Profesi Dan Syarat Profesi
Profesi Dan Syarat Profesi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Guru adalah sebuah profesi, sebagaimana lainnya merujuk pada
pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian. Tanggung jawab dan
kesetiaan. Suatu profesi tidak bisa di lakukan oleh sembarang orang
yang tidak dilatih atau dipersiapkan untuk itu. Suatu profesi umumnya
berkembang dari pekerjaan (vocational) yang kemudian berkembang
makin matang serta ditunjang oleh tiga hal keahlian, komitmen dan
ketrampilan yang membentuk sebuah segitiga sama sisi yang
ditengahnya terletak profesionalisme, sebagaimana divisualisasikan di
bawah ini. (bulletin PPPG Tertulis, Edsi September 2002)
Guru merupakan icon pendidik dengan kata-kata digugu dan
ditiru, sehingga guru harus benar-benar mampu mengarahkan peserta
didik untuk benar-benar menjadi karakter pendidik, mampu menjadikan
peserta didik menjadi manusia yang mandiri dan kreatif. Karena realita
yang ada banyak guru yang tidak sesuai dengan hararapan yang
diinginkan, salah satu penyebabnya adalah latar belakang guru yang
tidak sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya sehingga apa yang
disampaikannya tidak maksimal. seperti yang kita ketahui bahwa guru
bukan lagi pahlawan tanpa tanda jasa tapi guru pada saat ini sudah
menjadi profesi, karena jasanya dalam mendidik anak bangsa sehingga
patut guru diberikan kesejahteraan atas apa yang telah mereka lakukan.
Maka dari itu dalam makalah ini akan kami bahas seluk beluk
tentang karakteristik profesi guru yang meliputi pengertian guru, profesi
guru, karakteristik profesi, syarat-syarat menjadi guru dan lain
sebagainya.
2. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud profesi guru ?
3.
Tujuan Pembehasan
Untuk mengetahui apa yang dimaksud profesi guru
Untuk mengetahui karakteristik profesi
Untuk mengetahui syarat profesi
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Guru
Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur
pendidikan formal. Tugas utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas
tertentu yang tercermin dari kompetensi, kemahiran, kecakapan, atau keterampilan yang
menienuhi standar mutu atau norma etik tertentu. Siapa guru itu? Secara definisi sebutan
guru tidak termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas). Di dalam UU No. 20 Tahun 2003, kata guru dimasukkan ke dalam genus
pendidik. Sesungguhnya guru dan pendidik merupakan dua hal yang berbeda. Kata
pendidik (Bahasa Indonesia) merupakan padanan dari kata educator (Bahasa Inggris). Oi
dalam Kamus Webster kata educator berarti educationist atau educationalist yang
padanannya dalam bahasa Indonesia adalah pendidik, spesialis di bidang pendidikan, atau
ahli pendidikan. Kata guru (bahasa Indonesia) merupakan padanan dari kata teacher
(bahasa Inggris). Di dalam Kamus Webster, kata teacher bermakna sebagai liThe person
who teach especially in school" atau guru adalah seseorang yang mengajar, khususnya di
sekolah.1
Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74 Tahun 2008 tentang Guru, sebutan guru
mencakup: (I) guru itu sendiri, baik guru kelas, guru bidang studi, maupun guru bimbingan
dan konseling atau guru bimbingan karir; (2) guru dengan tugas tambahan sebagai kepala
sekolah; dan (3) guru dalam jabatan pengawas. 5ebagai perbandingan atas "cakupan"
sebutan guru ini, di Filipina, seperti tertuang dalam Republic Act 7784, kata guru (teachers)
dalam makna luas adalah semua tenaga kependidikan yang menyelenggarakan tugas-tugas
pembelajaran di kelas untuk beberapa mata pelajaran, termasuk praktik atau seni vokasional
1 Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, CV Alfabeta Bandung 2010.
Hl 17-19.
