PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (prakerin) merupakan salah satu pendidikan bagi siswa
SMK. Melalui prakerin siswa-siswi diperkenalkan secara langsung kepada dunia
kerja.Disini siswa-siswi diajarkan untuk menjadi seorang ahli farmasi yang baik dan
benar.
Adapun berbagai bentuk sarana Kesehatan yang ada pada saat ini adalah :
Apotek, Rumah Sakit, Instalasi Farmasi,
kesehatan lainnya. Dan disini kami akan membahas tentang Rumah Sakit, dimana
yang di dalam nya terdapat suatu instalasi yang mengelola berbagai jenis obat sesuai
dengan kebutuhan Rumah Sakit itu sendiri, instalasi tersebut sering di sebut dengan
instalasi farmasi . Instalasi farmasi berfungsi sebagai penyedia, penyalur obat dan
juga sebagai sumber informasi tentang penggunaan obat yang benar kepada pasien.
B. Tujuan Prakerin
Tujuan Umum:
a. Mengetahui kondisi di lingkungan kerja secara nyata, serta
Mempraktekkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah ke dunia
kerja.
b.
Tujuan Khusus:
Menghasilkan tenaga ahli farmasi yang Profesional , berjiwa Pancasila,
berdedikasi, jujur, dapat dipercaya,memegang teguh peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kode etik profesi dan kreatif , inovasi, mampu sebagai sumber
informasi mengenai obat, makananminuman serta kosmetik yang baik untuk
kesehatan. Mempunyai tekad untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi, meningkatan mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian tenaga ahli
farmasi.
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
A. RUMAH SAKIT
Pengertian :
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang
pelayanannya oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.
Tugas dan Fungsi :
Berikut merupakan tugas sekaligus fungsi dari rumah sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis.
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjag medis
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
tambahan.
Melaksanakan pelayanan kedokteran kehakiman.
Melaksanakan pelayanan medis khusus.
Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan.
Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi.
Melaksanakan pelayanan kedokteran sosial.
Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan.
Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi).
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap.
11. Melaksanakan pelayanan administrasi.
12. Melaksanakan pendidikan para medis.
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum.
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis.
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan.
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.
Jenis jenis rumah sakit :
Surat
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
penyimpanan,
produksi,
pendistribusian
dan
evaluasai
C. GUDANG FARMASI
Pengertian :
-
Fungsi :
Untuk melindungi dari pengaruh luar dan binatang pengerat dan melindungi
dari kerusakan.
Bagian penyimpanan di RS.AISYIYAH KUDUS menggunakan sistem
FEFO(First Expiret First Out) FIFO dan (First In First Out). Bagian penyimpanan
memiliki klasifikasi ruang dan tempat yaitu :
-
Ruangan dengan suhu sejuk kurang lebih sekitar 18 derajat (AC) untuk
penyimpanan obat-obat, alat kesehatan (ALKES), dan injeksi.
D. APOTEK
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) No.
1332/MENKES/SK/X/2002, tentang Perubahan atas Peraturan MenKes RI No.
922/MENKES/PER/X/1993 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek, yang dimaksud dengan
Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian
penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.
Pekerjaan kefarmasian yang dimaksud sesuai dengan Ketentuan Umum
Undang-undang Kesehatan No. 23 tahun 1992, meliputi pembuatan, pengolahan,
peracikan, pengubahan bentuk, pencampuran, penyimpanan dan penyerahan obat
atau bahan obat; pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan penyerahan perbekalan
farmasi lainnya dan pelayanan informasi mengenai perbekalan farmasi yang terdiri
atas obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat tradisional), bahan obat asli
Indonesia (simplisia), alat kesehatan dan kosmetika.
Tugas dan Fungsi Apotek Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980,
tugas dan fungsi apotek adalah sebagai berikut:
Personalia Apotek Tenaga kerja yang mendukung kegiatan suatu apotek adalah
sebagai berikut:
Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi surat izin
apotek (SIA). (rata kiri)
Asisten apoteker (AA) adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian sebagai
asisten apoteker dibawah pengawasan apoteker.
(Anonim, Izin Kerja Asisten Apoteker, 2003)
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
sesuai dengan persyaratan CPOB dan diuji ulang oleh Pusat Pemeriksaan
Obat dan Makanan Departemen Kesehatan (PPOMDepkes). PPOM Depkes
saat sekarang telah menjadi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (Fitrianingsih,Dwi,2003
Managemen Rumah Sakit (Farmasi Rumah Sakit)
B. Dasar Kebijakan Umum Obat Dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
Telah disebutkan bahwa Subsistem obat dan perbekalan kesehatan adalah tatanan
yang menghimpun berbagai upaya yang menjamin ketersediaan, pemerataan serta
mutu obat dan perbekalan kesehatan secara terpadu dan saling mendukung dalam
rangka
tercapainya
derajat
kesehatan
yang
setinggi-tingginya.
