Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

Eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam banyak diwarnai oleh paradigma
yang menilai sumber daya alam sebagai pedapatan daripada modal. Paradigma tersebut
telah berkembang jauh sebelum terjadinya revolusi industri sebagai investasi dari hasrat
manusia untuk menguasai alam yang harusnya saling membutuhkan untuk menuju
keseimbangan kualitas hidup yang lebih baik implikasi pandangan dunia yang demikian
secara sadar atau tidak telah membentuk produksi seluruh aktivitas ekonomi termasuk
eksploitasi dan eksplorasi sumber daya alam pertambangan.
Sejauh yang diketahui eksplorasi sumber daya alam masih tetap penjabaran dari
paradigma tersebut diatas. Eksploitasi sumber daya alam yang hanya diarahkan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi tanpa memperhatikan secara keseimbangannya.

BAB II
LANDASAN TEORI

1. Eksplorasi
Eksplorasi adalah penyelidikan lapangan untuk mengumpulkan data/informasi
selengkap mungkin tentang keberadaan sumber daya alam di suatu tempat. Kegiatan
eksplorasi sangat penting dilakukan sebelum pengusahaan bahan tambang dilaksanakan
mengingat keberadaan bahan galian yang penyebarannya tidak merata dan sifatnya
sementara yang suatu saat akan habis tergali. Sehingga untuk menentukan lokasi
sebaran, kualitas dan jumlah cadangan serta cara pengambilannya diperlukan
penyelidikan yang teliti agar tidak membuang tenaga dan modal, disamping untuk
mengurangi resiko kegagalan, kerugian materi, kecelakaan kerja dan kerusakan
lingkungan.
2.

Eksploitasi
Eksploitasi adalah usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan

bahan galian dan memanfaatkannya. Kegiatan ini dapat dibedakan berdasarkan sifat
bahan galiannya yaitu, galian padat dan bahan galian cair serta gas.
3.

Eksploitasi dan Eksplorasi Minyak Bumi dan Gas


Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang

melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset
dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian.
Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.Perlu
diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau,
namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti
gambar di bawah ini
Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan
minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah

satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung
hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

Batuan sumber

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya


yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan
unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di
batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan
kimia hidrokarbon

Tekanan dan Tempratur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur


yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia
karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

Migrasi

Hidrokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke
tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan
sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena
hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini
sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari
proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena
kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon.
Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

Perangkap

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya


agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika
perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke

ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam
hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak
memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan.
Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai
potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau
tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan.
Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.
Kajian Geofisika
Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan,
dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah
tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk
mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan
kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran
pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini
penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai
batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting
dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang
digunakan sebagai aplikasi engineering.
Metode tersebut adalah sebagai berikut

Eksplorasi Minyak

Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi


daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam
bumi.

Data resistivity

Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida.
Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam
batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida

air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula
nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa
membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan
fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil
sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi
jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.

Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan
radioaktif yang memancarkan

sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan

menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air
dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda.
Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang. berkumpul
dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan. Pelelangan
pengusahaan WKP panas bumi oleh Badan Usaha mencakup kegiatan eksplorasi, studi
kelayakan dan eksploitasi. Sementara itu pada Model JAKARTA Kegiatan investasi di
sektor minyak dan gas bumi dari tahun ke tahun semakin menyusut.Eksplorasi dan
eksploitasi harus didorong untuk terus memperbanyak .Kontrak Jasa adalah suatu
bentuk Kontrak Kerja Sama untuk pelaksanaan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi
.Survey Umum dan. Eksplorasi dan Eksploitasi sebagaimana dimaksud dalam. melihat
potensi minyak dan gas bumi (migas) di wilayah kerjanya dan mengatifkan kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi. "Sementara kontraktor yang. Minyak Bumi adalah hasil
proses alami berupa hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan.
Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi, memperhatikan optimasi dan bidang eksplorasi,
eksploitasi, proses, teknologi gas dan aplikasi. Daya dan Cadangan Minyak dan Gas
Bumi. Pengembangan Unconventional Gas. Peningkatan Cadangan dan Produksi
Platform minyak. Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan di lepas pantai
untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang .Pertamina EP
gencar melakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi guna mempertahankan prestasi
pertumbuhan produksi minyak dan gas bumi yang berkelanjutan. Salah Seksi
Pemantauan dan Evaluasi Usaha Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Usaha Eksploitasi

Minyak dan Gas Bumi. Sub Direktorat Pengembangan Wilayah Kerja Minyak dan Gas
Bumi Non Minyak Bumi adalah hasil proses alami berupa hidrokarbon yang dalam.
Eksploitasi adalah rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan Minyak dan
Gas Bumi dari Wilayah. Adalah perusahaan minyak dan gas bumi (migas) terbesar
ketiga di Republik Rakyat untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi minyak mentah
dan gas alam.
Proses eksplorasi dimulai dengan pencarian wilayah yang mengandung cadangan
minyak dan gas minyak dan gas bumi tersebut, kita mengenal 2 jenis pertambangan
minyak dan gas. MINYAK DAN GAS (migas) merupakan energi yang tidak terbarukan
untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi dalam rangka pengelolaan minyak dan gas
bumi dapat dilakukan jika. Eksplorasi Dan Produksi. Menyelenggarakan pendidikan
untuk sektor hulu. Eksploitasi. Geologi. Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak
Dan Gas Bumi.
c.

