Anda di halaman 1dari 4

MATERI KULIAH KLASIBER KIMIA FISIKA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FTI UII 9 Juni 2015

ELEKTROLIT
Elektrolit adalah zat yang larutan

maupun lelehannya dapat

menghantarkan arus listrik.


Beberapa jenis zat dapat berdissosiasi dalam air yang menghasilkan ion-ion
di mana ion-ion yang dapat menghantar arus listrik.

Dissosiasi yang

menghasilkan ion-ion disebut ionisasi dan derajat dissosiasinya disebut


derajat ionisasi.
Berdasarkan dapat tidaknya menghantar listrik maka zat-zat dapat
dibagi atas :
Zat-zat elektrolit
Yaitu zat-zat yang dapat menghasilkan ion-ion yang dapat menghantar arus
listrik. Contoh : Asam ; Basa; dan Garam
Zat non-elektrolit.
Yaitu zat-zat yang tidak dapat menghasilkan ion-ion (yang berarti, tidak
dapat menghantarkan arus listrik). Contoh : zat-zat yang bukan salah satu
hal di atas
Perhatian : Ditinjau dari ikatan kimia dari zat elektrolit :
I.

Zat-zat yang ikatan kimianya merupakan ikatan ion : baik larutannya


(air sebagai pelarutnya) maupun lelehannya, dapat menghantar arus
listrik, yaitu garam dan basa.
NaCl (p)

NaCl (c)

NaCl (p) + air


NaOH(p)
NaOH(p) + air

Na+

larutan NaCl
NaOH(c)

+ Cl- (medium ; Nacl cair)


Na+

+ Cl- (medium ; air)

Na+ + OH- (medium ; NaOH cair)

larutan NaOH(c)

Na+ + OH- (medium :air)

II.

Zat-zat yang ikatannya kovalen, lelehannya tidak dapat menghantar


arus listrik tetapi larutannya (air sebagai pelarut) dapat menghantar
arus listrik, yaitu asam.
t<

HCl(g)

HCL (c) tidak dapat berionisasi


p>

HCl(g) + air

larutan HCl

H+ + Cl- (medium;air)

Tepatnya : H3O+ + Cl- (aq)


Daya hantar listrik dari zat-zat elektrolit bergantung kepada derajat
ionisasinya.
Atas dasar daya hantar listriknya maka elektrolit dibagi atas 3
golongan :
1. Elektrolit-elektrolit kuat (derajat ionisasi kira-kira = 1) adalah zat-zat
yang daya hantar listrik dari larutannya kuat, meliputi :
a. Asam-asam kuat :
HCl ; HBr ;HI ( makin ke kanan makin kuat)
HNO3 ; H2SO4 ; HCLO4 (makin ke kanan makin kuat
b. Basa-basa kuat :
Basa dari alkali I (=Ia.OH) makin ke bawah letak logamnya
makin kuat basanya, dan juga Ba (OH)2 ; Ra (OH)2
c. Garam-garam yang mudah larut (daya larutnya besar).
Semua garam-garam nitrat, semua garam-garam sulfat (kecuali
Ca ; Sr; Ba dan Pb sulfat) semua garam-garam khlorida; bromida
dan jodida (kecuali AgX ; HgX ( =Hg2X2) dan PbX2) dan semua
garam-garam asetat.
2. Elektrolit sedang :
a. Asam sedang yaitu HClO3 ; H2SO3 ; H3PO4
b. Basa sedang yaitu : Basa dari alkali [= IIa(OH) 2] makin ke bawah
letak logamnya, makin kuat basanya. [ Ba (OH) 2 dan Ra (OH)2
dianggap basa kuat].

3. Elektrolit lemah (daya hantar listriknya lemah)


a. Asam-asam lemah (semua asam yang belum disebut di atas).
b. Basa lemah (semua basa yang belum disebut di atas).
Basa lemah daya larutnya sangat kecil (mudah mengendap,
kecuali NH4OH.
c. Semua garam-garam yang sukar larut (garam yang mudah
mengendap)
Yaitu garam-garam sulfida; karbonat; fosfat; dan hal-hal yang
disebutkan dalam 1c.
Catatan : Anggap semua garam-garam alkali dan ammonium
mudah larut.
Reaksi ion
Reaksi-reaksi kimia mungkin berlangsung secara molekuler
(reaksi molekuler), mungkin reaksi ion (ion dengan ion yang
bereaksi).
Reaksi zat-zat organik pada umumnya adalah reaksi molekuler
sedangkan reaksi dari larutan elektrolit pada umumnya berlangsung
dengan reaksi ion (reaksi ion lebih cepat dari pada reaksi
molekuler).
Untuk menuliskan reaksi ion, digunakan ketentuan-ketentuan
berikut:
i.

Elektrolit-elektrolit kuat, tuliskan sebagai ion-ionnya (elektrolitelektrolit lainnya dan juga nonelektrolit tidak dituliskan sebagai
ion-ion ).

ii.

Ion-ion yang sama dan dengan jumlah yang sama di kedua


belah pihak dari persamaan reaksi, dihapuskan.

iii.

Sisanya disebut reaksi ion.

Contoh :
1. HNO3 + NaOH

NaNO3 + H2O (reaksi molekuler)

2. 2KMnO4 + 10FeSO4 + 8H2SO4

K2 SO4 + 2 MnSO4 +

5Fe(SO4 )3 + 8 H2O
Berdasarkan ketentuan-ketentuan di atas maka reaksi ionnya
adalah sebagai berikut :
1. H+ + NO3- + Na+

+ OH-

reaksi ionnya H+ + OH-

Na+ + NO3- + H2O maka


H2O

2. 2K+ + 2 MnO4- + 10 Fe2+ + 10 SO42- + 16 H+ + 8 SO422K+ + SO42- + Mn2+ + SO42- + 10 Fe3+ +15SO42- + 8H2O
maka reaksi ionnya adalah : MnO 4- + 5Fe2+ + 8

Mn2+ 5Fe3+

+ 4H2O
Maka reaksi ionnya dapat dijelaskan sbb :
Setelah koefisien-koefisiennya disederhanakan
Catatan : Jumlah muatan sebelah kiri tanda panah = jumlah
muatan sebelah kanan tanda panah.
Fe tidak dapat dicoret sebab : Fe2+ beda dengan Fe3+
Perhatian : Reaksi ion yang pertama adalah reaksi nonredoks
yang disebut reaksi ion dari asam basa dan reaksi ion
yang kedua adalah reaksi ion dari redoks.
Pengertian reaksi ion perlu dipahami dalam membahas tentang:
a.

Reaksi-reaksi

penggaraman

(dapat

tidaknya

berlangsung suatu reaksi).


b.

Soal-soal pH (terutama untuk buffer, hidrolisa dsb).

c.

Hasil kali ion-ion dan hasil kali kelarutan.

Anda mungkin juga menyukai