Penyebab
kematian
anak dunia
SEPSIS
55% kematian di RS dari
studi negara berkembang
Angka kematian
Tinggi dan
Insiden
TUJUAN KAJIAN
Respon
kekebalan
Infeksi
dan trauma
Mempengaruhi
banyak organ
Luka bakar
DEFINISI SEPSIS
SIRS dalam respon terhadap infeksi.
>> Dua atau lebih gejala mengikuti :
a) Temp. >36 0C atau <36 0C
b) HR > 90 x/mnt
c) Takipnue (RR > 20 x/mnt) atau
hiperventilaso (PaCO2 < 4,25 kPa)
d) Jumlah Leukosit > 12 x 109/l atau <
4 x 109/l
... cont.
... cont.
hipovolemi
Depresi
Miokard
Vasoregulasi
Abnormal
termasuk
vasodilatasi
gg. Pengaturan
perfusi organ
Ketidakseimbangan
antara suplai O2
dan kebutuhan
jaringan
Hipoksia global
Insufisien peredaran
darah
SEPSIS
... cont.
Peradangan
Infeksi
mikro-organ
Sepsis Kompleks
Kekebalan
tubuh
Respon
koagulasi
... cont.
Respon
pro-koagulan
Respon
pro-inflamasi
Diperkuat dengan
Iskemia, hipoksia,
dan imunosupresan
SEPSIS
BERAT
PENGENALAN
TENTANG SEPSIS
Pencegahan sepsis : praktik
kebersihan, kebiasaan cuci
tangan, perawatan luka, mengkaji
pasien teratur, memeriksa tandatanda infeksi.
Pasien dengan sepsis awal >>
ketidakseimbangan signifikan
antara edaran dan kebutuhan O2
meskipun VS normal
Pencegahan awal:
6 jam pertama penanganan gawat
darurat
Kunci awal intervensi SEPSIS :
penilaian dan pengelolaan jalan
napas
pernapasan
sirkulasi untuk optimal suply O 2
antibiotik IV dimulai 1 jam pertama
MANAJEMEN AWAL
Airways
Berikan O2
Kelola jalan napas terhalang dengan
manuver atau oro- atau nasofaring tube jika
perlu. Pasien sadar dengan posisi pemulihan
Intubasi segera dan ventilasi untuk obstruksi
jalan napas atau gagal melokalisasi nyeri
karena kesadaran rendah, beberapa pasien
mungkin merespon terhadap resusitasi cairan
dengan peningkatan kesadaran
... cont.
Breathing
Oksigen sebanyak mungkin, konek ke
masker non-rebreathing dengan reservoir
atau satu ke masker dan satu ke nasal kanul
Intubasi untuk gagal napas : takipneu,
dispnue, penggunaan otot tambahan,
ekspansi thorax rendah, masukan udara
rendah, sianosis, saturasi O2 rendah, hipoksia
dan/ hiperkapnia >> risiko pada pasien kritis
Facemask = Sirkuit Waters
Sirkuit Waters
... cont.
a)
b)
c)
d)
... cont.
Circulation
Resusitasi cairan
Bolus awal 20-30 ml/kg kristaloid (2 liter untuk
dewasa 70 kg), dextrose tidak berguna untuk
resusitasi, sedangkan koloid menyebabkan
permeabilitas kapiler meningkat.
Tujuan resusitasi : memandu resusitasi =
parameter CV : HR, BP, perfusi perifer
(suhu kulit, capillary refill), urin output
dan tingkat kesadaran.
... cont.
Vasopresor dan Inotropik
Syok septik >> TD rendah, perfusi jaringan
kurang, vasodilatasi, CO rendah atau keduanya,
Vasokontriktor seperti norepineprin >
meningkatkan tekanan perfusi ke organ
ginjal dan otak terutama urin output atau
kesadaran menurun, mengurangi CO dan
memperburuk jaringan hipoksia, dg laktat
normal ddan SCVO2 normal, jika ragu inotropik
seperti dobutamin dapat ditambahkan
... cont.
Interminten bolus vasopresor spti
metaraminol 0,25-1 mg atau gab dg
inotropik spti efedrin 3-9 mg atau
epineprin 0,05 mg memberikan respon
jenis obat.
Transfusi
darah
Peningkatan konsentrasi Hb salah satu
cara pengiriman O2 tetapi transfusi darah
memiliki risiko.
Tujuan Resusitasi
MAP > 65 mmHg
Urin ouput > 0,5 ml/kg/h
Perifer hangat, capillary refill < 2 scnd
CVP 8-12 mmHg (7,6 mmHg = 10 cmH 2O
Penggunaan Inotropik
dan Vasopresor
Contoh :
Epinefrin dan Norepinefrin
a) Dengan pompa infus (melalui lini sentral jika memungkinkan)
- Campur 5mg dalam 50 ml (atau 4 mg dalam 40 ml)
- Mulai saat 1-5 ml/jam dan titrasi sesuai respon
- Untuk pasien dengan 50 kg, 0,1 g/kg/min = 3 ml/jam
b) Jika pompa infus tidak tersedia
- Campur 5mg dalam 500 ml tingkat infus harus terus diawasi
- Pada pediatrik diberikan dengan 60 gtt/ml dapat membantu,
dimulai dengan 10-50 gtt/min
- Untuk 20 gtt/ml dapat jg digunakan dibagi gtt/min dengan 3
- Contoh untuk berat 50 kg :
a. Dengan 60 gtt/ml pediatrik, 0,1 g/kg/min = 30 gtt/min
b. Dengan 20 gtt/ml, 0,1 g/kg/min = 10 gtt/min
... cont.
