EKLAMPSIA
Rahmania Noor Adiba
Pembimbing: dr. Triadi, Sp.OG
Rumah Sakit Umum Daerah Petala Bumi,
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. C
Usia
: 20 tahun
Alamat
: Pekanbaru
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 02-12-2013
No. RM
: 15.81.02
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien masuk melalui IGD pada pukul 06.25 WIB
mengaku hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 40 minggu datang dengan keluhan
sakit kepala sejak 7 jam sebelum masuk RS. Sakit
kepala dirasakan berdenyut dan makin memberat.
Keluhan disertai dengan nyeri pada ulu hati.
Pandangan mata tidak kabur. Pasien juga
mengatakan ada rasa mulas yang menjalar ke ariari dirasakan hilang timbul tapi tidak sering. Tidak
ada keluhan keluar air-air maupun lendir darah
yang keluar dari jalan lahir. Gerak janin dirasakan
aktif. Selama kehamilan pernah kontrol kebidan
sebanyak 1 kali (beberapa hari sebelum masuk RS)
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Alergi (-)
Asthma (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
TD
: 150/90 mmHg
Suhu : 37,20C
RR
: 20x/menit
Nadi
: 100x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
Kepala
: Normocephal,
Konjungtiva anemis -/-, Sklera ikterik
-/Thorax
:
Pulmo : Bunyi nafas vesikuler +/+,
wheezing -/-, rhonki -/Cor
: BJ I & II reguler, gallop (-),
murmur (-)
Abdomen : Cembung, Striae (+), Nyeri
tekan epigastrium (+)
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS OBSTETRI
Leopold I : TFU 4 jari dibawah processus
xiphoideus
Leopold II : Puki memanjang
Leopold III: Presentasi kepala
Leopold IV : Bagian terendah janin sudah
masuk PAP
VT : Portiotebal lunak, pembukaan tidak
ada, penurunan kepala di
Hodge I,
Blood slim (-), ketuban (+)
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urin Rutin : Protein urin (++++)
DIAGNOSA KERJA
Ibu : G1P0A0 Hamil 41 minggu
dengan Pre Eklampsia Berat
dengan Impending Eklampsi
Janin : Tunggal hidup Intrauterine
dengan Presentasi Kepala
PENATALAKSANAAN
Non-Medikamentosa :
Stabilisasi dan observasi Keadaan umum
dan TTV pasien
Observasi Kemajuan Persalinan
Observasi tanda gawat janin
Medikamentosa
:
Terapi IGD:
O2 nasal kanul 3 liter/menit
IVFD D5% + MgSO4 40% 20 cc
FOLLOW UP
Tanggal 02/12/2013
Pukul 09.30 Pasien masuk ruang OK
untuk persiapa SC
Pasien sempat mengalami
kejang sebelum
operasi dimulai
Pukul 09.55 Bayi lahir, langsung
menangis
Jenis kelamin : Laki-laki
BB
: 2800 gram
PB
: 49 cm
FOLLOW UP
Tanggal 02/12/2013 (ICU)
S: Sakit kepala, mual, nyeri pada luka operasi
O:
KU/Kesadaran : TSS, CM
TD
: 106/64 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi: 90 x/menit
Suhu : 36,5C
A : P1A0 Post SC Hari ke-I + Eklampsia
P:
Terapi Nonfarmakologis
Stabilisasi KU dan TTV
Diit TKTP
FOLLOW UP
Tanggal 02/12/2013 (ICU)
Terapi Farmakologis:
IVFD RL 60 cc/jam
IVFD D5% + MgSO4 40 % 20 cc 20 tpm
Cefotaxime 2 x 1 Gentamisin 2 x 1
Alinamine F 2 x 1 Profenid 2 x 1
