Anda di halaman 1dari 127

KAJIAN KINERJA PERSIMPANGAN TIDAK BERSIGNAL

PADA PERSIMPANGAN JALAN SOEKARNO-HATTAJENDRAL SUDIRMAN-JALAN CUT NYAK DIEN

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi


Syarat untuk menempuh ujian sarjana Teknik Sipil

Disusun oleh:

RIZKY MUFTY AQSHA


04 0404 093

SUB JURUSAN STRUKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

ABSTRAK

Masalah lalu lintas sering dijumpai di kota kota besar, contohnya kota Binjai.
Masalah kemacetan dan kesemberautan lalu lintas sering terjadi pada persimpangan
jalan, khususnya pada persimpangantidak bersignal, persimpangan Jl. SoekarnoHatta Jl.Jendral Soedirman Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai. Hal ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor yaitu semakin meningkatnya volume lalu lintas dan banyaknya
para pengendara tidak mematuhi peratuaran lalu lintas.
Menganalisa kapasitas dan tingkat kinerja suatu simpangan tidak bersignal
maka dilakukan data data dari lapangan, berupa data geometrik simpang (lebar tiap
kaki simpang), jenis dan jumlah kendaraan yang melintasi persimpangan setelah
dikalilkan deng angka ekivalensi dari masing masing kendaraan, sehingga diperoleh
keseragaman dalam satuan mobil penumpang (SMP). Kemudian dihitung kapasitas
dan tingkat kinerja persimpangan yang meliputi derajat kejenuhan, dan tundaan
simpangan dengan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997).
Hasil analisa yang diperoleh, nilai kapasitas (C) dari ketiga hari pengamatan,
nilai terbesar yaitu 3533,24 smp / jam pada hari rabu pukul 16.00 18.00 WIB,
derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,563 pada hari selasa pukul 16.00 18.00 WIB, dan
tundaan simpangan sebesar 10,175 det / smp pada hari selasa pukul 16.00 18.00
WIB. Maka diperoleh kapasitas pada persimpangan Jl. Soekarno-Hatta Jl.Jendral
Soedirman Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai tidak layak menampung volume lalu
lintas, karena melebihi dari kapasitas dasar persimpangan. Untuk menanggulangi
kemacetan pada persimpangan maka perlu dibuat rambu lalu lintas berupa lampu
signal.
i
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT yang senantiasa selalu
menyertai dan memberikan rahmat Nya dalam pengerjaan tugas akhir ini.
Sebagai tugas akhir, laporan penelitian dan pertanggungjawaban ini dapat
dikatakan sebagai prasyarat terakhir yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik dari Universitas Sumatera Utara. Karenanya ada campur tangan
banyak pihak yang telah membantu penyelesaian tugas ini. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati dan ketulusan saya hendak menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan. Ketua Departemen Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara.
2. Ir. Teruna Jaya. M.Sc. Sekretaris Departemen Teknik Sipil Universitas
Sumatera Utara.
3. Ir. Syahril Dulman. Dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu,

tenaga, dan pikiran dalam membantu pelaksanaan tugas akhir ini.


4. Segenap Staf Pengajar, serta pegawai Fakultas Teknik Departemen Teknik
Sipil Universitas Sumatera Utara.
5. Teman-teman yang telah ikut membantu survey.
Secara khusus, ungkapan terima kasih yang dalam tentunya, saya sampaikan
kepada segenap anggota keluarga, teristimewa kepada keluarga saya.

ii
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Di balik itu semua, disadari sepenuhnya bahwa tugas ini masih terdapat
kekurangan. Sehingga untuk perbaikan di masa yang akan datang kritik dan saran
diajukan agar dapat bermanfaat bagi perkembangan transportasi di Indonesia. Di lain
sisi, tugas ini juga bermanfaat bagi masyarakat transportasi dimana pun berada.
Terima kasih

Medan,

September 2008
Penulis

Rizky Mufty Aqsha

iii
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................

ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... iii


DAFTAR NOTASI........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi


BAB I. PENDAHULUAN
1.1.Umum .................................................................................................. 1
1.2.Latar Belakang Penelitian ..................................................................... 2
1.3.Permasalahan........................................................................................ 3
1.4.Batasan Masalah ................................................................................... 5
1.5.Metode Penulisan ................................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persimpangan Jalan ........................................................................... 7
2.1.1. Pengertian Persimpangan ................................................................ 7
2.2. Jenis Pertemuan Gerakan Persimpangan ............................................ 7
2.2.1. Memisah ........................................................................... 8
2.2.2. Bergabung......................................................................... 8
2.2.3. Berpotongan...................................................................... 9
2.2.4. Menyilang ......................................................................... 10
iv
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

2.3. Titik Konflik pada Simpang ............................................................................ 10


2.4. Tujuan Pengaturan Simpang .............................................................. 12
2.5. Jenis-Jenis Pengaturan Simpang ........................................................ 12
2.5.1. Pengaturan Simpang dengan Lampu Lalu Lintas ............... 12
2.5.2. Pengaturan Simpang tanpa lampu Lalu Lintas ................... 18
2.6. Rambu dan Marka ............................................................................. 18
2.6.1. Rambu Yield ..................................................................... 18
2.6.2. Lampu Stop ...................................................................... 19
2.6.3. Kanalisasi ......................................................................... 20
2.6.4. Bundaran .......................................................................... 21
2.7. Kondisi dan Karakteristik lalu lintas .................................................. 22
2.7.1. Karakteristik Kendaraan ................................................... 22
2.7.2. Karakteristik Geometrik .................................................... 23
2.7.3. Karakteristik Lingkungan .................................................. 25
2.7.4. Tingkat Pelayanan ............................................................. 26
2.8. Kapasitas Simpang Tidak Bersignal ................................................... 28
2.8.1. Analisa Operasianal .......................................................... 30
2.8.2. Langkah A : Data Masukan ............................................... 31
2.8.3. Langkah B : Kapasitas ...................................................... 35
2.8.4. Langkah C : Perilaku Lalu Lintas ...................................... 45
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Peninjauan Pelayanan ........................................................................ 51
3.2. Alat-Alat Survey................................................................................ 51
3.3. Cara Pengambilan Data ..................................................................... 52
v
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB IV. ANALISA DATA


4.1. Kapasitas dan Tundaan Pada Persimpangan ....................................... 56
4.2.Perhitungan Data Survey .................................................................... 56
4.3. Pembahasan ....................................................................................... 68
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ....................................................................................... 69
5.2. Saran ................................................................................................. 69
Diskusi Hasil ......................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR NOTASI

Kapasitas

Co

Kapasitas Dasar

Fw

Faktor penyesuaian lebar pendekat

FM

Faktor penyesuaian median jalan utama

FCS

Faktor penyesuaian ukuran kota

FRSU

Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping dan


kendaraan tak bermotor

FLT

Faktor penyesuaian belok kiri

FRT

Faktor penyesuaian belok kanan

FMI

Faktor penyesuaian rasio jalan minor

DS

Derajat kejenuhan

DT1

Tundaan lalu lintas simpang

DTMI

Tundaan lalu lintas jalan minor

DTMA =

Tundaan lalu lintas jalan utama

DG

Tundaan geometrik simpang

Tundaan simpang

QTOT =

Volume lalu lintas total

LV

Kendaraan ringan

HV

Kendaraan berat

MC

Sepeda motor

UM

Kendaraa tak bermotor

SMP

Satuan mobil penumpang


vii

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

emp

Ekivalen mobil penumpang

viii
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Gerakan Memisah .............................................................................. 8


Gambar 2.2. Gerakan Bergabung ........................................................................... 9
Gambar 2.3. Gerakan Berpotongan ........................................................................ 9
Gambar 2.4. Gerakan Menyilang............................................................................ 10
Gambar 2.5. Potensi Titik Konflik pada Simpang ................................................... 11
Gambar 2.6. Titik Konflik pada Simpang ............................................................... 14
Gambar 2.7. Rata-Rata Arus Terhadap Waktu........................................................ 17
Gambar 2.8. Rambu Yield...................................................................................... 19
Gambar 2.9. Rambu Berhenti ................................................................................. 19
Gambar 2.10. Simpang dengan Kanalisasi.............................................................. 20
Gambar 2.11. Tipe Simpang................................................................................... 24
Gambar 2.12. Diagram Alir Prosedur Analisa Operasional .................................... 30
Gambar 2.13. Variabel Arus Lalu Lintas ................................................................ 32
Gambar 2.14. Lebar Rata-Rata Pendekatan ............................................................ 36
Gambar 2.15. Rata-Rata Penyesuaian Pendekat Persimpangan ............................... 39
Gambar 2.16. Fakor Penyesuaian Belok Kiri .......................................................... 42
Gambar 2.17. Faktor Penyesuaian Belok Kanan ..................................................... 43
Gambar 2.18. Faktor Penyesuaian rasio Arus Jalan Minor ..................................... 45
Gambar 2.19. Tundaan Lalu Lintas Simpang VS Derajat Kejenuhan ...................... 47
Gambar 2.20. Tundaan Lalu Lintas Jalan Utama VS Derajat Kejenuhan ................ 48
Gambar 3.1. Sket Lokasi Survey ............................................................................ 54
Gambar 3.2. Lokasi Survey .................................................................................... 55
ix
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR TABEL

Tabel II.1. Kriteria tingkat pelayanan pada simpang tidak bersignal ....................... 26
Tabel II.2. Hubungan kapasitas dengan tingkat pelayanan ...................................... 28
Tabel II.3. Kelas ukuran kota ................................................................................. 33
Tabel II.4. Tipe Lingkungan jalan .......................................................................... 34
Tabel II.5. Kode tipe simpang ................................................................................ 37
Tabel II.6. Kapasitas dasar menurut tipe simpang ................................................... 38
Tabel II.7. Faktor penyesuaian median jalan utama ................................................ 40
Tabel II.8. Faktor penyesuaian ukuran kota ............................................................ 40
Tabel II.9. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan samping dan kendaraan
tidak bermotor ..................................................................................... 41
Tabel II.10. Faktor penyesuaian rasio jalan minor .................................................. 44
Tabel IV.1. Hasil rekapitulasi kapasitas dan tingkat kinerja simpangan .................. 67

x
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.A. Data arus lalu lintas


Lampiran 1.B. Data arus lalu lintas
Lampiran 1.C. Data arus lalu lintas
Lampiran 1.D. Data arus lalu lintas
Lampiran 1.E. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 1.F. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.A. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.B. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.C. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.D. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.E. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.F. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.G. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.H. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 2.I. Arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.A. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.B. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.C. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.D. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.E. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.F. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 3.G. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
xi
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Lampiran 3.H. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum


Lampiran 3.I. Data ekivalen arus lalu lintas maksimum
Lampiran 4.A. Data hambatan samping
Lampiran 4.B. Data hambatan samping
Lampiran 4.C. Data hambatan samping
Lampiran 5.A. Data frekuensi hambatan samping
Lampiran 5.B. Data frekuensi hambatan samping
Lampiran 5.C. Data frekuensi hambatan samping

xii
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Umum
Jalan raya merupakan salah satu prasarana bagi kelancaran lalu-lintas baik
disuatu kota maupun pedesaan atau daerah lainnya. Semakin pesatnya
pembangunan suatu daerah atau kota semakin ramai pula lalu-lintasnya. Hal ini
disebabkan karena meningkatnya pendapatan penduduk sehingga mampu
mempunyai kendaraan sendiri. Karena semakin meningkatnya jumlah kendaraan
di jalan raya akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang dapat mempengaruhi
kualitas dari pelayanan jalan tersebut. Kemacetan serta kesibukan lalu lintas itu
sering terjadi pada ruas jalan atau persimpangan jalan, terutama pada pagi hari
maupun

sore hari

dimana para pelajar, mahasiswa, pekerja serta pedagang

menuju tempat aktivitasnya masing-masing.


Salah satu bagian dari jalan raya yang dianggap perlu untuk dianalisa serta
dievaluasi

adalah

persimpangan.

Analisa

kapasitas

dan

evaluasi

pada

persimpangan merupakan hal yang penting dalam menilai karakteristik dan


seberapa besar tingkat pelayanan dari persimpangan tersebut. Sebab tingkat
pelayanan pada suatu persimpangan memberikan efek yang signifikan dalam
pengoperasian secara keseluruhan lalu lintas di persimpangan tersebut. Pada
persimpangan yang bersignal, distribusi waktu hijau selama konflik arus
kendaraan sangat mempengaruhi kapasitas serta pengoperasian persimpangan
1
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

tersebut. Faktor lain seperti lebar jalur, komposisi lalu lintas, kemiringan, serta
kecepatan juga mempengaruhi tingkat pelayanan pada persimpangan.
Untuk mengatasi hal ini sangat diperlukan suatu sistem cara pengaturan
lalu lintas dan prasarana jalan yang baik dan terutama disiplin berlalu lintas dan
setiap yang mempunyai kendaraan. Untuk hal ini pengaturan selalu dititik
beratkan pada persimpangan jalan, sehinggga persimpangan jalan harus terencana
dengan baik, hal ini akan memberikan keuntungan yang besar untuk kelancaran
berlalulintas, kegiatan setiap penduduk

akan terasa lebih lancar dan aman.

Dengan demikian kemacetan dan kecelakaan akan berkurang. Karena kegiatan


berlalulintas di jalan raya dengan baik, maka dengan sendirinya segala kegiatankegiatan yang dilakukan setiap penduduk akan berjalan dengan baik.

I.2. Latar Belakang Penelitian


Persimpangan merupakan titik pertemuan dari jaringan jalan raya. Hal ini
disebabkan karena pada persimpangan sering menimbulkan berbagai hambatanhambatan lalulintas juga disebabkan karena persimpangan merupakan tempat
kendaraan dari berbagai arah bertemu dan merubah arah. Terjadinya
permasalahan lalulintas yaitu meningkatnya volume kendaraan pada daerah
persimpangan akan mempengaruhi kapasitas persimpangan sehingga tingkat
kinerja lalu lintas persimpangan tersebut akan menurun, dan bagi pengguna
lalulintas akan menimbulkan kerugian seperti biaya dan waktu perjalanan.

2
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Kota Binjai adalah salah satu pusa kota di Provinsi Sumatera Utara dengan
jumlah penduduk 237.904 jiwa. Oleh sebab itu arus lalu lintas cukup padat, dan
ini disebabkan lalu lalang mausia, kendaraan yang melintas pada persimpangan
jalan dan keadaan ini akan terus bertambah sesuai dengan pertumbuhan penduduk
dan jumlah kendaraan.
Persimpangan jalan Sukarno-Hatta Jalan Jenderal Sudirman Jalan Cut
Nyak Dien kota Binjai adalah persimpangan tidak bersinyal. Pola pengaturan
lalulintas di persimpangan ini belum optimal, dan arus lalulintas pada
persimpangan ini cukup pada, serta fakor disiplin dari sipemakai jalan menjadi
lebih agresif dan ada resiko tinggi bahwa persimpangan akan terhalang oleh
kendaraan yang berebut ruang untuk melewati persimpangan sehingga
mengakibatkan adanya kemacetan pada persimpangan yang sangat akan
berpengaruh pada kondisi lalulintas pada jam-jam tertentu yang tergolong
aktivitas pemakai jalan sangat tinggi yaitu pada pagi hari, siang hari, dan pada
sore hari. Melihat hal-hal tersebut diatas maka analisa kapasitas dan tingkat
kinerja Jalan Sukarno-Hatta Jalan Jenderal Sudirman Jalan Cut Nyak Dien.

I.3. Tujuan Penelitian


Penelitian

ini

bertujuan untuk

mengetahui

layak

atau

tidaknya

persimpangan Jalan Soekarno-Hatta Jalan Jenderal Sudirman Jalan Cut Nyak


Dien kota Binjai untuk menampung volume arus lalu lintas yang semakin

3
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

meningkat sebagai pertimbangan dalam pengendalian dan pengelolaan lalulintas


yang akan datang.

I.4. Permasalahan
Perkembangan perasarana persimpangan harus sesuai dengan penambahan
jumlah kendaraan dan jumlah ertumbuhan penduduk. Hal ini berguna sekali bagi
perencanaan Tata Wilayah Kota agar dikemudian hari tidak terjadi masalah arus
lalulintas yang akan berdampak merugikan berbagai pihak khususnya bagi
pemakai jalan tersebut.
Berdasarkan pengamatan pada jam-jam puncak pada persimpangan Jalan
Soekarno-Hatta Jalan Jenderal Sudirman Jalan Cut Nyak Dien kota Binjai
dapat disimpulkan beberapa permasalahan yang dihadapi dilapangan antara lain :
1. Kepadatan lalu lintas.
2. Kemacetan lalu lintas.
3. Kurangnya rambu atau marka jalan.
4. Banyaknya kendaraan yang parkir dan yang menurunkan serta menaikkan
penumpang pada persimpangan.
5. Kapasitas simpangan.
6. Tingkat kinerja simpangan terbagi atas :
a. Derajat kejenuhan
4
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

b. Tundaan simpangan
7. Terjadinya peluang antrian
8. Sikap mental pemakai sarana transportasi yang kurang baik.
Untuk mengatasi ini semua diperlukan suatu sistem perencanaan dan
pengaturan lalu lintas yang baik dan efisien, sehingga persimpangan dapat
memberikan pelayanan yang optimal pada lalu lintas sesuai fungsinya. Dengan
terciptanya hal tersebut juga akan mempengaruhi keadaan pertumbuhan
ekonomi,sosial,budaya,serta keamanan.

1.5. Batasan Masalah


Luasnya cakupan yang dihadapi maka penulis membatasi penyusunan tugas
akhir ini, yaitu :
1. Kapasitas simpangan
2.

Tingkat kinerja simpangan terbagi atas :


a. Derajat Kejenuhan
b. Tundaan Simpangan

1.6. Metode Penulisan


Dalam Penulisan Tugas akhir ini penulis melakukan susunan tahap
penyelesaian dengan sumber data yang saling berhubungan sebelum mengambil
kesimpulan dari perhitungan yang diperoleh, yaitu data lapangan, koefisien dan
5
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

rumus-rumus yang berkaitan dengan serta teori yang saling berhubungan dengan
kapasitas.
Untuk mencapai tujuan penelitian ini dilakukan beberapa tahapan yang
dianggap perlu. Metode dan prosedur pelaksanaanya secara garis besar adalah
sebagai berikut:
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, maksud dan tujuan,
manfaat penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II. STUDI PUSTAKA
Bab ini meliputi pengambilan teori-teori serta rumus-rumus dari beberapa
sumber bacaan yang mendukung analisis permasalahan yang berkaitan dengan
tugas akhir ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan membahas tentang langkah-langkah kerja yang akan
dilakukan dengan cara memperoleh data yang relevan dengan penelitian ini.
BAB IV. ANALISIS DATA
Bab ini menyajikan analisa data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan logis berdasarkan analisis data, temuan dan
bukti yang disajikan sebelumnya, yang menjadi dasar untuk menyusun suatu saran
sebagai suatu usulan.