Dopamin dan Dobutamin
a) Dengan pompa infus
a. Campur 250 mg dalam 50 ml
b. Mulai dengan 5 g/kg/min
c. Untuk berat 50 kg, 5 g/kg/min =
3 ml/jam
b) Dapat juga digunakan tanpa
pompa infus seperti sebelumnya.
MANAJEMEN
LANJUTAN
Mekanisme Ventilasi
Sepsis >> menyebabkan cidera paru akut (ALI) atau sindroma
gangguan napas (ARDS) >> inflamasi dari permeabilitas
pembuluh darah paru yg meningkat, bukan dari jantung
ALI = Rasio PaO2/FiO2 yaitu 200-300 mmHg (26-39 KPa)
ARDS = lebih berat dengan Rasio PaO 2/FiO2 < 200 mmHg
(26KPa).
Ventilasi Mekanis pada pasien dengan ALI/ARDS harus dg
tekanan tinggi pada jalan napas dan volume tidal yang tinggi.
PEEP mencegah paru kolaps dan dapat memperbaiki
oksigenasi
... cont.
Protein C Diaktifkan
Rekombinasi protein C yang diaktofkan
telah terbukti mengurangi angka
kematian sepsis yang parah, tapi
tidak dalam risiko terhadap anakanak. Harga jauh lebih mahal
... cont.
Steroid pada Sepsis
Pasien dengan penggunaan steroid jangka
panjang atau adrenocortikal insufisiensi
dapat digantikan selama periode kritis dari
penyakit. Penggunaan corticosteroid pada
pasien sepsis masih kontroversial.
Pada praktiknya di ICU masih menggunakan
dalam dosis rendah untuk pasien
dengan syok septik vasopresor
dependent dengan atau tanpa ACTH test.
.. cont.
Nutrisi dan Stres Ulkus Propilaksis
EB guideline merekomendasikan perawatan intensif pada
pasien tidak diharapkan dapat mengambil diet oral
penuh dalam 3 hari harus menerima gizi enteal melalui
tabung pengisi.
Nutrisi parenteral mungkin dipertimbangkan pada pasien
yang tidak dapat diberi makan suficien enteral.
Laparotomi dan peritonitis tidak kontraindikasi
dengan makanan enteral. Rute enteral dapat berguna
untuk elektrolit pengganti dimana kalium IV tidak
tersedia.
Pedoman Penyelamatan Sepsis merekomendasikan ranitidin
untuk stres ulkus profilaksis, hal ini tidak perlu makanan
enteral diberikan
... cont.
Kontrol Gula Darah
Masih kontroversial di ICU, penelitian menunjukkan
angka kematian pasien ICU mengalami perbaikan
dengan kontrol gula darah ketat (4,4 6,1 mmol
dibandingkan 10,0 11,1 mmol/l).
Pedoman Penyelamatan Sepsis
merekomendasikan glukosa darah di bawah
8,3 mmol/l (150 mg/dl)
4 6 jam insulin subcutan, disesuaikan dengan
glukosa darah sbg alternatif skala geser IV dimana
pompa infus tidak tersedia, namun masih perlu
sering pemantauan.
... cont.
Analgesik, Sedasi, dan Blokade Neuromuscular
Cara aman pemberian analgesia >> untuk titrasi dosis IV
opioid sampai sakit membaik. Dosis rendah ketamin
(0,2/kgBB) bisa berguna sebagai dosis analgetik, tetapi
besar kemungkinan menjadi disorientasi. Paracetamol harus
diberikan, NSAID harus dihindari pada pasien septik risiko
gagal ginjal dan dan akan meningkatkan ulserasi lambung
Sedasi pada pasien sepsis berpotensi berbahaya. Pada pasien
berisiko, anestesi, intubasi, ventilasi dan sedasi mungkin
pilihan paling aman dengan intermiten bolus atau infus
kontinyu.
Penggunaan relaksan otot terus menerus tanpa sedasi tidak
dapat diterima karena memiliki risiko pengendalian fisik.
... cont.
Penunjang Renal
Risiko GG dapat dikurangi dengan
resusitasi cairan awal,
mempertahankan tekanan perfusi
ginjal dan CO (dengan inotropik bila
perlu) dan menghindari nefrotoksik
obat (misal NSAID, gentamisin).
Peritoneal dialisis tepat tetapi kontraindikasi
pada pasien dengan proporsi besar
memiliki infeksi intra abdomen.
... cont.
Profilaksis terhadap Trombosis
Vena Dalam (DVT)
Semua pasien ICU harus menerima
profilaksis DVT dengan berat molekul
rendah heparin kecuali
kontraindikasi (spti trombositopenia,
koagulopati, dan perdarahan aktif).
Stoking kompresi dapat digunakan
jika heparin tidak diberikan.
... cont.
Pertimbangan Pedriatik
- Tanda vital anak dalam kelompok umur
- Infomasi ibu tentang anak lesu, tidak makanm
tidak buang air, panas, atau kurang sehat.
- BB menurut kelompok umur
- Tanda gg. napas sprti takipnea, interkostal,
gambaran subkostal, sianosis dan takikardi
- Pemantauan saturasi dan penerimaan oksigen
- Cenderung perlu intubasi dan ventilasi serta
dapat dekompresi sangat cepat.
... cont.
-
... cont.
-
TERIMA KASIH