Bayi Gais Merahi
Bayi Gais Merahi
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pertumbuhan bayi
1. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan perubahan, dalam besar,
jumlah, ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter),
umur tulang, dan keseimbangan mtabolik (reteni kalsium dan nitrogen
tubuh). Menurut Jellife D.B. (1989) pertumbuhan adalah peningkatan secara
bertahap dari tubuh, organ, dan jaringan masa konsepsi sampai remaja.
2. Pengertian Gangguan Pertumbuhan (Growth Faltering)
Growth Faltering adalah ketidakmampuan anak untuk mencapai
BB/TB sesuai dengan jalur pertumbuhan normalnya. Growth Faltering
merupakan kejadian yang sangat umum terjadi pada anak umur 0-6 bulan,
dengan tanda goncangan pertumbuhan, baik dalam pertumbuhan massa
tubuh maupun pertumbuhan linier, yang kedua duanya menjurus ke arah
penurunan grafik bila dibandingkan dengan rujukan tertentu. Anak yang dua
kali penimbangan berturut turut tidak bertambah berat badannya
merupakan peringatan kepada ibu untuk segera mengambil tindakan
pencegahan agar BB anak tidak berlanjut menurun. Anak yang tidak sehat
menurut kurva pertumbuhan pada KMS balita adalah jika berat badannya
berada pada pita warna kuning, di bawah pita warna hijau atau berat badan
anak berkurang / turun / tetap dibandingkan dengan bulan lalu, ditandai
dengan berpindah ke pita warna di bawahnya, juga jika berada di bawah
garis merah. ( Narendra, 2002 )
3. Pemantauan Pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan adalah suatu kegiatan pengukuran anak
yang teratur, dicatat dan kemudian diinterprestasikan dengan maksud agar
dapat memberikan penyuluhan, berbuat sesuatu, serta melakukan follow
up selanjutnya.
dengan
lingkungan
yang
menyeluruh
yang
kegagalan
pertumbuhan,
namun
juga
dikatakan
bahwa
dengan menggunakan buku KIA. KMS dibagi dua macam untuk lakilaki dan perempuan, kenaikan berat badan baik laki- laki maupun
perempuan dilihat dari kenaikan berat badan minimal (KBM) dan
umur anak. Apabila anak umur 1 bulan kenaikan berat badan minimal
800 gr, 2 bulan (900 gr), 3 bulan (800 gr), 4 bulan(600 gr), 5 bulan
(500 gr), 6-7 bulan(400 gr), 8-11 bulan(300 gr), anak umur 1-5 tahun
kenaikan berat badan minimal 200 gr (Depkes, 2009).
Apabila anak
pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna
diatasnya.Anak yang tumbuh kurang sehat apabila berat badan anak
tidak naik atau turun, garis di KMS turun, datar, atau pindah ke pita
warna dibawahnya, garis KMS dibawah garis merah (Depkes, 2009).
3) Toksin
Berbagai jenis obat yang bersifat racun.
4) Endokrin / hormon
Produksi hormone pertumbuhan terganggu.
5) Radiasi
Seperti radiasi dari bom atom dan bocornya pipa gas beracun.
6) Infeksi Intrauterine
Seperti varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus influenza.
7) Stres pada ibu hamil
Apabila ibu hamil stress akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
8) Anoksia Embrio
Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali
pusat.
Faktor lingkungan pascanatal yang mempengaruhi gangguan
pertumbuhan adalah lingkungan biologis, lingkungan fisik, faktor
psikososial dan faktor keluarga dan adat istiadat. Lingkungan biologis
meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan ksehatan, kepekaan
terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism. Lingkungan
fisik meliputi cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan
rumah dan radiasi. Faktor psikososial meliputi kualitas interaksi antara
orang tua dan anak. Faktor keluarga dan adat istiadat meliputi
pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga.
Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi ibu juga
berperan menyebabkan kasus gizi kurang. Juga dipengaruhi oleh
kondisi perekonomian yaitu kemiskinan yang tidak memungkinkan
orang tua memberikan makanan bergizi tingkat tinggi pada anaknya.
Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi
anak, yaitu peran ibu sebagai genetik faktor yaitu pengaruh biologis
terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikologisnya terhadap
pertumbuhan postnatal. Memberikan ASI sedini mungkin segera
setelah lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang
anak. Keuntungan untuk bayi selain gizi ASI yang tinggi, juga adanya
zat anti pada ASI yang melingungi bayi terhadap berbagai macam
infeksi.
Hasil penelitian Satoto (1990) mengatakan bahwa growth
faltering oleh hampir semua anak sejak usia 2 6 bulan lebih awal
dari pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Growth
faltering ini sangat dipengaruhi oleh pola pemberian ASI, pemberian
makanan tambahan yang terlalu dini dalam bentuk makanan yang
rendah energi dan sangat rendah protein menurunkan pemberian ASI
yang pada gilirannya menurunkan pertumbuhan gizi anak dan
peningkatan kerentanan anak terhadap infeksi., kerentanan terhadap
infeksi juga dipengaruhi oleh buruknya sanitasi lingkungan keluarga
dan perilaku perawatan kesehatan anak yang kurang baik. Jadi faktor
determinan kuat yang mempengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan
asuh anak dan konsumsi makanan anak terutama masukan energi,
protein, dan Fe. Sedangkan faktor yang secara tidak langsung
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah keadaan
gizi dan kesehatan ibu serta keadaan sosial ekonomi keluarga. Juga
jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan keterlibatan sosial
budaya dimana anak laki laki cenderung tumbuh lebih baik daripada
anak perempuan.
B. Teori Nifas
1. Definisi Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah
kelahiran plasenta danberakhir ketika alat alat kandungan kembali
seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira
kira 6 minggu (Saefudin, 2002 : 122)
Masa nifas (puerperium) adalah masa dimulai setelah partus selesai
dan berakhir setelah 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru akan
pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Sarwono,
2002: 237)
dini
yaitu
kepulihan
di
mana
ibu
telah
1. Definisi Vitamin
Vitamin A adalah zat zat organik kompleks yang dibutuhkan
dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dibentuk oleh tubuh.
Oleh karena itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk zat
pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin
mempunyai tugas spesifik di dalam tubuh. Karena vitamin adalah zat
organic maka vitamin dapat rusak karena penyimpanan dan pengolahan
(Almatsier, 2001 / 151).
Vitamin A adalah vitamin yang larut lemak yang pertama
ditemukan. Secara luas vitamin A merupakan nama generik yang
menyatakan semua retinoid dan precursor/ provitamin A/ yang mempunyai
aktivitas biologiik sebagai retinol (Almatsier, 2001 / 153).
2. Macam Vitamin A
Vitamin A terdiri dari 2 macam yaitu :
1) Vitamin A1
2) Vitamin A2 (dehydro vitamin A)
Beberapa komponen yang mempunyai aktivitas vitamin A, yaitu :
(1) Vitamin A1, terdapat dalam jaringan mamalia dan ikan laut (2)
vitamin A2, terdapat dalam jaringan ikan tawar (3) karoten (provitamin
3. Fungsi Vitamin A
Fungsi vitamin A antara lain pada :
a.
Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya
remang. Kebutuhan vitamin A untuk penglihatan dapat dirasakan bila
kita dari cahaya terang di luar kemudian memasuki ruangan yang
remang remang cahayanya. Mata membutuhkan waktu untuk dapat
melihat.
b.
Diferensiasi Sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel sel mengalamu perubahan
dalam sifat atau fungsinya semula. Perubahan sifat dan fungsi sel ini
adalah salah satu karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat
terjadi pada setiap tahap perkembangan tubuh. Fungsi vitamin A dalam
hal ini adalah mengonrol diferensiasi sel
c.
Fungsi Kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh
manusia dan hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara
pasti. Retinol tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
diferensiasi limfosit B (leukosit yang berperan dalam proses kekebalan
humoral). Di samping itu kekurangan vitamin A menurunkan respon
antibody yang bergantung pada sel-T (limfosit yang berperan pada
kekebalan selular). Sebaliknya infeksi dapat memperburuk kekurangan
vitamin A.
Tahun 1983, seorang dokter bernama Sommer melakukan
penelitian di Purwakarta, Jawa Barat dan menemukan fakta, anak yang
kekurangan vitamin A sangat mudah terserang penyakit. (Esti, 2002)
d.
