Anda di halaman 1dari 8

SEBELUM MEMBUAT PERDES ADA TAHAPAN YANG HARUS DILALUI OLEH

PEMERINTAH DESA DALAM MELAKUKAN PEMEKARAN DUSUN


1. Syarat Adminitrasi
a. Surat Usulan dari masyarakaT
b. Surat persetujuan dari BPD
c. BA Hasil rapat BPD dari Kades serta Perangkat Desa
d. Daftar hadir rapat ( absensi rapat )
e. Nama Dusun yang akan dibentuk dan RT, RW dan Blok yang akan
bergabung
f. Rekomendasi /pertimbangan (persetujuan ) dari camat
2. Syarat Tehnik
a. Gambaran Umum dan Potensi Dusun
b. Syarat Fisik kewilayahan:
1.
Data wilayah Dusun induk sebelum pemekaran dan setelah pemekaran
2.
Data luas wilayah dusun pemekaran ( Dusun yang akan dibentuk)
3.
Jumlah penduduk dusun induk sebelum pemekaran dan setelah pemekaran
4.
Jumlah penduduk dusun pemekaran ( dusun yang akan dibentuk , min 500
Jiwa atau 58 KK
5.
Jumlah RT dan KK dusun induk sebelum pemekaran dan setelah pemekaran
6.
Jumlah RT dan KK dusun pemekaran ( dusun yang akan dibentuk )
7.
Sketsa peta dusun induk sebelum dan sesudah pemekaran
8.
Sketsa dusun pemekaran ( dusun yang akan dibentuk )
9.
Batas dusun induk sebelum dan sesudah pemekaran
10. Batas dusun pemekaran ( dusun yang akan dibentuk .

TIM PENELITIAN KELENGKAPAN DUSUN


Tanggal :
Nama
:

Tanda Tangan :
Catatan ::

KEPALA DESA CISAMBENG


KABUPATEN MAJALENGKA
PERATURAN DESA CISAMBENG
NOMOR TAHUN
TENTANG
PEMBENTUKAN DUSUN TENGAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA DESA CISAMBENG,

Menimbang
:
a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, kegiatan pemerintahan dan
pembangunan dalam wilayah Desa Cisambeng Kecamatan Palasah Kabupaten
Majalengka, maka untuk meningkatkan pelayanan publik guna mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat dipandang perlu melakukan pembentukan Dusun
melalui pemekaran dusun dimaksud;
b.
c. bahwa terdapat prakarsa dan kesepakatan masyarakat Desa Cisambeng Kecamatan
Palasah untuk membentuk dusun yang dituangkan dalam Berita Acara Musawarah
Desa;
d. Bahwa sesuai UU Desa No 6 tahun 2014 pasal (8) ayat 4 Dalam wilayah Desa dibentuk
dusun atau yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan asal usul, adat
istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa.
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan
huruf c,serta untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan di Desa secara
berdayaguna dan berhasilguna dalam rangka pelayanan terhadap masyarakat sesuai
dengan tingkat perkembangan masyarakat dan kemajuan pembangunan, maka perlu
membentuk Peraturan Desa tentang Pembentukan Dusun Tengah.
2.
Mengingat
:
1. UndangUndang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968

tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan Mengubah


Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah- Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 2851);
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negera Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Di Desa;
4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 1
Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa;
5. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 2
Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan
Musyawarah Desa;
6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 5
Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2015;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka No.8 tahun 2004 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Pemerintah Desa;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka No 2 tahun 2015 tentang Desa.

Dengan kesepakatan bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA CISAMBENG

M E M U T U S K A N:
Menetapkan
:
PERATURAN DESA CISAMBENG TENTANG PEMBENTUKAN DUSUN TENGAH
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang
untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan
masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.

4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan
kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dari
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
5. Perangkat Desa adalah Sekretaris Desa, Pelaksana Teknis Lapangan dan Pelaksana
Kewilayahan.
6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang
melaksanakan fungsi Pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk
Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah antara BPD,
Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
8. Blok adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa.
9. Dusun atau yang disebut dengan nama lain, yang selanjutnya disebut Dusun
adalah merupakan bagian wilayah kerja Pemerintahan Desa Cisambeng yang
disesuaikan dengan kondisi sosial budaya masyarakat setempat dan
ditetapkan dengan Peraturan Desa.
10.Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Pemerintah Desa
11.Kepala Dusun adalah perangkat desa yang berkedudukan sebagai unsur
pelaksana tugas Kepala Desa dalam wilayah dusun dan masuk kedalam
bagian dari perengkat desa kewilayahan.
12. Pembentukan dusun adalah penggabungan beberapa dusun, atau bagian
dusun yang bersandingan, atau pemekaran dari satu dusun menjadi dua
dusun atau lebih.
13. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah Lembaga yang dibentuk
melalui musyawarah masyarakat Desa Cisambeng dalam rangka pelayanan
pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Kepala Desa.

