Osteomielitis Fix
Osteomielitis Fix
Identitas: nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, status perkawinan, pendidikan,
dan pekerjaan. Pada umumnya, keluhan utama pada kasus osteomielitis adalah nyeri
hebat. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, dokter dapat
Nyeri yang dirasakan pasien secara subjek antara 2-3 pada rentang skala pengukuran
0-4.
Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah bentuk pada malam hari
Pemeriksaaan Fisik
Pemeriksaan fisik dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan umum untuk mendapatkan
gambaran umum dan pemeriksaan setempat (lokal). Keadaan umum meliputi:2
Pemeriksaan Penunjang
Radiografi
Dalam osteomielitis pada ekstremitas, foto radiografi polos dan scintigrafi
tulang adalah alat pemeriksaan utama. Bukti radiograf dari osteomielitis tidak akan
muncul sampai kira-kira dua minggu setelah onset dari infeksi.3,4
Kuman biasanya bersarang dalam spongiosa metafisis dan membentuk
pus sehingga timbul abses. Pus menjalar ke arah diafisis dan korteks, mengangkat
periost dan kadang-kadang menembusnya. Pus meluas di daerah periost dan pada
tempat-tempat tertentu membentuk fokus skunder. Nekrosis tulang yang timbul dapat
luas dan terbentuk sekuester. Periost yang terangkat oleh pus kemudian akan
membentuk tulang di bawahnya, yang dikenal sebagai reaksi periosteal. Juga di dalam
tulang itu sendiri dibentuk tulang baru, baik pada trabekula dan korteks, sehingga
tulang terlihat lebih opak dan dikenal sebagai sklerosis. Tulang yang dibentuk di
bawah periost ini membentuk bungkus bagi tulang yang lama dan disebut
involukrum. Involukrum ini pada berbagai tempat terdapat lubang tempat pus keluar,
yang disebut kloaka.4
Seringkali reaksi periosteal yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian terlihat
daerah-daerah yang berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya
dekstruksi tulang, dan disebut rarefikasi.4
Pada osteomielitis kronik tulang akan menjadi tebal dan sklerotik
dengan gambaran hilangnya batas antara korteks dan medula. Dalam tulang yang
terinfeksi akan terdapat sekuestra dan area destruksi. Kadang-kadang suatu
abses,
dikenal
Gambar 1
Scintigrafi tulang
Untuk pencitraan nuclir, Technetium Tc-99m metilen difosfonat adalah agen
pilihan utama. Sensitivitas pemeriksaan ini terbatas pada minggu pertama dan sama
sekali tidak spesifik.3
tulang
MRI
memiliki
sensitifitas
osteomielitis. MRI juga memberikan gambaran resolusi ruang anatomi dari perluasan
infeksi.5
Gambar 2
juga
dapat
digunakan
untuk
menuntun
dalam melakukan aspirasi. Tapi, USG tidak digunakan untuk mengevaluasi cortex
tulang.
