YOGYAKARTA
No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
olahraga naik 1,28 persen. Sebaliknya kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks
adalah kelompok sandang turun 0,19 persen, sedangkan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa
keuangan relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil terjadinya
inflasi diantaranya: tarip listrik naik 5,53 persen dengan memberikan andil sebesar 0.23 persen; bahan
bakar rumah tangga naik 2,75 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen; daging ayam ras
naik 6,40 persen dengan memberikan andil sebesar 0,07 persen; akademi/perguruan tinggi, cabai
merah, dan sekolah dasar naik 2,22 persen, 36,73 persen, dan 4,95 persen dengan masing-masing
memberikan andil sebesar 0,04 persen; sekolah menengah atas naik 1,81 persen dengan memberikan
andil sebesar 0,02 persen; pepaya, teh manis, apel, bir, ikan keranjang, sabun detergen bubuk/cair,
ongkos binatu/laundry, sepeda motor, besi beton, cabe hijau, rokok kretek filter, kol putih/kubis, dan
buku pelajaran SD naik 5,25 persen, 1,96 persen 3,50 persen, 1,07 persen, 3,93 persen, 1,70 persen,
4,00 persen, 0,34 persen, 1,85 persen, 23,90 persen, 0,43 persen, 12,80 persen, dan 4,64 persen dengan
masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Gambar 1
Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, September 2013 September 2014
1,2
1,07
1,05
0,85
0,8
0,61
0,6
0,09
0,2
-0,2
-0,4
-0,6
0,55
0,43
0,4
0,93
0,26
0,20
0,12
0,14
0,17
0,07
-0,24
0,08
0,47
0,49
0,43
0,16
0,07
0,05
0,09
-0,02
-0,35
Sep-13 Okt-13 Nop-13 Des-13
Jan-14
Kota Yogyakarta
Jul-14
Ags-14 Sep-14
Nasional
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menahan terjadinya inflasi
diantaranya bawang merah turun 18,47 persen dengan memberikan andil sebesar -0,06 persen; cat
tembok turun 5,81 persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen; emas perhiasan, telur ayam
ras, blus, tempe, daging ayam kampung, jeruk, bensin, udang basah, petai, brokoli, sawi hijau,
shampo, kembang kol, wortel, gula pasir, kacang panjang, dan susu untuk balita turun 1,98 persen,
2,20 persen, 8,33 persen, 2,67 persen, 9,10 persen, 1,85 persen, 0,23 persen, 4,66 persen, 23,32 persen,
12,95 persen, 16,03 persen, 1,78 persen, 13,86 persen, 4,39 persen, 1,21 persen, 5,86 persen, dan 0,63
persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Tabel 1
Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Yogyakarta
Bulan September 2014
Kelompok Pengeluaran
Persentase
Sumbangan Inflasi
[1]
[2]
Umum
0.49
1.
Bahan makanan
2.
0.00
3.
0.34
4.
Sandang
-0.01
5.
Kesehatan
0.01
6.
0.12
7.
0.00
0.03
Tabel 2
IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta September 2014 dan Tahun ke Tahun
menurut Kelompok Pengeluaran
I H K ( 2012=100 )
Kelompok Pengeluaran
Inflasi
Sept
2014 *)
Laju Inflasi
Tahun
2014 **)
Laju Inflasi
Tahun ke
Tahun ***)
Sept
2013
Desember
2013
Agst
2014
Sept
2014
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Umum
108.30
109,62
112.67
113.22
0.49
3.28
4.54
1. Bahan Makanan
117.82
117,86
122.48
122.49
0.01
3.93
3.96
109.01
111,53
113.48
113.65
0.15
1.90
4.26
3. Perumahan
105.45
106,94
111.86
113.34
1.32
5.98
7.48
4. Sandang
102.64
103,12
105.60
105.40
-0.19
2.21
2.69
5. Kesehatan
103.64
104,39
108.15
108.39
0.22
3.83
4.58
102.85
103,19
104.27
105.60
1.28
2.34
2.67
108.97
111,09
112.06
112.06
0.00
0.87
2.84
(1)
*) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap bulan Agustus 2014
**) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap bulan Desember 2013
***) Persentase perubahan IHK bulan September 2014 terhadap bulan September 2013
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Gambar 2
Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun Kalender Bulan September 2014
menurut Kelompok Pengeluaran
5
4
P
e
r
s
e
n
3.28
3.93
2.21
1.90
3.83
5.98
2.34
0.87
1
0
-1
-2
-3
-4
Umum
Bahan
Mak.