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (elementary and secondary level). Istilah guru
juga mencakup individu-individu yang melakukan tugas bimbingan dan konseling,
supervisi pembelajaran di institusi pendidikan atau sekolah-sekolah negeri dan swasta,
teknisi sekolah, administrator sekolah, dan tenaga layanan bantu sekolah (supporting staf)
untuk urusan-urusan administratif. Guru juga bermakna lulusan pendidikan yang telah lulus
ujian negara (government examination) untuk menjadi guru, meskipun belum secara aktual
bekerja sebagai guru.
2. Profesi Guru
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, profesi adalah pekerjaan yang
dilandasi oleh pengetahuan dan pendidikan tertentu. Profesi bisa juga diartikan suatu
keahlian yang dimiliki oleh seseorang, sesuai keahliannya atau kelebihannya.2
Howard M. Vollmer dan Donald L. Millis (1996) mengatakan bahwa profesi adalah
sebuah jabatan yang memerlukan kemampuan intelektual khusus, yang diperoleh melalui
kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai keterampilan atau keahlian
dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain, dengan memperoleh upah atau gaji
dalam jumlah tertentu. Selanjutnya dikatakan pula bahwa profesi berarti juga suatu
kompetensi khusus yang memerlukan kemampuan intelektual tinggi, yang mencakup
penguasaan atau didasari pengetahuan tertentu. Pengertian lain dikemukakan oleh Muh.
Uzer Usman (1991) dengan mengatakan bahwa guru merupakan suatu profesi yang artinya
suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis
pekerjaan ini mestinya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang
kependidikan.3
Dari pengertian- pengertian mengenai profesi tersebut di atas, berarti unsur terpenting
dalam profesi guru adalah penguasaan sejumlah kompetensi sebagai keterampilan atau
keahlian khusus, yang diperlukan untuk melaksanakan tugas mendidik dan mengajar secara
2 Mulyana A. Z. Rahasia Menjadi Guru Hebat: Memotivasi Diri menjadi Guru
Luar Biasa, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm 114- 116.
3 Prof. Dr. H. Sudarwan Danim. Profesionalisasi dan etika Profesi Guru.
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 56- 57
efektif dan efisien. Hubungan antara profesi dengan kompetensi dijelaskan oleh Muhibin
Syah (1995) dengan mengatakan pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan atau
kecakapan. Kompetensi guru berkaitan dengan profesionalisme yaitu guru yang profesional
adalah guru yang kompeten (berkemampuan). Karena itu kompetensi profesionalisme guru
dapat diartikan sebagai kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesi
keguruannya dengan kemampuan tinggi. 4
Dengan demikian jelas bahwa profesi guru merupakan sebuah profesi yang hanya
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh seseorang yang dipersiapkan untuk
menguasai kompetensi guru melalui pendidikan dan atau pelatihan khusus. Oleh karena
pendayagunaan profesi guru secara formal dilakukan di lingkungan pendidikan formal
termasuk madrasah yang bersifat berjenjang dan berbeda jenisnya, maka guru harus
memenuhi persyaratan atau kualifikasi atau kompetensi sesuai jenis dan jenjang sekolah
tempatnya bekerja. Untuk itu jabatan guru sebagai profesi seharusnya mendapat
perlindungan hukum untuk menjamin agar pelaksanaannya tidak merugikan berbagai pihak
yang membutuhkan jasa guru secara profesional, dengan memberikan penghargaan
finansial dan non finansial yang layak bagi sebuah profesi.5
3. Syarat- syarat menjadi guru
Karena pekerjaan guru adalah pekerjaan profesional maka untuk menjadi guru harus
pula memenuhi persyaratan yang berat. Beberapa diantaranya ialah:6
a. Guru adalah manusia pancasilais sejati
Pancasila adalah filsafat bangsa yang merupakan way of life bangsa. Pancasila harus
dihayatai dengan baik, sehingga bukan saja menjadi pengetahuan dan pemahaman yang
baik, tetapi juga dapat melaksanakannya dalam tindakan- tindakan sehari- hari. Bagi guru
4 Prof. Dr. H. Sudarwan Danim. Profesionalisasi dan etika Profesi Guru.
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm 56- 57.
