Anda di halaman 1dari 82

Dengan

memohon
Ridlo Allah
MEM
PRESENTASIKAN

Mata Diklat
MODEL MODEL LAYANAN
BIMBINGAN
Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dilingkungan
Departemen Agama Propinsi Jawa
Timur
Oleh
Agus Akhmadi
NIP. 150 248 568
WI Madya Balai Diklat Keagamaan
Surabaya

Surabaya

Agus Akhmadi
Pendidikan :
S1 IKIP Yogyakarta
S2 UNESA Surabaya
S3 Univ Negeri Malang

Alamat Rumah: Jl. Suhada 94


Ngunut Babadan Ponorogo

Telepon: 0352-485271/
08125934111

Homepage:

8/6/15

IKHLAS BERBAKTI

Kami hadir di sini


Karena Ridho Illahi
Dengan Semangat Tinggi
Untuk Mengasah Diri
Kami Ikhlas Berbakti
Demi Kader Islami
Mari-Mari Kita Berprestasi
Mari-Mari Kita Baktikan Diri
Saya mau tamasya - becak-becak (musik)

TPU:
Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini,
peserta diharapkan mampu menjelaskan dan
menyusun model-model layanan bimbingan di MI

TPK:
SETELAH PEMBELAJARAN INI PESERTA MAMPU:

Menjelaskan Program layanan bimbingan di MI


Menyusun RPP layanan

MEMANTAPKAN PEMAHAMAN
TUGAS PERKEMBANGAN SIS

MANUSIA YANG
SEDANG
BERKEMBANG

OPTIMALISASI
PERKEMBANGAN POTENSI
YANG DIMILIKI

MANDIRI : MENINGKATKAN KUALITAS EDL/KES

PRINSIP PENGEMBANGAN
KURIKULUM 2006
Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan
peserta didik dan lingkungannya
Beragam dan terpadu
Tanggap terhadap perkembangan ilteks,
Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Menyeluruh dan berkesinambungan
Belajar sepanjang hayat
Seimbang antara kepentingan nasional dan
kepentingan daerah

MUATAN LOKAL
Kegiatan
kurikuler
untuk
mengembang-kan
kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri
khas
dan
potensi
daerah,
termasuk keunggulan daerah,
yang
materinya
tidak
dapat
dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada.
Substansi
muatan
lokal
ditentukan
oleh
satuan

PENGEMBANGAN DIRI
Pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran yang
harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.

Kegiatan pengembangan diri


difasilitasi dan/atau dibimbing
oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial,

GURU PEMBIMBING
Memposisikan fungsi dan perannya
dalam mengimplementasikan
kurikulum tersebut melalui
pelayanan bimbingan dan konseling
yang menjadi tugas profesionalnya.
Aras empiris : guru pembimbing
proaktif mengembangkan, mengelola
dan memberdayakan BK untuk
memfasilitasi pengembangan diri
siswa.

TUGAS
PERKEMBANGAN

Serangkat tugas (keterampilan, sikap,


pengetahuan) yang harus dimiliki dan
dilaksanakan oleh individu dalam suatu
periode kehidupannya.
Keberhasilan dalam melaksanakan atau
menyelesaikan tugas ini akan memberikan
kebahagiaan dan memperlancar
pelaksanaan tugas perkembangan
selanjutnya.
Kegagalan dalam melaksanakan tugas
perkembangan akan menimbulkan
penderitaan pada individu, ditolak oleh
masyarakat, dan menghambat pelaksanaan
tugas perkembangan berikutnya.

FAKTOR PENDORONG MUNCULNYA


TUGAS PERKEMBANGAN
Kematangan fisik
Perkembangan psikis
(aspirasi, nilai, cita-cita)
Tuntutan budaya.

MAKNA EDUKATIF MEMPELAJARI


TUGAS PERKEMBANGAN
Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa
yg diharapkan masyarakat pada rentang usia tertentu.
Memberi motivasi kepada individu untuk melakukan
apa yang diharapkan dari mereka oleh kelompok sosial
pada usia tertentu sepanjang kehidupan mereka.
Panduan dalam menyediakan stimulus/perlakuan
untuk mengoptimalkan pencapaian tugas
pekembangan individu.

