LAPORAN PENDAHULUAN
I. KONSEP DASAR MEDIK CA. CERVIK
A. Definisi
Kanker cerviks adalah tumor ganas yang tumbuh didalam leher rahim atau
cerviks (bagian terendah dari rahim yang menempel pada puncak vagina). Kanker
cerviks biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun.(Nada, 2007)
Kanker serviks adalah pertumbuhan sel-sel abnormal pada
daerah batas antara epitel yang melapisi ektoserviks (porsio) dan
endoserviks kanalis serviksalis yang disebut squamo-columnar
junction (SCJ) (Wiknjosastro, Hanifa. 2005)
Kanker serviks merupakan sel-sel kanker yang menyerang
bagian squamosa columnar junction (SCJ) serviks (Price, Sylvia.
2002)
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah kanker yang
terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi
wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak
antara rahim (uterus) dengan liang senggama.
B. Etiologi
Penyebab langsung kanker serviks belum diketahui. Faktor
ekstrinsik yang diduga berhubungan dengan insiden karsinoma
serviks, antara lain infeksi Human Papilloma Virus (HPV) dan
spermatozoa.
Karsinoma
serviks
timbul
di
sambungan
skuamokolumner serviks.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko
terjadinya kanker serviks, antara lain adalah :
1. Umur / Hubungan seks pada usia muda atau pernikahan pada
usia muda
Umur pertama kali melakukan hubungan seksual. Faktor ini
merupakan
perempuan
faktor
risiko
melakukan
utama.
Semakin
hubungan
seks,
muda
semakin
seorang
besar
mudah
disirkumsisi hal
ini
atau
tanda-tanda
yang
khas.
Namun,
kadang
bisa
D. Patofisiologi
Kebanyakan karsinoma diperkirakan berasal dari sel tunggal
yang telah mengalami mutasi somatik, tetapi keturunan sel
(progeny) ini harus mengalami perubahan- perubahan lebih lanjut,
dan mungkin memerlukan beberapa mutasi tambahan sebelum
menjadi
karsinoma.
Kelainan
yang
diturunkan
ini
dapat
sel)
Kontak
pertama
dengan
karsinogen
dapat
permanen
yang
akan
menyebabkan
transformasi
sel,
sel
yang
telah
menjalani
transformasi
ini
akan
Setelah
fase
ini
maka
sel
yang
telah
apoptosis
menghasilkan
pertumbuhan
jaringan
secara
antara
proses
penambahan
jumlah
sel
dan
atau
pada
sistem
kontrol
penghambat
mempunyai
mendegradasi
protein
kemampuan
gen
supresor
untuk
tumos
mengikat
dan
yaitu
dan
p53
kurang lebih 5%, dan hal ini menunjukkan bahwa penyakit sudah
berada dalam stadium lanjut Pertumbuhan lanjut dari tumor
menyebabkan perluasan ke atas (korpus uteri) dan ke bawah
(vagina). Penyebaran ke arah lateral mengikuti alur tahanan
terendah pada dasar ligamentum kardinale. Lebih lanjut sel-sel
tumor dapat menyebar ke belakang sepanjang ligamentum
sakrouterina. Penyebaran ke vesika urinaria atau rektum tanpa
penyebaran ke lateral jarang ditemukan. Serviks terpisah dari
vesika urinaria dengan fascia puboservikalis, dan dari rektum
dengan kavum
rektrum
terjadi
dapat
secara
langsung
melaui
spektrum
tiga tingkat
yaitu
tingkat
I ringan, tingkat II
esdang, tingkat III berat. Tidak ada gejala spesifik untuk kanker
serviks perdarahan merupakan satu-satunya gejala yang nyata.
