PERSALINAN
Pokok Bahasan
Persalinan
Sasaran
Ibu Hamil
Waktu
08.00-10.00 WITA
Tanggal
Tempat
Penyuluh
Analisa Data
C. Analisa Situasi
1. Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu hamil yang berkumpul dipuskesmas.
a. Peserta siap mengikuti penyuluhan tanda-tanda dan persiapan
persalinan ibu hamil dari mahasiswa.
b. Peserta antusias dalam mengikuti penyuluhan terbukti dengan adanya
beberapa pertanyaan yang disampaikan.
c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta mampu
mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang
menyuluh.
2. Penyuluh mahasiswa Poltekkes yang praktek dan bertanggung jawab.
a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.
b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan
berlangsung.
D. Materi
1. Pengertian persalinan.
2. Permasalahan tubuh menjelang persalinan.
3. Persiapan ibu menghadapi persalinan.
4. Tanda-tanda persalinan.
5. Tanda-tanda bahaya persalinan.
6. Perlengkapan apa saja yang harus dibawa saat persalinan.
7. Jenis persalinan yang akan dipilih.
E. Metode
Ceramah dan diskusi, Tanya jawab, demonstrasi/simulasi, curah pendapat, dll.
F. Media
1. Lembar balik/ Leaflet
2. Pengeras suara
3. LCD
G. Kegiatan belajar mengajar
No
.
1
Waktu
5 menit
Tahap
Kegiatan Mhasiswa
Kegiatan Peserta
Pembukaan
Menjawab salam.
Mendengarkan/memp
Mengucapkan
salam.
Menyampaikan
topic
dan
tujuan
erhatikan.
20 menit
Kegiatan
inti
Menanyakan
pendapat
Menjawab/ merespon.
Mendengarkan/
peserta
tentang tanda-tanda
dan
persiapan
persalinan
ibu
hamil.
-
Menjelaskan
pengertian
memperhatikan.
persalinan.
-
Menjelaskan
permasalahan tubuh
Memperhatikan/
memperhatikan.
menjelang
persalinan.
-
Menjelaskan
persiapan
ibu
Mendengarkan/
memperhatikan.
menghadapi
persalinan.
-
Menjelaskan tanda-
tanda persalinan.
-
Menjelaskan tandatanda
Mendengar/
memperhatikan.
bahaya
Mendengar/
memperhatikan.
persalinan.
-
Menjelaskan
Mendengar/
memperhatikan.
Menjelaskan
jenis
persalinan
yang
akan dipilih.
Mendengar/
memperhatikan.
15 menit
Penutup
Merangkum materi -
Merangkum
yang
bersama penyuluh.
dijelaskan
materi
bersama peserta.
-
Memberikan
Bertanya.
kesempatan kembali
kepada
peserta
untuk bertanya.
-
Memberikan reward. -
Menjawab.
Mengucapkan
Membalas
terimakasih
atas
ucapan
terimakasih.
kesediaan mengikuti
penyuluhan.
-
Menutup
dengan -
Membalas salam.
mengucapkan salam
H. Evaluasi
1. Standar persiapan
Kesiapan media, alat untuk pendidikan kesehatan, pengaturan tempat
sudah disesuaikan dan materi sudah dipersiapkan.
2. Standar proses
a. Peserta mengikuti kegiatan pendidikan kesehatan dengan baik sampai
selesai.
b. Peserta memberikan respon dengan bertanya dan menjawab
pertanyaan yang diberikan penyaji.
3. Standar hasil
a. Peserta dapat Menjelaskan pengertian persalinan.
b. Peserta dapat Menjelaskan permasalahan tubuh menjelang persalinan
(50%).
c. Peserta dapat menjelaskan persiapan ibu menghadapi persalinan
(50%).
d. Peserta dapat Menyebutkan tanda-tanda persalinan (50%).
e. Peserta dapat Menyebutkan tanda bahaya persalinan (50%).
f. Peserta dapat menyebutkan apa saja yang harus dibawa saat persalinan
(50%).
g. Peserta dapat menjelaskan jenis persalinan yang dapat dipilih (50%)
PERSIAPAN PERSALINAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah keluarnya janin disertai plasenta dari mulai umur
kehamilan nol bulan sampai sembilan bulan dan berakhir dengan enam jam
pemantauan post partum. (Prawirohardjo, 2002:135). Peristiwa lahirnya bayi
dari dalam rahim ibu, dimana lahirnya anak tidak akan datang begitu saja
tetapi memerlukan usaha. Persalinan atau melahirkan anak adalah peristiwa
yang sangat besar artinya, sebab sangat mendalam kesannya. Betapa tidak,
karena melahirkan berarti mengadakan yang sebelumnya belum ada. Proses
persalianan sebagai berikut:
1. Kala 1
lahir.