TUGAS PERKEMBANGAN
1. Mempunyai hubungan baru yang
lebih matang dengan teman sebaya
baik pria maupun wanita.
a. Hakikat
Mempelajari anak perempuan
sebagai wanita dan anak laki-laki
sebagai pria, menjadi dewasa di
antara orang dewasa, belajar
memimpin tanpa menekan orang
lain.

b. Dasar biologis

Secara biologis, manusia terbagai atas dua jenis, yaitu lakilaki dan perempuan.
Kematangan seksual dicapai dalam rentang usia ini.
Daya tarik seks menjadi suatu kebutuhan yang dominan
dalam kehidupan remaja.
Hubungan sosial dipengaruhi oleh kematangan fisik yang
telah dicapai.

c. Dasar psikologis
Dalam sekelompok jenis, remaja belajar untuk
bertingkah laku sebagai orang dewasa, sedang
dalam kelompok jenis kelamin lain, remaja
belajar menguasai keterampilan sosial.
Umumnya remaja putri lebih matang daripada
teman remaja putra, dan cenderung lebih
tertarik kepada remaja putra yang usianya
beberapa tahun lebih tua.

2. Mencapai peran sosial pria dan wanita


a. Dasar biologis
- Kekuatan fisik si gadis menjadi orang
yang lebih lemah bila dibandingkan
dengan pria.
- Gadis memperoleh kekuatan yang lain
di samping ia kehilangan kekuatan fisik
tersebut.
b. Dasar psikologis
- Peranan sosial pria dan wanita
berbeda.
- Pemuda perlu menerima peranan
sebagai seorang pria, dan gadis perlu
menerima peranan sebagai seorang

3. Menerima keadaan fisiknya dan mengembang-

kannya secara efektif


a. Hakikat tugas
Menjadi bangga atau sekurang-kurangnya toleran dengan tubuh
sendiri serta menjaga dan melindungi dan menggunakannnya
secara efektif.
b. Dasar biologis
- Tiba bagi si individu untuk mempelajari bagaimana
jadinya fisiknya kelak, tinggi, pendek, besar, kerempeng.
- Usia gadis 15;0-16;0/pemudan 18;0, ia telah mencapai bentuk
akhir tubuhnya.

c. Dasar psikologis
- Perubahan bentuk tubuh disertai dengan
perubahan sikap dan minat remaja.
- Remaja suka memperhatikan perubahan
tubuh yang sedang dialaminya sendiri.
- Gadis-gadis lebih suka berdandan dan
berhias untuk menarik lawan jenisnya
manakala dia sudah mulai menstruasi.

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan


orang-orang dewasa lainnya.
a. Hakikat tugas
Terbebas dari sifat kekanak-kanakan yang selalu
menggantungkan diri kepada orang tua, mengembangkan sikap
hormat kepada orang dewasa tanpa menggantungkan diri
padanya.
b. Dasar biologis
Individu yang tidak memperoleh kepuasan di dalam keluarganya,
ia akan keluar untuk membangun ikatan emosional dengan
orang-orang yang seumur. Hal ini bisa berlangsung tanpa ia
merubah ikatan emosional yang meningkat terhadap orang tua.

c. Dasar psikologis
- Individu mengalami sikap ambivalen terhadap
orang tuanya, ia ingin bebas namun merasa
bahwa dunia dewasa itu cukup rumit dan
asing baginya.
- Keadaan ini sering mendorong munculnya
perilaku memberontak otoritas orang tua.
- Kegagalan dalam melaksanakan tugas
cenderung dapat diasosiasikan dengan
kegagalan dalam membina hubungan yang
dewasa dengan teman sebaya.

5. Mencapai jaminan kebebasan ekonomis


a. Hakikat tugas
Merasakan kemampuan membangun
kehidupan sendiri.
b. Dasar biologis
Kekuatan dan keterampilan fisik nmemang
sangat bermanfaat untuk mencapai tugas ini.
c. Dasar psikologis
Mulai muncul hasrat untuk berdiri sendiri.

6. Memilih dan menyiapkan lapangan kerja


a. Hakikat tugas
Memilih pekerjaan yang memerlukan kemampuan,
serta mempersiapkannya.
b. Dasar biologis
Ukuran dan kekuatan badan sudah cukup kuat dan
tangkas untuk menyiapkan diri memperoleh suatu
lapangan pekerjaan.
c. Dasar psikologis
Individu memiliki minat yang tertuju pada pemilihan
dan persiapan lapangan pekerjaan.

