PANDUAN PENULISAN
SKRIPSI
ISBN 979-95990-5-9
1. Skripsi Teknis
808.066
_______________________________________________________
Diterbitkan oleh:
Badan Penerbit
Fakultas Teknik
Universitas Brawijaya Malang 2014
TIM PENYUSUN
Ketua
Sekretaris
Anggota
PENGANTAR
Dalam kesempatan yang baik ini patut kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah mengkarunia rahmat kepada kita sehingga panduan ini dapat
diselesaikan dalam bentuk buku.Buku panduan ini disusun dimaksudkan sebagai acuan
mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) dan Dosen Pembimbing
dalam menyusun karya ilmiah yang di FT UB disebut Skripsi, termasuk di dalamnya
Proposal Skripsi dan Artikel Ilmiah.
Dalam buku Panduan ini semua format dan tatacara penulisan skripsi diuraikan
dengan disertai dengan beberapa contoh yang diharapkan dapat diikuti dan
memudahkan pengguna dalam menyusun skripsinya.Buku Panduan ini telah diupayakan
disusun dengan sebaik-baiknya. Walaupun demikian, tentunya pembaca akan
menjumpai beberapa kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami berharap
pembaca tidak segan-segan memberikan koreksinya.
Pada kesempatan yang baik ini, kami ucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun
buku Panduan Skripsi yang telah bekerja dengan keras dalam menghasilkan Buku
Panduan ini.Sebagai akhir kata, kami berharap semoga buku Panduan ini bermanfaat
bagi kita. Amin.
Ttd.
DAFTAR ISI
Halaman
BAGIAN 1
PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR LAMPIRAN
vi
I.
PENDAHULUAN
3.2.1. Sampul
3.2.6 Summary
3.2.7. Pengantar
3.3.1. Pendahuluan
11
12
13
13
ii
3.4.
14
14
V. TEKNIK PENULISAN
16
16
5.1.1. Kertas
16
16
5.1.3. Margin
16
5.1.4. Format
16
5.1.5. Spasi
16
16
17
17
18
18
23
5.3.1. Persamaan
23
5.3.2. Tabel
23
5.3.3. Gambar
24
24
25
BAGIAN 2
I. PENDAHULUAN
28
30
32
3.1. Kertas
32
32
3.3. Margin
32
3.4. Format
32
3.5. Spasi
32
32
34
4.1. Sampul
34
iii
34
34
34
35
35
35
35
35
36
36
36
36
37
37
37
38
38
39
39
40
5.4.1.Kondisi penelitian
40
40
40
40
41
41
42
5.5.1. Kesimpulan
42
5.5.2. Saran
42
43
44
44
44
iv
47
48
49
8.1. Tabel
49
8.2. Gambar
49
50
50
LAMPIRAN
51
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Halaman
vii
I. PENDAHULUAN
Skripsi ialah suatu karya tulis ilmiah yang didasarkan atas penelitian/
perencanaan/ perancangan/ survey dan investigasi/ studi literatur/ studi perbandingan/
studi
kasus/
studi
jurusan/program
kelayakan
studinya.
dalam bidang
Skripsi
rekayasa
merupakan
yang
tugas
akhir
sesuai
dengan
yang
wajib
Mahasiswa menyusun skripsi pada akhir kegiatan studi mereka. Pada umumnya
dalam proses penyusunan skripsi didahului dengan penulisan proposal skripsi, penulisan
artikel ilmiah untuk seminar hasil dan diakhiri dengan ujian skripsi. Sesuai dengan
definisi skripsi maka terdapat banyak jenis kegiatan ilmiah yang dapat dijadikan sebagai
skripsi.
Sebagaimana layaknya suatu karya ilmiah, skripsi harus disusun dengan
menggunakan prosedur, acuan
Proposal skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang harus ditulis sebagai usulan
untuk melakukan penulisan skripsi di akhir kegiatan akademis mahasiswa. Penulisan
proposal skripsi yang seragam sesuai dengan buku pedoman ini merupakan suatu
kebutuhan agar terdapat keseragaman dan standarisasi dalam penulisan serta
peningkatan kualitas kegiatan akademik pada jenjang Sarjana(S1). Dalam bab ini akan
dijelaskan penulisan proposal skripsi yang pada dasarnya tata cara penulisannya sama
dengan penulisan skripsi hanya saja untuk proposal skripsi memiliki bagian lebih
pendek.
2.1. Sistematika penulisan.
Proposal skripsi sesuai dengan sistematika berikut :
1) Bab I Pendahuluan,
2) Bab II Tinjauan Pustaka,
3) Bab III Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan Survey dan
Investigasi/ Studi Literatur/ Studi Perbandingan/Studi Kasus/Studi Kelayakan,
4) Daftar Pustaka,
5) Lampiran (bila ada)
2.2. Bagian dari proposal skripsi
Pada umumnya proposal skripsi pada jenjang Sarjana terdiri atas tiga bagian,
yaitu :
2.2.1. Bagian awal proposal skripsi yang terdiri atas:
a. Sampul
b. Judul
c. Persetujuan dan Pengesahan
d. Daftar Isi
e. Daftar Tabel (bila ada)
f. Daftar Gambar (bila ada)
g. Daftar Lampiran (bila ada)
h. Daftar Simbol dan Singkatan (bila ada)
2.2.2. Bagian utama proposal skripsi yang meliputi :
a. Pendahuluan
b. Tinjauan Pustaka
c. Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan/Survey dan Investigasi/
2
Daftar Pustaka
Dalam bab ini dibahas tentang penulisan skripsi yang diawali dengan penjelasan
bagian-bagian skripsi. Selanjutnya penjelasan detil pada sub-bab dan bab berikutnya.
Jumlah total halaman skripsi (termasuk lampiran dan lain-lain) minimal 40 halaman.
Skripsi diketik di atas kertas A4 minimal 80 gram dicetak bolak balik (print on both
sides). Font yang digunakan adalah times new roman 12, 1,5 spasi.
3.1.
