Anda di halaman 1dari 9

Dream

Page 1 of 9

Flyboy
By : Max Shooter Freedomstainc
Apakah cita-citaku?
Sejak kecil pengennya seh mau jadi dokter. Udah uangnya banyak, buat
amal lagi, terus kelihatan keren lagi ,dan banyak yang ngefans. Iya kan?
Karena itu aku lebih memilih
IPA dan berbodoh diri dalam ilmu
social( padahal memang bodoh ) agar guru tidak menempatkan aku dikelas
IPS yang bisa dikatakan teruk.
Bodyku juga biasa biasa aja kog. Gak terlalu kurus dan gak terlalu
gemuk. Tinggi badan pun gaklah terlalu tinggi - tinggi amat. 170sentimeter
kurang 2 atau 3 senti lagi. About face, aku rasa aku cukup tampan, mirip
dengan Rohit, walau cuma rambutnya . Tapi kalau voting dari orang orang
yang gak kenal dekat sama aku, ratingku paling berkisar antara 40 60,
kategori sedang - sedang. Cowok cowok di sekolahku keren keren bo.
Suwer. Udah jago basket, pintar ngeband, tajir dan plus plusMemang
pantas sekolah kami jadi sekolah favorit.
Walau aku tak sekaya teman teman, ayahku cuma PNS biasa, aku gak
kalah dalam persaingan seleb sekolahan. Karena saat ini aku punya talenta,
setidaknya kharisma ada. Masuk anggota Paskibra kota, jadi komandan lagi.
Ketua OSIS SMA-ku, SMA terfavorit se - kota kami. Plus ketua OPSIKERS (
Organisasi Pelajar Siantar Kreatif Berseni).
Kembali soal cita citaku. Dokter menurutku harus penuh belas
kasihan, kasih sayang dan cinta. Dan sepertinya aku udah memenuhi criteria
itu, khususnya yang terakhir. Bahkan aku sudah berani menyebut diriku
dokter, walau dalam hati. Dokter spesialis cinta.
Pernah sekali waktu aku
memeriksa kinerja mentriku, mentri
kesehatan. Maksudnya seksi bidang kesehatan sekolah. Saat sedang
mengecek persediaan obat P3K, dua orang cewek masuk. Pasang muka pucat.
Dari warna papan namanya aku tahu kalau mereka ini masih kelas satu.
Ada apa..., dik? Siapa yang sakit? tanyaku sembari senyum. Membuka
daftar pengunjung.
Saya... kak! dua duanya menjawab, hampir serempak. Kemudian
mereka saling berpandangan sambil terseyum.sekedar info kedua cewek ini
cantik lho. Tau dong anak ABG, masa puber gede gedean, genit minta ampun,

