Anda di halaman 1dari 2

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangkit energi listrik merupakan faktor penting untuk memenuhi
permintaan akan energi listrik yang kian hari kian melonjak. Krisis energi listrik
merupakan tantangan dimasa depan yang harus dihadapi bersama. Salah satu
penyebab krisis energi ini adalah semakin meningkatnya jumlah industri di
negara-negara maju dan berkembang yang mutlak harus menggunakan listrik
sebagai sumber energi dalam pengoperasian industrinya.
Dewasa ini ketergantungan terhadap Pembangkit energi listrik tak
terbarukan masih belum bisa kita hindari, hal ini dikarenakan pembangkit energi
tak terbarukan masih dirasa perlu untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional
karena investasi awal yang kecil serta energi listrik yang dibangkitkan lebih besar
jika dibandingkan dengan pembangkit energi terbarukan yang akhir-akhir ini terus
dikembangkan oleh pemerintah.
Suatu pembangkit energi listrik yang dibuat, dituntut harus mampu
memberikan kontinuitas pelayanan yang baik. Pembangkit Listrik Tenaga Uap
(PLTU) dengan memanfaatkan batu bara sebagai bahan bakarnya menjadi
pembangkit yang mampu diandalkan untuk memenuhi beban dasar dan bebanbeban puncak. Pembangkit listrik ini memanfaatkan uap bertekanan tinggi untuk
menggerakkan turbin dengan batu bara sebagai bahan bakarnya, yang berarti
harus memiliki keandalan yang baik dari segi komponen yang digunakan.
Suatu sistem pembangkit listrik terkadang mengalami gangguan kecil
hingga gangguan besar seperti Black Out yang membuat suplai energi listrik ke
konsumen dalam jangkauan luas terhenti, dikarenakan komponen seperti
generator, transformator, ataupun sistem proteksi mengalami gangguan bahkan
kerusakan.
Pada PLTU UBP Suralaya, terdapat komponen utama yaitu UST (Unit
Station Transformer) yang berfungsi untuk mentransformasikan tegangan 23 kV
menjadi 6 kV. Untuk menjalankan fungsinya suatu transformator harus didukung
dengan minyak isolasi yang baik agar mampu bekerja secara terus-menerus dan
efisien. Minyak Isolasi yang digunakan oleh UST (Unit Station Transformer)
menjadi objek penelitian dalam mengevaluasi kondisi transformator.
1

Evaluasi kondisi minyak isolasi transformator yang digunakan pada PLTU


UBP Suralaya menggunakan uji DGA (Dissolved Gas Analysis) yang diartikan
sebagai suatu analisa kegagalan transformator dengan menghitung jumlah
kandungan gas terlarut di dalam minyak isolasi transformator [1].
1.2 Tujuan
Penulis mengangkat topik uji Z isolasi ini dengan beberapa tujuan yang
ingin dicapai, yaitu :
1. Mengetahui jenis evaluasi DGA dalam penentuan jenis kegagalan pada
UST (Unit Station Transformer) Unit 1 pada PLTU UBP Suralaya.
2. Mengevaluasi hasil pengujian DGA pada minyak isolasi UST (Unit
Station Transformer) Unit 1 pada PLTU UBP Suralaya.
3. Mengetahui kondisi UST (Unit Station Transformer) Unit 1 pada
PLTU UBP Suralaya, dari segi minyak isolasi yang digunakan.
1.3 Batasan Masalah
Penulis melakukan pembatasan masalah hanya pada evaluasi minyak
isolasi UST (Unit Station Transformer) Unit 1 PLTU UBP Suralaya menggunakan
uji DGA.

Anda mungkin juga menyukai