Oleh :
NAMA : AHMAD RIADI
NIM
: 10006036
2013
1.1.
Latar belakang
Sejak Robert Bosch berhasil membuat pompa injeksi pada motor diesel
Mesin diesel pun tidak hanya dipakai oleh kendaraan truk besar, tetapi
dipergunakan pula sebagai penggerak sedan kelas mewah
1.2.
PEUGEOT 307
1. Jenis Sistem Bahan Bakar Yang Di Gunakan
Sistem Injeksi Common Rail (PEUGEOT 307)
Common rail direct fuel injection adalah varian sistim direct injection yang
modern pada diesel engines. Tekanan injeksi yang dihasilkan mencapai highpressure (1000+ bar) yang didistribusikan secara individual melalui solenoid
valve, yang dikontrol oleh cams pada camshaft. Generasi ketiga common rail saat
ini. menggunakan piezoelectric injectors untuk meningkatkan akurasi injeksinya,
dengan tekanan bahan bakar mencapai 180 MPa/1800 bar, diesel common rail
system yang dikembangkan ini telah mencapai BME Euro 6. Generasi ketiga
Common Rail dikembangkan oleh Bosch yang menghasilkan engine lebih clean,
lebih economic, lebih bertenaga dan lebih lembut. Saat ini common rail system
telah menjadi sebuah revolusi teknologi pada diesel engine technology. Robert
Bosch GmbH, Delphi Automotive Systems, Denso Corporation dan Siemens VDO
merupakan supplier utama untuk modern common rail systems ini beberapa car
makers menyebut common rail engines dengan beberapa nama. Hampir semua
European automakers telah mengaplikasikan common rail diesels ini untuk produk
mereka tidak terkecuali untuk commercial vehicles. Beberapa Japanese
manufacturers, seperti Isuzu, Toyota, Nissan dan kini Honda, telah pula
mengembangkan common rail diesel engines, bahkan Indian companies pula telah
sukses megimplementasikan technology ini. Salah satu sistim injeksi common rail
yang telah diaplikasikan pada kendaraan bermotor adalah yang digunakan oleh
Mercedes Benz (DaimlerChrysler) untuk kendaraan model 202.133/193 yang lebih
popular di Indonesia dengan Mercedes Benz C-200.
2. Komponen Sistem Bahan Bakar Common Rail (PEUGEOT 307)
a.
oleh tekanan balik pada pegas dan bahan bakar masuk ke saluran masuk bahan
bakar melalui sepanjang jalur ke masing-masing piston. Poros pengerak dengan
poros eksentris mendorong piston naik turun melawan pegas piston pada ketiga
element pompa. Kebocoran bahan bakar dari piston mengalir melalui saluran
pengembali dan ke pendinginan bahan bakar terus ke tangki bahan bakar. Bahan
bakar mengalir pada katup throttle seperti aliran balik. Saluran pembatas pada
katup hanya dibuat sebagai saluran ventilasi untuk jalur tekanan rendah. Saat
tekanan tinggi pengisian pada piston didorong kebawah oleh pegas piston.
Bahan bakar dialirkan oleh pompa pembagi kesepanjang jalur saluran
pengisian, melewati plat katup dan pegas katup kedalam silinder. Katup bola
mencegah saluran balik tekanan tinggi dari penampungannya. Membangun
tekanan tinggi pada pompa tekanan tinggi dilakukan oleh Piston saat didorong
keatas oleh nok poros eksentris dan bahan bakar dikopresikan. Plat katup
menutup volume aliran ke saluran pengisian bahan bakar. Jika tekanan bahan
bakar naik dialam silinder yang mana berada didalam jalur tekanan tinggi ,
katup bola mdr.Dbuka dan bahan bakar dipompakan kasaluran tekakan tinggi.
h. Rail
Merupakan penampung bahan bakar bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh
pompa tekanan tingggi, yang terdapat pada saluran tekanan tinggi, yang
dihubungkan pada sisi intake manifold dengan pipa-pipa injector. Rail
digunakan sebagai penyimpanan tekanan tinggi. Katup pengatur tekanan ,
sensor tekanan, pipa tekanan tinggi dan pipa saluran balik menyatu dengannya.
Rail berhubungan dengan semua nozel yang siap memberikan bahan bakar
bertekanan tinggi ke nozzle. Volume pada rail dan pipa-pipanya sekitar 35 cm3.
