Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti perkuliahan ini,
diharapkan mahasiswa akan dapat :
Menjelaskan tentang anatomi fisiologi
sistem muskuloskeletal dan Asuhan
Keperawatan sistem Muskuloskeletal
04/08/15
Anatomi-Fisiologi
Muskuloskeletal terdiri dari kata :
- Muskulo
: otot
- Skeletal
: tulang
Muskulo atau muskular adalah jaringan otototot tubuh ( ilmu = Myologi )
Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka
tubuh ( ilmu = Osteologi )
Muskuloskeletal disebut juga Lokomotor
04/08/15
Sistem Pergerakan
04/08/15
Saraf
Tulang
Sendi
Otot
Lanjutan
Sistem otot terdiri dari :
- Otot
- Fascia
- Tendon
04/08/15
Lanjutan.
Otot: 40% BB
Fungsi: gerakan volunter dan
menegakkan tubuh
Sebagian besar pada tulang
Otot dapat dirangsang secara kimia,
listrik dan mekanik
Otot khusus: otot jantung
04/08/15
Lanjutan
Otot terdiri dari 3 jenis:
sadar
Lanjutan
Fascia adalah jaringan yang membungkus dan
mengikat jaringan lunak
Fascia perifer terdapat di bawah kulit dan
profunda.
Fungsi: mengelilingi otot, menyedikan tempat
tambahan otot, memungkinkan struktur
bergerak satu sama lain dan menyediakan
tempat PD dan saraf
04/08/15
Lanjutan
Tendon adalah pengikat otot pada tulang berupa
serabut-serabut, putih dan memiliki sedikit
elastis
Sebuah pita jaringan ikat yang melekat pada otot
dan ujung yang lain berinsersi kedalam tulang
Fungsi: Memungkinkan masa otot yang besar
mengkonsentrasikan kekuatannya pada satu
tulang atau menggabungkan beberapa tendon,
protektif dan suportif di sekitar sendi
04/08/15
04/08/15
Formasi Kerangka
Formasi sendi- sendi
Perlengketan otot
Sebagai Pengungkit
Penyokong BB
Proteksi
Imunologi
Penyimpanan Kalsium (97%)
10
11
04/08/15
Herediter
Nutrisi
Faktor Endokrin
Faktor persarafan
Faktor mekanis
Penyakit-penyakit
12
Lanjutan
Sistem skeletal dibentuk oleh 206 buah tulang,
yang terbagi dalam 2 bagian besar :
1. Axial skeletal :
a. Tl. Tengkorak
b. Tl. Hyoid
c. Tl. Vertebra
d. Tl. Iga
e. Tl. Sternum
04/08/15
= 28 buah
= 1 buah
= 26 buah
= 24 buah
= 1 buah
13
SKULL
Face: 14 bh
AUDITORY:
6 bh
AXIAL
Servical: 7 bh
HYOID:
1 bh
Toracal: 12 bh
VERTEBRATA
IGA
Cranium: 8 bh
Coxigis: 4 bh
Sejati: 7 bh
TS: 3 bh
Lumbal: 5 bh
Sacrum: 5 bh
Melayang: 2
STERNUM:
1 bh
04/08/15
14
Lanjutan
2. Appendicular skeletal :
a. Ekstremitas atas, termasuk sendi
dan tulang bahu
= 64 buah
b. Ekstremitas bawah, termasuk
tulang- tulang panggul = 62 buah
04/08/15
15
Scapula: 2 bh
Ulna: 2 Bh
Ekrtemitas
Atas
APENDICULER
Klavikula: 2 bh
Carpalis: 16 bh
Humerus: 2 bh
Metacarpal: 10 bh
Radius: 2 bh
Falangus: 28 bh
Femur: 2 bh
Tibia: 2 bh
Ektremitas
Bawah
04/08/15
Fibula: 2 bh
Patela: 2 bh
Tarsal: 10 bh
Metatarsal: 16 bh
Falangus: 28 bh
16
Lanjutan
Secara garis besar fungsi tulang adalah:
1. Melindungi bagian-bagian tubuh
yang
lunak.
2. Melakukan pergerakan.
3. Sebagai kerangka bagi tubuh
sehingga
tubuh dapat berdiri dan
bergerak.
04/08/15
17
Lanjutan
Tulang-tulang digabungkan pada persendian
oleh ligamen, kartilago dan otot.
Tulang terdiri atas 2 jenis jaringan :
1. Jaringan kompak (padat) : Tl. Pipih dan
Tl. Pipa.
2. Jaringan seperti spons (berbentuk jala) :
ujung tulang pipa, dalam tulang pendek
dan sebagai lapisan tengah pada tulang
pipih seperti skapula, kranium, sternum
dan iga-iga.
04/08/15
18
Lanjutan
Peroisteum adalah membran vaskuler
filtrus yang melapisi tulang dan banyak
pembuluh darah dijumpai di dalamnya.
Kartilago (tulang rawan) dijumpai pada
sendi dan diantara dua tulang; tidak
mengandung pembuluh darah tetapi
diselubungi membran yaitu
perikodrium.
04/08/15
19
Lanjutan
Macam-macam tulang kartilago :
a. Tl. Rawan Hyalin : kuat dan elastis
terdapat pada ujung tulang pipa
b. Tl. Rawan Fibrosa : memperdalam
rongga dari cawan-cawan (tl. Panggul)
dan
rongga glenoid dari skapula.
c. Tl. Rawan Elastik : terdapat dalam daun
telinga, epiglotis dan faring.