CT scan dapat menggambarkan kalsifikasi abnormal, osifikasi dan
ketidaknormalan intrakortikal. CT scan mungkin dapat membantu dalam
5
mengevaluasi lesi pada tulang vetebra. CT scan juga lebih unggul dalam area dengan
anatomi yang kompleks, contohnya pelvis, sternum, dan calcaneus.5
Gambar 3
Manifestasi klinis
Jika infeksi dibawa oleh darah, biasanya awitan mendadak, sering terjadi dengan
manifetasi klinis septikema (misalnya : menggigil, demam tinggi, tachycardia dan malaise
umum). Gejala sistemik pada awalnya dapat menutupi gejala local secara lengkap. Setelah
infeksi menyebar dari rongga sumsum ke korteks tulang, akan mengenai posterium, dan
jaringan lunak, dengan bagian yang terinfeksi menjadi nyeri, bengkak, dan sangat nyeri
tekan.6
Pasien menggambarkan nyeri
konstan
berdenyut
yang
semakin
memberat
dengan gerakan dan berhubungan dengan tekanan pus yang terkumpul. Bila osteomielitis
terjadi akibat penyebaran dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi langsung, tidak akan
ada gejala septikemia. Daerah terinfeksi membengkak, hangat, nyeri, dan nyeri tekan.6
Pada pasein dengan osteomielitis kronik ditandai dengan pus yang selalu mengalir
keluar dari sinus atau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi, pembengkakan dan
pengeluaran pus. Infeksi derajat rendah terjadi pada jaringan parut akibat kurangnya asupan
darah.6
Working Diagnosis
Gambaran klinis osteomielitis akut sedikit berbeda dengan osteomielitis kronis. Pada
osteomielitis akut, gejala-gejala yang dapat dijumpai antara lain: 5,7,8
Iritabilitas
Kelemahan
Malaise
Gangguan pergerakan
Pada osteomielitis kronis, gejala-gejala yang dapat dijumpai antara lain:8
Kelemahan kronis
Malaise
Berbagai gejala klinis di atas perlu ditanyakan dalam anamnesis. Selain itu, dari
pemeriksaan fisik mungkin didapatkan tanda-tanda sebagai berikut:8
Demam
Edema
Nyeri tekan
Fluktuasi
LED 90% mengalami peningkatan, tetapi hasil ini juga tidak spesifik
2. Kultur:
kultur darah untuk menentukan jenis bakteri positif pada 50% penderita
osteomielitis hematogen, kemudian diikuti dengan uji sensitivitas
Kondisi yang dapat mempengaruhi pasien untuk pengembangan infeksi jaringan lunak dan
kulit meliputi:9
Sebagian besar infeksi jaringan lunak dan kulit disebabkan oleh organisme gram
positif dan secara kurang umumnya,-negatif bakteri gram hadir pada permukaan kulit.
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes account bagi mayoritas infeksi jaringan
lunak dan kulit.9
1. Erisipelas
Erisipelas adalah suatu infeksi pada lapisan dangkal kulit dan kulit limfatik.
Infeksi
di situs dari insisi bedah pada perut atau perineum, atau ketika pertahanan tuan rumah
dikompromikan.9
Selulitis ditandai dengan eritema dan edema pada kulit. Lesi, yang mungkin
bisa bertambah luas, sangat menyakitkan dan nonelevated dan membentuk margin
yang buruk. Tender limfadenopati terkait dengan keterlibatan limfatik adalah umum.
Malaise, demam, dan menggigil juga sering hadir. Biasanya ada sejarah pendahuluan
luka dari trauma minor, maag, atau operasi. Sebuah Gram noda Pap diperoleh dengan
injeksi dan aspirasi dari 0,5 mL saline (menggunakan-gauge jarum kecil) ke tepi maju
dari eritematosa lesi dapat membantu dalam membuat diagnosis mikrobiologis, tetapi
sering menghasilkan hasil negatif. Darah budaya berguna sebagai bakteremia
mungkin ada dalam 30% dari kasus.9
Septic Arthritis
Septic arthritis adalah infeksi yang sangat menyakitkan pada sendi. Bakteri atau jamur
dapat menyebar dari daerah lain dalam tubuh ke dalam sendi. Kadang-kadang bakteri hanya
menginfeksi sendi saja tanpa mengganggu daerah tubuh lain.10
Pada septic arthritis, kuman menyusup ke dalam sendi dan menyebabkan nyeri yang
parah disertai pembengkakan. Biasanya kuman hanya menyerang satu sendi. Bakteri paling
sering menyerang lutut, meskipun sendi lain juga dapat terkena, termasuk pinggul,
pergelangan kaki, siku, pergelangan tangan, dan bahu.10
Anak-anak dan orang dewasa paling mungkin terserang septic arthritis. Jika diobati
dalam seminggu setelah gejala pertama muncul, kebanyakan penderitanya dapat benar-benar
pulih. Septic arthritis biasanya menyebabkan ketidaknyamanan dan kesulitan menggerakkan
sendi yang terkena. Tanda dan gejalanya antara lain:10
1. Demam
2. Nyeri parah pada sendi yang terkena, terutama ketika menggerakkan sendi
3. Pembengkakan sendi yang terkena
4. Hangat di daerah sendi yang terkena
10
Pada orang dewasa, septic arthritis paling sering menyerang sendi pada lengan dan
kaki, terutama lutut. Pada anak-anak, pinggul adalah sendi yang paling mungkin terkena.