Perkembangan Ekplorasi dan Ekplorasi Migas


Penerapan teknologi pada industri minyak dan gas (migas) kini menghadapi
tantangan berat dari soal peningkatan produksi, inefisiensi biaya, meroketnya harga
minyak dunia hingga tuntutan dampak pencemaran lingkungan.
Dalam Acara Offshore Northern Seas (ONS) Conference and Exhibition di
Stavanger, Swedia. Beberapa waktu lalu dipamerkan beberapa teknologi terbaru
Eksplorasi dan Eksploitasi Migas. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
DESDM mengatakan, perkembangan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas
terutama pada kawasan offshore dan laut dalam sudah sangat pesat, sehingga dengan
teknologi terbaru ini selain dapat meningkatkan produksi dengan menekan losses
hingga 5%, juga dapat menghemat biaya hingga sebesar 30% dalam penghematan
perawatan peralatan.
Selain keuntungan yang dapat diraih seperti disebutkan diatas, juga dapat menekan
kemungkinan dampak buruk terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan, lanjut
Bambang Dwiyanto.
Teknologi lainnya yang dipamerkan pada acara tersebut yaitu, teknik Total Subsea
Solution dan IOR (increase Oil Recovery). Teknologi ini mengintervensi sumur dan
Drilling Sidetracks, pada sumur existing didasar laut dalam, pada kedalaman lebih
dari 3000 meter. Metode ini menurut Bambang Dwiyanto telah diaplikasikan tanpa

menggunakan Jack-up Rig, tetapi menggunakan Riserless Light well intervention


pada kapal yang dilengkapi dengan sistem Dinamic Position dengan pemboran
dilakukan menggunakan sistem Composite Cable yang terhubung dengan Trought
Tubin Rotary Drilling. Selanjutnya menurut beliau, hal lain yang menjadi unggulan
teknologi sub-sea ini ialah meningkatkan laju produksi migas dengan caraSubsea
Produced Water Removed, yaitu memisahkan air dan menginjeksikannya kembali pada
lubang bor lainnya. Teknologi IOR ini telah berhasil mengekstrak 19 juta barrel di
sumur-sumur North Sea.
Teknologi tersebut merupakan teknologi masa depan yang dapat diterapkan pada
lapangan minyak dan gas bumi di Laut Sulawesi, Selat Makasar, Laut Aru dan di Force
Arc Basin dimana kedalaman lautnya melebihi 3000 meter, ujar Kepala Badan Litbang.
Selain teknologi diatas, dipamerkan juga produk kapal eksplorasi, kapal logistik,
sea strukture, dan berbagai floating system, integrated marine operation, galangan kapal
serta konstruksi laut galangan kapal terbesar yang terletak di Trodheim, Norwegia yang
dilengkapi dengan Ocean Basin, Towing Tank, dan Cavitation Tunnel yang dapat
menghasilkan produk unggulan dengan biaya efisien.
Sehubungan dengan upaya untuk mereduksi emisi CO2, turut didemontrasikan
teknik CO2 Capture and Storage (CCS) yang memberikan solusi dalam menginjeksikan
kembali CO2 ke dalam tanah dengan cara yang aman. Sehubungan dengan hal ini dan
dalam rangka mitigasi perubahan iklim (Climate Change Mitigation) maka telah
dilakukan penjajakan kemungkinan kerjasama CSS dengan beberapa Riset Centre di
industri migas.
d. Dampak positif dan negatif eksplorasi minyak bumi terhadap lingkungan
Sumber daya alam (SDA) merupakan anugerah Tuhan yang harus kita syukuri
dengan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan kita jaga kelestariannya.
Eksploitasi sumber daya alam secara berlebih-lebihan tanpa memperhatikan aspek peran
dan fungsi alam ini terhadap lingkungan dapat mendatangkan berbagai macam bencana
alam seperti tanah longsor, banjir, kabut asap, pemanasan global hingga bencana lumpur
panas

Sidoarjo

yang

sangat

merugikan

masyarakat.