(Ratminah
dan
keterjangkauannya,
sehingga
penetapan
harganya
10
3. Simpan di tempat yang aman, namun mudah terlihat. Aman di sini yaitu jauh
dari jangkauan anak-anak. Pastikan kotak obat selalu dalam kondisi terkunci.
4. Ada jenis obat tertentu yang harus disimpan di lemari es. Biasanya dokter atau
apoteker akan memberikan informasi. Namun tidak ada salahnya jika Anda
menanyakan hal tersebut.
5. Jika obat dibeli dalam botol, jangan mengganti kemasannya dengan botol lain.
Karena hal tersebut akan merubah kandungan kimiawi obat.
6. Untuk obat cair yang telah dikonsumsi sebagian, sebaiknya lapisi dengan
plastik bening yang diikat.
7. Simpan di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar secara langsung. Hal ini
dikarenakan obat mudah terurai secara kimiawi oleh pengaruh udara, suhu,
maupun cahaya.
8. Untuk mencegah obat tertukar, beri catatan pada masing-masing kemasan.
9. Bersihkan wadah atau kotak obat dari debu dengan kain yang bersih secara
rutin.
10. Periksa kondisi obat secara berkala. Jangan lupa juga untuk mengecek
tanggal kadaluarsa.
D. Aturan penyimpanan
Guna memperlambat penguraian, maka semua obat sebaiknya disimpan di
tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya. Dan
hendaknya di suatu tempat yang tidak bisa dicapai oleh anak-anak, agar jangan dikira
sebagai permen berhubung bentuk dan warnanya kerapkali sangat menarik. Obat-obat
tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada
bungkusnya, misalnya: insulin.
E. Lama penyimpanan obat
Masa penyimpanan obat tergantung dari kandungan dan cara menyimpannya.
11
Obat yang mengandung cairan paling cepat terurainya, karena bakteri dan jamur
dapat tumbuh baik di lingkungan lembab. Maka itu terutama obat tetes mata, tetes
telingadan hidung, larutan, sirup dan salep yang mengandung air/krim sangat terbatas
jangka waktu kadaluwarsanya.
Pada obat-obat biasanya ada kandungan zat pengawet, yang dapat merintangi
pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka, maka zat
pengawetpun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi
bila wadah sering dibuka-tutup. mis. dengan tetes mata, atau mungkin bersentuhan
dengan bagian tubuh yang sakit, mis. pipet tetes mata, hidung atau telinga.
Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan hati-hati, yaitu setelah
digunakan, wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik, juga membersihkan
pipet/sendok ukur dan mengeringkannya. Di negara-negara
kemasan obat harus tercantum bagaimana cara menyimpan obat dan tanggal
kadaluwarsanya, diharapkan bahwa di kemudian hari persyaratan ini juga akan
dijalankan di Indonesia secara menyeluruh. Akan tetapi, bila kemasan aslinya sudah
dibuka, maka tanggal kadaluwarsa tsb tidak berlaku lagi.
Dalam daftar di bawah ini diberikan ringkasan dari jangka waktu
penyimpanan dari sejumlah obat, bila kemasannya sudah dibuka. Angka-angka ini
hanya merupakan pedoman saja, dan hanya berlaku bila obat disimpan menurut
petunjuk-petunjuk yang tertera dalam aturan pakai.
tab/kap
3 tahun
salep mata
12
6 bulan
salep/pasta (tube)
3 tahun
salep/pasta
6 bulan
serbuk/tabor
1 tahun
6 bulan
pil
1 tahun
tet .telinga
6 bulan
krim/gel (tube)
6 bulan
tet/sempr.hidung
3 bulan
larutan tetesan
6 bulan
krem (pot)
3 bulan
suspensi
6 bulan
tet/bilasan mata
1 bulan
Sistem pengelolaan obat mempunyai empat fungsi dasar untuk mencapai tujuan
yaitu:
a. Perumusan kebutuhan atau perencanaan (selection)
b. Pengadaan (Procure ment)
c. Distribusi (Distribution)
d. Penggunaan (Use)
13
Keempat fungsi tersebut didukung oleh sistem penunjang pengelolaan yang terdiri
dari :
a. Organisasi (Organitation)
b. Pembiayaan dan kesinambungan (Financing and Sustainnability)
c. Pengelolaan informasi (Information Management)
d. Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia (Human Resorces
Management)
14
Pembelian tiap bulan merupakan pembelian setiap saat di mana pada saat
obat mengalami kekurangan.
