MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
yang dibimbing Oleh Bapak Drs. H. Gatot Isnani, M.Si
Disusun Oleh :
Firman Nurdiyansyah
16
085230790012
120533430822
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman sekarang banyak kasus pelanggaran HAM, entah itu kasus diskriminasi
perbedaaan Agama, Ras, sosial dan lain sebagainya. Dalam masalah ini saya khusus
membahas tentang diskriminiasi terutama yang terjadi pada lingkungan sekolah
mmaupun lingkungan kampus. Para pelaku diskriminasi ini terkadang tidak tahu
bahwa terdapat hukum yang melarang sikap yang dilakukan tersebut, karena takutnya
para pelaku tersebut melakukan tindak diskriminasi terhadap sesama hingga
menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti perkelahian, bentrok, bunuh diri
dan yang paling parah adalah saling membunuh.
Pada kasus lain yang telah di ungkapkan oleh Srijanti, dkk, Liputan 6 SCTV
memberitakan bahwa ada seorang anak SD di Bandung yang bunuh diri karena tidak
mampu membayar SPP dan dijek oleh teman-temanya. (2009 : 111). Selain itu,
contoh lain mengenai diskriminasi yang dimuat dalam berita (news.liputan6.com)
yang diakses pada (22:Maret:2015) bahwa Saling ejek antar warga hingga berujung
bentrok juga terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan. dua Kelompok pemuda di Jalan
Pelita dan Jalan Cilallang, Makassar ini terlibat saling serang menggunakan batu dan
anak panah.
Dari masalah tersebut penulis dapat membuat judul makalah ini Sikap
Diskriminasi Pada Lingkungan Sekolah dan Kampus karena hal tersebut saya ingin
membahas tentang masalah diskriminasi yang terjadii pada lingkungan kita terutama
pada sekolah maupun kampus, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan dan
menghindarkan kita dari diskriminasi agar dapat menciptakan lingkungan yanga
damai dan aman.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan ulasan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah sebagai berikut,
1
BAB II
PEMBAHASAN
melindungi, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia menjadi kewajiban dan
tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (aparatur pemerintahan baik sipil
maupun militer),dan negara.
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik
kesimpulan tentang beberapa sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
1. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian
dari manusia secara otomatis.
2. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras,
agama, etnis, pandangan politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
3. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk
membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM
walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak melindungi atau
melanggar HAM.
Jadi, segala hak yang berakar dari martabat, harkat, serta kodrat manusia adalah
hak yang lahir bersama manusia itu. Hak ini bersifat universal, berlaku di mana saja,
kapan saja, dan untuk siapa saja. Hak itu tidak tergantung pada pengakuan manusia,
negara, dan masyarakat lain. Hak ini diperoleh manusia dari Penciptanya dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan.
B. Pengertian Diskriminasi
Diskriminasi pada dasarnya adalah penolakan atas HAM dan kebebasan dasar.
Dalam Pasal 1 ayat 3 undang-undang Nomor 39 1999 tentang HAM disebutkan
pengertian diskriminasi adalah Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan,
atau pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan
manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status
ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan,
penyimpangan, atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan hak
asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif
dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan
lainnya..
untuk
mempertahankan
dan
memperoleh
manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
4. Pasal 28D ayat 1
Setiap
orang
berhak atas
pengakuan,
jaminan,
yang sama
perlindungan,
dihadapan
hokum.
5. Pasal 28E ayat 1
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal
diwilayah
negara dan
atau pengucilan yang langsung maupun tak langsung pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnis, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan, atau
penghapusan pengakuan, pelaksanaan, atau penggunaan hak asasi manusia dan
kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bisang
politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya dan aspek kehidupan lainnya.
Asas dasar yang terkandung dalam ketentuan Undang-Undang tentang hak asasi
manusia, adalah bahwa Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi
Hak Asasi Manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati
melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia yang harus dilindungi, dihormati
dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan
dan kecerdasan serta keadilan. Berpedoman kepada asas dasar yang terkandung di
dalamnya, maka Pasal 3 ayat 3 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, menyebutkan bahwa Setiap orang berhak atas perlindungan Hak
Asasi Manusia dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan
kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi,
tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau
menindas HAM orang lain.
2. Diskriminasi adalah perlakuan yang tidak seimbang terhadap individual atau
kelompok, berdasarkan sesuatu, biasanya bersifat kategorikal, atau atributatribut khas, seperti berdasarkan ras, kesukubangsaan, agama, atau
keanggotaan kelas-kelas sosial.
3. Perilaku diskriminatif tidak sesuai dengan nilai-nilai dasar kemanusiaan dan
oleh karenanya perlu dihapuskan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Di Indonesia,
perilaku diskriminatif
didasarkan pada ras, jenis kelamin, usia, ekonomi maupun status sosial.
B. Saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan
HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga
HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan jangan
sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.Jadi dalam menjaga
HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan
orang lain.
DAFTAR RUJUKAN
10