Posese Por
Posese Por
Genap 2013/2014
BAB I
LATAR BELAKANG
Dewasa ini tingkat pengangguran di Indonesia semakin tinggi, hal ini disebabkan
kurangnya lapangan pekerjaan yang dapat menampung tenaga pekerja. Disamping itu
peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mengelola Sumber Daya Alam
(SDA) juga sangat dibutuhkan. Dalam hal ini peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) dapat diatasi dengan cara pemberian ketrampilan. Ketrampilan pada bidang
industri, khususnya bidang manufaktur, dapat dilakukan dengan cara mempelajari dan
memahami peralatan/mesin yang berhubungan dengan bidang manufaktur tersebut.
Mesin Bubut (Lathe Mechine) merupakan mesin yang mencakup segala mesin
perkakas yang memproduksi benda kerja berbentuk silindris (pada umumnya) dan
digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat ulir, membuat lubang
(pengeboran) dan meratakan permukaan benda kerja yang berputar. Benda kerja diberi
gerakan memutar (rotasi), sedangkan pahat bergerak horizontal sepanjang sumbu benda
kerja. Benda kerja yang dihasilkan berbentuk silinder, ulir, dan tirus.
Prinsip mekanisme gerakan pada mesin bubut yaitu energi pada motor listrik
ditransmisikan ke gear box melalui pulley. Lalu energi tersebut ditransmisikan ke
spindle untuk menggerakkan chuck.
Mesin Milling adalah jenis mesin pemotong yang melakukan pemotongan logam
dengan cutting tool bergigi banyak (Multiple Tooth Cutting Tool) yang disebut milling
cutter/pisau frais. Ada banyak jenis dari mesin milling, diantaranya mesin milling
horizontal, vertikal, universal dll dengan bentuk konstruksi dan fungsi yang berbeda.
Milling cutter dipasang pada arbor dan diputar oleh mekanisme gerak mesin dengan
menggunakan motor listrik. Energi pada motor listrik tersebut ditransmisikan ke spindle
yang nantinya akan menggerakkan arbor.
Mesin bor biasa digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming, dan
counterboring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous. Benda kerja diletakkan
pada table dan jika diperlukan dapat dijepit pada ragum (vise) yang biasanya ada
sebagai perlengkapan tambahan pada mesin bor. Selanjutnya mata bor yang mendapat
daya dan putaran dari motor listrik ditekankan pada benda kerja tersebut.
Mesin las adalah mesin yang digunakan untuk penyambungan plat atau
logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan. Yaitu
dengan cara logam yang akan disambung dipanaskan terlebih dahulu
Laboratorium Proses Produksi I Teknik Mesin Universitas Brawijaya
MESIN BUBUT
BAB II
PRAKTIKUM
2.1 Mesin Bubut
2.1.1 Tujuan
Tujuan umum:
a.
b.
Tujuan khusus:
a.
b.
c.
MESIN BUBUT
Gambar 2.1
Mesin Bubut Tipe
KRISBOW
KW16- 485
Sumber:
2.
Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
MESIN BUBUT
3.
Center Gauge
Digunakan untuk menyenterkan benda kerja.
MESIN BUBUT
Stop Watch
Digunakan untuk mengetahui waktu dalam proses pemakanan.
Kunci Chuck
Digunakan untuk mengencangkan chuck/ pencekam, bentuk
matanya biasanya berbentuk bujur sangkar.
6.
Kunci Pahat
Digunakan untuk mengencangkan pahat agar selama proses
pembubutan kedudukan pahat tidak berubah.
MESIN BUBUT
7.
Tachometer
Digunakan untuk mengukur putaran dari spindle.
Gambar 2.7
Tachometer
Sumber:
8.
Pahat HSS
Digunakan sebagai alat pemakan benda kerja. HSS (High Speed
Steel) merupakan baja paduan tinggi dengan unsur paduan utama
karbon (C), tungsten (W), vanadium (V), molybdenum (Mo), kromium
(Cr), ataupun kobalt (Co).
MESIN BUBUT
9.
Kunci Pass
Digunakan untuk mengubah sudut compone rest waktu proses
penirusan.
MESIN BUBUT
10. Kamera
Digunakan untuk mengambil gambar alat dan bahan pada saat praktikum
Gambar 2.10
Kamera
Sumber :
Anonymous 1, 2010
b.
Bahan
1. Nama
Bahan
Baja
:
Esser
(ST 37)
Bahan
yang digunakan adalah baja esser (ST 37) dengan koefisien bahan 157
kg/mm2. Baja ST 37 merupakan baja karbon rendah dengan komposisi kimia:
0,17% C; 0,30% Si; 0,20%- 0,50% Mn, P dan S masing-masing 0,05%.
Dipergunakan untuk pembuatan poros, konstruksi gedung-gedung ataupun
bangunan.
MESIN BUBUT
2.1.3 Desain
2.1.4 Flowchart
MESIN BUBUT
10
MESIN BUBUT
11
MESIN BUBUT
12
MESIN BUBUT
13
MESIN BUBUT
14
MESIN BUBUT
15
Stop
Reverse Lever (Mesin Mati)
Mengecek apakah benda kerja sudah dalam posisi center atau
tengah.
