TAMBAHAN PANGAN
PENDAHULUAN
Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) pada
industri pangan semakin sulit dihindari bahkan
semakin meningkat seiring dengan makin
berkembangnya industri pangan
Penggunaan BTP memerlukan pertimbangan yang
khusus mengingat penggunaan BTP yang tidak
benar dan tidak tepat akan menimbulkan resiko
yang dapat membahayakan kesehatan konsumen
Untuk melindungi konsumen terhadap
penggunaan BTP yang membahayakan kesehatan
diperlukan pengetahuan baik jenis bahan yang
digunakan maupun jumlah pemakaiannya
PENGETAHUAN TENTANG
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan
dan biasanya merupakan ingredien khas makanan,
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan
sengaja ditambahkan kedalam makanan untuk maksud
teknologi (termasuk organoleptik), pada pembuatan,
pengolahan, penyediaan, perlakuan, pengemasan,
pembungkusan, penyimpanan atau engangkutan
makanan untuk menghasilkan (langsung atau tidak
langsung) komponen yang mempengaruhi sifat khas
makanan (Permenkes No. 722/Men.Kes/Per/IX/1988)
Bahan atau campuran bahan diluar bahan makanannya
sendiri yang terdapat dalam makanan sebagai hasil
proses produksi, pengolahan, penyimpanan dan
pengemasan. (Food Protection Committee dari Food and
Nutrition Board, National Academy of Science- National
Research Council (NAS/NRC)
TUJUAN PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Mempertahankan nilai gizi
penambahan anti oksidan pada bahan yang
mengandung vitamin A supaya tidak rusak oleh
panas/cahaya
Memperbaiki penampilan
Penambahan bahan pewarna, bahan penstabil
Antioksidan
Antioksidan adalah BTM yang dapat mencegah atau menghambat proses oksidasi
Bahan Tambahan
Makanan
1.
Asam askorbat
Jenis Makanan
Batas maksimum
penggunaan (mg/kg)
5.
Daging olahan
Ikan beku
Buah kalengan
Jam, Jelly, dan marmalad
Pekatan sari buah
500
400
700
500
400
1.
2.
3.
4.
2.
Asam eritorbat
1.
2.
3.
Daging olahan
Ikan beku
Saus apel kalengan
500
400
150
3.
BHA
( Butil
Hidroksianisol)
1.
200
100
200
1000
200
2.
3.
4.
5.
Anti Kempal
Bahan makanan yang dapat mencegah mengempal atau menggumpalnya
makanan yang berupa serbuk, tepung atau butiran.
Bahan Tambahan
Makanan
1.
Aluminium Silikat
Jenis Makanan
1.
2.
2.
Kalsium Aluminium
Silikat
1.
2.
3.
1.
3.
Kalsium Silikat
2.
3.
Susu bubuk
Krim bubuk
Garam meja
Serbuk gram dengan rempah
atau bumbu, merica
Dekstrosa bubuk / gula bubuk
Lihat kalsium Aluminium
Silikat
Susu bubuk
Krim bubuk
10
20
15
Lihat Kalsium Aluminium Silikat
10
1
Pengatur Keasaman
Bahan Tambahan Makanan yang dapat mengasamkan , menetralkan dan
mempertahankan derajat keasaman bahan makanan. Selain itu juga
berfungsi sebagai penegas rasa, warna dan pengawet.
Bahan Tambahan
Makanan
1.
2.
Asam Malat
Asam Sitrat
Jenis Makanan
1.
2.
3.
Minuman Ringan
Pasta tomat
1.
Pasta tomat
2.
Secukupnya hingga
pH 2,8 3,5
34 g/l
Secukupnya, hingga pH tidak
lebih dari 4,3
Secukupnya, hingga pH tidak
lebih dari 4,3
Secukupnya, hingga pH tidak
lebih dari 2,8 3,5
secukupnya
Secukupnya
3.
Kalsium Asetat
1.
2.
Kasein
Bir
4.
Asam laktat
1.
2.
2 g/kg
Secukupnya hingga
pH 2,8 3,5
PEMANIS
BTM yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan,
yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi
Bahan Tambahan
Makanan
1.
Sakarin
Jenis Makanan
1.
2.
