Anda di halaman 1dari 38

K O N S EP M A N A JEM EN

A S ET D A N A K U N TA N S I
A SSESI
ET2 TETA P D A LA M
P EN G ELO LA A N B LU

D efi
nisiaset
(Standar AkuntansiPem erintahan)
Aset adalah sumber daya ekonomi yang

dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah


sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di
masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh pemerintah maupun masyarakat, serta
dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan
untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.

Kerangka KonseptualAkuntansi
Pem erintahan
Sesuatu harus memiliki nilai agar

dapat dikategorikan sebagai aset.


Nilai dari suatu aset harus diukur dan
dinyatakan dalam satuan moneter
(yakni rupiah) sehingga aset
tersebut dapat diakui (recognized)
dalam laporan keuangan.

Konsep Manajemen Aset

M A N A JEM EN A S ET

M anajem en Aset
Manajemen aset memiliki beberapa

aktivitas utama, yaitu analisis kebutuhan


(needs analysis), penilaian ekonomis
(economic appraisal), perencanaan
(planning), penganggaran (budgeting),
penentuan harga (pricing), pengadaan dan
penghapusan (acquisition and disposal),
pencatatan, penilaian, dan pelaporan
(recording, valuation, and reporting), dan
manajemen dalam penggunaan
(management in use).

Prinsip M anajem en Aset


Keputusan manajemen aset adalah

terintegrasi dengan perencanaan strategis


(strategic planning);
Keputusan perencanaan aset didasarkan
atas evaluasi berbagai alternatif yang
mempertimbangkan biaya siklus-hidup,
manfaat, dan risiko kepemilikan;
Akuntabilitas diterapkan untuk kondisi aset,
penggunaan, dan kinerja;
Struktur pengendalian yang efektif
diterapkan untuk manajemen aset

Tujuan dan sasaran dari


m anajem en aset
mencapai kecocokan/kesesuaian

sebaik mungkin antara keberadaan


aset dengan strategi entitas
(organisasi) secara efektif dan efisien
mencakup seluruh siklus hidup aset
sejak perencanaan dan penganggaran
hingga pembinaan, pengawasan dan
pengendalian serta pengaturan risiko
dan biaya yang terkait selama siklus
hidup aset.

M anajem en Asetm enurutPer UU an

M enurutPM K no.120/PM K.06/2007 tentang


Penatausahaan Barang M ilik N egara,
Barang Milik Negara (BMN) didefinisikan sebagai semua

barang yang dibeli atau diperoleh atas beban


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau berasal
dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya
dalam definisi ini meliputi:
Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang
sejenisnya
Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan
perjanjian/kontrak
Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undangundang; atau
Barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap

M enurut Pasal 3 (2) PP N o.6 tahun 2006 tentang


Pengelolaan Barang M ilik N egara/D aerah

pengelolaan BMN/BMD meliputi :


Perencanaan kebutuhan dan penganggaran
Pengadaan
Penggunaan
Pemanfaatan
Pengamanan dan pemeliharaan
Penilaian
Penghapusan
Pemindahtanganan
Penatausahaan
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian

UU no.1 tahun 2004 tentang Keuangan


N egara
Menteri Keuangan mengatur pengelolaan barang milik

negara. Menteri/pimpinan lembaga adalah Pengguna Barang


bagi kementerian/lembaga yang dipimpinnya, sedangkan
kepala kantor dalam lingkungan kementerian
negara/lembaga bertindak sebagai Kuasa Pengguna Barang
dalam lingkungan kantor yang bersangkutan.
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib
mengelola dan menatausahakan barang milik negara
yang berada dalam penguasaannya sebaik-baiknya
Kuasa Pengguna Barang dan Pengurus Barang pada suatu
Satuan Kerja (satker) sebenarnya adalah manajer/ pengelola
barang yang ada di bawah pertanggungjawabannya,
sehingga penyelenggaraan manajemen barang/aset dapat
berjalan dengan optimal bagi pelayanan tugas dan fungsi
instansinya

P R O S ES M A N A JEM EN
A S ET

PRO SES M AN AJEM EN ASET


Manajemen aset terdiri dari lima

tahapan,
Inventarisasi Aset,
Legal Audit,
Penilaian Aset,
Optimalisasi Aset dan
Pengawasan Dan Pengendalian Aset