Reproduksi
Vitamin A berperan dalam pembentukan sperma. Pembentukan
sel telur, dan perkembangan janin dalam kandungan. Kebutuhan
vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan
persiapan menyusui.
f.
Pencegahan Kanker
Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel
dan kemampuan meningkatkan aktivitas system kekebalan diduga
berpengaruh dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit,
tenggorokan, paru paru, payudara, dan kandung kemih. Di samping
itu beta karoten yang bersama vitamin E dan C berperan sebagai
antioksidan diduga dapat pula mencegah kanker paru paru
(Almatsier, 2001)
4. Sumber Vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten
terutama di dalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning
telur, susu (dalam lemaknya), dan mentega. Margarine biasanya diperkaya
dengan vitamin A.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan
buah buahan berwarna kuning jingga, seperti daun singkong, daun
kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung
kuning, papaya, mentega, nangka masak dan jeruk.(Almatsier, 2001)
5. Akibat Kekurangan Vitamin A
Almatsier, (2001) bahwa akibat kekurangan vitamin A, antara lain :
a.
Buta senja
melihat
dalam
keadaan
samar
samar,
dihubungkan dengan ujung ujung saraf (rod dan cone) yang terdapat
dalam retina. Cone terutama berperan dalam cahaya siang dan
membedakan warna sedangkan rod mengontrol penglihatan pada
malam hari.
b.
c.
Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A,
sehingga mudah terserang infeksi. Vitamin A dinamakan juga vitamin
antiinfeksi.
d.
e.
Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel sel,
termasuk sel sel tulang. Fungsi sel sel yang membentuk email gigi
terganggu dan terjadi atrofi sel sel yang membentuk dentin, sehingga
gigi mudah rusak.
f.
merah dengan dosis 200.000 IU. Pemberian biasanya di lokasi pos vitamin
A,
Posyandu,
Bidan
Desa,
dan
Puskesmas
secara
gratis
(www.DepkesRI.com)
8. Manfaat Vitamin A Bagi Ibu Nifas
Kondisi pemenuhan vitamin A harus sangat diperhatika terlebih saat
seseorang tengah menyusui/masa nifas. Jika kondisi ibu tidak memenuhi
standar dan beresiko kekurangan vitamin A maka anaknya secara otomatis
akan beresiko kekurangan vitamin A pula. Ibu menyusui membutuhkan
vitamin A yang tinggi bagi produksi ASI. Perlu diketahui bahwa
konsentrasi dan jumlah vitamin A yang terkandung dalam ASI sangat
tergantung pada status gizi ibu. Jika makanan ibu tidak banyak
mengandung vitamin A maka ASI juga akan mengandung sedikit
konsentrasi vitamin A. karena itulah pemberian vitamin A pada ibu
menyusui/ibu nifas tidak hanya penting bagi ibu tetapi juga untuk
anaknya. Tercukupnya vitamin A dalam tubuh ibu akan meningkatkan
kualitas ASI.
Program pemberian vitamin A bagi ibu pada masa nifas sangat
penting karena vitamin A yang ada dalam tubuh ibu nifas akan menjadi
cadangan bagi anak yang baru dilahirkan hingga usia 6 bulan pertama
kehidupan yang merupakan masa rawan. Perlu diketahui, semua anak
meski dilahirkan dari ibu yang status gizinya baik dan tinggal di Negara
maju sekalipun, terlahir dengan cadangan vitamin A yang terbatas dalam
tubuhnya. Vitamin A itu hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup selama
2 minggu saja.
B. Kerangka Teori
Status Gizi
Dampak
Pertumbuhan
Penyebab
langsung
Penyakit
Infeksi (diare)
Pemberian ASI
Penyebab
Tidak
langsung
persediaan
pangan
Pola asuh
an kesehatan
dasar
Pokok masalah
di masyarakat
Krisis ekonomi,
politik dan sosial
A. Kerangka Konsep
Kejadian Diare pada
bayi
Pemberian Kapsul
Vitamin A pada Ibu
Nifas
Pertumbuhan pada
bayi
B. Hipotesis
1. Ada hubungan pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas dengan
kejadian diare pada bayi usia 1 - 3 bulan
2. Ada hubungan pemberian kapsul vitamin A