Bagian-bagianSkripsi
Skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu bagian awal skripsi, bagian utama skripsi, dan
dukungan fakta empiris; dan analisis kajian yang mempertautkan antara argumentasi
teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
Untuk itu, bagian utama skripsi setidak-tidaknya terdiri atas:
a) Pendahuluan
b) Tinjauan Pustaka
c) Metode Penelitian/Kajian/Perencanaan/Perancangan Survey dan Investigasi/
Studi Literatur/ Studi Perbandingan/Studi Kasus/Studi Kelayakan
d) Hasil dan Pembahasan
e) Kesimpulan dan Saran
3.1.3. Bagian akhir skripsi
Bagian ini terdiri atas :
a) Daftar Pustaka
b) Lampiran-lampiran
Dituliskan secara ringkas dan dalam kalimat yang jelas serta tidak melebihi 15 kata.
Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan. Ringkasan disusun dengan jumlah
600-800 kata (1-2 halaman) diketik satu spasi yangterdiri atas:
a) Latar belakang dan tujuan penelitian/perencanaan/survey dan investigasi/studi
literatur/studi perbandingan/studi kelayakan (dalam satu alenia);
b) Metode
penelitian/perencanaan/survey
dan
investigasi/studi
literatur/studi
3.2.6. Summary
Summary adalah ringkasan (sub bab 3.2.5.) yang ditulis dalam versi Bahasa
Inggris.
3.2.7. Pengantar
Pengantar umumnya mengungkapkan ucapan terima kasih, harapan-harapan,
serta hal-hal lain yang dianggap perlu oleh penulis. Contoh halaman pengantar tersaji
dalam Lampiran 8.
Judul gambar di halaman daftar gambar harus sama dengan judul gambar yang tertulis
dalam naskah skripsi. Contoh halaman daftar gambar ditunjukkan dalam Lampiran 11.
3.3.1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan merupakan bab pertama (Bab I) dari skripsi sedikitnya
memuat hal-hal berikut:
a. Latar belakang;
8
b. Identifikasi masalah;
c. Rumusan masalah;
d. Pembatasan masalah / Lingkup pembahasan;
e. Tujuan; dan
f. Manfaat/kegunaan.
Oleh karena itu, umumnya Bab I (Bab Pendahuluan) terdiri atas beberapa sub-bab
sebagai berikut:
a. Latar belakang
Pada intinya latar belakang mengungkapkan alasan-alasan mengapa sesuatu
dipermasalahkan sebagai kajian dalam skripsi. Permasalahan harus jelas terungkap
melalui argumentasi dan fakta mengapa skripsi harus ditulis. Penyusunan latar belakang
masalah setidak-tidaknya dapat dilakukan melalui dua pendekatan: a). Pertama, diawali
dari pemikiran teoritis kemudian mengarah ke fakta empirik. b). Kedua, diawali dari
dunia empirik ke arah teoritik.
Pemikiran teoritik dimaksudkan untuk memaparkan bahwa permasalahan
terhadap suatu kejadian atau situasi yang ingin dikaji bermula pada kaidah-kaidah dari
konsep-konsep pengetahuan yang dapat dipercaya berdasarkan konsep khasanah
keilmuan yang berlaku, kemudian dihubungkan dengan keadaan fakta-fakta di lapangan.
Sedangkan pemikiran empirik didasarkan pada keadaan fakta empirik yang kemudian
dikaitkan dengan khasanah teoritik dari fakta empirik tersebut.
b. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal pemahaman terhadap suatu
permasalahan. Dengan mengidentifikasi suatu objek permasalahan yang berada pada
jalinan situasi tertentu, dapat dikenali ada tidaknya maupun sosok masalah yang akan
dipersoalkan.
c. Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan bagian terpenting dari Bab Pendahuluan, yang
umumnya dibaca terlebih dahulu oleh pembaca skripsi karena melalui rumusan masalah
dapat secara singkat diketahui hal apa yang akan dikaji dalam skripsi.
Rumusan masalah dapat ditulis berupa pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari
jawabannya melalui kegiatan ilmiah yang dilakukan. Rumusan masalah dapat pula
berupa pernyataan-pernyataan tentang sesuatu persoalan (yang merupakan rincian dari
permasalahan yang akan dikaji) dan yang diikuti dengan pernyataan-pernyataan tujuan,
keinginan atau harapan yang merupakan jawaban atas persoalan yang dikemukakan.
e. Tujuan
Tujuan penelitian/kajian/perencanaan/survey dan investigasi/studi literatur/studi
perbandingan/studi kelayakan menyatakan target tertentu yang akan diperoleh dari
kegiatan ilmiah yang dilakukan. Tujuan harus dinyatakan secara spesifik, dalam
pernyataan yang jelas dan tegas, tidak mengundang kesimpangsiuran arti dalam
memaparkan hasil-hasil yang diharapkan.
Umumnya tujuan penelitian dimulai dengan kalimat:
1.
Kajian ini (atau penelitian, perencanaan, perancangan, survey dan investigasi, studi
literatur, studi perbandingan, studi kasus, studi kelayakan ini) bertujuan untuk
menentukan/mengidentifiksi/mengevaluasi/menganalisis.......................dan
seterusnya.
2.
Tujuan
kajian
ini
adalah
memperoleh/mengidentifikasi/mengevaluasi/menganalisis......................
untuk
dan
seterusnya.
10
f. Manfaat/kegunaan
Umumnya pemecahan masalah keilmuan yang didapat akan memberikan manfaat
setidak-tidaknya bagi kepentingan ilmiah atau kepentingan terapan. Namun perlu
diingat bahwa kegiatan ilmiah dalam rangka penyusunan skripsi biasanya merupakan
bagian kecil dari permasalahan yang terjadi di dunia nyata. Oleh sebab itu, dalam
mengungkapkan
manfaat
penelitian/kajian/perencanaan/perancangan/survey
dan
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya.