IN VEN TARISASIASET
Inventarisasi aset terdiri dari dua

aspek yaitu
Aspek fisik (bentuk, luas,

volume/jumlah, jenis, alamat dan lainlain) dan


Aspek yuridis/ legal (status penguasaan,
masalah legal yang dimiliki, batas
akhir inventarisasi
penguasaanaset
dantetap
lain-lain).
Tahapan

Persiapan
Membentuk tim inventarisasi
Membagi tugas dan menyusun jadwal pelaksanaan inventarisasi
Mengumpulkan dokumen aset tetap
Menyiapkan label sementara
Membuat denah ruangan, memberi nomor ruangan dan
menentukan penanggung jawab ruangan
Menyiapkan kertas kerja inventarisasi

Pelaksanaan
Menghitung jumlah aset tetap per sub-sub kelompok barang
Mencatat aset tetap ke dalam kertas kerja inventarisasi
Menempelkan label pada aset tetap yang telah dihitung
Menentukan kondisi aset tetap dengan kriteria baik, rusak ringan,
atau rusak berat
Menyusun laporan hasil inventarisasi
Membandingkan laporan hasil inventarisasi dengan dokumen aset
tetap yang ada
Membuat daftar aset tetap yang tidak ditemukan, belum pernah
dicatat, dan rusak berat serta daftar koreksi nilai
Menyampaikan
Tindak
lanjut laporan hasil inventarisasi kepada pengelola barang
Menelusuri aset tetap yang tidak ditemukan
Membuat usulan penghapusan aset tetap yang rusak berat
Menindaklanjuti hasil inventarisasi ke dalam SIMAK-BMN

LegalAudit
Dalam rangka inventarisasi aset tetap, juga perlu

dilakukan legal audit, yaitu melakukan pengecekan


terhadap status penguasaan aset dengan cara
mengecek semua sertifikat dan bukti kepemilikan
aset, seperti sertifikat tanah, BPKB kendaraan
bermotor dan sebagainya sehingga perguruan tinggi
mampu mencantumkan status kepemilikan aset pada
hasil pengolahan data dalam SIMAK-BMN
Legal audit dapat digunakan untuk mengatasi
berbagai permasalahan legal menyangkut status
kepemilikan aset, antara lain status hak penguasaan
yang lemah, aset dikuasai pihak lain,
pemindahtanganan aset yang tidak termonitor, dan
lain-lain.

Tahapan LegalAudit
Inventarisasi status penguasaan

aset, sistem dan prosedur


penguasaan atau pengalihan aset
Identifikasi dan mencari solusi atas
permasalahan legal
Strategi untuk memecahkan
berbagai permasalahan legal yang
terkait dengan penguasaan atau
pengalihan aset

Penilaian Aset
Penilaian aset merupakan satu proses kerja untuk

melakukan penilaian atas aset yang dikuasai. Biasanya


ini dikerjakan oleh konsultan penilai yang independen.
Hasil dari nilai aset tersebut akan dapat
dimanfaatkan untuk mengetahui nilai kekayaan
perguruan tinggi.
Penilaian aset tetap dimaksudkan untuk memberikan
saldo aset yang lebih relevan bagi pencatatan di
laporan keuangan periode terkait dan periode sesuai
nilai wajar (fair value)-nya pada saat penilaian aset
untuk memperkirakan nilai aset di perguruan tinggi
secara keseluruhan
Penilaian aset oleh pemerintah dilakukan oleh KPKNL
Departemen Keuangan

O ptim alisasiAset
Optimalisasi aset merupakan proses kerja dalam

manajemen aset yang bertujuan untuk


mengoptimalkan (potensi fisik, lokasi, nilai, jumlah/
volume, legal dan ekonomi) yang dimiliki aset
tersebut. Dalam tahapan ini, aset yang dikuasai
pemerintah diidentifikasi dan dikelompokkan atas aset
yang memiliki potensi dan tidak memiliki potensi
Pemanfaatan aset tetap adalah pendayagunaan aset
yang dimiliki perguruan tinggi yang sedang atau tidak
digunakan untuk tugas pokok dan fungsi atau dapat
memberikan nilai tambah atas pengusahaan/pemanfaatan
dari aset yang bersangkutan, aset tetap tersebut dapat
dimanfaatkan secara optimal oleh pihak ketiga
dengan tidak mengubah status kepemilika

