Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN JAGA COASS OBSGYN

Jumat , 15 Februari 2013

Daftar Pasien Masuk

No

Identitas

DIagnosis

Keterangan

Ny. Daryanti
01178275
23 tahun

KPD 11 jam pada


sekundigravida h.aterm dp
kala I fae laten

G2P1A0
Uk 38 +5 mg
Induksioksitosi
n 5 IU dalam
500 cc D5%

Ny. Supanti
01178310
27 tahun

Riwayat APH e.c. plasenta


previa totalis pada
sekundigravida h. preterm
bdp

G2P1A0
Uk 36 mg
Terapi
konservatif

Ny. Endah Ani


01178315
34 tahun

KPD 20 jam pada


sekundigravida h. aterm dp
kala I fase aktif

G2P1A0
Uk 38 mg
Lanjut
persalinan per
vaginam

Ny. Suwarni
0178317
20 tahun

Presbo dan KPD 18 jam pada G1P0A0


primigravida h. aterm dp kala Uk 37 mg
1 fase laten + HT gestrastional

No

Identitas

Diagnosis

Keterangan

Ny. Tri Setyowati


01178321
42 tahun

Impending ekalmsia pada


multigravida h aterm bdp

G5P3A1
Uk 37 mg
SCTPem

Ny. Wulandari
01178322
22 tahun

KPD 2 jam pada primigravida


h aterm bdp

G1P0A0
Uk 38 mg
Evaluasi 4 jam

Laporan Kasus

I. ANAMNESIS
A. Identitas pasien

Nama
: Ny. S
Umur
: 27 tahun
Alamat
: Gemolong, Boyolali
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk
: 13 Januari 2013
Tanggal Pemeriksaan : 13 Januari 2013
No. RM
: 011784310

B. Keluhan utama
Pasien merupakan rujukan dari PKM
Kemusu II dengan keterangan G2P1A0
hamil 34 minggu dan keluar darah serta
flek dari jalan lahir.

C. Riwayat penyakit sekarang


Pasien merupakan rujukan dari PKM Kemusu II
dengan keterangan G2P1A0 hamil 34 minggu
dan keluar darah dari jalan lahir 7 jam SMRS
dan juga flek-flek dari jalan lahir 3 jam SMRS.
Pasien juga mengeluhkan pernah mengalami
perdarahan 3 minggu SMRS.
Pasien merasa hamil 9 bulan. Gerakan janin
masih dirasakan, kenceng-kenceng teratur
belum dirasakan. Air kawah belum dirasakan
keluar. Lendir (-), darah (-).

D. Riwayat penyakit dahulu

Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat

DM
: disangkal
hipertensi : disangkal
sakit asma : disangkal
sakit jantung : disangkal
alergi
: disangkal

E. Riwayat haid
Menarche : 13 tahun
Lama haid : 6-7 hari
Siklus haid : 28 hari

F. Riwayat perkawinan

Menikah 1 kali
Lama : 4 tahun

F. Riwayat KB

KB (+) suntik 3 bulan

II. PEMERIKSAAN FISIK

Status generalis
Keadaan Umum : Baik, gizi kesan
cukup
Tanda vital
:
Tek. Darah : 110/80 mmHg
Frek. Napas
: 20 x/menit
Nadi
: 80 x/menit
Suhu
: 36,50 C

Cor/pulmo
dbn

Abdomen :

supel, NT (-), teraba janin


tunggal, IU memanjang
preskep, puka HIS (+) DJJ (+)
12-13-13 reguler, kepala
belum masuk panggul, TFU 26
cm, tbj 2400 gram
genital:
Inspekulo: v/u tenang, dinding
vagina dbn, porsio livide, oue
tertutup, tidak tampak jaringan
plasenta,
flek darah (-).,
discharge (-)

Konjungtiva pucat (-/-)


Sklera Ikterik (-/-)

III. LABORATORIUM DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Darah (30 Januari 2013)

Hb
: 14,4 g/dLUreum
: 10 mg/dL
Hct
: 41 %
Creatinin : 0,6 mg/dL
AE
: 4,47.106/UL Natrium
138 mmol/L
AL
: 14,1.103/UL Kalium
: 3,7 mmol/L
AT
: 166.103/UL Klorida
: 106 mmol/L
Gol. Darah
:O
HBsAg
: non reaktif
PT
: 13,6 detik
APTT
: 25,2 detik
GDS
: 81 mg/dl Albumin : 4,0 g/dl

USG (30 januari 2013)