7. Persiapan untuk memasuki pekerjaan dan kehidupan


berkeluarga.
a. Hakikat tugas
Mengembangkan sikap yang positif terhadap kehidupan berkeluarga, khusus
untuk gadis, memperoleh pengetahuan pengalaman yang penting bagi
pengelolaan rumah dan pengurusan anak.
b. Dasar biologis
Hasil kematangan seks yang normal adalah ketertarikaan antara jenis kelamin,
ketertarikan ini menjadi dasar perkawinan.
c. Dasar psikologis
Sikap remaja terhadap perkawinan variabilitasnya besar, ada yang
menunjukkan rasa takut, ada pula yang menunjukkan sikap bahwa
perkawinan adalah sebagai sesuatu kebahagiaan hidup.

BIDANG PENGEMBANGAN DIRI

ASPEK
1. Pribadi

TUJUAN

MATERI

1. Mengamalkan nilai-nilai keimanan dan


ketaqwaan kepada Tuhan YME.
2. Memiliki pemahaman ttg irama kehidupan
yg bersifat fluktuatif (antara anugrah dan
musibah) dan mampu meresponnya dg
positif.
3. Memiliki pemahaman dan penerimaan
diri secara objektif dan konstruktif
4. Memiliki sikap respek thd diri sendiri
5. Dapat mengelola stress
6. Mampu mengendalikan diri dari perbuatan
yang diharamkan agama
7. Memahami perasaan diri dan mampu
mengekspresikannya secara wajar
8. Memiliki kemampuan memecahkan
masalh
9. Memiliki rasa percaya diri
10. Memiliki mental yang sehat

1. Hakikat dan Fungsi Agama


bagi Kehidupan Manusia
2. Makna syukur dan sabar
3. Konsep diri dan
Pengembangan diri secara
efektif
4. Kematangan emosional
5. Pengelolaan stress
6. Bahayanya
miras,narkoba,dan free sex
(AIDS)
7. Pemecahan masalah
8. Membangun kepercayaan
diri
9. Kesehatan mental

34

ASPEK

TUJUAN

MATERI

2.
Sosial

1. Memiliki kemampua n
berinteraksi sosial secara wajar
dan positif (bersilaturahim)
dengan orang lain.
2. Memiliki sikap-sikap sosial yang
positif dalam kehidupan
bermasyarakat.
3. Memiliki pemahaman tentang
etika pergaulan.
4. Memiliki kemampuan untuk
menghindar dari situasi konflik
dengan orang lain (seperti
permusuhan, perkelahian, atau
tawuran).
5. Dapat berpartisipasi aktif dalam
menciptakan lingkungan yang
bersih, tertib, dan aman.
6. Memiliki sikap positif terhadap
pernikahan dan hidup
berkeluarga.

1. Hikmah
bersilaturahim
2. Pengembangan
Sikap-sikap sosial
(empati, altruis,
toleran, kooperatif
/kolaboratif)
3. Etika pergaulan
(sopan-santun
/tatakrama) dalam
bergaul
4. Bahayanya
tawuran
5. Memelihara
lingkungan hidup
yang nyaman
6. Nilai-nilai
pernikahan dan
hidup
berkeluarga
35

ASPEK

TUJUAN

3.
Belajar
/Akade
mik

1. Memiliki sikap dan kebiasaan


belajar yang positif.
2. Memiliki motivasi yang tinggi
untuk belajar sepanjang hayat
3. Memiliki keterampilan belajar
yang efektif.
4. Memiliki keterampilan untuk
menetapkan tujuan dan
perencanaan belajar/pendidikan.
5. Memiliki kesiapan mental dan
kemampuan untuk menghadapi
ujian.
6. Memiliki keterampilan membaca
buku.

MATERI
1.

2.

3.

4.

5.

Pengembangan
sikap dan
kebiasaan
belajar
Pengembangan
motivasi
belajar
Keterampilan
belajar yang
efektif
Kiat-kiat
menghadapi
ujian
Keterampilan
membaca buku

36

ASPEK
4. Karir

TUJUAN
1.
2.

3.
4.

5.
6.
7.
8.

Memiliki pemahaman tentang


sekolah-sekolah lanjutan.
Memiliki pemahaman bahwa
studi merupakan investasi
untuk meraih masa depan.
Memiliki pemahaman tentang
kaitan belajar dengan bekerja.
Memiliki pemahaman tentang
minat dan kemampuan diri
yang terkait dengan
pekerjaan.
Memiliki kemampuan untuk
membentuk identitas karir.
Memiliki sikap positif terhadap
pekerjaan.
Memiliki sikap optimis dalam
menghadapi masa depan.
Memiliki kemauan untuk
meningkatkan kemampuan
yang terkait dg pekerjaan.

