Anda di halaman 1dari 11

Imtinan Nadhim P/X-IIS 1

RANGKUMAN KISI-KISI UH HIDROSFER


1. Pengertian Hidrosfer :
Lapisan air atau semua bentuk air yang ada di bumi, baik yang
berbentuk padat, cair, atau gas.
2. Siklus Air, Proses, dan Jenisnya :

Siklus Pendek: Terjadi apabila uap air yang mengalami kondensasi


turun sebagai hujan di laut.
Siklus Sedang: Terjadi apabila air laut yang mengalami kondensasi
membentuk awan dan terbawa angin, kemudian menurunkan hujan
di daratan/dataran. Air hujan akan mengalami infiltrasi lalu kembali
ke laut.
Siklus Panjang: Terjadi apabila air laut yang mengalami
kondensasi membentuk awan dan terbawa angin ke pegunungan
tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristalkristal es, setelah itu jatuh sebagai hujan es yang membentuk
gletser, masuk ke sungai, dan kembali ke laut.
3. Air Tanah dan Jenisnya :
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
bebatuan di bawah permukaan tanah. Berdasarkan letaknya, air
tanah dibagi menjadi 2, yaitu:
Air Tanah Dangkal (Freatis/Freatik) :
Air yang terdapat di lapisan yang tak tembus air, letaknya
dekat dengan permukaan bumi. Air tanah freatis biasanya
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, diantaranya adalah
mencuci, mandi, dan konsumsi.

Air Tanah Dalam (Artesis) :


Air yang terdapat diantara 2 lapisan batuan yang tidak
tembus air. Air tanah artesis biasanya digunakan untuk
perkantoran, rumah sakit, apartemen, dan kondisi gawat
darurat seperti kebakaran dan kekeringan.
4. Faktor Infiltrasi :
Faktor yang memengaruhi infiltrasi diantaranya adalah sebagai
berikut:
Kemiringan lereng
Curah hujan
Daya serap tanah (Porositas)
Vegetasi
5. Usaha untuk Mempertahankan Kelangsungan Air Tanah :
Usaha yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan
air tanah, antara lain adalah:
Pengamanan sumber air
Rehabilitasi hutan dan lahan
Pengaturan sarana dan prasarana sanitasi
Pengendalian pemanfaatan sumber air
Pelestarian hutan lindung, suaka alam, dan pelestarian lahan
Pengendalian pengelolaan tanah di daerah hulu
Pengaturan daerah sempadan sumber air
Pemeliharaan kelangsungan fungsi resapan air dan daerah
tungkapan air
6. Jenis-Jenis Sungai Berdasarkan Sifat Kontinuitas Aliran :
Berdasarkan kontinuitas aliran airnya, sungai dibagi menjadi 3
macam, yaitu:
Permanen: Sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif
tetap. Contoh sungai permanen adalah sungai Kapuas, Barito,
dan Mahakam.
Periodik: Sungai yang pada musim hujan berair banyak,
sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Banyak
terdapat di pulau Jawa, contohnya sungai Bengawan Solo,
Code, dan Brantas.
Episodik: Sungai yang pada musim hujan berair banyak,
namun pada musim kemarau mengering. Contoh sungai
episodik adalah sungai Batanghari dan Kalada.
7. Ciri-Ciri dari Sungai Bagian Hulu, Tengah, dan Hilir :
Nomo
r
1
2

Hilir

Tengah

Hulu

Aliran airnya
lambat
Erosi lateral

Aliran airnya tidak


begitu deras
Erosi vertikal dan

Aliran airnya
deras
Erosi vertikal

3
4

5
6

Terletak di
daerah tinggi
Banyak
sedimentasi di
muara sungai.
Sungai berkelokkelok (meander)
Berbentuk delta

lateral
Terletak diantara hulu
dan hilir
Terdapat batu guling
yang tidak terlalu
besar
Palung-palung
berbentuk U
Tidak terdapat air
terjun

Terletak di
dekat laut
Terdapat batubatuan besar
Palung-palung
berbentuk V
Terdapat air
terjun

8. Gambar Jenis Sungai Berdasarkan Genetika :

Sungai Konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya searah


dengan kemiringan lereng.
Sungai Subsekuen, yaitu sungai yang aliran airnya tegak
lurus dengan sungai konsekuen.
Sungai Resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang
alirannya searah dengan sungai konsekuen.
Sungai Obsekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang
alirannya berlawanan arah dengan sungai konsekuen.

9. Gambar Pola Aliran Sungai :

Radial, yaitu pola yang memusat ke suatu daerah. Pola


radial sentripetal berarti memusat, sedangkan radial
sentrifugal berarti menyebar.
Dendrific, yaitu pola yang tidak beraturan dan anak
sungainya membentuk sudut lancip atau tumpul.
Trellis, yaitu pola dimana sungai induk dan anak sungai
sejajar sehingga pertemuannya membentuk sudut sikusiku atau tegak lurus.
Annular, yaitu pola melingkar
Rectangular, yaitu pola dimana daerah patahan
membentuk sudut siku-siku
Pinnate, yaitu pola yang membentuk sudut lancip
seperti menyirip daun.

