Anda di halaman 1dari 69
PENDAHULUAN 1. Pengertian Arti Logika Kescharaian; Logika/ logis menyangkut cara, sikap hidup ye, masuk akal/ reasonable. Dim arti tcknis/ ilmiah, Logika merupakan sebuah disiplin ilmiah. Disiptin itmiah artinya kegiatan akal budi/ intelektual yg dipelajari utk memperoleh pengetahuan & pemahaman dim bidang it secara sistimatik-rasional yg terikat/ tunduk pd aturan-2/ proscdur/ metode ttt. Klasifikasi Disiplin Dniah A.G.M van Melsen, membagi kescluruban disiplin atas 2 kelompok besar: Disiplin Non Empirik adalah kegiatan akal budi utk secara rasional memperolch pengetahuan yg tidak tergantung/ bersumber pada pengalaman, Kebenaran disiplin tsb tidak memerlukan pembuktian empirikal, hanya membutuhkan pembuktian rasional / rational proof dan konsistensi rasional. . Discbut juga pengetahvan a priori. Termasuk: Filsafat & Matematika, Disiptin Empirik adalah kegiatan inictektual yg secara rasional berusaha memperoleh pengetahuan fakival ttg kenyataan aktual yg bersumber pada empiri/ pengalaman. Kebenaran disiplin tsb menuntut pembuktian empirikal disamping pembuktian rasional & konsistensi. Disebut juga pengetahuan a posteriori. Termasuk ilmu Alam & IImu-2. -manusia, Menurut D, F. Scheltens, membedakan pengetahuan manusia atas: Iimu-2 Positif adalah ilmu yg mempelajari fakta-2/ kenyataan empiris berdasarkan observasi utk mengenali keajegan-2 di dlm fakta-2/ kenyataan tsb, Termasuk: fImu Alam dan Tmu Manusia Ihmu-2 Formal adalah ilmu yg mempelajari bentuk-2 & pota-2 hubungan antar pernyataan & tidak menghasilkan keputusan/ proposisi tig kenyataan. ° Termasuk: Logika dan Matematika Obyek Meterial dan Obyek Formal Obyek material adalah segala sesuatu yg dipelajari manusia secara rasional sistematis. Seperti: semesta & segala isinya. Obyek formal adalah obyek material dipandang dari satu sudut ttt, yakni dari sudut/ konteks suatu pertanyaan inti dgn menggumakan metode ttt, Atau obyek formal adalah salah satu aspek/ faser dari obyck materiat 8 dipelajari dari sudut pandang ttt dgn cara/ metode ttt. ‘Tempat Logika sebagai Disiplin Imiah Logika masuk dim bidang refleksi kefilsafatan. Filsafat adalah kegiatan intelektual yg secara kritis-radikal mencoba memahami hakekat sesuatn dgn segala implikasinya berdasarkan kekuatan aka! budi tanpa menggantungkan diri pada otoritas manapun, Filsafat terbagi atas: - Metafisika/ Ontologi: hakekat hal ada - Epistemologi: hakekat pengetahuan & landasan pengetahuan - Logika: hakekat berpikir - Btika: hakekat nilai dan perilaku yg baik ~ Estetika: hakekat nilai keindahan Istilah logika dari bahasa Yunani; kata kerja ‘Logike’, kata benda ‘Logos’, yg, berarti perkataan sbg manifestasi piliren-manusia,— — Jadi secara etimologis logika berarti ilmu/ disiplin ilmiah yg mempelajari jalan pikiran yg dinyatakan dim bahasa. Obyck Material Logika: Arti Berpikir Logika adalah cabang filsafat yg mempelajari kegiatan berpikir manusia. Obyek material logika adalah kegiatan berpikir, Secara teknis berpikir adalah proses rohani/ kegiatan akal budi ye berada dim kerangka bertanya & berusaba utk memperoleh jawaban. Faktor-2 yg memungkinkan manusia bisa berpikir: 1. jika pernyataan/ pendiriannya dibantah org Iain 2. jika terjadi perubahan mendadak dim lingkungannya 3. jika ia ditanya Dak, berpikir merupakan upaya utk memecahkan masalah. Sering juga disebut