Dalam rail terjadi peredaman gelombang bahan bakar dimana jumlah bahan
bakar yang tersimpan sebagai peredam gelombang tekanan yang terjadi dari
hasil tekanan bahan bakar melalui pompa tekanan tinggi yang tiba-tiba, ini
terjadi selama penyemprotan bahan bakar pada nozel. Ini merubah atomnisasi
Saat kendaraan jalan medan magnet yang terjadi pada coil akan melawan pegas
sehingga menarik katup bola dan terjadi pembocoran bahan bakar.
l. Sensor tekanan
Sensor tekanan rail berperan untuk memberikan imfomasi tekanan rail
kepada kontrol unit motor. Tekanan pada sistim bahan bakar yang tidak tetap
merobah posisi diaphram seabagai hasilnya tahanan elektrik juga berobah dan
perobahan ini merupakan signal yang diberikan ke kontrol unit. Sensor tekanan
rail mengukur tekanan rail dan memberikan tegangan signal akurat ke kontrol
unit . Katup pengatur tekanan dikendalikan sesuai pengaturan putaran oleh
kontrol unit sampai tekanan pada rail tercapai.
m. Sensor temperatur air pendingin
Sensor ini memiliki peran untuk mendeteksi temperatur air pendingin dan
mengirimkannya ke kontrol unit. Sensor ini memiliki konstruksi rumah plastik
dengan tahanan NTC, konektor 2 pin. Pin 1 dan 2 disambungkan ke kontrol
unit. NTC maksudnya adalah Negative Temperature Coefficient, dengan kata
lain jika temperatur air pendingin naik tahanannya menjadi turun. Konektor
kabel dimasukan ke rumah sensor kemudian didalamnya terdapat O-ring
sebagai perapat. Bagian ini dilengkapi pula oleh kawat pengunci. Tahana NTC
menyatu dengan sensor temperatur air yang merobah tahanan elektriknya akibat
perubahan temperatur air.
n. Sensor temperatur udara masuk
Bagian ini berperan untuk meraba temperatur udara masuk dan
mengirimkan inpormasinya berupa signal ke kontrol unit. Signal yang diterima
digunakan untuk mengkakulasi masa udara. Penghitungan dilakukan untuk
mengatur jurnlah penyemprotan bahan bakar, membatasi asap, mengontrol
tekanan pada intake manifold, mengontrol EGR (exhaus gas recirculation ), dan
mematikan EGR sesuai yang di prograrnkan pada kontrol unit.
o. Crankshaft sensor
Putaran poros engkol dan putaran motor dideteksi berdasarkan hubungan
dengan gigi yang bolong. antara sensor poros engkol gigi increment pada fly
wheel di las menjadi satu. Ketika poros engkol berputar, terjadi perubahan
tegangan yang dibangkitkan pada sensor poros engkol oleh gigi increment.
Ketika ini telah dilakukan, permukaan gigi yang paling depan membangkitkan
pulsa tegangan positip dan pada permukaan gigi bagian lakang membangkitkan
pulsa tegangan negatif. Jarak dari positip ke negatif sama dengan lebarnya gigi
increment. Dua gap gigi yang hilang tidak membangkitkan puIsa tegangan pada
sensor poros engkol. Hal ini kemudian dianalisa oleh kontrol unit sebagai TDC
silinder no. 1
p. Half effect cam shaft sensor
Pendeteksian posisi poros nok maksudnya adalah mendeteksi segmen pada
poros nok, kontrol unit mengetahui posisi TDC silinder dari signal yang
diberikan oleh sensor Hafl poros engkol . Waktu penyemprotan nozel
disinkronkan antara signal dari sensor hall poros nok dengan signal sensor
poros engkol . Sensor hall poros nok telah diberi signal tegangan 11 - 14 V
("high"). Jika segment Sproket gear poros nok berhadapan dengan sensor hall
poros nok, signal tegangan drop 0 V ( low). Signal 0 V ini digunakan untuk
mengetahui TDC pengapian pada silinder No. 1. Jika tidak ada signal yang
diterima dari sensor hall poros engkol TDC pengapian pada silinder no.1
tergantung penentuannya secara acak oleh kontroI unit . Jarak antara sensor hall
poros nok dengan segmen sproket poros nok exhaust tidak dapat dirubah.
q. Pressure sensor
Sensor ini terletak pada bagian engine compartemen yang dihubungkan
dengan slang vacuum ke saluran intake manifold (pembagi pengisian udara).