Bentuk optim alisasi pem anfaatan


aset
Penyewaan Aset
Pinjam pakai atau
peminjaman
Kerja sama pemanfaatan aset
tetap
Bangun guna serah (BGS) dan

bangun serah guna (BSG)

Bentuk optim alisasi pem anfaatan


aset
Penyewaan aset tetap adalah penyerahan hak

penggunaan/pemakaian atas aset kepada pihak


ketiga dalam hubungan sewa-menyewa dimana
pihak penyewa diharuskan membayar
imbalan/uang sewa untuk jangka waktu tertentu
yang dibayar secara bulanan atau tahunan
untuk masa jangka waktu tertentu
Pinjam pakai atau peminjaman adalah
penyerahan penggunaan aset tetap kepada suatu
instansi pemerintah atau pihak lain yang
ditetapkan dengan peraturan perundangundangan untuk jangka waktu tertentu tanpa
menerima imbalan/ sewa.

Bentuk optim alisasi pem anfaatan


aset
Kerja sama pemanfaatan aset tetap dimana pihak ketiga

menanamkan modal yang dimilikinya. Selanjutnya kedua


pihak secara bersama-sama atau sendiri-sendiri ataupun
bergantian mengelola manajemen dan proses
operasinya untuk jangka waktu tertentu dan
keuntungan dibagi sesuai dengan besarnya sharing
masing-masing atau berdasarkan yang telah disepakati
kedua belah pihak sebelumnya
BGS merupakan bentuk kerjasama dimana mitra swasta
bertanggungjawab membangun, termasuk membiayainya,
yang kemudian dilanjutkan dengan pengoperasian dan
pemeliharaannya, untuk suatu jangka waktu tertentu.
BSG merupakan bentuk kerjasama dimana mitra swasta
bertanggung jawab membangun bangunan beserta
fasilitasnya, termasuk membiayainya.

Pengawasan Dan Pengendalian Aset


Pengawasan dan pengendalian

terhadap pemanfaatan dan


pengalihan aset diperlukan agar
setiap penanganan terhadap satu
aset dapat termonitor jelas, mulai
dari lingkup penanganan hingga
siapa yang bertanggungjawab
mengelola aset tersebut.

M asalah yang dijum paidalam


proses m anajem en aset

Akan diuraikan lebih

lanjut dalam sesi


berikutnya

A K U N TA N S I A S ET TETA P

D asar Pem ikiran


Aset tetap biasanya merupakan

komponen aset yang nilainya paling


besar dalam neraca suatu entitas
organisasi
penyajian dan pengungkapan aset
tetap menjadi sangat penting
dalam laporan keuangan suatu
entitas

Pengertian D asar Aset Tetap


Menurut Pernyataan Standar

Akuntansi Keuangan nomor16,


Aset Tetap dapat didefinisikan sebagai

aset berwujud (tangible asset) yang:


Dimiliki untuk digunakan dalam

produksi atau penyediaan barang atau


jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain,
atau untuk tujuan administratif; dan
Diharapkan untuk digunakan selama

lebih dari satu periode.

Karakteristik
Aset tetap biasanya diperoleh untuk

digunakan dalam operasional entitas


dan tidak dimaksudkan untuk dijual.
Secara umum, aset tetap memiliki
masa manfaat yang cukup lama
(biasanya beberapa tahun) dan
oleh karenanya akan disusutkan
selama masa manfaat tersebut.
Aset tetap secara fisik dapat dilihat
bentuknya.

