Anda di halaman 1dari 27

+ CASE REPORT

CHRONIC KIDNEY DISEASE

Agung Bhakti Wiratama


Ratna Sari
Ratri Ramadianingtyas
Pembimbing :
dr. Henny K Koesna, SpPD
dr. Seno M Kamil, SpPD
dr. Dinny G Prihadi, SpPD

+
IDENTITAS
PASIEN

Nama

: Tn. AJ

Jenis Kelamin

Usia

Alamat : Kp. Batu Belang 1/12 Desa


Sukaluyu

Status Pernikahan : Menikah

Pekerjaan

Tanggal masuk : 24 Januari 2014,


pukul 17.51

: Laki- laki

: 45 tahun 1 bulan

: Buruh

+
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
BAB berwarna hitam

Pasien datang dengan keluhan muntah sejak 3 hari SMRS,


muntah sebanyak 2-3 kali per hari, muntah berwarna hitam
berisi cairan bercampur sisa makanan, sekali muntah sebanyak
gelas belimbing. Keluhan muntah disertai dengan perut
terasa kembung dan mual. Keluhan disertai dengan nyeri ulu
hati sejak 3 bulan SMRS, yang dirasakan semakin memberat
sejak 10 hari SMRS. Pasien juga mengeluh cepat lelah ketika
beraktifitas, mudah lemas, sulit konsentrasi dan nyeri kepala.
Nafsu makan juga menurun sejak 4 bulan yang lalu. Berat
badan turun sebanyak 1 kg per bulan selama 4 bulan. Pasien
juga mengeluh jarang BAK, BAK sedikit dan warnanya pekat
seperti air teh. Pasien mengaku pernah meminum pil setelan
selama 1 tahun untuk menghilangkan nyeri pada lututnya.

Keluhan

tidak disertai dengan nyeri pinggang,


panas badan, sesak, BAK disertai darah dan
nyeri saat BAK. Keluhan juga tidak disertai
dengan BAB disertai darah atau BAB berwarna
hitam.

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien

memiliki riwayat asam urat 5 tahun yang

lalu
Riwayat

hipertensi (+), terkontrol sejak 6 bulan


yang lalu. TD tertinggi (200/)

Tiga

bulan yang lalu, dirawat di RSHS selama 10


hari dengan keluhan serupa dan didiagnosis
sebagai gastropati e.c NSAID dan CKD stage V.

+
Pemeriksaan Fisik
Kesan umum

Keadaan umum: Compos


Mentis

Kesan sakit: tampak sakit


sedang

Tinggi Badan : 165 cm

Berat Badan : 55 kg

Tanda- Tanda Vital

Tekanan darah: 180/110


mmHg

Nadi
: 88x/ menit,
regular, isi cukup, kuat

Respirasi : 24x/ menit

Suhu

BMI : 20,2
Status Gizi : Baik

: 36,80c

+
Status Generalis
Mata: konjungtiva anemis (+),
sklera ikterik (-), reflex cahaya
langsung dan tidak langsung (+/+),
pupil bulat isokor
Hidung: PCH (-)
Mulut: sianosis (-)
Leher: KGB tidak teraba membesar,
JVP tidak meningkat, trakea
terletak ditengah, retraksi
suprasternal (-)

+
Thorax:

Paru

Inspeksi

Bentuk dan gerak simetris,


sela iga melebar (-), retraksi
interkostal (-)

Jantung

Fremitus Taktil kiri = kanan

Fremitus Vokal kiri = kanan

Perkusi

Sonor pada seluruh lapang


paru

Batas paru hati sulit dinilai

Peranjakan paru negatif

Auskultasi

Vesikular Breathing Sound kiri


= kanan

Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

Iktus Kordis tidak terlihat

Palpasi

Palpasi

Inspeksi

Iktus Kordis teraba di


Intercostal V linea mid
clavicularis sinistra

Perkusi

Batas atas : Intercostal III


sinistra

Batas kiri : ICS V linea mid


clavicularis sinistra

Batas kanan : ICS V linea


sternalis dextra

Auskultasi

BJ1 & BJ2 murni regular, pada


katup mitral dan trikuspid
BJ1> BJ2, pada katup aorta
dan pulmonal BJ2 > BJ1

Murmur (-), gallop (-)

Abdomen

Inspeksi: datar, lembut, tidak terlihat pelebaran


pembuluh darah vena
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Palpasi:
Nyeri tekan regio atas abdomen (+), nyeri
tekan epigastrium (+).
Hepar dan lien tidak teraba membesar, ruang
terobo kosong.
Ballotemen ginjal (-/-), nyeri ketok CVA (-/-)
Pekak samping/pekak pindah (-/-), asites (-)
Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen

Ekstermitas:

Akral hangat (+)


CRT <2
edema (-)

DIAGNOSIS BANDING
1. Hematemesis e.c Gastropati Erosiva e.c
NSAID + Chronic Kidney Disease stage V
+ Hipertensi stage II
2. Hematemesis ec ulcus peptikum + Chronic
Kidney Disease stage V + Hipertensi stage
II
3. Hematemesis ec robekan Syndrome
Mallory Weiss + Chronic Kidney Disease
stage V + Hipertensi stage II

+Pemeriksaan Penunjang

Darah Rutin, Golongan Darah dan Rhesus Faktor


J enis

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Hemoglobin

6,4

g/dL

14-18

Hematokrit

19

40-48

Lekosit

8.800

/mm

Trombosit

373.000

/mm3

Golongan Darah

Rhesus Faktor

Positif

Pemeriksaan

4.000-10.000
150.000-400.000

+
Kimia Klinik (GDS, SGOT, SGPT, Ureum, Kreatinin)
J enis Pemeriksaan

Hasil

Satuan

Nilai Rujukan

Glukosa Darah

53,6

mg/dL

<180

SGOT

14,2

U/L

35

SGPT

12,7

U/L

45

Ureum

323,7

mg/dL

17-43

Kreatinin

19,77

mg/dL

0,8-1,3

Sewaktu

DIAGNOSIS KERJA

Hematemesis e.c Gastropati Erosiva e.c


NSAID + Chronic Kidney Disease stage V +
Hipertensi stage II

+
USULAN PEMERIKSAAN

SADT

Urin Rutin

Endoskopi

TATALAKSANA

IVFD 2A 20 gtt per menit


makro drip

Vitamin K 3x1 ampul (iv)

Kalnex (Asam Traneksamat)


3x1 ampul (iv)

Sucralfat 4xC I ( jam a.c) (po)

Amlodipine 1x10 mg (malam)

Propanolol 2x5 mg (po)

Pasang NGT, Kateter (pasien


menolak)

Rencana haemodialisa
(dirujuk)

+
Prognosis

Quo ad Vitam : ad malam

Quo ad Functionam

Quo ad Sanactionam : ad malam

: ad malam

PEMBAHASAN
+

+Mengapa Pasien Tersebut


didiagnosis Gastropati ec
NSAID?
Anamnesis

didapatkan :

Pasien datang dengan keluhan


nyeri ulu hati, muntah berwarna
hitam, mual serta perut terasa
kembung merupakan tanda
dan gejala gastropati
Riwayat meminum pil setelan
selama 1 tahun etiologi
gastropati
Dari hasil darah rutin,
didapatkan HB 6.4 mg/dL yang
merupakan anemia akibat
hematemesis

Faktor resiko

adalah :

Usia lanjut

Riwayat pernah menderita


tukak

Digunakan bersama sama


dengan steroid

Dosis tinggi atau


menggunakan 2 jenis NSAID

Menderita penyakit sistemik


yang berat

Mengapa pasien ini didiagnosis sebagai


Hematemesis ec Gastropati Erosiva ec NSAID +
Chronic Kidney Disease Stage V + Hipertensi stage
II?

Anamnesis
Keluhan kardiovaskular : hipertensi salah satu
etiologi gagal ginjal kronik
Keluhan musculoskeletal : mudah lelah ketika
beraktifitas.
Gangguan neurologi : sulit konsentrasi, nyeri
kepala.
Gangguan sistem urinaria : BAK sedikit, BAK pekat
seperti teh. menunjang diagnosis kegagalan
ginjal.
Riwayat penyakit dahulu :
riwayat hipertensi sejak 6 bulan yang lalu
menunjang diagnosis hipertensi (etiologi GGK)
riwayat penyakit asam urat merupakan salah
satu faktor resiko gagal ginjal kronik.

Pemeriksaan fisik
Tekanan darah : 180/110 menunjukan hipertensi
stage II (salah satu etiologi GGK)
Konjungtiva anemis (+) menunjukkan anemia yg
merupakan komplikasi gagal ginjal kronik.

Pemeriksaan penunjang
Hemoglobin : 6,4 g/dL anemia, komplikasi gagal
ginjal kronik
Ureum : 323,7 mg/dL ureum dalam darah
meningkat, merupakan tanda gagal ginjal
Kreatinin : 19,77 mg/dL kreatinin dalam darah
meningkat, merupakan tanda gagal ginjal

+
Kriteria Penyakit Ginjal Kronik
a) Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi
lebih dari 3 bulan, berupa kelainan struktural
atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan
laju filtrasi glomerulus (LFG), dengan
manifestasi :
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, termasuk
kelainan dalam komposisi darah atau urin,
atau kelainan dalam tes pencitraan
(imaging tests)
b) Laju filtrasi glomerulus (LFG) kurang dari 60
ml/mnt/1,73m2 selama 3 bulan, dengan atau

Etiologi
Diabetes mellitus
Hipertensi dan penyakit
pembuluh darah besar
Glomerulonefritis
Nefritis interstisialis
Kista dan penyakit bawaan lain
Penyakit sistemik (missal, lupus
dan vaskulitis)
Neoplasma
Tabel. Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronik atas dasar Derajat Penyakit
Derajat
1.