Panadol 500 mg (extra)
Koktail
2 mg/jam
-Ondansetron II amp
- Ketorolac
II amp
- Fentanil
IV amp
Miloz (midazolam) 3 cc/jam
FOLLOW UP
Tanggal 03/12/2013
Pukul 17.15 Pasien kembali ke bangsal
kebidanan
S: Sakit kepala sudah berkurang
O:
KU/Kesadaran : TSS, CM
TD : 108/55 mmHg
RR : 23x/menit
Nadi: 72 x/menit
Suhu : 36,5C
A : P1A0 Post SC Hari ke-II + Eklampsia
P:
Terapi Nonfarmakologis
Stabilisasi KU dan TTV
FOLLOW UP
Tanggal 03/12/2013
Terapi Farmakologis:
IVFD RL 60 cc/jam
IVFD D5% + MgSO4 40 % 20 cc 20 tpm
Cefotaxime 2 x 1 Gentamisin 2 x 1
Alinamine F 2 x 1 Profenid 2 x 1
Panadol 500 mg (extra)
ISDN
3x1
FOLLOW UP
Tanggal 04/12/2013
S: Sakit kepala (-)
O:
KU/Kesadaran : TSS, CM
TD : 130/90 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi: 80 x/menit
Suhu : 36,4C
A : P1A0 Post SC Hari ke-III + Eklampsia
P:
Terapi Nonfarmakologis
Stabilisasi KU dan TTV
Diit TKTP
Mobilisasi
FOLLOW UP
Tanggal 04/12/2013
Terapi Farmakologis:
Ciprofloxacin
2x
Metronidazol
3x
Asam Mefenamat 3 x
Vit. B Complex
2x
500 mg
500 mg
500 mg
1 tablet
FOLLOW UP
Tanggal 05/12/2013
S: Keluhan (-)
O:
KU/Kesadaran : TSS, CM
TD : 180/100 mmHg
RR : 20x/menit
Nadi: 80 x/menit
Suhu : 36,7C
A : P1A0 Post SC Hari ke-IV + Eklampsia
P:
Terapi Nonfarmakologis
Stabilisasi KU dan TTV
Diit TKTP
Mobilisasi
FOLLOW UP
Tanggal 05/12/2013
Terapi Farmakologis:
Amlodipin
1 x 10 mg
Captopril
3 x 25 mg
Ciprofloxacin
2 x 500 mg
Metronidazol
3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Vit. B Complex
2 x 1 tablet
FOLLOW UP
Tanggal 06/12/2013 Pasien Pulang
S: Keluhan (-)
O:
KU/Kesadaran : TSS, CM
TD : 130/80 mmHg
RR : 18x/menit
Nadi: 88 x/menit
Suhu : 36,9C
A : P1A0 Post SC Hari ke-V + Eklampsia
P:
Terapi Nonfarmakologis dan Farmakologis
dilanjutkan
PEMBAHASAN
DEFINISI
Preeklampsia gangguan multisistem
idiopatik yang spesifik
pada
kehamilan dan nifas. Definisi klasik
preeklampsia meliputi 3 elemen:
Tekanan darah yang
menetap 140/90 mmHg
pada wanita yang
sebelumnya normotensif
Onset baru proteinuria
protein urine > 300 mg/24
jam atau +1 pada
urinalisis
Onset baru edema yang
bermakna
PREEKLAMPSI BERAT
Bila ditemukan satu atau dua gejala sbb:
TD sistolik 160 mmHg dan TD diastolik 110 mmHg.
Proteinuria lebih 5 gr/24 jam atau 4+ dalam
pemeriksaan kualitatif.
Oliguria (produksi urin < 500cc/24 jam).
Kenaikan kreatinin plasma.
Gangguan visus dan serebral; penurunan kesadaran,
nyeri kepala, skotoma dan pandangan kabur.
Nyeri epigastrium.
Edema paru-paru dan sianosis
Hemolisis mikroangipatik
Trombositopenia berat <100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dengan cepat
Gangguan fungsi hepar: peningkatan kadar alanin dan
aspartate aminotransferase
PREEKLAMPSI BERAT
Tanpa Impending
Eklampsi
Dengan
Impending
Eklampsi
Nyeri Kepala Hebat
Gangguan Visus
Muntah-muntah
Nyeri Epigastrium
Kenaikan progresif
tekanan darah
DEFINISI
Eklampsia Preeklampsia
yang disertai
dengan
kejang-kejang dan/atau
koma.
