluhan, pola makan
pasien kembali tidak teratur. Contohnya pasien sering minum teh mani
dengan gula pasir sedangkan sebelumnya pasien menggunakan Tropicana
Slim. Kebiasaan olahraga juga sudah beberapa bulan terakhir tidak lagi
dijalani oleh pasien. Pasien cukup patuh dalam meminum obat. Pasien
tidak terlalu bermasalah dalam menjalani pengobatan, namun pasien tidak
pernah kontrol lagi karena merasa tidak ada keluhan. Pasien takut apabila
sewaktu-waktu dirinya harus kembali dirawat di Rumah Sakit.
B. Faktor Non Perilaku
Tersedia banyak sarana pelayanan kesehatan di sekitar tempat
tinggal pasien berupa puskesmas dan klinik kesehatan. Pasien tinggal di
daerah

yang

padat

penduduk

dan

kurang

terjaga

kebersihan

lingkungannya.
VII. DIAGNOSIS FUNGSI KELUARGA
A. Fungsi Biologis
-

Tidak ada anggota keluarga yang memiliki gejala serupa

Pasien minum obat teratur

B. Fungsi Psikologis
-

Hubungan pasien dengan keluarga baik.

Penderita mudah bergaul dengan warga sekitar.

Istri dan anak-anak pasien sangat memperhatikan pasien

C. Fungsi Ekonomi dan Pemenuhan Kebutuhan


-

Penghasilan keluarga perbulan cukup untuk menghidupi keluarga.


Untuk berobat pasien terjamin oleh BPJS

11

D. Fungsi Sosial
-

Dapat bersosialisasi dengan masyarakat sekitar dengan baik

E. Faktor Perilaku
-

Suka minum minuman manis seperti teh manis dan makan mie instan

Tidak pernah kontrol kadar gula darah

Tidak olahraga teratur

F. Faktor Non Perilaku


VIII. IDENTIFIKASI LINGKUNGAN RUMAH
A. Gambaran Lingkungan Rumah
Rumah pasien teretak di daerah yang cukup padat penduduk dan tidak
memiliki halaman sendiri. Ukuran rumah pasien berkisar 16m x 4m.
Hanya memiliki 1 kamar dengan 1 WC di luar kamar. Lantai dari keramik,
dinding adalah tembok semen dengan pintu kayu. Atap terbuat dari seng.
Ada ventilasi yang terdapat pada ruang tamu. Penerangan dari lampu dan
cahaya dari luar rumah. Udara di dalam rumah bagian depan cukup baik
namun bagian belakang agak lembab. Penataan barang kurang rapi.
Sumber listrik rumah dari PLN. Sumber air merupakan air tanah dan
penampungan air di kamar mandi menggunakan bak dan ember. Limbah
air dibuang ke kali yang terdapat dibelakang rumah pasien. Sampah
dibuang di lapangan kosong didepan rumah dan langsung dibakar.

12

B. DENAH RUMAH
5
6
4

12 m

6m
Keterangan:
1. Teras
2. Ruang tamu
3. Kamar tidur
4. Dapurr
5. Kamar mandi
6. Ruang keluarga
Analisis Keadaan Rumah :
1. Letak rumah di daerah
2. Bentuk bangunan rumah
Kepemilikan rumah

: Padat penduduk
: tidak bertingkat
: Milik sendiri

13

3. Luas rumah
: 16 x 4 m2
Jumlah orang dalam satu rumah : 2 orang (1 orang/ m2)
Luas halaman rumah
:4. Lantai rumah dari
: Keramik
5. Dinding rumah dari : Tembok
6. Atap rumah
: Seng
7. Pembagian ruangan rumah : Satu kamar tidur, satu ruang tamu, satu ruang
keluarga dan satu kamar mandi
8. Jendela rumah
:2
Perbandingan luas lantai dan jendela :
Penerangan di dalam rumah (dinilai setelah membandingkan luas jendela
dengan lantai dan kesan subjektif saat membaca tulisan didalam rumah) :
tidak baik
9. Listrik di rumah : 900 watt
10. Lubang ventilasi : Ada
Kelembaban dalam rumah bagian depan : Baik
Kelembaban dalam rumah bagian belakang : Kurang Baik
Kesan ventilasi di dalam rumah : Kurang
11. Kebersihan dalam rumah : kurang baik
12. Sumber air minum dari : air isi ulang
13. Kamar mandi : di dalam rumah
14. Limbah rumah tangga di alirkan ke : kali di belakang rumah
15. Tempat sampah diluar rumah : ada
16. Jalan di depan rumah lebarnya : 1,2 meter, terbuat dari : semen
Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : tidak baik

IX. DIAGRAM REALITA YANG ADA PADA KELUARGA

Genetik
Puskesmas dan klinik
pengobatan banyak
dan terjangkau

Terdapat faktor
risiko genetik

14

Yan
Kes

- Patuh minum obat


- Tidak rutin kontrol

Status
kesehatan

Perilaku

Lingkungan

- Istri dan anak-anak


mendukung
- Kondisi fisik
rumah kurang
mendukung

X. TABEL PERMASALAHAN PADA KELUARGA


No

Risiko dan Masalah


Kesehatan

1.