berpikir refleksif. Berpikir refleksif berarti terarah/ teratur, yakni berpikir utk menjawab pertanyaan yg terus menerus menjadi pusat perhatian. Menurut tujuannya kegiatan berpikir dibagi atas: - Berpikir Teoretikal yaitu kegiatan berpikir yg ditujukan utk mengubah pengetahuan. - Berpikir Praktikal yaitu berpikir utk mengubah keadaan/ situasi Obyek Formal Logika: Bentuk-2, pola-2 kegiatan berpikir manusia & struktur kombinasi pernyataan-2 secara formal. Dari bentuk/ pola & kombinasi pemyataan-2 tsb menunjukan adanya anuran-2 ttt. Jadi kegiatan berpikir yg turns/ tepat adalah kegiatan berpikir yg sesuai dgn aturan-2 tsb. Aturan itulah yg dipelajari dlm logika. Jadi Logika adalah bagian dari filsafat ye mempelajari metode-2, asas- 2 & aturan-2 yg harus dipenuhi utk dapat berpikir secara tepat, lurus benar dan jeri Maka Tujuan dari Logika adalah: 1. Membedakan cara berpikir yg tepat dari yg tidak tepat 2. Memberikan metode & teknik uik menguji ketepatan-cara berpikir 3. Merumuskan secara eksplisit asas-2 berpikir yg sehat dan jernih. Penaiaran Kegiatan berpikir merupakan proses dim akal budi yg berupa gerakan dari satu pikiran ke pikiran yg Jain. Pikiran merupakan suatu unsur dim proses rohani yg membutuhkan kalimat yg lengkap utk dpt menyatakannya secara penuh & bermakna. Dari sudut bentuk, kalimat adalah rangkaian kata-2 yg tersusun dgn cara-2 ttt. Dari sudut isinya, kalimat adatah suatu gagasan/ rangkaian gagasan Jadi, dipandang dari sudut bentuknya, proses berpikir itu adalah rangkaian pernyataan yg tersusun dgn cara ttt, Kegiatan menghubungkan pikiran-2 ita utk memunculkan sebuah kesimpulan. Jadi proses dim akal budi yg berupa kegiatan menghubungkan satu pikiran dg pikiran yg lain utk menarik sebuah kesimpulan disebut Penalaran. Contoh: Semua manusia akan mati Sokrates adalah manusia Jadi Sokrates akan mati Gajah adalah binatang, Binatang adalah makluk hidup Jadi, gajah adalah maktuk hidup Tuhan adalah cinta Cinta adalah buta Jadi, Tuhan adalah buta Beberapa honda adalah mobil Beberapa mobil adalah Suzuki Jadi, Beberapa Suzuki adalah Honda Beberapa tanaman adalah bunga ~-Beberapa bunge adalah obyek bervama merah Jadi, beberapa tanaman adalah obyek berwama merah, Semua Kerbau adalah binatang berkaki empat Semua harimau adalah binatang berkaki empat Jadi, semua kerbau adalah hariman. Hukum Berpikir/ Azas Berpikir Guna mengembangkan aturan-2, metode-2 & tcknik-2 ttg cara berpikir, Logika mengacu pada azas-2 berikut: 1. Azas Identitas: Bunyinya: Setiap hal adalah apa dia itu adanya Setiap hal adalah sama dengan dirinya sendiri Setiap subyek adalah predikatnya sendiri. Rumus: A adalah A; A =A 2. Azas Kontradiksi Bunyinya: Keputusan-2 yg saling berkontradiksi tidak dapat dua- 2nya benar dan sebaliknya tidak dapat dua-2nya salah. Rumusnya:A adalah tidak sama dengan bukan A (non A) A adalah bukan non A 3, Azas Pengecualian Kemungkinan Ketiga Bunyinya: Setiap hal adalah A atau bukan A Keputusan-2 yg saling berkontradiksi tidak dapat dua-2nya salah Juga keputusan-2 itu tidak dapat menerima kebenaran dari sebuah keputusan ketiga/ diantara keduanya. Salah satu dari dua keputusan tsb harus benar , dan Kebenaran yg satu bersumber dari kebenaran yg lain. 4. Azas Alasan Yang cukup Bunyinya: Setiap kejadian harus mempunyai alasan yg cukup 5. Azas Bahwa Kesimpulan tidak boleh melampaui daya dukung dari —_premis-2nya/ pembuktiannya. Premis dan kesimpulan Premis adalah pernyataan/ rangkaian pernyataan yg dipertautkan satu dgn yg Jainnya sehingga memunculkan sebuah pernyataan tertentu. Premis Berfungsi scbagai: Pernyataan dasar/ awal utk menarik sebuah pernyataan yg baru/ kesimpulan. ° Pernyataan yg digunakan utk mendukung, membenarkan/ membuktikan kebenaran kesimpulan Kesimpulan/ Konklusi adalah sebuah pemyataan ttt yg dimunculkan berdasarkan pernyataan/ rangkaian pernyataan. Ddk. Premis & Kesimputan merupakan pengertian korelatif; Artinya pengertian-2 yg selalu berkaitan 1 den yg lainnya, & masing-2 tidak dpt berdiri sendiri. Arguimen atau Argumentasi Argumen adalah kesatuan kumpuian pernyataan yg dinamakan premis/ premis-2 & kesimpulan yg dihasilkan oleh kegiatan menalar. Atau Argumen adalah sekelompok pernyataan yg di dim-nya terdapat I pernyataan sbg kesimpulan yg diperoleh dari pernyataan-2 lainnya atau premis-2. ‘Terkadang dim satu argumen terdapat hanya ada sata premis saia: Contoh: Inem mentkah dengan Jalal sebagai premis sudah dapat disimpulkan: Jalal menikah dengan Inem. Nanni, secara umum agumen-2 memerlukan lebih dari 1 premis utk Mmemunculkan | kesimpuian yg sah. Contoh: Jalal mencintai Inem belum dpt disimpulkan nem mencintat Jalal. Masih diperlukan bukti/ fakta lain utk mendukung munculnya pemyataan bow ae ~ eee Jnem mencintai Jalal. Dapat terjadi, dari hanya 1 premis ditarik lebih dari 1 kesimupjan; Contoh: Papan tulis itt hijaw dapat disimpulkan bahwa, Papan tulis itu tidak hitam atau Papan uulis itu tidak putih. Catatan: dalam Teori Argumentasi perkataan ‘argwnen’ dipakai dim arti premis/ alasan. Wacana Argumentatif Pembicaraan Argumentatif/ Wacana Argumentatif adalah pembicaraan dgn mengajukan pendapat/ pandangan yg dilengkapi dgn alasan-2/ pertimbangan sbg bukti/ ketepatan pendapat & aliran pikiran ttt utk meyakinkan kebenaran pendapat yg diungkapkan dim pernyataan-2. Contol:: Bandingkan Susan Stebbing dim bukunya A Modern Elementary Logic, hi. 2-3 tentang Toleransi. Percakapan antara ‘Samuel Johnson dan Mayo ye dikutib dari biografi Dr. Samuel Johnson karya Boswell. Jenis Argumen: Deduktif dan Induktif Menurut sifat hubungan antara premis & kesimpulan argumen dibedakan atas: Arguinen Deduktif: Dalam premis-2nya sudah memuat kesimpulan Premis-2 sudah mengimplikasikan kesimpulan Kesimpulan sudah tersirat (impfisit) di dim premis-2 Hubungan antara Premis & Kesimputan: hubungan implikatif Sifat pembuktian pada argumen deduktif adalah konklusif/ meyakinkan/ berkepustian Jadi premis-2nya diterima sbg benar, prosedur memunculkan kesimpulan sah, maka kesimpulan pasti benar. Argumen Indukif: Premis-2 tidak mengimplikasikan kesimputan Kesimpulannya belum/ tidak-tersirat-di-dlm.promis-2nya—— Namun, premis-2 tsb sudah cukup kuat memberikan landasan utk menerima kesimpulan yg ditarilc. Hubungan antara premis & kesimpulan adalah hubungan Probabilitas/ Kemungkinan Sifat/ kekuatan pembuktiannya adalah Inkonklusif/ Kurang Berkepastian. Contoh: Penarikan Kesimpulan berdasarkan statistik. 