6
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Persimpangan Jalan
II.1.1 Pengertian Persimpangan
Persimpangan adalah empat pertemuan antara dua buah jalan atau lebih,
dimana pertemuan tersebut akan menimbulkan titik konflik akibat arus lalu lintas
pada persimpangan. Karena ruas jalan pada persimpangan di gunakan bersamasama, maka kapasitas ruas jalan dibatasi oleh kapasitas persimpangan pada
masing-masing ujungnya. Juga problem keselamatan biasanya timbul pada
persimpangan hasilnya adalah bahwa kapasitas

jaringan dan keselamatan

ditentukan oleh persimpangan, dimana persimpangan adalah merupakan hal utama


yang harus diperhatikan dalam manajemen transportasi perkotaan.
Banyak problem pada perimpangan

terjadi karena adanya pergerakan

yang berkonflik satu sama lain, terutama Kendaraan yang membelok kekanan
(Kendaraan kiri biasanya diberi pergerakan bebas) . solusinya adalah
meningkatkan kapasitas persimpangan, dengan beberapa parameter tertentu atau
mengurangi volume lalulintas.

7
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

II.2

Jenis Pertemuan Gerakan Persimpangan


Dari berbagai bentuk, sifat dan tujuan gerakan Kendaraan di daerah

persimpangan, ada empat (4) jenis type dasar pergerakan lalulintas pada
persimpangan yaitu :
II.2.1 Memisah (Diverging)
Memisah

(Diverging)

adalah

peristiwa

berpencarnya

pergerakan

kendaraan yang tersebut sampai pada titik persimpangan, perencanaan yang


memungkinkan

gerakan

menimbulkan titik

memisah

arus

konflik dan daerah

tanpa

pengurangan

tidak

akan

potensial kecelakaan. Dengan

menggunakan aturan jalur kiri, gerakan pemisah ara kiri di hubungkan tabrakan
bagian belakang, akan tetapi hal ini biasanya lebih aman daripada gerakan
pemisahan kearah kanan yang akan menimbulkan tabrakan dari samping maupun
bagian belakang Kendaraan yang mengikutinya atau sisi dan depan yang
diakibatkan Kendaraan di depan.

Gambar 2.1 : Gerakan Memisah


Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996
8
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

II.2.2. Menggabung (Marging)


Menggabung (merging) adalah bergabungnya kendaraan yang bergerak
dari beberapa ruas jalan ketika sampai pada titik persimpangan. Persyaratan kritis
adalah bahwa interval waktu dan jarak , diantara kedatangan Kendaraan pada titik
gabung, disesuaikan dengan kecepatan sendiri dan kendaraan

yang datang

berikutnya pada arus utama. Keputusan dan kondisi yang diperlukan untuk
menggabungkan dari tepi jalan akan lebih mudah dibandingkan dengan yang
dilakukan dari posisi tengah jalan.

Kanan

Kiri

kanan kiri

Multiple

Gambar 2.2: Gerakan Menggabung


Sumber : Pudiklat perhubungan darat 1996

II.2.3.Berpotongan (Crossing)
Berpotongan (crossing) adalah Kendaraan yang ingin melakukan gerakan
penyilangan (pemotongan) pada suatu arus lalu lintas. Gerakan penyilangan
tanpa kontrol (yaitu bila tidak terdapat arus utama) sangat berbahaya sebab
kedua pengemudi harus membuat keputusan yang memberikan hak untuk
lewat terdahulu.

9
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Langsung

Berlawanan

Miring

Multiple

Gambar 2.3 : Type dasar gerakan berpotongan


Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

II.2.4. Menyilang (weaving)


Menyilang (weaving) adalah pengemudi atau Kendaraan yang ingin
melakukan gerakan menyalip atau berpindah jalur. Gerakan menyalip pada
pertemuan jalan bersudut kecil (kurang dari 30 derajat).

Gambar 2.4: Type Dasar Gerakan Menyilang


Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996

10
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

II.3. Titik Konflik Pada Persimpangan


Di dalam daerah simpang lintasan Kendaraan dan pejalan kaki akan
berpotongan pada suatu titik konflik, konflik ini akan memperlabat pergerakan
dan juga merupakan lokasi potensial untuk bertabrakan (kecelakaan).
Arus lalu- lintas yang terkena konflik pada suatu persimpangan
mempunyai tingkah laku kofleks, setiap gerakan belok kiri, belok kanan
ataupun lurus masing masing menghadapi konflik yang berbeda dan
berhubungan tingkah laku gerakan tersebut. Adapun titik dan jenis
manuvernya dapat dilihat seperti pada gambar:

Gambar 2.5. Potensi titik konflik pada simpang


Sumber M KJI 1997

11
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Jumlah titik konflik potensial pada tipikal persimpangan 4 kaki ialah


32 buah titik konflik (terdiri dari 16 konflik memotong, 8 konflik menyebar,
dan 8 konflik menggabung ), pada tipikal persimpangan 3 kaki ialah 9 buah
titik konflik ( terdiri dari 3 konflik memotong, 3 konflik menyebar, dan 3
Konflik menggabung ), dan pada bundaran ialah titik konflik.
Jumlah potensi titik titik pada persimpangan tergantung dari :
a.

Jumlah kaki simpang

b.

Jumlah lajur dari kaki simpang

c.

Jumlah pengaturan simpang

d.

Jumlah arah gerakan

II.4. Tujuan Pengaturan Simpang


Tujuan utama dari pengaturan lalu lintas umum nya adalah untuk menjaga
keselamatan arus lalu lintas dengan memberi petunjuk petunjuk yang jelas
dan terarah, tidak menimbulkan keraguan. Pengaturan lalu-lintas di simpang
dapat dicapai dengan menggunakan lampu lalu-lintas, marka, dan rambu
rambu yang mengatur, mengarahkan, dam memperingatkan serta pulau
pulau lalu-lintas.
Dari pemilihan pengaturan simpang dapat di temukan tujuan yang ingi di
capai seperti berikut :

12
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

1. Mengurangi maupun menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan


yang berasal dari berbagai kondisi titik konflik.
2. Menjaga kapasitas dari simpang agar dalam operasinya dapat di capai
pemanfaatan simpang yang sesuai dengan rencana.
3. Dalam operasinya dari pengaturan simpangan harus memberikan
petunjuk yang jelas dan pasti sederhana, mengarahkan lalu lintas pada
tempatnya yang sesuai dan aman.

II.5. Jenis Jenis Pengaturan Simpang


Secara rinci pengaturan simpang sebidang dapat dikelompokkan
menjadi :
1. Pengaturan simpang dengan lampu lalu-lintas.
2. Pengaturan simpang tanpa lampu lalu lintas.
a. Rambu
b. Rotary
3. Fly Over
III.5.1. Pengaturan Simpang Dengan Lampu Lalu Lintas
Lampu lalu lintas adalah suatu alat yang dapat di operasikan secara
manual, mekanis, atau elektris untuk mengatur jalan dan berhentinya
Kendaraan. Perangkat lampu lalu lintas terdiridari sebuah tiang, kepala
lampu dengan tiga lentera yang warnanya berbeda yakni : merah,
kuning dan hijau. Tiap warna mempunyai aspek dan dilengkapi dengan
lampu hijau dengan bentuk anak panah, dan rambu atau marka sebagai
standar atau yang dibutuhkan.
13
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Suatu lampu pengatur persimpangan mengatur lalu lintas dengan


suatu proses dan cara yang terkendali secra ketat dengan pemisahan
pergerakan yang konflik dalam periode waktu tertentu.
Pada saat ini, hampir semua persimpangan yang mempunyai
volume yang cukup berarti dalam daerah perkotaan menggunakan
lampu lalulintas sebagai pengendali arus lalu lintas Kendaraan, kecuali
ada alasan spesifik untuk tidak memasangnya. Lampu lalu lintas tidak
cocok untuk jalan jalan dimana lampu lalulintasnya berkecepatan
tinggi, seperti jalan jalan bebas hambatan.
Kelebihan penerapan lampu lalu lintas adalah :
1. Tanda lalu lintas dapat mengatur pergerakan lalu lintas yang
baik.
2. Luas lahan yang dibutuhkan minimal karena tidak perlu jarak
pandang yang besar dan tata letaknya tidak memerlukan lahan
yang luas.
3. Koordinasi dengan pertemuan jalan yang lain mudah dan dapat
di ubah-ubah
4. Biasanya relatif murah dibanding biaya bila polisi mengatur
lalu lintas.
5. Tanda lalu lintas akan mengurangi kecelakaan.
6. Dengan menggunakan ini supir akan cepat mengerti baik siang,
malam, hujan, atau kabut dibanding dengan bila diatur oleh
polisi.

14
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Kelemahan penerapan lampu lalu lintas adalah :


1. Pada tingkat arus yang rendah, ketertundaan menjadi lebih besar
dan resiko kecelakaan menjadi lebih besar (karena banyak yang
melanggar) dan biaya (investasi dan perawatan) tidak sebanding
dengat manfaatnya.
2. Sering menghalangi ambulan atau mobil Kendaraan untuk
lewat.
3. Kalau peralatan lampu lalu lintas ini rusak maka akan terjadi
kekacauan arus lalu lintas
a. Prinsip prinsip dasar
Lampu

lalu

lintas

merupakan alat

yang

mengatur

pergerakan lalulintas di samping melalui pemisahan waktu untuk


berbagai arah pergerakan . tujuan dari pemisahan waktu pergerakan
ini adalah untuk menghindari terjadinya arah pergerakan yang
saling berpotongan atau melaui titik konflik pada saat yang
bersamaan.
Ada dua type konflik, yaitu :
1. Konflik primer yaitu konflik antara arus lalu lintas dari arah
tegak lurus.
2. Konflik sekunder yaitu konflik antara arus lalu lintas belok
kanan dan lalu lintas arah lainnya atau bentrok belok kiri dan
pejalan kaki (seperti pada gambar 2.6)

15
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Gambar 2.6. Titik Konflik pada persimpangan


Sumber : MKJI, 1996

b. Fase, Tahap, dan Periode Hijau Antara


Pembagian waktu penggunaan dilakukan dalam beberapa tahap
yang diatur dalam fase. Semakin banyak tahapan yang di gunakan semakin
kecil pula peluang penggunaan persimpangan. Optimasi tahapan yang
akan digunakan pada pengendalian persimpangan merupakan kunci
efesiensi.

16
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

1. Fase
Fase adalah jumlah rangkaian isyarat yang digunakan untuk mengatur
arus yang diperbolehkan untuk bergerak atau berjalan (bila dua atau lebih
diatur dengan isyarat yang sama maka kedua arus tersebut berada dalam
fase yang sama).
Penentuan fase dari sinyal sering mempunyaipengaruh yang lebih besar
terhadap tingkat pelayanan dan keselamatan lalulintas pada ersimpangan
dibandingakan dengan tipe pengendalian. Waktu hilang dipersimpangan
meningkat dan rasio waktu hijau untuk masing masing fase turun untuk
setiap penambahan fase. Karena itu sinyal adalah yang paling efisien jika
di operasikan dengan jumlah minimum (dua fase) yaitu hanya memisahkan
konflik primer. Dari pengamatan titik keselamatan, tingkat kecelakaan
biasanya turun jika konflik sekunder antara belok kanan dan lalu lintas
arah lawan juga mempunyai waktu terpisah untuk lalulintas belok kanan.
2. Tahap
Tahap adalah bagian dari siklus apabila suatu kombinasi perintah sinyal
tertentu adalah tahap konstan. Hal ini dimiliki pada awal periode hijau
berikutnya. Siklus adalah jumlah waktu waktu dari tahap (stage).
Pengaturan tahap menunjukkan pada rangkaian lengkap operasi lampu
lalu lintas dimana persimpangan di atur.
3. Periode hijau Antara
Periode hijau antara adalah suatu waktu diantara satu tahap yang
menyala kuning (pada satu kaki persimpangan yang lain menyala hijau).
Waktu ini ditentukan berdasarkan pertimbangan keselamatan terhadap
17
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

waktu yang diperlukan oleh Kendaraan untuk keluar dari suatu


persimpangan sebelum suatu pergerakan yang berlawanan diprbolehkan
bergerak. Periode waktu hijau antara biasanya 3 detik kuning +2 detik
merah.

c. Arus Jenuh
Arus jenuh adalah tingkat arus maksimum pada suatu mulut
persimpangan jika lampu pengatur lalu lintas terus menyala hijau. Arus
jenuh dapat di perkirakan dari lebar jalan dengan faktor koreksi untuk halhal yang mengganggu kelancaran arus yang ideal.
Besarnya arus jenuh tidaklah sama pada setiap persimpangan, ada
beberapa hal yang mempengaruhi besarnya arus jenuh yaitu :
1. Ukuran kota.
2. Gesekan dengan kegiatan disekitar mulut persimpangan.
3. Tanjakan ataupun penurunan pada kaki persimpangan.
4. Jarak lokasi tempat parkir dan garis henti.
5. Ada tidaknya lalu lintas yang akan membelok kekanan yang
berpasangan dengan lalu lintas yang datang dari arah berlawanan.
6. Arus Kendaraan yang memblok kekiri.
7. Komposisi lalu lintas
8. Radius tikungan

Bagaimanapun cara yang lebih teliti untuk memperkirakan arus jenuh


adalah dengan suatu survey pada saat kondisi lalulintas padat, yang
18
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

memperlihatkan adanya suatu bentuk antrian. Dengan menggunakan


komputerisasi, yang merupakan cara yang efisien dan modern, akan
diperoleh informasi yang di harapkan.
Pada suatu persimpangan yang di kendalikan dengan lampu lalulintas,
maka ada bagian waktu dimana arus lalu lintas diwajibkan berhenti dan
dimana ada waktu dimana arus lalu lintas dapat bergerak dalam kondisi
jenuh pola pergerakan lalu lintas mengikuti pola ditujukkan dalam gambar
2.7

Gambar 2.7 Rata-rata arus terhadap waktu


Sumber : Pusdiklat Perhubungan Darat 1996
II.5.2. Pengaturan Simpang Tanpa Lampu Lalu lintas
Bentuk disain persimpangan tanpa lalu lintas merupakan pilihan
pertama pada kelas kelas

jalan yang rendah serta

jika pada
19

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

persimpangan jalan jalan tidak melayani lalu lintas yang tinggi,


pengalaman terjadi kecelakaan sangat rendah atau kecepatan jalan tersebut
rendah.
Secara rinci, pengaturan simpang sebidang dapat dibedakan atas
aturan prioritas, rambu dan marka, dan bundaran.
Kelebihan dari penerapan persimpangan tanpa lampu lalu lintas
adalah :
1. Arus kendaraan selalu kontinue karena tanpa hambatan yang
diakibatkan oleh lampu lalu lintas.
2. Tidak menghalangi Ambulance atau mobil kendaraan penting
lainnya untuk lewat.
3. Resiko Kecelakaan menjadi lebih kecil karena aturan dalam
persimpangan tanpa lampu lalu lintas lebih sedikit.
4. Biaya perawatan lebih sedikit.

Kekurangan Dari penerapan Persimpangan tanpa lampu Lalu


Lintas adalah :
1. Biaya Investasi besar karena membutuhkan pembuatan pulau
jalan atau bundaran.
2. Luas lahan yang dibutuhkan maksimal karena memerlukan
jarak pandang besar.
3. Pengaturan pergerakan lalu lintas yang tergantung pada
kesadaran pengemudi kendaraan.

20
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

21
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

1. Aturan Prioritas
Ketentuan dari aturan lalu lintas pada simpang tanpa lampu lali
lintas sangat mempengaruhi kelancaran pergerakan arus lalulintas
yang sangat berpotongan terutama pada simpang yang merupakan
perpotongan dari ruas-ruas jalan yang mempunyai kelas yang sama.
Sampai saat ini di Indonesia sebenarnya menganut aturan aturan
prioritas bai Kendaraan yang datang dari sebelah kiri, walaupun dalam
kenyatannya ketentuan ini tidak berjalan. Sehingga hal ini
menimbulkan kesulitan kesulitan dalam analisa dari simpang, waktu
tundaan atau panjang antrian Kendaraan pada kaki simpang.

II.6. Rambu dan Marka


II.6.1 Rambu Yield (Beri Kesempatan)
Pengaturan ini digunakan untuk melindungi arus lalu lintas dari
salah satu ruas jalan pada ruas jalan yang saling berpotongan tanpa
arus henti sama sekali, sehingga pengendara tidak terlalu terlambat
bila dibandingkan dengan stop sign.
Yield sign juga digunakan untuk dimpang yang diatur dengan
kanalisasi yang digunakan untuk mengatur Kendaraan belok kiri pada
lajur percepatan terutama bila lajur percepatan tersebut kurang
panjang.

22
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Gambar 2.8 Rambu Yield.


Sumber MKJI 1996

II.6.2. Rambu Stop (Berhenti)


Pengaturan simpang dengan stop sign digunakan bila pengendara
pada kaki simpang berhenti secara penuh sebelum memasuki simpang.
Stop signing ditunjukkan pada gambar 2.9 pengaturan ini digunakan
pada pertemuan antara minor road dengan major road.

Gambar 2.9 Rambu Berhenti

Sumber MKJI 1996

23
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

II.6.3. Kanalisasi
Pengaturan simpang dengan kanalisasi terutama untuk memisahkan
lajur lalu lintas menerus dan lajur belok. Bentuk fisiknya dapat berupa
marka atau pulau pulau lalulintas lebeh di pertegas sehingga Kendaraan
dapat dengan mudah dan aman memasuki simpang sesuai dengan lajurnya.
Pulau pulau lalu lintas kanalisasi ini juga dapat digunakan sebagai
perkindungan bagi penyeberang / pejalan kaki.
Berikut ini contoh dari beberapa simpang yang diatur dengan
kanalisasi.