MATERI
1. Sekolah-sekolah
lanjutan
2. Kaitan belajar
dengan bekerja
3. Pemahaman
potensi diri
4. Identitas karir
5. Hikmah bersikap
optimis dalam
kehidupan
6. Macam-macam
kursus

37

PENGEMBANGAN DIRI
DINAMIKA PROAKTIF
MEMATUHI ATURAN MAIN
KOMITMEN SEPENUH HATI

NIAT BAIK DAN KEJUJURAN

Tidak menyemai dan


menumbuhkan penyakit hati
Pr
a

Pe
sa m
i,
k
ng ar
g
n
ah
k
De ri,
K
a
,
,
I
g
a
B
n
sa
o ,
ur
b
r
m ah
,
uk
o
S rak k,
,
e
a
S
s
u
r
Pe

Tidak tergoda ajakan


Iblis

KERANGKA
KERJA :
MEMBIMBING

PENGANTAR

FILOSOFI DASAR
PENDIDIKAN MODERN

PAHAMI ANAK SEBAGAI MANA ADANYA


PAHAMI PERKEMBANGAN NYA
PAHAMI KEBIASAAN KEBIASAAN NYA
PAHAMI KEKUATAN DAN KELEMAHAN NYA
PAHAMI MINAT DAN MOTIVASI NYA
PAHAMI CARA DAN GAYA KOMUNIKASI NYA

BERIKAN YANG MENJADI HAK HAK NYA

JADIKAN ANAK SUBJEK PENDIDIKAN

ANAK BERTANGGUNG JAWAB


TERHADAP DIRINYA SENDIRI

Perilaku Konselor yang efektif


Perilaku Verbal

Menggunakan kata-kata yang dapat


dipahami klien
Memberikan. refleksi dan penjelasan
terhadap pemyataan klien
Penafsiran yang baik/sesuai
Membuat kesimpulan-kesimpulan
Merespon pesan utama klien
Memberi dorongan minimal
Memanggil klien dengan nama panggilan
atau anda'
Memberi informasi sesuai keadaan
Menjawab pertanyaan tentang diri
kortselor
Menggunakan humor secara tepat untuk
menurunkan ketegangan
Tidak menilai klien
Membuat pemahaman yang tepat tentang
pemyataan klien
Penafsiran yang sesuai dengan situasi

Perilaku Non Verbal

Nada suara disesuaikan dengan


klien (umumnya sedang, tenang)
Memelihara kontak mata yang baik
Sesekali menganggukkan kepala
Wajah yang bersemangat
Kadang-kadang memberi isyarat
tangan
Jarak dengan klien relatif dekat
Ucapan tidak terialu cepat/lambat
Duduk agak condong kearah klien
Sentunan (touch) disesuaikan
dengan usia klien dan budaya lokal
Air muka ramah dan senyum

Perilaku Konselor yang tidak efektif


Perilaku Verbal

Memberi nasehat
Menceramahi
Bersifat menentramkan klien
Menyalahkan klien
Menilai klien
Membujuk klien
Mendesak klien
Terus-terusan menggali dan bertanya
terutama dengan bertanya mengapa
Selalu mengarahkan klien
Sering menuntut/meminta kepada klien
Sikap merendahkan klien
Penafsiran yang berlebihan
Menggunakan kata-kata yang tidak
dimengerti
Menyimpang dari topik
Sok intelektual
Analisis yang berlebihan
Bercerita mngenai diri terlalu banyak

Perilaku Non Verbal

Membuang pandangan/melengah
Duduk menjauh dari klien
Senyum menyeringai/senyum sinis
Menggerakkan dahi
Cemberut
Merapatkan mulut
Menggoyang-goyangkan jari
Gerak-gerak isyarat yang
mengacaukan
Menguap
Menutup mata, atau mengantuk
Nada suara tidak menyenangkan
Berbicara If terlalu cepat atau
perlahan

ANDAIKAN TAK BISA MENJADI


MATAHARI YANG MENERANGI
SELURUH PERMUKAAN BUMI
INI
JADI KUNANG-KUNANG
KECILPUN JADILAH
SERIBU KUNANG-KUNANG
MUNGKIN TAK BISA
MENERANGI BUMI, TETAPI
BISA MEMBERI SEDIKIT
CAHAYA BAGI KEGELAPAN

BK POLA 17 PLUS
WAWASAN BK
(Pengertian, Tujuan, Funggsi, Prinsip, dll tentang BK)

BP. PRIBADI

BP. SOSIAL

BP. KEHIDUPAN
BERKELUARGA

BP. BELAJAR

BP. KARIR

BP. KEHIDUPAN
KEBERAGAMAAN

9 JENIS LAYANAN

9 JENIS
LAYANAN
ORIENTASI

BIMB.
KELP.

