Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Petrologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang batuan sebagai penyusun
kerak bumi. Kerak bumi ini bersifat dinamika, dan merupakan tempat berlangsungnya berbagai
proses yang mempengaruhi pembentukan keempat jenis batuan yaitu batuan beku, batuan
piroklastik, batuan sedimen dan batuan metamorf.Oleh karena itu laporan petrologi ini dibuat
untuk mendeskripsikan sampel dari batuan yang terbentuk, baik itu yang ada di permukaan bumi
maupun di dalam permukaan bumi. Sehingga kita dapat mengetahui deskripsi yang terdiri dari
warna, jenis, struktur, tekstur, ganesa, serta nama batuannya.

B.Maksud dan tujuan


1. Untuk mengetahui pengertian batuan beku,sedimen dan metmorf
2. Untuk mengetahui jenis dan macam batuan
3. Untuk mengetahui cara mendeskripsikan batuan

C.Manfaat
Laporan ini disusun untuk mendeskripsikan sampel batuan yang diperoleh dari hasil
pencarian di berbagai daerah di Sumatera Barat. Karena laporan ini yang membuat kami para
mahasiswa/i melakukan berbagai perjalanan keluar daerah untuk mencari sampel.
Sehingga menambah pengalaman dan pengetahuan dari berbagai daerah, serta
mengetahui jenis batuan apa saja yang terdapat pada daerah tersebut. Baik yang ada di
permukaan bumi maupun di dalam permukaan bumi.
Selain itu laporan ini juga membantu kami mempelajari lebih lanjut tentang ilmu batuan,
karena secara langsung terjun ke lapangan untuk mendapatkan sampel yang diminta. Sehingga
kita tahu bagai mana keadaan alam yang ada di daerah tempat kita mengambil sampel batuan.

BAB II
DASAR TEORI

BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras
dengan atau tanpa proses kritalisasi baik di bawah permukaan sebagai batuan instrusif maupun di
atas permukaan bumi sebagai ekstrutif.
Jenis batuan beku :
a. Batuan beku asam : batuan beku yang berwarna cerah
b. Batuan beku basa : batuan beku yang bewarna gelap
c. Batuan beku intermediet : batuan beku yang bewarna gelap sampai kehitaman .
Stuktur batuan beku :

Masif :bila batuan secara keseluruhan terlihat pejal ,monoton,seragam,tanpa retakan atau
lubang-lubang bekas gas.

Vesikuler:lubang-lubang bekas gas pada batuan beku.

Skoria :struktur vesikuler yang penyebarannya merata dengan lubang-lubang yang saling
berhubungan.

Xenolit :struktur yang memperlihatkan fragmen dari batuan yang tertanam dalam masa
batuan.

Amigdaloid :lubang-lubang bekas gas pada batuan beku (lava) yang telah diisi oleh
mineral sekunder,seperti zeolit,kalsit,kuarsa.

Aliran :kesejajaran mineral pada arah tertentu dengan orientasi yang jelas.

Tekstur batuan beku :


a. Tingkat kristalinitas

Holokristalin : apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal.

Holohialin : apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca.


2

Hipokristalin : apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa kristal.

b. Granularitas

Fanerik : Besar kristal-kristal dari golongan ini dapat dibedakan satu sama lain secara
megaskopis dengan mata telanjang.

Afanitik : Besar kristal-kristal dari golongan ini tidak bisa dibedakan dengan mata
telanjang sehingga diperlukan bantuan mikroskop.

c. Relasi

Equigranular : apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam.

Inequigranular : jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.

d. Bentuk kristal

Euhedral : jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal yang
ideal (tegas, jelas dan teratur).

Subhedral : jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu jelas,
sebagian teratur dan sebagian tidak.

Anhedral : kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak teratur.

e. Komposisi mineral

Mineral felsik : mineral primer atau mineral utama pembentuk batuan beku, berwarna
cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan Na.