5 Ibid, hlm 59.
6 Prof. Dr. Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,
2001), hlm 118- 122.
mental dan pandangan hidup Pancasila ini bukan saja penting untuk dirinya sendiri,
melainkan besar sekali maknanya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Guru
bertugas membentuk atau mendidik siswa menjadi manusia Pancasilais sejati. Karena
kiranya tidak mungkin ia dapat melaksanakan tugasnya itu seandainya dia sendiri bukan
orang Pancasilais. Guru adalah contoh yang paling tepat yang selalu digugu dan ditiru oleh
siswa.
b. Guru harus memiliki keahlian sebagai guru
Setiap guru profesional harus menguasai pengetahuan yang mendalam dalam
spesialisasinya. Penguasaan pengetahuan ini merupakan syarat yang penting di samping
keterampilan- keterampilan lainnya. Oleh sebab dia berkewajiban menyampaikan
pengetahuan, pengertian, keterampilan, dan lain- lain kepada murid- muridnya. Tegasnya,
seorang guru di samping menguasai spesialisasi pengetahuannya, dia harus menguasai
dengan baik ilmu- ilmu keguruan pada umumnya dan didaktik pada khususnya.
c. Guru harus memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi
Karena tuntutan tgasnya maka setiap guru harus memiliki kepribadian yang baik
dan terintegrasi. Kepribadian yang baik ini tentu saja ditinjau dari segi murid, dari segi
orang tua, dan dari segi kebutuhan tugasnya.
d. Guru harus memiliki mental yang sehat
Seorang guru tidak boleh memiliki mental yang terganggu, guru tidak boleh
pemarah, pemalu, penakut, rendah diri, merasa cemas, mengisolasikan diri, agresif, pasif,
pendiam, suka melamun, dan seterusnya. Guru yang mempunyai mental yang terganggu
tidak mungkin melaksanakan tugasnya dengan baik. Malahan gangguan mentalnya dapat
mempengaruhi kondisi mental murid- muridnya, hal mana tidak diharapkan dalam
pendidikan.
e. Guru harus berbadan sehat
Badan sehat sangat membantu lancarnya pekerjaan guru. Sebaliknya guru yang
tidak berbdan sehat, atau suka sakit- sakitan, akan sangat mengganggu pekerjaannya.
Apalagi seorang guru yang penyakitnya menular kepada murid- muridnya. Karena itu guru
yang sedang sakit lebih baik tidak melaksanakan tugasnya sampai dia sehat kembali.
f. Guru harus memiliki pemahaman dan pengetahuan yang luas
Pengalaman dan pengetahuan ini sangat diperlukan dalam pengajaran. Dia tidak
cukup hanya menguasai pengetahuan spesialisasinya saja, akan tetapi pengalaman dan
pengetahuan umum perlu juga dipahami. Dalam kegiatan belajar mengajar sehari- hari,
siswa sering menanyakan hal- hal yang berada di luar pelajaran, dalam hal ini guru harus
pandai menjelaskannya. Tambahan lagi dengan pengalaman dan pengetahuan itu guru dapat
memberikan penjelasan dan analisis yang lebih mantap kepada murid. Kadang- kadang
dengan diberikannya penjelasan- penjelasan tambahan akan menyebabkan pelajaran lebih
menarik, tidak kaku dan lebih merangsang anak belajar.