Gambar 2.10 Simpang Dengan Kanalisasi


Sumber : Kelancaran dan keamanan lalu lintas ditinjau dari UU No 13/ 1980
tentang jalan dan angkutan jalan

24
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

II.6.4. Bundaran
Bundaran lalu lintas merupakan suatu alternatif dari lampu pengatur
lalu lintas, dimana hal ini mengendalikan lalulintas dengan cara :
1. Membelokkan Kendaraan Kendaraan dari lintasan yang lurus
sehingga akan memperlambat kecepatannya.
2. Membatasi

alih

gerak

berpencar,bergabung,

Kendaraan

serta

menjadi

bersilangan,

jadi

pergerakan
memperkecil

kecepatan relatif Kendaraan.


Bundaran dapat digunakan apabila :
a.

Ruang tersedia.

b. Volume dari beberapa kaki persimpangan tersebut relatif besar.


c.

Terdapat gerakan membelok yang tinggi atau bervariasi,


khususnya Kendaraan Kendaraan yang membelok kekanan.

d. Terdapat lebih dari empat kaki simpang.


Keuntungan bundaran antara lain :
1. Dapat dioperasikan dengan aman kecepatan rendah.
2. Menghilangkn konflik tegak lurus dan diganti dengan menyilang
(weaving).
3. Dapat

di operasikan dengan mudah dibandingkan pada

pertemuan jalan lebih dari empat kaki simpang.


Kerugian bundaran antara lain :
1. Arus lalulintas minor agak kesulitan untuk memasuki bundaran.
2. Dibutuhkan daerah datar.
25
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

3. Kesulitan pejalan kaki untuk menyeberang dan jarak berjalan


menjadi lebih panjang.
Bundaran lalu lintas digunakan untuk memperlambat kecepatan
Kendaraan , namun tidak akan menghambat Kendaraan tersebut secara
besar besaran seperti halnya ketika arus berhenti disaat lampu merah
menyala. Teknik ini khususnya sangat bermanfaat jika digunakan pada
jalan yang dimanfaatkan untuk Kendaraan dengan kecepatan tinggi.

II.7. Kondisi dan Karakteristik Lalu lintas


Karakteristik lalu lintas menjelaskan ciri arus lalu lintas secara kualitatif
maupun kuantitatif dalam kaitanya dengan kecepatan, besarnya arus dan
kepadatan lalu lintas serta hubungannya dengan waktu maupun jenis Kendaraan
yang menggunakan ruang jalan. Karakteristik diperlukan untuk menjadi acuan
perencanaan lalu lintas, karakteristik lalu lintas yang erat hubungannya dengan
penganalisaan dan perhitungan data-data sehingga menjadi jelas dan sistematis,
notasi, istilah dan kondisi dan karakteristik yang bersifat umum akan dipaparkan
sebagai berikut

II.7.1 Karakteristik Kendaraan


Dalam berlalulintas terdapat berbagai jenis Kendaraan yang masing
masing mempunyai ciri tersendiri , dengan perbedaan seperti dimensi,
berat, kapasitas angkut, tenaga penggerak, karakteristik pengendalian yang
26
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

sangat berpengaruh dalam operasi lalu lintas sehari-hari serta dalam


perencanaan dan pengendalian lalu lintas.
Pada studi ini jenis Kendaraan yang teliti di kelompokkan kedalam
empat jenis dengan karakteristik dan defenisi sebagai berikut :
1. Kendaraan Ringan (LV)
Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan dengan jarak
as 2,0 3,0 m (meliputi : mobil penumpang, oplet, mikrobis, dan
truk kecil sesuai dengan sistem klasifikasi Bina Marga).
2. Kendaraan Berat (HV)
Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi : bis,
truk 2 as, truk 3 as,dan t ruk kombinasi sesuai dengan sisitem
klasifikasi Bian Marga).
3. Sepeda Motor (MC)
Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi : sepeda
motor dan Kendaraan roda 3 sesuai dengan sistem klasifikasi
Bina Marga).
4. Kendaraan Tak Bermotor (UM)
Kendaraan dengan roda yang digerakka oleh manusia meliputi :
sepeda, becak dan kereta dorong sesuai dengan klasifikasi Bina
Marga).

II.7.2 Karakteristik Geometrik


Dalam hal ini karakteristik geometrik meliputi hal-hal yang erat
kaitannya dengan geometrik persimpangan. Hal-hal tersebut berupa type
27
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

persimpangan, penentuan jalan utama dan jalan minor, penetapan


pendekatan dengan alphabet A, B, C, D, type median, lebar pendekatan,
lebar rata rata semua pendekatan, dan juga jumlah jalur serta arah jalan.
Penjelasan mmengenai hal- hal di atas akan dipaparkan berikut ini :

1.

Type simpang
Merupakan kode untuk jumlah lengan simpang dan jumlah

lajur pada jalan minor dan jalau utama simpang tersebut. Biasanya
persimpangan memiliki 3 lengan atau 4 lengan.

3 Lengan

4 Lengan

Gambar 2.11 Tipe Simpang


Sumber : MKJI 1997

2. Jalan Utama dan Jalan Minor

28
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Jalan utama adalah jalan yang paling penting pada


persimpangan jalan, misalnya dalam hal klasifikasi jalan.
Jalan utama biasanya lebih banyak dilalui atau dengan kata
lain kepadatan Kendaraan yang melalui jalan ini lebeh besar
dari pada jalan lainnya pada persimpangan ini. Sedangkan
jalan minor merupakan jalan yang lebih sedikit volume
Kendaraan yang melaluinya. Pada suatu simpang tiga jalan
yang menerus selalu ditentukan sebagai jalan utama.
3. Penetapan Lengan
Penetapan ini berguna dalam hal menetapkan penandaan
lengan pada persimpangan dengan aturan pendekatan jalan
utama disebut B dan D, jalan minor disebut A dan C.
4. Tipe Median Jalan Utama
Klasifikasi tipe median jalan utama tergantung pada
kemungkinan

menggunakan

median

tersebut

untuk

menyeberangi jalan utama.


5. Lebar Pendekatan X (Wx)
Lebar dari pendekatan yang diperkeras, diukur dibagian
sempit, yang digunakan oleh lalulintas yang bergerak. X
adalah nama pendekatan. Apabila pendekatan itu digunakan
itu digunakan untuk parkir, lebar yang akan dikurangi 2 m.
6. Lebar Rata rata Semua Pendekatan (Wi)
Lebar efektif rata rata untuk semua pendekatan pada
persimpangan jalan.
29
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

7. Jumlah Lajur dan Arah


Jumlah lajur adalah jumlah pembagian ruas dalam suatu
jalan dan biasanya memiliki arah yang sama. Jumlah lajur di
tentukan dari lebar ratarata pendekatan minor / utama.

II.7.3. Karakteristik Lingkungan


Hal-hal yang terkait dengan karakteristik lingkungan berupa tata
guna lahan, yaitu pengembangan lahan di simpang jalan. Hal lainnya
berupa ukuran kota, akses jalan terbatas, pemukiman, komersialisme dan
hambatan samping. Hambatan samping merupakan dampak terhadap
perilaku lalulintas akibat kegiatan sisi jalan seperti pejalan kaki,
penghentian Kendaraan lainya, Kendaraan masuk dan keluar sisi jalan dan
Kendaraan lambat.

II.7.4. Tingkat Pelayanan


Tingkat

pelayanan yang tidak

memiliki signal ditetapkan

berdasarkan kapasitas cadangan. Kriteria tingkat pelayanan untuk metologi


ini ditetapkan pada kondisi yang sangat umum, dan berhubungan denga
batas batas tundaan secara umum pula.

30
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Tabel II.1. kriteria tingkat pelayanan pada persimpangan tidak


bersignal
LEVEL OF SERVICE

KAPASITAS CADANGAN

(LOS)

(Cr)
400

A
B

300 399

200 299

100 199

0 99

Sumber : Warpani Swardjoko, Rekayasa lalu lintas, Brata Karya


Aksara, Jakarta 1985
Tingkat pelayanaan merupakan kualitas berdasarkan hasil ukuran,
yang penilainnya tergantung tergantung pada beberapa faktor pengaruh,
diantaranya

kecepatan

dan

waktu

perjalanan,

gangguan

lalulintas,keamanan, layanan dan biaya oerasional kenderaan.


Tingkat pelayanan dipengaruhi beberapa faktor :
1.

Kecepatan atau Waktu perjalanan

2.

Hambatan atau halangan lalu lintas ( misalnya : jumlah


berhenti perkilometer < kelambatan kelambatan kecepatan
secara tiba-tiba)

3.

Kebebasan untuk maneuver

4.

Kenyamanan pengemudi
31

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

32
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

5.

Biata operasional kenderaan

Tetapi semua faktor tidak dapat dihitung dengan sebenarnya


sehingga diperunakan dua ukuran dalam menentukan tingkat pelayanan,
yaitu :
1.

Kecepatan, dimana biasa dipakai kecepatan rata rata

2.

Rasio antara volume lalu lintas dengan kapasitas

Tingkat pelayanan di tentukan dalam skala interval yang terdiri dari


enam tingkat. Tingkat tingkat ini disebut : A, B, C, D, E, F, dimana A
merupakan tingkat pelayanan tertinggi. Apabila volume bertambah maka
kecepatan berkurang oleh bertambah banyak kenderaan sehingga
kenyamanan pengemudi menjadi berkurang. Hubungan kapasitas dengan
pelayanan dapat dilihat dalam tabel.

Tabel II.2 Hubugan kapasitas dengan tingkat pelayanan


Tingkat Pelayanan
A

Karakteristik
Arus bebas : Volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi
dapat memilih jalur yang dikehendakinya
Arus stabil : kecepatan sedikit terbatas oleh lalulintas, volume

B
pelayanan yang dipakai untuk design jalur luar kota
Arus stabil : kecepatan dikontrol oleh lalulintas, volume pelayanan
C
yang dipakai untuk jalan perkotaan

33
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Mendekati arus yang tidak stabil : kecepatan rendah rendah

Tingkat Pelayanan

Karakteristik
Arus yang tidak stabil : kecepatan yang mudah dan berbeda-

E
beda,volume kapasitas
Arus yang terhambat : kecepatan rendah volume di atas kapasitas
F
dan banyak berhenti
Sumber : Warpani Swardjoko, Rekayasa lalu lintas, Brata Karya Aksara,
Jakarta 1985

II.8. Kapasitas Simpang Tidak Bersignal


Kapasitas simpang merupakan arus lalulintas maksimum yang dapat
melalui suatu persimpangan pada keadaan lalu lintas awal dan keadaan jalan serta
tanda tanda lalu lintasnya. Arus lalulintas maksimum dihitung untuk periode
waktu 15 menit, dan dinyatakan dalam kenderaan per jam.
Kondisi lingkungan mencakup kelas ukuran kota, tipe lingkungan jalan,
hambatan samping dan rasio kenderaan tidak bermotor. Pada kondisi lalu lintas
mencakup volume setiap kaki persimpangan, distribusi gerakan lalu lintas
(kekiri,lurus dan kekanan), tipe distribusi kenderaan dalam setiap kenderaan, rasio
belok kiri, rasio belok kanan dan rasio arus jalan minor. Sedangkan pada kondisi
geometrik mencakup jumlah dan lebar jalur, alokasi penggunaan jalur, tipe
simpang, lebar rata rata pendekatan serta tipe median jalan utama.
Kapasitas total untuk seluruh lengan simpang adalah hasil perkalian antar
kapasitas dasar (C0) yaitu kapasitas pada kondisi tertentu (ideal) dam faktor
34
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

faktor penyesuaian (F), dengan memperitungkan pengaruh kondisi lapangan


terhadap kapasitas.

C = Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI (2 1)

Dimana :
C

= Kapasitas

Co

= Kapasitas dasar

FW

= faktor penyesuaian lebar masuk

FM

= Faktor penyesuaian jalan utama

FCS

= Faktor penyesuain kota

FRSU = Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping


dan kenderaan tak bermotor
FLT

= Faktor penyesuaian belok kiri

FRT

= Faktor penyesuaian belok kanan

FMI

= Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

II.8.1. Analisa Operasional


Adapun diagram alir (flow chart) yang akan menjadi acuan
prosedur perhitungan dan penganalisaan data akan diterangkan di bawah
ini. Diagram alir bagi analisa operasionalnya sebagai berikut :

35
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

36
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

1. LANGKAH A : DATA MASUKAN


1. Kondisi geometrik
2. Kondisi lalu lntas
3. Kondisi lingkungan

2. LANGKAH B : KAPASITAS
1. Lebar pendekatan dan tipe simpang
2. Kapasitas dasar
3. Faktor penyesuaian lebar pendekatan
4. Faktor penyesuaian median jalan utama
5. Faktor penyesuaian ukuran kota
6. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan samping dan
kendaraan tak bermotor
7. Faktor penyesuaian belok kiri
8. Faktor penyesuaian belok kanan
9. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

3. LANGKAH C : TINGKAT KINERJA


1. Derajat kejenuhan
2. Tundaan

Gambar 2.12. diagram alir prosedur analisa operasional


Sumber : MKJI 1997

Hasil dari pada analisa operasional ini adalah penentuan kapasitas


persimpangan tidak bersignal untuk setiap group lajur lengan simpang.
Nantinya hasil kapasitas yang didapatkan akan menjadi penetapan dalam
penentuan tingkat pelayanan. Dari nilai tingkat pelayanan yang didapat,

37
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

selanjutnya akan dianalisa perlu tidaknya pemasangan lamp signal lalu


lintas pada persimagan tersebut.

II.8.2 .Langkah A : Data masukan


Dalam data masukan yang terlihat pada diagram alir (gambar 2.12)
dijabarkan dengan tiga point utama, yaitu:
a.

Kondisi geometrik

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam data masukan


kondisi geometrik, diantaranya sketsa pola geometrik yang harus jelas,
nama jalan utam serta jalan utama dan juga harus dibuat panah penunjuk
arah sebagai acuan. Sketsa sebaiknya memberikan gambaran yang baik
dari suatu simpang mengenai informasi tentang lebar jalur, bahu dan
median. Jika median cukup lebar sehingga memungkinkan melintasi
simpang dalam dua tahap dengan henti ditengah.
b.

Kondisi lalu lintas

Sketsa arus lalu lintas memberikan informasi lalu lintas yang


diperlukan untuk analisa simpaang tidak bersignal. Jika alternatif
emasangan signal pada persimpangan juga akan diuki, sketsa sebaiknya
menunjukkan gerakan lalu lintas bermotor dan tidak bermotor (kend/jam)
pada pendekatan ALT, AST, dan AGT dan seterusnya. ALT adalah pergerakan
belok kiri pada lengan simpang A, AST merupakan pendekatan yang
menjelaskan pergerakan lurus dilengan A dan AGT merupakan pergerakan
belok kanan juga dilengan A, begitu seterusnya.
38
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Adapun prosedur perhitungan arus lalu lintas dalam satuan mobil


penumpang (smp) adalah sebagai berikut:
1.

Data arus lalu lintas klasifikasi per-jam untuk masing-masing

gerakan. Konversikan kedalam smp/jam dengan cara mengalikannya


dengan emp tiap kelas kendaraan. Dimana untuk LV dikalikan 1, untuk
HV dikalikan 1,3 dan MC dikalikan 0,5.
2.

Perhitungan rasio belok dan rasio jalan minor. A dan C

merupakan pendekatan padalengan jalan minor sedangkan B dan D


merupakan pendekatan untuk lengan jalan utama.

Gambar 2.13. Variabel arus lalulintas


Sumber MKJI 1997

Volume arus lalulintas total dapat dari jumlah keseluruhan arus


lalulintas maksimum dar setiap ruas jalan (jalan utama dan jalan minor)
QTOT = A + B + C + D.(2 2)
39
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

40
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

c.

Kondisi lingkungan

Data kondisi lingkungan sangat berpengaruh dalam menganalisa


data, untuk itu ada tiga bagian utama yang akan menjadi perhatian. Ketiga
bagian itu adalah :
1.

Kelas ukuran kota

Masukan perkiraan jumlah penduduk dari seluruh daerah perkotaan


dalam satuan jiwa.
Tabel II.3 Kelas Ukuran Kota
Jumlah Penduduk
Ukuran kota
(Juta Jiwa)
Sangat kecil

< 0,1

Kecil

0,1 0.5

Sedang

0,5 1,0

Besar

1,0 3,0

Sangat besar

>3,0
Sumber MKJI,1997

2.

Tipe lingkungan jalan

Lingkungan jalan di klasifikasikan dalam kelas menurut tata guna


tanah dan aksebilitasi jalan tersebut dari aktivitas sekitarnya. Hal ini
ditetapkan secara kualiitatif dari teknik lalulintas.
Tabel II.4. Tipe Lingkungan Jalan

41
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Komersial

Tata guna lahan komersial (misalnya pertokoan,


rumah makan, perkantoran ) dengan jalan masuk
langsung bagi pejalan kaki dan kenderaan.

Pemukiman

Tata guna lahan tempat tinggal dengan jalan


masuk langsung bagi pejalan kaki dan kenderaan.

Akses terbatas

Tanpa jalan masuk atau jalan masuk langsung


terbatas ( misalnya karena adanya penghalang
fisik, jalan samping dsb)
Sumber : MKJI, 1997

3.

Kelas hambatan samping


Hambatan samping menunjukkan pengaruh aktifitas samping

jalan didaerah simpang pada arus berangkat lalulintas, misalnya pejalan


kaki berjalan atau menyeberangi jalur, angkutan kota dan bis berhenti
untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, kenderaan masuk dan
keluar halaman dan tempat parkir di luar jalur. Hambatan samping
ditentukan secara kualitatif dengan pertimbangan teknik lalulintas sebagai
tinggi, sedang atau rendah.
Menurut MKJI 1997 hambatan samping di bagi 4 (empat )
dari aktifitas samping segmen jalan yang masing masing mempunyai
bobot yang berbeda terhadap kapasitas antara lain :
42
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

1.

Untuk pejalan kaki mempunyai bobot 0,5

2.

Kenderaan parkir/berhenti mempunyai bobot 1,0

3.

Kenderaan keluar/masuk jalan mempunyai bobot 0,7

4.

Kenderaan bergerak lambat mempunyai bobot 0,4


Frekuensi bobot menentukan kelas hambatan samping yaitu :

< 100 amat rendah, daerah pemukiman

100-199 kelas rendah, daerah pemukiman

300-499 kelas sedang, daerah industri dengan beberapa toko di


jalan
-

500-899 kelas tinggi, daerah komersial, aktivitas di sisi jalan

>900 kelas amat tinggi, daerah komersil/dengan aktifitas pasar

II.8.3. Langkah B : Kapasitas


Perhitungan kapasitas akan dilakukan dalam beberapa langkah
yang ditunjukkan dalam diagram alir ( gambar 2.12 ). Urutan yang telah
ditetapkan pada diagram alir harus diikuti secara sistematis, hal ini guna
mempermudah perhitungan dengan penganalisaan data. Tahap demi tahap
akan di jelaskan sebagai berikut :
1.