USG :
VU terisi cukup, tampak janin tunggal
intrauterin
memanjang,
preskep,
puka,
dengan DJJ (+).
BPD 9,03 AE 29,96 FL 6,94 EFW 2431 gram,
plasenta insersi di SBR menutupi OUI, air
kawah kesan cukup, tak tampak adanya
kelainan kongenital mayor
Kesan : saat ini janin dalam kondisi baik

Kesimpulan

Seorang G2P1A0 27 tahun usia kehamilan 34


minggu, rujukan dari PKM Kemusu II dengan
keterangan dan keluar darah dari jalan lahir 7 jam
SMRS dan juga flek-flek dari jalan lahir 3 jam
SMRS.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan janin tunggal,
preskep, puka, DJJ (+) reguler, TBJ 2400 gram.
Dari inspekulo didapatkan portio livide, tertutup,
tidak tampak jaringan plasenta, flek darah (-).
Dari USG VU terisi cukup, tampak janin tunggal
intrauterin memanjang, preskep, puka, dengan DJJ
(+). BPD 9,03 AE 29,96 FL 6,94 EFW 2431 gram,
plasenta insersi di SBR menutupi OUI, air kawah
kesan cukup, tak tampak adanya kelainan
kongenital mayor, menyokong kehamilan

Diagnosis

Riwayat APH e.c. plasenta previa totalis


pada sekundigravida hamil preterm bdp

TERAPI
Mondok bangsal + konservatif pertahankan
kehamilan
Bed rest total
Jika sewaktu-waktu perdarahan banyak / dp
usul SCTPem

TINJAUAN PUSTAKA

Antepartum Hemoragic
PLASENTA PREVIA

ANTEPARTUM HEMORAGIC

Perdarahan pada traktus genitalis saat usia


kehamilan 20 24 minggu dan pada onset
persalinan.
Terjadi pada 4% dari seluruh kehamilan.
Sering dihubungkan dengan peningkatan
risisko morbiditas dan mortalitas janin dan ibu

ETIOLOGI
1.
2.
3.

4.
5.

Placenta previa.
Placental abruption.
Penyebab lokal:
- cervical ectropion/cervical trauma.
- local infection of the cervix/vagina.
- cervical polyps/cervical cancer.
Idiopatik
Jarang: vasa previa

PLASENTA PREVIA

Prae= di depan; vias: jalan Plasenta yang


terdapat di depan jalan lahir
Implantasi abnormal plasenta pada bagian
segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh OUI (ostium uteri
interna)

KLASIFIKASI
Totalis/
Kompli
t

Plasenta menutupi
seluruh OUI

Parsiali
s

Plasenta menutupi
sebagian OUI
Plasenta yang tepi nya
berada pada pinggir
OUI

Margna
lis
Letak
Rendah

Plasenta berimplantasi pada


segmen bawah rahim, sehingga
tepi bawahnya berjarak 2 cm
dari OUI

GAMBARAN

FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.

3.
4.
5.

6.
7.

Multiparitas dan umur lanjut ( >/ = 35 tahun).


Defek vaskularisasi desidua yang kemungkinan
terjadi akibat perubahan atrofik dan
inflamatorotik.
Cacat atau jaringan parut pada endometrium
oleh bekas pembedahan (SC, Kuret, dll).
Chorion leave persisten.
Korpus luteum bereaksi lambat, dimana
endometrium belum siap menerima hasil
konsepsi.
Konsepsi dan nidasi terlambat.
Plasenta besar pada hamil ganda dan
eritoblastosis atau hidrops fetalis.

PATOGENESIS
- Kerusakan endometrium corpus uteri
- Kebutuhan nutrisi melebihi normal (gemeli,bayi
besar) sehingga plasenta melebar sampai SBR

Implantasi abnormal
plasenta pada SBR

Implantasi abnormal plasenta

plasenta tidak mampu untuk meregang dan


menyesuaikan perubahan bentuk dari SBR
Pada trimester akhir atau usia akhir kehamilan,
terjadi kontraksi dan dilatasi SBR

Laserasi (antara plasenta / SBR dengan serviks)

Villi plasenta yang menempel pada dinding rahim


robek

Terbukanya sinus uterin pada sisi plasenta

Perdarahan sedikit terus menerus (karena


ketidakmampuan serviks dan SBR untuk
berkontraksi yang adekuat) tanpa nyeri

Perdarahan berhenti karena proses


pembekuan drah

Laserasi berlangsung karena progesivitas


pembentukan SBR

MANIFESTASI KLINIS
1.