04/08/15
20
Struktur Tulang
04/08/15
Cortex
Periosteum
Yeloeww Marrow
Endosteum
Medulary Cavity
Red Marrow
Spongy
04/08/15
22
Lanjutan
Sel sel penyusun tulang :
Osteobast : Menghasilkan jaringan
osteosid dan mengkresikan fosfatase
dalam pengendapan kalsium dan fosfat
ke dlm matrix tulang
Osteosit : Sel- sel tulang dewasa yang
bertindak sebagai lintasan untuk
pertukaran kimiawi melaui tulang yang
padat
04/08/15
Lanjutan
Osteoclast : sel-sel yang dapat
mengabsorbsi mineral dan matrix
tulang. Sel-sel ini menghasilkan enzym
proteolitik yang memecah matrix
mineral tulang tulang kalsium fnosfat
terepas kedalam darah.
04/08/15
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
Fokus
Nyeri, sakit
Kulit menipis
Bengkak
Kemerahan
Deformitas (perubahan bentuk)
Kurangnya pergerakan
26
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN
Kegiatan sehari-hari
Pemeriksaan fisik
Inspeksi : gaya jalan, postur tubuh, bengkak, atropi,
warna, bentuk, pergerakan : (aktif, pasif, keluhan
ROM)
Palpasi : perubahan suhu, bengkak, nyeri tekan
(tenderness), krepitasi, catat letak kelainannya : 1/3
proksimal tengah atau distal, tonus otot kontraksi
atau relaksasi, benjolan konsistensinya
28
PENGKAJIAN
Tingkatan Gradasi Kekuatan Otot
SKALA
KENORMALAN/KEKUATAN (%)
Paralisis total
10
25
50
Gerakan normal
menentang gravitasi
29
PENGKAJIAN
Tingkatan Gradasi Kekuatan Otot
SKALA
KENORMALAN/KEKUATAN (%)
75
100
PENGKAJIAN
Pemeriksaan penunjang :
X-rayradiography
Pemeriksaan arthrogram
EMG
Untuk mengetahui gangguan pada neuron motorik
Untuk mengukur potensial listrik dari kontraksi otot rangka
MRI
Pemeriksaan jaringan dengan menggunakan/mengukur
jumlah proton hidrogen dlm tubuh
Tidak ada dampak nyeri
31
PENGKAJIAN
Pemeriksaan penunjang :
Computerized Transaxial Tomography (CT-Scan)
Bone Scanning
Cairan isotop dimasukkan melalui vena
Dilakukan pada tumor ganas, osteomyelitis,
osteoporosis, fraktur patologis
Biopsi
Tulang ada dua macam
Biopsi tulang tertutup
Biopsi tulang terbuka
32
PENGKAJIAN
Metode untuk mempertahankan imobilisasi dengan alat
eksternal bebat, brace, case, pen dalam plester, fiksator
eksternal, balutan dan alat-alat internal ; nail/skrup,
lempeng, kawat, batang,
peninggian untuk meminimalkan bengkak
Memantau status neurovaskuler
Mengontrol anxietas dan nyeri
Latihan isometri dan pengaturan otot
Partisipasi dalam ADL
Secara bertahap kembali melakukan aktivitas mandiri
33
Faktor-faktor yang
mempengaruhi penyembuhan
Faktur yg menghambat penyembuhan fraktur
luka
Trauma lokal yang berlebihan
Biopsi otot
Untuk mendiagnosa distropi/peradangan otot
Laboratorium :
Pemeriksaan darah rutin
Mengetahui keadaan umum
Infeksi akut / menahun
Pemeriksaan tertentu kimia darah
Calsium
Calsium ca tulang
Calsium osteoporosis, osteomalasia
36
Biopsi otot
Pemeriksaan tertentu kimia darah
Aldolase
distrofi otot, dermatomiositis
distrofi otot lanjut
39
Nyeri :
Tindakan Keperawatan :
Anjurkan melakukan meditasi
Merubah posisi klien
Kompres hangat, dingin
Pemijatan
Mengurangi tekanan pada daerah tertentu
Support psikososial
40
Spasme Otot :
Spasme otot (kram/kontraksi otot involunter)
spasme otot iskemik jaringan/hipoksia
Merupakan gejala dari gangguan ujung-ujung
saraf
Kontraktur :
Dapat timbul pada tendensi untuk tidak
menggerakkan ekstremitas yang nyeri
42
KONTUSIO (MEMAR)
Trauma jaringan lunak
Gejala klinik :
Perdarahan
Bengkak
Echymosis
Nyeri
Tindakan :
Pressure
Imobilisasi
Kompres dingin
Kontrol nyeri
hematom
44
FRAKTUR :
Patah / retak pada tulang
Klinik :
Nyeri
Deformitas
Hematom
Dll dengan berbagai
klasifikasi
45
Moderate grade II
Hematom, nyeri,
fungsi (-)
Severe grade III
Terputus, ruptur, fungsi
(-)
Tindakan :
Balutan penekan
Imobilisasi
Kompres dingin
46
DISLOKASI
Lepas/berubah posisi tulang dari persendiannya
luxation
Klinik :
Nyeri
Deformitas
Perubahan panjang
Pergerakan (-)
Tindakan :
Reduksi
imobilisasi
47
GAMBAR 3 ; DISLOKASI
Subluxation
Partial location
Dilocation
48
Referensi :
1. Evelyn C.Pearce (1993), Anatomi dan
Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia,
Jakarta
2. Lewis, Heitkemper and Dirksen (2000),
Medical Surgical Nursing, Mosby,
Philadelphia
3. Pusdiknakes (1990), Asuhan Keperawatan
pada Pasien dengan Gangguan Sistem
Muskuloskeletal, Jakarta
04/08/15
49