Lebar pendekatan dan tipe simpang

Untuk menjelaskan awal perhitungan kapasitas ini, akan dibagi


dalam tiga langkah, yaitu :
a.

Lebar rata rata pendekatan minor dan utama WAC dan WBD

dan lebar rata rata pendekatan W1.

43
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Lebar pendekatan di ukur pada jarak 10 m dari garis imajiner


yang menghubungkan tepi perkerasan dari jalan berpotongan, yang di
anggap mewakili lebar pendekatan efektif untuk masing masing
pendekatan. Untuk pendekatan yangsering digunakan parkir pada jarak
kurang dari 20 m dari garis imajiner yang menghubungkan tepi perkerasan
dari jalan berpotongan, lebar pendekatan tersebut harus dikurangi 2 m.

10

10

10
B
b

10
A

Gambar 2.14. Lebar rata rata pendekatan


Sumber : MKJI, 1997

W1.= (WA + WB + WC + WD ) / jumlah lengan simpang ..(2 3)


44
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

b.

W1

= lebar rata rata pendekatan simpang

WA

= lebar pendekatan lengan jalan minor A

WB

= lebar pendekatan lengan jalan utama B

WC

= lebar pendekatan lengan jalan minor C

WD

= lebar pendekatan lengan jalan utama D

Tipe Simpang
Tipe simpang menentukan jumlah lengan simpang dan jumlah

lajur pada jalan utama dan jalan minor pada simpang tersebut dengan kode
tiga angka. Jumlah lengan adalah jumla lengan dengan lalulintas masuk
atau keluar atau keduanya.
Tabel II.5. Kode tipe simpang
Jumlah
Kode

Jumlah lajur

Jumlah lajur

Jalan minor

Jalan utama

lengan
IT
simpang
322

324

342

422

424

Sumber : MKJI, 1997


Dalam tabel di atas tidak terdapat simpang tidak bersignal
yang kedua jalan utama dan jalan minornya mempunyai empat lajur, yaitu
simpang 344 dan 444 , karena tipe simpang tidak dijumpai selama survey
45
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

lapangan. Jika analia kapasitas harus dikerjakan untuk simpang seperti ini,
simpang tersebut dianggap sebagai 324 dan 424.
2.

Kapasitas dasar (Co)

Nilai kapasitas dasar telah ditentukan sesuai dengan tipe


persimpangan yang telah dibahas sebelumnya. Untuk jelasnya akan
ditampilkan pada tabel berikut ini :

Tabel II.6. kapasitas dasar menururt tipe simpang


Tipe simpang IT

Kapasitas dasar (smp/jam)

322

2700

342

2900

324 atau 344

3200

422

2900

424 atau 444

3400

Sumber : MKJI, 1997

3.

Faktor penyesuaian lebar pendekatan (Fw)

Variabel masukan adalah lebar rata rata semua pendekatan WI


dan tipe simpang IT. Batas nilai yang diberikan dalam gambar adalah
rentang dasar empiris dan manual.

Gambar 2.15. Faktor Penyesuaian pendekat persimpangan (Fw)


Sumber : MKJI, 1997
4.

Faktor penyesuaian median jalan utama (Fm)


46

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Pertimbangan teknik lalu lintas diperlukan untuk menentukan


faktor median. Median disebut jika kenderaan ringan standard dapat
berlindung pada daerah tanpa mengganggu arus berangkat pada jalan
utama. Hal ini mungkin terjadi jika lebar median 3 m atau lebih, pada
beberapa keadaan misalnya pendekatan jalan utama lebar, hal ini mungkin
terjadi jika median lebih sempit. Penyesuaian hanya digunakan dengan 4
lajur variabel masukan adalah tipe median jalan utama.

Tabel II.7. Faktor penyesuaian median jalan utama


Faktor penyesuaian
Uraian

Tipe M
Median (Fm)

Tidak ada median jalan utama

Tidak ada

1,00

Ada median jalan utama, lebar< 3 m

Sempit

1,05

Ada median jalan utama 3 m

Lebar

1.20

Sumber : MKJI, 1997

5.

Faktor penyesuaian ukuran kota (Fcs)

Yang dimaksud menjadi variabel masukan pada langkah ini adalah


ukuran kota. Ukuran kota dapat ditentukan melalui banyaknya jumlah
penduduknya, untuk lebih jelasnya akan di tampilkan dalam tabel dibawah
ini.

47
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

48
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Tabel II.8. faktor penyesuaian ukuran kota


Faktor penyesuaian
Ukuran kota CS

Penduduk (Juta)
Ukuran kota (Fcs)

Sangat kecil

< 0,1

0,82

Kecil

0,1 0,5

0,88

Sedang

0,5 1,0

0,94

Besar

1,0 3,0

1,00

Sangat besar

>3,0

1,05

Sumber MKJI, 1997

6.

Faktor penyesuaian tipe lingkungan jalan, hambatan samping


dan kenderaan tak bermotor (FRSU)

Variabel masukan adalah tipe lingkungan jalan, kelas hambatan


samping dan rasio kenderaan tak bermotor.

Tabel II.9. Faktor penyesuaian tipe lingkungan, hambatan


samping dan kenderaan tak bermotor

Kelas tipe
lingkungan
Jalan RE

Komersial

Pemukiman

Kelas hambatan
samping

Rasio kenderaan tak bermotor PUM


0,00

0,05

0,10

0,15

0,20

0,25

Tinggi

0,93

0,88

0,84

0,79

0,74

0,70

Sedang

0,94

0,89

0,85

0,80

0,75

0,70

Rendah

0,95

0,90

0,86

0,81

0,76

0,71

Tinggi

0,96

0,91

0,86

0,82

0.77

0,72

49
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Sedang

Akses

0,97

0,92

0,87

0,82

0.77

0,73

Rendah

0,98

0,93

0,88

0,83

0,78

0,74

Tinggi/sedang/rendah

1,00

0,95

0,90

0,85

0,80

0,75

Sumber : MKJI, 1997

Tabel

berdasarkan

anggapan

bahwa

pengaruh

kenderaan

takbermotor terhadap kapasitas adalah sama seperti kenderaan ringan,


yaitu emp = 1,0

7.

Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)

Yang akan menjadi variabel pada vaktor ini adalah belok kiri, batas
batas yang diberikan untuk faktor ini adalah rentang dasar empiris dari
manual.
PLT=

.(2 4)

50
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Gambar 2.16. Faktor penyesuaian belok kiri (FLT)


Sumber : MKJI, 1997

8.

Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)

Variabel masukan adalah rasio arus jalan minor dan type simpang,
sedangkan batasan batasan yang di berikan untuk faktor ini adalah
rentang empiris dan manual. Pada langkah ini harus benar benar
diperhatikan pada pemilihan nilai PMI sebelum dimasukkan kedalam
rumusan yang telah terdapat di tabel. Nilai PMI yang akan di ambil
disesuaikan dengan tipe simpang. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan
berdasarkan tabel dan gambar 2.17

51
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

PRT=

.(2 5)

Gambar 2.17. Faktor penyesuaian belok kanan (FRT)


Sumber : MKJI, 1997

9.

Faktor penyesuaian jalan minor (FMI)

Variabel masukan adalah arus jalan minor dan tipe simpang,


sedangkan batasan batasan yang diberikan untuk faktor ini adalah
rentang empiris dan manual. Pada langkah ini harus benar benar
diperhatikan pada pemilihan nilai PMI sebelum dimasukkan kedalam
rumusan yang telah terdapat ditabel. Nilai PMI yang akan diambil

52
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

disesuaikan dengan tipe simpang. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan


berdasarkan tabel dan gambar tabel dan gambar 2.18
Tabel. II.10. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)
IT

FMI

PMI

422

1.19 x PMI2 1.19 x PMI + 1.19

0,1 0,9

424

1.66 x PMI4 33,3 x PMI3 + 25.3 x PMI2 8.6 PMI + 1.95

0,1 0,3

444

1.11 x PMI2 1.11 x PMI + 1.11

0,3 0,9

1.19 x PMI2 1.19 x PMI + 1.19

0,1 0,5

-0.595 x PMI2 + 0.595 x PMI3 + 0.74

0,5 0,9

1.19 x PMI2 1.19 x PMI + 1.19

0,1 0,5

2.38 x PMI4 2.38 x PMI3 + 1.49

0,5 0,9

1.66 x PMI4 33.3 x PMI3 + 25.3 x PMI2 8.6 x PMI + 1.95

0,1 0,3

1.11 x PMI2 1.11 x PMI3 + 1,11

0,3 0,5

-0.555 x PMI2 + 0,555 x PMI + 0.69

0,5 0,9

322

342

324

344

Sumber : MKJI. 1997

PMI=

( 2 6 )

53
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Gambar 2.18. Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor (FMI)


Sumber : MKJI, 1997

II.8.4. Langkah C : Tingkat kinerja

1.

Derajat kejenuhan

Derajat kejenuhan digunakan sebagai faktor kunci dalam penentuan


panilaian lalu lintas pada persimpangan, jika derajat kejenuhan terlampau
tinggi (DS>0,6) asumsi dapat berubah berkaitan dengan penampang
persimpangan, derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :

54
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

55
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DS = QTOT / C.( 2 7)

Dimana :
DS

= Derajat kejenuhan

QTOT

= Arus total (smp/jam)

= Kapasitas

2.

Tundaan

Ada lima langakah tundaan yang diikuti yaitu :


a.

Tundaan lalu lintas simpang (DT1)


Tundaan lalu lintas simpang adalah tundaan lalulintas, rata

rata untuk semua kenderaan bermotor yang masuk simpang. DT1


ditentukan dari kurva empiris antara (DT1) dan DS, dan dapat juga
digunakan rumus :

Untuk DS < 0,6


DT1 = 2 + 8,2078 x DS (1 DS) x 2 ..( 2- 8 )

56
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Dan untuk DS > 0,6


DT1 = 1,0504 / (0,2742 0,2042 x DS) x 2..(2 9)

Dan nilai DT1 dapat dilihat pada gambar 2.19

Derajat kejenuhan DS

Gambar 2.19. Tundaan lalulintas simpang VS derajat kejenuhan


Sumber : MKJI, 1997

b.

Tundaan lalulintas jalan Utama (DTMA)

Tundaan lalulintas jalan utama adlah tundaan lalulintas rata rata


semua kenderaan bermotor yang masuk persimpangan dari jalan utama.
57
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DTMA ditentukan dari kurva empiris antara DTMA dan DS dan dapat juga
digunakan rumus :

Untuk DS < 0,6


DTMA = 1,8 + 5,8234 x DS (1-DS) x 1,8 ..(2.10)

Dan untuk DS >0,6


DTMA = 1,05034 / (0,346 0,246 x DS) (1-DS) x 1,8 (2.11)

Variabelnya adalah derajat kejenuhan yang terdapat pada gambar


2.20

Gambar 2.20. Tundaan lalu lintas jalan utama VS derajat kejenuhan


Sumber : MKJI, 1997
58
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

59
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

c.

Penentuan tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)

Tundaan lalu lintas jalan minor rata rata, ditentukan berdasarkan


tundaan simpang rata rata dan tyundaan jalan utama rata rata. DTMI di
hitung berdasarkan rumusan

DTMI = (QTOT X DTI X DTMA) / QMI (2.12)

Dimana :
DTMI

= Penentuan

QTOT

= Arus total

DT1

= Tundaan laluluntas simpang

QMA

= Arus lalulintas jalan utama

DTMA

= Tundaan lalulintasn jalan utama

QMI

= Arus lalulintas jalan minor

d.

tundaan

lalu

lintas

jalan

minor

Tundaan gemetrik simpang (DG)

Tundaan geometrik simpang adalah tundaan geometrik rata rata


seluruh kenderaan bermotor yang masuk simpang. DG dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
Untuk DS < 1.0 :
DG = (1- DS) x (PT x 6 +(1-PT) x3 ) + DS x 4 ( 2. 13)

60
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Untuk DS 1.0 , DG = 4
Dimana :

e.

DG

= Tundaan geometrik simpang

DS

= Derajat kejenuhan

PT

= Rasio belok total

Tundaan simpang (D)

Tundaan simpang dihitung sebagai berikut :


D = GD + DT1 (2. 14)
Dimana :
D

= Tundaan simpang

DG

= Tundaan geometrik

DT1

= Tundaan lalu lintas simpang

61
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB III
PENGAMBILAN DATA

Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam menganalisa


kapasitas dan tuntutan pada persimpangan Jl. Sukarno-Hatta Jl. Jendral
Sudirman Jl. Cut Nyak Dien di kota Binjai, dibuthkan survey lapangan.
Sehingga akan diperoleh data-data yang akurat sesuai dengan kondisi
persimpangan.

III.1. Peninjauan Pelayanan


Tujuan peninjauan pelayanan sebelum survey, perlu diketahui kondisi
lapangan yang sebenarnya agar dalam melakukan pengambilan data dapat
menghasilkan data yang akurat. Kondisi lapangan itu meliputi :
1.

Sket Lokasi Survey


Sket lokasi survey perlu dibuat untuk menempatkan setiap pos
untuk menghitung volume lalu lintas.

2.

Kepadatan Lalu Lintas


Kepadatan lalu lintas perlu ditinjau terlebih dahulu sehingga dapat
ditentukan berapa orang yang diperlukan dalam melakukan survey pada
tiap-tiap pos untuk menghitung volume kendaraan dan didapat hasil
yang akurat.

62
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

III.2. Alat-Alat Survey


Agar survey di lapangan berjalan dengan baik maka perlu terlebih dahulu
disiapkan alat-alat survey, antara lain meliputi meteran, pengukuran, pengukur
(jam atau stopwatch), alat-alat tulis (kertas dan pena)
1.

Meteran
Meteran fungsinya untuk menentukan titik awal survey sampai
titik akhir survey di mana dalam menganalisa kapasitas dan tundaan
pada persimpangan Jl. Sukarno-Hatta Jl. Jendral Sudirman Jl. Cut
Nyak Dien, dan juga untuk menghitung lebar luas jalan pada setiap
persimpangan dan median jalan.

2.

Pengukur Waktu (Jam dan Stopwatch)


Dalam menganalisa kapasitas dan tundaan ruas jalan harus
dilaksanakan pada jam-jam sibuk sehingga didapat volume maksimum
kendaraan yang melintasi persimpangan tersebut dihitung setiap
interval 15 menit, oleh karena itu dalam melakukan survey alat
pengukur waktu, misalnya jam atau stopwatch.

3.

Alat-alat Tulis
Untuk menghitung volume kendaraan perlu dipersiapkan alat-alat
tulis yaitu kertas HVS atau buku dimana di dalamnya dibuat tabel-tabel
yang mewakili seluruh jenis kendaraan yang diperlukan untuk
mengevaluasi kapasitas dan tundaan pada persimpangan.

63
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

III.3. Cara Pengambilan Data


Data-data yang diperlukan untuk menganalisa kapsitas dan tundaan pada
persimpangan Jl. Sukarno-Hatta Jl. Jendral Sudirman Jl. Cut Nyak Dien,
yaitu:
1.

Data volume lalu lintas setiap lengan persimpangan pada jam sibuk

2.

Data geometrik jalan (lebar dan jumlah jalur)

3.

Data keadaan lingkungan dan tata guna lahan di daerah persimpangan.

Pengumpulan data dilakukan di persimpangan Jl. Sukarno-Hatta Jl.


Jendral Sudirman Jl. Cut Nyak Dien. Pada persimpangan tersebut terdapat
empat (4) lengan percabangan. Setiap lengan simpang ditempatkan pos yang
terdiri dari 2 orang personil, di mana setiap personil bertugas mencatat volume
kendaraan terdiri dari kendaraan yang bergerak lurus, kendaraan belok kanan, dan
kendaraan yang belok kiri pada setiap lengan persimpangan.
Survey lalu lintas dilakukan selama 3 hari yaitu hari Selasa (tanggal 24
Maret 2008, hari Rabu (tanggal 25 Maret 2008) dan hari Jumat (tanggal 27 Maret
2008).
Survey dilakukan pada jam-jam sibuk untuk masing-masing lengan
percabangan yaitu :
1.

Pagi hari antara pukul 07.00 sampai dengan 09.00WIB.

2.

Siang hari antara pukul 12.00 sampai dengan 14.00 WIB.

3.

Sore hari antara pukul 16.00 sampai dengan 18.00 WIB

64
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Sket lokasi survey


Jalan Soekarno Hatta Jalan Jenderal Soedirman Jalan Cut Nyak Dien
Kota Binjai

65
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

PETA KOTA BINJAI

LOKASI SURVEY
66
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB IV
ANALISA DATA

4.1.

Kapasitas Tundaan pada Persimpangan


Untuk menganalisa data-data di lapangan dalam menetapkan kapasitas dan

tundaan pada persimpangan Jl. Soekarno-Hatta Jl. Jendral Soedirman Jl. Cut
Nyak Dien Binjai menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia
(MKJI) 1997.

4.2.

Perhitungan Data Survey


Data survey hari Selasa pukul 07.00 09.00 WIB

a. Kapasitas Simpang
1) Lebar rata-rata pendekatan
W1

= (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN


= (7+ 3 + 8 + 8) / 4
= 6.5 m

2) Faktor penyesuaian pendekatan


Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan
dengan tipe simpang maka :
FW = 1.091 (dari grafik nomograf)
3) Rasio penyesuaian belok kiri

67
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Nilai QLT

= volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor
Nilai QTOT

= volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor


Maka :

FLT = 1.275 (dari grafik nomograf)


4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang
5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
:

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi


Kelas hambatan samping sedang
0.00

0.94

0.030

0.05

0.89

Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.910
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe
simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =
3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m)
68
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)


8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904
jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan
FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI

= 1.11 x PMI2 1.11 x PMI + 1.11


= 1.11 x 0.5492 1.11 x 0.549 + 1.11
= 0.835

= Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

= 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.910 x 1.275 x 1.00 x 0.835

= 3320.58 smp/jam

b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi :
I.

II.

