Anda di halaman 1dari 25

Referat

Tubercul
osis
Proffesional Mentor :

dr. Suryono Wibowo,


Sp.A
Disusun Oleh :
Dede Sofyan

Clinical Stage of Pediatrics, Jakarta Islamic Hospital, Cempaka Putih

Definisi Tubercullosis
Tuberkulosis (TB) :
penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumpada
manusia terutama menyerang paru-paru, dan
dapat juga menyerang organ dan jaringan lain.

FK UMJ - RSIJ CP

Epidemiologi
Total estimasi insidens (kasus Baru) TB di

Indonesia yang dilaporkan oleh WHO dalam


Global report 2011 adalah 450.000 pertahun
sedangkan prevalensinya sekitar 690.000
pertahun.
Sejak tahun 2010 WHO tidak lagi menyebutkan

ranking negara, tetapi Indonesia memang masih


termasuk 10 besar negara TB dengan beban
permasalahan TB terbesar (22 negara).
FK UMJ - RSIJ CP

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

Etiologi...
Agen tuberculosis,

Mycobacterium tuberculosis,
M. bovis dan M. africanum.
Batang lengkung, gram positif
lemah, pleomorfik, tidak
bergerak, tidak membentuk
spora, panjang sekitar 2-4 m.
merupakan aerob obligat

FK UMJ - RSIJ CP

Gambar Mycobacterium tuberculosis


dilihat dengan mikroskop elektron
5

Faktor Risiko
Risiko Infeksi TB

Risiko Penyakit TB

- Usia (anak <5 tahun


- Kontak (+) dengan penderita mempunyai risiko lebih besar)
TB dewasa
- Konversi tes tuberkulin
- Daerah endemis
dalam 1 tahun terakhir (dari
negatif menjadi positif)
- Kemiskinan
- Lingkungan yang tidak sehat - Malnutrisi
- Imunocompromise

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

Gejala dan Tanda Umum


Tuberkulosis Anak
1. Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.
2. Nafsu makan tidak ada (anorexia) dan berat badan tidak
3.
4.
5.
6.

naik dengan adekuat.


Demam subfebris lama dan berulang tanpa sebab yang
jelas, dapat disertai keringat malam.
Pembesaran kelenjar limfe superfisial yang tidak sakit dan
biasanya multipel.
Keluhan respiratorik berupa batuk kronik lebih dari 3
minggu atau nyeri dada
Diare persisten yang tidak sembuh dengan pengobatan
diare.

FK UMJ - RSIJ CP

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Uji tuberkulin
Radiologis
Serologis

FK UMJ - RSIJ CP

10

Uji Tuberkulin

Uji tuberkulin positif

pada:
1.Infeksi alamiah TB
infeksi TB tanpa sakit
Infeksi TB dan sakit TB
Pasca terapi TB

2.Imunisasi BCG
3.Infeksi M.atipik/M.leprae
Uji tuberkulin negatif

pada:
1.Tidak ada infeksi TB
2.Masa inkubasi infeksi TB
3.Anergi/penekanan sistem
imun
FK UMJ - RSIJ CP

11

Radiologi
Secara umum gambaran

rontgen sugestif TB:


(sebaiknya PA dan lateral)
Pembesaran kelenjar hilus

atau paratrakeal dengan


atau tanpa infiltrate
Konsolidasi segmental/lobar
kalsifikasi,atelektasis,kavita
s
Efusi pleura

FK UMJ - RSIJ CP

Gambar: adanya kalsifikasi parahiler


kanan (Ghon kompleks) disertai
pembesaran kelenjar hillus kanan.
(Courtesy: Andrea T Cruz). 12

Penegakan Diagnosis
Karena sulitnya menegakkan diagnosis TB pada
anak, banyak usaha membuat pedoman diagnosis
TB dengan sistem skoring dan alur diagnostik.

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

13

Dicurigai TBC ( suspected TBC)


Anak sakit dengan riwayat kontak penderita TBC dengan
BTA positif ;
Keadaan klinis tidak membaik setelah menderita campak
atau batuk rejan
Berat badan menurun tanpa sebab yang jelas,
Pembesaran kelenjar superfisial yang tidak sakit

WHO

Mungkin TBC ( probable TBC )


Uji tuberculin positif ( 10 mm atau lebih )
Foto roentgen paru sugestif TBC
Pemeriksaan histopatologis biopsy
sugestif TBC
Respon yang baik pada pengobatan
dengan OAT

Pasti TBC ( confirmed TBC )


Ditemukan basil TBC pada pemeriksaan langsung atau
biakan

8/9/15

14

FK UMJ - RSIJ CP

8/9/15

Buku Ajar Respirologi Anak, IDAI 2010)

