Anda di halaman 1dari 14

Pemeriksaan fisik pada neonatus

1. Pemeriksaan apgar scor, tali pusat

2. Pemeriksaan kepala leher


Kepala muka : adakah tanda trauma seperti kaput sesudanum, moulding, laserasi,
sefalhematom, adakah tanda parese syaraf N VII.
Telingah : adakah low set ear
Mulut : adakah gigi, gusi, ukuran dan besar lidah palatum apakah normal
Mata: sembab kelopak mata sering didapat, mata sulit dibuka, adakah tanda
perdarahan konjungtiva, ukuran bola mata, adakah sekret mata, kemungkinan saluran
nasolakrimalis belum terbuka sempurna
Bila sekret berlebih ingat infeksi gonokokus.
3. Sistem pernafasan
Frekuensi nafas (N: 30-50 X/menit), iramanya, tipe nafas utama bayi baru lahir
abdominal
Observasi warna kulit sekitar mulut dan mukosa
Tanda-tanda adanya gangguan nafas:
Frekuensi nafas cepat >= 60 permenit
Tampak sianosis
Perhatikan bentuk dada
Bernafas menggunakan otot bantu nafas dada
4. Kardiovaskuler
Bentuk dada, apeks (ICS 4 dan 5)
Palpasipulsasi arteri brachialis dan femoralis
Memeriksa suara jantung S1,S2, kadang terdengar S3
Frekuensi jantung biasanya 100-140/ menit
Adakah murmur, biasanya dilakukan pemeriksaan disepanjang batas sternal kiri
Pemeriksaan diulang setelah penderita berumur 3-6 minggu
5. Abdomen
Observasi bentuk abdomen apakah distended
Pernafasan abdominal (N)

Perhatikan umbilikus akan lepas (hari ke4-5)


HEPAR
Menggunakan telapak jari tangan diletakkan antara SIAS dan umbilikus,
selanjutnya meraba keatas sampai batas kosta.
LIEN
Meraba dengan telapak jari-jari tangan dari SIAS kearah umbilikus
GINJAL
Letakkan satu tangan dibawah pinggang dan diangkat ke atas, sedang tangan lain
melakukan palpasi diatas sisi yang sama
BULI-BULI
Menggunakan jari ke2 dan 3
Palapasi dimulai dari umbilikus ke bawah
Buli teraba penuh 15 menit setelah bayi diberi minum
6. Genitalia
WANITA
Labia warna kemerahan. Pada preterm labia mayor tidak menutupi labia minor
Perdarahan vagina dapat terjadi pada newborn period
Memar dpt terjadi pada persalinan letak bokong
LAKI-LAKI
Apak bentuk dan ukuran penis normal
Adakah hipospadia dan epispadia
Apakah testis teraba, bila tidak teraba biasanya di inguinal
Adakah hidrocele, pemeriksaan dengan transiluminasi
7. Pemeriksaan lain
Memeriksa sendi panggul
Bayi posisi terlentang, posisi panggul dan lutut 90 derajat
Pegang kedua lutut dan gerakan keatas dan kebawah bergantian
Untuk melihat adakah dislokasi proksimal femur (adanya lipatan kulit
asimetrik pd aspek medial paha), perineum tidak terlihat pd anak dg posisi ini
karena posisi normal dari paha menutupi sebagian besar perineum, jika terlihat
curiga danya dislokasi sendi panggul bilateral.
Ventral suspensi
Bayi dipegang dg kedua tangan dan ditengkurapkan
Respon bayi: punggung ekstensi, lengan kaki fleksi, dan kepala akan terangkat
Bayi posisi terlentang biasanya panggul fleksi dan sedikit abduksi. Bila
abduksi total berarti terdapat hipotoni otot, diulang 24 jam kmdklo tidak ada
reflex terjadi kerusakan saraf cranial
Reflex Primitif