INFORMASI

PENEMP./
PENYAL.

KONS.
KLP

PEMBEPENG.
LAJARAN
KONTEN

KONSULTASI

6 KEGIATAN PENDUKUNG

KONS.
PER.

MEDIASI

KEGIATAN
PENDUKUNG

INSTRUMENTASI

KONFRENSI
KASUS

ALIH TANGAN
KASUS

HIMPUNAN
DATA

KUNJUNGAN
RUMAH

TAMPILAN
KEPUST.

Format Individual
Format Kelompok
Format
Layanan /
Kegiatan

Format Klasikal

Format Lapangan

Format Politik

PROGRAM PELAYANAN
BK
Program Tahunan
Program Semesteran
Program Bulanan
JENIS
PROGRAM

Program Mingguan
Program Harian

PENUGASAN PENGASUHAN PESERTA


DIDIK
KEPADA KONSELOR
SEKOLAH/MADRASAH : .............
KELAS
: ...............

No.

Kelas

TAHUN AJARAN :
KONSELOR
: Asti Cantika

Jumlah Siswa

Keterangan

1.

14

Masuk pagi

2.

27

Masuk pagi

3.

26

Masuk pagi

4.

28

Masuk pagi

Jumlah
Kota Sahabat, 10 Juli 2009
Kepala Sekolah/Madrasah
Ttd
Bambang Budi Sentosa

PELAKSANAAN
KEGIATAN
a. Di dalam jam pembelajaran
sekolah/madrasah
-Kegiatan Tatap Muka:
- Kegiatan Tidak tatap Muka:

b. Di luar jam pembelajaran


sekolah/madrasah
Kegiatan tatap muka:
L Orintasi, Konseling Perorangan,
Bimbingan Kelompok, Konseling
Kelompok, Mediasi

Kegiatan dicatat dalam Lapelprog


Volume dan waktu pelaksanaan
kegiatan setiap minggu diatur
konselor dengan persetujuan
pimpinan sekolah/madrasah

VOLUME KEGIATAN MINGGUAN


PELAYANAN BK
Volume kegiatan mingguan konselor disusun dengan
memper-hatikan :
a. Peserta didik yang diasuh seorang konselor: 150
orang
b. Jumlah jam pembelajaran wajib
: sesuai
peraturan yang berlaku
c. Satu kali kegiatan layanan atau pendukung
:2
jam pembelajaran
konseling ekuivalen dengan
2. kegiatan mingguan seorang konselor minimal berupa
9 kali kegiatan (layanan atau pendukung)
3. Semua kegiatan secara langsung ditujukan kepada
seluruh peserta didik (150 orang) yang diasuh
konselor.
4. Semua kegiatan diselenggarakan di dalam
1.

SPEKTRUM
PELAYANAN MENYELURUH

Pelayanan Dasar
Pelayanan Pengembangan
Pelayanan Teraputik
(Konseling)

PELAYANAN DASAR
1. Pemenuhan kebutuhan fisik
- makanan
- perlindungan
- kesehatan
2. Hubungan sosio-emosional:
- hubungan antar individu,
- komunikasi sosial
- asuhan

PEMENUHAN KEBUTUHAN FISIK


Gizi : makan, minum, vitamin cukup
Udara : segar
Pakaian : bersih, minimal cukup
Tempat tinggal : bersih,
menyegarkan, privasi
Kesehatan : pencegahan dan
pelayanan
Olahraga, rekreasi : kesempatan dan
fasilitas

HUBUNGAN SOSIOEMOSIONAL

Penerimaan
Penghormatan dan kasih sayang
Kesopanan, kesantunan, dan kelembutan
3-M: mendengar, memahami, merespon
Suasana kondusif-permisif
Penguatan (reinforcement)