Pada umumnya urutan langkah yang dilakukan dalam melakukan kajian teoritis
melalui sumber bacaan adalah sebagai berikut:
a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan;
c. Merangkum hasil-hasil kajian teori, yang dapat berupa kesimpulan yang berisi
jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau rangkuman
argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil kajian.
Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab II Tinjauan Pustaka ini
dicantumkan pula sub bab kerangka teori, studi-studi terdahulu (studi yang pernah
dilakukan) atau sub bab yang lain.
dan
investigasi/studi
penelitian/kajiannya/perencanaan/perancangan/survey
literatur/studi
perbandingan/studi
kelayakan.
Skripsi
dan
dapat
investigasi/studi
berupa
penelitian,
Tentu
saja
saran
itu
harus
didapat
berdasarkan
pada
hasil
13
dan
manfaat,
dan
tinjauan
pustaka);
penelitian/kajiannya/perencanaan/perancangan/survey
dan
Metode
investigasi/studi
memuat
tujuan,
metode
penelitian/
kajiannya/perencanaan/
b) Alinea baru dimulai pada ketikan ketujuh dari batas tepi kiri atau indent first line
0,75 cm, antar alenia tidak diberi tambahan spasi.
c) Batas pengetikan: tepi atas tiga centimeter; tepi bawah tiga centimeter; sisi kiri
tiga centimeter, sisi kanan dua centimeter.
d) Sumber pustaka dituliskan dalam uraian hanya terdiri atas nama penulis dan
tahun penerbitan. Namun penulis tersebut harus tepat sama dengan nama yang
ditulis dalam daftar pustaka contoh; menurut (Ortuzar, 1994)............;
Cervero(1988)(1996) ............; Sunardi et al (2004)............ . Sistem penulisan
pustaka ini didasarkan pada American Psychological Association (APA) style..
6. Penulisan judul tabel diletakkan di atas tabel dengan diawali huruf kapital untuk
setiap kata tanpa diakhiri dengan tanda titik. Untuk penulisan keterangan gambar,
judul gambar diletakkan di bawah gambar dan diawali dengan huruf kapital serta
diakhiri dengan tanda titik. Ditulis Gambar 1, tidak ditulis dengan singkatan Gb.1,
demikian juga untuk tabel ditulis Tabel 1.
7. Bila sumber gambar atau tabel diambil dari buku atau sumber lain, maka di bawah
keterangan gambar atau tabel ditulis sumber: nama penulis dan tahun penerbitan.
8. Daftar Pustaka ditulis dalam urutan abjad nama penulisan dan secara kronologis
sesuai dengan American Psychological Association (APA) style.
a) Untuk buku: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul (diketik miring),
tempat terbit: nama penerbit.
b) Untuk karangan balam buku (suntingan): nama dan inisial pengarang, tahun
terbit, judul karangan, nama editor, judul buku (diketik miring), nomor halaman
permulaan dan akhir karangan tersebut, tempat terbit: nama penerbit.
c) Untuk karangan dalam jurnal: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul
artikel, nama jurnal ilmiah (diketik miring), nomor volume/jilid, nomor terbitan
yang dicantumkan dalam kurung: nomor halaman pemulaan dan akhir karangan.
d) Untuk karangan dalam pertemuan ilmiah: nama dan inisial pengarang, tahun
terbit, judul artikel, nama pertemuan ilmiah (diketik miring), penyelenggara
(bila perlu), waktu, tempat pertemuan, nomor halaman pemulaan dan akhir
karangan.
e) Untuk skripsi/tesis/disertasi: nama dan inisial pengarang, tahun terbit, judul,
tempat institusi: nama institusi yang menganugerahkan gelar.
Contoh penulisan artikel ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 14
15
V. TEKNIK PENULISAN
16
Sedangkan contoh untuk kutipan isi adalah sebagai berikut: Data hujan dalam
kasus ini cukup lengkap selama 40 tahun, sehingga hasil perhitungannya makin cermat
(Subagio, 1986:12); sebagaimana diungkapkan pada penelitiian terdahulu (Tanaka,
1988:142) bendungan tipe urugan mempunyai kelebihan .
Bila kutipan terdiri atas lima baris atau lebih, maka: (1) kutipan dipisahkan dari
naskah dengan jarak 2,5 spasi; (2) jarak baris kutipan satu spasi; (3) kutipan itu boleh
tidak diapit dengan tanda kutip; (4) sesudah kutipan selesai diberi nomor urut
penunjukan atau dalam kurung ditempatkan nama singkat pengarang, tahun terbit, dan
nomor halaman; (5) kutipan iu dimasukkan ke dalam 5-7 ketikan.
5.2.1. Penulisan catatan kaki
Catatan kaki merupakan penjelasan keterangan isi yang ditempatkan di kaki
halaman. Tujuan penjelasan itu dapat berupa: (1) keterangan tambahan lain yang perlu
tentang isi karangan; (2) merujuk bagian lain dari naskah. Catatan kaki yang dibolehkan
dalam pedoman ini adalah catatan kaki berdasarkan isi karangan seperti yang dimaksud
dalam nomor (1) dan (2).
5.2.2 Penulisan daftar pustaka
Daftar pustaka harus dapat memberikan informasi secara lengkap mengenai nama
penulis, tahun penerbitan, judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Dalam
menuliskannya terdapat beberapa cara yang sedikit berbeda antara yang satu dengan
yang lain. Secara umum cara penulisan daftar pustaka adalah mengikuti American
Psychological Association (APA) style sebagai berikut :
a) Jarak penulisan daftar pustaka satu spasi, antara satu pustaka dengan yang lain diberi
jarak 1.5 spasi.
b) Huruf pertama rapat batas kiri, sedang baris berikutnya masuk 7 ketukan dari batas
kiri (0,75 cm) atau disebut hanging indentation.
c) Nama penulis disusun menurut abjad, tidak perlu memberikan nomor urut.
d) Informasi disajikan dalam urutan nama pengarang (last name first), tahun terbitan
judul pustaka, edisi, kota dan nama penerbit. Antara informasi itu dipisahkan dengan
tanda titik kecuali kota penerbit diakhiri dengan titik dua (:).
e) Judul pustaka diketik dengan huruf miring.
