PNEUMONIA
DISUSUN OLEH:
Yeti Oktarina
09310326
PEMBIMBING :
Dr. Amor Sinulingga,
Sp.Rad
Pneumonia
Pneumonia adalah suatu peradangan
pada paru-paru yang disebabkan
oleh infeksi mikroorganisme dan
sebagian kecil disebabkan oleh
noninfeksi
Klasifikasi
klinis dan epidemiologi
1. Comunity Aquired Pneumonia (CAP)
2. Hospital Aquired Pneumonia (HAP)
3. Pneumonia rekuren
4. Pneumonia aspirasi
5. Pneumonia pada gangguan imun
Lokasi infeksi
1. Lobaris
2. Multifocal / lobularis /
bronchopneumonia
3. Interstitial (focal diffuse)
Etiologi
Patogenesis
Pertahana
n Tubuh
makrof
ag
Surfak
tan A
&D
Mukosili
aris dan
limfatik
IgA
Mikroorganis
me patogen
Respon
inflama
si
Mediator
inflamasi
Sekresi
purulen
Leukositosi
s
Kebocoran
kapiler
Infiltrat pada
gambaran
radiografik
Manifestasi klinis
Fase
prodromal
Tanda infeksi
akut
batuk
Demam tinggi,
letargi, nyeri otot,
hilang nafsu makan
dan sebagainya
Cenderung semakin
memberat
Dahak sedikit atau
sulit dikeluarkan
Manifestasi klinis
Demam tinggi,
menggigil, sesak nafas ,
pernapasan cuping
hidung
Fase
hepatisasi
Manifestasi klinis
Demam mulai
turun
Fase
penyembuhan
Batuk semakin
berkurang dan dahak
lebih mudah
dikeluarkan
Sesak nafas mulai
menghilang
Nyeri dada
berangsur mereda
Pemeriksaan fisik
Dada yang sakit akan terlihat
tertinggal pada saat bernapas
Sisi yang sakit menunjukkan vokal
fremitus yang meningkat
pada perkusi terdengar redup di
daerah paru yang terkena dan pada
saat auskultasi akan terdengar suara
napas bronkial tanpa disertai ronki di
tempat yang sama
Pemeriksaan penunjang
rontgen thoraks
Pneumonia Lobaris
Air bronchogram
Multifocal / lobularis /
Bronchopneumonia
Merupakan Pneumonia yang terjadi pada ujung akhir bronkiolus yang tersumbat
oleh eksudat mukopurulen sehingga membentuk bercak konsolidasi dalam lobus.
Pada gambar diatas tampak konsolidasi tidak homogen
Pada CT Scan tampak gambaran opak/hiperdens, namun tidak menjalar sampai
perifer.
S pneumoniae pneumonia
H influenzae pneumonia
Pneumonia Aspirasi
Viral Pneumonia
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
leukositosis, anemia, albumin serum
Pemeriksaan bakteriologis
Bakteri yang predominan pada sputum
yang disertai Polimorfonuklear (PMN)
Pemeriksaan khusus
titer antibodi terhadap virus, legionella,
dan mikoplasma
Differential diagnoses
Bronkiektasis
Abses paru
Bronkitis
TB paru
COPD
Penatalaksanaan
1. Antibiotik
Skenario klinis
Pasien rawat jalan
CAP, bangsal perawatan
Pedoman penatalaksanaan
Makrolida atau doksisiklin atau fluoroquinolon
antipneumokokus (FQ)
Gangguan kekebalan
Klindamisin + FQ
Rute terapi
2. Terapi suportif
oksigen
Drainase
empiema bila ada
Humidifikasi
dengan nebulizer
Ventilasi
mekanis
ionotropik
fisioterapi
Kortikosteroid pd
sepsis berat
Pengaturan
cairan
Nutrisi
cukup kalori
Komplikasi
Pulmonary gangren, lobar
enlargement with bulging, efusi
pleura
bakteriemi dijumpai pada 10% kasus
berupa meningitis, arthtritis,
endokarditis, perikarditis, peritonitis
dan empiema.
komplikasi ekstrapulmoner
noninfeksius antara lain gagal ginjal,
gagal jantung, emboli paru atau