Makanan Jadi,Min,
Rok & Temb
Komunikasi,
dan Jasa
Keuangan
Bahan Makanan
Pada bulan September 2014 kelompok bahan makanan mengalami kenaikan angka indeks
sebesar 0,01 persen sehingga besaran angka indeks menjadi 122,49 relatif lebih tinggi dari bulan
sebelumnya yang mencapai 122,48. Dari 11 sub kelompok pengeluaran yang ada, lima sub kelompok
mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya naik
0,15 persen; sub kelompok daging dan hasil-hasilnya naik 1,97 persen; sub kelompok ikan diawetkan
naik 2,37 persen; sub kelompok lemak dan minyak naik 0,05 persen; dan sub kelompok bahan
makanan lainnya naik 0,88 persen. Sebaliknya sub kelompok ikan segar turun 0,66 persen; sub
kelompok telur, susu dan hasil-hasilnya turun 0,50 persen; sub kelompok sayur-sayuran turun 2,48
persen; sub kelompok kacang-kacangan turun 1,49 persen; sub kelompok buah-buahan turun 0,32
persen; dan sub kelompok bumbu-bumbuan turun 0,70 persen.
Beberapa komoditas bahan makanan yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan
andil terjadinya inflasi antara lain daging ayam ras naik 6,40 persen dengan memberikan andil sebesar
0,07 persen; cabai merah naik 36,73 persen dengan memberikan andil sebesar 0,04 persen; pepaya,
apel, ikan keranjang, cabe hijau, dan kol putih/kubis naik 5,25 persen, 3,50 persen, 3,93 persen, 23,90
persen, dan 12,80 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga pada kelompok ini sehingga
menghambat laju angka inflasi antara lain bawang merah turun 18,47 persen dengan memberikan
andil sebesar -0,06 persen; telur ayam ras, tempe, daging ayam kampung, jeruk, udang basah, petai,
brokoli, sawi hijau, kembang kol, wortel, kacang panjang dan susu untuk balita turun 2,20 persen, 2,67
persen, 9,10 persen, 1,85 persen, 4,66 persen, 23,32 persen, 12,95 persen, 16,03 persen, 13,86 persen,
4,39 persen, 5,86 persen dan 0,63 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar -0,01
persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
2.
Pada bulan ini kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi
sebesar 0,15 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 113,65 lebih tinggi dibanding angka indeks
pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 113,48.
Dari tiga sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, seluruh sub kelompok mengalami
kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok makanan jadi naik 0,07 persen; sub kelompok minuman
yang tidak beralkohol naik 0,17 persen; dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik
0,46 persen.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga mempertinggi angka inflasi pada
kelompok ini diantaranya teh manis, bir dan rokok kretek filter naik 1,96 persen, 1,07 persen dan 0,43
persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen; kopi manis, wafer, ice cream,
kripik, dan kacang kulit naik 5,43 persen, 2,96 persen, 1,96 persen, 1,18 persen, dan 2,66 persen.
Sebaliknya komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat angka inflasi
pada kelompok pengeluaran ini adalah gula pasir turun 1,21 persen dengan memberikan andil sebesar
-0,01 persen; air kemasan, kopi bubuk, teh, kembang gula, dan sari kedelai (susu kedelai) turun 1,60
persen, 1,32 persen, 0,58 persen, 0,38 persen, dan 0,01 persen.
3.
Pada bulan ini kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar
1,32 persen dengan angka indeks 113,34 lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya
yaitu sebesar 111,86. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, seluruh sub kelompok
mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,02 persen; sub
kelompok bahan bakar, penerangan dan air naik 3,95 persen; sub kelompok perlengkapan
rumahtangga dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik masing-masing 0,44 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil positif
terhadap inflasi, antara lain: tarip listrik, naik 5,53 persen dengan memberikan andil sebesar 0,23
persen; bahan bakar rumah tangga naik 2,75 persen dengan memberikan andil sebesar 0,08 persen;
ongkos binatu/laundry, sabun detergen bubuk/cair, dan besi beton naik 4,00 persen, 1,70 persen, dan
1,85 persen dengan masing-masing memberikan andil sebesar 0,01 persen.
