Terjemahan;
Daripada Abu Hurairah RA katanya: Rasulullah SAW pernah menggalakkan
sahabatnya berqiam Ramadhan tanpa menyuruh mereka dengan kesungguhan
(yang menunjukkan wajib), kemudian sabdanya: Barangsiapa yang berqiam
Ramadhan dengan penuh keimanan dan ihtisab (mengharapkan redha dan
ganjaran Allah) akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu.
(HR al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, al-Tirmizi dan al-Nasai)
2. Kembali sepertimana hari ibunya melahirkannya.
. :
(2015) ( 1645 1618) (2199) ( 11295)
(3462) ( 1331) .
Terjemahan;
Daripada Abdur Rahman bin Awf, sabda Nabi SAW: Barangsiapa yang
berpuasa Ramadhan dan berqiam Ramadhan dengan penuh keimanan dan
ihtisab, ia akan keluar daripada dosa-dosanya sepertimana hari ibunya
melahirkannya.
(HR al-Nasai, Ahmad, Ibn Khuzaimah, Ibn Majah dan al-Bayhaqi)
3. Ditulis dari kalangan para siddiqin dan syuhada.
: :
. :
.
Terjemahan;
Daripada Amru bin Murrah al-Juhani RA katanya: Datang seorang lelaki
kepada Nabi SAW lalu katanya: Wahai Rasulullah, apakah pendapat tuan
sekiranya saya bersaksi bahawa tiada tuhan melainkan Allah, dan sesungguhnya
tuan adalah utusan Allah, dan saya bersolat lima waktu, menunaikan zakat serta
berpuasa bulan Ramadhan dan berqiam Ramadhan, maka dari golongan
siapakah saya ini? Jawab baginda: Dari kalangan para siddiqin dan syuhada.
(HR al-Bazzar, Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibban)
4. Ditulis baginya pahala seumpama berqiamullail.
: . :
791- .
Terjemahan;
Hadith Abu Zar RA, sabda Nabi SAW: Barangsiapa berqiam (Ramadhan)
bersama-sama imam sehingga ia selesai, akan ditulis baginya (ganjaran)
seumpama berqiamullail.(HR al-Tirmizi)
Demikianlah fadhilat-fadhilat yang besar bagi orang yang mengerjakan solat
tarawih ini. Kelebihan-kelebihan tersebut tidak tertentu pada malam tertentu
sahaja, bahkan ianya adalah umum bagi solat tarawih sepanjang bulan
Ramadhan. Semuanya dapat diperolehi dengan kemurahan rahmat Allah Taala
bagi mereka yang bersungguh-sungguh mengerjakannya. Mudah-mudahan
fadhilat-fadhilat solat tarawih ini dapat tersebar secara lebih luas menggantikan
hadith palsu mengenainya.
Kelebihan Ramadan
1) Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Apabila tiba bulan Ramadan, dibuka pintu-pintu Syurga dan ditutup pintu-pintu
Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu
2) Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a. katanya: Rasulullah s.a.w.
bersabda: Dan sesiapa yang berpuasa di bulan Ramadan dengan penuh
keimanan dan mengharapkan keredhaan Allah, akan diampunkan segala dosa
yang dilakukannya sebelum itu
Kelebihan berpuasa
1) Diriwayatkan daripada Sahl bin Saad r.a katanya: Rasulullah s.a.w
bersabda: Sesungguhnya di dalam Syurga itu terdapat pintu yang dinamakan ArRayyan. Orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada Hari
Kiamat kelak. Tidak boleh masuk bersama mereka seorangpun selain mereka.
Kelak akan ada pengumuman: Di manakah orang yang berpuasa? Mereka lalu
berduyun-duyun masuk melalui pintu tersebut. Setelah orang yang terakhir dari
mereka telah masuk, pintu tadi ditutup kembali. Tiada lagi orang lain yang akan
memasukinya
2) Diriwayatkan daripada Abu Said al-Khudri r.a katanya: Rasulullah s.a.w
bersabda: Setiap hamba yang berpuasa di jalan Allah, Allah akan
menjauhkannya dari api Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun
Akhlak sewaktu berpuasa
1- Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda:
Apabila seseorang daripada kamu sedang berpuasa pada suatu hari, janganlah
bercakap tentang perkara yang keji dan kotor. Apabila dia dicaci maki atau
diajak berkelahi oleh seseorang, hendaklah dia berkata: Sesungguhnya hari ini
aku berpuasa, sesungguhnya hari ini aku berpuasa
hendaklah dia terus menyempurnakan puasanya kerana dia telah diberi makan
dan minum oleh Allah
Tidak Batal Puasa Orang Yang Bangkit Dari Tidur Di Waktu Pagi Dalam
Keadaan Berjunub
1) Diriwayatkan daripada Aisyah dan Ummu Salamah r.a, kedua-duanya
berkata:: Nabi s.a.w bangkit dari tidur dalam keadaan berjunub bukan dari
mimpi kemudian meneruskan puasa
Pengertian Puasa
Puasa dari segi bahasa adalah menahan dan menjauhkan diri dari sesuatu.