Derajat Kejenuhan

Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)


Untuk DS < 0.6 maka
DTI

= 2 + 8.2078 x DS (1- DS) x 2


69

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DTI

= 2 + 8.2078 x 0.489 (1- 0.489) x 2

DTI

= 4.991 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)


Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS (1- DS) x 1.8
DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.489 (1- 0.489) x 1.8
DTMA = 3.728 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)
Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1623.8 + 4.991 733.1 x 3.728) / 890.7
DTMI = 6.031det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
DG

= (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG

= (1-0.489 ) x (0.67 x 6 + (1- 0.67) x 3) + 0.489 x 4

DG

= 4.516 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)


D

= DG + DTI

= 4.516 + 4.991

= 9.507 det/smp

Data survey hari Selasa pukul 12.00 14.00 WIB


a. Kapasitas Simpang
1) Lebar rata-rata pendekatan
W1

= (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN


70

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

= (7+ 3 + 8 + 8) / 4
= 6.5 m
2) Faktor penyesuaian pendekatan
Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan
dengan tipe simpang maka :
FW = 1.091 (dari grafik nomograf)
3) Rasio penyesuaian belok kiri

Nilai QLT

= volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor
Nilai QTOT

= volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor


Maka :

FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)


4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang
5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi


Kelas hambatan samping sedang
0.00

0.94

0.032

X
71

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

0.05

0.89

Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.908
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe
simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =
3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m)
maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)
8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904
jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan
FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI

= 1.11 x PMI2 1.11 x PMI + 1.11


= 1.11 x 0.4662 1.11 x 0.466 + 1.11
= 0.834

= Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

= 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.908 x 1.323 x 1.00 x 0.834

= 3433.89 smp/jam
72

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi :
I.

II.

Derajat Kejenuhan

Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)


Untuk DS < 0.6 maka
DTI

= 2 + 8.2078 x DS (1- DS) x 2

DTI

= 2 + 8.2078 x 0.432 (1- 0.432) x 2

DTI

= 4.409 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)


Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS (1- DS) x 1.8
DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.432 (1- 0.432) x 1.8
DTMA = 3.293 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)
Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1484.9 + 4.409 792.3 x 3.293) / 692.6
DTMI = 5.685 det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
73
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DG

= (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG

= (1- 0.432 ) x (0.61 x 6 + (1- 0.61) x 3) + 0.432 x 4

DG

= 4.471 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)


D

= DG + DTI

= 4.471 + 4.409

= 8.879 det/smp

Data survey hari Selasa pukul 16.00 18.00 WIB


a. Kapasitas Simpang
1) Lebar rata-rata pendekatan
W1

= (WA+ WB + WC + WD) / JUMLAH SIMPANG LENGAN


= (7+ 3 + 8 + 8) / 4
= 6.5 m

2) Faktor penyesuaian pendekatan


Nilai FW didapat dari perbandingan l;ebar rata-rata pendekatan
dengan tipe simpang maka :
FW = 1.091 (dari grafik nomograf)
3) Rasio penyesuaian belok kiri

Nilai QLT

= volume kendaraan belok kiri dari jalan utama dan

jalan minor

74
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Nilai QTOT

= volume kendaraan keseluruhan dari jalan utama

dan jalan minor


Maka :

FLT = 1.323 (dari grafik nomograf)


4) Frekuensi tipe lingkungan komersil dan hambatan samping sedang
5) Faktor penyesuaian hambatan samping dan kendaraan tak bermotor
:

Maka nilai FRSU dilakukan interpolasi


Kelas hambatan samping sedang
0.00

0.94

0.021

0.05

0.89

Maka nilai
Maka nilai FRSU = 0.919
6) Nilai kapasitas dasar (Co) disesuaikan dengan tipe simpang, tipe
simpang empat lengan (kode 444) maka nilai kapasitas dasar C0 =
3400 (tabel II.6)
7) Median jalan utama sempit (<3m)
maka nilai FM = 1.05 (tabel II.7)

75
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

8) Ukuran kota Binjai dengan jumlah penduduk sebesar 237.904


jiwa, ukuran kota Binjai termasuk kategori kecil
Maka nilai FCS = 0.88 (tabel II.8)
9) Nilai faktor penyesuaian belok kanan untuk empat lengan
FRT = 1.00
10) Faktor penyesuaian rasio arus jalan minor

Maka nilai FMI

= 1.11 x PMI2 1.11 x PMI + 1.11


= 1.11 x 0.5462 1.11 x 0.546 + 1.11
= 0.835

= Co x FW x FM x FCS x FRSU x FLT x FRT x FMI

= 3400 x 1.091 x 1.05 x 0.88 x 0.919 x 1.323 x 1.00 x 0.835

= 3479.67 smp/jam

b. Tingkat Kinerja
Tingkat kinerja meliputi :
I.

II.

Derajat Kejenuhan

Tundaan

1) Tundaan lalu lintas simpang (DTI)


Untuk DS < 0.6 maka
DTI

= 2 + 8.2078 x DS (1- DS) x 2


76

Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DTI

= 2 + 8.2078 x 0.563 (1- 0.563) x 2

DTI

= 5.747 det/smp

2) Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)


Untuk DS < 0.6 maka
DTMA = 1.8 + 5.8234 x DS (1- DS) x 1.8
DTMA = 1.8 + 5.8234 x 0.563 (1- 0.563) x 1.8
DTMA = 4.292 det/smp
3) Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)
Untuk DS < 0.6 maka
DTMI = (Qtot + DTI - QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (1958.4 + 5.747 888.8 x 4.292) / 1069.6
DTMI = 6.956 det/smp
4) Tundaan geometrik simpang (DG)
DG

= (1-DS) x (PT x 6 + (1- PT) x 3) + DS x 4

DG

= (1- 0.563 ) x (0.66 x 6 + (1- 0.66) x 3) + 0.563 x 4

DG

= 4.428 det/smp

5) Tundaan Simpang (DG)


D

= DG + DTI

= 4.428 + 5.747

= 10.175 det/smp

77
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

Untuk perhitungan hari Rabu dan Jumat dihitung dengan menggunakan


metode yang sama seperti perhitungan pada hari Selasa dan hasil perhitungan
dapat dilihat pada tabel.
Tabel IV.1. Hasil Rekapitulasi Kapasitas san Tingkat Kinerja
Simpangan
Interval
C
HARI

Waktu

DG
DS

DT1

DTMA DTMI

(smp/jam)

(det/smp) (det/smp)

(WIB)

Selasa

Rabu

Jumat

07.00-09.00

3320.58

0.489

4.991

3.728

6.031

4.516

9.507

12.00-14.00

3433.89

0.432

4.409

3.293

5.685

4.471

9.507

16.00-18.00

3479.67

0.563

5.747

4.292

6.956

4.428

10.175

07.00-09.00

3246.17

0.469

4.787

3.575

5.645

4.425

9.212

12.00-14.00

3456.90

0.350

3.573

2.668

4.697

4.579

8.152

16.00-18.00

3533.24

0.546

5.573

4.162

6.732

4.485

10.058

07.00-09.00

3162.00

0.488

4.981

3.720

5.983

4.456

9.437

12.00-14.00

3345.97

0.338

3.450

2.576

4.751

4.609

8.059

16.00-18.00

3444.28

0.512

5.226

3.903

6.571

4.493

9.719

78
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

4.3. Pembahasan
Hasil perhitungan dapat diketahui bahwa pada persimpangan Jl.
Soekarno-Hatta Jl.Jendral Soedirman Jl. Cut Nyak Dien Kota Binjai tidak
layak menampung arus lalu lintas sebagai pertimbangan dalam pengendalian dan
pengelolaan lalu lintas yang akan datang. Tingginya nilai kapasitas maksimum
pada persimpangan sebesar 3533.24 smp/jam terjadi pada hari Jumat pukul 16.018.00 sudah melebihi kapasitas dasar (Co = 3400 smp/jam), dan ini akan terus
bertambah sesuai dengan pertambahan penduduk dengan meningkatnya jumlah
kendaraan.

79
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Dari analisa yang dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai


berikut :
1.

Pada hari Selasa yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)


yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.563

2.

Pada hari Rabu yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)


yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.546

3.

Pada hari Jumat yang menunjukkan nilai DS (Derajat Kejenuhan)


yang paling besar adalah pada jam 1600 - 1800, yaitu sebesar 0.512

4.

Nilai kapasitas maksimum sebesar 3533,24 smp/jam sudah melebihi


dari kapasitas dasar persimpangan (Co = 3400 smp/jam)

5.

Persimpangan jl.Soekarno Hatta - jl. Jenderal Sudirman jl. Cut


Nyak Dien Binjai tidak layak untuk menampung arus lalu lintas
dengan kondisi yang tidak memiliki pengaturan rambu lalu lintas
berupa lampu signal.

80
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

V.2. Saran

1.

Perkembangan lalu lintas perlu dianalisa terus menerus secara


kontinu sehingga dapat diketahui pengaruh perkembangan jumlah
kendaraan terhadap lalu lintas.

2.

Perlu segera dibuat sistem pengaturan lalu lintas yang lebih baik
pada persimpangan, terutama pemasangan lampu signal lalu
lintas.Hal ini dianggap perlu dilakukan segera oleh pihak yang
terkait

demi

meningkatkan

pelayanan

dan

mengantisipasi

kemacetan dipersimpangan tersebut.


3.

Disiplin pengemudi dalam mentaati peraturan lalu lintas perlu lebih


ditingkatkan karena banyak pelanggaran yang dilakukan terutama
didaerah persimpangan.

81
Rizky Mufty Aqsha : Kajian Kinerja Persimpangan Tidak Bersignal Pada Persimpangan Jalan Soekarno-HattaJendral Sudirman-Jalan Cut Nyak Dien, 2009.
USU Repository 2009

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Marga, Februari 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),
Departemen Pekerjaan Umum
F.D.HOBBS 1995, Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas , Gajah Mada University
Press Yogyakarta
Suwardjoko Warpani Ir, Bandung 2002, Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan, Institut Teknologi Bandung
Suwardjoko Warpani Ir, Jakarta 1985, Rekayasa Lalu Lintas , Bhrata Karya
Aksara
Syarifuddin Alambai Ir, Jakarta 1993, Kelancaran dan Keamanan Lalu Lintas
Ditinjau dari Uu No 13 / 1980 Tentang Jalan dan UU No 14 / 1992 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Departemen Pekerja Umum

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1A. DATA ARUS


LALU LINTAS
Hari /
Tanggal
:
Selasa, 25 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN A
WAKTU

LTA

LENGAN B

STA

RTA

LTB

STB

RTB

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

H
V

MC

UM

Ttot

LV

H
V

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

H
V

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

07.00 - 07.15

62

71

142

55

92

155

45

128

181

69

105

182

72

112

192

52

117

175

07.15 - 07.30

36

81

121

68

104

187

53

155

217

64

94

167

69

108

185

48

118

173

07.30 - 07.45

41

62

114

57

18

113

192

67

175

250

63

108

177

66

121

194

46

114

169

07.45 - 08.00

43

39

88

71

118

203

77

131

217

71

115

197

62

131

201

47

118

172

08.00 - 08.15

49

67

120

53

100

166

66

124

197

52

120

184

70

115

190

51

109

166

08.15 - 08.30

46

52

106

60

11

88

163

42

153

202

61

10

109

184

86

123

213

54

112

173

08.30 - 08.45

57

36

98

65

78

152

39

140

188

51

97

158

71

127

204

50

107

162

08.45 - 09.00

38

44

86

50

10

82

146

36

130

173

58

93

158

85

125

214

110

120

12.00 - 12.15

42

49

98

53

25

48

127

32

98

135

67

124

200

81

105

192

59

122

190

12.15 - 12.30

62

36

110

74

18

70

164

41

62

106

61

111

181

77

103

186

61

119

194

12.30 - 12.45

31

44

84

60

29

57

147

43

69

119

59

115

185

72

109

187

66

114

191

12.45 - 13.00

55

39

101

71

20

52

147

28

65

96

56

110

177

86

112

204

62

121

192

13.00 - 13.15

39

12

61

113

60

15

61

139

29

60

94

53

102

163

90

116

213

58

118

182

13.15 - 13.30

40

10

50

101

67

24

55

148

27

62

100

64

98

170

93

109

212

53

116

181

13.30 - 13.45

36

64

111

62

12

58

135

41

55

104

68

105

181

75

112

195

58

123

190

13.45 - 14.00

32

66

106

55

15

53

125

23

10

76

111

70

110

188

84

114

208

63

120

192

16.00 - 16.15

72

63

139

63

98

171

39

142

188

59

94

162

94

97

200

54

135

198

16.15 - 16.30

52

67

121

71

110

186

48

132

188

52

104

165

83

105

196

59

128

195

16.30 - 16.45

67

80

154

73

91

174

58

113

178

55

112

180

76

100

182

64

130

200

16.45 - 17.00

65

87

156

59

132

196

72

142

219

53

115

178

79

118

200

63

139

211

17.00 - 17.15

55

82

142

57

142

210

68

198

272

64

119

189

84

12

99

59

136

205

17.15 - 17.30

68

95

171

69

176

254

92

158

256

66

103

182

81

116

202

65

133

207

17.30 - 17.45

57

80

144

63

170

236

81

187

273

61

201

271

88

124

219

69

129

209

17.45 - 18.01

53

69

131

67

98

171

68

152

225

56

119

186

98

129

238

73

134

216

LAMPIRAN 1B. DATA ARUS LALU


LINTAS
Hari / Tanggal
:
Selasa, 25 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN C
WAKTU

07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00
12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00
16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00

LTC

LENGAN D

STC

RTC

LTD

HV

MC

UM

Ttot

LV

46

50

102

67

89

166

35

142

181

47

50

101

27

68

104

43

69

53

65

121

56

75

140

40

109

151

34

60

95

29

88

131

50

79

67

46

119

45

62

117

37

206

248

58

41

105

31

102

142

58

75

10

47

43

95

71

13

94

183

56

200

261

40

36

81

33

96

10

143

43

12

110

50

26

80

68

15

66

152

53

232

294

34

34

71

20

57

85

40

11

83

56

49

110

53

10

61

130

35

155

192

31

39

73

24

59

89

39

73

38

59

100

60

13

77

153

49

97

151

39

28

69

25

64

99

46

45

36

50

88

40

11

88

140

54

116

173

34

25

63

22

55

89

48

65

49

57

118

65

36

39

141

57

15

79

152

32

38

81

47

53

106

38

18

64

11

35

52

99

40

22

29

95

31

69

103

43

29

82

55

50

114

48

26

78

41

11

46

99

40

31

25

100

38

43

84

53

15

30

100

55

89

154

32

27

67

32

11

32

78

46

36

47

131

25

46

76

38

11

27

77

67

76

150

25

18

59

33

12

33

79

38

18

38

95

29

46

81

43

39

94

66

76

152

22

15

50

38

15

36

91

29

29

43

105

36

50

92

32

15

25

73

86

81

174

29

20

60

36

10

44

94

25

22

25

73

27

48

76

36

10

33

83

78

59

150

26

22

67

42

25

75

36

34

32

105

39

38

80

41

22

74

63

68

139

39

25

53

70

64

142

71

85

166

40

108

151

51

22

80

44

104

158

20

45

75

76

57

140

85

100

190

75

60

142

79

35

120

37

80

124

24

95

12
7

64

57

125

68

134

213

40

132

179

65

51

123

42

72

120

30

32

67

45

95

142

62

167

235

29

301

334

55

64

126

32

72

111

41

113

15
9

UM

Ttot

LV

MC

UM

Ttot

LV

H
V

MC

UM

Ttot

LV

HV

RTD

LV

MC

H
V

STD

H
V

MC

U
M

Ttot

LV

H
V

MC

UM

Tt
ot
12
2
14
5
14
9
16
9
14
2
12
2
10
5
12
3
13
1
15
8
13
2
10
6
90
11
4
11
7
12
0

17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.01

76

87

168

85

186

276

34

205

246

62

108

177

37

120

163

18

104

89

85

177

53

204

260

75

205

288

48

76

126

32

136

172

43

81

40

68

114

50

148

203

76

169

247

75

67

147

30

120

157

47

59

32

59

95

35

130

170

40

132

178

93

102

198

44

136

188

55

68

13
2
13
3
11
3
13
0

LAMPIRAN 1C. DATA ARUS LALU


LINTAS
Hari / Tanggal
:
Rabu 26 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN A
WAKTU

LTA

LENGAN B

STA

RTA

LTB

STB

RTB

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

07.00 - 07.15

37

35

75

67

90

167

48

151

202

50

50

105

41

67

117

37

71

121

07.15 - 07.30

25

48

75

34

70

115

37

186

230

46

45

94

38

46

98

42

104

159

07.30 - 07.45

33

38

74

45

90

147

32

212

247

55

50

110

31

124

165

41

95

148

07.45 - 08.00

29

89

125

41

15

144

204

26

153

181

35

44

83

22

93

11

130

49

11

94

160

08.00 - 08.15

62

60

126

82

15

115

215

32

159

195

25

31

62

29

98

136

34

82

10

134

08.15 - 08.30

70

67

139

52

13

78

144

42

106

154

18

23

46

27

46

82

39

87

139

08.30 - 08.45

58

54

113

101

15

29

147

16

106

124

23

29

57

31

62

106

37

45

93

08.45 - 09.00

53

57

112

89

13

37

142

32

159

194

12

15

30

24

62

96

34

43

87

12.00 - 12.15

26

19

56

28

33

22

84

34

45

87

38

54

104

58

79

144

33

15

49

103

12.15 - 12.30

35

10

28

75

36

25

29

90

29

30

66

25

40

72

61

63

136

35

25

54

122

12.30 - 12.45

26

12

58

97

33

29

33

98

40

75

126

28

13

84

129

26

42

76

29

20

43

96

12.45 - 13.00

29

11

28

69

40

26

45

112

23

30

58

55

11

44

111

32

11

37

81

31

24

51

111

13.00 - 13.15

35

12

33

83

36

18

42

101

17

38

58

38

30

80

41

63

115

35

13

56

111

13.15 - 13.30

40

13

26

83

27

11

25

64

29

45

79

35

13

44

96

55

42

106

29

12

56

105

13.30 - 13.45

32

10

30

77

36

22

31

90

11

53

66

45

15

34

96

26

53

89

35

18

69

128

13.45 - 14.00

17

26

55

36

49

94

17

30

50

43

44

96

17

47

71

31

19

82

136

16.00 - 16.15

77

69

149

89

67

160

59

75

141

69

30

101

44

108

159

34

64

104

16.15 - 16.30

82

38

127

83

93

181

39

86

128

77

27

105

40

100

143

28

99

133

16.30 - 16.45

60

57

123

76

131

214

52

161

219

59

47

112

38

57

97

31

39

76

16.45 - 17.00

60

95

159

61

135

201

66

268

341

55

53

112

32

136

175

25

129

159

17.00 - 17.15

99

47

152

76

78

160

92

150

248

70

65

140

44

144

194

22

133

162

17.15 - 17.30

110

82

197

61

150

217

46

172

223

44

71

120

30

151

184

63

77

145

17.30 - 17.45

38

51

91

46

157

209

66

129

202

92

62

156

25

129

158

66

103

175

17.45 - 18.01

49

44

97

55

146

206

59

214

279

100

89

193

44

93

141

81

51

137

LAMPIRAN 1D. DATA ARUS LALU


LINTAS
Hari / Tanggal
:
Rabu 26 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN C
WAKTU