BAB II
TUJUAN PEMBENTUKAN WILAYAH DUSUN TENGAH
Pasal 2
(1) Tujuan Pembentukan Dusun adalah untuk meningkatkan kemampuan penyelenggaraan
Pemerintahan di Desa khususnya dalam hal pelayanan kepada masyarakat secara
berdaya guna dan berhasil guna;
(2) Tujuan Pembentukan Dusun sebagaimana dimaksud ayat (1), juga dapat mendekatkan
pelayanan kepada masyarakat dan percepatan pembangunan di setiap Dusun.
BAB III
PEMBENTUKAN WILAYAH DUSUN
Pasal 3
(1) Dengan Peraturan Desa ini dibentuk Dusun Tengah dari hasil pemekaran Dusun Koja
dan Tegal Simpur dengan wilayah meliputi :
a. Blok Jumat (RW 01 dan 02);
b. Blok Sabtu (RW 03);
c. Blok Minggu (RW 04)

d. Blok Senin (RW 05)


e. Blok Selasa (RW 06); dan
f. Blok Rabu (RW 07)
(2) Dengan dibentuknya Dusun Tengah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
wilayah Dusun Koja meliputi Blok Kamis (RW 08 dan RW 09);
(3) Dengan dibentuknya Dusun Tengah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka
wilayah Dusun Tegal Simpur meliputi Blok Tegal Simpur (RW 10 dan RW 11);
Pasal 4
Batas Dusun Tengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Majasuka Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka dibatasi aliran sungai cisambeng;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Palasah Kecamatan Palasah Kabupaten
Majalengka dibatasi aliran sungai cisambeng;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pasir Kecamatan Palasah Kabupaten
Majalengka dibatasi tanah PJKA bekas jalur kereta api; dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sindangwasa Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka yang dibatasi saluran irigasi sawah citapen, sungai
cilumpang dan sungai cikeruh .
Pasal 5
Batas Dusun Koja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Leuwiliang Kecamatan Ligung
Kabupaten Majalengka dibatasi aliran sungai cikeruh;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Majasuka Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka dan Dusun Tengah Desa Cisambeng dibatasi sungai
cikeruh;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Loji Kecamatan Jatiwangi Kabupaten
Majalengka;dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tegalaren Kecamatan Ligung Kabupaten
Majalengka.
Pasal 6
Batas Dusun Tegal Simpur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Majasuka Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka;
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Majasuka Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka dan Desa Majasuka Kecamatan Palasah Kabupaten
Majalengka;
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Buniwangi Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka;dan
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Palasah Kecamatan Palasah Kabupaten
Majalengka.
Pasal 7

Batas Dusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, 5 dan 6 dituangkan dalam peta
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Daerah ini.
Pasal 8
Sebelum dimekarkan Dusun Koja memiliki Luas Wilayah ......
(...................................................................) Ha, dusun Tegal Simpur memiliki Luas
Wilayah ............(...........................................................) Ha
Pasal 9
Dengan dilakukannya pemekaran, maka Dusun Koja memiliki Luas ......
(.................................... ) Ha , Dusun Tegalsimpur memiliki Luas Wilayah ......
( ................................................................) Ha dan Dusun Tengah memiliki Luas
Wilayah ...... ( ................................................................) .

Pasal 10
Sebelum dimekarkan Dusun Koja memiliki jumlah penduduk ...... ( ..................... )
Jiwa atau ............ ( ........................... ) Kepala Keluarga dan sebelum dimekarkan
Dusun Tegalsimpur memiliki jumlah penduduk ...... ( ..................... ) Jiwa atau ............
( ........................... ) Kepala Keluarga.
Pasal 11
Dengan dilakukan pemekaran Dusun Koja memiliki jumlah penduduk ......
( ..................... ) Jiwa atau ............ ( ........................... ) Kepala Keluarga , sebelum
dimekarkan Dusun Tegalsimpur memiliki jumlah penduduk ...... ( ..................... ) Jiwa
atau ............ ( ........................... ) Kepala Keluarga dan sebelum dimekarkan Dusun
Tengah memiliki jumlah penduduk ...... ( ..................... ) Jiwa atau ............
( .......................... ) Kepala Keluarga.
BAB IV
PEMERINTAHAN
Pasal 12
(1) Dengan terbentuknya wilayah Dusun Tengah sebagaimana dimaksud pasal (3) ayat 1
selanjutnya Kepala desa menetapkan seorang Kepala Dusun melalui mekanisme
Musyawarah Desa yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa atas persetujuan Badan
Permusyawaratan Desa;
(2) Jabatan Kepala Dusun Tengah sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat diangkat dari
perangkat desa yang berasal dari wilayah Dusun Tengah dan atau dari masyarakat yang
berdomisili di Dusun Tengah;
(3) Dengan terbentuknya wilayah Dusun tengah maka terjadi perubahan pada struktur
organisasi dan tata kerja desa sehingga perlu diatur dengan peraturan desa.

BAB VI
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1) Pemerintah Desa bertanggungjawab melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap pembentukan Dusun Tengah.
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
pemberian pedoman umum, bimbingan, arahan dan supervisi.
(3) Teknis pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Kepala Desa.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai
teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan/Keputusan Bupati.
Pasal 25
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Cisambeng Kecamatan Palasah
Kabupaten Majalengka.
Ditetapkan di Majalengka
pada tanggal .... Juli 2015
KEPALA DESA CISAMBENG,

Cap/Ttd
.................................................

Diundangkan di Cisambeng
pada tanggal .............................
SEKRETARIS DESA CISAMBENG, KECAMATAN PALASAH
KABUPATEN MAJALENGKA,

IIS ISKANDAR

LEMBARAN DESA CISAMBENG KECAMATAN PALASAH KABUPATEN


MAJALENGKA TAHUN 2015 NOMOR .........
LAMPIRAN
PERATURAN DESA CISAMBENG KECAMATAN PALASAH KABUPATEN
MAJALENGKA
NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DUSUN TENGAH

PETA DUSUN DESA CISAMBENG

Anda mungkin juga menyukai