3. Kala 3
mental
untuk
menghadapi
proses
persalinan
dan
persalinan
dengan
memberi
petunjuk
dan
mengikutinya.
3. Persiapan sosial.
Segi sosial merupakan akar untuk tumbuh, dalam hal ini harus
dipersiapkan mengenai unsur apa yang harus dikenal dari lingkungan
sosial, kondisi ekonomi, taraf penghidupan dan kebudayaan yang
berhubungan dengan calon ibu yang akan melahirkan. Misal:
a. Malnutrisi akan membawa akibat bagi kehamilan, ibu maupun janin.
b. Perumahan yang tidak memenuhi syarat, ini akan menimbulkan
hygiene yang kurang.
4. Persiapan kultural.
Ibu harus mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup
yang kurang baik terhadap kehamilan dan berusaha unutk mencegah
akibat itu.
5. Pemeriksaan kehamilan.
Kapan harus memeriksakan diri ke pusat pelayanan kesehatan terdekat ?
Segera setelah mengetahui kehamilan, hendaknya segera memeriksakan
diri
ke
dokter/bidan/puskesmas
atau
pusat
kesehatan
terdekat.
Pengawasan sejak dini yang dilakukan oleh ahli akan membantu unutk
memantau adanya kelainan pada kehamilan sehingga bisa diatasi sejak
dini. Biasanya jadwal kunjungan untuk pemeriksaan kehamilan:
a. Pada kehamilan 1 s/d 6 bulan : minimal 1 bulan sekali.
b. Pada kehamilan 7 s/d 8 bulan, minimal 2 minggu sekali.
c. Pada kehamilan 9 bulan s/d akan bersalin, minimal sekali seminggu.
6. Posisi tidur yang baik menjelang persalinan.
a. Tidur dengan posisi tengkurap.
Aman saja bagi ibu hamil s/d 14 minggu, dengan adanya pembesaran
payudara dan perut sangat tidak nyaman karena ibu akan menyokong
paha dengan bantal untuk dapat tidur tengkurap.
b. Tidur dengan posisi terlentang.
tubuh
ibu
sehingga
mengurangi
pembengkakan
kaki,
rahim. Penampakan dari darah dan mucus yang keluar tampak bagai cairan
lengket berwarna merah muda, hal ini bisa kita lihat sebelum muncul
tanda-tanda persalinan lainnya.
Apa yang harus dilakukan: Pengeluaran darah dan lendir dapat terjadi
beberapa hari sebelum persalinan, jadi tunggulah sampai mendapatkan
kontraksi yang teratur atau air ketuban pecah, sebelum pergi bidan atau
kerumah sakit. Anda harus menghubungi dokter bila terjadi pendarahan
hebat.
2. Kontraksi yang teratur setiap 10 15 menit
Pada bulan terakhir dari kehamilan sebelum persalinan dimulai, sudah ada
kontraksi rahim yang disebut his pendahuluan atau his palsu, yang
sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada kontraksi Braxton
Hicks. His pendahuluan ini tidak teratur dan menyebabkan nyeri diperut
bagian bawah dan lipat paha tidak menyebabkan nyeri yang memancar
dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya
kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bila dibawa berjalan, malahan
sering berkurang. His pendahuluan tidak bertambah kuat dengan majunya
waktu bertentangan dengan his persalinan yang semakin kuat. Yang paling
penting adalah bahwa his pendahuluan tidak mempunyai pengaruh pada
serviks. Kontraksi rahim bersifat otonom tidak dipengaruhi oleh kemauan,
walaupun begitu dapat dipengaruhi dari luar misalnya rangsangan oleh
jari-jari tangan dapat menimbulkan kontraksi. Kontraksi rahim bersifat
berkala dan yang harus diperhatikan ialah :
1. Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45 detik sampai 75 detik.
2. Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intrauterine
sampai 35 mmHg. Kekuatan kontraksi secara klinis ditentukan dengan
mencoba apakah jari kita dapat menekan dinding rahim ke dalam.