Created by Yagi

Dream
Page 2 of 9
over acting kelewat batas. Wangi parfumnya aja nyampe ke kelas satu
delapan ( kelas paling ujung). Baju sempit, rok sangaat pendek. Anting anting
gede gede dan rambutnya entah model apaan.
Kemudian kucatat nama mereka di dalam daftar pengunjung. Satu
Dewi, satu lagi Eva. Masih satu kelas. Gilanya saat nanya alamat rumah ( yang
memang ini harus tertulis jelas dalam daftar ), mereka malah promosin nomor
hp. Aku hanya tersenyum.
Dik Eva sakit apa? tanyaku lagi
Demam kak sahutnya agak dilemah lemahkan.
Dew.sambil menulis aku bertanya pada yang satu lagi. Tapi kalimatku
lagi lagi dipotong keduanya bersamaan.
Demam cinta kak sahut si Eva
sakit hati kak ! jawab si Dewi
Ingin marah aku tapi takut merusak pamor si Dewa senyum yang
kusandang sejak dinobatkan sebagi ketos, ketua OSIS. Sst..tapi nyatakan
kalau aku ini cakep benarkan? Buktinya mereka yang segitu cantik pun
pengen godain aku.
Seriuslah dik ucapku sambil pura pura marah.
Serius kok kak. Soalnya kakak cuek sih, masak surat cinta kami, waktu
MOS itu gak dibalas - balas! Kan disitu ada sih ditulis-`balas plizz`. Lagian
tau gak buat nulis itu satu keranjang kertas terbuang bergantian mereka
menjelaskan.
Disaat itulah, Wiwi mentriku, mentri kesehatan yang merangkap
sebagai ketua MPR, eps.. maksudku ketua PMR, datang. Kalau yang satu ini
seratus persen cantik, bagiku. Buat kamu belum tentu , relative kan?. Tapi
kalau ditanya sama teman teman, mereka bilang aku cowok paling beruntung
sedunia bisa dapatin hatinya. Semua pada iri liat aku jalan sama dia. Cantik,
baek, sopan, pinter, bodynya bagus amat. Mantaplah. Lebay sangat ya? Tapi
itu memang fakta kok, kalau kamu gak percaya liat aja sendiri, aku yakin
kamu nantinya serasa mimpi.
Eh dik, kalo ngomong sama senior itu yang sopan ya! katanya dengan
sedikit membentak. Biasa, terbawa masa masa ketika ospek, belajar galak.
Padahal mau marah beneran pun kalau yag begini ini ga bakalan nakutin orang.
Sorry .. kak. Kami pamit dulu! buru - buru mereka cabut. Diluar
kudengar mereka berkikik. Aku hanya tersenyum dan tentu saja Wiwi
memandangku rada - rada jengkel, merepet. Entah apa yan dia omongin aku
gak mau tahu, hanya wajahnya saja yang kupandangi. Habis cakep banget sih.
Ga pernah bosan tau. Dan kalau sudah begitu, Wiwi pasti memalingkan
Created by Yagi

Dream
Page 3 of 9
wajahnya. Menurutku , dia ga tahan liatin tatapan mataku, aku aja gak tau
seganteng apa sih aku. Kemudian direbutnya buku yang terletak dihadapanku,
dan merobek halaman terakhir.
Eit aku mau cegah, tapi terlambat sudah. Wiwi malah membentakku.
Nyalahin. Dan aku, ketua osis yang disegani kawan maupun lawan, hanya berani
diam seperti suami DKI( dibawah ketiak istri). Wiwi pun beranjak duduk dan
mencatat ulang nama nama pengunjung yang baru dikoyaknya tadi tanpa
menyertakan yang barusan kutulis .
Lanjut lagi soal cita citaku. Nampaknya cita citaku sudah berubah.
Sekarang pengennya jadi playboy. Ya.. playboy. Lelaki yang punya banyak
cewe. Tak jauh beda denga Kaisar Han zhu atau siapapun itu, yang punya
banyak wanita. Kalau permaisuri yang asli sih its only Wiwi. Yang kucintai
sejak pandangan pertama. Cewe baek yang merupakan salah satu idol di
sekolah kami. Yang sering dijadikan guru sebagai icon siswa teladan.
Bersyukur aku mau sama dia eh terbalik. Aku yang pantas bersyukur.
Dah kubilang aku punya cewe cadangan. Semuanya ada tiga. Dua udah
katakan cinta samaku. Diva dan Rani. Diva anak kelas tiga SMA Methodist 2.
Kenalannya di Opsikers. Dekat sama aku sejak cewe ini ngegantiin Ocha
sebagai sekretaris. Rani pula anak kelas dua IPA. Terus terang bukan aku
yang mulai. Cewe cewe ini yang kecengin kita - kita. Aku sih nanggapinnya
enjoy aja. Enggak nolak. Cowok mana sih yang tega nolak cewe cakep, tajir n
gaul, lagi. Sayang dong..
Yang terakhir adalah si cute Aulia. Kupanggil Lily. Anaknya memang
kyut abis. Juga juniorku, masih baru masuk SMA. Diantara semuanya, dia ini
mugkin yang paling tajir. Bapaknya direktur Bank Mandiri kota kami. Konon
hidup keluarganya nomaden. Benar. Ayahnya sering pindah tugas. Dari
Jakarta Palembang - Aceh, trus kota kami. Mungkin karena keseringan
tukar suasana atau apa, dia jadi agak pemalu, pendiam.. Setidaknya begitu
pendapatku saat melihat dia terdiam diujung barisan kemarin, waktu
orientasi siswa baru. Menurut keterangan beberapa sumber yang bisa
dipercaya, Lily naksir aku karena merasa kuselamatkan pas MOS kemarin,
hari kedua
Saat itu ia telat. Dan si Maya and friends personil BESBEN (Badan
Eksekutif Siswa Bela Negara) bermaksud jalanin tugas rutin. Pas waktu itu
aku lewat. Kutanyain dia sebentar. Lalu aku berbisik ke Maya. Lily pun lepas
dari tempat pembantaian itu. Aku nyuruh dia nyanyi, didepan barisan.
Lagunya Celinedion. Tapi suaranya lumayan bagus lo, cuma kebanyakan grogi.
Padahal saat itu aku gak berniat lepasin dia dari hukuman kok. Kalau
Created by Yagi