3.
4.
2.
Siklamat
1.
2.
3.
4.
3.
Sorbitol
1.
2.
3.
Permen karet
Saus
Jam dan Jeli
Minuman ringan
Permen karet
Saus
Jam dan Jeli
Minuman ringan
Kismis
Jamdan jeli, roti
Makanan lain
Batas maksimum
penggunaan (mg/kg)
50
300
200
300
500
3 g/kg
2g/kg
3 g/kg
5 g/kg
300
120
Jenis
Kemanisan dan
kalori
ADI
( mg/kg berat
badan)
Penggunaan
2000 x sukrosa
kalori 1,4 kkal/gr
0,34 mg/kg
Susu,buah olahan,
roti,saos
200 x sukrosa
Tdk.ada kalori
15 mg/kg
3. Aspartam
60 220 x sukrosa
kalori0,4 kkal/gr
50 mg/kg
4. Isomalt
0,45-0,65 x sukrosa
Kalori 2kkal/gr
Termasuk
dalam GRAS
Buah segar,
pasta/mie,diet khusus
1. Alitam
2. Acesulfam K.
Jenis
Kemanisan dan
kalori
ADI
( mg/kg berat
badan)
Penggunaan
5. Laktitol
Termasuk dalam
GRAS
Pasta/mie,
ikan/daging,diet khusus
6. Maltitol
0,9 x sukrosa
Kalori 2,1 kkal/gr
Termasuk dalam
GRAS
Pasta/mi, ikan,formula
bayi/diet khusus
7. Manitol
0,5-0,7 x sukrosa
Kalori 1,4 kkal/gr
Termasuk dalam
GRAS
Mentega,pasta/mi, ikan,
diet khusus
8. Neotam
7000-13000 x
sukrosa
Tidak berkalori
Jenis
Kemanisan dan
kalori
ADI
( mg/kg berat
badan)
Penggunaan
300-500 x sukrosa
Tidak ada kalori
5 mg/kg berat
badan
Susu,es krim,
buaholahan,permen karet, kue,
minuman
30 x sukrosa
Tidak ada
kalori
0-11mg/kg berat
badan
11. Silitol
Sama dengan
sukrosa
Kalori 2,4 kkal/gr
Termasuk dalam
GRAS
12. Sorbitol
0,5-0,7 x sukrosa
Kalori 2,6 kkal/gr
Termasuk dalam
GRAS
600x sukrosa
Tidak ada kalori
9. Sakarin
10. Siklamat
13. Sukralosa
Jenis Makanan
Batas Maksimum
Penggunaan
(mg/kg)
1.
Asam askorbat
Tepung
200
2.
Azodikarbonamida
Tepung
45
3.
PEWARNA
A. Pewarna alami (dari tumbuhan, hewan atau dari sumber
mineral)
- karotenoid ( merah, kuning dan oranye )
- antosianin ( oranye, merah dan biru , pada anggur,
strawbery, apel dll))
- kurkumin (dari tanaman kunyit )
- klorofil ( hijau )
B. Pewarna yang identik dengan alami
( dihasilkan dengan cara sintesa kimia bukan cara ekstraksi)
- santoxantin (merah)
- beta karoten (kuning orange)
C. Pewarna sintetik
- Dyes
(mudah larut dalam air dan tidak dapat larut dalam pelarut
organik)
- Lakes
(tidak larut dalam air, alkohol maupun minyak)
Pewarna
Bahan Tambahan Makanan yang dapat memperbaiki atau
memberi warna pada makanan
Kuning
- Anato (Cl.75120)
Jenis Makanan
Es krim
Keju
Lemak minyak
100 mg/kg
600 mg/kg
secukupnya
3.
Es krim
Jam jeli
Minyak lemak
100 mg/kg
200 mg/kg
secukupnya
1.
2.
3.
Yoghurt beraroma
Minuman ringan
Jam dan jeli, marmalad
1.
2.
3.
1.
2.
Coklat
- karamel
Batas Maksimum
Penggunaan
200 mg/kg
300 mg/kg
150 mg/kg
Jenis Makanan
1.
4. Putih
- Titanium Dioksida (77841)
1.
Kembang gula
Pewarna Sintetik
1. Biru
Brilliant Blue (Cl. 2028
1.
