reservoir. Pada proses pendesakan, air akan mendesak minyak mengikuti jalurjalur arus (stream line) yang dimulai dari sumur injeksi dan berakhir pada sumur
produksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.12, yang menunjukkan
kedudukan partikel air yang membentuk batas air-minyak sebelum breakthrough
(a) dan sesudah breakthrough (b) pada sumur produksi.
s u m u r p ro d u k s i
C
D
E
(a )
s u m u r in je k s i
(b )
Gambar 4.12.
Kedudukan Air Sepanjang Jalur Arus
(a) sebelum dan (b) sesudah Tembus Air Pada Sumur Produksi 3)
Heterogenitas reservoir.
Sifat fluida reservoir. Distribusi saturasi air, baik sebelum injeksi maupun
sesudah injeksi.
Secara kimiawi stabil dan tidak mudah bereaksi dengan elemenelemen yang terdapat dalam sistem injeksi dan reservoir.
Simulasi Reservoir.
Sebelum waterflooding diterapkan terlebih dahulu dibuat simulasinya
berdasarkan data-data diatas. Simulasi dapat dibuat dalam sistem 1 dimensi, 2
dimensi, dan 2 dimensi dengan teknik numerik.
Studi Laboratorium.
Penelitian laboratorium dimaksudkan untuk mencari kecocokan antara proses
waterflooding dengan sifat batuan dan fluidanya.
Resimulasi.
Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan pilot project dibandingkan dengan
simulasi reservoir yang dibuat, lalu diadakan penyesuaian antara kondisi
lapangan dengan simulasi reservoirnya.
Evalusi Ekonomi.
Meliputi: Perkiraan biaya yang dibutuhkan, perhitungan-perhitungan dan
presentasi.
Hasil dari studi pendahuluan untuk selanjutnya digunakan dan dijadikan
pola penyapuan yang seefisien mungkin. Tetapi kita harus tetap memegang prinsip
bahwa sumur yang sudah ada sebelum injeksi harus dapat digunakan semaksimal
mungkin pada waktu berlangsungnya injeksi nanti.
Pertimbangan-pertimbangan dalam penentuan pola sumur injeksi produksi
tergantung pada:
Topografi.
Ekonomi.
Pada operasi waterflooding sumur-sumur injeksi dan produksi umumnya
dibentuk dalam suatu pola tertentu yang beraturan, misalnya pola tiga titik,lima
titik, tujuh titik, dan sebagainya. Pola sumur dimana sumur produksi dikelilingi
oleh sumur-sumur injeksi disebut dengan pola normal. Sedangkan bila sebaliknya
yaitu sumur-sumur produksi mengelilingi sumur injeksi disebut dengan pola
inverted. Masing-masing pola mempunyai sistem jaringan tersendiri yang mana
memberikan jalur arus berbeda-beda sehingga memberikan luas daerah penyapuan
yang berbeda-beda. Diantara pola-pola yang paling umum digunakan :
Direct line drive : sumur injeksi dan produksi membentuk garis tertentu
dan saling berlawanan. Dua hal penting untuk diperhatikan dalam sistem ini
adalah jarak antara sumur-sumur sejenis (a) dan jarak antara sumur-sumur tak
sejenis (b)
Four spot : terdiri dari tiga jenis sumur injeksi yang membentuk segitiga
dan sumur produksi terletak ditengah-tengahnya.
s t a g g e r e d lin e d riv e
re g u la r
f o u r s p o t p a tte rn
sk e w e d
f o u r s p o t p a tte rn
fi v e s p o t p a t te r n
s e v e n s p o t p a tte rn
in v e r t e d
s e v e n s p o t p a tte rn
n in e s p o t p a tte r n
in v e r t e d
n in e s p o t p a tte r n
in je c tio n w e ll
p r o d u c t io n w e ll
Gambar 4.13
Pola-pola Sumur Injeksi-Produksi 3)
Five spot : Pola yang paling dikenal dalam waterflooding dimana sumur
d
1,838
a
1,571
.................................. (4-12)
3,541 k w h P x 10 3
a
w ln
rw
d
1,838
a
1,571
.................................. (4-13)
a
w ln
rw
3,541 k w P x 10 3
3,541 k w h P x 10 3
d
0,619
w ln
rw
.................................................. (4-14)
4,72 k w h
d
w ln
rw
P x 10 3
.................................................... (4-15)
0,619
Persamaan yang disebutkan diatas adalah laju injeksi dari fluida yang
mempunyai mobilitas yang sama (M=1) karena reservoir minyak terisi oleh cairan
saja. Untuk menentukan laju injeksi sampai dengan terjadinya interferensi
digunakan persamaan:
iw
7,07 x 10 3 k h P
w r
ln
k rw rw
o re
ln
k ro r
.................................................. (4-16)
(4-17)
Dengan diketahuinya laju injeksi pada setiap periode dari perilaku water
flood, maka diramalkan waktu injeksi dari setiap periode.