Dream
Page 4 of 9
ditimbang timbang hukumanku rasanya lebih berat kan. Toh Maya palingan
cuma nyuruh dia jogging 10 putaran atau diarak jadi pengantin gendeng.
Lily juga pandai bikin puisi. Tau gak? Pada hari terakhir Ospek, surat
cinta dia terpilih yang paling bagus, ditujuin buatku. Semua orang bertepuk
riuh saat dia bacain surat itu di depan umum, dengan malu malu tentunya.
Untung Wiwi ga ada di tempat, lagi urusin anak yang cidera. Kalau ga bisa
berabe.
Sebenarnya statusku dengan Lily belum jadian. Aku lebih merasa dia
sebagai adik. Ngegemasin sih.. Tapi dari manjanya, kelihatannya Lily sayang
bangat ke aku dalam arti yang special. Sering aku diajaknya bareng. Dari ke
mall, jalan jalan, nonton, sampai swimming pool en etc. Dengan catatan dia
seringan yang traktir aku, malu juga sih kadang. Pernah juga aku dikenalin ke
nyokapnya . Untung dia gak bilang aku pacarnya. Kalau tidak, bisa dinikahkan
kami. Soalnya, ibu dia rada rada gitulah
Tapi diantara mereka semua, hanya Wiwi yang benar benar kucintai.
Sepertinya, dia begitu sempurna buatku. Sering mengingatkanku,
membantuku, menyemangati, mengerti aku. Dan terutamanya sayang padaku
dengan tulus. Saking sempurnanya dia, Kadang aku merasa tak pantas
buatnya. Aku pun begitu sayang dia. Jujur. Begitu nyaman rasanya berada
disamping gadis ini. Heran juga sih, kalau dengan yang lain, walau terasa
enjoy, aku kurang tentram juga dan sering kepikiran sama dia.
Gimana dong kalau mereka ngajak ketemuan atau bareng di skull? Kan
bisa ketahuan belangnya. Nggak. Nggak pernah. Karena aku punya komitmen
yang udah kujelasin sama mereka. Pemimpin gak boleh bercinta di depan
anggotanya, apalagi dengan anggotanya. Dan mereka nerima. Beres semuanya.
Memang agak repot sih ngatur jadwal ketemuan. Tapi karena aku orang
penting, mudah aja aku bohongin mereka. Dan tentu saja mereka percaya ke
aku. Pacar yang baik sih

Ini hari ulang tahun Wiwi, my girl, yang kedelapan belas. Dibuatin
pesta. Maklum, terakhir kali buat ngerayain ultah dengan kostum sekolah.
Tahun depan status Wiwi udah beda, mungkin udah anak kuliahan atau sapa
tau dah married denganku. Siapa tahu..
Sejak pulang sekolah aku udah ikut dia buat bantu bantu. Bersama
beberapa teman cewek maupun cowok, kami menghias ruangan. Bokapnya
Wiwi, yang polisi itu, berulang kali melintas di belakang kami, membuat aku
Created by Yagi