Jika belum, maka kembali pada proses sebelumnya. Jika
sudah, maka
lanjut ke tahap selanjutnya.
Stop
Reverse Lever (Mesin Nyala). Setting feed motion pada =
0,161 mm/rev.
Setting titik nol diameter benda kerja dan Setting titik nol
panjang benda
kerja.
Bebaskan pahat menjauhi benda kerja dan Netralkan Spindle
Forward
Stop Reverse Lever (Mesin Netral).
MESIN BUBUT
16
Buka chuck protection cover. Setting depth of cut = (max) 0,5 mm.
Tutup chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward
Stop
Reverse Lever (Mesin Nyala).
Naikkan longitudinal and cross power feed lever. Pembubutan L
= 150
mm
Ambil data putaran spindle dan waktu pembubutan. Netralkan
longitudinal and cross power feed lever.Netralkan Spindle
Forward
Stop Reverse Lever (Mesin Netral). Bebaskan pahat ke titik
awal
sesuai. Jika
belum maka kembali ke proses sebelumnya. Jika sudah maka
lanjut ke
tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover Ukur diameter dan panjang benda
kerja
hasil pembubutan. Mengecek kembali, apakah ukuran desain
sudah
sesuai dengan yang diinginkan. Jika belum maka ulangi
langkah
sebelumnya. Jika sudah maka lanjut ke tahap berikutnya.
Lakukan percobaan tersebut berulang-ulang mulai dari setting
deep of
cut sampai menjadi diameter yang diinginkan sudah sesuai
desain. Mulai
dari pembubutan, 150mm dengan = 20 mm, 100mm
dengan = 15
mm, dan 55mm dengan = 12 mm.
Jika proses pembubutan telah selesai,lalu kendurkan mur
pengunci
compound rest.
Atur sudut compound rest =600 . Kencangkan mur pengunci
compound
rest.
Setting kecepatan spindle pada 235 rpm lalu tutup chuck protection
cover dan tekan tombol T (trial).
Mengecek apakah gear box sudah dalam kondisi aman. Jika belum maka
kembali ke langkah penyetingan kecepatan spindle. Jika sudah maka
lanjut ke tahap berikutnya.
Buka chuck protection cover, lalu centerkan benda kerja dan tutup
kembali chuck protection cover. Turunkan Spindle Forward Stop
MESIN BUBUT
17
Gambar 2.12
Benda Kerja
Sumber:
Turunkan Split
nut lever. Tutup
chuck
protecting cover.
Lakukan penguliran L = 40 mm. Ambil data putaran spindle
dan waktu
penguliran. Netralkan Spindle Forward Stop Reverse Lever.
Putar top carriedge hand wheel CCW. Naikkan Spindle Forward
Stop
Reverse Lever (Mesin Nyala Putaran Spindle CW). Netralkan
Spindle
Forward Stop Reverse Lever (Mesin Mati).
Buka chuck protecting cover. Ukur diameter dan panjang
benda kerja
hasil penguliran. Mengecek apakah sudah sesuai desain, jika
belum
makan kembali ke tahap sebelumnya. Jika sudah maka lanjut
ke tahap
berikutnya.
Lakukam percobaan tersebut kembali mulai dari mengatur
sudut
MESIN BUBUT
18
Setting pitch pada = 1,75 mm/ gang, Setting titik nol diameter
ulir dan
Setting titik nol panjang penguliran. Lakukan hal yang sama
seperti
sebelumnya, akan tetapi setting deep of cutnya = 0,25mm
dan penguliran
L= 40 mm sampai mengecek kembali, apakah ukuran desain
sudah
sesuai dengan yang diinginkan.
Kendurkan chuck, lepas produk,
Bersihkan
mesin
dan
Kondisikan seperti
semula
Pada proses penirusan, proses pengerjaanya sama saja dengan
pembubutan dan penguliran hanya saja pembubutan tirus =
30.
benda kerja
hasil penguliran. Mengecek apakah sudah sesuai desain, jika
belum
makan kembali ke tahap sebelumnya. Jika sudah maka lanjut
ke tahap
berikutnya.
Kembalikan alat pada tempatnya
Gambar 2.13
Benda Kerja
Sumber:
Laboratorium
Proses Produksi I
Teknik Mesin FTUB (2013)
Produk
sudah jadi dan bersihkan sisa sisa pembubutan agar mesin dapat terawat dengan
baik.
MESIN BUBUT
19
2.1.7 Perhitungan
2.1.8 Grafik dan Pembahasan
2.1.9 Studi Kasus
2.2 Mesin Milling
2.2.1 Tujuan
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung mesin-mesin perkakas serta cara pengoprasiannya
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang mesin-mesin perkakas
Tujuan khusus
a. Mengetahui serta mampu mengoperasikan bagian bagian dari mesin milling
b. Melatih praktikan melakukan pekerjaan dalam pembuatan roda gigi, alur pada
poros dengan menggunakan mesin milling dan mengetahui macam mcam
pekerjaan yang dapat dilakukan
2.2.2 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Mesin Milling
Digunakan untuk melakukan pemotongan logam dengan cutting tool
bergigi banyak yang disebut milling cutting/ pisau frais.
