CA MAMAE Pleno
CA MAMAE Pleno
pentalaksanaannya
Skenario 12
Seorang wanita berusia 55 tahun
datang ke poliklinik dengan keluhan
terdapat benjolan pada payudara
kirinya yang semakin besar sejak 1
tahun yang lalu. Menurut pasien,
awalnya benjolan tersebut hanya
berukuran sebesar 2 cm, akan tetapi
semakin besar dan terasa sakit.
Mind Mapping
Anamnesis
Anamnesis yang utama
:
1. Pembengkakan /
massa
2. Nyeri
3. Keluaran dari puting
(nipple discharge)
4. Faktor-faktor resiko
5. Riwayat lain
6. Keluhan ditempat
lain tanda metasasis
Usia penderita
Usia melahirkan anak
pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusukan
Riwayat menstruasi
Riwayat pemakaian
obat hormonal
Riwayat pernah operasi
tumor payudara atau
tumor ginekologik
Riwayat radiasi dinding
dada
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Bentuk, ukuran, warna kulit payudara (tidak
merah)
Puting susu tertarik ke dalam
Eksem pada puting susu
Edema
Peau dorange
Ulserasi, satelit tumor sekitar benjolan besar di
kulit
Nodul pada axilla
Kelenjar infra dan supraclavicular membesar
Palpasi
P
Pemeriksaan kelenjar limfe di aksila, infraklavikular, dan
supraklavikular :
KGB teraba, ukuran, konsistensi
Berlekatan dengan KGB sekitarnya
Pembesaran KGB didaerah infra dan supraclavicular (+)
Pemeriksaan Penunjang
Mammografi
Mammografi adalah foto roentgen
payudara yang menggunakan
peralatan khusus yang tidak
menyebabkan rasa sakit dan tidak
memerlukan bahan kontras serta
dapat menemukan benjolan yang
kecil sekalipun.
USG (Ultrasonografi)
USG biasanya dapat untuk
membedakan tumor padat dan kiste
pada payudara serta untuk
menentukan metastasis di hati. USG
ini berperan terutama untuk
payudara yang padat pada wanita
muda, jenis payudara ini kadangkadang sulit dinilai dengan
mammografi.
Biopsi aspirasi :
FNAB
Core biopsi
Biopsi terbuka
Sentinel node biopsi
Ca 15.3
Imunohistokimia
Biopsi
Working Diagnosis
Karsinoma mammae
sinistra
Differensial Diagnosis
Karsinoma duktal invasif
Karsinoma lobuler mammae
Etiologi
Usia
Genetik
Reproduksi dan Hormonal
Radiasi
Epidemiologi
Di AS insiden kanker payudara 92 kasus baru/
100.000 penduduk wanita dengan mortalitasnya
27/100.000 yaitu 18% dari angka kematian pada
wanita.
Di Indonesia insiden kanker payudara ini belum ada
datanya, namun suatu data pathological base
registration mencatat bahwa kanker payudara ini
menduduki tempat kedua (15,8%) dari sepuluh
kanker terbanyak setelah kanker mulut rahim di
tempat pertama.
Patofisiologi
Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam
suatu proses rumit yang disebut transformasi,
yang terdiri dari tahap
promosi:
Padainisiasi
tahap dan
inisiasi
terjadi suatu
perubahan dalam bahan genetik
sel yang memancing sel menjadi
ganas.
Fase Inisiasi
Perubahan dalam bahan genetik
sel ini disebabkan oleh suatu agen
yang disebut karsinogen, yang
bisa berupa bahan kimia, virus,
radiasi (penyinaran) atau sinar
matahari. tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama
terhadap suatu karsinogen.
Fase Promosi
Manifestasi Klinis
Stadium Ca Mammae
Penatalaksanaan
Terapi bedah / Mastektomi
Radiasi
Kemoterapi
Pencegahan (SADARI)
komplikasi
Metastasis tumor ganas payudara
Metastasis melalui sistem vena
Metastasis melalui kelenjar limfe
Metastasis hematogen
prognosis
Angka kelangsungan hidup 5 tahun
pada penderita kanker payudara
yang telah menjalani pengobatan
yang sesuai mendekati:
95% untuk stadium 0
88% untuk stadium I
66% untuk stadium II
36% untuk stadium III
7% untuk stadium IV
THankyou