Tetapi
dapat
diketahui
dilaksanakan
apusan
untuk
mendeteksi
abnormal
memperoleh
jaringan
pemeriksaan
sitologik.
pap
perubahan. Neoplastik
dilanjutkan
dengan
guna memperoleh
Sedang
ini tidak
alat
smear
hasil
biopsy
untuk
jaringan
guna
dalam
biopsy kolposkop
fungsinya mengarahkan
tindakan
beku.
diangkat
atau dibersihkan
Atau
dengan
seluruhnya dengan
laser kanker atau
bila klien
KRITERIA
Karsinoma in situ atau karsinoma intra epitel
Proses terbatas pada serviks dan uterus
Karsinoma serviks preklinis, hanya dapat
didiagnosis secara mikroskopik, lesi tidak lebih
dari
mm,
atau
secara
mikroskopik
II
> 4 cm.
Proses keganasan telah keluar dari serviks dan
menjalar ke 2/3 bagian atas vagina dan atau ke
parametrium, tetapi tidak sampai ke dinding
Iia
panggul.
Penyebaran hanya ke vagina, parametrium masih
Iib
III
atau
IIIa
IIIb
dinding
panggul,
atau
proses
pada
IV
Iva
Ivb
F. Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a. Keluarnya cairan encer dari vagina dan berbau busuk
b. Pendarahan yang terjadi, volume darah yang keluar
c. Urine bercampur darah (hematuria)
d. Ekspresi wajah ibu menahan nyeri (meringis)
e. Raut wajah pucat
f. Kelemahan pada pasien
g. Keringat dingin
h. Posisi tubuh menahan rasa nyeri di daerah abdomen
2. Palpasi
a. Pembengkakan di daerah uterus yang abnormal
b. Tinggi fundus uteri
c. Keaktifan gerakan janin
d. Kelainan letak / posisi janin
e. Nyeri tekan abdominal
f. Perubahan denyut nadi
g. Perubahan tekanan darah
h. Peningkatan suhu tubuh
sel
leher
rahim
yang
abnormal,
yaitu
suatu
permukaan
bercak-bercak
normal.
3. Serviksografi
Serviksografi terdiri dari kamera 35 mm dengan lensa 100 mm
dan lensa ekstensi 50 mm. Fotografi diambil oleh tenaga
kesehatan dan slide (servikogram) dibaca oleh yang mahir
dengan kolposkop. Disebut negatif atau curiga jika tampak
kelainan abnormal, tidak memuaskan jika SSK tidak tampak
seluruhnya dan disebut defek secara teknik jika servikogram
tidak dapat dibaca (faktor kamera atau flash).
4. Gineskopi
Gineskopi menggunakan teleskop monokuler, ringan dengan
pembesaran 2,5 x dapat digunakan untuk meningkatkan
skrining dengan sitologi. Biopsi atau pemeriksaan kolposkopi
dapat segera disarankan bila tampak daerah berwarna putih
dengan pulasan asam asetat.
5. Pemeriksaan Penanda Tumor (PT)
Penanda tumor adalah suatu suatu substansi yang dapat diukur
secara kuantitatif dalam kondisi prakanker maupun kanker.
Salah satu PT yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya
perkembangan kanker serviks adalah CEA (Carcino Embryonic
Antigen) dan HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Kadar CEA
abnormal adalah > 5 L/ml, sedangkan kadar HCG abnormal
adalah > 5g/ml.
6. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi tingkat komplikasi
pendarahan yang terjadi pada penderita kanker serviks dengan
mengukur
kadar
hemoglobin,
hematokrit,
trombosit
dan
3. Displasia
Terdapat sel - sel diskariotik pada pemeriksaan mikroskopik.
Derajat ringan, sedang, sampai karsinoma in situ. Diperlukan
konfirmasi dengan kolposkopi dan biopsi. Dilakukan penangan
lebih lanjut dan harus diamati minimal 6 bulan berikutnya.
4. Hasil pemeriksaan positif
Terdapat sel - sel ganas pada lapisan epitel serviks melalui
pengamatan
mikroskopik.