Anak-anak dengan Septic arthritis pinggul sering memegang pinggulnya dalam posisi yang
sama dan mencoba menghindari perputaran sendi.10
Septic arthritis terjadi ketika ada infeksi di tempat lain di tubuh, kemudian menyebar
melalui aliran darah ke sendi. Luka tusuk, suntikan obat atau pembedahan yang dilakukan di
dekat sendi juga memungkinkan bakteri masuk ke dalam ruang sendi.10
Lapisan sendi (sinovium) memiliki sedikit perlindungan dari infeksi. Setelah
mencapai sinovium, bakteri masuk dengan mudah dan dapat mulai menghancurkan tulang
rawan. Peradangan, tekanan sendi meningkat, dan berkurangnya aliran darah dalam sendi
merupakan reaksi tubuh terhadap bakteri, dan itu semua berkontribusi pada kerusakan sendi.10
Sejumlah strain bakteri dapat menyebabkan septic arthritis. Jenis yang paling sering
menyebabkan septic arthritis adalah Staphylococcus aureus (Staph), bakteri yang biasa
ditemukan pada kulit dan dalam hidung. Virus juga dapat menyerang sendi (artritis virus),
meskipun biasanya gangguan ini sembuh sendiri dan meninggalkan sedikit kerusakan sendi.
Infeksi sendi juga dapat disebabkan oleh jamur (artritis jamur). Tipe arthritis lain yang bisa
menular adalah artritis reaktif yang menyebabkan nyeri sendi dalam menanggapi infeksi di
bagian lain tubuh meskipun sendi itu sendiri tidak terinfeksi.10
Tuberkulosis Tulang
Tuberkulosis sebagai suatu penyakit sistemik yang dapat menyerang berbagai organ
termasuk tulang dan sendi. Lesi pada tulang dan sendi hampir selalu disebabkan penyebaran
hematogen dari kompleks primer pada bagian tubuh lain. Biasanya tejadi 6 36 bulan setelah
infeksi primer, tetapi dapat saja timbul bertahun tahun kemudian. Faktor predisposisi
tuberkulosis adalah:11
1. Nutrisi dan sanitasi yang jelek
2. Ras: banyak ditemukan pada orang orang Asia, Meksiko, Indian dan Negro
3. Trauma pada tulang dapat merupakan lokus minoris
11
4. Umur: terutama ditemukan setelah umur satu tahu, paling sering pada umur 2 10
tahun
5. Penyakit sebelumnya, seperti morbili dan varisella dapat memprovokasi kuman
6. Masa pubertas dan kehamilan dapat mengaktifkan tuberkulosis
Patologi:11
Kompleks Primer
Lesi primer biasanya pada paru paru, faring atau usus dan kemudian melalui
saluran limfe menyebar ke limfonodulus regional dan disebut primer kompleks.
Penyebaran Sekunder
Bila daya tahan tubuh penderita menurun, maka terjadi penyebaran melalui
sirkulasi darah yang akan menghasilkan tuberkulosis milier dan meningitis. Keadaan
ini dapat terjadi setelah beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian dan bakteri
dideposit pada jaringan ekstra pulmoner.
Lesi Tersier
Tulang dan sendi merupakan tempat lesi tersier dan sebanyak 5 % dari
tuberkulosis paru akan menyebar dan akan berakhir sebagai tuberkulosis sendi dan
tulang. Pada saat ini kasus kasus tuberkulosis paru masih tinggi dan kasus
tuberkulosis tulang dan sendi juga diperkirakan masih tinggi.
Predileksi:11
Tuberkulosis sendi dan tulang terutama mengenai daerah tulang belakang (50 70 %)
dan sisanya pada sendi sendi besar seperti panggul, lutut, pergelangan tangan, sendi bahu
dan daerah persendian kecil.
