Laporan Kasus CKD - 1
Laporan Kasus CKD - 1
LAPORAN KASUS
2.1 IDENTIFIKASI
Nama
: Ny. H
Umur
: 45 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
Status
: Menikah
Pekerjaan
Agama
: Islam
MRS
: 30 Juli 2012
Sejak 1 bulan SMRS, sesak bertambah hebat bahkan saat os makan serta setelah
mandi, sesak mengganggu aktivitas harian os, mengi tidak ada, nyeri dada tidak ada, ada batuk
tidak berdahak, badan terasa lemas, BAB dan BAK biasa. Os tidak berobat.
Sejak 1 hari SMRS, os mengeluh sesak makin bertambah hebat dan tidak berkurang
dengan istirahat, os merasa lebih nyaman tidur dengan posisi duduk, mengi tidak ada, batuk tidak
berdahak ada, badan terasa semakin lemas, BAB dan BAK biasa. Kemudian os dibawa ke RS
BARI
Riwayat Penyakit Dahulu
-
Riwayat sakit tenggorokan dan batuk pilek sering saat masih kanak-kanak tidak ada
: tampak sakit
Keadaan sakit
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah
: 160/100 mmHg
Nadi
Pernafasan
Suhu
: 36,8 C
Dehidrasi
BB/TB
Keadaan spesifik
Kulit
Warna sawo matang, efloresensi (-), scar (-), pigmentasi normal, ikterus (-), sianosis (-), spider
nevi (-), telapak tangan dan kaki pucat (-), pertumbuhan rambut normal.
Kelenjar
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening di leher, submandibula, supraklavikula,
infraklavikula, aksila, inguinalis.
Kepala
Bentuk normochepali, simetris, ekspresi sakit sedang, deformasi (-), rambut hitam, lurus, tidak
mudah dicabut.
Mata
Anophthalmia (-), edema palpebra (-), konjungtiva palpebra pucat (-), sklera ikterik (-)
Hidung
Bagian luar tidak ada kelainan, septum dan tulang-tulang dalam perabaan baik, tidak ditemukan
penyumbatan maupun perdarahan, pernapasan cuping hidung (-).
Telinga
Kedua meatus acusticus eksternus normal, cairan (-), Tophi (-), nyeri tekan processus mastoideus
(-), pendengaran baik.
Mulut
Pembesaran tonsil (-), pucat pada lidah (-), atrofi papil (-), gusi berdarah (-), stomatitis (-),
rhagaden (-), bau pernafasan khas (-).
Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar KGB tidak ada, JVP (5+0) cmH 2O,
kaku kuduk (-).
Thoraks
Bentuk dada simetris, nyeri tekan (-), nyeri ketok (-), krepitasi (-), spider nevi (-).
Paru-paru
I : Statis,dinamis simetris kanan dan kiri, sela iga tidak melebar
P : Stem fremitus kanan normal, stem fremitus kiri normal
P : Sonor pada kedua lapangan paru
A: Vesikuler (+) normal pada seluruh lapangan paru, ronkhi basah halus (+) di kedua
basal paru, wheezing (-).
Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus codis tidak teraba
P : batas atas ICS II, batas jantung kanan linea sternalis dextra, batas jantung kiri ICS V
linea midclavicula sinistra
A: HR = 80 x/menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
I : cembung, venektasi (-)
P: lemas, nyeri tekan (+) regio lumbalis dextra, hepar dan lien sulit dinilai.
P : undulasi (+)
A: BU (+) normal
Alat kelamin
Tidak diperiksa
Ekstremitas atas
: nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema (-), jaringan parut (-), pigmentasi
normal, telapak tangan pucat (-), jari tabuh (-), turgor kembali lambat (-),
eritema palmaris (-), sianosis (-).
Ekstremitas bawah : nyeri sendi (-), gerakan bebas, edema pretibia (+) pada kedua tungkai,
jaringan parut (-), pigmentasi normal, jari tabuh (-), turgor kembali lambat
(-), akral pucat (-), sianosis (-).
: 9,2 gr/dl
Leukosit
: 10.400/mm3
Trombosit
: 324.000/mm3
Hematokrit
: 29 %
Basofil
:0%
Eosinofil
: 3%
Batang
: 4%
Segmen
: 58%
Limposit
: 25%
Monosit
: 5%
Kimia Klinik :
Ureum
: 60 mg/dl
Creatinin
: 6.38 mg/dl
Albumin
: 2,6 gr/dl
Globulin
: 2.9 gr/dl
Resume
Sejak 3 bulan SMRS, os mengeluh sesak nafas. Os mengaku sesak tidak dipengaruhi
cuaca dan emosi namun dipengaruhi aktivitas seperti berjalan 100 m, atau naik tangga serta
berkurang saat os berbaring atau dengan posisi setengah duduk, mengi tidak ada. Os sering
terbangun di malam hari karena sesak, Os sering tidur menggunakan dua bantal tersusun. Os juga
mengeluh batuk tidak berdahak, nyeri dada tidak ada, demam tidak ada, mual ada, muntah tidak
ada, BAB dan BAK seperti biasa.
Selain itu os menyangkal adanya nafsu makan yang bertambah, sering berkeringat saat
tidak beraktivitas, dada sering berdebar-debar, penurunan berat badan.