Dream
Page 5 of 9
merasa gugup. Tidak hanya wajahnya yang kelihatan garang, dingin dan gak
pernah tersenyum (heran putrinya bisa secakep Wiwi, niru mamanya kali ya).
Tapi yang utamanya adalah karena aku udah dikenalnya sebagai Yagi, sang
pacar. Sudah dua kali aku ngobrol dengan calon mertua ini ( lebih tepatnya
jadi sporing partner main catur, dan aku gak pernah menang. Malu maluin
aja) dua kali itu pula aku mendapat nasehat yang lebih mirip ancaman buat
jagain Wiwi baek baek. Untuk tidak macam macam. Dan sepertinya Beliau
tahu aku udah gak jujur atau apalah, hingga nasehat nasehatnya begitu
mengena.
Jam udah nunjukin pukul enam kurang seperempat. Para teman teman
undangan udah pada datang. Akupun udah berpakaian rapi menemani Wiwi
(yang kelihatan begitu wah.. pakai gaun. Kalau Cinderella itu ada, mungkin
seperti inilah rupanya, hanya saja pangerannya kurang sreg kali..) ngobrol
dengan para undangan. Sepuluh menit acara akan dimulai, hp ku bergetar.
Kulihat layarnya. Ivang calling.. Ivang adalah nama samaran si Diva (dIVA
sayaNG). Mula mula kucuekin, namun akhirnya kuangkat juga..
Sebentar ya!ucapku pada teman teman dan beranjak keluar.
Ada apa va...?- oh sory tadi hp ku lowbet. Jadi kumatin..-Nggak
dirumah kok..- Oh..itu apaehm lagi ada acara. Semacam kenduri gitu. -Oh
sory va, aku lagi sibuk. Besok aja ya Swear besok aku datang- Gak usah ini
acara orangtua. Kan dah aku bilang mamaku paling ga suka liat aku bawa teman
cewek..- Jangan udah aku nanti datang. Jam 8 ok?- Gimana..?-Bandel kali
memang loh uda. Iya..,. iya sekarang aku datang Iya iya kututup
pembicaraan itu dengan rada - rada jengkel. Diva pengen ditemanin. Katanya
lagi sendiri dirumah. Lagi ketakutan. Seorang pemuda lagi mondar mandir di
depan rumahnya. Huh alasan.
Sejenak aku berpikir. Kemudian kutemui Wiwi. Sangat terkejut dia
saat kuutarakan niatku. Wajahnya yang sedari tadi ceria, tiba tiba berubah,
Bentar aja kok Wi.. jawabku, padahal aku sendiri gak tahu apa masih
sempat datang lagi.
Tapi... Gi, ini ulangtahunku. Gimana aku mulai acara tanpa kamu. Pliss
Gi, nanti kamu pulang di pertengahan acara aja.. tangannya memegangi
lenganku, seakan takut aku lari.
Gini.. Wi.. agak susah aku bicara Ayahku nelpon.. buru buru.. ada
hal yang sangat penting kebohonganku begitu lancar keluar dari bibir ini.
Jadi aku harus cepat

Created by Yagi

Dream
Page 6 of 9
Udah seperempat jam aja.. bisa?wajahnya memelas Lima menit
Gi. Cuma pembukaannya doank.? Lanjutnya lagi. Ditatapnya aku penuh harap.
Ingin aku iyakan, tapi hp ku bergetar terus.
Kemudian kutarik dia ketempat yang lebih sepi. Kugenggam erat
tangannya. Kudekatkan wajahku ke wajahnya, sampai nafas kami beradu,
Sayang.. sebenarnya aku pingin nemani kamu pada hari istimewa ini.
Tapi percayalah.. aku nanti usahain datang lagi. Kalau ga, aku bikin party
sendiri buat kamuberdua hanya aku dan kamu.. janjiku sungguh sungguh.
Aku sendiri heran kenapa begitu tega membohonginya sedalam ini.
Dengan tak rela, dia melepaskanku. Aku tahu ia pasti sangat kecewa.
Namun dia tak marah, sedikit pun tidak. Itulah yang membuat aku begitu
salut padanya, pengertiannya begitu besar.
Kutarik dia kepelukanku. Kulirik orangtuanya, lagi sibuk. Dan kukecup
lembut keningnya, agak lama. Terasa aroma rambutnya, tubuhnya, memenuhi
aliran nafasku.
Aku akan segera kembali.. ucapku.
Mungkin semua ucapanku palsu. Tapi genggaman itu, pelukan itu,
kecupan itu dan semua rasaku, itu asli. Tulus kepadanya. Hanya saja aku gak
tahu setan mana yang memaksaku mau juga mengiyakan permintaan Diva...