g. Guru harus seorang warga negara yang baik
Sebagaimana warga negara lainnya maka guru harus mematuhi semua peraturan dan
ketentuan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Guru harus turut serta menyukseskan semua
program pemerintah dengan jalan turut serta melakuakn kegiatan- kegiatan yang sejalan
dengan program itu. Sebagai anggota masyarakat maka dia harus menjadi contoh yang baik
bagi masyarakat sekitarnya.7
Menjadi guru menurut Prof.Dr.Zakiah Daradjat dan kawan-kawan
tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi beberapa persyaratan
seperti di bawah ini:8
a. Takwa kepada Allah SWT
Guru, sesuai dengan tujuan ilmu pendidikan Islam, tidak mungkin
mendidik anak didik agar bertakwa kepada Allah, jika ia sendiri tidak
bertakwa kepada-Nya. Sebab ia adalah teladan bagi anak didiknya
sebagaimana Rasulullah SAW menjadi teladan bagi umatnya.
Sejauhmana seorang guru mampu member teladan yang baik kepada
semua anak didiknya, sejauh itu pulalah ia diperkirakan akan berhasil
mendidik mereka agar menjadi generasi penerus bangsa yang baik dan
mulia.
b. Berilmu
7 Prof. Dr. Oemar Hamalik. Proses Belajar Mengajar. (Jakarta: Bumi Aksara,
2001), hlm 118- 122.
8 Drs.Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif,
(Jakarta:Rineka Cipta,200),hlm,32-34
4. Karakteristik Profesi
Lieberman, mengemukakan bahwa karekteristik profesi kalau
dicermati secara seksama ternyata terdapat titik-titik persamaannya. Di
antara pokok-pokok persamaannya itu ialah sebagai berikut:9
a.
b.
c.
d.
e.
lainnya.
f. Guru bertanggung jawab terhadap pengelolaan kelas dan menangani administrasinya.
Sesungguhnya kalau kita identifikasi lebih mendalam, tugas dan tanggung jawab
seorang guru sangatlah luas dan dalam. Dari sekian banyak tugas dan tanggung jawab
12 Mulyana A. Z. Rahasia Menjadi Guru Hebat: Memotivasi Diri menjadi Guru
Luar Biasa, (Jakarta: Grasindo, 2010), hlm 114- 116.
tersebut, kuncinya terletak pada sejauh mana kita dapat menerjemahkan makna guru
profesional tersebut dengan sebaik- baiknya.13
Pendekatan karakteristik
Lebih dari itu, jika pendidikan merupakan salah satu instrumen utama
akan tetapi guru yang sesungguhnya memiliki spesialisasi bidang studi (subjeck
matter) dan penguasaan metodologi pembelajaran.
c. Memiliki pengetahuan praktis yang dapat digunakan langsung oleh orang lain atau
klien. Pengetahuan khusus itu bersifat aplil dlil, clirnana aplikasi didasari atas
kerangka teori yang jelas dan teruji. Makin spesialis seseorang, makin mendalam
pengetahuannya di bidang itu, dan makin akurat pula layanannya kepada klien.
Dokter umum misalnya, berbeda pengetahuan teoritis dan pengalaman praktisnya
dengan dokter spesialis. Seorang guru besar idealnya pengetahuan teoritis dan
praktisnya berbeda dibandingkan dengan dosen atau tenaga akademik biasa.
d. Memiliki teknik kerja yang dapat dikomunikasikan atau communicable. Seorang
guru harus mampu berkomunikasi sebagai guru, dalam makna apa yang
disampaikannya dapat dipahami oleh peserta didik.
e. Memiliki kapasitas mengorganisasikan kerja secara mandiri atau self-organization.
Istilah mandiri di sini berarti kewenangan akademiknya melekat pada dirinya.