Rampai
Metodologi
Penelitian:
27-32.
Jakarta:
DitBinlitabmas.
Davis, R.1962.Character and Society.Dalam Louck, L.G., Gibson, W.M.& Arms,
G. (Editor). Toward Liberal Education: 78-79. New York:Mc Graw Hill.
Soentoro. 1984. Penyerapan Tenaga Kerja Luar Sektor Pertanian di Pedesaan.
Dalam Kasryono, F. (Penyunting).Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan
Indonesia: 54-69. Jakarta: Obor
dalam
Symposium
on
Corp
Pathogens
and
20
keluarga (Mochamad Farid Hardja), atau marga (Muchtar Lubis), maka nama ayah,
nama keluarga, nama marga dituliskan terlebih dahulu dan disusul dengan unsur nama
berikutnya setelah tanda koma. Contoh penulisannya menjadi: Mismail, B.: Bardja, M.
F.: Lubis, M.
Makin sering sering juga dijumpai nama Indonesia yang terdiri dari dua unsur atau
lebih yang bukan merupakan gabungan nama ayah, keluarga atau marga misalnya:
Riyanto Haribowo, Dwi Anita Rukmanasari, Sri Mulyani. Menuliskannya dilakukan
dengan unsur nama terakhir diletakkan didepan, jadi dituliskan sebagai berikut:
Haribowo, R.; Rukmanasari, D. A.; Mulyani, S.
Bila nama diikuti dengan gelar (Raden Udiyanto, Andi Adam) atau nama panggilan
(Liek Wilardjo) maka nama diri dituliskan terlebih dahulu dari gelarnya atau
panggilannya (Udiyanto, R.; Adam, A.; Wilardjo, L.).
Namun bilamana nama tersebut merupakan gabungan dari gelar, nama, dan nama
keluarga (Andi Hakim Nasution), maka penulisan nama keluarga dilakukan terlebih
dahulu (Nasution, A. H.). Penulisan nama Bali (I Gusti Ngurah Adipa), dimulai dengan
nama diri dan baru disusul unsur nama yang lain (Adipa, I. G. N.), namun bila masih
ada nama keluarga dibelakangnya (I Wayan Wija Pagehgiri) dituliskan dengan
menempatkan nama keluarga di depan (Pagehgiri, I. W. W.).
Nama asing umumnya mengikuti satu pola nama tertentu. Nama yang terdiri dari
gabungan nama keluarga dan nama diri penulisannya selalu dimulai dengan nama
keluarga (Bush, George; Linsey, K. Rey). Nama-nama Belanda yang memakai partikel
van der, dan seterusnya, seperti F.P. van Delen dituliskan van Delen, F.P. Nama-nama
Cina atau Korea yang umumnya terdiri atas tiga unsur misalnya: Tay Yu Lin ditulis Lin,
T. Y. Nama Jepang, misalnya Muto Kiyoshi dituliskan menjadi Kiyoshi, M.
Bila kepustakaan yang dirujuk tidak menunjukkan nama penulisnya, maka sebagai
pengganti nama ditulis Nama Instansi atau Organisasi atau Penerbit yang mencetak atau
menerbitkan kepustakaan tersebut.
Contoh penulisan daftar pustaka disajikan dalam Lampiran 16.
22
5.3
5.3.1 Persamaan
Setiap persamaan yang diacu harus diberi nomor berurutan dengan angka Arab
berdasarkan bab dan urutan penulisannya. Huruf pertama suatu persaman dimulai
setelah sepuluh ketikan spasi dari batas kiri. Nomor persamaan itu dituliskan di kanan
persamaan dan ditempatkan menempel pada batas kanan halaman dalam tanda kurung.
Bilangan pertama menunjukkan bab letak persamaan tersebut dan bilangan kedua, yang
dipisahkan oleh tanda hubung, menunjukkan urutan persamaan itu dalam bab tersebut.
Berikut ini contoh suatu persamaan ke 18 dalam bab ketiga:
F() = ro ea
(3-18)
Persamaan itu diacu menurut nomor persamaannya. Selain itu, dalam penulisan
persamaan, huruf-huruf variabel dan fungsi ditulis miring/italik sedangkan untuk
konstanta ditulis tegak.
Contoh penggunaan persamaan dalam Skripsi ditunjukkan dalam Lampiran 17.
Persamaan
di-ketik
5.3.2. Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah di halaman
berikutnya. Dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang disajikan harus
tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam naskah tetapi perlu, cantumkan dalam
lampiran.
Tabel harus diberi nomor urut dengan angka Arab berdasarkan bab dan urutan
tampilnya dalam bab itu. Penulisan nomornya serupa dengan pada nomor persamaan,
tetapi tanpa tanda kurung, dan pemisah antara nomor bab dan nomor urutnya berupa
titik. Antara nomor tabel dan judul tabel dipisahkan oleh dua ketikan spasi. Judul tabel
ditulis di atas tabel dengan jarak satu spasi.
Bila judul tabel lebih dari satu baris, jarak antara baris dalam judul tabel diketik
satu spasi dan tidak diakhiri dengan titik.
Tabel dalam naskah yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf
T (kapital), seperti contoh berikut: Tabel 3.1.
23
Tabel
yang dikutip dari suatu pustaka atau mengacu pada pustaka, harus
dicantumkan sumbernya yang diletakkan di bawah tabel yang mengacu, dipisahkan oleh
lima ketikan garis. Acuan tersebut berupa kata Sumber: dan diikuti oleh nama akhir
pengarang, tahun dan halaman yang diacu. Contoh tabel ditunjukkan dalam Lampiran
18.
5.3.3. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram,
foto, peta.