Mineral mafik : mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-unsur Mg dan Fe.
Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya jenis hornblende), biotit
dan muskovit.

BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil perombakan
batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktivitas kimia maupun organisme, yang di
endapkan lapis demi lapis pada permukaan bumi yang kemudian mengalami pembatuan.
a. Jenis batuan sedimen

Sedimen klastik yaitu batuan yang berasal dari pecahnya batuan diangkut dari tempat asal
kemudian diendapkan tanpa harus mengalami proses kimiawi.

Sedimen non klstik : batuan yang berasal dari fosil seperti kayu.

b . Struktur batuan sedimen:

Masif/pejal

Laminasi

Gradid banding

Flute cast

Cross bending

Riple mark

Invers gradid banding

Land cost

c . Ukuran butir batuan sedimen:

Bongkah

Berangkal

Kerakal

Kerikil

Pasir sangat kasar

Pasir kasar

Pasir sedang
4

Pasir halus

Pasir sangat halus

Lanau

Lempung

d. Pemilahan

Pemilahan baik : bila ukuran butir di dalam batuan sedimen tersebut seragam.

Pemilahan sedang : bila ukuran butir di dalam batuan sedimen terdapat yang seragam
maupun yang tidak seragam.

Pemilahan buruk : bila ukuran butir di dalam batuan sedimen sangat beragam, dari halus
hingga kasar.

e. Pembundaran

Sangat meruncing (sangat menyudut) (very angular)

Meruncing (menyudut) (angular)

Meruncing (menyudut) tanggung (subangular)

Membundar (membulat) tanggung (subrounded)

Membundar (membulat (rounded), dan

Sangat membundar (membulat) (well-rounded).

f. Kemas

Kemas tertutup : bila butiran fragmen di dalam batuan sedimen saling bersentuhan atau
bersinggungan atau berhimpitan, satu sama lain (grain/clast supported).

Kemas terbuka : bila butiran fragmen tidak saling bersentuhan, karena di antaranya
terdapat material yang lebih halus yang disebut matrik (matrix supported).

g. Komposisi mineral

Fragmen : mineralnya besar dari psir

Matriks : lebih kecil dari fragmen

Semen : material ha;lus sebagai pengikat


5

BATUAN METAMORF
Batuan metamorf atau yang disebut juga dengan nama batuan malihan adalah
sekelompok batuan yang merupakan hasil dari ubahan atau transformasi dari suatu tipe batuan
yang sudah ada sebelumnya (protolith) oleh suatu proses yang dinamakan metamorfosis atau
perubahan bentuk. Batu gneis, batu sabak, batu marmer dan batu skist merupakan beberapa
contoh dari batuan metamorf.
a. Batuan metamorf dapat dibedakan menjadi tiga:
1. Batuan Metamorf Kontak, adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat
dari adanya suhu yang sangat tinggi (sebagai akibat dari aktivitas magma). Contohnya batu kapur
(gamping) menjadi marmer.
2. Batuan Metamorf Dinamo adalah Batuan yang mengalami metamorfose sebagai akibat
dari adanya tekanan yang tinggi (berasal dari tenaga endogen) dalam waktu yang lama.
Contohnya batu lumpur (mud stone) menjzdi batu tulis (slate).
3. Batuan Metamorf Kontak Pneumatolistis, adalah Batuan yang mengalami metamorfose
sebagai akibat dari adanya pengaruh gas-gas yang ada pada magma. Contohnya kuarsa dengan
gas fluorium berubah menjadi topas.
b. Struktur

Foliasi : Struktur paralel yang ditimbulkan oleh mineral mineral pipih sebagai akibat
dari proses metamorphosis.

Non-Foliasi : Struktur yang dibentuk oleh mineral yang equidimensional yang terdiri
dari butiran butirangranular.

c. Tekstur

Kristaloblastik : tekstur batuan asal sudah tidak kelihatan lagi atau memperlihatkan
kenampakan yang sama sekali baru.