10.
Pengertian Daerah Aliran Sungai:
Daerah sekitar sungai yang mengalir ke sungai utama dan dibatasi
oleh punggung pegunungan.
11.
Cara Mempertahankan Kelestarian Daerah Aliran
Sungai :
Untuk mempertahankan kelestarian daerah aliran sungai, maka
beberapa aksi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Terasering
Tidak membuang sampah dan limbah ke sungai
Menjaga kelestarian hutan, terutama di daerah hulu
Tidak membangun di bantaran sungai
12.
Jenis dan Contoh Danau :
Berdasarkan proses terjadinya, danau dibagi menjadi beberapa
jenis, yaitu:
Danau Tektonik, terjadi karena aktivitas lempeng bumi yang
menimbulkan bentuk patahan yang diapit oleh horst dan

mendapat air dalam jumlah yang cukup. Contoh danau


tektonik adalah Danau Tempe, Danau Poso, dan Danau Towuti.
Danau Vulkanik, terjadi karena letusan gunung berapi.
Cekungan bekas letusan gunung kemudian terisi oleh air
sehingga menjadi danau. Contoh danau vulkanik adalah
Danau Maar, Danau Batur, dan Danau Kelimutu.
Danau Vulkatektonik, terjadi karena gerakan tektonik dan
letusan gunung api.Contoh danau vulkatektonik adalah Danau
Toba dan Danau Batur.
Danau Gletser, terjadi akibat mencairnya es. Contoh danau
gletser adalah Danau Michigan, Danau Superior, dan Danau
Ontario.
Danau Dolina, danau yang terbentuk di daerah karst/tanah
kapur. Contoh danau dolina adalah danau yang terdapat di
Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Danau Bendungan Alam, terjadi karena aliran lava
membendung lembah sungai. Contohnya adalah Danau Purba.
Danau Buatan Manusia, adalah danau yang sengaja dibuat
oleh manusia untuk tujuan tertentu. Contoh danau buatan
manusia adalah Waduk Jatiluhur, Waduk Koto Panjang, dan
Waduk Saguling.

13.
Manfaat Danau :
Danau memiliki banyak sekali manfaat, diantaranya adalah:
Irigasi
Rekreasi
Perikanan
Pembangkit tenaga listrik
Sumber air bersih
14.
Jenis Rawa dan Pengertiannya :
Rawa adalah tanah yang selalu tergenang air karena tidak ada
pelepasan air. Rawa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Rawa Air Asin, terdapat di daerah pantai dan digunakan
untuk budidaya tanaman mangrove.
Rawa Air Tawar, banyak terdapat di sekitar sungai besar,
dan biasa digunakan untuk sawah pasang surut.
Rawa Air Payau, adalah percampuran antara air laut dan air
sungai. Banyak terdapat di muara sungai di dekat laut.
Digunakan untuk tambak udang dan bandeng.
15.

Peta Daerah Persebaran Rawa di Indonesia :

16.
Manfaat Rawa :
Rawa memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah:
Konservasi mangrove
Tambak udang dan bandeng
Rekreasi
Sawah pasang surut

17.

Gambar Relief Dasar Laut :

18.
Wilayah Laut Berdasarkan Kedalamannya :
Berdasarkan kedalamannya, laut dibedakan atas 4 zona yaitu
sebagai berikut:
Wilayah Pasang (Litoral), yaitu bagian lautan yang dasarnya
kering pada saat surut. Terdapat beberapa jenis binatang,
namun bukan ikan.
Wilayah Laut Dangkal (Neritik), yaitu bagian laut sampai
kedalaman 200 m, bagian ini kaya akan organisme dan masih
dapat dijangkau sinar matahari.
Wilayah Laut Dalam (Bathyal), yaitu wilayah lautan dengan
kedalaman antara 200-2.000 m, sudah jarang terdapat
tumbuhan, namun beberapa jenis binatang masih ada.
Wilayah Laut Sangat Dalam (Abysal), kedalaman lebih dari
2.000 m. Tidak terdapat tumbuhan namun masih terdapat
binatang dalam jumlah yang sangat terbatas.
19.