Pembuatan grafik,
24
25
Bagian 2
PANDUAN PENULISAN
TESIS DAN DISERTASI
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
TAHUN 2014
(Berdasarkan Surat Tugas Dekan No. 805/UN10.6/KP/2014)
Penanggungjawab :Dekan
Narasumber
Ketua
Sekretaris
Anggota
:
1.KPS S1 Teknik Sipil
2.KPS S1 Teknik Mesin
3. Ketua Jurusan Teknik Pengairan
4.KPS S1 Teknik Elektro
5.Ketua Jurusan Arsitektur
6. Ketua Jurusan Perencanaan Wilayah & Kota
7. Ketua Jurusan Teknik Industri
8. Ketua Minat Teknik Kimia
9. KPS S2 Teknik Sipil
10. KPS S2 Teknik Mesin
11. KPS S2 Teknik Pengairan
12. KPS S2 Teknik Elektro
13. KPS S3 Teknik Sipil
27
I. PENDAHULUAN
Karya ilmiah1 yang disusun oleh mahasiswa program magister atau S2 disebut
tesis, dan karya ilmiah yang disusun oleh mahasiswa program doktor atau S3 disebut
disertasi. Tesis dan disertasi merupakan karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil
penelitian ilmiah.
Dalam sistem pendidikan di program-program magister dan doktor (PPMD)
dalam lingkungan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB), tesis merupakan
sebagian dari persyaratan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Magister, sedangkan
disertasi merupakan sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Doktor. Karya
ilmiah berupa tesis atau disertasi dapat dimulai setelah mahasiswa menyelesaikan tugastugas perkuliahan, dan lulus ujian proposal penelitian. Baik mahasiswa S2 maupun S3
sebelum melakukan penelitian, rencana penelitiannya harus mendapatkan persetujuan
dari komisi pembimbing.
Buku pedoman format penulisan ini disusun dengan tujuan (1) menyeragamkan
pokok-pokok format penulisan tesis atau disertasi PPMD di FTUB, (2) sebagai
pedoman bagi mahasiswa dalam menulis tesis atau disertasi dan (3) pedoman bagi
komisi pembimbing dalam mengarahkan penulisan tesis atau disertasi.
Dalam penulisan naskah tesis maupun disertasi, mahasiswa sebagai penulis
bertanggung jawab penuh atas penulisanya dengan memperhatikan kaidah-kaidah
ilmiah, serta aturan-aturan penulisan sesuai buku pedoman ini. Salah satu hal penting
dan mendasar adalah penulis naskah tesis maupun disertasi harus menjaga orisinalitas
tulisannya dan menghindari praktek plagiasi dengan mematuhi apa yang telah tertulis
dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 mengenai
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi (Lampiran 34).
Komisi pembimbing mempunyai tanggung jawab akademik terhadap tesis atau
disertasi mahasiswa bimbingannya, dalam hal kebenaran ilmiah dan format
penulisannya.
pembimbing yang dibubuhkan dalam lembar persetujuan tesis atau disertasi. Oleh
1
Karya ilmiah di sini adalah hasil penelitian dalam rangka menyelesaikan Program Magister atau
Doktor.
28
karena itu, mahasiswa harus memperoleh persetujuan dari semua komisi pembimbing
untuk menempuh seluruh rangkaian proses untuk ujian tesis atau disertasi.
Selama proses ujian tesis atau disertasi dalam batas-batas tertentu dimungkinkan
adanya perbedaan pendapat antara penguji selaku pembimbing dan penguji di luar
komisi pembimbing. Semua penguji mempunyai hak menguji kemampuan mahasiswa
dalam mempertahankan karya ilmiahnya. Tetapi tidak selayaknya para komisi
pembimbing mempertanyakan atau mempermasalahkan kebenaran ilmiah dari karya
ilmiah mahasiswa bimbingannya pada saat ujian, karena karya ilmiah itu merupakan
hasil bimbingannya.
29
Karya ilmiah tesis atau disertasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian awal,
bagian utama dan bagian akhir.
Pendahuluan
Bab II
Bab III
Bab IV
Metode Penelitian
Bab V
Hasil dan Pembahasan atau Bab-bab yang memuat Isi Pokok Bahasan
Bab VI
31
3.1. Kertas
Kertas yang dipakai adalah HVS/Foto kopi ukuran A4 dan bobot minimal 80
gram. Perbanyakan karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih.
3.3. Margin
Batas pengetikan 4 cm dari sisi kiri kertas, 3 cm dari batas sisi kanan, sisi bawah
dan sisi atas kertas, kecuali Bab baru 5 cm dari sisi atas kertas.
3.4. Format
Setiap memulai alinea baru, kata pertama diketik 7 ketukan ke kanan atau indent
0,75cm atau 0,31. Setelah tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu
ketukan (sebelum titik dua tidak diberi spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru,
diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada halaman baru, diketik dengan huruf
kapital diletakkan di tengah-tengah bagian atas halaman. Sub-bab diketik di pinggir sisi
kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada setiap kata diketik dengan
kapital, pemutusan kata dalam satu baris kalimat harus mengikuti kaedah bahasa
Indonesia yang baku dan benar.
3.5. Spasi
Jarak antara baris dalam teks adalah dua spasi. Jarak antar baris dalam kalimat
judul, sub judul, sub bab, judul tabel dan judul gambar serta ringkasan/summary diketik
dengan jarak satu spasi.
32
33
4.17.
Sampul
Pada sampul dicetak: Judul tesis atau disertasi, tulisan kata: tesis atau disertasi
(huruf kapital), tulisan kalimat: Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Magister atau Doktor, nama program studi, lambang Universitas Brawijaya, nama
lengkap
penulis
(tanpa
gelar),
nomor
induk
mahasiswa,
tulisan:
Program
4.18.
Halaman Judul
Halaman judul karya ilmiah berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul,
namun dicetak di atas kertas HVS putih. Contoh halaman judul tesis dan disertasi
(Lampiran 23).
4.19.
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat judul karya ilmiah, nama penulis dan kata-kata
pengesahan, susunan dewan penguji dan tanda tangan dewan penguji dengan urutan
ketua komisi pembimbing, anggota komisi pembimbing, anggota komisi penguji dan
pengesahan oleh Ketua Program Studi Program Magister/Doktor FTUB. Contoh
halaman pengesahan tesis (Lampiran 24) dan disertasi (Lampiran 25).