Harus
dilakukan
biopsi
untuk
oleh
tim
kanker
tim
klien
terbagi
IIb, III, IV
IVa, IVb
PENATALAKSANAAN
Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Biopsi kerucut
Histerektomi transvaginal
Histerektomi radikal dengan limfadenektomi panggul
dan evaluasi kelenjar limfe paraaorta (bila terdapat
metastasis dilakukan radioterapi pasca pembedahan
Histerektomi transvaginal
Radioterapi
Radiasi paliatif
Kemoterapi
J. Komplikasi
1. Pendarahan
2. Kematian janin
3. Infertil
4. Obstruksi ureter
5. Hidronefrosis
6. Gagal ginjal
7. Pembentukan fistula
8. Anemia
9. Infeksi sistemik
10. Trombositopenia
K. Pengobatan
Berdasarkan kekuatan obat anti nyeri kanker, dikenal 3 tingkatan obat,
yaitu:
1. Nyeri ringan (VAS 1-4) : obat yang dianjurkan antara lain Asetaminofen, OAINS
(Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid
2. Nyeri sedang (VAS 5-6) : obat kelompok pertama ditambah kelompok opioid
ringan seperti kodein dan tramadol
3. Nyeri berat (VAS 7-10) : obat yang dianjurkan adalah kelompok opioid kuat
seperti morfin dan fentanil
L. Prognosis
Karsinoma serviks yang tidak diobati atau tidak memberikan
respon terhadap pengobatan, 95 % mengalami kematian dalam 2
tahun
setelah
timbul
gejala.
Ada
beberapa
faktor
yang
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
II. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat keluarga
3. Status kesehatan
a. Status kesehatan saat ini
b. Status kesehatan masa lalu
c. Riwayat penyakit keluarga
4. Pola fungsi kesehatan Gordon
a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan.
aktivitas
dan
latihan.
Dengan
skor
kemampuan
dengan
baik
akibat
dari
progresivitas
pola
kanker
serviks
seksulitas
dan
kurangnya
informasi
mengenai
Intervensi
Rasionalisasi
Awasi masukan dan haluaran. Memberikan pedoman untuk
Ukur volume darah yang penggantian cairan yang perlu
keluar melalui pendarahan
diberikan
sehingga
dapat
mempertahankan
volume
sirkulasi yang adekuat untuk
transport oksigen pada ibu dan
janin.
Catat kehilangan darah ibu Bila kontraksi uterus disertai
dan
kemungkinan
adanya dilatasi serviks, tirah baring dan
kontraksi uterus
medikasi mungkin tidak efektif
di
dalam
mempertahankan
kehamilan. Kehilangan darah ibu
secara berlebihan menurunkan
perfusi plasenta
Hindari trauma dan pemberian Mengurangi potensial terjadinya
tekanan
berlebihan
pada peningkatan pendarahan dan
daerah
yang
mengalami trauma mekanis pada janin
pendarahan
5
6
10
Intervensi
Rasionalisasi
d.
e.
f.
g.
mmHg)
4) Suhu normal (36,5oC - 37,5oC)
Ekspresi wajah pasien tidak meringis
Tidak ada gangguan tidur
Tidak ada gangguan konsentrasi
Pasien tampak tenang (tidak gelisah)/tidak ada ekspresi
Intervensi
Rasionalisasi
Lakukan
pengkajian
nyeri
secara komprehensif (catat
keluhan, lokasi nyeri, frekuensi,
durasi, dan intensitas (skala 010) dan tindakan penghilangan
nyeri yang dilakukan)
Pantau tanda - tanda vital
Membantu
membedakan
penyebab
nyeri
dan
memberikan informasi tentang
kemajuan
atau
perbaikan
penyakit, terjadinya komplikasi
dan keefektifan intervensi.
Peningkatan
nyeri
akan
mempengaruhi perubahan pada
tanda - tanda vital
Memungkinkan pasien untuk
berpartisipasi secara aktif untuk
mengontrol rasa nyeri yang
dialami,
serta
dapat
meningkatkan koping pasien
Dorong
penggunaan
keterampilan manajemen nyeri
seperti teknik relaksasi dan
teknik
distraksi,
misalnya
mendengarkan
musik,
membaca buku, dan sentuhan
terapeutik.
Berikan posisi yang nyaman Memberikan rasa nyaman pada
sesuai kebutuhan pasien
pasien, meningkatkan relaksasi,
dan membantu pasien untuk
memfokuskan
kembali
perhatiannya.