Perlindungan

B. PELAYANAN PRA-KONSELING
3. Kegiatan sehari-hari yang menyenangkan
- nyaman
- menarik
- tidak memberatkan
4. Pengembangan potensi dan masa depan:
- pengembangan lingkungan
- pemberian kesempatan
- pengembangan potensi

Umum: Fasilitas KES

Lingkungan
aman
Kelengkapan
Suasana
Dinamika
Antisipasi

udara segar, cahaya terang, suasana

:
cukup, mudah diakses dan digunakan
:
harmonis, bersahabat, melayani
: memberi kesempatan, mendorong, menguatkan
: pencegahan, sebaya, kolaborasi
significant persons

PROSES
PEMBIMBINGAN/PEMBELAJARAN
YANG MENYENANGKAN:
Suasana hangat dan akrab
Aktual dan langsung
Konkrit dan transparan
Praktis dan berguna
Sederhana dan mudah dipahami
Menantang dan merangsang

C.PELAYANAN TERAPUTIK
5. Layanan konseling teraputik
- identifikasi masalah
- prognosis-diagnosis
- jenis-jenis layanan konseling
- layanan khusus dan alih
tangan kasus

Bimbingan Klasikal

Home room : Klp siswa di sekolah yg saling


berinteraksi non formal untuk mengatasi masalah

Diskusi Kelompok:
Pengajaran Bimbingan: Menggunakan sistem
klas untuk menyampaikan materi bimbingan
Kelompok Kerja: Klp siswa untuk tujuan BK dan
lebih pada preventif
Pengajaran Perbaikan:
Sosio dan Psikodrama:
Ceramah Bimbingan
Karya Wisata
Organisasi Kesiswaan: Penggunaan Org siswa
untuk penyampaian program BK

C
B
A

3
2
1

Teraputik
PraKonseling
Dasar

TINGKAT DAN TUNTUTAN


PELAYANAN

Spektrum Pelayanan Konseling


1. Paradigma, visi dan misi
2. Pengertian, tujuan, fungsi,
prinsip, asas, dan
landasan
3. Bidang layanan
4. Jenis layanan dan kegiatan
pendukung
5. Kode etik

Penjelasan Peran
Konselor
kepada

1. Peserta didik
2. Pimpinan lembaga
3. Sejawat pendidik
4. Orang tua
5. masyarakat

HAL-HAL NEGATIF YANG


PERLU

Diwaspadai
1. Asas kerahasiaan
2. Peta kelas
3. Pemberian label
4. Polisi sekolah (tilang, razia, cari
pencuri)
5. Surat perjanjian
6. Ruang dan suasana kerja (bukan
sistem TU)

Pengembangan
Profesionalisme
1. Laporan dan
pengawasan
2. Diskusi profesional
3. Pendidikan dalamjabatan
4. Sertifikasi
5. Organisasi Profesi

KONSELOR
di sekolah mantap,
di luar sekolah sigap,
di mana-mana siap

Dambaan Klien
You raise me up
to more than I can
be
Kau tegakkan
daku
lebih dari

DI DALAM PROSES BK..


Segalanya berbicara : apa
yang Anda katakan dan
bagaimana cara
mengatakannya

Bahasa Positif
Pemakaian bahasa yang positif membantu Siswa
Memahami permasalahan

Jangan Langsung menyalahkan


Gunakan kata dengan keyakinan atau
ketegasan
Fokus pada masalah perilaku bukan
seluruh Karakter Siswa

BAHASA TUBUH
Bahasa tubuh yang sesuai akan menghidupkan dan mengefektifkan
proses Bimbingan Konseling

Hindari gerakan negatif


Hindari ekspresi negatif
Gunakan gerakan deskriptif
Perhatikan reaksi Siswa
Ekspresi wajah positif

BEBERAPA CONTOH EKSPRESI TUBUH


/Gestures.

(Budaya Amerika)

1. Kepala tegak artinya percaya diri, harga


diri, berani.
2. Kepala tunduk, kerendahan hati
(humility), pengunduran diri
(resignation), rasa bersalah (guilt),
kepatuhan (submission).
3. Memegang hidung ; cemas (anxiety),
ketakutan untuk tampil (demam
panggung/stage frigate) didepan umum.
4. Kerdipan mata yang cepat);
mengandung makna sedang berpikir,
keraguan, sulk mencari jawaban.
5. Batuk buatan; kritik, meragukan, heran,

6. Bersiul, bernyanyi kecil; genuine,


percaya diri.
7. Menekan-nekan kepala dengan tangan ;
mengalami banyak kesukaran,
keputusasaan, ketakberdayaan.
8. Menempatkan kepala diantara dua
telapak tangan ; Bosan
9. Meletakkan telunjuk di sisi hidung ;
keadaan sedih, kepayahan/kelelahan,
semadi. kecurigaan.
10. Menutup lubang hidung dengan jari);
jijik.
11. Menutup telinga dengan jari-jari); tidak
mau mendengarkan.