4.20.
Halaman identitas tim penguji dicetak pada kertas HVS putih, memuat judul tesis
atau disertasi, identitas mahasiswa, nama komisi pembimbing atau komisi promotor,
dan nama tim dosen penguji. SK penguji dari Program Pascasarjana Universitas
Brawijaya disertakan. Contoh halaman identitas tim penguji tesis (Lampiran 26) dan
disertasi (Lampiran 27).
34
4.21.
4.22.
Halaman Peruntukan
diadakan.
Pada
halaman ini ditulis hal yang sifatnya pribadi antara lain untuk siapa tesis atau disertasi
tersebut dipersembahkan. Contoh halaman peruntukan pada Lampiran 29.
4.23.
Halaman riwayat hidup berisi nama penulis, tempat dan tanggal lahir, nama orang
tua, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan serta prestasi-prestasi yang menonjol
(Lampiran 30).
4.24.
Halaman ucapan terima kasih ini di uraikan secara singkat kepada siapa saja yang
membantu selama proses penelitian hingga penulisan. Nama yang tertulis paling atas
adalah orang yang berkontribusi paling besar pada penelitian. Harap diperhatikan; nama,
gelar, instansi dicetak secara benar. Contoh disajikan pada Lampiran 31.
4.25.
Halaman Ringkasan
Ringkasan ditulis dalam dua bahasa: bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Judul
ringkasan adalah sama dengan judul karya ilmiah, diketik dengan huruf kapital pada
halaman baru. Judul ringkasan atau summary ditempatkan di sisi halaman bagian atas.
Ringkasan mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasilhasil penelitian yang menonjol. Di dalam ringkasan tidak boleh ada kutipan (acuan)
dari pustaka, jadi merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi ringkasan harus dapat
dimengerti tanpa harus melihat kembali pada materi karya ilmiah. Ringkasan disusun
35
dengan jumlah maksimum 600 kata (1,5-2 halaman) dan diketik satu spasi. Contoh
ringkasan (Lampiran 32).
4.26.
Halaman Summary
Summary merupakan ringkasan yang ditulis dalam bahasa Inggris. Contoh summary
(Lampiran 33).
4.27.
Kata pengantar memuat rasa syukur sehingga tulisan dapat disajikan, uraian singkat
proses penulisan karya ilmiah dan penulis mengantarkan kepada pembaca agar dapat
memahami isi tulisan, harapan: penyempurnaan, manfaat bagi yang membutuhkan.
Contoh halaman kata pengantar pada Lampiran 7.
4.28.
Halaman daftar isi diketik pada halaman baru dan diberi judul daftar isi yang
diketik dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas.
Dalam daftar isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab, daftar
pustaka dan lampiran. Keterangan yang mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam
daftar isi. Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf besar.
Baik judul bab ataupun sub bab tidak diakhiri titik. Nomor bab menggunakan angka
romawi dan sub bab menggunakan angka arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab
yang satu dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antara anak bab
adalah satu spasi. Contoh halaman daftar isi pada Lampiran 8.
4.29.
Halaman daftar tabel diketik pada halaman baru. Judul daftar tabel diketik dengan
huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar tabel
memuat semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran. Nomor tabel ditulis
dengan angka. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu
spasi dan jarak antar judul tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman daftar tabel
harus sama dengan judul tabel dalam teks. Contoh halaman daftar tabel pada Lampiran
9.
36
4.30.
Halaman daftar gambar diketik pada halaman baru. Halaman daftar gambar memuat
daftar gambar, nomor gambar judul gambar dan nomor halaman, baik gambar yang ada
dalam teks dan dalam Lampiran. Cara pengetikan pada halaman daftar gambar seperti
pada halaman daftar tabel pada Lampiran 10.
4.31.
Daftar lampiran diketik pada halaman baru. Judul daftar lampiran diketik di tengah
atas halaman dengan huruf kapital. Halaman daftar lampiran memuat nomor teks judul
lampiran dan halaman. Judul daftar lampiran harus sama dengan judul lampiran.
Lampiran, misalnya memuat contoh perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan lain-lain.
4.32.
37
Bagian utama karya ilmiah terdiri atas beberapa bab. Jumlah bab tidak dibakukan,
namun disesuaikan dengan ruang lingkup penelitian penulis. Bagian utama umumnya
terdiri atas: pendahuluan, tinjauan pustaka/kerangka dasar teoritik/kerangka fikir,
kerangka konsep, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran,
serta daftar pustaka. Rangkaian kata untuk menyampaikan informasi yang disajikan di
dalam suatu karya ilmiah hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam, dan relevan serta
konsisten.
Bab
Pendahuluan
II
III
IV
Metode Penelitian
Hasil dan Pembahasan atau Bab-bab yang memuat Isi Pokok Bahasan
VI
penelitian
itu dipandang
menyampaikan perumusan masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang
akan diteliti. Perumusan masalah tidak selalu berupa kalimat tanya.
c) Tujuan penelitian: dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan
penelitian juga tersirat di dalam judul penelitian. Dengan logika seperti butir (b) di
atas, jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, jumlah
pertanyaan tidak selalu harus sama dengan tujuan penelitian.
d) Manfaat penelitian: menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan
dalam tujuan penelitian dengan masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia
nyata yang rumit dan kompleks.
dalam tinjauan
pustaka secara terpadu dan terarah. Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian
teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb.) atau hasil penelitian sebelumnya
yang relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitiannya secara sistematis dan
analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori,
konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari pelbagai
sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil ramuan dari proses persandingan,
perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi, paradigma yang ada (mulai dari
yang klasik sampai yang mutakhir) yang kemudian peneliti menarik benang merahnya.
Sumber pustaka berasal dari Jurnal Ilmiah, kutipan text book boleh asal relevan.