Tumor
12
Tumor tulang disebabkan oleh suatu persoalan dengan sel-sel yang membentuk
tulang. Lebih dari 2,000 orang-orang didiagnosis di Amerika setiap tahun dengan suatu tumor
tulang. Tumor-tumor tulang terjadi paling umum pada anak-anak dan remaja-remaja dan
lebih kurang umum pada orang-orang dewasa yang lebih tua. Tumor yang melibatkan tulang
pada dewasa-dewasa yang lebih tua adalah paling umum akibat dari penyebaran metastasis
dari tumor yang lain.12
Gejala dapat bervariasi berdasarkan jenis tumor tulang, tetapi rasa sakit (nyeri) adalah
gejala yang paling sering dialami. Tumor tulang yang paling sering terjadi adalah pada tulang
panjang dari tubuh (lengan dan kaki), jadi ini adalah tempat yang paling umum untuk nyeri.
Perlu diingat bahwa tidak semua tumor bersifat kanker tulang, ada beberapa yang jinak.
Gejala lain dari tumor tulang meliputi:12
Peradangan sendi
Patah tulang karena kelemahan tulang. Gejala tidak spesifik seperti demam,
penurunan berat badan yang tidak disengaja, kelelahan, dan anemia juga bisa gejala
kanker tulang.
Beberapa kondisi turun temurun dapat meningkatkan risiko tumor tulang. Contoh
Multiple exostoses
Rothmund-Thomson syndrome
Hereditary retinoblastoma
Li-Fraumeni syndrome
Pengobatan terapi radiasi sebelumnya telah dikaitkan dengan tumor tulang. Hubungan
ini kuat jika terapi radiasi yang diberikan selama masa kanak-kanak. Namun bukan berarti
bahwa terapi radiasi sebagai pengobatan tumor berbahaya atau tidak aman. Bagi kebanyakan
orang yang memiliki tumor, manfaat terapi radiasi memiliki risiko yang jauh melebihi
apapun.12
Ada banyak tipe-tipe yang berbeda dari tumor tulang. Tumor-tumor tulang yang
paling umum termasuk osteosarcoma, Ewing's sarcoma, chondrosarcoma, malignant fibrous
histiocytoma, fibrosarcoma, dan chordoma.12
13
Osteosarcoma adalah tumor tulang ganas utama yang paling umum. Tumor ini paling
umum mempengaruhi laki-laki yang berumur antara 10 dan 25 tahun, namun dapat lebih
kurang umum mempengaruhi dewasa-dewasa yang lebih tua. Seringkali terjadi di tulangtulang yang panjang dari lengan-lengan dan kaki-kaki pada area-area dari pertumbuhan yang
cepat sekitar lutut-lutut dan bahu-bahu (pundak) dari anak-anak. Tipe tumor ini seringkali
adalah sangat agresif dengan risiko penyebaran ke paru-paru. Angka kelangsungan hidup dari
lima tahun adalah kira-kira 65%.12
Ewing's sarcoma adalah tumor tulang yang paling agresif dan mempengaruhi orangorang yang lebih muda yang berumur antara 4-15 tahun. Ia adalah lebih umum pada laki-laki
dan adalah sangat jarang pada orang-orang yang berumur lebih dari 30 tahun. Tumor ini
paling umum terjadi pada pertegahan dari tulang-tulang panjang dari lengan-lengan dan kakikaki. Angka kelangsungan hidup tiga tahun adalah kira-kira 65%, namun angka ini adalah
jauh lebih rendah apabila telah menyebar ke paru-paru atau jaringan-jaringan lain dari
tubuh.12
Chondrosarcoma adalah tumor tulang yang paling umum kedua dan bertanggung
jawab pada kira-kira 25% dari semua tumor-tumor tulang yang ganas. Tumor-tumor ini
timbul dari sel-sel tulang rawan (cartilage cells) dan dapat tumbuh dengan sangat agresif atau
relatif perlahan. Tidak seperti banyak tumor-tumor tulang lain, chondrosarcoma adalah paling
umum pada orang-orang berumur diatas 40 tahun. Tumor ini sedikit lebih umum pada lakilaki dan dapat secara potensial menyebar ke paru-paru dan simpul-simpul getah bening.