a. Refleks Menggenggam ( palmar grasp reflex ) Grasping Reflex adalah refleks


gerakan jari - jari tangan mencengkram benda-benda yang disentuhkan ke bayi,
indikasi syaraf berkembang normal hilang setelah 3 - 4 bulan Bayi akan otomatis
menggenggam jari ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya. Reflek
menggenggam terjadi ketika sesuatu menyentuh telapak tangan bayi. Bayi akan
merespons dengan cara menggenggamnya kuat kuat.
b. Refleks Tonic Neck, Disebut juga posisi menengadah, muncul pada usia satu
bulan dan akan menghilang pada sekitar usia 5 bln. Saat kepala bayi digerakkan
kesamping, lengan pada sisi tersebut akan lurus dan lengan yang berlawanan akan
menekuk ( kadang - kadang pergerakan akan sangat halus atau lemah ). Jika bayi
baru lahir tidak mampu untuk melakukan posisi ini atau jika reflek ini terus
menetap hingga lewat usia 6 bulan, bayi dimungkinkan mengalami gangguan pada
neuron motorik atas. Berdasarkan penelitian, refleks tonick neck merupakan suatu
tanda awal koordinasi mata dan kepala bayi yang akan menyediakan bayi untuk
mencapai gerak sadar.
c. Refleks Merangkak ( crawling ) Jika ibu atau seseorang menelungkupkan bayi
baru lahir, ia membentuk posisi merangkak karena saat di dalam rahim kakinya
tertekuk kearah tubuhnya.
d. Refelks Berjalan dan melangkah ( stepping ) Jika ibu atau seseorang
menggendong bayi dengan posisi berdiri dan telapak kakinya menyentuh
permukaan yang keras, ibu / orang tersebut akan melihat refleks berjalan, yaitu
gerakan kaki seperti melangkah ke depan. Jika tulang keringnya menyentuh
sesuatu, ia akan mengangkat kakinya seperti akan melangkahi benda tersebut.
Refleks berjalan ini akan dan berbeda dengan gerakkan berjalan normall, yang ia
kuasai beberapa bulan berikutnya. Menurun setelah 1 minggu dan akan lenyap
sekitar 2 bulan.

e. Refleks Moro ( moro refleks ) refleks Moro adalah suatu respon tiba tiba pada
bayi yang baru lahir yang terjadi akibat suara atau gerakan yang mengejutkan.

f. Refleks
menghisap ( suckling reflex ) Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika
anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi. Refleks menghisap terjadi
ketika bayi yang baru lahir secara otomatis menghisap benda yang ditempatkan di
mulut mereka. Refelks menghisap memudahkan bayi yang baru lahir untuk
memperoleh makanan sebelum mereka mengasosiasikan puting susu dengan
makanan. Menghisap adalah refleks yang sangat penting pada bayi. Refleks ini
merupakan rute bayi menuju pengenalan akan makanan. Kemampuan menghisap
bayi yang baru lahir berbeda-beda. Sebagian bayi yang baru lahir menghisap
dengan efisien dan bertenaga untuk memperoleh susu
g. Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (
dibelai ) atau di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu
memalingkan kepalanya ke arah benda yang menyentuhnya, dalam upaya
menemukan sesuatu yang dapat dihisap. Refleks menghisap dan mencari
menghilang setelah bayi berusia sekitar 3 hingga 4 bulan.Refleks digantikan
dengan makan secara sukarela. Refleks menghisap dan mencari adalah upaya
untuk mempertahankan hidup bagi bayi mamalia atau binatang menyusui yang
baru lahir, karena dengan begitu dia begitu dia dapat menentukan susu ibu untuk
meperoleh makanan.
h. Babinski Reflex. Refleks primitif pada bayi berupa gerakan jari - jari
mencengkram ketika bagian bawah kaki diusap, indikasi syaraf berkembang
dengan normal. Hilang di usia 4 bulan.

i. Refleks Tonic labyrinthine / labirin, Pada posisi telentang, reflex ini dapat
diamati dengan mengangkat bayi beberapa saat lalu dilepaskan. Tungkai yang
diangkat akan bertahan sesaat kemudian jatuh. Refleks ini akan hilang pada usia 6
bulan.

Pemeriksaan fisik pada anak


Pemeriksaa keadaan umum, meliputi:
1. Kesan sakit
Sakit rinagn, sedang atau berat
Sakit ringan: penderita tersenyum, tertawa, bicara
Sakit lebih serius/ sedang : menangis terus-menerus.
Sakit berat: pasif, tidak/ sedikit bergerak
2. Kesadaran
Kompos mentis
Apatis
Somnolen
Sopor
Koma
GCS/PGCS
3. Status gizi
Gemuk, kurus, normal
Inspeksi
Postur tubuh
Tanda-tanda lain: hidrosefalus, edema, anemia
Tanda def. Vit A, Xerosisvit A, bercakbitot
Palpasi
Lemak sub cutan : dengan cubit tebal kulit
Keadaan otot eutrofi/ atrofi/ hipotrofi/ hipertrofi
4. Kelainan
Dyspnea
PCH
Retraksi
Sianosis
Anemia
Edema
Bawaan
Dilengkapi dengan data Antropometri
Vital sign: nadi, suhu, tekanan darah, RR, kesadaran
Pemeriksaan fisik sistem organ
1. Thorax
a. Paru
Inspeksi
Tampak gelisah atau tidak, sesak atau susah bernafas
Gerakan, bentuk dada
Posisi penderita
Pernafasan cuping hidung
Sianosis, jari tabuh, petekie pd muka, leher
Palpasi