MESIN BUBUT
20
1
3
MESIN BUBUT
21
2. Cross Feed
Digunakan untuk menggerakkan saddle ke arah melintang / transversal.
3. Vertical Feed
Digunakan untuk menggerakkan knee dalam arah vertikal.
4. Longitudinal Feed
Digunakan untuk menggerakkan table dalam arah longitudinal.
Kontrol 2, 3, 4 disebut juga dengan Table Transverse Handwheel.
2.
Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
untuk
Kunci L
Digunakan
MESIN BUBUT
22
Kunci
Inggris
Digunakan untuk mengencangkan benda kerja pada proses berulir dan
mengatur kedudukan index crank.
Gambar 2.24 Kunci
Inggris
Sumber: Laboratorium
Proses
Produksi I
Teknik Mesin
FT-UB (2013)
7.
Obeng (-)
Digunakan
Milling
Cutter Modul
Milling Cutter Modul pada mesin milling mempunyai bentuk silindris,
berputar pada sumbunya dan dilengkapi dengan gigi melingkar.
Gambar 2.26 Milling
Cutter
Modul
MESIN BUBUT
23
Poros Berulir
Digunakan sebagai tempat kedudukan benda kerja sebelum dipasang pada
chuck.
Index
Deviding Head
Digunakan untuk mengatur, memutar/ membagi benda kerja melalui besar
sudut tertentu, sehingga menghasilkan pemotongan dengan jarak yang sama.
Gambar 2.28 Index Deviding
Head
Sumber: Laboratorium Proses
Produksi I Teknik Mesin FTUB (2013)
b. Bahan
Bahan benda kerja
: Aluminium silinder
Konstanta Bahan
: 32 kg/mm2
Gambar 2.29
Aluminium
silinder
Sumber: Laboratorium
Proses Produksi I
Teknik Mesin FT-UB
(2013)
2.2.3 Proses
Pembuatan Benda Kerja
Pertama kita menyiapkan alat kerja, bahan desain dan mengecek mesin
agar berjalan dengan lancar pada saat proses pengerjaan.
Setelah itu, benda kerja tersebut dipasang pada chuck yang terdapat pada
MESIN BUBUT
24
Gambar 2.31
sebuah roda
gigi
Sumber :
Dokumentasi
Pribadi
MESIN BUBUT
25
Mesin Bor
Digunakan untuk membuat lubang (drilling), reaming dan
counterboring pada benda-benda ferrous maupun non ferrous.
MESIN BUBUT
26
MESIN BUBUT
27
MESIN BUBUT
28
Jangka Sorong
Digunakan untuk mengukur dimensi benda kerja.
MESIN BUBUT
4.
29
5. Palu
Digunakan untuk membersihkan kerak.
Gambar 2.37 Palu
Sumber: Laboratorium Proses
Produksi I Teknik Mesin FT-UB
(2013)
6.
Mata Bor
Digunakan untuk
melubangi benda
kerja.
Penitik
Digunakan untuk menandai benda kerja yang akan di bor.
MESIN BUBUT
30
Gambar
2.40
Benda
kerja
setelah
dibor
Sumber :
Dokumentasi Pribadi
Yang terakhir adalah bersihkan agar mesin bor terawat dengan baik.
MESIN BUBUT
31
2.4
Kerja Bangku
2.4.1
Tujuan
Tujuan umum
a. Pengenalan secara langsung terhadap mesin las serta cara pengoperasiannya.
b. Peningkatan pengetahuan serta ketrampilan tentang proses pengelasan.
MESIN BUBUT
32
Tujuan khusus
a. Dapat mengetahui, memahami dan melakukan proses pengelasan.
b. Melatih ketrampilan dalam mengoperasikan mesin las.
2.4.2 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Tang
Digunakan untyuk menjepit benda kerja pada saat pengelasan
apabila diperlukan.
Gambar 2.43
Tang
Sumber:
Gambar 2.44
Kacamata Las
Sumber:
MESIN BUBUT
33
Stopwatch
4.
Penggaris
5.
Palu
Anonymous 4, (2013)
6.
Gergaji
MESIN BUBUT
34
7. Mesin Las
Digunakan
untuk
menyambung benda kerja.
Gambar
2.49
Mesin
Las
SMAW
Sumber:
8.
Penggaris Siku
Digunakan untuk menegakluruskan benda kerja
MESIN BUBUT
35
9.
Penanda
Digunakan untuk menandai pada benda kerja
Gambar
2.51
Penanda
(paku)
MESIN BUBUT
36
b. Bahan
1. Besi Hollow
Dengan ukuran :1130mm x 35mm
750mm x 35mm
580mm x 35mm
Kayu
Dengan ukuran : 1200mm x70mm
Sekrup
MESIN BUBUT
37
MESIN BUBUT