2. Validitas dan Kebenaran Etimologis: Validitas dari bahasa Latin; Validus artinya ‘Icuat’ Dim Logika Valid berarti sah, absah, kuat, sahih. Perkataan Validitas/ Keabsahan/ Kesahiban, utk Logika dipakai dim arti penentuan valid / tidaknya sebuah argumen. Suatu Argumen dikatakan Valid bila: Kesimpulannya berakar dim premis-2nya/ premis-2 meniscayakan kesimpulan yg bersangkutan. Proses penaiaran dim argumen berlangsung sesuai dgn azas-2. & aturan-2 utk menalar. Jadi, Validitas suatu argumen tergantung pada bentuk argumen & TIDAK DITENTUKAN oleh isi argumen yg bersangkutan. ISI ARGUMEN dinilai berdasarkan kebenaran, sedangkan YANG DAPAT dinilai benar atau salahnya adalah pemyataannya. BENAR berarti adanya kescuaian antara pernyataan dgn falta. Jadi, benar adalah masalah fakta. Suatu pernyataan adalah benar jika isinya sesuai dgn fakta. Ada 4 Teori Kebenaran, 1. ‘Leori Korespondensi Sebuah pemyataan adalah benar jika isinya sesuai dgn/ mencerminkan kenyataan sebagaimana adanya. 2. Teori Koherensi Kebenaran adalah kesesuaian antara sebuah pernyataan dgn pernyataan-2 lainnya yg sudah diterima sbg benar. 3.-Teeri-Pragmatik: Kebonaran-adalah efektivitas 4. Teori Intersubyektivitas: Kebenaran adalah kesesuaian/ konsensus yg dapat dicapai/ diterima oleh orang/ para ahli. Contoh: Tuhan adalah cinta Cinta adalah buta Jadi, Tuhan adalah buta. Ini adalah contoh argumen yg tidak valid dan kesimpulan salah, ‘Semua orang sopan adalah peramah Beberapa petenis adalah bukan orang sopan Jadi, beberapa petenis adalah bukan peramah. Semua pernyataannya (premis-premis & kesimpulan) benar, tapi argumen tidak valid. ‘Semua mantan Presiden adalah orang yang bertanggung jawab Sukamo adalah orang bertanggung jawab Jadi, Sukamo adalah mantan Presiden. Argumennya tidak valid dengan semua pernyataan yang benar. Revolusi Perancis terjadi sesudah Revolusi Rusia Revolusi Indonesia terjadi sesudah Revolusi Perancis Jadi, Revolusi Indonesia terjadi sesudah Revolusi Rusia Argumennya valid dengan kesimpulan yg benar, tetapi dengan satu premis yg salah. Catatan: Dalam kegiatan berpikir dapat terjadi diajukan argumen-argumen: 1. Dgn kesimpulan yg benar, ditarik dari premis-2 yg salah melalui argumen yg valid 2. Dengan premis-2 yg benar dgn kesimpulan yg salah melalni argumen yg tidak valid 3. Den premis-2 yg benar den kesimpulan yg salah melalui argumen ye tidak valid, Ingat: Validitas suatu argumen TIDAK DITENTUKAN oleh. ---kebenaran dari pernyataan-2 yg mewujudkan argumen tsb. ‘Namun, perlu diingat; setiap pernyataan mempunyai implikasi-2/ konsekuensi-2.. 3. Bentuk dan Bentuk Logika Perkataan ‘bentuk’/ form menunjuk pada pengertian ‘wujud’/ shape. (Baca dan Bandingkan buku anda.............) 4, Lambang dan Lambang Logikal Bahasa merupakan suatu sistem lambang. Irving M. Copi dim bukunya Introduction To Logic, 1990: 65-68 mengemukakan ada 3 fungsi bahasa: . Fungsi Ekspresif: utk menyatakan perasaan. Ucapan bersifat ekspresif ini tidak dpt dikualifikasi salah/ benar. Fungsi Informatif: utk menyampaikan informasi, membenarkan/ mengiyakan atau menyangkal suatu proposisi atau mengemukakan. Dim hal ini menyangkut informasi, proposisi, argumen yg, benar & yg salah, . Fungsi Direktif: utk memerintah, yg mengakibatkan/ mencegah dilakukan perbuatan ttt, Spt: periniah/ permintaan/ imperatif. Tidak bisa dinilai benar-salah. R we Komunikasi antarmanusia membutuhkan tanda. Sebuah perkataan adalah tanda. Tanda adalah sesuatu yg menunjuk pada sesuata yg lain yg bukan dirinya sendiri. Setiap tanda hanya punya arti ttt, bagi org yg memahaminya. Penentuan arti/ makna dari sesuatu membutuhkan 3 hal/ term: 1, Sebuah tanda, yakni obyek/ peristiwa tlt yg digunakan/ dipahami sbg tanda. 