Dorong
pengungkapan Dapat mengurangi ansietas dan
perasaan pasien
rasa
takut,
sehingga
mengurangi persepsi pasien
akan intensitas rasa sakit.
Evaluasi upaya penghilangan Tujuan
yang
ingin
dicapai
nyeri / kontrol pada pasien
melalui upaya kontrol adalah
kontrol nyeri yang maksimum
dengan
pengaruh
/
efek
samping yang minimum pada
pasien.
Tingkatkan
tirah
baring,
bantulah kebutuhan perawatan
diri yang penting
Kolaborasi pemberian analgetik
sesuai indikasi
Kolaborasi
untuk
pengembangan
rencana
manajemen
nyeri
dengan
pasien, keluarga, dan tim
kesehatan yang terlibat
10
Menurunkan
gerakan
yang
dapat meningkatkan nyeri
Nyeri
adalah
komplikasi
tersering dari kanker, meskipun
respon individual terhadap nyeri
berbeda-beda.
Pemberian
analgetik dapat mengurangi
nyeri yang dialami pasien
Rencana manajemen nyeri yang
terorganisasi
dapat
mengembangkan kesempatan
pada pasien untuk mengontrol
nyeri yang dialami. Terutama
dengan nyeri kronis, pasien dan
orang terdekat harus aktif
menjadi
partisipan
dalam
manajemen nyeri di rumah.
Mungkin
diperlukan
untuk
mengontrol nyeri berat (kronis)
yang tidak berespon pada
tindakan lain
No
1
3
4
Intervensi
Rasionalisasi
Pantau
derajat
dan
perubahan suhu pasien
pola Peningkatan
suhu
hingga
o
o
38,9 C-41,1 C menunjukkan
adanya
proses
penyakit
infeksius.
Pola
peningkatan
suhu dapat membantu dalam
identifikasi diagnosis dini
Pantau suhu lingkungan, atur Suhu ruangan dan jumlah
jumlah linen tempat tidur selimut harus diatur untuk
sesuai indikasi
mempertahankan suhu tubuh
pasien agar mendekati suhu
normal
Berikan kompres hangat
Membantu
mengurangi
peningkatan suhu tubuh pasien
Kolaborasi :
Dapat
digunakan
untuk
Berikan antipiretik
mengurangi demam dengan
bereaksi pada termoregulasi
sentral tubuh di hipotalamus.
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d
peningkatan aktivitas metabolik terhadap kanker
NOC
- Nutritional Status : Food and fluid intake
- Nutritional Status : Adequacy Of Nutrient
- Weight Control
Tujuan : Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x
24 jam, kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi secara optimal
dan seimbang
Kriteria Hasil :
a. Berat badan pasien stabil (sesuai dengan BB pasien
dalam kondisi normal)
b. Pasien menunjukkan adanya peningkatan nafsu makan
c. Tidak terjadi mual ataupun muntah
d. Pasien tidak tampak pucat / lemas
No
Intervensi
Rasionalisasi
Pantau masukan
setiap hari
makanan Mengidentifikasi
nutrisi
defisiensi
penggunaan suplemen
membantu
untuk
mempertahankan
masukan
kalori
dan
protein
yang
adekuat.
Kontrol
faktor
lingkungan Untuk menurunkan potensial
(misalnya : bau makanan yang terjadinya respon mual dan
terlalu
kuat,
kebisingan muntah
lingkungan, makanan yang
terlalu pedas, terlalu manis,
dan berlemak)
Lakukan oral hygiene pada Kebersihan mulut yang terjaga
pasien
dapat meningkatkan sensasi
pengecapan dan nafsu makan
Kolaborasi :
Membantu
dalam
Tinjau
ulang
pemeriksaan mengidentifikasi
derajat
laboratorium sesuai indikasi, ketidakseimbangan
biokimia
misalnya transferin serum dan dan malnutrisi yang terjadi
albumin
akibat pertumbuhan sel-sel
kanker, dapat mempengaruhi
dalam penentuan intervensi
diet selanjutnya.