LTC

LENGAN D

STC

RTC

LTD

STD

RTD

LV

HV

MC

U
M

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

LV

HV

MC

U
M

07.00 - 07.15

35

41

80

65

11

107

187

25

197

229

42

44

91

56

100

163

38

80

Ttot
129

07.15 - 07.30

42

62

107

45

108

162

45

170

221

50

46

100

42

86

135

31

65

107

07.30 - 07.45

49

64

115

95

91

193

30

146

180

54

48

104

52

76

135

52

108

168

07.45 - 08.00

26

62

93

91

12

109

216

20

97

121

52

42

100

36

115

11

163

34

70

10

122

08.00 - 08.15

42

51

97

76

18

118

215

40

121

163

56

39

100

38

119

166

33

68

115

08.15 - 08.30

46

46

94

75

10

93

179

35

202

240

23

38

64

30

48

90

32

66

108

08.30 - 08.45

53

41

99

67

13

88

170

30

194

228

25

20

50

24

72

105

31

65

106

08.45 - 09.00

25

72

99

54

19

79

153

45

146

196

35

24

61

42

53

103

30

63

106

12.00 - 12.15

24

11

30

68

36

25

32

94

20

11

49

81

47

10

51

112

54

76

142

41

21

66

133

12.15 - 12.30

25

12

23

61

40

34

27

102

20

41

70

53

54

119

45

86

140

43

22

54

125

12.30 - 12.45

27

40

77

30

27

41

99

17

30

55

56

11

43

114

48

94

150

39

17

57

119

12.45 - 13.00

32

21

64

31

29

31

94

27

25

61

38

12

34

87

51

43

106

34

20

51

109

13.00 - 13.15

33

10

23

69

26

11

32

69

31

56

94

41

31

84

45

61

117

32

19

45

10

106

13.15 - 13.30

24

38

72

28

19

37

85

34

61

98

32

10

60

107

63

54

124

27

13

33

81

13.30 - 13.45

21

11

28

61

27

17

31

79

41

48

93

21

13

57

94

10

76

93

23

10

36

73

13.45 - 14.00

20

32

61

27

15

28

73

27

51

80

43

12

60

116

27

32

64

32

11

68

113

16.00 - 16.15

71

58

134

69

108

182

55

105

165

81

48

133

57

102

166

38

79

123

16.15 - 16.30

80

74

160

76

122

208

66

123

191

88

40

132

43

110

160

53

94

153

16.30 - 16.45

89

77

173

84

120

209

75

184

261

61

40

108

41

66

112

60

71

137

16.45 - 17.00

82

56

142

85

110

201

49

211

263

44

63

111

37

73

115

34

117

156

17.00 - 17.15

84

79

165

81

113

202

63

228

294

34

77

118

32

88

123

38

113

158

17.15 - 17.30

66

90

159

61

91

155

49

158

211

71

82

160

34

154

192

41

79

125

17.30 - 17.45

64

77

146

59

82

143

53

185

243

84

55

143

32

124

163

90

90

186

17.45 - 18.01

57

71

135

63

89

156

60

176

238

98

84

188

48

95

145

79

68

152

RTB
M
U
C
M

Ttot

71

110

LAMPIRAN 1E. DATA ARUS LALU


LINTAS
Hari / Tanggal
:
Jumat 28 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN A
WAKTU

07.00 - 07.15

LTA
L
V

H
V

48

MC

U
M

Ttot

76

126

LENGAN B

LV

H
V

STA
M
C

U
M

RTA
Ttot

70

92

171

LV

H
V

36

LTB

MC

U
M

Ttot

LV

HV

151

189

39

STB

MC

U
M

Ttot

LV

HV

51

96

42

MC

U
M

Ttot

LV

HV

88

12

145

32

07.15 - 07.30

50

69

121

65

10

119

195

46

244

293

50

55

109

29

59

96

37

80

129

07.30 - 07.45

44

56

106

78

97

186

61

141

205

29

46

77

55

132

196

43

105

154

07.45 - 08.00

40

43

86

74

11

111

197

36

177

221

37

25

67

63

70

145

27

82

118

08.00 - 08.15

46

53

104

63

13

131

209

51

193

249

29

27

59

26

95

131

24

80

116

08.15 - 08.30

48

63

112

65

11

97

175

20

153

177

21

21

46

39

81

10

131

21

69

98

08.30 - 08.45

42

59

104

51

73

133

41

163

206

37

15

54

45

70

126

30

49

87

08.45 - 09.00

44

56

102

75

17

85

180

46

132

186

31

32

68

26

73

10

115

38

45

90

12.00 - 12.15

22

22

56

28

29

24

82

35

42

86

27

45

83

58

10

61

131

34

25

42

105

12.15 - 12.30

35

10

14

60

26

29

27

83

20

43

70

22

33

62

66

40

116

38

26

50

119

12.30 - 12.45

26

33

68

29

24

37

92

30

31

69

44

44

97

35

69

114

25

15

37

81

12.45 - 13.00

24

26

59

22

29

26

78

15

60

81

22

10

41

77

35

11

61

110

23

22

45

96

13.00 - 13.15

30

28

65

21

18

25

65

17

52

76

29

24

64

39

49

99

19

20

42

90

13.15 - 13.30

21

32

61

22

13

25

61

20

38

60

36

36

81

35

45

89

29

15

52

11

107

13.30 - 13.45

33

36

78

26

15

26

68

25

42

73

39

33

81

31

12

69

113

38

12

62

117

13.45 - 14.00

29

40

78

27

17

27

73

10

22

34

15

11

45

74

37

10

49

100

40

74

127

16.00 - 16.15

40

33

78

46

46

96

40

110

153

27

48

79

58

154

217

104

112

222

16.15 - 16.30

32

36

74

52

58

115

58

129

189

62

38

105

34

101

138

95

105

206

16.30 - 16.45

43

56

107

57

64

123

53

179

239

58

76

136

32

106

143

89

97

192

16.45 - 17.00

52

59

113

65

76

145

36

169

210

80

67

154

34

67

104

54

75

134

17.00 - 17.15

82

86

170

83

117

208

71

149

224

62

116

183

39

63

106

68

95

170

17.15 - 17.30

61

74

141

82

114

201

76

179

258

85

99

189

44

87

136

71

122

198

17.30 - 17.45
17.45 - 18.01

85
89

1
3

79
85

4
2

169
179

90
87

6
3

111
107

3
4

210
201

62
53

3
1

100
169

1
3

166
226

87
89

1
2

106
87

1
1

195
179

36
58

1
1

106
87

3
1

146
147

74
83

1
2

85
100

5
3

165
188

LAMPIRAN 1F. DATA ARUS LALU


LINTAS
Hari / Tanggal
:
Jumat 28 Maret 2008
Lokasi
:
Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend. Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca
:
Cerah
LENGAN A
WAKTU

LTA
LV

HV

MC

LENGAN B

STA
UM

Ttot

LV

HV

MC

RTA
UM

Ttot

LV

HV

MC

LTB
UM

Ttot

LV

HV

MC

STB
UM

Ttot

LV

HV

MC

RTB
UM

Ttot

LV

HV

MC

UM

Ttot

07.00 - 07.15

39

45

86

86

10

68

165

66

197

268

55

60

117

33

75

117

36

92

132

07.15 - 07.30

48

49

99

74

13

56

144

38

115

156

43

44

89

39

89

137

44

81

129

07.30 - 07.45

27

72

103

61

80

150

25

97

127

19

40

63

45

71

11

129

47

40

96

07.45 - 08.00

36

90

131

54

12

71

138

57

106

168

31

36

72

51

103

12

167

52

77

138

08.00 - 08.15

45

87

137

70

15

56

144

52

129

187

36

33

74

63

43

115

40

117

164

08.15 - 08.30

42

60

107

64

71

146

28

118

150

21

16

39

72

78

10

161

27

84

121

08.30 - 08.45

42

60

105

48

11

83

143

62

121

187

28

28

49

45

71

126

28

10

148

187

08.45 - 09.00

36

34

72

61

19

75

156

66

167

239

24

20

47

36

50

93

20

104

131

12.00 - 12.15

21

11

13

47

15

25

20

61

19

33

56

20

25

55

58

67

132

52

29

71

154

12.15 - 12.30

23

11

43

23

22

28

73

12

33

50

26

32

68

64

64

138

44

29

60

137

12.30 - 12.45

26

11

19

60

20

31

31

83

13

29

47

31

38

79

81

55

142

34

22

43

105

12.45 - 13.00

14

27

53

17

32

20

70

14

40

63

46

12

47

108

43

54

108

29

25

40

99

13.00 - 13.15

23

16

45

16

22

22

62

23

10

59

94

40

32

79

49

60

119

25

13

35

81

13.15 - 13.30

26

24

57

18

11

26

56

27

40

74

66

50

129

57

11

71

145

27

13

39

12

93

13.30 - 13.45

35

30

71

23

17

16

57

36

59

98

48

43

99

70

45

127

52

10

35

105

13.45 - 14.00

30

27

64

17

19

20

57

26

64

94

34

38

80

60

65

136

59

40

113

16.00 - 16.15

36

23

61

65

85

155

39

121

162

47

68

117

30

135

167

75

121

201

16.15 - 16.30

42

37

81

53

80

139

50

130

182

40

84

129

58

110

169

65

88

160

16.30 - 16.45

48

30

79

70

100

173

33

147

183

25

73

98

53

135

191

90

97

190

16.45 - 17.00

36

43

82

73

80

155

33

156

192

58

65

128

76

86

165

66

85

156

17.00 - 17.15

48

64

118

83

85

172

61

181

244

44

70

118

44

92

143

74

69

154

17.15 - 17.30

70

75

152

63

71

139

50

190

242

36

61

98

39

80

123

59

88

153

17.30 - 17.45

45

68

116

83

80

168

50

155

206

54

75

131

49

98

149

68

98

170

17.45 - 18.01

54

59

115

58

63

129

44

157

202

69

65

136

51

86

139

71

116

193

LAMPIRAN 2A. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 07.00-09.00
: Selasa 25 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
:
Cuaca
Cerah
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

62
5
71
5

71
18
118
8

77
8
253
4

71
8
120
5

86
6
127
5

54
6
118
4

67
3
65
4

71
15
94
6

56
5
232
4

58
2
60
5

33
6
102
10

58
12
110
10

LAMPIRAN 2B. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 12.00-14.00
: Selasa 25 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

62
12
66
4

74
29
70
4

43
10
98
3

70
7
124
7

93
6
116
6

66
9
123
5

49
15
57
4

65
36
47
4

39
15
79
2

53
15
38
6

86
8
89
6

48
26
78
11

LAMPIRAN 2C. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 16.00-18.00

Hari/Tanggal

:
:

Lokasi
Cuaca

:
TIPE

Selasa 25 Maret 2008


Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
Nyak Dien
Cerah
ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM
LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

72
5
95
5

73
8
176
4

92
6
198
3

66
8
201
6

98
5
129
6

73
9
139
4

89
4
95
4

85
8
204
4

76
6
301
4

93
4
108
6

44
5
136
6

55
5
113
8

LAMPIRAN 2D. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 07.00-09.00
: Rabu 26 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

70
2
89
4

101
15
144
5

48
4
212
3

55
4
50
5

41
6
124
11

49
11
104
10

53
2
72
4

95
19
118
4

45
4
202
3

56
3
48
5

56
4
119
11

52
8
108
10

LAMPIRAN E. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 12.00-14.00
: Rabu 26 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

40
13
58
5

40
33
49
5

40
8
75
3

55
15
84
4

61
11
79
5

35
25
82
8

33
12
40
4

40
34
41
4

41
11
61
4

56
13
60
5

63
10
94
4

43
22
68
10

LAMPIRAN 2F. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 16.00-18.00
:
Hari/Tanggal
Rabu 26 Maret 2008
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
:
Cuaca
Cerah
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

110
5
95
4

89
6
157
3

92
5
268
5

100
3
89
4

44
5
151
4

81
5
133
5

89
5
90
4

85
6
122
4

75
3
228
4

98
4
84
5

57
6
154
3

90
5
117
5

LAMPIRAN 2G. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 07.00-09.00
: Jumat 27 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

50
3
76
4

78
17
119
3

61
5
244
4

50
5
55
4

63
6
132
12

43
8
105
4

48
2
90
4

86
19
83
3

66
5
197
4

55
3
60
4

72
4
103
12

52
10
148
5

LAMPIRAN 2H. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 12.00-14.00
: Jumat 27 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

35
10
40
4

29
29
37
2

35
8
60
3

44
10
45
5

66
12
69
4

40
26
74
11

35
11
30
4

23
32
31
2

36
10
64
2

66
12
50
5

81
11
71
6

59
29
71
12

LAMPIRAN 2I. ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
Data Survey Jam 16.00-18.00
: Jumat 27 Maret 2008
Hari/Tanggal
Persimpangan Jl. Sukarno Hatta - Jl. Jendral Sudirman - Jl. Cut
:
Lokasi
Nyak Dien
: Cerah
Cuaca
TIPE

ARUS LALU LINTAS MAKSIMUM


LENGAN B
LENGAN C

LENGAN A

LENGAN D

KENDERAAN

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LT

ST

RT

LV
HV
MC
UM

89
5
86
4

90
6
117
4

76
4
179
3

89
4
116
3

58
5
154
3

104
5
122
5

70
2
75
5

83
5
100
4

61

69
4
84
2

76
4
135
3

90
6
121
5

190
2

LAMPIRAN 3A. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGAL
: Selasa 25 Maret 2008
WAKTU
:
07.00-09.00
1

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS

Kendaraan Ringan LV
Arah

Pendekat
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Utama + Minor total

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

(Kend/Jam)

emp = 1,0

(Kend/Jam)

emp = 1,3

(Kend/Jam)

emp = 0,5

(Kend/Jam)

(smp/jam)

62
71
77
210
67
71
56
194
404
71
86
54
211
58
33
58
149
360
258
261
245
764

(smp/jam)
62
71
77
210
67
71
56
194
404
71
86
54
211
58
33
58
149
360
258
261
245
764

5
18
8
31
3,9
19,5
6,5
23
54
10
6
6
22
2
6
12
20
42
20
45
31
96

(smp/jam)
6,5
23,4
10,4
40,3
3,9
19,5
6,5
29,9
70,2
13
7,8
7,8
28,6
2,6
7,8
15,6
26
54,6
26
58,5
40,3
124,8

71
118
253
442
65
94
232
391
833
120
127
118
365
60
102
110
272
637
316
441
713
1470

(smp/jam)
35,5
59
126,5
221
32,5
47
116
195,5
416,5
60
63,5
59
182,5
30
51
55
136
318,5
158
220,5
356,5
735

138
207
338
683
135
180
293
608
1291
201
219
178
598
120
141
180
441
1039
594
747
989
2330

104,0
153,4
213,9
471,3
103,4
137,5
178,5
419,4
890,7
144,0
157,3
120,8
422,1
90,6
91,8
128,6
311,0
733,1
442,0
540,0
641,8
1623,8

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

LAMPIRAN 3B. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM

0,549

Kend. Tak

0,40
0,67

Bermotor
UM
(kend/jam)
5
8
4
17
4
6
4
14
31
5
5
4
14
5
10
10
25
39
19
29
22
70

UM/MV

0,030

Rasio
Belok
0,22
0,45
0,25
0,43

0,34
0,29
0,29
0,41

0,27

HARI/TANGGAL
WAKTU

:
:

Selasa 25 Maret 2008


12.00-14.00

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS
Arah
Pendekat

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

19
20
21
22

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

23

Utama + Minor total

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak

(Kend/Jam)

emp = 1,0

(Kend/Jam)

emp = 1,3

(Kend/Jam)

emp = 0,5

74
43
179
49

(smp/jam)
74
43
179
49

65
39
153

29
10
51
15

(smp/jam)
37,7
13
66,3
19,5

70
98
234
57

(smp/jam)
35
49
117
28,5

173
151
464
121

146,7
105,0
362,3
97,0

65
39
153

36
15
66

46,8
19,5
85,8

47
79
183

23,5
39,5
91,5

148
133
402

135,3
98,0
330,3

332
70
93
66
229
53
86
48
187
416

332
70
93
66
229
53
86
48
187
416

117
7
6
9
22
15
8
26
49
71

152,1
9,1
7,8
11,7
28,6
19,5
10,4
33,8
63,7
92,3

417
124
116
123
363
38
89
78
205
568

208,5
62
58
61,5
181,5
19
44,5
39
102,5
284

866
201
215
198
614
106
183
152
441
1055

692,6
141,1
158,8
139,2
439,1
91,5
140,9
120,8
353,2
792,3

234
318
196
748

234
318
196
748

49
79
60
188

63,7
102,7
78
244,4

285
322
378
985

142,5
161
189
492,5

568
719
634
1921

440,2
581,7
463,0
1484,9

0,31
0,61

21
20
21
62

0,466

UM/MV

0,032

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

24

LAMPIRAN 3C. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM

(Kend/Jam)

(smp/jam)

Rasio

Bermotor UM

Belok

(kend/jam)
4
3
11
4

0,29
0,29
0,30

0,32
0,32
0,26
0,34

0,30

4
2
10
21
7
6
5
18
6
6
11
23
41

HARI/TANGGAL
WAKTU

:
:

Selasa 25 Maret 2008


16.00-18.00

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS
Arah
Pendekat

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak
Bermotor
UM

(Kend/Jam)

emp = 1,3

RT
Total
LT

73
92

(smp/jam)
73
92

237
89

7
8

ST
RT

Total

2
3
4
5
6

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Utama + Minor total

(Kend/Jam)

emp = 0,5

8
6

(smp/jam)
10,4
7,8

176
198

(smp/jam)
88
99

257
296

171,4
198,8

237
89

19
4

24,7
5,2

469
95

234,5
47,5

725
188

496,2
141,7

85
76

85
76

8
6

10,4
7,8

204
301

102
150,5

297
383

197,4
234,3

250

250

18

23,4

600

300

868

573,4

487

487

37

48,1

1069

534,5

1593

1069,6

LT
ST

66
98

66
98

8
5

10,4
6,5

201
129

100,5
64,5

275
232

176,9
169,0

0,35

6
6

RT
Total
LT
ST
RT
Total

73

73

11,7

139

69,5

221

154,2

0,31

237
93

237
93

22
4

28,6
5,2

469
108

234,5
54

728
205

500,1
152,2

0,39

16
6

44
55
192

44
55
192

5
5
14

6,5
6,5
18,2

136
113
357

68
56,5
178,5

185
173
563

118,5
118,0
388,7

429

429

36

46,8

826

413

1291

888,8

320
300
296

320
300
296

21
26
26

27,3
33,8
33,8

499
645
751

249,5
322,5
375,5

840
971
1073

596,8
656,3
705,3

0,30
0,36

21
20
19

916

916

73

94,9

1895

947,5

2884

1958,4

0,66

60

0,546

UM/MV

0,021

LT
ST

LT
ST
RT

(Kend/Jam)

emp = 1,0

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

(Kend/Jam)

(smp/jam)

Rasio
Belok
0,40

(kend/jam)
4
3

0,25

12
4

0,41

4
4
12
24

0,30

6
8
20
36

LAMPIRAN 3D. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGAL
:
Rabu 26 Maret 2008
07.00:
WAKTU
09.00
1
ARUS LALU LINTAS
Pendekat
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Utama + Minor total

Arah
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Ringan LV
Kendaraan Ringan LV

KOMPOSISI LALU LINTAS


Kendaraan Berat HV
Sepeda Motor MC
Kendaraan Berat HV
Sepeda Motor MC

(Kend/Jam)

emp = 1,0

(Kend/Jam)

101
48
219
53
95
45
193
412
55
41
49
145
56
56
52
164
309
234
293
194
721

(smp/jam)
101
48
219
53
95
45
193
412
55
41
49
145
56
56
52
164
309
234
293
194
721

15
4
21
2
19
4
25
46
4
6
11
21
3
4
8
15
36
11
44
27
82

emp = 1,3

(Kend/Jam)

emp = 0,5

(smp/jam)
(smp/jam)
19,5
144
72
5,2
212
106
27,3
445
222,5
2,6
72
36
24,7
118
59
5,2
202
101
32,5
392
196
59,8
837
418,5
5,2
50
25
7,8
124
62
14,3
104
52
27,3
278
139
3,9
48
24
5,2
119
59,5
10,4
108
54
19,5
275
137,5
46,8
553
276,5
14,3
259
129,5
57,2
505
252,5
35,1
626
313
106,6
1390
695
Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

Kenderaan Bermotor Total MV


Kenderaan Bermotor Total MV
(Kend/Jam)

(smp/jam)

260
264
685
127
232
251
610
1295
109
171
164
444
107
179
168
454
898
504
842
847
2193

192,5
159,2
468,8
91,6
178,7
151,2
421,5
890,3
85,2
110,8
115,3
311,3
83,9
120,7
116,4
321,0
632,3
377,8
602,7
542,1
1522,6
0,585

Rasio
Belok
0,34
0,22
0,36

0,27
0,37
0,26
0,36

0,25
0,36
0,60
UM/MV

Kend. Tak
Kend. Tak
Bermotor
UM
(kend/jam)
5
3
12
4
4
3
11
23
5
11
10
26
5
11
10
26
52
18
31
26
75
0.034

LAMPIRAN 3E. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGAL
:
Rabu 26 Maret 2008
12.00:
WAKTU
14.00
1
ARUS LALU LINTAS
Pendekat
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Utama + Minor total

Arah

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Ringan LV
Kendaraan Ringan LV
(Kend/Jam)

emp = 1,0

40
40
120
33
40
41
114
234
55
61
35
151
56
63
43
162
313
184
204
159
547

(smp/jam)
40
40
120
33
40
41
114
234
55
61
35
151
56
63
43
162
313
184
204
159
547

KOMPOSISI LALU LINTAS


Kendaraan Berat HV
Sepeda Motor MC
Kenderaan Bermotor Total MV
Kendaraan Berat HV
Sepeda Motor MC
Kenderaan Bermotor Total MV
(Kend/Jam
(Kend/Jam) emp = 1,3
emp = 0,5 (Kend/Jam) (smp/jam)
Rasio
)
(smp/jam)
(smp/jam)
Belok
33
42,9
49
24,5
122
107,4
8
10,4
75
37,5
123
87,9
0,31
54
70,2
182
91
356
281,2
12
15,6
40
20
85
68,6
0,26
34
44,2
41
20,5
115
104,7
11
14,3
61
30,5
113
85,8
0,33
57
74,1
142
71
313
259,1
111
144,3
324
162
669
540,3
15
19,5
84
42
154
116,5
0,34
11
14,3
79
39,5
151
114,8
25
32,5
82
41
142
108,5
0,32
51
66,3
245
122,5
447
339,8
13
16,9
60
30
129
102,9
0,31
10
13
94
47
167
123,0
22
28,6
68
34
133
105,6
0,32
45
58,5
222
111
429
331,5
96
124,8
467
233,5
876
671,3
53
68,9
242
121
479
373,9
0,31
88
114,4
263
131,5
555
449,9
66
85,8
286
143
511
387,8
0,32
207
269,1
791
395,5
1545
1211,6
0,63
Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)
UM/MV

Kend. Tak
Kend. Tak
Bermotor
UM
(kend/jam)
5
3
13
4
4
4
12
25
4
5
8
17
5
4
10
19
36
18
18
25
61

LAMPIRAN 3F. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGAL
:
Rabu 26 Maret 2008
16.00:
WAKTU
18.00
1

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS
Arah
Pendekat

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Utama + Minor total

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak
Bermotor
UM
(kend/jam)
3
5
12
4
4
4
12
24
4
4
5
13
5
3
5
13
26
17
14
19
50

(Kend/Jam)

emp = 1,0

(Kend/Jam)

emp = 1,3

(Kend/Jam)

emp = 0,5

(Kend/Jam)

(smp/jam)

89
92
291
89
85
75
249
540
100
44
81
225
98
57
90
245
470
397
275
338
1010

(smp/jam)
89
92
291
89
85
75
249
540
100
44
81
225
98
57
90
245
470
397
275
338
1010

6
5
16
5
6
3
14
30
3
5
5
13
4
6
5
15
28
17
23
18
58

(smp/jam)
7,8
6,5
20,8
6,5
7,8
3,9
18,2
39
3,9
6,5
6,5
16,9
5,2
7,8
6,5
19,5
36,4
22,1
29,9
23,4
75,4

157
268
520
90
122
228
440
960
89
151
133
373
84
154
117
355
728
358
584
746
1688

(smp/jam)
78,5
134
260
45
61
114
220
480
44,5
75,5
66,5
186,5
42
77
58,5
177,5
364
179
292
373
844

252
365
827
184
213
306
703
1530
192
200
219
611
186
217
212
615
1226
772
882
1102
2756

175,3
232,5
571,8
140,5
153,8
192,9
487,2
1059,0
148,4
126,0
154,0
428,4
145,2
141,8
155,0
442,0
870,4
598,1
596,9
734,4
1929,4

Rasio
Belok
0,41
0,29
0,40

0,35
0,36
0,33
0,35

0,31
0,38
0,69

24

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

0,549

UM/MV

0,018

LAMPIRAN 3G. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGAL
:
Jumat 28 Maret 2008
07.00:
WAKTU
09.00
1

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS

Kendaraan Ringan LV

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Sepeda Motor MC
(Kend/Jam
)

(smp/jam)

(smp/jam)
38
59,5
122
219,5
45
41,5
98,5
185

129
214
310
653
140
188
268
596

91,9
159,6
189,5
441,0
95,6
152,2
171,0
418,8

809

404,5

1249

859,8

6,5

55

27,5

110

84,0

7,8

132

66

201

136,8

43

10,4

105

52,5

156

105,9

156

156

19

24,7

292

146

467

326,7

55

55

3,9

60

30

118

88,9

72

72

5,2

103

51,5

179

128,7

52

52

10

13

148

74

210

139,0

179

179

17

22,1

311

155,5

507

356,6

(Kend/Jam)

emp = 1,0

(Kend/Jam)

emp = 1,0

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total

50
78
61
189
48
86
66
200

(smp/jam)
50
78
61
189
48
86
66
200

3
17
5
25
2
19
5
26

(smp/jam)
3,9
22,1
6,5
32,5
2,6
24,7
6,5
33,8

76
119
244
439
90
83
197
370

389

389

51

66,3

50

50

63

63

43

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B
LT
ST
RT
Total
Jl. Minor : D
LT
ST
RT
Total

Kenderaan Bermotor Total MV


(Kend/Jam
)

Arah
Pendekat
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1

Kendaraan Berat HV

emp = 1,0

Kend. Tak

Rasio

Bermotor UM

Belok
0,21

(kend/jam)
4
3
4
11
4
3
4
11

0,43
0,23
0,41

22
0,26

4
12

0,32

4
20

0,25

4
12

0,39

5
21

8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor
LT
ST
RT
Utama + Minor total

335

335

36

46,8

603

301,5

974

683,3

203

203

13

16,9

281

140,5

497

360,4

299

299

46

59,8

437

218,5

782

577,3

222

222

28

36,4

694

347

944

605,4

0,39

17

724

724

87

113,1

1412

706

2223

1543,1

0,63

63

0,557

UM/MV

0,028

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

41
0,23

16
30

LAMPIRAN 3H. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
HARI/TANGGA
:
L
Jumat 28 Maret 2008
WAKTU
:
12.00-14.00
1

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS

Arah

Pendekat
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kendaraan Ringan LV
(Kend/Jam)
emp = 1,0
(smp/jam)
29
29
35
35
99
99
35
35
23
23
36
36
94
94
193
193
44
44
66
66
40
40

Kendaraan Berat HV
(Kend/Jam)
emp = 1,3
(smp/jam)
29
37,7
8
10,4
47
61,1
11
14,3
32
41,6
10
13
53
68,9
100
130
10
13
12
15,6
26
33,8

Sepeda Motor MC
(Kend/Jam) emp = 0,5
(smp/jam)
37
18,5
60
30
137
68,5
30
15
31
15,5
64
32
125
62,5
262
131
45
22,5
69
34,5
74
37

Kenderaan Bermotor Total MV


Kenderaan Bermotor Total MV
(Kend/Jam) (smp/jam)
Rasio
Belok
95
103
283
76
86
110
272
555
99
147
140

85,2
75,4
228,6
64,3
80,1
81,0
225,4
454,0
79,5
116,1
110,8

0,33
0,29
0,36

0,26
0,36

Kend. Tak
Kend. Tak
Bermotor UM
(kend/jam)
2
3
9
4
2
2
8
17
5
4
11

14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

Total
LT
ST
RT
Total
LT
ST
RT

Utama + Minor total

150
66
81
59
206
356
180
199
170
549

150
66
81
59
206
356
180
199
170
549

48
12
11
29
52
100
43
84
73
200

62,4
188
94
15,6
50
25
14,3
71
35,5
37,7
71
35,5
67,6
192
96
130
380
190
55,9
165
82,5
109,2
208
104
94,9
269
134,5
260
642
321
Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

386
128
163
159
450
836
388
491
512
1391

306,4
106,6
130,8
132,2
369,6
676,0
318,4
412,2
399,4
1130,0
0,402

0,29
0,36

0,28
0,35
0,64
UM/MV

20
5
6
12
23
43
18
14
28
60
0,043

LAMPIRAN 3I. DATA EKIVALEN ARUS LALU LINTAS


MAKSIMUM
:
HARI/TANGGAL
Jumat 28 Maret 2008
:
WAKTU
16.00-18.00
1

KOMPOSISI LALU LINTAS


ARUS LALU
LINTAS
Arah
Pendekat

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

Kend. Tak

Kendaraan Ringan LV

Kendaraan Berat HV

Sepeda Motor MC

Kenderaan Bermotor Total MV

0,27

Kend. Tak
Bermotor
UM
(kend/jam)
4
3
11
5

0,39

4
2

(Kend/Jam)

emp = 1,0

LT
ST
RT
Total
LT

7
8
9

2
3
4
5
6

10
11
12

Jl. Minor : A

Jl. Minor : C

Jl. Minor Total A - C


Jl. Minor : B

(Kend/Jam)

emp = 1,3

(Kend/Jam)

emp = 0,5

90
76
255
70

(smp/jam)
90
76
255
70

ST
RT

83
61

Total
LT
ST

(Kend/Jam)

(smp/jam)

Rasio

6
4
15
2

(smp/jam)
7,8
5,2
19,5
2,6

117
179
382
75

(smp/jam)
58,5
89,5
191
37,5

213
259
652
147

156,3
170,7
465,5
110,1

83
61

5
2

6,5
2,6

100
190

50
95

188
253

139,5
158,6

214

214

11,7

365

182,5

588

408,2

11

469
89
58

469
89
58

24
4
5

31,2
5,2
6,5

747
116
154

373,5
58
77

1240
209
217

873,7
152,2
141,5

22
3
3

Belok
0,37

0,33

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

RT
Total
LT
ST
RT
Total

Jl. Minor : D

Jl. Minor Total B - D


Utama + Minor

LT
ST
RT

Utama + Minor total

104

104

6,5

122

61

231

171,5

251
69
76
90
235
486

251
69
76
90
235
486

14
4
4
6
14
28

18,2
5,2
5,2
7,8
18,2
36,4

392
84
135
121
340
732

196
42
67,5
60,5
170
366

657
157
215
217
589
1246

465,2
116,2
148,7
158,3
423,2
888,4

317
307
331

317
307
331

15
20
17

19,5
26
22,1

361
506
612

180,5
253
306

693
833
960

517,0
586,0
659,1

0,37

14
14
15

955

955

52

67,6

1479

739,5

2486

1762,1

0,67

43

0,496

UM/MV

0,017

Rasio Jl. Minor / (Jl. Utama + Minor Total)

24

0,37

5
11
2
3
5
10
21

0,27
0,37

0,29

Lampiran 4A. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Selasa 25 Maret 2008
Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah
Waktu
07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

KBL
21
15
10
14
14
20
15
15

KP
20
16
14
19
18
10
21
17

12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00

10
16
9
11
12
11
9
10

15
14
11
17
10
17
14
12

LENGAN A
KK/KM
11
18
18
15
20
19
19
16
14
20
17
15
21
20
15
14

PK
15
10
14
10
15
18
25
18
18
12
18
15
20
24
20
14

Ttot
67
59
56
58
67
67
80
66
520
57
62
55
58
63
72
58
50

KBL
10
14
10
15
14
20
15
15

KP
7
3
8
10
11
27
12
15

LENGAN C
KK/KM
13
17
21
11
20
28
16
21

22
20
22
16
17
15
13
17

8
13
18
13
17
14
7
8

17
20
19
25
12
18
16
18

PK
3
3
12
18
14
13
13
15
11
22
14
18
19
18
19
14

Ttot
33
37
51
54
59
88
56
66
444
58
75
73
72
65
65
55
57

KBL
11
16
11
15
23
21
21
16

KP
18
11
20
18
24
21
20
22

LENGAN B
KK/KM
13
12
19
21
18
25
21
20

14
18
11
15
15
10
17
15

21
17
18
16
22
25
22
24

17
25
21
25
26
19
18
25

PK
19
23
16
26
22
16
19
19
17
20
18
19
23
19
23
18

Ttot
61
62
66
80
87
83
81
77
597
69
80
68
75
86
73
80
82

KBL
18
16
19
15
18
18
25
22

KP
17
16
21
22
23
24
16
17

LENGAN D
KK/KM
10
10
8
17
13
18
16
16

19
20
16
18
25
14
22
17

19
21
25
22
20
21
18
19

13
18
14
17
18
18
15
14

PK
29
34
34
27
25
20
24
13
30
24
27
24
23
28
29
22

Ttot
74
76
82
81
79
80
81
68
621
81
83
82
81
86
81
84
72

16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00
17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.00

6
10
12
15
15
11
8
15

19
21
18
13
12
11
11
9

Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

8
6
13
5
5
6
10
5

15
20
24
22
14
17
22
18

475
48
57
67
55
46
45
51
47
416

22
13
15
11
17
13
10
10

12
8
8
13
4
9
3
2

8
13
23
18
19
21
17
18

19
11
12
16
25
13
12
15

520
61
45
58
58
65
56
42
45
430

11
11
18
15
10
11
15
19

18
24
23
25
25
19
23
20

9
5
19
12
6
9
8
12

17
18
18
22
19
15
17
24

613
55
58
78
74
60
54
63
75
517

15
17
13
15
15
20
12
19

21
30
25
28
26
19
21
23

20
25
16
27
18
19
21
18

25
30
23
27
28
25
20
29

650
81
102
77
97
87
83
74
89
690

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

Lampiran 4B. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Rabu 26 Maret 2008
Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah
Waktu
07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

KBL
18
18
12
9
14
20
13
15

KP
17
15
14
12
16
11
18
17

12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00

15
16
14
11
12
17
21
10

16
17
13
17
9
13
14
12

LENGAN A
KK/KM
9
16
11
15
20
16
19
12
14
20
11
15
17
15
15
11

PK
16
11
14
10
14
17
21
18
18
11
19
15
20
23
19
14

Ttot
60
60
51
46
64
64
71
62
478
63
64
57
58
58
68
69
47

KBL
11
14
13
16
15
22
17
15

KP
10
5
11
10
12
27
18
15

LENGAN C
KK/KM
12
17
19
11
23
25
17
22

20
19
22
12
14
15
13
16

9
13
16
13
17
14
8
8

19
20
16
17
14
18
16
16

PK
8
12
18
18
14
16
13
15
18
20
14
16
19
14
14
18

Ttot
41
48
61
55
64
90
65
67
491
66
72
68
58
64
61
51
58

KBL
17
16
12
15
19
21
20
16

KP
18
12
12
18
20
21
19
18

LENGAN B
KK/KM
15
12
20
21
18
24
21
20

16
18
11
12
15
12
17
12

21
17
18
16
22
22
19
24

14
25
21
21
21
19
18
25

PK
23
19
16
24
22
16
20
19
14
20
18
16
23
19
23
19

Ttot
73
59
60
78
79
82
80
73
584
65
80
68
65
81
72
77
80

KBL
16
18
19
11
18
20
25
24

KP
18
17
21
22
20
24
16
18

LENGAN D
KK/KM
10
10
8
17
13
18
16
16

20
23
19
18
22
14
21
18

20
21
25
22
20
21
18
19

13
18
14
17
19
18
15
17

PK
25
21
34
27
25
21
24
24
29
23
26
24
23
24
23
22

Ttot
69
66
82
77
76
83
81
82
616
82
85
84
81
84
77
77
76

16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00
17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.00