Kupacu motor bebekku, sebenarnya itu sih punya ayah. Agak kencang.
Bulu romaku serasa berdiri dibalik baju lengan panjang yang kupakai. Hari
sudah mulai gelap. Rasa sesal menyelusup telah mengecewakan Wiwi.. dengan
hati yang masih gundah aku masih melaju.
Diperjalanan itu timbul niatku untuk mengakhiri semuanya ini, jujur
kepada Wiwi dan mutusin ketiga wanita itu, kecuali Wiwi. Terserah dia mau
terima atau tidak. Berdosa bangat rasanya terus membohongi wanita sebaik
Wiwi.
Dan entah karena pikiran yang kurang tenang, atau memang cuaca yang
gelap dan lampu jalan sedang tidak menyala. Aku yang kurang familiar dengan
jalan ini, tidak melihat adanya lubang disisi jalan. Ditambah mobil yang melaju
kencang dari belakang, membunyikan klakson panjang, memaksaku menepi.
Tanpa sempat menurunkan kecepatan. Akhirnya, dengan kecepatan tinggi,
motorku menelan lubang itu. Lubang yang cukup besar. Saat itu aku melintas
tepat diatas jembatan.

Created by Yagi

Dream
Page 7 of 9
Motorku seakan terbang tubuhku melayang melewati pembatas
jembatan yang tidak terlalu tinggi. Helm yang kukenakan terlepas. Sampai
terasa tubuhku menyentuh air sungai yang dangkal. Sangat dangkal malah.
Kepalaku serasa memecahkan batu batuan yang bergelimpangan dibawah.
Gilanya lagi, mataku serasa tertusuk sesuatu, menembus otakku. Entahlah.
Aku sendiri gak tahu. Hanya pening dan gelap. Suara air pun tak terdengar.
Berusaha aku menjerit. Sekuat tenaga. Memanggil Wiwi. Namun mulutku
serasa tak bisa digerakkan. Kaku. Mataku pun tak bisa kubukakan

Aku terbangun dengan kepala masih berat. Kubuka mataku. Samar


samar yang pertama kulihat adalah Wiwi. Duduk disampingku. Membelaiku
dengan lembut. Menungguiku. Entah apa diucapkannya tak dapat kudengar
dengan jelas. Tapi aku yakin dia pasti cemas atau setidaknya kasihan. Terlihat
dari tatapannya. Aku mencoba untuk duduk. Dia membantuku. Masih samar
samar dan remang remang. Tanpa mengindahkan orang orang yang ada
disitu, sekilas kulihat berpakaian putih. Kudekap Wiwi sekuat tenagaku,
sebesar rasa takutku, sebesar rasa cintaku. Seperti seorang anak kecil yang
ketakutan. Tanpa kusadari air mataku mengalir, keringat dingin juga mengalir.
Pelukku belum kulepas.
Wiwi menenangkanku, membelai punggungku, kepalaku. Seperti
layaknya belaian seorang ibu. Menimbulkan rasa bersalah telah mendustai
wanita sebaik itu. Dengan masih menangis aku mengakui kesalahanku. Masih
kudekap dia. Kuungkapkan semua kecuranganku.
Maapin akuWi. Aku tak sebaik yang kau duga. Tapi aku sungguh
sangat sayang kamu. Aku udah banyak bohong ke kamu..
Kubeberkan semua kebohonganku selama ini. Tipu dayaku pas ulang
tahunnya. Tentang pacar cadanganku. Dan masih banyak lagi. Semua
kujelaskan. Sambil terus minta maaf. Masih tak mau aku melepas dekapan itu.
Kututup mataku, kubiarkan hatiku tenteram didalam dekapan Wiwi.
Kemudian Wiwi melepas peluknya. Ditatapnya aku lekat lekat. Kubalas
pandangan itu, walau aku sangat takut bila harus berpisah darinya. Ada air
mata, walau ia tak kelihatan sedih. Semakin dekat ia menatapku. Sampai
nafasnya terasa membelai wajahku, menerbitkan rindu yang mendalam.
Gi...aku mau kamu tahu bahwa aku ini pacar kamu...katanya dengan
suara pelan.