Posisi trakea
Gerakan dada simetris / asimetris
Fremitus vokal, raba
Perkusi
Pada bayi dan toodler jarang dilakukan perkusi, pd anak lebih besar dpt
dilakukan
Auskultasi
Suara nafas N bayi : bronkhovesikuler
Suara nafas N anak besar : vesikuler
Suara tambahan : wheezing, stridor,
b. Kardiovaskuler
Inspeksi
Mencari adanya precordial bulge menyebabkan sternum dan costa akan
menonjol kedepan dan btk dada lebih cembung
Mencari adanya denyutan ventrikel, pd ventrikel kanan akan tampak pd
daerah hiposternum
Denyutan ventrikel kiri terletak pd apex shg tampak pd px kurus
Palpasi
Mengetahui adanya perbesaran ventrikel
Mengetahui adanya murmur yang teraba (thrill)
Perkusi
Jarang digunakan
Auskultasi
Gunakan diafragma atau bell dr stethoscope
Posisi anak berbaring dan duduk
Catat bila terdpt variasi jantung waktu bernafas
a. Suara satu plg baik didengar pd daerah apex, suara dua pd daerah basal
b. Pd bayi suara satu lebih keras dr suara dua
c. Pd karditis suara satu terdengar lbh lemah

Murmur
Terdapat 6 grade murmur:
Grade 1: terdengar samar-samar, innosent
Grade 2: terdengar halus, bervariasi, biasanya innosent
Grade 3: mudah didengar tdk ada thrill
Grade 4: keras, terdapat thrill
Grade 5: seperti suara kereta api, terdapat thrill
Grade 6: sangat keras dan terdapat thrill
Murmur innosent:
Pertengahan sistolik
Terdengar samar-samar (grade 1-3)
Lokasi ttt
Tidak menyebar
Mempunyai fibrilasi
Tdk ada hubungannya dg penyakit jantung

Murmur yang sebenarnya:

Pansistolik
Menyebar keseluruh prekordium
Suara lembut sampai keras
Biasanya ada thrill
Biasanya disertai pembesaran ventrikel
Kadang ada murmur diastolik

2. Abdomen
I-A-P-P
a. Hepar
Pd anak umur 2-3 tahun N teraba 1-2 cm, rentang hepar pd anak umur 3
tahun adlh sekitar 4 cm, pd umur 5 tahun rentang ini bertambanh menjadi 5
cm
Pembesaran hati mudah dipalpasi pd bayi dan anak, bagian tepi biasanya
lunak dan bergerak waktu bernafas. Mengukurnya dg centimeter
Palpasi dilakukan pd kwandran kanan atas
Pd px bronchiolitis hati akan tertekan kebawah oleh karena diafragma
mendatar
b. Lien
Pemeriksaan lien dilakuakn pd abdomen kwadran kiri atas
N lien teraba 1-2 cm dibawah arcus costae teraba lunak
Dpt diraba waktu inspirasi
Caranya: tangan kanan scr lembut diatas abd kwadran kiri atas dan tangan
kiri diletakan dibawahnya kmd di palpasi
Pembesaran Lien
Bergerak waktu bernafas
Terdengar redup saat perkusi
Terdapat cekungan
Pembesaran lien kronik biasanya teraba keras
Lien membesar ke arah tangah umbilicus menuju ke SIAS
c. Ginjal
Pemeriksaan ini tdk mudah utk bayi dan anak
Bila ginjal teraba kemungkinan tjd pembesaran
Pemeriksaan ginjal dilakukan bimanual
Teraba ballttement pd anak hingga umur 5-6 tahun
d. Ascites
Pada neonatus kemungkinan adlah:
Transudat : pd hidrops, gagal jantung (paling srg ditemukan pd kelainan hati,
dan srg menyertai NS)
Eksudat
: peritonitis
Billiari
: ruptur empedu
Urin
: spontan, trauma kandung kemih

Chylous

: ruptur limfe

Tanda klinis:

Kadang tampak pd inspeksi


Abd tampak tegang
Abd tampak distendid
Otot abd tampak bengkak
Umbilikus kdg tampak menonjol
Kulit sembab vulva