6
10
8
11
15
11
8
12

16
18
14
13
12
10
11
14

Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

7
6
12
5
5
6
9
6

15
20
22
21
14
17
19
15

484
44
54
56
50
46
44
47
47
388

20
14
15
16
17
13
10
17

15
8
11
13
4
9
6
8

11
13
20
18
19
19
17
18

21
16
12
16
20
18
12
16

498
67
51
58
63
60
59
45
59
462

15
11
17
15
11
14
15
19

18
23
28
25
25
19
23
19

8
6
12
11
8
9
8
12

17
14
18
20
19
15
16
24

KBL
17
16
11
15
20
21
21
16

KP
18
11
19
18
24
21
20
19

LENGAN B
KK/KM
15
12
19
23
18
21
20
17

PK
21
23
16
17
22
16
19
23

14
18
11
18
15
10
15
17

23
17
19
16
22
25
22
20

18
21
19
23
26
19
18
25

17
18
18
19
20
19
23
19

588
58
54
75
71
63
57
62
74
514

16
18
14
15
16
22
12
20

21
30
25
28
26
19
21
23

23
25
16
26
18
19
21
19

25
27
23
27
24
25
20
21

KBL
20
16
19
15
18
18
25
20

KP
19
16
21
22
23
22
16
19

LENGAN D
KK/KM
23
21
8
17
14
18
16
18

PK
26
24
24
27
25
26
24
23

21
20
16
18
22
14
22
19

23
21
21
22
19
21
18
19

16
18
14
17
19
18
15
18

24
24
27
24
23
28
24
22

646
85
100
78
96
84
85
74
83
685

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

Lampiran 4C. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Jumat 28 Maret 2008
Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah
Waktu
07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

KBL
17
15
11
14
10
19
5
12

KP
17
16
14
19
18
16
21
17

12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00

15
16
9
16
12
11
9
9

18
14
11
17
14
17
14
12

LENGAN A
KK/KM
18
16
20
15
24
23
19
20
19
20
15
15
21
20
15
14

PK
18
10
14
15
15
18
20
18
20
19
18
19
20
24
21
18

Ttot
70
57
59
63
67
76
65
67
524
72
69
53
67
67
72
59
53
512

KBL
12
14
12
15
14
23
18
15

KP
12
6
8
10
11
27
18
12

LENGAN C
KK/KM
18
17
21
19
20
28
16
23

21
20
23
16
17
15
18
17

15
13
18
13
17
14
13
10

18
21
22
14
18
19
16
19

PK
10
8
12
18
14
16
13
15
21
22
14
18
19
16
19
14

Ttot
52
45
53
62
59
94
65
65
495
75
76
77
61
71
64
66
60
550

Ttot
71
62
65
73
84
79
80
75
589
72
74
67
76
83
73
78
81
604

Ttot
88
77
72
81
80
84
81
80
643
84
83
78
81
83
81
79
78
647

16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00
17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.00

12
10
12
15
17
11
8
17

18
21
15
13
12
11
13
15

Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

8
6
13
5
5
6
10
5

16
20
22
20
15
17
20
18

54
57
62
53
49
45
51
55
426

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

21
13
15
15
17
13
18
15

12
12
8
13
17
20
15
18

13
18
23
18
19
23
17
17

19
18
12
16
25
20
12
15

65
61
58
62
78
76
62
65
527

14
11
18
15
13
11
15
17

18
24
23
22
25
20
23
19

12
14
19
12
12
10
8
12

17
18
18
20
19
11
17
18

61
67
78
69
69
52
63
66
525

18
17
13
15
17
20
12
20

21
29
25
24
26
19
21
21

20
19
16
24
18
19
21
24

23
25
23
27
28
25
25
27

82
90
77
90
89
83
79
92
682

Lampiran 5A. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Selasa 25 Maret 2008
Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah
Waktu

LENGAN A

LENGAN C

KBL

KP

KK/KM

PK

0.4

0.7

07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

8.4
6
4
5.6
5.6
8
6
6

20
16
14
19
18
10
21
17

12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00

4
6.4
3.6
4.4
4.8
4.4
3.6
4

16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00
17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.00

2.4
4
4.8
6
6
4.4
3.2
6

LENGAN B

KBL

KP

KK/KM

PK

0.5

Total
smp/jam

0.4

0.7

7.7
12.6
12.6
10.5
14
13.3
13.3
11.2

7.5
5
7
5
7.5
9
12.5
9

43.6
39.6
37.6
40.1
45.1
40.3
52.8
43.2

4
5.6
4
6
5.6
8
6
6

7
3
8
10
11
27
12
15

15
14
11
17
10
17
14
12

9.8
14
11.9
10.5
14.7
14
10.5
9.8

9
6
9
7.5
10
12
10
7

KBL

KP

KK/KM

PK

0.5

0.4

0.7

9.1
11.9
14.7
7.7
14
19.6
11.2
14.7

1.5
1.5
6
9
7
6.5
6.5
7.5

21.6
22
32.7
32.7
37.6
61.1
35.7
43.2

4.4
6.4
4.4
6
9.2
8.4
8.4
6.4

18
11
20
18
24
21
20
22

8.8
8
8.8
6.4
6.8
6
5.2
6.8

8
13
18
13
17
14
7
8

11.9
14
13.3
17.5
8.4
12.6
11.2
12.6

5.5
11
7
9
9.5
9
9.5
7

5.6
7.2
4.4
6
6
4
6.8
6

19
21
18
13
12
11
11
9

5.6
4.2
9.1
3.5
3.5
4.2
7
3.5

7.5
10
12
11
7
8.5
11
9

8.8
5.2
6
4.4
6.8
5.2
4
4

12
8
8
13
4
9
3
2

5.6
9.1
16.1
12.6
13.3
14.7
11.9
12.6

9.5
5.5
6
8
12.5
6.5
6
7.5

4.4
4.4
7.2
6
4
4.4
6
7.6

342.3
37.8
40.4
35.5
39.4
39.5
47.4
38.1
32.8

267.4
Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

Lampiran 5B. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Rabu 26 Maret 2008

KBL

KP

KK/KM

PK

0.5

Total
smp/jam

0.4

0.7

0.5

Total
smp/jam

9.1
8.4
13.3
14.7
12.6
17.5
14.7
14

9.5
11.5
8
13
11
8
9.5
9.5

41
37.3
45.7
51.7
56.8
54.9
52.6
51.9

7.2
6.4
7.6
6
7.2
7.2
10
8.8

17
16
21
22
23
24
16
17

7
7
5.6
11.9
9.1
12.6
11.2
11.2

14.5
12
17
13.5
12.5
10
12
11.5

45.7
41.4
51.2
53.4
51.8
53.8
49.2
48.5

21
17
18
16
22
25
22
24

11.9
17.5
14.7
17.5
18.2
13.3
12.6
17.5

8.5
10
9
9.5
11.5
9.5
11.5
9

7.6
8
6.4
7.2
10
5.6
8.8
6.8

19
21
25
22
20
21
18
19

9.1
12.6
9.8
11.9
12.6
12.6
10.5
9.8

15
12
13.5
12
11.5
14
14.5
11

50.7
53.6
54.7
53.1
54.1
53.2
51.8
46.6

18
24
23
25
25
19
23
20

6.3
3.5
13.3
8.4
4.2
6.3
5.6
8.4

8.5
9
9
11
9.5
7.5
8.5
12

6
6.8
5.2
6
6
8
4.8
7.6

21
30
25
28
26
19
21
23

14
17.5
11.2
18.9
12.6
13.3
14.7
12.6

12.5
15
11.5
13.5
14
12.5
10
14.5

286.6

310.9
34.5
39.2
43.9
33.5
28.5
28.1
32.2
27.5

LENGAN D

Total
smp/jam

34.2
46
47.1
45.9
41.7
41.6
32.9
34.4

391.9

323.8
35.9
27.8
36.1
38
36.6
35.4
24.9
26.1
260.8

47
51.7
46.1
49
57.7
51.8
52.9
56.5

395

412.7
37.2
40.9
52.5
50.4
42.7
37.2
43.1
48
352

417.8
53.5
69.3
52.9
66.4
58.6
52.8
50.5
57.7
461.7

Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah
Waktu

LENGAN A

LENGAN C

LENGAN B

LENGAN D

KBL

KP

KK/KM

PK

KP

KK/KM

PK

KP

KK/KM

PK

KP

KK/KM

PK

0.5

0.4

0.7

0.5

0.4

0.7

0.5

Total
smp/jam

KBL

0.7

Total
smp/jam

KBL

Total
smp/jam

KBL

0.4

0.4

0.7

0.5

Total
smp/jam

07.00 - 07.15

7.2

17

6.3

38.5

4.4

10

8.4

26.8

6.8

18

10.5

11.5

46.8

6.4

18

12.5

43.9

07.15 - 07.30

7.2

15

11.2

5.5

38.9

5.6

11.9

28.5

6.4

12

8.4

9.5

36.3

7.2

17

10.5

41.7

07.30 - 07.45

4.8

14

7.7

33.5

5.2

11

13.3

38.5

4.8

12

14

38.8

7.6

21

5.6

17

51.2

07.45 - 08.00

3.6

12

10.5

31.1

6.4

10

7.7

33.1

18

14.7

12

50.7

4.4

22

11.9

13.5

51.8

08.00 - 08.15

5.6

16

14

42.6

12

16.1

41.1

7.6

20

12.6

11

51.2

7.2

20

9.1

12.5

48.8

08.15 - 08.30

11

11.2

8.5

38.7

8.8

27

17.5

61.3

8.4

21

16.8

54.2

24

12.6

10.5

55.1

08.30 - 08.45

5.2

18

13.3

10.5

47

6.8

18

11.9

6.5

43.2

19

14.7

10

51.7

10

16

11.2

12

49.2

08.45 - 09.00

17

8.4

40.4

15

15.4

7.5

43.9

6.4

18

14

9.5

47.9

9.6

18

11.2

12

310.7

316.4

377.6

50.8
392.5

12.00 - 12.15

16

9.8

40.8

13.3

39.3

6.4

21

9.8

44.2

20

9.1

14.5

12.15 - 12.30

6.4

17

14

5.5

42.9

7.6

13

14

10

44.6

7.2

17

17.5

10

51.7

9.2

21

12.6

11.5

54.3

12.30 - 12.45

5.6

13

7.7

9.5

35.8

8.8

16

11.2

43

4.4

18

14.7

46.1

7.6

25

9.8

13

55.4

12.45 - 13.00

4.4

17

10.5

7.5

39.4

4.8

13

11.9

37.7

4.8

16

14.7

43.5

7.2

22

11.9

12

53.1

13.00 - 13.15

4.8

11.9

10

35.7

5.6

17

9.8

9.5

41.9

22

14.7

11.5

54.2

8.8

20

13.3

11.5

53.6

13.15 - 13.30

6.8

13

10.5

11.5

41.8

14

12.6

39.6

4.8

22

13.3

9.5

49.6

5.6

21

12.6

12

51.2

13.30 - 13.45

8.4

14

10.5

9.5

42.4

5.2

11.2

31.4

6.8

19

12.6

11.5

49.9

8.4

18

10.5

11.5

48.4

13.45 - 14.00

12

7.7

30.7

6.4

11.2

34.6

4.8

24

17.5

9.5

55.8

7.2

19

11.9

11

49.1

309.5

312.1

395

51.6

416.7

16.00 - 16.15

2.4

16

4.9

7.5

30.8

15

7.7

10.5

41.2

18

5.6

8.5

38.1

6.4

21

16.1

12.5

56

16.15 - 16.30

18

4.2

10

36.2

5.6

9.1

30.7

4.4

23

4.2

38.6

7.2

30

17.5

13.5

68.2

16.30 - 16.45

3.2

14

8.4

11

36.6

11

14

37

6.8

28

8.4

52.2

5.6

25

11.2

11.5

53.3

16.45 - 17.00

4.4

13

3.5

10.5

31.4

6.4

13

12.6

40

25

7.7

10

48.7

28

18.2

13.5

65.7

17.00 - 17.15

12

3.5

28.5

6.8

13.3

10

34.1

4.4

25

5.6

9.5

44.5

6.4

26

12.6

12

57

17.15 - 17.30

4.4

10

4.2

8.5

27.1

5.2

13.3

36.5

5.6

19

6.3

7.5

38.4

8.8

19

13.3

12.5

53.6

17.30 - 17.45

3.2

11

6.3

9.5

30

11.9

27.9

23

5.6

42.6

4.8

21

14.7

10

50.5

17.45 - 18.00

4.8

14

4.2

7.5

30.5

6.8

12.6

35.4

7.6

19

8.4

12

47

23

13.3

10.5

251.1
Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

Lampiran 5C. Data Hambatan Samping


Hari / Tanggal : Jumat 28 Maret 2008

282.8

350.1

54.8
459.1

Lokasi : Persimpangan Jalan Sukarno Hatta - Jalan Jend Sudirman - Jalan Cut Nyak Dien
Cuaca : Cerah

07.00 - 07.15
07.15 - 07.30
07.30 - 07.45
07.45 - 08.00
08.00 - 08.15
08.15 - 08.30
08.30 - 08.45
08.45 - 09.00

KBL
0.4
6.8
6
4.4
5.6
4
7.6
6
4.8

KP
1
17
16
14
19
18
16
21
17

LENGAN A
KK/KM
0.7
12.6
11.2
14
10.5
16.8
16.1
13.3
14

PK
0.5
9
5
7
7.5
7.5
9
10
9

12.00 - 12.15
12.15 - 12.30
12.30 - 12.45
12.45 - 13.00
13.00 - 13.15
13.15 - 13.30
13.30 - 13.45
13.45 - 14.00

6
6.4
3.6
6.4
4.8
4.4
3.6
3.6

18
14
11
17
14
17
14
12

13.3
14
10.5
10.5
14.7
14
10.5
9.8

10
9.5
9
9.5
10
12
10.5
9

16.00 - 16.15
16.15 - 16.30
16.30 - 16.45
16.45 - 17.00
17.00 - 17.15
17.15 - 17.30
17.30 - 17.45
17.45 - 18.00

4.8
4
4.8
6
6.8
4.4
3.2
6.8

18
21
15
13
12
11
13
15

5.6
4.2
9.1
3.5
3.5
4.2
7
3.5

8
10
11
10
7.5
8.5
10
9

Ket :

KBL
KP
KK/KM
PK

Waktu

Total
smp/jam
45.4
38.2
39.4
42.6
46.3
48.7
50.3
44.8
355.7
47.3
43.9
34.1
43.4
43.5
47.4
38.6
34.4
332.6
36.4
39.2
39.9
32.5
29.8
28.1
33.2
34.3
273.4

: Kendaraan Bergerak Lambat


: Kendaraan Parkir
: Kendaraan Keluar/Masuk
: Pejalan Kaki

LENGAN C
KK/KM
0.7
12.6
11.9
14.7
13.3
14
19.6
11.2
16.1

KBL
0.4
4.8
5.6
4.8
6
5.6
9.2
7.2
6

KP
1
12
6
8
10
11
27
18
12

PK
0.5
5
4
6
9
7
8
6.5
7.5

8.4
8
9.2
6.4
6.8
6
7.2
6.8

15
13
18
13
17
14
13
10

12.6
14
13.3
14.7
8.4
12.6
11.2
13.3

10.5
11
7
9
9.5
8
9.5
7

8.4
5.2
6
6
6.8
5.2
7.2
6

12
12
8
13
17
20
15
18

9.1
12.6
16.1
12.6
13.3
16.1
11.9
11.9

9.5
9
6
8
12.5
10
6
7.5

Total
smp/jam
34.4
27.5
33.5
38.3
37.6
63.8
42.9
41.6
319.6
46.5
46
47.5
43.1
41.7
40.6
40.9
37.1
343.4
39
38.8
36.1
39.6
49.6
51.3
40.1
43.4
337.9

LENGAN B
KK/KM
PK
0.7
0.5
10.5
10.5
8.4
11.5
13.3
8
16.1
8.5
12.6
11
14.7
8
14
9.5
11.9
11.5

KBL
0.4
6.8
6.4
4.4
6
8
8.4
8.4
6.4

KP
1
18
11
19
18
24
21
20
19

5.6
7.2
4.4
7.2
6
4
6
6.8

23
17
19
16
22
25
22
20

12.6
14.7
13.3
16.1
18.2
13.3
12.6
17.5

8.5
9
9
9.5
10
9.5
11.5
9.5

5.6
4.4
7.2
6
5.2
4.4
6
6.8

18
24
23
22
25
20
23
19

8.4
9.8
13.3
8.4
8.4
7
5.6
8.4

8.5
9
9
10
9.5
5.5
8.5
9

Total
smp/jam
45.8
37.3
44.7
48.6
55.6
52.1
51.9
48.8
384.8
49.7
47.9
45.7
48.8
56.2
51.8
52.1
53.8
406
40.5
47.2
52.5
46.4
48.1
36.9
43.1
43.2
357.9

LENGAN D
KK/KM
PK
0.7
0.5
16.1
13
14.7
12
5.6
12
11.9
13.5
9.8
12.5
12.6
13
11.2
12
12.6
11.5

KBL
0.4
8
6.4
7.6
6
7.2
7.2
10
8

KP
1
19
16
21
22
23
22
16
19

8.4
8
6.4
7.2
8.8
5.6
8.8
7.6

23
21
21
22
19
21
18
19

11.2
12.6
9.8
11.9
13.3
12.6
10.5
12.6

12
12
13.5
12
11.5
14
12
11

7.2
6.8
5.2
6
6.8
8
4.8
8

21
29
25
24
26
19
21
21

14
13.3
11.2
16.8
12.6
13.3
14.7
16.8

11.5
12.5
11.5
13.5
14
12.5
12.5
13.5

Total
smp/jam
56.1
49.1
46.2
53.4
52.5
54.8
49.2
51.1
412.4
54.6
53.6
50.7
53.1
52.6
53.2
49.3
50.2
417.3
53.7
61.6
52.9
60.3
59.4
52.8
53
59.3
453

Anda mungkin juga menyukai