Kolaborasi :
Defisiensi vitamin A, C, D, E
Pemberian vitamin A, B6, C, D, dapat
menghambat
proses
E.
absorbsi zat-zat nutrisi pada vili
intestinum,
menghambat
proliferasi sel-sel epitel normal,
dan
menghambat
pembentukan
antioksidan
tubuh. Defisiensi vitamin B6
dapat memperberat perasaan
depresi yang dirasakan pasien
Kolaborasi :
Memberikan
rencana
diet
Rujuk pada ahli gizi / tim khusus
untuk
memenuhi
pendukung nutrisi
kebutuhan ibu dan janin yang
dikandungnya,
serta
menurunkan
potensial
komplikasi
yang
terjadi
berkenaan dengan malnutrisi
protein / kalori dan defisiensi
mikronutrien
6. Intoleransi aktivitas b/d produksi energi tubuh menurun
NOC :
- Self care : ADLs
- Toleransi Aktivitas
- Konservasi energi
Tujuan
: Setelah diberikan asuhan keperawatan
selama ... x 24 jam, aktivitas pasien dapat meningkat secara
optimum / fungsi tercapai
Kriteria Hasil
:
a. Pasien mampu melakukan aktivitas biasa dengan normal
tanpa bantuan perawat / orang terdekat
b. Pasien mengatakan lebih bertenaga dan tidak lemas
c. Keseimbangan aktivitas dan istirahat
No
1
Intervensi
Rasionalisasi
respon
fisiologis Toleransi
sangat
bervariasi
Pantau
terhadap
aktivitas,
jantung
serta keseimbangan
pernafasan
2
cairan,
serta
oksigenasi.
penggunaan
rekumben
lateral
posisi mempertahankan
janin
perfusi
uterus.
dapat
Tirah
baring
menurunkan
peka
rangsang uterus.
Berikan tindakan kenyamanan Menurunkan tegangan
seperti
gosokan
punggung, dan
perubahan
posisi,
penurunan
stimulus
ruangan
redup)
Evaluasi
(misalnya
laporan
jauh
nutrisi,
status
kelelahan
otot
serta
kelelahan. Menentukan
derajat
dari
pada
untuk Mengidentifikasi
aktivitas individual
yang
memperberat
dan
kebutuhan
membantu
diatasi
Buat tujuan aktivitas realistis Memberikan rasa kontrol dan
dengan pasien
Dorong
pasien
melakukan
aktivitas
perasaan
mampu
menyelesaikan
untuk Meningkatkan rasa membaik
ringan, dan
mencegah
terjadinya
bila
mungkin.
tingkat
9
partisipasi
pasien
10
bantuan
aktivitas
sehari-hari
dan
energi
untuk
sesuai aktivitas
menghemat
proses
berlanjutnya
yang
dibutuhkan
derajat pasien
ketidakmampuan pasien
Kolaborasi :
Berikan
berlebihan
penyembuhan
dalam Memungkinkan
Berikan
dengan
12
kelelahan
suplemen
02
indikasi
Adanya
hipoksemia
dapat
janin
dan
memperberat
dapat
terjadinya
Intervensi
Dengarkan
pernyataan Masalah
pasien / orang terdekat
menjadi
Informasikan
tentang
penyakit
efek
pada
dari
kanker
masalah
tersembunyi,
yang
diungkapkan
sebagai
melalui
2
Rasionalisasi
seksualitas
seringkali
pernyataan
gamblang
pasien Pedoman
seringkali
humor
yang
antisipasi
proses membantu
serviks terdekat
yang
pasien
untuk
tidak
dapat
dan
orang
memulai
proses
seksualitasnya
untuk Mengakui
menerima perubahan
Dorong
pasien
berbagi
pikiran
proses
pada
fungsi
seksual
koping pasien
untuk Komunikasi
dengan membantu
orang terdekat
kehilangan
terbuka
dalam
dapat
identifikasi
menemukan
pemecahan
masalah
8. Kurang
pengetahuan
b/d
kurangnya
informasi
mengenai
Kaji
pasien
Intervensi
Rasionalisasi
tingkat
pengetahuan Informasi mengenai tingkat
pengetahuan
pasien
dapat
yang
memberikan
efektif
untuk
pendidikan
Berikan
informasi
kepada pasien.