Pekerjaan yang dia lakukan dapat dikelola sendiri, tanpa bantuan orang lain, meski
tidak berarti menafikan bantuan atau mereduksi semangat kolegialitas.
f. Mementingkan kepentingan orang lain (altruism). Seorang guru harus siap
memberikan layanan kepada anak didiknya pada saat bantuan itu diperlukan,
apakah di kelas, di lingkungan sekolah, bahkan di luar sekolah. Di dunia
kedokteran, seorang dokter harus siap memberikan bantuan, baik dalam keadaan
normal, emergensi, maupun kebetulan, bahkan saat dia sedang istirahat sekalipun.
g. Memiliki kode etik. Kode etik ini merupakan norma-norma yang mengikat guru
dalam bekerja.
h. Memiliki sanksi dan tanggung jawab komunita. Manakala terjadi malpraktik,
seorang guru harus siap menerima sanksi pidana, sanksi dari masyarakat, atau
sanksi dari atasannya. Ketika bekerja, guru harus memiliki tanggung jawab kepada
komunita, terutama anak didiknya. Replika tanggung jawab ini menjelma dalam
bentuk disiplin mengajar, disiplin dalam melaksanakan segala sesuatu yang
berkaitan dengan tugas-tugas pembelajaran.
i. Mempunyai sistem upah. Sistem uapah yang dimaksud di sini adalah standar gaji.
Di dunia kedokteran, sistem upah dapat pula diberikan makna sebagai tarif yang
ditetapkan dan harus dibayar oleh orang-orang yang menerima jasa layanan darinya.
16 Ibid hlm. 39
17 Ibid hlm. 42
dan alumni
Menciptakan iklim kelas yang kondusif
Melaksanakan latihan-latihan pembelajaran.
Merencanakan program khusus dalam pembelajaran
tetapi untuk sampai pada saat kehidupan baru mereka disuburkan oleh
hujan, salju dan sinar matahari.
Guru dengan menggunakan suaranya, memperbaiki kehidupan
melalui puisi, dengan berbagi cerita tentang manusia. Guru tidak takut
menjadi alat untuk menyampaikan cerita-cerita tentang kehidupan,
karena ia tahu sepenuhnya bahwa cerita itu sangat bermanfaat bagi
manusia, dan ia berharap bisa menjadi pembawa cerita yang baik.
Sebagai suatu proses, penilaian dilaksanakan dengan prinsipprinsip dan dengan teknik yang sesuai, mungkin tes atau nontes. Teknik
apapun yang dipilih, penilaian harus dilakukan dengan prosedur yang
jelas, yang meliputi 3 tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan tindak
lanjut.
Kemampuan lain yang harus dikuasai guru sebagai evaluator
adalah memahami teknik evaluasi adalah memahami teknik evaluasi,
baik tes maupun nontes yang meliputi jenis masing-masing teknik,
karakteristik, prosedur pengembangan, serta cara menentukan baik
atau tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, dan daya
beda, dan tingkat kesukaran soal.
p. Guru sebagai Pengawet
Sebagai pengawet, guru harus berusaha mengawetkan
pengetahuan yang telah dimiliki dalam pribadinya, dalam arti guru harus
berusaha menguasai materi standar yang akan disajikan kepada peserta
didik, oleh karena itu, setiap guru dibekali pengetahuan sesuai dengan
bidang yang dipilihnya.
q. Guru sebagai Kulminator
Tidak ada manusia yang mengetahui kapan kehidupan dimulai dan
diakhiri, demikian pula dengan kegiatan belajar. Beberapa pertanyaan
diajukan, misalnya pakah kehidupan dimulai sejak sebelum konsepsi
ataukah sejak manusia dilahirkan? Dalam hal belajar, kita tidak tahu
kapan seorang anak mulai belajar berjalan, berbicara dan sebagainya.
kita juga tidak tahu persis, kapan kita belajar memahami suatu konsep,
dan kapan belajar membuat suatu kesimpulan.19
19 Ibid. hlm. 59
C. PENUTUP
1. Kesimpulan
Profesi adalah pekerjaan yang dilandasi dengan pengetahuan, yang diperoleh
melalui kegiatan belajar dan pelatihan yang bertujuan untuk menguasai
keterampilan atau keahlian dalam melayani atau memberikan advis pada orang lain,
Ibid. hlm. 59