2.
3.
2. Kuning
- Sunset yellow FCF (Cl. 15985)
1.
2.
3.
3. Merah
- Eritrosin (Cl. 45430)
1.
4. Coklat
- Coklat HT (Cl. 20285)
1.
5. Hijau
- Fast Green FCF (Cl. 42053)
2.
2.
3.
4.
Es krim
Acar ketimun
Jam dan jeli, marmalad
Batas Maksimum
Penggunaan
200 mg/kg
secukupnya
100 mg/kg
200 mg/kg
300 mg/kg
Es krim
Yoghurt
Jam Jeli marmalad
100 mg/kg
12 mg/kg
200 mg/kg
Es krim
Jam Jeli
100 mg/kg
200 mg/kg
Es Krim, Marmalad,
Jam Jeli
70 mg/kg
300 mg/kg
100 mg/kg
200 mg/kg
Jenis Makanan
Batas Maksimum
Penggunaan
1.
Agar
1.
2.
3.
Es krim
Kaldu
Sardin dan ikan sejenis
sardin kaleng
10 g/kg
Secukupnya
20 g/kg
2.
Gom Arab
1.
2.
3.
10 g/kg
500 mg/kg
5 g/kg
3.
Pektin
1.
2.
3.
4.
10 g/kg
10 g/kg
500 mg/kg
5 g/kg
1.
2.
3.
Es krin
Yoghurt
Keju
4.
Amonium Alginat
10 g/kg
5g/kg
5g/kg
Pengawet
Bahan Tambahan Makanan yang dapat mencegah atau
menghambat fermentasi, pengasaman atau penguraian lain
terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Bahan Tambahan Makanan
1.
Asam bensoat
Jenis Makanan
1.
2.
3.
2.
Asam Propionat
1.
2.
3.
Kalsium Sorbat
1.
2.
4.
Kalium Sorbat
1.
2.
3.
Kecap
Minuman ringan
Saus tomat
Batas Maksimum
Penggunaan
600 mg/kg
600 mg.kg
1 g/kg
3 g/kg
2 g/kg
1 g/kg
1 g/kg
Keju
Jam dan jeli
Margarine
1g/kg
1g/kg
1g/kg
Pengeras
Bahan Tambahan Makanan yang berfungsi sebagai bahan perenyah
dan dapat memperkeras atau mencegah melunaknya makanan.
Kalsium klorida
Jenis Makanan
1.
2.
Kalsium glukonat
1.
2.
3.
3.
Kalsium sitrat
Sayur kalengan;
Apel kalengan
Jam dam jeli
Buah kalengan
Tomat kalengan
Acar ketimun dalam botol
Apel kalengan;sayur kalengan
Batas Maksimum
Penggunaan
260 mg/kg
200 mg/kg
350 mg/kg
450 mg/kg
250 mg/kg
260 mg/kg
Sekuestran
Bahan Tambahan Makanan yang dapat mengikat ion logam yang
ada dalam makanan, sehingga memperbaiki atau memberi
warna,cita rasa dan tekstur pada makanan.
Bahan Tambahan Makanan
1.
Asam Fosfat
Jenis Makanan
1.
2.
Kepiting kalengan
Lemak dan minyak makan,
minyak kacang, minyak kelapa
dan lainnya
Batas Maksimum
Penggunaan
5 g/kg
100 mg/kg
Daging olahan/awetan
Kaldu
3 g/kg
1 g/kg
3g/kg
1g/kg
2.
Potongan kentang
goreng beku
2.
Dikalium Fosfat
1.
3.
Dikalium Fosfat
4.
Dinatrium Difosfat
2.
"miscellaneous additive".