2.
3.
4.

Perdarahan dari vagina tanpa rasa nyeri,


terjadi pada akhir trimester kedua atas,
dapat berulang
Malpresentasi janin, dengan bagian
terbawah janin masih tinggi diatas simfisis
Perut ibu tidak tegang
DJJ normal (jika tidak, terdapat perdarahan
besar)

DIAGNOSIS

Palpasi bagian terbawah janin belum masuk


PAP
Inspekulo untukk menentukan asal
perdarahan, apakah dari OUI
USG menentukan letak plasenta secara
tidak langsung
Vaginal Toucher menentukan letak plasenta
langsung, tetapi berbahaya bisa menimbulkan
perdarahan (terdapat bantalan antara bagian
terdepan janin dengan jari pemeriksa)

PENATALAKSANAAN
Mondok RS
Perbaikan KU atasi syok, transfusi, infus
Selanjutnya tergantung dari

1.
2.
3.

Keadaan umum pasien, kadar hb.


Jumlah perdarahan yang terjadi.
Umur kehamilan/taksiran BB janin.
Jenis plasenta previa.
Paritas clan kemajuan persalinan.

Penanganan Ekspektif
Kriteria : - Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
- Perdarahan sedikit
- Belum ada tanda-tanda persalinan
- Keadaan umum baik, kadar Hb 8 gr% atau lebih.
Rencana Penanganan :
1. Istirahat baring mutlak.
2. Infus D 5% dan elektrolit
3. Spasmolitik. tokolitik, plasentotrofik, roboransia.
4. Periksa Hb, HCT, COT, golongan darah.
5. Pemeriksaan USG.
6. Awasi perdarahan terus-menerus, tekanan darah, nadi dan
denyut jantung janin.
7. Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan
pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya
penanganan secara aktif.

Penanganan aktif
Kriteria

umur kehamilan >/ = 37 minggu, BB janin >/ = 2500 gram.


Perdarahan banyak 500 cc atau lebih.
Ada tanda-tanda persalinan.
Keadaan umum pasien tidak baik ibu anemis Hb < 8 gr%.

Untuk menentukan tindakan selanjutnya SC atau partus pervaginum,


dilakukan pemeriksaan dalam kamar operasi, infusi transfusi darah terpasang.
Indikasi Seksio Sesarea :
1.

Plasenta previa totalis.


2. Plasenta previa pada primigravida.
3. Plasenta previa janin letak lintang atau letak sungsang
4. Anak berharga dan fetal distres
5. Plasenta previa lateralis jika :
Pembukaan masih kecil dan perdarahan banyak.
Sebagian besar OUI ditutupi plasenta.
Plasenta terletak di sebelah belakang (posterior).
6. Profause bleeding, perdarahan sangat banyak dan mengalir
dengan cepat.

Partus per vaginam


Dilakukan pada plasenta previa marginalis atau
lateralis pada multipara dan anak sudah meninggal
atau prematur.
1. Jika pembukaan serviks sudah agak besar (4-5 cm),
ketuban dipecah (amniotomi) jika his lemah, diberikan
oksitosin drip.
2. Bila perdarahan masih terus berlangsung, dilakukan
SC.
3. Tindakan versi Braxton-Hicks dengan pemberat untuk
menghentikan perdarahan (kompresi atau tamponade
bokong dan kepala janin terhadap plasenta) hanya
dilakukan pada keadaan darurat, anak masih kecil
atau sudah mati, dan tidak ada fasilitas untuk
melakukan operasi.

KOMPLIKASI
1.
2.
3.
4.
5.

Perdarahan dan syok.


Infeksi.
Laserasi serviks.
Plasenta akreta.
Prematuritas atau lahir mati.

DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo. S, Ilmu Kebidanan, Ed. III, cet.II, Jakarta, Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1992,hal.365-376.
Mochtar. R, Sinopsis Obstetri I, Ed. II, Jakarta, EGG,
1989,hal.300-311.
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak. Kedokteran Universitas
Sumatera Utara/R.S Dr. Pringadi Medan, Pedoman Diagnosis
dan Therapi Obstetri-Ginekologi R.S. Dr. Pringadi Medan, 1993,
halo 6-10,
Bagian Obstetri & Ginekologi Fak.Kedokteran Universitas
Padjajaran Bandung, Obstetri Patologi, Ed. 1984, Elstar Offset
Bandung, halo 110-120.

Anda mungkin juga menyukai