mengenai Pemberian informasi yang jelas
proses,
serta cepat
memahami
juga penyakit
kemungkinan
3
sehingga
terhadap
kanker
serviks
pengaruhnya meningkat
mempengaruhi
kemampuan
jika
oleh
Anjurkan
pasien
reinforcement
diberi
perawat
mengenai pemahamannya.
untuk Eksplorasi pengalaman dengan
untuk
pengalaman
berbagi
meningkatkan
pengetahuan
Intervensi
Rasionalisasi
Observasi
perubahan
misalnya
TTV, Perubahan
denyut
Obervasi
respon
nonverbal
gangguan
pasien
yang pasien
dengan
pasien
Tinjau
ulang
pasien
orang
Dorong
terdekat rasa
pasien
mengungkapkan
takut
dan
sebelumnya
untuk Memberikan
kesempatan
dan untuk
mengidentifikasi
takut
yang
dialami
konsep
dan
menerima
pasien
pasien.
serta
tentang
pasien,
dan
membantu
meningkatkan
dengan
rasa
diagnosis
pasien Menunjukkan rasa menghargai
dapat
kontak
pada
kanker
pikiran
keluhan
Pertahankan
kesalahan
pengalaman
pemberi
konsep
kesalahan
Dengarkan
komentar/
kepada
interpretasi
perasaannya
yang
perawatan
pengalaman Membantu dalam identifikasi
psikologis
kecemasan
3
dapat
dialami pasien
dan Kecemasan dapat ditutupi oleh
verbal
menunjukkan
TTV
frekuensi pernafasan
2
pada
rasa
percaya
kepada
pemberi
perawatan.
sering Memberikan keyakinan bahwa
Berikan pasien
tidak
sendiri
endorfin
sehingga
atau
pelepasan
pada
sistem
menimbulkan
saraf
rasa
ansietas
yang
dirasakan pasien
Berikan informasi yang akurat Pengetahuan / informasi yang
dan sesuai mengenai diagnosa, diberikan
pengobatan,
dan
diharapkan
konsistensi menurunkan
memperbaiki
konsep,
dan
dapat
ansietas,
kesalahan
meningkatkan
kerjasama
9
dengan
pemberi perawatan
Tingkatkan rasa tenang dan Memudahkan
lingkungan yang tenang
beristirahat,
energi,
10
pasien
Dorong
dan
pasien
menghemat
dan
meningkatkan
sumber
keluarga
pendukung
tidak
adekuat,
luar
dapat
sumber
diberdayakan
11
misalnya
untuk
pasien
dan
No
1
Intervensi
Monitor kemampuan
Rasionalisasi
klien Menilai status kemampuan klien
mandiri
Monitor
kebutuhan
klien Sebagai
indikator
dalam
kebersihan
diri
mampu
secara
Anjurkan
klien
perawat
dan
dari
pemenuhan
kebutuhan
pasien
hari
5
yang
normal
sesuai
klien
tidak
kepada
untuk
pelajaran
dan
melakukannya
Ajarkan klien/keluarga untuk Memberikan
mendorong
klien
jika
pasien
tidak
DAFTAR PUSTAKA
Yulinda.2011.
Asuhan
Keperawata
Pada
Ca
Cerviks
http://yulindanurse.blogspot.com/2011/12/asuhan-keperawatan-pada-caserviks.html, Diakses tanggal 23 Desember 2013
(Online).
_____.
2012.
Askep
Kanker
Serviks.
(Online).
http://www.artikelkeperawatan.info/askep-kanker-serviks-48.html,
diakses pada tanggal 23 Desember 2013.
_____.
2013.
Gejala
Yang
Timbul
Pada
Kanker
Serviks.
(Online).
http://www.artikelkeperawatan.info/gejala-yang-timbul-padakanker-serviks-51.html., diakses pada tanggal 2 Desember 2013.