Palimpset : dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal masih bisa diamati.

d. komposisi mineral

Stress mineral : yaitu mineral-mineral yang tahan terhadap tekanan.


Contoh : staurolit, kinit

Anti stress mineral : yaitu mineral-mineral yang jarang dijumpai pada batuan
yangmengalami stress.Contoh : olivin, andalusit

BAB III
METODE PENELITIAN

Sample batuan beku diambil di malalak kabupaten agam ,sumatera barat. dengan titik
koordinat yang dicari menggunakan peta koordinat adalah
S 0 2511.6256 E 100
1540.6476
Sample batuan sediment diambil di Muaro labuah Kabupaten Solok selatan,sumatera
barat. Secara geografis terletak pada S 0108.05.0 E 1004809.1
Sample batuan metamorf diambil di Lubuak minturun ,kota Padang Sumatra Barat, yang
berada disekitar bukit-bukit, ,secara geografis terletak pada 0570LU 1002111BT

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

DESKRIPSI BATUAN BEKU


1. Warna

: Hitam,putih an keabu-abuan

2. Jenis batuan

: Batuan beku asam

3. Struktur

: Amigdaloid

4. Tekstur

Derajat kristalinitas

: Hipo kristalin

Granularitas

: Fanerik

Kemas / relasi

: Subhedral

Bentuk kristal

: Inequigranular

5. Komposisi mineral
8%

: plagioklas 70%,ortoklas 9%,piroksin 6%,kuarsa 7%,homblend

6. Ganesa
: Merupakan batuan beku yang terbentuk dari hasil terobosan
batuan beku yang terbentuk dari hasil pelapukan laut samudra
7. Nama batuan

: Diorit

8. Gambar

DESKRIPSI BATUAN SEDIMEN


1. Warna

: Putih kekuningan

2. Jenis batuan :Non Klastis


3. Struktur

: Masif

4. Tekstur

Jenis kebundaran : Menyudut tanggung (sub angular)


Ukuran butir
:Lanau
Kemas
:Tertutup
Derajat Pemilahan:Buruk

5. Komposisi

: Semen, matrik

6. Ganesa
: Terbentuk dari resapan kalsium melaluui penguapan air di sekitar mata
air sungai atau gua
7. Nama batuan : Tufa
8. Gambar

DESKRIPSI BATUAN METAMORF


1. Warna

: Putih Kekuningan

2. Struktur

: Non foliasi

3. Tekstur

: Palimpset

4. Komposisi mineral : Mineral anti stress


5. Ganesa
:Marmer atau batu pualam merupakan batuan hasil proses
metamorfosa atau malihan dari batu gamping. Pengaruh suhu dan tekanan yang
dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut
membentuk berbagai foliasi mapun non foliasi. Akibat rekristalisasi struktur asal batuan
membentuk tekstur baru dan keteraturan butir
6. Nama batuan

: Marmer

7. Gambar

10

KESIMPULAN
Batuan terbagi atas tiga kelompok batuan antara lain:
1. Batuan beku
Batuan beku adalah jenis batuan yang terbentuk dari proses pendinginan magma gunung
berapi yang mengeras dengan atau tanpa proses kritalisasi yang berada bawah permukaan bumi
yang disebut sebagai batuan instrusif ataupun di atas permukaan bumi disebut sebagai batuan
ekstrutif. igneus (dibaca ignis) adalah bahasa latin dari batuan beku yang berati api.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen adalah suatu akumulasi atau kempulan material batuan terlapukkan atau
terurai dari batuan induk yang terbentuk di permukaan bumi kemudian diendapkan pada suatu
cekungan dibawah kondisi temperatur dan tekanan rendah serta mempunyai karakteristik tentang
lingkungan pengendapannya (Pettijohn,1974).
3. Batuan Metamorf
11

Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan
sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan
padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral
baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya
terbentuk.

12

Anda mungkin juga menyukai