15
16
BAB IV
TINJAUAN TEMPAT PRAKERIN
17
A. Sejarah
Tanggal 1 januari 1972 terbentuk paniatia pembangunan BP/BKIA Aisyiyah
kudus.
Tanggal 17 Agustus peletakkan batu pertama pembangunan gedung BP/BKIA
Aisyiyah kudus. Tanggal 14 september 1975terbentuk panitia untuk mempersiapkan
pembangunan gedung BP/BKIA dan rumah sakit bersalin Siti Khotijah Kudus.
Tanggal 1 juli 1976 dilakukan peresmian dan pembukaan dimulainya operasional
BKIA / rumah berslain Siti khotijah Kudus sesuai SK Bupati KDH Tk.II kudus
nomor : Kesra.B4/30/SK/X/1976 tanggal 10 juli 1976. Thun 1983 penambahan
sarana 4 buah ruang VIP.
Penanggung Jawab
Penasehat
Direktur
: Bachrul Alam, SE
Komite Medis
Medis
Instalasi Rawat Inap
Ka. Unit Instalasi Rawat Inap 1
18
: Kusmanto, AMK.
: Muthiatuzzakiyah, AMK.
Instalasi Laboratorium
Instalasi Radiologi
Instalasi Gizi
: Luthfiana, Amd
Non Medis
Ka. Tata Usaha
: H. Subhan
: Sulistiyani
: Asrofie Istadie, SE
: Musyayadah, Amd
: Wakhidatul Mahmudah
Koordinator Driver
: Edi Purnomo
Koordinator Teknisi
: Thamrin
: Rabinati
19
Koordinator Kebersihan
: Suhari
Koordinator Security
: Slamet
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
:
:
:
:
:
:
:
:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Rumah Sakit Aisyiyah Kudus memiliki fasilitas 50 tempat tidur, terbagi atas:
1. Kelas VVIP
2. Kelas VIP
20
3. Kelas I
4. Kelas II
5. Kelas III
KELAS
KELAS
TARIF
FASILITAS
3 RP 80.000
3 RP 90.000
(UMUM)
KELAS
(BERSALIN)
KELAS
2 RP
(UMUM)
KELAS
130.000
2 RP
(BERSALIN)
150.000
KELAS 1
RP
225.000
VIP
RP
Kamar Mandi (Water Heater), Kulkas, Soft Drink, Tea & Coffe Set,
325.000
VVIP
RP
Kamar Mandi (Water Heater), Kulkas, Soft Drink, Tea & Coffe Set,
400.000
21
Dll.
22
: rsa_kudus@yahoo.com
Website
: www.rsaisyiyah.com
Kudus,
Januari 2012
Direktur RS Aisyiyah
Kudus
23
dr.
H.
Hilal
Ariadi,
M.Kes.
BAB V
KEGIATAN PRAKERIN
Sift siang
Sift sore
Sift malam
Yang kami laksanakan mulai tanggal 03 April s/d 19 Mei 2012. Kami
melaksanakan prakerin di salah satu Rumah Sakit yang berada di Jl.H.O.S
Cokroaminoto No.248 Kudus 59319.
B. Tugas Kegiatan
24
a. Membaca Resep.
Pada saat Resep datang, Resep di input dan di cek ulang obat, dosis dan status
pasien oleh pihak Instalasi Farmasi, jika terdapat ketidak sesuaian maka pihak
Instalasi Farmasi akan menanyakan hal tersebut kepada Dokter yang bersangkutan
tetapi jika semuanya sudah benar, Resep dapat langsung dikerjakan sesuai dengan
petunjuk Resep yang diterima.
b. Pengambilan Obat.
Pengambilan obat sesuai dengan jumlah permintaan pada Resep tersebut,jika
obat yang diminta habis, kita dapat menggantinya dengan obat yg sejenis, jika mau
mengganti obat harus dengan persetujuan dari Dokter yang bersangkutan.
c. Pemberian Etiket.
25
26
27
Jika semua sudah selesai buku stok di letakkan di meja depan agar petugas
yang masuk sift pagi mengambil atau menyiapkan barang-barang yang telah dicatat
oleh petugas sift malam.