Beberapa komoditas yang dapat menghambat kenaikan inflasi antara lain: cat tembok turun 5,81
persen dengan memberikan andil sebesar -0,02 persen; pengharum/pelembut cucian, lampu
emergency, pembasmi nyamuk spray, sabun cream detergen, dan magic com turun 3,26 persen, 6,53
persen, 2,51 persen, 0,78 persen, dan 0,06 persen.
4.
Sandang
Kelompok sandang pada bulan September 2014 mengalami deflasi sebesar 0,19 persen dengan
angka indeks sebesar 105,40 persen, lebih rendah dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar
105,60. Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada, dua sub kelompok mengalami kenaikan
angka indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki naik 0,52 persen dan sub kelompok sandang anakanak naik 0,11 persen, sedangkan dua sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok sandang wanita dan
sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya turun 0,56 persen dan 0,89 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami kenaikan harga, antara lain pembalut wanita,
kemeja panjang katun, bh katun, seragam sekolah anak, dan handuk naik 1,49 persen, 1,62 persen,
3,22 persen, 1,05 persen, dan 2,72 persen.
Sebaliknya komoditas yang dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini diantaranya adalah
emas perhiasan dan blus turun 1,98 persen dan 8,33 persen dengan masing-masing memberikan andil
sebesar -0,01 persen; baju anak stelan, celana dalam wanita, dan celana dalam pria turun 0,85 persen,
0,54 persen, dan 0,28 persen.
5.
Kesehatan
Kelompok kesehatan pada bulan September 2014 ini mengalami inflasi sebesar 0,22 persen.
Angka indeks kelompok ini tercacat 108,39 lebih tinggi dibanding angka indeks bulan Agustus 2014
yang mencapai 108,15.
Dari empat sub kelompok pengeluaran yang ada pada kelompok ini, tiga sub kelompok
mengalami kenaikan angka indeks, yaitu sub kelompok jasa kesehatan naik 0,12 persen; sub kelompok
obat-obatan naik 0,27 persen; dan sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika naik 0,36 persen,
sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif stabil dibandingkan bulan yang lalu.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini diantaranya sabun
mandi, biaya untuk kb, sabun mandi cair, jamu, deodorant, dan minyak rambut naik 1,53 persen, 5,13
persen, 4,15 persen, 3,42 persen, 4,33 persen, dan 4,67 persen. Sebaliknya, beberapa komoditas yang
mengalami penurunan harga pada kelompok ini adalah shampo turun 1,78 persen dengan
memberikan andil sebesar -0,01 persen.
6.
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga pada bulan September 2014 mengalami inflasi
sebesar 1,28 persen dengan angka indeks sebesar 105,60 lebih tinggi dari angka indeks bulan lalu yang
tercatat sebesar 104,27.
Dari lima sub kelompok pengeluaran pada kelompok ini, empat sub kelompok mengalami
kenaikan yaitu sub kelompok pendidikan naik 2,05 persen, sub kelompok perlengkapan/peralatan
pendidikan naik 0,69 persen, sub kelompok rekreasi naik 0,08 persen, dan sub kelompok olahraga naik
0,18 persen. Sedangkan sub kelompok kursus-kursus/pelatihan relatif stabil dibandingkan dengan
bulan sebelumnya.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada bulan September 2014 antara lain:
akademi/perguruan tinggi dan sekolah dasar naik 2,22 persen dan 4,95 persen dengan masing-masing
memberikan andil sebesar 0,04 persen; sekolah menengah atas naik 1,81 persen dengan memberikan
andil sebesar 0,02 persen; buku pelajaran SD naik 4,64 persen dengan memberikan andil sebesar 0,01
persen; taman kanak-kanak, buku pelajaran SMP, laptop/notebook, printer, dan kelompok bermain
naik 0,80 persen, 5,17 persen, 0,21 persen, 5,19 persen, dan 0,54 persen. Sebaliknya komoditas yang
dapat menahan laju inflasi pada kelompok ini adalah vcd/dvd player dan pulpen/bollpoint turun 0,74
persen, dan 0,44 persen.