Pasien sudah 3 tahun Menjelaskan bahwa


tidak kontrol
penyakit yang diderita
memerlukan kontrol
secara berkala;
melakukan pemeriksaan
gula darah sewaktu
untuk memberikan
gambaran kadar gula
darah pasien
Pola makan yang Memberikan edukasi
kurang baik
tentang diet untuk
penderita diabetes dan
hipertensi serta
pentingnya olahraga
pada penderita diabetes

2.

Rencana Pembinaan

Indikator
Keberhasilan
Penilaian
1. Pasien kembali
kontrol ke RS

1. Pola makan sehat


dan
olahraga
teratur

15

3.

Rasa kebas pada Memberikan edukasi


kedua telapak kaki tentang pengaruh
pasien
penyakit DM terhadap
keluhan tersebut;
edukasi untuk
mengontrol kadar gula
darah dan mencegah
terjadinya luka pada
kaki; menyarankan
mengkonsumsi vitamin
neurotropik seperti
neurobion

1. Rasa kebas
berkurang
2. Tidak ada luka
pada kaki

XI. PEMBINAAN DAN HASIL KEGIATAN


Tgl
kunjunga
n
16 Juni
2015

Kegiatan yang
Dilakukan

20 Juni
2015

Identifikasi anggota
keluarga dan kondisi
kesehatannya kemudian
melakukan anamnesis
dan pemeriksaan fisik
pada penderita. Setelah
itu memberi penjelasan
kepada penderita
tentang penyakitnya,
meliputi definisi,
penyebab, faktor
pencetus, akibat dari
penyakit, pencegahan,
penatalaksanaannya.
Mengevaluasi kondisi
rumah

27 Juni
2015

Identifikasi fungsifungsi keluarga

Keluarga
Hasil
yang
Kegiatan
Terlibat
Penderita - Terjalin
hubungan baik
dengan
penderita
-Penderita
memahami
penjelasan
tentang
penyakitnya.

Indikator
evaluasi
kegiatan
Didapatkan
hasil
pemeriksaan
tekanan
darah
160/100
mmHg

Penderita

Kondisi
fisik dan
lingkungan
rumah
kurang baik

Diketahui
status
kesehatan
pasien terkini
dan kondisi
rumah serta
lingkungan
rumah pasien
Penderita, Diketahui
istri,
fungsi
menantu biologis,
dan kedua psikologis,

??

16

cucu
pasien

ekonomi,
sosial,
perilaku dan
non perilaku
Penderita Diketahui
dan istri
status
kesehatan
pasien
terkini serta
kadar gula
darah
pasien
Diketahui
jenis
makanan,
jumlah
makanan
dan
frekuensi
makan
penderita.
Penderita
dan
keluarga
memahami
penjelasan
tentang
pola makan
gizi
seimbang
serta
pentingnya
olahraga
teratur

30 Juni
2015

Monitor status
kesehatan pasien dan
Identifikasi pola makan
penderita serta
pemeriksaan kadar gula
darah pasien. Edukasi
tentang pola makan gizi
seimbang dan
pentingnya olahraga,
edukasi pentingnya
kontrol rutin ke RS

4 Juli 2015

Memberikan penjelasan
tentang pengaruh
lingkungan dan gaya
hidup terhadap penyakit
yang diderita penderita

Penderita

11 Juli
2015

Evaluasi kondisi
kesehatan pasien,
edukasi tentang

Penderita
dan istri

??

Penderita
??
memahami
pengaruh
lingkungan
dan gaya
hidup terhadap
penyakit yang
diderita pasien
Diketahui
??
kondisi terkini
penderita.

17

perilaku hidup bersih


dan sehat serta edukasi
tentang kontrol teratur
ke RS

Pasien dan
keluarga
memahami
tentang
perilaku hidup
bersih dan
sehat serta
pentingnya
kontrol rutin
ke RS

XII. KESIMPULAN PEMBINAAN KELUARGA


1. Tingkat pemahaman

: Pembinaan terhadap penderita yang


dilakukan baik

2. Faktor pendukung

: Pasien mau menerima keadaannya dan


kooperatif

dalam

mendengar

dan

menerapkan edukasi
3. Faktor penyulit

: Pasien merasa tidak ada keluhan yang


berarti dalam dirinya

sehingga malas

kontrol ke RS dan tidak menjalani pola


hidup sehat

atau pekerjaan pasien sebagai

supir yang mengakibatkan pasien tidak


dapat istirahat secara teratur dan tidak dapat
menjalani pola hidup sehat serta gizi
seimbang ???
4. Indikator keberhasilan

: Penderita

dapat

mengetahui

tentang

penyakitnya meliputi penyebab, faktor yang


memperberat,

pencegahan

dan

penatalaksanaannya. Serta penderita mau


menjalani pengobatan dengan rutin dan
teratur.

18

Anda mungkin juga menyukai