Penataan obat-obatan yang berada di gudang menggunakan sistem abjad, dan
juga sistem sifat, dimana artinya obat-obat, injeksi,alkes disusun sesuai dengan abjad
dan juga disusun berdasarkan sifatnya, yang padat disusun dengan padat (pil, kapsul),
yang cair dengan cair (sirup, eliksir, larutan), yang semi padat dengan semi padat
(salep, cream), yang serbuk dengan serbuk (bedak), alkes dengan alkes sendiri.
Karena sistem inilah yang memudahkan petugas sift pagi untuk menyiapkan barangbarang yang habis.
Setelah semuanya diambil dari gudang, perbekalan tersebut diletakkan sesuai
abjad yang sesuai bentuk sediaannya di tempat stok Instalasi Farmasi.
Jika dari pengambilan perbekalan farmasi tersebut ada yang kurang atau habis
ataupun tinggal sediki, maka petugas akan mencatatnya di buku defecta, untuk
selanjutnya dibuatkan surat pesanan pembelian obat atau alkes tersebut yang habis.
Barang yang baru datang dari PBF akan di cek kelengkapan (jumlahnya) yang
tertera di faktur dan dicocokkan dengan surat pesanan , setelah itu akan dibuatkan
LPB (Laporan Penerimaan Barang) oleh petugas Instalasi Farmasi, sebelum obat
tersebut dimasukkan ke gudang. Faktur obat dari PBF kemudian dicatat di buku
penerimaan barang sebagi laporan.
28
pembimbing..
6. Banyaknya waktu untuk merancang laporan ini.
7. Adanya kerja sama yang baik antara pembuat laporan ini.
G. Faktor Penghabat Pembuatan Laporan Prakerin
a. Kurangnya pengarahan tentang prakerin oleh guru selama ini.
b. Kurangnya pemahaman kami tentang instalasi farmasi
c. Kurangnya sarana prasarana untuk pembuatan laporan ini.
d. Kurangnya waktu saat kami bersama-sama.
29
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan prakerin yang kami mulai tanggal 03 April 2012 s/d 19 Mei 2012, kami
dapat menyimpulkan bahwa :
1. RSU Aisyiyah Kudus merupakan unit kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat umum.
2. RSU Aisyiyah adalah Rumah Sakit yang mempunyai fasilitas yang memadahi
dan juga fasilitas yang nyaman.
3. RSU Aisyiyah adalah Rumah Sakit yang tidak hanya memberikan pelayanan
kesehatan jasmani tetapi juga memberikan pelayanan rohani, yang dilakukan
setiap hari jum'at pagi (pukul 07.00 sampai selesai).
4. Dari kegiatan Prakerin ini kami bisa mengetahui situasi Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Aisyiyah.
30
5. Dari kegiatan Prakerin ini kami bisa mencari perbedaan antara IFRS dengan
Apotek.
6. Dari kegiatan Prakerin ini kami bisa mengetahui sistem pengelolaan dari
mulai Resep , cara meracik obat sampai informasi ke pasien yang di pakai di
Instalasi Farmasi oleh RSU Aisyiyah.
B. Saran
1. Saran untuk pasien:
a. Jagalah kebersihan Rumah Sakit.
b. Jagalah ketenangan Rumah Sakit.
2. Saran untuk karyawan kasir:
a. Pada saat
31
c. Buatlah obat dengan jumlah dan dosis yang benar sesuai dengan yang tertulis pada
Resep.
d. Sebaiknya menambah karyawan khusus untuk mengelola gudang.
e. Jagalah kebersihan.
4. Saran untuk Cleaning Service:
a. Pada saat membersihkan ruangan diharap lebih teliti agar lebih bersih.
b. Jagalah kebersihan.
Sebainya mengecek kembali obat dan juga alkes yang diambil dari Instalasi
Farmasi, karena terkadang terjadi kesalahan jumlah (ataupun yang lain) dalam
pengambilan obat maupun alkes.