7.
Angka Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan pada
bulan September 2014 sebesar 112,06 relatif sama dibandingkan bulan sebelumnya. Pada kelompok
ini, satu sub kelompok mengalami kenaikan yaitu sub kelompok sarana penunjang transpor naik 0,07
persen, sedangkan tiga sub kelompok lainnya yaitu sub kelompok transport; sub kelompok
6
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
komunikasi dan pengiriman; dan sub kelompok jasa keuangan angka indeksnya relatif stabil
dibandingkan bulan sebelumnya.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan angka
indeks pada kelompok ini diantaranya sepeda motor 0,34 persen dengan memberikan andil sebesar
0,01 persen; bahan pelumas/oli, sepeda, accu, busi, dan ban luar mobil naik 2,09 persen, 0,86 persen,
1,97 persen, 0,31 persen, dan 0,03 persen. Komoditas yang dapat menghambat inflasi pada kelompok
ini adalah bensin turun 0,23 persen dengan memberikan andil sebesar -0,01 persen.
Tabel 3
Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta Bulan Agustus dan September 2014,
Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2012=100)
IHK
KODE
[1]
00000
10000
10100
10200
10300
10400
10500
10600
10700
10800
10900
11000
11100
20000
20100
20200
20300
30000
30100
30200
30300
30400
40000
40100
40200
40300
40400
50000
50100
50200
50300
50400
60000
60100
60200
60300
60400
60500
70000
70100
70200
70300
70400
Agustus
2014
[3]
112.67
122.48
109.84
133.33
129.43
150.81
124.08
123.88
122.58
138.03
114.20
110.81
121.27
113.48
114.38
108.04
115.18
111.86
109.05
120.40
103.46
108.12
105.60
110.60
105.33
105.65
100.63
108.15
107.63
105.43
104.88
111.23
104.27
102.94
122.15
98.69
106.30
109.13
112.06
119.02
98.59
105.30
103.86
September
2014
[4]
113.22
122.49
110.01
135.95
128.58
154.39
123.46
120.81
120.75
137.59
113.40
110.86
122.34
113.65
114.46
108.22
115.71
113.34
109.07
125.15
103.92
108.60
105.40
111.17
104.74
105.77
99.73
108.39
107.76
105.71
104.88
111.63
105.60
105.05
122.15
99.37
106.38
109.33
112.06
119.02
98.59
105.37
103.86
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Inflasi
September
2014
(%)
[5]
0.49
0.01
0.15
1.97
-0.66
2.37
-0.50
-2.48
-1.49
-0.32
-0.70
0.05
0.88
0.15
0.07
0.17
0.46
1.32
0.02
3.95
0.44
0.44
-0.19
0.52
-0.56
0.11
-0.89
0.22
0.12
0.27
0.00
0.36
1.28
2.05
0.00
0.69
0.08
0.18
0.00
0.00
0.00
0.07
0.00
ANDIL
INFLASI
[6]
0.49
0.00
0.01
0.06
-0.01
0.01
-0.02
-0.03
-0.01
-0.01
-0.01
0.00
0.00
0.03
0.01
0.00
0.02
0.34
0.00
0.31
0.01
0.02
-0.01
0.01
-0.01
0.00
-0.01
0.01
0.00
0.00
0.00
0.01
0.12
0.10
0.00
0.01
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
Komponen
IHK
September
2013
[1]
I
II
III
IHK
Desember
2013
Inflasi
(%)
Laju Inflasi
Tahun
Kalender
2014
Laju
Inflasi
Tahun
ke
Tahun
[5]
[6]
[7]
[8]
IHK
Inflasi
Andil
September
2014
[4]
September
2014
[2]
[3]
Umum
108.30
109.62
113.22
0.49
0.49
3.28
4.54
Inti
104.70
106.21
108.83
0.30
0.20
2.47
3.95
113.29
116.97
124.27
1.68
0.31
6.24
9.69
Bergejolak
121.87
117.24
121.15
-0.16
-0.02
3.33
-0.59
Tiga kelompok komponen pada Agustus 2014 memberikan sumbangan inflasi terhadap
Yogyakarta yaitu: komponen inti 0,20 persen, komponen harga yang diatur pemerintah 0,31 Persen,
dan komponen bergejolak memberikan andil -0,02 persen.