Sejak 1 bulan SMRS, sesak bertambah hebat bahkan saat os makan serta setelah
mandi, sesak mengganggu aktivitas harian os, mengi tidak ada, nyeri dada tidak ada, ada batuk
tidak berdahak, badan terasa lemas, BAB dan BAK biasa. Os tidak berobat.
Sejak 1 hari SMRS, os mengeluh sesak makin bertambah hebat dan tidak berkurang
dengan istirahat, os merasa lebih nyaman tidur dengan posisi duduk, mengi tidak ada, batuk tidak
berdahak ada, badan terasa semakin lemas, BAB dan BAK biasa. Kemudian os dibawa ke RS
BARI
Diagnosis Sementara
Congestive Heart Failure ec Hipertensive Heart Disease
Diagnosa Banding
Congestive Heart Failure ec
Penatalaksanaan
Nonfarmakologis
O2 2-3 liter/menit
Diet jantung II
Farmakologis
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad fungtionam
: malam
Rencana Lanjutan
Echokardiografi
USG abdomen
Sesk nafas
Sense
compos mentis
TD
T
Mata :
92 kali/menit
90/60 mmHg
RR
32 kali/menit
0
36,6 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Leher:
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 92 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
minggu.
Planning
Diet jantung II
Rencana
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Echocardiografi
Pemeriksaan
Tanggal 6 Juli 2012
S
O
Sesak nafas
Sense
compos mentis
TD
T
Mata :
Leher:
Paru-paru:
82 kali/menit
90/60 mmHg
RR
32 kali/menit
0
36,4 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
I: statis, dinamis; simetris kanan = kiri
P: stem fremitus kanan = kiri
P: sonor di kedua lapangan paru
A: vesikuler (+) N, ronki (+) di kedua basal paru,
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 82 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
trikuspid , gallop (-)
Abdomen:
I : cembung
P: tegang, nyeri tekan (-), tifut setinggi umbilikus, hepar
dan lien sulit dinilai
P: tidak dilakukan
Ekstremitas:
Assessment
Diet jantung II
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Rencana
Pemeriksaan
Tanggal 7 Juli 2012
S
O
92 kali/menit
90/60 mmHg
RR
28 kali/menit
0
36,6 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 92 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
Planning
Diet jantung II
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Rencana
Echocardiografi
Pemeriksaan
Tanggal 9 Juli 2012
S
TD
T
Mata :
100/70 mmHg
RR
24 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Leher:
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 98 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
Planning
Diet jantung II
Rencana
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Echocardiografi
Pemeriksaan
TD
T
Mata :
Leher:
Paru-paru:
100/70 mmHg
RR
24 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
I: statis, dinamis; simetris kanan = kiri
P: stem fremitus kanan = kiri
P: sonor di kedua lapangan paru
A: vesikuler (+) N, ronki (+) di kedua basal paru,
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 98 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
trikuspid , gallop (-)
Abdomen:
I : cembung
P: tegang, nyeri tekan (-), tifut setinggi umbilikus, hepar
dan lien sulit dinilai
P: tidak dilakukan
Ekstremitas:
Assessment
Diet jantung II
Rencana
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Echocardiografi
Pemeriksaan
Tanggal 11 Juli 2012
S
TD
T
Mata :
Leher:
100/70 mmHg
RR
24 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 92 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
Planning
Diet jantung II
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Rencana
Echocardiografi
Pemeriksaan
Tanggal 12 Juli 2012
S
TD
T
Mata :
90/60 mmHg
RR
24 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Leher:
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 98 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
Planning
Diet jantung II
Rencana
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Echocardiografi
Pemeriksaan
Tanggal 13 Juli 2012
S
TD
T
Mata :
Leher:
Paru-paru:
90/60 mmHg
RR
22 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
I: statis, dinamis; simetris kanan = kiri
P: stem fremitus kanan = kiri
P: sonor di kedua lapangan paru
A: vesikuler (+) N, ronki (+) di kedua basal paru,
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 96 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
trikuspid , gallop (-)
Abdomen:
I : cembung
P: tegang, nyeri tekan (-), tifut setinggi umbilikus, hepar
dan lien sulit dinilai
P: tidak dilakukan
Ekstremitas:
Assessment
Diet jantung II
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Rencana
Echocardiografi
Pemeriksaan
USG abdomen
TD
T
Mata :
Leher:
90/60 mmHg
RR
22 kali/menit
0
36,5 C
Konjunctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (+)
Pembesaran KGB (-), JVP (5+0) cmH2O
Paru-paru:
Jantung :
wheezing (-)
I: ictus cordis terlihat
P: ictus cordis teraba
P: batas atas ICS II, batas kanan linea parasternalis dextra,
batas kiri lnea aksilaris anterior sinistra ICS V
A: HR 92 x/ menit, murmur sistolik (+)grade 3/6 di katub
Abdomen:
Ekstremitas:
Assessment
Planning
Diet jantung II
Aspilet 1 x 80 mg
Lansoprazol 1 x 20 mg
Rencana
Pemeriksaan
USG abdomen
Intake
Makan Minum Infus Total
BAB
100
100
100
100
100
100
100
100
100
50
50
-
500
500
500
600
600
400
500
300
500
100
100
200
200
200
100
200
1100
700
700
900
900
700
700
600
Output
BAK IWL Total Selisih
800
500
600
700
700
500
600
500
300
300
300
300
300
300
300
300
1200
800
900
1000
1050
850
900
800
-100
-100
-200
-100
-150
-150
-200
-200