Chondrosracoma paling umum mempengaruhi tulang-tulang dari pelvis dan pinggul-pinggul.
Kelangsungan hidup lima tahun untuk bentuk yang agresif adalah kira-kira 30%, namun
angka kelangsungan hidup untuk tumor-tumor yang tumbuhnya perlahan adalah 90%.12
Fibrosarcoma adalah jauh lebih jarang daripada tumor-tumor tulang lainnya. Tumor
ini paling umum pada orang-orang yang berumur 35-55 tahun. Umumnya mempengaruhi
jaringan-jaringan lunak dari kaki dibelakang lutut. Sedikit lebih umum pada laki-laki
daripada wanita-wanita.12
Sebagai tambahan pada tumor tulang, ada beragam tipe-tipe dari tumor-tumor tulang
yang jinak. Ini termasuk osteoid osteoma, osteoblastoma, osteochondroma, enchondroma,
chondromyxoid fibroma, dan giant cell tumor (yang mempunyai potensi untuk menjadi
ganas). Seperti dengan tipe-tipe lain dari tumor-tumor jinak, ini tidak bersifat kanker.
Ada dua tipe lain dari tumor yang relatif umum yang berkembang didalam tulang-tulang:
14
lymphoma dan multiple myeloma. Lymphoma, suatu tumor yang timbul dari sel-sel sistim
imun, biasanya mulai di simpul-simpul getah bening namun dapat mulai di tulang. Multiple
myeloma mulai di tulang-tulang, namun biasanya tidak dipertimbangkan sebagai suatu tumor
tulang karena ia adalah suatu tumor dari sel-sel sumsum tulang dan bukan dari sel-sel
tulang.12
Patofisiologi
Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70% sampai 80% infeksi tulang.
Organisme patogenik lainnya sering dijumpai pada osteomielitis meliputi Proteus,
Pseudomonas dan Ecerichia coli. Terdapat peningkatan insiden infeksi resisten penisilin,
nosokomial, gram negatif dan anaerobic. Awitan osteomielitis setelah pembedahan ortopedi
dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akut fulminan stadium I) dan sering berhubungan
dengan penumpukan hematoma atau infeksi superfisial. Infeksi awitan lambat (stadium 2)
terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis awitan lama (stadium 3)
biasanya akibat penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.6
Respons inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan
vaskularisasi dan edema. Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada
tempat tersebut, mengakibatkan iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan
peningkatan dan dapat menyebar ke jaringan lunak atau sendi di sekitarnya, kecuali bila
proses infeksi dapat dikontrol awal, kemudian akan terbentuk abses tulang.6
Pada perjalanan alamiahnya, abses dapat keluar spontan; namun yang lebih sering harus
dilakukan insisi dan drainase oleh ahli bedah. Abses yang terbentuk dalam dindingnya
terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti pada rongga abses pada umumnya, jaringan
tulang mati (sequestrum) tidak mudah mencair dan mengalir keluar. Rongga tidak dapat
mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak. Terjadi pertumbuhan
tulang baru (involukrum) dan mengelilingi sequestrum. Jadi meskipun tampak terjadi proses
penyembuhan, namun sequestrum infeksius kronis yang tetap rentan mengeluarkan abses
kambuhan sepanjang hidup pasien. Dinamakan osteomielitis tipe kronik.6
Klasifikasi Klinis
15
Osteomielitis Subakut
Dibandingkan dengan oseomyelitis hematogenous akut, osteomielitis
subakut memiliki onset yang lebih mendadak dan kurang memiliki gejala
yang jelas, sehingga membuat diagnosis menjadi sulit. Osteomielitis subakut
ini cukup sering ditemukan. Jones et al melaporkan bahwa 35% pasien
mereka dengan infeksi tulang memiliki osteomielitis subakut.