32
BAB VII
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com
http://www.google.com/obat
http://starfish7-koga.blogspot.com/2010/12/pengertian-obat.html
http://ml.scribd.com/doc/13981595/Evaluasi-Manajemen-Obat-Di-RumahSakit
http://www.ylki.or.id/menelaah-kebijakan-obat-nasional.html
http://sisicia.wordpress.com/2010/10/28/instalasi-farmasi-rumah-sakit/
http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_sakit/
33
LAMPIRAN
Lampiran 1.(BUKU FAKTUR)
34
Lampiran 2.(RESEP)
35
36
37
38
Lampiran 4. (ETIKET)
Obat Luar
Obat Oral
39
Obat Sirup
40
41
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
42
Golongan
Obat keras ( ok )
Obat keras ( ok )
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
Obat keras (ok)
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Ibu proven
Ketokonazol
Lincomycin
Rifampisin
Salbutamol
Thiamfenikol
Tabel 1.2
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Obat
Constipen Sy
Ekacetol
Antasida
Lagesil Sy
Progesic Sy
Polycrol
Parasetamol
Opilak
Naprek
Sy,
Indikasi
Konstipasi kronis , koma hepatic
Panas, dan nyeri
Gangguan lambung dikarenakan asam lambung meningkat
Gangguan lambung dikarenakan asam lambung meningkat
Panas , nyeri
Kambung , gangguan lambung
Panas , nyeri
Konstipasi kronis
Panas , nyeri
Naprex drop
Neo kaolana
Sanmag
Sanmol
Trianta
Nonemi
Neurosanbe
Neurobin 500
Konstipasi kronis
Kembung, gangguan lambung
Panas , nyeri
Gangguan lambung dikarenakan asam lambung meningkat
Multivitamin , penambah darah
Vitamin
Untuk pengobatan kekurangan vit B1,B6,B12,seperti beri
Natabion
Maltofer
Oralit
Polycrol . tab
beri
Vitamin untuk ibu hamil
Anemia
Kekurangan cairan akibat diare
Mengatasi kembung , gangguan lambung
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Tabel 1.3
43
No
1.
2.
3.
4.
Nama Obat
Bufect Sy
Bisolvon Sy
Bantif Sy
Cough En Sy
Coldrexin Sy
Indikasi
Panas , nyeri
Batuk berdahak
Flu dan batuk berdahak
Flu dan batuk berdahak
Influenza, masuk angin, demam, batuk, pilek,
Halmezin
Interzink
Rhelafen
Lacoldin
Sanadryl
Ifarsyl
Farsifen
Paratensa
Canesten zalf
Bromifar
Bromifar Tab
Dulcolax Tab
Fludane
Dextrometorfan
Dimenhidrinate
sakit kepala
Batuk, pilek, bersin bersin
Untuk diare
Demam pada anak anak
Flu, demam, sakit kepala
Batuk berdahak
Anti tusiv ( batuk kering )
Penurun demam dan pereda nyeri
Influenza , demam , batuk
Anti jamur kulit
Mukolitik ( batuk berdahak )
Batuk berdahak
Mengatasi konstipasi / sembelit
Demam
Anti tusiv
Mabuk perjalanan
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Tabel 1.4
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
Nama Obat
Nairet
Neuralgin
Nasafed
Norelut
Lanfik
Lanarif
Lefofloxacin
Lansprazole
Letonal
Kalnex Tablet
Ketricin Tablet
Insaar
Indikasi
Asma bronchial, bronchitis kronis
Vitamin, pusing, nyeri, panas, pegel-pegel
Pilek, hidung tersumbat, hay fever
Amenore, pendarahan rahim abnormal
Antibiotic spesifikasi saluran kemih, bronchitis akut
TBC, lepra
Anti biotic spesifikasi radang, bronchitis akut
Ulkus duodenum, refluks esofagitis
Hipertensi esensial
Perdarahan abnormal sesudah operasi
Alergi, rematik, mata, pernafasan
Hipertensi
Isoprinosine
44
14.
Histrine FT
15. Fertilphen
Tabel 1.5
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Nama Obat
Codein
Analsik
Zolmia
Phenobarbital
Diazepam
Brakidin
Librak
Amitripilin
Actazolam
Valisanbe
Valium
Morfina
Cyclofame
Alganax
Stesolid Injeksi
Indikasi
Anti Tusiv
Pusing (Sakit Kepala)
Anti Insomnia
Neuroleptikum
Antispasmodik
Antispasmodik
Ansietas
Neuroleptik
Neuroleptik
Analgesik Narkotik
Kontraseptik
Ansietas
Neuroleptik
45
Golongan
Narkotika
OKT
OKT
Psikotropik
Psikotropik
OKT
OKT
OKT
Psikotropik
Psikotropik
Psikotropik
Narkotika
Psikotropik
Psikotropik
Psikotropik
Tabel 1.6
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Nama Obat
Fotaram
Satroopil
Ketopain
Cefotaxim
Cefriakson
Methergin
Kalnex
Syinto Sinon
Santocyn
Ranitidine
Furosemid
Ephedrine
Lantipain
Fradosik
Dexametasone
Vitamin k
Scopamin
Sediaan
Vial
Ampul
Ampul
Vial
Vial
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
Ampul
46