Gambar 3
Inflasi Agustus dan September 2014 Menurut kelompok Komponen
2
1,5
1
Agustus
September
0,5
0
Umum
Inti
Diatur Pemerintah
Bergejolak
-0,5
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014
Tabel 5
Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi September 2014 di 82 kota
No
Kota
IHK
Inflasi
No
Kota
IHK
Inflasi
[1]
[2]
[3]
[4]
[1]
[2]
[3]
[4]
MEULABOH
116.93
0.58
42
KEDIRI
113.79
0.34
2
3
BANDA ACEH
LHOKSEUMAWE
110.54
110.91
0.47
0.50
43
44
MALANG
PROBOLINGGO
113.83
114.19
0.26
0.04
4
5
SIBOLGA
PEMATANG SIANTAR
113.79
116.18
0.37
0.57
45
46
MADIUN
SURABAYA
112.10
113.25
0.07
0.41
6
7
MEDAN
PADANG SIDEMPUAN
114.88
112.95
0.23
0.14
47
48
TANGERANG
CILEGON
118.86
115.29
0.52
0.33
8
9
PADANG
BUKIT TINGGI
117.30
113.21
0.33
0.95
49
50
SERANG
SINGARAJA
117.00
118.78
0.43
0.92
10
11
TEMBILAHAN
PEKAN BARU
120.11
114.51
-0.04
0.43
51
52
DENPASAR
MATARAM
111.65
113.23
0.21
0.26
12
13
DUMAI
BUNGO
115.02
113.13
0.64
0.60
53
54
BIMA
MAUMERE
118.15
110.85
0.49
-0.55
14
15
JAMBI
PALEMBANG
113.91
110.60
0.13
0.47
55
56
KUPANG
PONTIANAK
113.50
117.72
-0.32
0.13
16
17
LUBUK LUNGGAU
BENGKULU
110.06
117.93
0.44
0.73
57
58
SINGKAWANG
SAMPIT
114.32
112.95
0.62
0.37
18
19
BANDARLAMPUNG
METRO
113.13
122.24
0.22
-0.29
59
60
PALANGKARAYA
TANJUNG
112.82
112.57
0.51
0.42
20
21
TANJUNG PANDAN
PANGKAL PINANG
121.10
114.82
-0.12
1.29
61
62
BANJARMASIN
BALIKPAPAN
111.83
115.61
0.18
0.51
22
23
BATAM
TANJUNG PINANG
111.95
114.45
0.48
0.06
63
64
SAMARINDA
TARAKAN
115.22
121.03
0.04
0.71
24
25
DKI JAKARTA
BOGOR
114.12
114.16
0.16
0.36
65
66
MANADO
PALU
26
27
SUKABUMI
BANDUNG
114.37
112.83
0.31
0.57
67
68
BULUKUMBA
WATAMPONE
110.90
115.12
119.99
112.81
-0.03
-0.36
-0.28
-0.18
28
29
CIREBON
BEKASI
113.71
112.54
0.39
0.12
69
70
MAKASAR
PARE - PARE
111.45
110.89
0.39
0.04
30
31
DEPOK
TASIKMALAYA
113.85
112.59
0.04
-0.15
71
72
PALOPO
KENDARI
111.34
110.43
-0.60
-0.13
32
33
CILACAP
PURWOKERTO
117.07
113.03
0.07
-0.24
73
74
BAU - BAU
GORONTALO
115.31
109.62
-0.77
0.03
34
35
KUDUS
SURAKARTA
119.09
112.06
-0.03
0.11
75
76
MAMUJU
AMBON
112.54
111.86
0.71
-0.26
36
37
SEMARANG
TEGAL
113.77
110.64
0.41
0.18
77
78
TUAL
TERNATE
117.57
117.01
-0.89
0.87
38
39
YOGYAKARTA
JEMBER
113.22
112.20
0.49
0.41
79
80
MANOKWARI
SORONG
110.10
115.20
-0.22
0.85
40
BANYUWANGI
112.84
0.11
81
MERAUKE
116.79
1.08
41
SUMENEP
112.16
0.25
82
JAYAPURA
113.08
0.46
NASIONAL
10
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 54/10/34/Th.XVI, 1 Oktober 2014