14. Menyilangkan lengan di dada ; Percaya diri,


Pamer, Angkuh.
15. Tangan diulurkan ; minta perhatian, surprise
alami, berkah (menurut Gereja).
16. Membentuk cincin dengan jari); persatuan,
kepuasan.
17. Menggosok-gosokkan ibu jari dan jari tengah);
mencari solusi.
18. Menggosok-gosok jari atau buku jari ; frustrasi,
agresi, permusuhan (hostility).
19. Mempermainkan cincin dan tas tangan ;
menghilangkan ketegangan, konflik, dan
keraguan dalam mengambil keputusan.
20. Menyembunyikan tangan ; menekan kebiasaan
jelek seperti onani.

BUDAYA INDONESIA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Membelalakkan mata; marah, terkejut,


menentang, heran.
Muka merah; malu, menahan marah.
Dahi dikerutkan, mata agak terpejam;
menghadapi kesukaran.
Menggosok-gosok mata; menghadapi
kesukaran, berpikir.
Menggaruk-garuk kepala; menaham malu,
kesal.
Memegang kepala dengan dua tangan sambil
tertunduk; kecewa, konflik, stres, keadaan
pelik menekan.
Telinga merah; menahan malu, marah.
Menggoyang-goyang kaki saat duduk;

DUNIA, HARI INI ANAKKU MULAI SEKOLAH


(Abraham Lincoln)
Dunia, bimbinglah anakku, Ia mulai sekolah hari ini !
Semuanya akan menjadi asing dan baru baginya
Dan saya harap anda akan memperlakukannya dengan lembut
Sampai sekarang engkau lihat, ia adalah raja yang berkuasa
Ia telah menjadi atasan dirumah
Saya selalu berada di dekatnya untuk menyembuhkan luka-lukanya dan saya akan
selalu membantu menenangkan perasaan-perasaannya.
Tetapi sekarang semuanya akan berubah.
Pagi ini ia akan melangkah kemuka, melambaikan tangan dan memulai
petualangan besar yang mungkin akan berupa perang, tragedi bahkan
penderitaan.
Untuk hidup di dunia ini diperlukan kepercayaan dan cinta serta keberanian.
Maka dunia saya berharap anda akan menggandeng tangan kecilnya dan
mengajarkan hal-hal yang harus ia ketahui.
Ajarilah ia tetapi dengan lembut, jika bisa
Saya tahu ia harus belajar bahwa tidak semua orang bersikap adil-bahwa tidak
semua pria dan wanita adalah baik.
Ajarilah ia bahwa pada semua orang jahat, ada seorang pahlawan, bahwa pada
semua musuh ada seorang teman.
Biarkan ia belajar sejak dini bahwa orang yang suka menggertak adalah paling
mudah menjilat.

Berikanlah ia waktu yang tepat untuk merenungi misteri yang abadi


dari burung-burung dilangit, lebah disiang hari
Dan bunga-bunga dibukit yang hijau
Ajarilah ia bahwa gagal adalah jauh lebih terhormat daripada menipu.
Ajarilah ia untuk memiliki keyakinan pada gagasan-gagasannya
sendiri, meskipun setiap orang mengatakan bahwa gagasangagasannya salah.
Cobalah memberikan kekuatan pada anak saya untuk tidak mengikuti
pergaulan, ketika semua orang mengikuti arus.
Ajarilah ia untuk mendengarkan orang lain, tetapi menyaring yang ia
dengar dengan saringan kebenaran dan hanya menyerap hal-hal
yang baik.
Ajarilah ia dengan lembut, Dunia, tetapi jangan memanjakannya,
karena hanya pengujian dengan apilah yang menghasilkan baja yang
berkualitas. Ini adalah permintaan besar dunia,
tetapi marilah kita lihat apa yang dapat engkau lakukan.
Ia adalah anakku, anak yang manis.

Matur Nuwun

Selamat bekerja

Sampai jumpa lagi

Anda mungkin juga menyukai