Osteomielitis Kronis
LED meningkat
Epidemiologi
Anak laki-laki menderita tiga kali lebih banyak dari pada anak perempuan. Tulang
panjang yang sering terkena infeksi adalah femur, tibia, humerus, radius ulna, fibula, dan
daerah yang terkena adalah daerah metafise. Hal ini mungkin disebabkan keunikan pembuluh
darah dan aliran darah yang lambat pada daerah tersebut selama masa anak-anak.7
16
Pada awal era penggunaan terapi dengan antibakteri, terdapat penurunan yang tajam
dari insiden penyakit ini, dan beberapa klinisi optimis penyakit ini akan musnah, akan tetapi
insiden penyakit ini kembali ke level sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh timbulnya strain
bakteri yang resisten terhadap antibiotic ( khususnya staphylococcus ) dan kegagalan banyak
klinisi untuk mengerti dan menggunakan prinsip-prinsip terapi bedah dan antibakteri pada
infeksi tulang dan sendi.7
Etiologi
Infeksi bisa disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui darah) dari fokus
infeksi di tempat lain (mis. Tonsil yang terinfeksi, lepuh, gigi terinfeksi, infeksi saluran
nafas atas). Osteomielitis akibat penyebaran hematogen biasanya terjadi ditempat di mana
terdapat trauma dimana terdapat resistensi rendah kemungkinan akibat trauma subklinis (tak
jelas).7
Osteomielitis dapat berhubungan dengan penyebaran infeksi jaringan lunak (mis.
Ulkus dekubitus yang terinfeksi atau ulkus vaskuler) atau kontaminasi langsung tulang
(mis, fraktur ulkus vaskuler) atau kontaminasi langsung tulang (mis. Fraktur terbuka,
cedera traumatik seperti luka tembak, pembedahan tulang.7
Pasien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah mereka yang nutrisinya
buruk, lansia, kegemukan atau penderita diabetes. Selain itu, pasien yang menderita
artritis reumatoid, telah di rawat lama dirumah sakit, mendapat terapi kortikosteroid jangka
panjang, menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang atau sedang mengalami
sepsis rentan, begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi
luka mengeluarkan pus, mengalami nekrosis insisi marginal atau dehisensi luka, atau
memerlukan evakuasi hematoma pascaoperasi.7
Komplikasi
Komplikasi osteomielitis dapat terjadi akibat perkembangan infeksi yang tidak
terkendali dan pemberian antibiotik yang tidak dapat mengeradikasi bakteri penyebab.
Komplikasi osteomielitis dapat mencakup infeksi yang semakin memberat pada daerah
17
tulang yang terkena infeksi atau meluasnya infeksi dari fokus infeksi ke jaringan sekitar
bahkan ke aliran darah sistemik. Secara umum komplikasi osteomielitis adalah sebagai
berikut:7
1. Kematian tulang (osteonekrosis)
Infeksi pada tulang dapat menghambat sirkulasi darah dalam tulang,
menyebabkan kematian tulang. Jika terjadi nekrosis pada area yang luas,
kemungkinan harus diamputasi untuk mencegah terjadinya penyebaran infeksi.
2. Arthritis septic
Dalam beberapa kasus, infeksi dalam tulang bisa menyebar ke dalam sendi di
dekatnya.
3. Gangguan pertumbuhan
Pada anak-anak lokasi paling sering terjadi osteomielitis adalah pada daerah
yang lembut, yang disebut lempeng epifisis, di kedua ujung tulang panjang pada
lengan dan kaki. Pertumbuhan normal dapat terganggu pada tulang yang terinfeksi.
4. Kanker kulit
Jika osteomielitis menyebabkan timbulnya luka terbuka yang menyebabkan
keluarnya nanah, maka kulit disekitarnya berisiko tinggi terkena karsinoma sel
skuamosa.
Dalam kepustakaan lain, disebutkan bahwa osteomielitis juga dapat menimbulkan
komplikasi berikut ini :
1. Abses tulang
2. Bakteremia
3. Fraktur
4. Selulitis
Prognosis
18
19
kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi penyembuhan yang
permanen.13
Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau dipasang
tampon agar dapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari.
Dapat dipasang drainase berpengisap untuk mengontrol hematoma dan mebuang debris.
