Dr. Muharriansyah
Pendahuluan
Pendahuluan
Pendahuluan
Prinsip penanganan fraktur:
Mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi
semula (reposisi) dan mempertahankan posisi
itu selama masa penyembuhan patah tulang
(imobilisasi).
Cara imobilisasi dengan pin, screw, pelat atau
alat lain (osteosintesis) merupakan langkah
yang ditempuh bila cara non operatif seperti
reposisi, gips, traksi dan manipulasi lainnya
dirasa kurang memuaskan
Osteosintesis
Jenis Fiksasi
Fiksasi Eksternal
Alat
yang
diletakkan
diluar
kulit
untuk
menstabilisasikan
fragmen
tulang
dengan
memasukkan
dua
atau
tiga
pin
metal
perkutaneus menembus tulang pada bagian
proksimal dan distal dari tempat fraktur dan pin
tersebut dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan eksternal bars.
Fiksasi eksterna terutama digunakan ketika
terdapat luka dan trauma pada jaringan lunak
yang merupakan kontraindikasi langsung untuk
dilakukan pembedahan terhadap fraktur.
Indikasi
Keuntungan Fiksasi
Eksternal
Kerugian Fiksasi
Eksternal
Tehnik Pemasangan
Teknik pin insertion
Frame construction
Perawatan Post
Operative
Perawatan Pin-track.
Timing of procedure
Komplikasi Fiksasi
Eksternal
Fiksasi Internal
Indikasi
Penentuan Penggunaan
Tipe Fiksasi
Posisi fraktur
Panjang dan bentuk fraktur
Ukuran fraktur
Tekstur dan kekuatan otot diarea
sekitar fraktur.
Keuntungan Fiksasi
Internal
Metode Pemasangan
Fiksasi Interna (Apley,
1995)
1.Screw kompresi antar fragmen
2.Plate dan screw, paling sesuai untuk lengan
bawah
3.Paku intermedula, untuk tulang panjang yang
lebih besar
4.Paku pengikat sambungan dan screw, ideal
untuk femur dan tibia
5.Screw kompresi dinamis dan plate, ideal untuk
ujung proksimal dan distal femur
Komplikasi Fiksasi
Internal
Komplikasi Infeksi
Non Union
Kegagalan Implant
Fraktur tulang diakibatkan karena
pelepasan implant yang terlalu cepat
TERIMA KASIH