Penjelasan
Kerusakan ginjal dengan LFG normal

LFG (ml/mnt/1,73m2)
>90

atau
2.

Kerusakan ginjal dengan LFG ringan

60 89

3.

Kerusakan ginjal dengan LFG sedang

30 59

4.

Kerusakan ginjal dengan LFG berat

15 29

5.

Gagal ginjal

<15 atau dialisis

Mengapa pasien ini didiagnosis


sebagai Hipertensi Stage II ?
anamnesis, didapatkan :
Pasien memiliki riwayat tekanan
darah tinggi sejak 6 bulan yang lalu,
tekanan darah tertinggi nya
mencapai (200/). Tekanan darah
tinggi terkontrol dan minum dua
jenis obat, tetapi pasien lupa nama
obatnya.
pemeriksaan fisik, didapatkan :
Tekanan darah : 180/110
menunjukan hipertensi stage II

+Apa Fungsi Pemeriksaan Penunjang Pada


Pasien tersebut?
Gambaran Laboratorium :
1) Sesuai penyakit yang mendasarinya
2) Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin serum dan
penurunan rumus Kockcroft-Gault. Rumusnya sebagai berikut :

Pada perempuan, dikalikan 0.85


Pada pasien tersebut didapatkan LFG :
(140-45) x 55

= 3,6 ml/menit/1,73 m2

72 x (19,77)
3) Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan kadar hemoglobin, peningkatan
kadar asam urat, hiper atau hipokalemi, hiponatremi, hiper atau hipokloremia,
hiperfosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolic.
4) Kelainan urinalisis meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria, cast, isostenuria.

+
Bagaimana tatalaksana pada
pasien tersebut?
UMUM

Bedrest

Diet rendah protein I : 30


gram protein (0,60,8/kg/hari). Diberikan pada
pasien dengan berat badan
kurang lebih 50 kg.
pembatasan asupan protein
mulai dilakukan pada LFG
60ml/menit.

Diet rendah fosfat : 10


g/kg/hari

KHUSUS

IVFD 2A 20 gtt per menit makro


drip

Vitamin K 3x1 ampul (iv)

Kalnex (Asam Traneksamat) 3x1


ampul (iv)

Sucralfat 4xC I ( jam a.c) (po)

Amlodipine 1x10 mg (malam,


po)

Furosemide 2x40 mg (po)

Pasang NGT, Kateter

Hemodialisa

Edukasi

Menurukan asupan garam


Latihan fisik
Meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta
menurunkan asupan lemak
Menjaga berat badan agar tidak berlebihan

+Hemodialisa adalah prosedur pembersihan darah melalui


suatu ginjal buatan dan dibantu pelaksanaannya oleh
semacam mesin (Lumenta, 1992). Hemodialisa sebagai
terapi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan
memperpanjang usia.
INDIKASI ABSOLUTE

INDIKASI SELEKTIF

Pericarditis

Ensefalopathy

Bendungan paru akut dengan


over hidrasi

Hipertensi berat

Gangguan pencernaan

BUN serum > 40 mmol/l atau


> 120 mg%, kreatinin serum
> 90 umol/l atau 10 mg%.

Laju Filtrasi Glomerulus


(LFG) antara 5-8 ml
permenit per 1.93m2

Keluhan saluran cerna


dengan atau tanpa asthenia

Asupan protein hewani 0.7


gr/kg/hari




There is no disease that Allah has
created, except that He also has
created its treatment.
(HR. BUKHARI 5354)

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Almatsier, Sunita. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS


Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta.
2004.
Mardjono, Mahar, dkk. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta ;
Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. 2007.
Mansjuer, Arief, dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke 3 Jilid
Pertama. Jakarta ; Media Aesculapius FKUI. 2011.
Prout, Brian & Cooper, Jhon. Pedoman Praktis Diagnosis Klinis Edisi
Kedua. Norway. 1987.
Sudoyo, Aru W, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keempat.
Jilid I. Jakarta ; Balai Penerbit FKUI. 2006. P.729-733;766-771.
Suyono, Selamet, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Ketiga
Jilid II. Jakarta ; Balai Penerbit FKUI. 2001.

Anda mungkin juga menyukai