Created by Yagi

Dream

Page 8 of 9
...Dan aku selalu tahu banyak tentang kamu. Apa yang kamu lakuin.
Dengan siapa kamu pergi. Alasan sebenarnya kamu batalin janji kita atau
menolak jumpa denganku. Aku tahu itu. Aku juga tahu bukan kamu yang mulai.
Dan yang paling kuketahui, bahwa kamu benar - benar sayang padaku seperti
rasa yang selama ini aku miliki. Aku juga sangat yakin, suatu saat Yagiku akan
jujur padaku ucapnya dengan suara lembut , tegar walau air mata itu masih
mengalir.
Aku hanya terpana mendengarkan, Wiwi meneruskan,
Dan keyakinanku benar. Tak pernah salah aku menilaimu...Tapi
tentang ulangtahunku, aku gak pasti...Soalnya, waktu sweet seventeen
kemarin aku belum jadian sama kamu. Dan seingatku masa itu gak dirayain
karna kakak aku lagi sakit... aku mendengarkan sambil menyeka sisa air
matanya,
...trus kalau ulangtahun yamg berikutnya, itu baru bulan september
nanti. Dan aku gak yakin kalau kamu gak tahu itu... ucapnya dengan heran.
Kuraba kepalaku, gak ada yang sakit, atau perban atau apapun
ditubuhku.
Eh..., aku bukan di rumah sakit? tanyaku sambil melihat sekeliling.
Dan setelah sadar aku berada di dalam tenda yang remang remang,
Aku bukan kecelakaan...? jadi yang pakaian putih tadi bukan medis...?
tanyaku bingung.
Sejenak ia balas memandangku dengan heran. Kemudian mencubit
kedua pipiku dengan mesra , menggoyangkannya. Mendaratkan ciuman yang
terindah yang pernah kualami. My first kiss in lips.
Itu tadi Rama, Tiya, Koku dan... just our friends. Are you...
kemudian dia tertawa. Ceria banget. Manis banget. Aku ikut tertawa.
Kesadaranku sudah pulih. Apalagi setelah mendengar suara Wawan,
menyanyikan lagu kemesraan ini... janganlah cepat berlalu... yang lebih mirip
suara bleki ngengoggong..
Ternyata kami lagi ngadain perkemahan di Gunung Sinabung. Aku
langsung menceritakan mimpiku. Dia tertawa lepas mendengarku. Perihal
pacar cadangan kuserahkan kepada Wiwi. Saat itu aku nemuin satu lagi
kepribadiannya yang tak pernah kutemukan pada wanita manapun. Dan aku pun
telah bebas dari kebohongan. Bahagia menikmati cinta yang sungguh. Dari
Wiwi..
Saat sedang bercanda berduaan, terdengar suara usil dari luar dengan
suara lantang, Kode etik Perkemahan pelantikan paskibras smanpat jaya,
pasal delapan: Selama perkemahan, dilarang pacaran...
Created by Yagi

Dream
Page 9 of 9
Kami pun keluar. Wiwi tampak malu, tertunduk. Para teman - teman
dan junior udah pada heboh.
Untuk menyelamatkan diri aku berkata,
Kode etik perkemahan pelantikan pengurus paskibras smanpat jaya,
pasal satu: senior tidak pernah salah. Dan pasal dua: jika senior salah, ingat
pasal satu..
Suasana makin gemuruh. Tapi itu tidak berlangsung lama. Karena Reza
sudah membunyikan peluit berkali kali. Dan anak anak pun berkumpul
dihadapannya. Membentuk barisan disusul oleh para senior. Padahal masih jam
satu dini hari...
Dan tentang cita citaku, tak ingin lagi jadi dokter. Tak juga pengen
jadi playboy. Maunya jadi pengusaha aja. Biar bebas nentuin waktu. Mau
bareng Wiwi sepanjang hari atau kerja, biar kami yang ngatur. Yang penting,
bisa bareng Wiwi selamanya, aku dah puas.
Wi.. aku sayang kamu.

flyboy was on since 2006

THE

Created by Yagi

Anda mungkin juga menyukai