Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Remote Lab

Calori Work

Nama

: Mario Yehuda

NPM

: 1206261586

Fakultas

: TEKNIK

Departemen

: TEKNIK SIPIL

Grup

: A8

Kode Praktikum

: KR01

Tanggal Praktikum

: 29 Oktober 2012

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan


Dasar (UPP-IPD)
Universitas Indonesia
Depok

Tujuan
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

Alat
1. kawat pijar (hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Ampmeter
4. Adjustable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

Teori
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak
digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran
dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam
pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing
ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang
mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi
kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya
waktu arus listrik mengalir.

P = v i t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat
sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat
udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar
dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat
ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan


udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang


menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan
kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh,
kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat dievaluasi
menggunakan persamaan tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan
polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat
pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus
udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara
oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 ,
110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di
bagian bawah halaman ini.
1. Aktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) !
2. Berikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan
mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan
aliran.
3. Hidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio
button pada icon menghidupkan power supply kipas.
4. Ukurlah Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan
cara mengklik icon ukur.
5. Ulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 ,
190 dan 230 m/s !

Tugas & Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang


menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk
tiap kecepatan aliran udara.
2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang
menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan
aliran angin.
3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
hotwire.
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

Pengolahan Data
Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali untuk setiap kecepatan. Besar
tegangan dicatat tiap detik dengan durasi selama 10 detik. Kecepatan
yang diujikan antara lain 70, 110, 150, 190 dan 230 cm/s.

1. Grafik hubungan tegangan kawat dengan waktu


Wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Voltase Kawat
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112
2,112

Series 1
2.5
2
1.5
1
0.5
0
1

wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

10

volta
se
2,073
2,073
2,072
2,072
2,072
2,071
2,072
2,07
2,074
2,073

voltase
2.08
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
2.07
1

wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

10

volta
se
2,055
2,055
2,055
2,057
2,056
2,056
2,057
2,055
2,055
2,055

voltase
2.06
2.06
2.06
2.06
2.06
2.06
2.05
2.05
1

wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

10

volta
se
2,048
2,049
2,048
2,048
2,048
2,048
2,048
2,048
2,048
2,048

voltase
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
2.05
1

10

wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

volta
se
2,044
2,044
2,044
2,044
2,043
2,044
2,045
2,044
2,044
2,044

voltase
2.05
2.05
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
1

10

wakt
u
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

volta
se
2,041
2,042
2,041
2,041
2,041
2,041
2,041
2,041
2,041
2,041

voltase
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
2.04
1

10

2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang


menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan
aliran angin.
Berdasarkan data yang didapat, voltase tiap kecepatan anging
dapat di rata-ratakan untuk mendapat suatu data yang mewakili
keseluruhan voltase per kecepatan angin tertentu.
Kecepatan angin
0
70
110
150
190
230

Voltase rata-rata
2,112
2,072
2,0556
2,0481
2,044
2,0411

Column1
2.12
2.1
2.08
2.06
2.04
2.02
2
0

70

110

150

190

230

Dengan menggunakan rumus least square, dapat diketahui


pengolahan data lebih lanjut. Serta bisa mendapatkan fungsi
kecepatan angin dengan tegangan.

I
1
2
3

Xi

Yi

Xi2

Yi2

XiYi

0
70
110

2,112
2,072
2,0556

0
4900
12100

4,460544
4,293184
4,2254913

0
145,04
226,116

150

2,0481

22500

6
4,1947136

307,215

5
6

190
230

2,044
2,0411

36100
52900

1
4,177936
4,1660892

388,36
469,453

750

12,3728

128500

1
25,517958

1536,184

18

6 (1536,184)(750)(12,3728)
6(128500)562500
=-0,000299741

( 128500 )(12,3728)(750)(1536,184)
6 (128500)562500
=2,099609

1
128500153,0861275012,3 72153 6,18+62359861,3
[25,5179581
]
62
6128500562500
=0,01087164

= 0,0108716

6
6128500562500 =0,00005832

Kesalahhan relatif = b/b=19,5%

3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi tegangan hotwire dapat


ditentukan persamaan gradien dari percobaan kali ini adalah :
Y=-0,000299741x + 2,099609
4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat
menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin?
Berdasarkan percobaan kali ini, dapat dikatakan bahwa kawat
hotwire dapat digunakan untuk mengukur kecepatan angin
5. Berikanlah analisis dari hasil percobaan ini
a. Analisis Percobaan