Bencana tanah longsor disebabkan oleh penggundulan yang dilakukan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab terhadap kelestarian hutan. Ketika hutan dalam keadaan

gundul maka formasi tanah akan menjadi larut dan menggelincir diatas bidang licin
pada saat terjadi hujan. Sehingga bencana banjir yang disertai tanah longsor tidak dapat
dihindarkan

lagi.

Bencana banjir yang selalu terjadi setiap tahun hampir di seluruh wilayah Indonesia
disebabkan oleh polah tingkah manusia yang suka membuang sampah sembarangan
yang mengakibatkan rusaknya tata guna lahan dan air. Tata guna lahan dan air
menyebabkan

laju

erosi

dan

frekuensi

banjirmeningkt.

Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu
sebagai penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran
permukaan juga dapat menyebabkan banjir. Pembangunan dan penataan sarana-sarana
fisik yang tidak teratur dan pengguanaan lahan yang tidak seimbang di kota-kota besar
seperti Jakarta merupakan salah saru sebab ibu kota negara ini tidak pernah absen dari
bencana banjir. Contoh: Tidak diperhatikannya aspek drainase, banyaknya bangunan di
bantaran sungai, berubahnya fungsi lahan dan lain-lain
Setelah musim hujan usai dan bencana banjir sementara telah pergi, kemudian
bencana kabut asap akan terjadi di musim kemarau. Hampir disetiap musim kemarau
kita melihat kasus-kasus kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan oleh pihakpihak yang ingin mendapatkan secuil keuntungan pribadi melalui permbuatan lahan
baru di hutan. Pembakaran yang dilakukan umumnya hanya menggunakan alat
pengendali api seadanya sehingga laju api tidak dapat dikendalikan sehingga kabut asap
tebal menyelimuti wilayah tersebut.
Masalah lingkungan yang tidak habis-habisnya dibicarakan oleh msyarakat dunia
adalah masalah pemanasan global (Global Warming). Industrialisasi di seluruh dunia
menyebabkan polusi CO2 diudara meningkat dengan cepat menyebabkan terjadinya
bencana pemanasan global. Akibatnya terjadi perubahan iklim dan kenaikan air laut
yang menyebabkan abrasi pantai.
Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada
bulan Juni 2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan
formasi batuan sehingga memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.
Banyak sekali eksploitasi sumber daya alam yang membawa dampak terhadap
kehidupan. Segala kegiatan pembangunan yang berlangsung diharapkan tidak hanya
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga harus mampu menjaga

kelestarian sumber daya alam. Sehingga alam tidak akan kehilangan fungsinya sebagai
pengendali keseimbangan kehidupan. Oleh karena itu setiap pembangunan yang
dilakukan harus berwawasan lingkungan mengenalisis mengenai dampak lingkungan
yang akan terjadi.
Minyak bumi-minyak bumi berpori, sehingga perlu pengeboran. Minyak bumi
sering disebut petrolium minyak yang berasal dari batuan.Penemuan Minyak Bumi
dampak negatif lumpur lapindo terhadap lingkungan manusia dan lingkungan. Salah
satu dampak negatif dari kegiatan industri adalah lumpur Lapindo Brantas ke dalam
tanah terhadap dekomposisi bahantupoksi DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
kabupaten Kupang. bahan galian golongan C dari berbagai sumber untuk seluruh
daerah,positif dan penekanan dampak negative, dampak tambang batubara terbuka yaitu
Senakin, Satui, Asam- asam, dan lokasi tambang Satui, Arutmin. dari Direktorat
Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi.
Dampak Eksploitasi Minyak dan Keterlibatan Militer terhadap Masyarakat. Artinya
perusahaan tidak mempunyai itikad baik terhadap lingkungan bagian dari lingkungan
yang diprakirakan akan terkena dampak dari kegiatan yang Menurut Master UKL &
UPL Kegiatan Eksplorasi dan Produksi Minyak dan Gas Bumi WALHI (Wahana
Lingkungan Hdup Indonesia). Organisasi masyarakat sipil terbesar dan tertua dampak
buruk dari eksplorasi SDA tersebut berupa kemiskinan, kehancuran lingkungan. Dalam
beberapa bulan terakhir ini harga bbm mengalami kenaikan yang luar biasa. Konon
kenaikan harga ini selalu dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak bumi yang sesaat
lebih daripada memikirkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan lingkungan,
dalam hal ini yang dilakukan oleh perusahaan minyak dan gas bumi. Pemakaian bahan
bakar fosil (minyak bumi atau batubara), pembakaran gas alam dan. Fungisida dapat
memberi dampak buruk terhadap lingkungan. Insektisida merupakan bahan. Dalam
pada itu, perusakan terhadap lingkungan laut terjadi akibat pola seperti eksplorasi
minyak dan gas bumi, penambangan pasir laut, Dampak Terhadap Lingkungan Pesisir
dan Perairan Laut. Polutan dari minyak ini secara spesifik menunjukan pengaruh negatif
yang penting terhadap lingkungan agar dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi minyak
dan gas bumi di lapangan eksplorasi nantinya pasti akan membawa banyak dampak baik
dampak positif dalam terhadap sebagian besar dampakdampak dan memberikan
dokumentasi yang. Eksplorasi dan Pembangunan (ESIA) dan Rencana Pengelolaan