Dapat diberikan irigasi larutan salin normal selama 7 sampai 8 hari. Dapat terjadi infeksi
samping dengan pemberian irigasi ini. Rongga yang didebridemen dapat diisi dengan graft
tulang kanselus untuk merangsang penyembuhan. Pada defek yang sangat besar, rongga dapat
diisi dengan transfer tulang berpembuluh darah atau flup otot (dimana suatu otot diambil dari
jaringan sekitarnya namun dengan pembuluh darah yang utuh). Teknik bedah mikro ini akan
meningkatkan asupan darah; perbaikan asupan darah kemudian akan memungkinkan
penyembuhan tulang dan eradikasi infeksi. Prosedur bedah ini dapat dilakukan secara
bertahap untuk menyakinkan penyembuhan. Debridemen bedah dapat melemahkan tulang,
kemudian memerlukan stabilisasi atau penyokong dengan fiksasi interna atau alat penyokong
eksterna untuk mencegah terjadinya patah tulang.13
Edukasi
Sasaran utamanya adalah pencegahan osteomielitis. Penanganan infeksi lokal dapat
menurunkan angka penyebaran hematogen. Penanganan infeksi jaringan lunak pada mengontrol erosi
tulang. Pemilihan pasien dengan teliti dan perhatian terhadap lingkungan operasi dan teknik
pembedahan dapat menurunkan insiden osteomielitis pascaoperasi. 7
Antibiotika profilaksis, diberikan untuk mencapai kadar jaringan yang memadai saat
pembedahan dan selama 24 jam sampai 48 jam setelah operasi akan sangat membantu.
Teknik perawatan luka pascaoperasi aseptik akan menurunkan insiden infeksi superfisial dan
potensial terjadinya osteomielitis.7
Kesimpulan
Ostemomielitis adalah suatu proses inflamasi akut maupun kronik pada tulang dan
struktur disekitarnya yang disebabkan oleh organisme pyogenik.
20
Pada
bakteri, dapat
dasarnya,
semua
menghasilkan
tetapi
virus,
paling
parasit, jamur,
sering
dan
disebabkan oleh
bakteri piogenik tertentu dan mikobakteri. Penyebab osteomielitis pyogenik adalah kuman
Staphylococcus aureus (70-80%), Proteus, Pseudomonas dan Ecerichia coli. Infeksi dapat
mencapai tulang dengan melakukan
perjalanan melalui
aliran
dari jaringan di dekatnya. Osteomielitis juga dapat terjadi langsung pada tulang itu sendiri
jika terjadi cedera yang mengekspos tulang, sehingga kuman dapat langsung masuk melalui
luka tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sudoyo AW, Setiyohadi D, Alwi I, dkk. Buju ajar ilmu penyakit dalam. Edisi V
Jakarta: Interna Publishing; 2009.h.2445-9.
2. Schwartz MW. Pediatri. Jakarta: EGC; 2007.h.195-7.
21
3. Jong W,
Sjamsuhidayat
EGC;2005.h.903 10.
4. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I. Infeksi tulang dan sendi. Jakarta;
1995.h.62-72.
5. Rasjad C. Pengantar ilmu bedah ortopedi. Edisi III. Jakarta: 2007.h.132- 41, 1507.
6. Suratun, Heryati, Manurung S, dkk. Klien gangguan muskuloskeletal. Jakarta:
EGC: 2008.h.104, 105-6.
7. Siregar, Pahurum UT. Osteomielitis. Jakarta: Binarupa Aksara; 2008.h.122-30.
8. Cierny G., Mader JT. Ortopedi. Jakarta: 2006.h.1557-62.
9. Muliawan SY. Bakteri anaerob yang erat kaitannya dengan problem di klinik.
Jakarta: EGC; 2009.h.30-2.
10. Yatim F. Penyakit tulang dan persendian. Jakarta: Pustaka Populer Obor;
2006.h.66-9.
11. Tambayong J. Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2000.h.127-33.
12. Baughman DC, Hackley JC. Keperawatan medikal- bedah. Jakarta: EGC;
2000.h.550-3.
13. Schmitz G, Lepper H, Heidrich M. Farmakologi dan toksikologi. Jakarta: EGC;
2008.h.533-4.
22