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui keceptan udara


dengan menggunakan suatu alat bernama hotwire. Hotwire ini
memiliki suatu besaran tegangan di dua ujung probe yang
berasal dari suatu sumber tegangan dan hambatan yang
dialami oleh kawat pijar akan menimbulkan arus listrik
mengalir. Energi listrik yang terdapat pada probe tersebut
nantinya akan terdisipasi oleh kawat pijar sehingga energi
listrik ini akan berubah sebagian menjadi energi kalor yang
besarannya akan sebanding dengan arus, tegangan, dan
lamanya waktu listik mengalir. Pada saat awal, ketika
kecepatan angin 0cm/s, tegangan yang dimiliki bersfat
konstan, tetapi saat laju angin naik, tegangan yang dimiliki
hotwire juga ikut berubah.
Pada saat angin mulai menerpa kawat pijar dengan suatu
gaya sebesar F dan kecepatan v, maka tentunya hal ini akan
memengaruhi energi kalor yang dimiliki kawat pijar. Hal ini
terjadi karena angin akan merubah besarnya hambatan yang
dimiliki kawat dan hambatan listrik ini berbanding lurus
dengan kecepatan angin yang melaju. Semakin kencang laju
angin, maka tegangan listrik pada kawat pijar akan semakin
kecil dan arus listrik akan semakin besar. Perubahan
hambatan listrik ini yang akan menentukan besarnya
perindahan kalor pada probe.
b. Analisis Hasil
Kecuali pada kelajuan angin 0 cm/s, data yang didapat
pada percobaan hotwire kali ini cukup naik turun pada setiap
percobaan kecepatan angin dari 70 cm/s hinggan 230 cm/s.
Setelah melakukan percobaan ini, dapat dikatakan bahwa
tegangan dalam kawat pijar dalam alat Hotwire dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan angin sehingga dapat
diperoleh persamaan garis lurus Y=-0,000299741x +
2,099609. Dan dengan menggunakan metode least square,
kita juga dapat mengetahui kesalahan relatif percobaan ini,
dan dalam percobaan ini kesalahan relatifnya adalah 19,5%.
Kesalahan relatif yang didapat cukup besar, hal ini dapat
terjadi karena kesalahan manusia dalam pengambilan data
maupun pengolahan data. Meskipun pengambilan data
dengan cara digital, tetapi kesalahan manusia tetaplah sangat
mungkin untuk terjadi. Pengolahan data yang dilakukan sudah
sesuai prosedur dan mengikuti arahan yang ada. Hasil
rumusan akhir (persamaan garis lurus) yang didapat juga
merupakan hasil penghitungan yang sudah dilakukan
berdasarkan data yang sebenar-benarnya. Rumus V=IxR

menyatakan hubungan tegangan listrik dengan arus listrik.


Dan harus diingat bahwa hambatan listrik berbanding lurus
dengan kecepatan angin serta arus listrik tetapi berbanding
terbalik dengan tegangan lstrik.
c. Analisa Grafik
Grafik yang ditampilkan dalam laporan ini menunjukan
adanya hubungan kecepatan angin dengan perubahan
tegangan istrik yang terdapat di dalam kawat pijar. Dan harus
diingat bahwa data yang diambil dilakukan dalam kondisi
yang sempurna karena dilakukan secara digital. Pada grafik
hubungan waktu denga voltase, dapat dilihat bahwa terjadi
sedikit fluktuasi, dan pada grafik hubungan antara kecepatan
angin dengan tegangan listrik kawat pijar, dapat terlihat
dengan jelas kalau semakin cepat laju angin, semakin kecil
tegangan listriknya.

Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan ini, dapat dipastikan bahwa tegangan listrik


dalam alat hotwire dapat digunakan untuk menentukan kecepatan angin
yang melallui kawat ijar hotwire tersebut. Semakin besar kecepatan angin
yang melalui kawat tersebut, maka semakin rendah tegangan listriknya.
Sedangkan fungsi persamaan garis lurus hubungannya adalah Y=0,000299741x + 2,099609

Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice
Hall, NJ,
2000
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition,
Extended Edition,
John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

Anda mungkin juga menyukai