Anda di halaman 1dari 14

HIPERMETROPIA

Dr. Erin Arsianti, Sp.M, M.Sc


Clement Tirta
William Alexander Setiawan

DEFINISI

Kelainan refraksi dalam keadaan tidak berakomodasi

Sinar sejajar dari benda-benda pada jarak tak hingga


dibiaskan dibelakang retina

Sinar divergen yang datang dari benda-benda pada jarak


difokuskan (secara imajiner) lebih jauh lagi dibelakang
retina

ETIOLOGI DAN PATOFISIOLOGI

Sumbu utama bola mata yang terlalu pendek

Daya pembiasan bola mata yang terlalu lemah

Kelengkungan kornea dan lensa tidak adekuat

Perubahan posisi lensa

PEMERIKSAAN FISIK

Cek visus

Snellen chart

Jaeger chart

Pemeriksaan segmen anterior

Pemeriksaan segmen posterior

KLASIFIKASI

Hipermetropia Manifes
Sferis + N

Hipermetropia Manifes Absolut


Sferis (+) + Akomodasi (-) N

Hipermetropia Manifes Fakultatif


Sferis (+) + Akomodasi (+) N

Hipermetropia Laten
Siklopegia (-) akomodasi

Hipermetropia Total
Siklopegia (+)

GEJALA KLINIK

Sakit kepala

Penglihatan dekat dan jauh kabur

Sensitifitas terhadap cahaya

Penglihatan kabur tiba-tiba karena spasme akomodasi


(pseudomyopia)

PENATALAKSANAAN

Koreksi Optikal

Merubah kebiasaan pasien

Bedah refraksi

Holium Yag laser thermal keratoplasty

Automated Lamellar Keratoplasty

Spiral Hexagonal Keratotomy

Excimer Laser

ekstraksi lensa diganti dengan Intra Oculer Lens

KOMPLIKASI

Infeksi Palpebra

Strabismus convergen akomodatif

Amblyopia

PROGNOSIS

Ad Vitam

: Dubia ad Bonam

Ad Sanationam

: Dubia ad Bonam

Ad Functionam

: Dubia ad Bonam

Pada hipermetropia dapat dilakukan koreksi


menggunakan kacamata lensa cembung. Koreksi ini
harus cepat dilakukan sehingga tidak menimbulkan
komplikasi lebih lanjut seperti infeksi palpebral,
strabismus converge akomodatif, dan amblyopia.

Anda mungkin juga menyukai