Pengakuan Aset Tetap


Biaya perolehan aset tetap harus diakui

sebagai aset jika dan hanya jika:


besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa

depan berkenaan dengan aset tersebut akan


mengalir ke entitas; dan
biaya perolehan dapat diukur secara andal

Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi

untuk diakui sebagai aset tetap apabila pada


awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan aset tetap adalah setara dengan
nilai tunainya dan diakui pada saat
terjadinya

Pengukuran Aset tetap


Biaya perolehan aset tetap meliputi:
Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak

pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah


dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain;
Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung

untuk membawa aset tetap ke lokasi dan kondisi yang


diinginkan manajemen agar aset siap digunakan sesuai
dengan keinginan dan maksud manajemen;
Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan
aset tetap serta restorasi lokasi aset. Kewajiban atas
biaya tersebut muncul ketika aset tersebut diperoleh
karena entitas menggunakan aset tersebut selama
periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan
persediaan

Pengukuran
Apabila penilaian aset tetap

dengan menggunakan biaya


perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan
pada nilai wajar pada saat
perolehan. Apabila aset tetap
diperoleh dengan tanpa nilai,
misalnya untuk aset yang diperoleh
sebagai hibah atau donasi maka
biaya aset tersebut adalah
sebesar nilai wajar pada saat aset

Pengungkapan
untuk setiap kelompok aset tetap, laporan

keuangan sedikitnya harus mengungkapkan


hal-hal sebagai berikut:
Dasar pengukuran yang digunakan dalam

menentukan jumlah tercatat bruto;


Metode penyusutan yang digunakan;
Umur manfaat atau tarif penyusutan yang
digunakan;
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan
(dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan
nilai) pada awal dan akhir periode;
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode

Klasifi
kasiAset
Aset tetap diklasifikasikan berdasarkan

kesamaan dalam sifat atau fungsinya


dalam aktivitas operasional entitas.
Klasifikasi menurut akuntansi pemerintah
Tanah
Peralatan dan mesin
Gedung dan bangunan
Jalan, irigasi dan jaringan, Jalan, irigasi
Aset tetap lainnya

SISTEM PEN CATATAN


AKU N TAN SIASET TETAP
Dalam melakukan pencatatan aset

tetap, entitas melakukan proses


pencatatan (recording) dokumen sumber,
verifikasi dan pelaporan aset tetap.
Jenis transaksi yang dicatat dalam sistem
akuntansi aaset tetap meliputi tiga jenis,
yaitu:
Perolehan aset tetap
Perubahan/ mutasi aset tetap
Penghapusan aset tetap

Perolehan aset tetap


Pembelian, merupakan transaksi

perolehan aset tetap dari hasil


pembelian.
Hibah, merupakan transaksi
perolehan aset tetap dari hasil
penerimaan dari pihak ketiga
diluar kementerian
negara/lembaga yang
bersangkutan
Sumbangan

Perubahan/m utasiaset tetap


Pengurangan, merupakan transaksi pengurangan

kuantitas/nilai aset tetap yang menggunakan satuan


luas atau satuan lain yang pengurangannya tidak
menyebabkan keseluruhan aset tetap hilang
Pengembangan, merupakan transaksi pengembangan
aset tetap yang dikapitalisir yang mengakibatkan
pemindahbukuan dari BI ekstrakomptabel ke BI
intrakomptabel atau perubahan nilai/satuan aset tetap
dalam BI intrakomptabel
Perubahan kondisi, merupakan pencatatan perubahan
kondisi aset tetap
Koreksi perubahan nilai/kuantitas, merupakan koreksi
pencatatan atas nilai/kuantitas aset tetap yang telah
dicatat dan telah dilaporkan sebelumnya

Penghapusan Aset Tetap


Penghapusan, merupakan transaksi untuk menghapus

aset tetap dari pembukuan berdasarkan suatu surat


keputusan penghapusan oleh instansi yang berwenang.:
transfer keluar, merupakan transaksi penyerahan aset
tetap ke entitas lain yang masih berada di bawah
pengelola barang
hibah, merupakan transaksi penyerahan aset tetap
kepada pihak ketiga.
reklasifikasi keluar, merupakan transaksi aset tetap
ke dalam klasifikasi aset tetap yang lain. Transaksi
ini berkaitan dengan transaksi reklasifikasi masuk
koreksi pencatatan, merupakan transaksi untuk
mengubah catatan aset tetap yang telah dilaporkan
sebelumnya

Sesi Berikutnya

P ER M A S A LA H A N P R O S ES
M A N A JEM EN A S ET D A N
R EN C A N A TIN D A K D A LA M
P R O S ES P ER S IA PA N B LU

Anda mungkin juga menyukai