Bagian ini berperan untuk mendeteksi intake manifold dan mengirim signalnya
ke kontrol unit. Apabila tekanan pada intake manifol berubah, maka membran
akan merubah nilai tahanan pada piezo resistor yang terdapat pada intake
manifold akan berubah. Informasi ini digunakan oleh kontrol unit sebaga
informasi awal sesuai tekanan pada intake manifold yang akan digunakan
sebagai pembatas jumlah penyemprotan saat beban penuh, EGR, menghitung
jumlah masa udara, membentuk nilai pengganti jika sensor HFM ada kesalahan
atau kerusakan
r. Pressure sensor
Sensor ini terletak pada bagian engine compartemen yang dihubungkan
dengan slang vacuum ke saluran intake manifold (pembagi pengisian udara).
Bagian ini berperan untuk mendeteksi intake manifold dan mengirim signalnya
ke kontrol unit. Apabila tekanan pada intake manifol berubah, maka membran
akan merubah nilai tahanan pada piezo resistor yang terdapat pada intake
manifold akan berubah. Informasi ini digunakan oleh kontrol unit sebaga
informasi awal sesuai tekanan pada intake manifold yang akan digunakan
sebagai pembatas jumlah penyemprotan saat beban penuh, EGR, menghitung
jumlah masa udara, membentuk nilai pengganti jika sensor HFM ada kesalahan
atau kerusakan.
3. Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Diesel Common Rail (PEUGEOT 307)
Salah satu sistim injeksi common rail yang telah diaplikasikan pada kendaraan
bermotor adalah yang digunakan oleh peugeot 307. Skema sistim aliran bahan
bakarnya seperti tampak pada gambar berikut :
produsen kendaraan.
Lakukan penggantian oli pelumas jika kendaraaan sudah mencapai jarak
(debit) bahan bakar yang siap diinjeksikan agar sesuai dengan kapasitas mesin
yang menggunakannya.
b) Perawatan Pada Timing Injeksi
Pemeriksaan/Penyetelan
Saat penginjeksian bahan bakar merupakan salah satu faktor
penting dalam mesin diesel. Kesalahan penyetelan dapat mengakibatkan
efisiensi pembakaran berkurang dan konsumsi bahan bakar akan meningkat
seiring dengan meningkatnya asap gas buang. Saat penginjeksian ini bisa
berubah apabila pompa injeksi selesai diganti dan keausan pada roda gigi
atau timing belt. Pemeriksaan timing injeksi bisa dilakukan dengan dua
cara, sebagai berikut.
Pemeriksaan statis,
Pada saat pemasangan pompa injeksi, lakukan kegiatan berikut ini.
Tempatkan pompa injeksi yang baru pada mesin. Pastikan tanda pada
pemeriksaan.
Bersihkan sisa bahan bakar yang keluar dari ujung pipa pemeriksaan
sehingga permukaan bahan bakar rata dengan tepi pipa . Putar mesin secra
sehingga permukaan
bahan bakar rata dengan tepi pipa.
Putar poros engkol pelan-pelan sehingga permukaan bahan bakar pada
pipa pemeriksaan mulai menonjol keluar . Pada saat ini, jika tanda timing
pada puley tepat pada tanda timing berarti penyetelan sudah tepat.
Jika belum tepat, majukan atau mundurkan saat injeksi dengan cara pompa
injeksi dimiringkan kearah mendekati atau menjauhi mesin.
Pemeriksaaan Dinamik,
pada saat mesin hidup, digunakan strobo light atau timing light. Kemudian
Jika
kondisi
pengabutan
tidak
Kerusakan
Penyebab
o
1
Saringa
kotor
solusi
udara Bersihkan, ganti
Saringan
kotor
Saringan
5
6
Mesin tersendat-sendat
kotor
Injrktor kotor
ganti
Injektor kotor
Jangan
gunakan
solar biasa
Filter bahan bakar Bersihkan
kotor
Daftar pustaka
1. http://pajerosportindonesia.blogspot.com/2012/12/merawat-mesin-dieselcommon-rail-system.html
2. http://blog.uny.ac.id/zainalarifin/files/2012/08/Diesel-Commonrail1.pdf
3. http://blog.uny.ac.id/zainalarifin/files/2012/08/Teknologi-Motor-Diesel.pdf