3. Interval antara kedua kontraksi: pada permulaan persalinan his timbul
sekali dalam 10 menit, pada kala pengeluaran sekali dalam 2 menit.
Menurut faalnya his atau kontraksi persalinan dapat dibagi dalam :
rumah sakit dan masukkan kedalam satu tas khusus. Dan anda tidak boleh
lupa memberitahukan suami anda mengenai tas khusus yang telah anda
persiapkan ini. Sehingga bila harinya tiba semuanya telah siap dan suami
andapun tidak lupa untuk membawa serta tas besar yang telah anda
persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya ini.
1. Beberapa barang yang diperlukan untuk IBU di rumah sakit:
a. Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman untuk anda pakai,
sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga
mempermudah untuk menyusui bayi anda. Bawalah baju tidur dengan
jumlah yang cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinan
normal atau alamiah biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi
Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
b. 1 set baju untuk anda pulang dari rumah sakit. Anda mungkin masih
tetap terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali
ke bentuk semula.Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak
sempit.
c. Selimut ibu.
d. Sandal. Untuk anda berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga
menjaga kaki anda untuk tetap hangat.
e. Pakaian dalam. Bawalah BH untuk menyusui dan celana dalam
secukupnya.
f. Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
g. Perlengkapan pribadi anda.
h. Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya, tapi
tergantung bila anda ingin menggunakan milik anda sendiri maka
anda lebih baik mempersiapkannya.
2. Keperluan untuk BAYI anda:
Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Anda cukup
menyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.
a. Popok, bawalah beberapa buah.
b. Baju bayi, bawalah beberapa buah karena bayi kadang Gumo
(memuntahkan sedikit susu).
c. Selimut atau Bedong.
d. Kaos kaki dan sarung tangan.
e. Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu anda bawa ke Rumah Sakit untuk persiapan
persalinan dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah dijangkau dan
jangan lupa memberitahu pasangan anda tentang tas itu.
G. Jenis Persalinan Yang Akan Dipilih
1. Seksio (lebih baik dengan indikasi seksio).
Tindakan untuk melahirkan bayi dengan membuka dinding rahim melalui
sayatan pada dinding perut. Memerlukan penyembuhan luka yang lebih
lama dari persalinan normal. Ibu dengan seksio dianjurkan untuk tidak
mengandung kembali kurang lebih 18 bulan dari tindakan seksio karena
mempunyai resiko tinggi terjadi robekan rahim.
2. Persalinan normal
Lebih aman dan tidak perlu kuatir karena proses melahirkan secara
normal merupakan proses/mekanisme alami yang sudah tersedia secara
alami dalam tubuh ibu untuk proses kelahiran bayi. Saat ini bisa
berkonsultasi ke dokter/bidan untuk mengurangi rasa sakit.
Yang terpenting kesiapan mental calon ibu untuk menghadapi proses
persalinan ini dan meyakinkan bahwa proses persalinan secara normal adalah
suatu persalinan yang alamiah dan terbaik, kecuali ada indikasi tertentu secara
medis yang memang mengharuskan untuk operasi seksio. Dan tentu saja
dukungan suami/calon ayah sangat dibutuhkan.
Setelah persalinan diskusikan dengan ibu mengenai IMD (Inisiasi
Menyusu Dini) dimana bayi diberi kesempatan mulai menyusu sendiri setelah
lahir dengan meletakkan bayi menempel di dada ibu tau di perut ibu. Bayi
dibiarkan merayap mencari puting susu dan menyusu sampai puas. Proses ini
berlangsung minimal 1 jam pertama sejak bayi lahir dan maksimal 2 jam
setelah bayi lahir untuk mencegah bayi hipotermi. Cara IMD:
1. Seluruh badan kepala bayi segera dikeringkan, kecuali tangannya tanpa
menghilangkan lemak putih yang menyamankan kulit bayi.
2. Bayi diletakkan dan ditengkurapkan di dada atau di perut ibu dengankulit
bayi melekat pada kulit ibu, keduanya diselimuti dan bayi dapat diberi
topi.
3. Kontak kulit ini dibiarkan selama paling tidak 1 jam.
4. Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri. Ibu merangsang bayi
dengan sentuhan lembut tapi jangan memaksakan bayi ke puting susu.
DAFTAR PUSTAKA