2. Sesuatu yaitu obyek/ peristiwa lain yg ditunjuk olen tanda 3. Penterjemah yaitu org utk siapa yg pertama menunjuk pada yg, kedua. Tanda dibedakan atas 2 macam: 1, Tanda Alamiab/ Natural; tanda / gejala alamiah/ peristiwa alamiah yg mendahului/ yg mengungkapkan terjadinya peristiwa alamiah lainnya. Contoh: udara mendung, dll eae — 2. Tanda Konvensional; tanda yg merupakan kesepakatan antarmanusia yg bisa terjadi secara diam-2. Tanda Konvensional inilah yg discbut Lambang/ Simbol. Jadi, LAMBANG adalah tanda yg diciptakan/ digunakan manusia utle Mmengungkapkan sesuatu/ berkomunikasi lewat konvensi secara eksplisit & implisit. Contoh; Bahasa suatn sistem lambang yg diciptakan via konvensi. Tanda konvensiona] ada 2 macam: Lambang Verbal yaitu lambang berupa perkataan-2. Lambang Non Verbal yaitu lambang yg tidak berupa perkataan biasa, beruapa lambang: Stenografis dan Jlustratif. Rabu, 520307 KEGIATAN AKAL BUDI Kegiatan berpikir adalah kegiatan akal budi/ intelek. Mengapa? Karena, berlangsung dim akal budi/ intelek manusia. Umumnya diketahui ada 3 tahap kegiatan akal budi yg saling berkaitan: _fesicrannda. CrumPle apprehension) Tingkat Satu; Aprehensi Sederhana/ Konsep Yaitu, tindakan akal budi yg menangkap/ mengerti sesuata tanpa mengiyakan atau menyangkal. — #eauxnye = konseP > Kelas Terjadé: Akal budi/ intelek secara langsung metihat, mempersepsi, menangkap/ mengesti sesuatu/ obyek ttl Lewat Indera, dan kegiatan berpikir itu sendiri dgn proses abstraksi Hasil/ produk dari aprchensi scderbana adalah terbentuknya idea/ gagasan tt hal/ obyek ttt. Obyck Material dari Aprehensi sederhana adalah: scsuatu hal/ obyek yg ditangkap oleh akal budi. Obyek Formal dari Aprehensi.sederhana-adalah: bapian iti darisesuatu hal yg pertama-2 sccara langsung ditangkap akal budi sbg obyeknya. Resusunedy _Petsambital ‘Tingkat Dua/ Klasifikasi/ Proposisi/ Keputusan Terjadi: Akal budi melakukan pengelompokan & menghubungkan 2 konsep/ idea. Akal budi mempersatukan 2 konsep dgn jalan mengiyakan/ ‘memisahkan 2 konsep dgn jalan menyangkal Maka dlm proses ini, salah 1 konsep adalah Subyek dan yg lainnya adalah Predikat. Kedua konsep tsb dihubungkan dgn jalan disusun utk mewujudkan penilaian. Penilaian itu berupa menentukan: Apakah kedua konsep sama/ tidak Apakah konsep yg satu termasuk ke dim konsep yg lain/ tidak Hasilnya adalah Keputusan/ Proposisi. Dim Keputusan ini Predikat mengiyakan/ menyangkali Subyek. Contoh: Manusia adalah makluk rasional (Pengiyaan) Kuda adalah bukan makluk rasional (penyangkalan; konsep makluk rasional menyangkali konsep Kuda). Tingkat Tiga: Penaiaran/ Penyimpulan Penalaran yaitu kegiatan/ proses akai budi menyatukan anteseden & konsekuen Terjadi: Akal budi melihal/ memahami seketompok proposisi anteseden. Akal memahami proposisi-2 & hubungan antara proposisi anteseden. Akal budi menarik/ membentuk sebuah proposisi baru/ proposisi konsekuen/ kesimputan. Keseluruhan proposisi anteseden & konsekuen disebut argumen/ agumentasi, + Kegiatan akal isebut penalaran, Hasil penalaran adalah arguinen. Contoh: Pemahaman Hubungan antara proposisi: Proposisi: Manusia adalah makluk fana dan proposisi: Mahasiswa adalah manusia. Hasilnya: Mahasiswa adalah makluk fana. (Konsekuen). SisteNS > “ Siuaty 99 aba HN rodanyy Gatubehan”

Anda mungkin juga menyukai