Source: aacc.org
Source: ebmed.net
PENATALAKSANAAN
PREEKLAMPSIA
Sikap terhadap
penyekitnya
Terapi medisinalis
Sikap terhadap
kehamilannya
Manajemen
Aktif/agresif
PEMBERIAN ANTIHIPERTENSI
Source: ebmed.net
PEMBERIAN ANTIHIPERTENSI
Diberikan : bila tensi 180/110 atau
MAP 126
Lini Pertama :
Nifedipin
Dosis : 10-20 mg per oral
Boleh diulangi setelah 30 menit; maksimum
120 mg/24 jam
Anjuran pemberian peroral, mencegah efek
vasodilatasii yang sangat cepat
Lini Kedua :
Sodium Nitroprusside
PEMBERIAN ANTIKEJANG
MgSO4
Pilihan utama sebagai pencegahan dan
pengobatan kejang pada preeklampsia
atau eklampsia
SUMBER
REGIMEN
1.Prichar Intermiten
d, 1955
t
1957
intramusc
ular
injection
Preeklam
si
Eklampsi
MAINTENANC DIHENTIK
LOADING DOSE
E DOSE
AN
24 jam
pasca
persalinan
10 g IM
1) 4g 20% IV;
1g/menit
2) 10g 50% IM:
Kuadran atas sisi
luar kedua bokong
- 5g IM bokong
kanan
- 5g IM bokong kiri
3) Ditambah 1.0
5g 50% tiap
4-6 jam
bergantian
salah satu
bokong
5g 50% tiap
4-6 jam
Bergantian
salah satu
bokong
(10 g MgSO4
IM dalam
2-3 jam
MAINTEN
DIHENT
ANCE
IKAN
DOSE
2.
Contino
Zuspa
us
n,
Intrave
1966
nous
Injectio
n
Preekl
amsi
Tidak ada
1 g/jam IV
SUMBE REGIME
R
N
3.
Contino
us
Sibai,
1984 Intraven
ous
Injection
Preekl
amsiEklam
psi
SUMBE
R
4.
Magpie
Trial
Colabor
ative
Group,
2002
REGIM
EN
Sama
denga
n
Pritcha
rd
regime
n
Source: ebmed.net
MANAJEMEN AKTIF
Indikasi Ibu
Indikasi Janin
Usia
Kehamilan
37 minggu
Ada tandatanda
impending
eklampsia
Kegagalan
terapi pada
perawatan
konservatif
Diduga terjadi
Indikasi
Laboratorik
Adanya tandatanda
Sindroma
HELLP
khususnya
menurunnya
trombosit
dengan cepat.
MANAJEMEN EKLAMPSIA
Manajemen dasar utama
terapi suportif
Stabilisasi fungsi vital ABC
Tujuan utama
Mencegah dan menghentikan kejang
Mengatasi hipoksemia dan asidemia
Mencegah trauma
Mengendalikan tekanan darah
khususnya pada saat krisis hipertensi
Mencapai stabilisasi ibu seoptimal
PENCEGAHAN
Non-medikamentosa
ANC teratur
Diit rendah garam tidak terbukti
mencegah terjadinya preeklampsia
Suplemen : Omega-3 PUFA, antioksidan,
zinc, magnesium, kalsium
Medikamentosa
Antihipertensi tidak terbukti mencegah
terjadinya preeklampsia
Kalsium : 1.500 2.000 mg/hari pada
resti
DAFTAR PUSTAKA
Pangemanan Wim T. Komplikasi Akut Pada Preeklampsia. Palembang. Universitas
Sriwijaya. 2002
Universitas Sumatra Utara. Hubungan Antara Peeklampsia dengan BBLR. Sumatera
Utara. FK USU. 2009
Hartuti Agustina, dkk. Referat Preeklampsia. Purwokerto. Universitas Jendral
Sudirman. 2011
Simona Gabriella R. Tugas Obstetri dan Ginekologi, Patofisiologi Preeklampsia.
Maluku. Universitas Pattimura. 2009
Dharma Rahajuningsih, Noroyono Wibowo dan Hessyani Raranta. Disfungsi Endotel
pada Preeklampsia. Jakarta. Universitas Indonesia. 2005
Anonim. Hipertensi Dalam Kehamilan. (Cited at may, 17 2012) (update on 2005).
Available From http://www.scribd.com
Universitas Sumatra Utara. Preeklampsia. Sumatera Utara. FK USU. 2007
Prawirohardjo Sarwono dkk. Ilmu Kebidanan, Hipertensi Dalam Kehamilan. Jakarta. PT
Bina Pustaka. 2008.
Kusumawardhani, dkk. Pre Eklampsia Berat Dengan Syndrom Hellp, IntraUterine
Fetal Death , Presentasi Bokong, Pada Sekundigravida Hamil PretermBelumDalam
Persalinan. Universitas Negri Surakarta. 2009
TERIMA KASIH