FK UMJ - RSIJ CP
15

Catatan :
Diagnosis dengan sistem skoring ditegakkan oleh dokter
Jika dijumpai skrofuloderma (TB pada kelenjar dan kulit),

pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis


Berat badan dinilai saat pasien datang (moment
opname)
demam dan batuk tidak memiliki respon terhadap terapi
baku
Foto toraks bukan alat diagnostik utama pada TB anak
Gambaran sugestif TB berupa : pembesaran kelenjar hilus
atau paratrakeal dengan atau tanpa infiltrat ; konsolidasi
segmental/lobar ; klasifikasi dengan infiltrat; atelektasis;
tuberkuloma
Semua anak dengan reaksi cepat BCG (reaksi lokal timbul
< 7 hari setelah penyuntikan) harus dievaluasi dengan
sistem skoring TB anak
Anak
8/9/15 didiagnosis TB
FK UMJ
- RSIJ jumlah
CP
jika
skor > 6, (skor maksimal

16

Terapi
Obat TB utama ( first line)
Rifampisin, INH,
Streptomisin

Pirazinamid,

Etambutol,

dan

Obat TB lain (second line)


PAS, Viomisisn, Sikloserin, Etionamid, Kanamisin,
dan Kapreomisin, yang digunakan jika terjdi multi
drug resistance (MDR)

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

17

OBAT

SEDIAAN

Isoniazid
(INH/H)

Tab. 100 dalam


300 mg; syr. 10
mg/ml

5 - 15*

300 mg Peningkatan
transaminase, hepatitis,
neuritis perifer,
hipersensitifitas

Rifampisin
**
(RIF/R)

Kap/tab. 150,
300, 450, 600
mg; syr 20
mg/ml

10 15

600 mg Urin merah, mualmuntah, hepatitis, flu


like reaction

Pirazinami
d
(PZA/Z)

Tab. 500 mg

25 35

2g

Etambutol
(EMB/E)

Tab. 500 mg

15 20

2.5 g

8/9/15

DOSIS
DOSIS
Mg/kgBB/ MAKS.
hr

FK UMJ - RSIJ CP

EFEK SAMPING

Hepatotoksisitas,
hipersensitivitas
Neuritis optik
(reversibel), gg. visus,
gg. Warna, gg. Sal.
Cerna

18

PANDUAN OBAT TB
Prinsip dasar pengobatan
TB
Pengobatan dibagi dalam
2 fase :
- Fase intensif (2 bulan
pertama); RHZ
- Fase lanjutan;RH

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

Pada TB berat (pulmonal/


ekstrapulmonal); TB milier,
Meningitis TB, TB tulang dan
lain-lain:
- Fase intensif minimal 4 macam
obat; (RHZE/S)
- Fase lanjutan; RH selama10
bulan
- kortikosteroid (prednison) 1-2
mg/kg/hari, dibagi 3 dosis
selama 2-4 minggu dosis
penuh, dilanjutkan tappering off
2-4 mg
19

Fixed Dose Combination (FDC)


Untuk megatasi masalah ketidakpatuhan pasien untuk
meminum obat maka dibuat suatu sediaan obat
kombinasi dalam dosis yang telah ditentukan.
Berat
badan
(kg)
5-9
10-14
15-19
20-32

8/9/15

2 bulan
RHZ (75/50/150
mg)
1 tablet
2 Tablet
3 Tablet
4 tablet

FK UMJ - RSIJ CP

4 bulan
RH (75/50 mg)
1
2
3
4

tablet
tablet
tablet
tablet

20

Multi-Drug Resistant (MDRTB)


MDR-TB:M.tbc yang resisten terhadap 2 atau

lebih OAT biasanya INH dan Rifampisin


Penyebab:
- Pemakaian obat tunggal
- Pencampuran obat yang tidak benar
- Kurangnya kepatuhan minum obat

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

21

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

22

PENCEGAHAN
Imunisasi BCG
Kemoprofilaksis

8/9/15

INH 5-10 mg/kg bb/hari


- Primer
: mencegah terjadinya infeksi TB
- Sekunder : mencegah berkembangnya infeksi
menjadi sakit TB

FK UMJ - RSIJ CP

23

Tata Laksana dengan Keadaan


Khusus
Tuberculosis Milier
Penatalaksanaan
4-5 macam OAT selama 2 bulan pertama, dilanjutkan
dengan isoniazid dan rifampisisn selam 2 bulan
selanjutnya diberikan isoniazid selama 4-6 bulan
sesuai dengan perkembangan klinis.
Kortikosteroid Prednisone diberikan dengan dosis 1-2
mg/kg BB/ hari selama 4-8 minggu kemudian
diturunkan perlahan-lahan hingga 2-6 minggu
kemudian.

8/9/15

FK UMJ - RSIJ CP

24

Terima
Kasih

GGWP

Anda mungkin juga menyukai