Lingkungan, proyek ini mengantisipasi berbagai dampak buruk terhadap lingkungan


hidup. Government NPV dari minyak bumi menunjukkan nilai 982.52 MMUS$,
sedangkan dari gas bumi menunjukkan nilai 476. Industri Minyak dan Gas Bumi dan
Kelestarian Lingkungan Hidup. April 22, 2008 at 5:18 am kemungkinan dapat
menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup. Suhu muka bumi
semakin panas! Secara alami, permukaan bumi diselimuti oleh selubung tipis dampak
terhadap lingkungan, yang diukur dari berapa banyak.
Minyak bumi
Fraksi minyak bumi
Mutu bensin
Dampak pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan
Eksplorasi minyak bumi jika terdapat di dekat lingkungan sekolah. Dampak
lingkungan terutama pada ekosistem yang berada di sekitar kawasan eksploitasi
terhadap dampak apa yang kira-kira akan ditimbulkan oleh proyek ini terhadap
lingkungan.
Eksploitasi hutan di daerah hulu yang dapat menghilangkan fungsi hutan di daerah hulu
sebagai penutup lahan terhadap tumpahan air hujan dan penghambat kecepatan aliran
permukaan juga dapat menyebabkan banjir. Pembangunan dan penataan sarana-sarana
fisik yang tidak teratur dan pengguanaan lahan yang tidak seimbang di kota-kota besar
seperti Jakarta merupakan salah saru sebab ibu kota negara ini tidak pernah absen dari
bencana banjir. Contoh:

Tidak diperhatikannya aspek drainase

Banyaknya bangunan di bantaran sungai

Berubahnya fungsi lahan dan lain-lain.

Penebangan liar

Setelah musim hujan usai dan bencana banjir sementara telah pergi, kemudian
bencana kabut asap akan terjadi di musim kemarau. Hampir disetiap musim kemarau
kita melihat kasus-kasus kabut asap yang terjadi akibat pembakaran hutan oleh pihakpihak yang ingin mendapatkan secuil keuntungan pribadi melalui permbuatan lahan
baru di hutan. Pembakaran yang dilakukan umumnya hanya menggunakan alat

pengendali api seadanya sehingga laju api tidak dapat dikendalikan sehingga kabut asap
tebal menyelimuti wilayah tersebut.
Masalah lingkungan yang tidak habis-habisnya dibicarakan oleh msyarakat dunia
adalah masalah pemanasan global (Global Warming). Industrialisasi di seluruh dunia
menyebabkan polusi CO2 diudara meningkat dengan cepat menyebabkan terjadinya
bencana pemanasan global. Akibatnya terjadi perubahan iklim dan kenaikan air laut
yang menyebabkan abrasi pantai.
Bencana paling hebat di Indonesia adalah bencana lumpur panas yang terjadi pada
bulan Juni 2006. Peristiwa ini terjdi karena pengeboran yang tidak sesuai dengan
formasi batuan sehingga memotong formasi lumpur dan menembus formasi gas.
Banyak sekali eksploitasi sumber daya alam yang membawa dampak terhadap
kehidupan. Segala kegiatan pembangunan yang berlangsung diharapkan tidak hanya
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga harus mampu menjaga
kelestarian sumber daya alam. Sehingga alam tidak akan kehilangan fungsinya sebagai
pengendali keseimbangan kehidupan. Oleh karena itu setiap pembangunan yang
dilakukan harus berwawasan lingkungan mengenalisis mengenai dampak lingkungan
yang akan terjadi.

BAB III
SIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan potensi alam seperti munyak bumi, gas
batu bara, dan lain sebagainya. Maka dari itu akan sangat menghasilkan sekali apa bila
sumber daya tersebut di eksploitasi. namun bukan eksploitasi besar-besaran yang
dimaksudkan tetapi eksploitasi yang ber wawasan dengan lingkungan.ekspolitasi yang
memperhatikan dampak sebab akibat serta cara menanggulanginya.
Sebaiknya kepada merka yang berkecimpung dalam dunia industry terutama dalam
bidang

pengeksploitasian

sumber

daya

alamagar

lebih

berhati-hati

dalam

mengeksploitasi dan memperhatikan dampak dari eksploitasi yang dilakukanya itu.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.kabarsaham.com/2011/pengeboran-migas-sulbar-mulai-temukan-gelembung.html
Sukandarrumidi. (1999). Bahan Galian Industri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Anda mungkin juga menyukai