Anda di halaman 1dari 2

STD Part 2

Syphillis

Deepest and darkest subject in all of infectious disease


Disebabkan oleh T. pallidum
Infeksi primer : ulkus atau chancre pada tempat ter-infeksi
Infeksi sekunder : ruam, lesi musculocutaneous, dan adenopati
Infeksi tersier : lesi cardiac, neurologis, ophthalmic, auditori, atau
gummarous
Transmisi seksual terjadi hanya bila disertai lesi musculocutaneous (jarang
pada tahun pertama pasien yang tidak menerima pengobatan)
Semua pasien yang terpapar syphilis harus dievaluasi secara klinis dan tes
serologi.
Diagnosis definitive untuk syphilis awal dilakukan dengan pemeriksaan darkfield atau tes direct immunofluorescent antibody dari eksudat lesi
Manajemen : lebih dari 40 tahun penisilin sebagai Treatment of Choice. Untuk
pasien yang alergi penisilin harus menerima Doxycycline selama 2 minggu
(oral 100 mg 2x sehari) atau Tetracycline (oral 500 mg 4x sehari). Treatment
berhasil dengan hilangnya lesi local dan pencegahan transmisi seksual dan
sekuel.
Pasien dengan syphilis harus di tes untuk infeksi HIV. Pada area dengan
prevalensi HIV yang tinggi, tes harus diulang setelah 3 bulan bila tes awal
menunjukkan hasil negatif.

Chancroid

Merupakan penyakit ulkus akut


Biasanya dihubungkan dengan adenopati inguinal
Disebabkan oleh H. ducreyi, gram negative fakultatif basillus.
Diperkirakan 10% pasien dengan chancroid juga koinfeksi dengan T. palidum
atau HSV. Diasosiasikan dengan tingginya laju transmisi HIV.
Diagnosis dalam praktek : ulkus genitalia yang menyakitkan, tidak terbukti
adanya T. pallidum pada pemeriksaan darkfield atau tes serologi negative
terhadap syphilis minimal 7 hari sebelum munculnya ulkus, tes HSV negative,
dan tampilan klinis nya tipikal. Kombinasi dari ulkus genital yang
menyakitkan dan adenopati inguinal dengan nyeri tekan menguatkan dugaan
chancroid.
Manajemen : Azithromycin (oral dosis tunggal 1 g) atau ceftriaxone (IM dosis
tunggal 250mg) atau ciprofloxacin (oral 500 mg 2x sehari selama 2 hari)
atau erythromycin (oral 500mg 4x sehari selama seminggu).
Pasien yang belum di sirkumsisi atau terinfeksi HIV mungkin kurang
menunjukkan respon terhadap pengobatan
Follow up disarankan setelah 3-7 hari

Bila perbaikannya minimal atau tidak ada, dipikirkan adanya kemungkinan


koinfeksi dengan STD lain.

Lymphogranuloma Venereum (LGV)

Disebabkan oleh invasive serovars dari C. trachomatis


Presentasi klinis karakteristik pada pria heteroseksual adalah inguinal dengan
nyeri tekan atau femoral lymphadenopathy atau keduanya, jarang unilateral.
Pada wanita dan pria homoseksual biasanya hadir dengan inflamasi KGB
perianal dan perirectal, striktur, fistula, atau proctocolitis.
Pengobatan : mengobati secara mikrobiologi dan mencegah kerusakan
jaringan. Treatment yang dianjurkan adalah Doxycycline. Alternatif nya
erythromycin dan azithromycin. Mungkin diperlukan perpanjangan terapi
sampai dengan 3 minggu.
Adenopati inguinal (bubos) mungkin memerlukan needle aspiration melalui
kulit yang masih baik atau insisi atau drainage untuk mencegah ulkus
inguinal maupun femoral.

Granuloma Inguinale (Donovanosis)

Disebabkan Calymmatobacterium granulomatis, intraselular basilus gram


negatif yang memiliki banyak kesamaan dengan spesies Klebsiella.
Secara klinis hadir dengan ulkus genital yang painless dan progresif. Lesi
genital biasanya highly vascular membuat warnanya beefy red.
Treatment : direkomendasikan menggunakan trimethoprim-sulfametoxazole
atau doxycycline.

Genital Warts

Disebabkan oleh HPV


Berdasarkan ukuran dan lokasi anatomis, kutil eksternal yang terlihat dapat
menyakitkan, friable, pruritic atau ketiganya.
Kutil genital yang terlihat biasanya disebabkan oleh HPV tipe 6 atau 11.
Treatment : Podofilox

Anda mungkin juga menyukai