4.2.2. Perhitungan Performance Injeksi Berpola
Percobaan model fisik berskala kecil menghasilkan beberapa grafik
performance dalam bentuk hubungan Es (effisiensi penyapuan) terhadap Vid
(volume yang diinjeksikan, tak berdimensi), atau fw (fraksi laju aliran dari fluida
pendesak, misalnya air) terhadap M (perbandingan mobilitas air terhadap
minyak). Model fisik ini menggambarkan reservoir dan aliran sebagai berikut :
Tidak ada pengaruh gravitasi atau kemiringan reservoir adalah kecil (<10o)
Vid
(4-18)
Vd = Vb (1 Swc Sor)
(4-19)
(4-20)
k rw S or o
k ro S wr w
(4-21)
VD Vb 1 S wc S g S or
(4-22)
3. Dari grafik pada Gambar 4.14 dapat ditentukan hubungan Es dan ViD,
kemudian dibuat gambarnya seperti Gambar 4.15.
0 ,9
3 ,0
1 ,0
0 ,8
2 ,0
0 ,9
BR
1 ,5
EA
KT
0 ,7
0 ,8
HR
G
OU
0 ,6
0 ,7
A re a l s w e p t e f f ic ie n c y , E s
1 ,0
0 ,6
0 ,5
0 ,4
0 ,3
0 ,1
0 ,5
in je c t e d v o lu m e
d i s p la c e a b l e p o re v o lu m e
10
M o b ility r a tio , M
100
1000
Gambar 4.14
Grafik Hubungan antara Es vs ViD untuk berbagai Harga M. 2)
1 .0
M = 2
M - 2, M >
Es
0 .0
V iD
Gambar 4.15
Grafik Hubungan antara ViD vs Es
Dari grafik tersebut dapat dihitung :
2)
1. f o
f w 1 f o
E s
dE s
ViD dViD
(4-23)
res
f w res
2. WOR res
1 f w res
WOR s WOR res
..................................................................... (4-24)
Bo
Bw
(4-25)
E s mod el x VD
3. N p
Wi
(4-26)
Bo
WiD mod el x VD
(4-27)
Bw
Wp
Wi B w N p B o
(4-28)
Bw
fo s
dN p
d Wp N v
WOR
(4-29)
1 fo s
(4-30)
fo s
Oil bank bertemu pada sumur produksi yang dikelilingi oleh sumur injeksi
Minyak telah mengisi seluruh bagian reservoir, kecuali daerah yang diisi
air. Oil bank breakthrough bersamaan di semua sumur injeksi berpola
Selama pengisian minyak pada pori-pori yang telah ditinggalkan gas
hingga
oil
bank
breakthrough
tercapai
(fill
up),
sumur
tetap
S o 1 S wc S gr
(4-31)
Sg Sgr
1 q o Bo
t w Bw
1 S wc S gr S or
(4-32)
Wif
V V
q o x D iDf
i w Bw
i w Bw
(4-33)
N p N pf
E s ViDf VD
(4-34)
Bo
Wt
V
i
VD
xVD
(4-35)
mod el
Bw
Produksi air kumulatif (Wp) sebanding dengan selisih antara volume air
yang diinjeksikan sebelum fill up dengan volume air yang menggantikan minyak
sesudah fill up.
Wp =
Bw
=
ViD E s VD
Bw
(4-36)
WOR s
dWp
dN p
(4-37)