Referad Wound Management
Referad Wound Management
WOUND MANAGEMENT
Oleh:
Wahyuni Utami
Pembimbing:
dr. H. Syahril Badar, M.Kes
dr. Cici
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS TALANG BAKUNG
2015
IDENTITAS
PASIEN
Status Perkawinan
: Kawin
Jumlah anak atau saudara: Mempunyai satu orang anak
Status ekonomi keluarga : Menengah
Riwayat KB
:-
Kondisi Rumah :
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Os datang dengan keluhan luka di bagian muka, tungkai,
dan kaki akibat kecelakaan lalu lintas.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran
:
Apatis
Tanda vital
: TD :
120/80 mmHg, Nadi :
80x/I, RR 20x/I,
T : 36,5C
Kepala
:
Normocephal, edema
(-).
Mata : CA (-/-), SI
(-/-) pupil isokor (+/
+), reflek cahaya (+/
+), edema palpebra
dekstra.
PEMERIKSAAN FISIK
Thorak
Pulmo
Inspeksi : Pergerakan
dinding dada simetris
kiri dan kanan, retraksi
(-)
Palpasi : Stem
fremitus sama antara kiri
dan kanan
Perkusi : Sonor
Auskultasi : vesikuler
+/+, wheezing -/-, rhonki
-/-
Cor
Inspeksi
: Ictus cordis tidak
terlihat
Palpasi
: Ictus cordis teraba
Perkusi
: Batas jantung
dalam batas normal
Auskultasi
: BJ I/II Reguler,
murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen :
Inspeksi :
Datar, sikatriks
(-)
Palpasi :
Supel, nyeri
tekan (-)
Perkusi :
Timpani
Auskultasi :
Bising usus (+)
normal
Ektremitas :
- Vulnus excoriation di lutut kiri,
ukuran 3 x 1 cm, vulnus
laceratum di lutut kanan ukuran
4 x 2 x 0,2 cm.
- di punggung kaki kanan juga
terdapat vulnus excoriation
ukuran 1 x 1 cm, vulnus
laceratum ukuran 10 x 2 x 0,1
cm dan vulnus laceratum bentuk
lingkaran ukuran diameter 2
cm.
- Di setiap luka terdapat pasir
pasir yang menutupinya.
Diagnosi
s Kerja
Vulnus laceratum et
excoriation et causa
kecelakaan lalu
lintas.
MANAJEMEN
Promotif
MANAJEMEN
Preventif
Menggunakan helm.
Fokus ketika berkendaraan.
Mematuhi aturan lalu lintas.
KURATIF
Non farmakologis
Istirahat yang cukup
Minum obat secara teratur
Cara perawatan luka
Farmakologis
Membersihkan luka dan seluruh pasir-pasir yang menempel sampai dengan
larutan NaCl 0,9% sampai bersih.
Setelah luka bersih diberikan antiseptik povidon iodin di atas luka.
Luka dibiarkan terbuka.
Luka robek pada bibir atas seharusnya di jahit namun os menolak.
Darah yang mengalir dari hidung kiri di tampon dengan kasa steril yang
telah diberikan efineprin.
Lalu, os dirujuk ke RS. RP
KURATIF
Pengobatan Tradisional
(-)
Rehabilitataif
Kontrol ulang setelah pasien sembuh.
Latih pasien untuk berjalan.
Edukasi pasien untuk tidak trauma
berkendaraan.
Pembersihan Luka
Yg perlu diperhatikan adalah pemilihan cairan pencuci
dan teknik pencucian luka
Normal Saline (NaCL 0,9%)
Pada tahap ini, dilakukan debridement sekaligus
Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi
serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer,
sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan atau
tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per
sekundam atau per tertiam.
Analisis Kasus
Hubungan diagnosis dengan keadaan rumah dan
lingkungan sekitar.
Hubungan diagnosis dengan keadaan keluarga dan
hubungan keluarga
Hubungan diagnosis dengan perilaku kesehatan
dalam keluarga dan lingkungan sekitar.
Tidak ada hubungan
Analisis kemungkinan berbagai faktor risiko atau
etiologi penyakit pada pasien ini.
kurang fokusnya pasien ketika mengendarai
motor.
pengendara mobil tidak berhati-hati dalam
berkendaraan.
TERIMA
KASIH