Cara memeriksa ascites


1. Shifting dullness
Melkukan perkusi pd abd anak sampai daerah dg suara redup
Selanjutnya px diminta utk miring ke posisi ttt shg derah dg suara redup
ada di atas
Bila da cairan dlm abd, maka daerah dg perkusi redup mjd timpani
2. Getaran cairan (undulasi)
Pemeriksaan ini krg akurat, terutama bila penderita obesitas
Cara pemeriksaan dg minta bantuan org lain meletakan bagian tepi tangn
pd bagian midline dr abd
Satu tangan pemeriksa diletakan pd satu sisi dr abd, yg lain menekan sisi
lain shg getaran dpt terasa
e. Turgor
Tanda-tanda dehidrasi:
Ubun-ubun depan cekung
Kedua mata pekak dan kering dengan penurunan turgor bola mata
Lidah dan mulut kering
Elastisitas kulit yg menurun, dg cara mencubit kulit perut/ kulit paha
Letargi dan menangis yang lemah
Pengisian nadi menurun
Air kencing menurun
Tekanan darah turun
3. THT
Telinga: daun telinga, lubang telinga serta membran timpani adakah kelainan
kongenital seperti adanya low set ear, down sindrom, infeksi, adakah fistule
preaurikuler dsb
Pemeriksaan dg otoskopi
Hidung: adakah pernafasan cuping hidung, nasolabial, keluar masuknya udara
lubang hidung, sekret, benda asing
Mulut : bibir, gigi, mukosa, lidah, tonsil, faring, adakah kelainan kongenital
seperti palatochistitis dsb
4. Kulit-rambut-kuku
5. Neurologi
Tanda rangsang meningeal

a. Kaku kuduk
b. Brudzinski sign, tanda leher
c. Brudzinski sign, tanda tungkai kontra lateral
d. Brudzinski sign, tanda pipi
e. Brudzinski sign, tanda simfisis pubis
f. Kernig sign
Reflex patologis
a. Babinski

b. Chaddock
c. Oppenheim

GAWAT DARURAT BAYI

RJP pada ANAK


Untuk usia 1-8 tahun, prinsip serupa dengan dewasa, perbedaannya:
1. Bila anda sendiri, lakukan 5 siklus kompresi dan nafas, sekitar 2 menit, sblm
menelpon petugas emergency atau mengguanakan AED
2. Gunakan hanya satu tangan utk melakukan kompresi jantung, frekuensi 100x/menit
3. Pemberian nafas lebih hati-hati
4. Perbandingan kompresi dan nafas seperti dewasa, 30:2. Ini 1 siklus. Stlh memberi
nafas, segera mulai siklus berikut
5. Setelah 5 siklus (sekitar 2 menit) RJP, bila tdk ada respon dan tersedia AED , gunakan
sesuia perintah mesin. Gunakan pd pediatrik bila ada. Bila tdk ada, gunakan pd
dewasa. Lanjutkan hingga anak bergerak atau pertolongan tiba.
RJP pada Bayi
Kebanyakan henti jantung pd bayi karena kehabisan oksigen, spt pada tenggelam atau
tercekik. Bila diketahui adanya obstruksi jalan nafas, lakukan pertolongan pertama untuk
tercekik. Bila anda tdk tahu knp bayi tdk bernafas, lakukan RJP.
Utk memulai nilai situasi. Tepuk bayi dan lihat responnya, spt gerakan, namun jgn
guncang sang bayi.

Bila tdk ada respon, ikuti prosedur ABC di bwah dan kpn minta bantuan adalah sbb:
1. Bila anda sndri dan dibutuhkan RJP, lakukan RJP slama 2 menit, sekitar 5 siklus
sblum nelpon emergency
2. Bila ada penelpon sruh dia menelpon ketika anda menolong bayi

RJP pada bayi


1. Letakkan penderita pada posisi terlentang di atas alas yang keras
2.Untuk pijat jantung gunakan penekanan dua atau tiga jari. Bisa menggunakan ibu jari
tangan kanan dan kiri menekan dada dengan kedua tangan melingkari punggung dan dada
bayi. Bisa juga dengan menggunakan jari telunjuk, jari tengah dan atau jari manis langsung
menekan dada. kedalaman pijatan (1,5 inches)
3. Tekan tulang dada sampai turun kira-kira sepertiga diameter anterior-posterior rongga dada
bayi dengan frekuensi minimal 100 kali/menit.

VTP

Apnea / gasping

N
HR

HR < 80 X/menit

PJ + VTP
N

Warna
kulit

sianosi
s

oksige
n

Pemasangan Laryngoschope:
1. Posisi px terlentang dan melakukan jaw trust
2.

3.

4.

Anda mungkin juga menyukai