Anamnese 16-9-13a
Anamnese 16-9-13a
Anamnese
Anamnese
Pemeriksaan
Pemeriksaan
Fisik
Fisik
Diagnose
Diagnose
Pemeriksaa
Pemeriksaa
nn
Penunjang
Penunjang
Alloanamnesis
( Heteroanamnesis)
Pasien yang
tidak sadar
Pasien sangat lemah atau sangat sakit
Penderita gangguan jiwa
Pasien anak-anak
Seringkali anamnesis dilakukan bersamaan auto
dan alloanamnesis.
DEFINISI
Cara pemeriksaan yang dilakukan dengan
wawancara baik langsung pada pasien ( Auto
anamnese ) atau pada orang tua atau
sumber lain
( Allo anamnese ).
TUJUAN ANAMNESIS
Mendapatkan keterangan sebanyakbanyaknya mengenai penyakit pasien
Membantu menentukan
penatalaksanaan selanjutnya
Syarat anamnesis
1. Tempat dan suasana
2. Penampilan dokter
3. Dorongan kepada pasien untuk
menceritakan keluhannya
4. Gunakan bahasa/istilah yang
dapat dimengerti
5. Buat catatan
6. Perhatikan pasiennya
7. Gunakan metode yang sistematis
Sistematika Anamnesis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis
Kelamin
Nama Orang tua
Alamat
Pekerjaan
Agama dan Suku Bangsa
Jenis kelamin
Penyakit pada wanita : Ca cervix
Penyakit pada laki-laki: Ca prostat
Umur
Terutama penting pada pasien anak-anak
karena kadang-kadang digunakan untuk
menentukan dosis obat. Juga dapat digunakan
untuk memperkirakan kemungkinan penyakit
yang diderita, beberapa penyakit khas untuk
umur tertentu
Alamat
Apabila pasien sering berpindah-pindah tempat
maka tanyakan bukan hanya alamat sekarang saja
tetapi juga alamat pada waktu pasien merasa sakit
untuk pertama kalinya. Data ini kadang diperlukan
untuk mengetahui terjadinya wabah, penyakit
endemis atau untuk data epidemiologi penyakit.
Pekerjaan
Bila seorang dokter mencurigai terdapatnya
hubungan antara penyakit pasien dengan
pekerjaannya, maka tanyakan bukan hanya
pekerjaan sekarang tetapi juga pekerjaanpekerjaan sebelumnya.
Angkat berat low back pain
Perkawinan
Kadang berguna untuk mengetahui latar
belakang psikologi pasien: KDRT
Agama
Keterangan ini berguna untuk mengetahui
apa yang boleh dan tidak boleh
(pantangan) seorang pasien menurut
agamanya.
Suku bangsa
Berhubungan dengan kebiasaan tertentu
atau penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan ras/suku bangsa tertentu.
Keluhan utama
Keluhan
keluhan
Lamanya (kronis atau akut)
Frekuensi dan intensitasnya
Kronologis
Faktor-faktor dan keadaan-keadaan
yang memperburuk atau mengurangi
gejala-gejala
Riwayat Perjalanan
Penyakit
Bila
Perkembangan
penyakit kemungkinan
terjadinya komplikasi, gejala sisa
Pada
Pada
Ditanyakan
yang jelas
diagnosisnya bagi pasien maupun
dokternya, yang pernah diderita pasien
dahulu
Catat kapan penyakit itu diderita,
bagaimana diobati ,siapa yang
mengobati,bagaimana keadaan penyakit
itu sekarang.
Catat penyakit masa kanakkanak,penyakit-penyakit masa dewasa,
penyakit psikiatri, kecelakaan dan
Penyakit
bertujuan
Kardiovaskuler:
KOMUNIKASI
Dalam profesi kedokteran, komunikasi
dokter-pasien merupakan salah satu
kompetensi yang harus dikuasai dokter.
Kompetensi komunikasi menentukan
keberhasilan dalam membantu
penyelesaian masalah kesehatan pasien.
Selama ini kompetensi komunikasi dapat
dikatakan terabaikan, baik dalam
pendidikan maupun dalam praktik
kedokteran/kedokteran gigi.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Tanyakan, apa yang dikhawatirkannya.
Gunakan bahasa yang mudah dimengerti,
sesuai
tingkat pemahamannya
(usia, latar belakang pendidikan,
sosial budaya)
Tidak dianjurkan memakai bahasa atau
menggunakan istilah kedokteran.
Kalaupun harus menggunakannya, beri penjelasan
dan padanan katanya (kalau memang ada).
Tidak perlu tergesa-gesa dan sekaligus, pemberian
informasi bisa dilakukan
secara bertahap.
Level 1:
Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara sambil lalu, tapi dokter
mengerjakan hal lain: menulis,
membalikkan badan,
menyiapkan alat, dan lain-lain
Level 2:
Dokter mengenali sudut pandang
pasien secara implisit
Pasien, Pusing saya ini membuat
saya sulit bekerja
Dokter, Ya...? Bagaimana bisnis
Anda akhir-akhir ini?
Level 3:
Dokter mengkonfirmasi kepada
pasien Anda sepertinya sangat
sibuk, saya mengerti seberapa
besar usaha Anda untuk
menyempatkan berolah raga
Level 4:
Dokter berbagi perasaan dan pengalaman
(sharing feelings and experience)
dengan pasien.
Ya, saya mengerti hal ini dapat
mengkhawatirkan Anda berdua. Beberapa
pasien pernah mengalami aborsi spontan,
kemudian setelah kehamilan berikutnya
mereka sangat, sangat, khawatir
Kewajiban Pasien
1. memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah
kesehatannya;
2. mematuhi nasihat dan petunjuk dokter atau dokter gigi;
3. mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan
kesehatan; dan
4. memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Hak Pasien
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang
tindakan medis
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain (second
opinion)
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
medis;
4. Menolak tindakan medis; dan
5. Mendapatkan isi rekam medis