Sedangkan menurut istilah puasa adalah menahan diri melakukan hal-hal yang
membatalkan puasa, sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai niat
pada malam hari sebelum melakukannya.[1]
Adapun keutaman puasa adalah ibadahnya langsung kepada Allah SWT dan
sebagai latihan untuk menahan diri dari melakukan hal-hal yang tidak disukai
Allah. Dalam hadis riwayat Muslim Nabi saw bersabda :
Artinya :
Dari Abu Shalih bahwasanya ia mendengar Abu Hurairah berkata, Nabi saw
bersabda Allah Berfirman : Setiap amalan Bani Adam adalah baginya sendiri
kecuali puasanya. Sesungguhnya puasa itu adalah untuk Ku dan Akulah yang
akan membalasnya. Puasa itu adalah perisai (dari siksa). Apabila seseorang
sedang berpuasa, maka janganlah ia bersenggama pada hari itu dan jangan
pula bertengkar. Apabila ia dimaki oleh orang lain dan diajak berkelahi,
hendaklah ia berkata aku sedang berpuasa. Demi Allah, sesungguhnya nafas
dari mulut orang yang sedang berpuasa itu di hari kiamat nanti lebih harum
dari bau kasturi. Dan bagi orang yang berpuasa dua kegembiraan, yaitu ketika
berpuasa dan ketika berjumpa dengan Allah kelak.
Berdasarkan hadis diatas, puasa itu banyak mendatangkan manfaat dan hikmah
yang besar kepada orang yang melakukannya.
Hadis-hadis tentang Puasa sunnah
Artinya :
Dari Abu Qatadah r.a katanya : Rasulullah ditanya tentang puasa hari
Arafah, beliau menjawab : menghapuskan dosa tahun yang lalu dan tahun
depannya. Dan beliau ditanya tentang puasa asyura, maka beliau menjawab :
menghapuskan dosa setahun yang lalu; dan beliau ditanya tentang puasa hari
senin yang dijawab beliau : itu hari kelahiranku, hari kenabianku dan hari
diturunkan Al Quran kepadaku.[2]
Dari sini kita bisa mengetahui hari-hari apa saja yang disunnahkan untuk
berpuasa, yaitu hari Arafah yang jatuh pada tanggal 9 Zulhijjah, hari Asyura
yang jatuh pada tanggal 10 muharam dan hari senin di setiap bulan kecuali
berkenaan dengan waktu-waktu diharamkannya puasa.
Hadis Puasa Asyura
Artinya :
Dari Aisyah dia berkata : Quraisy berpuasa pada tanggal 10 muharram zaman
jahilliyah dan Rasulullah saw berpuasa pula. Tatkala beliau hijrah ke Madinah
beliaupun berpuasa itu pula dan memerintahkan pengikutnya. Setelah puasa
ramadhan diwajibkan, beliau berkata : yang ingin berpuasa Asyura silahkan, dan
yang tidak ingin tidak usah berpuasa.
Artinya :
Dari Ibnu Abbas r.a ia berkata : bahwa Rasulullah saw tiba di Madinah
berjumpa dengan kaum Yahudi yang berpuasa Asyura. Beliau bertanya :
mengapa tuan-tuan berpuasa hari ini? Kaum Yahudi menjawab : ini hari besar
dimana Allah telah menyelamatkan nabi Musa dan kaumnya dan
menenggelamkan Firaun bersama kaumnya; maka nabi Musa pun berpuasa
bersyukur, dan kami pun berpuasa pula. Maka Rasulullah berkata: kami lebih
berhak dan lebih utama mengikut Musa dari tuan-tuan.
Hadis Puasa Enam hari pada Bulan Syawal
Artinya :
Dari Abi Ayub al Anshary berkata : Rasulullah saw bersabda : barangsiapa
berpuasapuasa bulan Ramadhan kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari
pada bulan Syawal, balasannya adalah seperti puasa sepanjang masa.
Hadis Puasa di Bulan Syaban
Artinya :
Dari Aisyah r.a. berkata : Bulan Syaban adalah bulan dimana Rasulullah paling
banyak berpuasa dalam sepanjang tahun. Beliau berkata : laksanakanlah
olehmu amal yang ringan untukmu, supaya kamu tidak jemu, sebab Allah tidak
akan jemu sebelum kamu sendiri jemu. Adalah Allah paling suka kepada amal
yang dilakukan orang secara berkelanjutan walaupun sedikit
Hadis-hadis tentang Hari-hari Dilarang Berpuasa
Artinya :
Dari Abu Hurairah r.a. berkata : bahwa Rasulullah saw telah melarang berpuasa
pada dua hari, yaitu pada hari raya Idul Adha dan Idul Fitri.
Artinya :
Dari Nubaisyah r.a. berkata : Rasulullah saw bersabda : hari-hari Tasyrik itu
(tanggal 11, 12, 13 bulan Zulhijjah) adalah hari makan dan minum.
Jadi pada hari raya umat Islam Rsulullah saw melarang kita untuk berpuasa
karena pada hari itu adalah hari untuk makan dan minum, hari untuk merayakan
kemenangan umat Islam. Dan juga pada hari Tasyrik Rasulullah saw menyurh
kita untuk makan dan minum. Ini berarti Rasulullah melarang kita untuk
berpuasa karena hari-hari itu adalah hari-hari untuk berpesta.
KESIMPULAN
Berpuasa dalah Ibadah kita yang langsung disampaikan kepada Allah dan Allah
sendiri lah yang akan memberikan balasannya. Oleh karena itu, banyak sekali
anjuran dari Nabi saw untuk melakukan puasa diluar puasa Ramadhan, yaitu
puasa sunnah dan akan diberi balasannya oleh Allah sesuai dengan keihklasan
orang yang melakukannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ayub, Hassan Muhammad, Puasa dan Itikaf dalam Islam, Bumi Aksara,
Jakarta, 1996
H. A. Razak dan H. Rais Latief, Terjemahan Shahih Muslim, Pustaka al Husna,
Jakarta, 1980
E Book Shahih Muslim
[1] Ayub, Hassan Muhammad, Puasa dan Itikaf dalam Islam, Bumi Aksara,
Jakarta, 1996, hal 1-2
[2] H. A. Razak dan H. Rais Latief, Terjemahan Shahih Muslim, Pustaka al
Husna, Jakarta, 1980, hal. 109