Peta Arus Laut di Pasifik dan Atlantik :

20.
Manfaat Gerakan Air Laut :
Gerakan air laut, seperti ombak, pasang, dan arus memiliki banyak
fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Sarana lalu lintas laut
Kepentingan militer
Sumber energi listrik
Sumber pengairan usaha pemanfaatan sawah pasang surut
untuk meningkatkan produksi padi
21.
Jenis Laut Menurut Letak dan Contohnya :
Berdasarkan letaknya, laut dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai
berikut:
Laut Tepi, yaitu laut yang terletak di tepi benua dan seolaholah terpisah dari samudra luas oleh deretan pulau-pulau atau
pun jazirah. Contoh laut tepi antara lain adalah Laut Bering,
Laut Andaman, Laut Okhotsk, dan Laut Jepang.
Laut Pertengahan, yaitu laut yang terletak di antara benuabenua dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contoh laut
pertengahan antara lain adalah Laut pertengahan Amerika
dengan Gugusan Kepulauan Antilla Besar dan Laut
pertengahan Australia-Asia dengan Gugusan Kepulauan
Indonesia
Laut Pedalaman, yaitu laut yang terletak di tengah benua
atau hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contoh laut
pedalaman antara lain adalah Laut Kaspia, Laut Baltik, dan
Laut Mati.
22.

Peta Laut, Sungai, dan Danau di Indonesia :

23.
Perbedaan Gempa dan Tsunami :
Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi karena
adanya pergerakan lempeng bumi maupun aktivitas gunung berapi,
sedangkan tsunami adalah gelombang pasang besar yang terjadi
apabila ada gempa bumi di laut.
24.
Sifat Fisik Air Laut yang Cocok Untuk Populasi Ikan :
Sifat fisik air laut yang cocok untuk populasi ikan adalah bersuhu
sedang. Perairan akan menjadi kaya akan ikan karena pertemuan
antara arus panas dan arus dingin. Di daerah pertemuan arus
tersebut terdapat banyak plankton, sehingga membuat populasi
ikan di daerah tersebut berjumlah banyak. Contoh perairan tersebut
adalah perairan sebelah timur Jepang yang merupakan pertemuan
arus Kuroshio dan Oyashio.
25.
Salinitas dan Faktor yang Memengaruhinya :
Salinitas adalah banyak sedikitnya kadar garam di suatu perairan.
Faktor-faktor yang memengaruhi salinitas antara lain adalah sebagai
berikut:
Curah hujan
Pemasukan air tawar
Penguapan
26.

Batas Wilayah Laut Republik Indonesia :

Berdasarkan Konvensi Hukum Laut Internasional di Jamaika tahun


1982, wilayah laut Indonesia dibagi sebagai berikut:
Landas Kontinen, yaitu wilayah laut yang merupakan paparan
dengan kedalaman sampai 200 m di bawah permukaan laut.
Laut Teritorial, yaitu wilayah laut yang diukur sejauh 12 mil
dari garis dasar. Di wilayah ini Indonesia berhak
memanfaatkan segala kekayaan alam di dalamnya maupun
ruang di atasnya.
Zona Ekonomi Eksklusif, yaitu wilayah laut yang diukur sejauh
200 mil dari garis dasar pulau-pulau terluar.
27.
Warna Laut dan Faktor yang Memengaruhinya :
Warna air laut diantaranya sebagai berikut:
Biru, karena refleksi warna biru dari langit.
Hijau, disebabkan warna hijau yang dipantulkan oleh
plankton.
Merah, disebabkan oleh banyaknya ganggang merah yang
terapung memancarkan warna merah.
Kuning, disebabkan oleh lumpur kuning, contohnya terdapat
di Sungai Huang Ho.
Hitam, karena endapan lumpur.
Faktor yang memengaruhi warna air laut diantaranya adalah
sebagai berikut:
Organisme yang hidup di laut
Jenis endapan
Zat yang terlarut dalam air laut
28.
Jenis Organisme Laut dan Contohnya:
Organisme laut terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai
berikut:
Plankton, yang terbagi kembali menjadi fitoplankton, yaitu
organisme kecil yang berperan sebagai produsen dalam rantai
makanan laut dan zooplankton, yaitu organisme kecil yang
melayang di permukaan laut.
Nekton, yaitu kelompok binatang laut yang dapat berenang.
Contoh dari nekton adalah ikan, paus, dan cumi-cumi.

Bentos, yaitu kelompok makhluk hidup yang hidup di dasar


laut. Contoh bentos adalah kerang, siput, dan keong.

29.
Pengaruh Arus Laut Bagi Cuaca dan Iklim :
Pengaruh arus laut bagi iklim adalah sebagai berikut:
Arus laut yang dingin akan menurunkan suhu udara di
daratan, sedangkan arus laut yang panas akan menaikkan
suhu udara di daratan.
Arus panas pada umumnya mengakibatkan peningkatan curah
hujan. Sebaliknya, arus yang dingin membuat kelembaban
menjadi turun.
Udara yang terbentuk di atas macam-macam arus laut
kadang-kadang dapat bertemu dan sebagian bercampur dan
terkondensasi membentuk kabut.

Anda mungkin juga menyukai