(bukan golongan BTM)
Enzim
Berasal dari mikroba, tanaman dan hewan digunakan dalam
pengolahan makanan secara fermentasi (enzim rennet untuk
pembuatan keju)
Penambah Gizi
Bahan tambahan berupa vitamin, mineral untuk memperbaiki nilai
gizi (penambahan vitamin pada susu bubuk , Yodisasi garam)
Humektan
Dimaksudkan untuk menyerap lembab sehingga dapat
mempertahankan kadar air dalam makanan (contoh gliserol pada
keju, es krim)
Bahan Penjernih
Digunakan untuk menjernihkan minuman, sari buah atau minyak
(bentonit untuk penjernihan anggur)
2. Asam Salisilat
Asam salisilat sering disebut aspirin, dalam
pengobatan digunakan sebagai analgetik dan
anti inflamasi
Pada mulanya asam salisilat digunakan untuk
mencegah jamur pada buah dipabrik cuka,
tetapi pada akhirnya pemerintah Amerika
melarang karena mempunyai efek tidak baik
bagi kesehatan.Bila masuk kedalam tubuh
menyebabkan pengerasan dinding pembuluh
darah dan kanker saluran pencernaan.
3. Dietilpirokarbonat (DEPC)
DEPC pada mulanya digunakan sebagai pencegah
peragian pada pembuatan minuman beralkohol dan
minuman ringan.
Juga sering digunakan pada pengawetan susu, sari jeruk
dan minuman buah-buahan.
Tetapi ternyata DEPC adalah masuk dalam bahan kimia
karsinogenik.
4. Dulsin
Dulsin adalah pemanis buatan yang memiliki rasa manis
250 kali gula tebu.
Beberapa tahun digunakan ternyata dulsin mengakibatkan
sifat karsinogenik pada hewan percobaan.
5.Kalium klorat.
Kalium klorat biasanya digunakan sebagai pemutih, bahan
peledak dan pembuat korek api.
Penggunaan pada makanan dilarang sejak 1988 karena
menyebabkan nyeri perut, kerusakan ginjal dan hati.
6. Kloramfenikol
Kloramfenikol disebut juga chloromycetin adalah antibiotik .
Pada saat ini kloramfenikol dilarang ditambahkan pada
makanan hewan karena akan mengkontaminasi daging
hewan yang pada akhirnya akan membahayakan konsumen.
7. Minyak nabati yang dibrominasi
Minyak nabati yang dibrominasi adalah bahan tambahan
pangan yang digunakan sebagai stabiliser dan pengemulsi
pada minuman ringan.
Penelitian menunjukkan bahwa pada tikus yang diberi
ransum minyak yang dibrominasi menyebabkan kematian.
8. Nitrofurazon
Nitrofurazon adalah antibiotik yang sering digunakan
sebagai salep atau obat luar.
Nitrofurazon yang dicampurkan dalam pakan ayam
menunjukkan potensi memicu kanker.
9. Formalin.
Formalin merupakan bahan pengawet yang paling
banyak disalahgunakan untuk produk pangan.
Formalin dapat digunakan sebagai antiseptik,
desinfektan dan pengawet dalam biologi.
Dalam dosis kecil ( <1 persen ) digunakan untuk
perawat sepatu, lilin, shampo mobil.
Kenyataan formalin masih digunakan pada
pengolahan tahu, bakso, mie basah, pengeringan
ikan dll. Formalin akan menyebabkan sakit perut,
depresi susunan syaraf, karsinogenik.
10. Kalium Bromat.
Pada mulanya kalium bromat digunakan untuk
memperbaiki tepung yang dapat mengeraskan kue.
Kalium bromat pada akhirnya telah dilarang pada
beberapa negara karena dianggap bersifat
karsinogenik.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim,Peraturan Menteri Kesehatan RI No
722/Menkes/Per/IX/88 Tentang Bahan Tambahan
Makanan.Departemen Kesehatan RI,Jakarta,1988
2. Anonim,Peraturan Menteri Kesehatan RI No
1168/Menkes/Per/x/1999 Tentang Perubahan Atas
PeraturanMenteri Kesehatan No 722/Menkes/Per/IX/88
Tentang Bahan Tambahan Makanan.Departemen
Kesehatan RI, Jakarta,1999
3. Anonim. Manfaat dan Bahaya BTP. Himpunan Alumni
Fakultas Teknologi Pertanian IPB. 2005.
4. Anonim. Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan
Pangan
Pemanis Buatan Dalam produk Pangan. Badan POM RI.
2004.
5. Lisdiana, F.,Memilih dan Memanfaatkan Bahan Tambahan
Makanan,Trubus Agriwidya,Ungaran,1998
TERIMA KASIH