Diktat kuliah, penuntun praktikum dan bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan
kepustakaan, asalkan karya asli dari penulis yang bersangkutan.
kerangka pikir biasanya mengarah ke hipotesis dan dapat disusun berupa narasi atau
diagram alur.
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan
hasil penelitian atau pustaka sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian,
yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian ini.
Definisi operasional dan pengukuran peubah adalah penjelasan operasionalisasi
semua peubah yang dimasukkan dalam hipotesis.
a)
Hasil dan pembahasan yang diuraikankan dalam satu bab yang tidak dipisah, tetapi
hasil dan pembahasan sebagai sub bab serta masing-masing sub judul dibagi dalam
beberapa sub judul (model 1). Di akhir pembahasan seringkali disajikan sub bab
khusus yaitu pembahasan umum.
b)
Hasil dan pembahasan yang diuraikan dalam beberapa bab (model 2). Pemberian
nama untuk masing-masing bab disesuaikan dengan isi pokok bahasan.
Penyajian hasil penelitian atau pengamatan dapat berupa teks, tabel, gambar, grafik
dan foto. Hasil penelitian atau pengamatan bisa memuat data utama, data penunjang dan
pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian atau pengamatan, apabila
diperlukan dapat menggunakan hasil uji statistik. Narasi di dalam hasil penelitian atau
pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam tabel, gambar dan lainlain. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk tabel atau gambar atau grafik
bukan untuk dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.
Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan mengapa data yang diperoleh
sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan baik dari peneliti yang
bersangkutan, yang dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitian
orang lain. Ulasan alasan tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif,
kuantitatif atau secara statistik. Dalam hal ini yang penting adalah ulasannya mengapa
hal tersebut terjadi, bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah
ditemukan). Di dalam pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesa
ditolak atau diterima.Suatu hal yang penting untuk diperhatikan di dalam memberikan
41
ulasan adalah komprehensifitas dan tidak keluar dari konteks yang dicanangkan di
dalam tujuan penelitian sehingga alur bahasan terasa konsistensinya dengan judul.
peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan penelitian lanjutan (b)
42
Bagian akhir tesis atau disertasi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau
keterangan lain yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian
utama tesis atau disertasi. Lampiran dapat berupa: contoh perhitungan, kuesioner, uraian
metode analisis, gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya,
lampiran adalah tambahan penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung
dalam teks karena bilamana disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.
43
Dalam bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka, dan cara
menulis kutipan yang dicantumkan dalam teks. Ada dua cara kutipan pustaka yang
dicantumkan dalam teks, yaitu (1) kutipan berupa kalimat yang disajikan dalam teks,
dan (2) kutipan pustaka yang disajikan sebagai catatan kaki.
44
45
f. Pustaka berupa buletin di mana nama penulis adalah instansi, tidak ada nomor
halaman.
Contoh:
UNEP, 1993.United National Environment Program: Environmental Data Report,
1993-1994.Blackwell Publishers, Oxford, UK.n.p.
g. Pustaka berupa buku teks tidak ada nama pengarang.
Contoh:
Biro Pusat Statistik. 1990. Survey Pertanian Produksi Buah-buahan di Indonesia.
Jakarta.h. 20-25.
the
Chowan
River,
North
Carolina.
Report
No.
187.
Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang
ditulis atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis.
b)
c)
Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang. Misalnya:
James Stewart ditulis Stewart, J.
d)
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah, maka kata yang pertama
adalah menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han ditulis Gan, K.H.
e)
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis penghubung,
maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga).
Sebagai contoh Hwa-wee Lee ditulis Lee, H.
46
f)
Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf besar.
g)
Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya diawali
judul.
h)
Judul tesis atau disertasi diketik miring (italik) dan diawali kalimat huruf besar.
i)
Nama jurnal diketik miring (italik), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal
diketik dalam kurung, nomor halaman diketik titik dua (:). Contoh: Hidrobiologia
15 (4): 112-122.
j)
Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku teks
diketik setelah nama editor (Ed). atau editor (eds) untuk jurnal.
k)
Pengetikan baris kedua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
dalam
teks mengikuti cara nama dan tahun, tahun ditaruh dalam kurung. Nama pengarang
yang ditulis dalam teks hanya nama keluarga.
Contoh:
Kader (1991) melaporkan .....
Berdasarkan penelitian Tarwiyanto (1990) diperoleh fakta ....
Syarat
1994).
Nama pengarang yang terdiri atas dua orang atau lebih, ditulis nama belakang.
Contoh: Irizarry et al. (1975).Bila pustaka yang dikutip ditulis dua orang, kedua nama
tersebut ditulis lengkap. Bilamana pustaka yang dikutip ditulis oleh tiga orang, nama
dari semua (tiga) penulis itu dicantumkan semua pada saat kutipan itu dimuat pertama
kali dalam teks, untuk penulisan selanjutnya nama pengarang ke dua dan ke tiga tidak
perlu dicantumkan, diganti dengan singkatan dkk atau et al., misalnya: Kader, et al.
(1991). Bila pustaka ditulis oleh empat orang atau lebih ditulis: Slamet Apriyanto,
dkk. (1992) atau Wills, et al. (1991). Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau
pendapat dari peneliti yang tercantum dalam pustaka penulis lainnya. Kutipan paling
banyak lima buah. Cara mengutip pendapat penulis yang tercantum dalam pustaka lain.
47
Contoh :
5
48
8.1. Tabel
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan di
halaman berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan
terlalu kompleks. Dalam keadaan tertentu, huruf dapat diperkecil. Tabel yang disajikan
harus tabel yang dibahas, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, cantumkan di
lampiran. Tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan
huruf "t" kapital, seperti contoh berikut: Tabel 1. Judul tabel, teks dalam lajur kolom
harus mudah dimengerti langsung dari keberadaan tabel, tanpa harus melihat
keterangan lain dalam teks diluar tabel. Untuk itu jangan menggunakan kode atau
simbol dalam lajur kolom tabel yang berisi jenis variabel atau perlakuan yang dipakai
dalam penelitian. Tabel harus dapat dimengerti isinya dengan baik, tanpa perlu
membutuhkan bantuan keterangan tambahan lain di luar tabel. Bilamana terpaksa ada
singkatan yang tidak lazim, sajikan keterangan dari singkatan di bawah tabel.
Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun
publikasi dalam tanda kurung. Jarak antara baris dalam judul tabel diketik satu spasi
dan tidak diakhiri dengan titik. Contoh tabel dalam Lampiran 18.
8.2. Gambar
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, peta. Pembuatan grafik,
monogram disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas
maksudnya. Ikuti cara membuat grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal ilmiah
terbaru. Diusahakan grafik yang ditampilkan sudah mampu menjelaskan data atau
informasi maksud dicantumkannya grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam teks lain.
Gambar dalam teks harus diketik dengan huruf "g" kapital, seperti contoh pada
Gambar 1 di Lampiran 19. Nomor urut dan judul gambar diketik di bawah gambar dua
spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul gambar diketik satu spasi.
Fotoditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Latar belakang foto
sebaiknya kontras dengan obyek foto. Sebelum obyek foto dipotret, letakkan penggaris
disamping obyek foto, bila diinginkan agar pembaca mudah memahami panjang dari
obyek foto, atau nyatakan skala dari obyek foto tersebut. Misalnya: skala 1:100 kali.
49
Letakkan koin uang logam Rp. 100,- atau penggaris disamping obyek foto, sebelum
foto dipotret untuk memudahkan pembaca dalam memahami diameter obyek foto.
penulisan
variabel tersebut dalam rumus dan pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambang atau
simbol sebaiknya menggunakan simbol dalam fasilitas program perangkat lunak
komputer seperti program Wordstar atau Microsoft Word. Pilihlah lambang yang
lazim
matematik
sedemikan rupa, agar rumus matematik saudara mudah dimengerti. Lambang diketik
dengan huruf abjad Latin dan abjad Yunani.
Satuan dan
adalah yang
disiplin ilmu masing-masing. Ikuti beberapa contoh dibawah ini: 25oC; g; mg; 10 g ml-1
atau 10 g/ml; 50%; 10 ppm; 1.5 N larutan H2SO4; L; kg; ton; kw; oBrix; oBaume;
mg O2/kg/jam; atau mg O2 Kg-1 jam-1.
50
Ditulis :
Judul
Skripsi
Nama mhs
dan NIM
Sisakan
sepanjang 7
cm untuk
label
perpustakaan
51
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
NIP. .................................
NIP. ...............................
52
Lampiran 3
LEMBAR PENGESAHAN
Dosen Penguji I
Dosen Penguji II
NIP. .................................
NIP. ...............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Mesin
Nama Kajur/Kaprodi
NIP. .............................
53
54
RINGKASAN
Stainless steel merupakan logam paduan yang memiliki sifat tahan terhadap
lingkungan korosif dan temperatur tinggi, akan tetapi dalam aplikasinya stainless steel
juga memerlukan perbaikan sifat yang berupa peningkatan sifat mekaniknya sehingga
unsur paduan lainnya dan berbagai macam perlakuan perlu ditambahkan. Jika
dikeraskan dengan metode pengerjaan dingin, terjadi perubahan dimensi yang cukup
besar dan deformasi yang tidak homogen.
Pada penelitian ini dilakukan proses perlakuan panas secara thermochemical
melalui proses nitriding dalam fluidized bed yang bertujuan untuk mengeraskan
permukaan logam. Proses nitriding cocok diterapkan pada baja paduan yang
mengandung unsur pembentuk nitrida dan dengan bantuan fluidized bed furnace maka
proses ini akan mendapatkan laju pemanasan yang lebih cepat, kontrol temperatur yang
lebih stabil dan pemanasan yang lebih stabil dari pada conventional furnace. Jenis
stainless steel yang digunakan pada penelitian ini adalah martensitic stainless steel tipe
410 karena jenis ini dapat dikeraskan dengan proses perlakuan panas atau proses
nitriding pada khususnya. Pada proses nitriding ini dilakukan lima variasi temperatur
(500, 550, 600, 650, dan 700 oC) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap ketahanan
aus permukaan martensitic stainless steel tipe 410 dengan dengan tekanan gas nitrogen
1,5 bar dan waktu penahanan 2,5 jam.
Hasil proses nitriding pada fluidized bed terhadap martensitic stainless steel
tipe 410 menunjukkan peningkatan ketahanan aus dengan laju keausan minimal
(ketahanan aus maksimal) 1,094 10-2 mm3/s pada temperatur proses 600 oC. Tebal
lapisan nitrida yang terbentuk terus meningkat dengan ketebalan maksimal 74 m pada
temperatur 700oC. Namun, peningkatan tebal lapisan nitrida ini juga diikuti
pembentukan struktur mikro yang semakin kasar sehingga ketahanan aus permukaan
55
martensitic stainless steel tipe 410 menurun untuk spesimen yang diproses nitriding
pada temperatur di atas 600 oC.
56
SUMMARY
PENGANTAR
Malang, 12 Nopember2014
Penulis
58
i
iii
vi
10
12
13
13
16
59
19
22
25
26
29
BAB IV
32
33
34
40
40
60
DAFTAR TABEL
No.
Judul
Halaman
Tabel 1.1
13
Tabel 2.5
15
Tabel 4.2
Penggunaan memori
17
61
DAFTAR GAMBAR
No.
Judul
Halaman
Gambar 1.1 Total produksi listrik industri dan rumah tangga di Indonesia
26
27
37
62
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Judul
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Halaman
108
109
63
DAFTAR SIMBOL
Besaran dasar
Satuandan
Simbol
Singkatannya
Watt atau W
Fluks magnit
Weber atau Wb
Frekuensi
Hertz atau Hz
Gaya
Newtonatau N
Massa
kilogram atau kg
Induktansi
Henry atau H
Kapasitas listrik
Farad atau V
Tesla atau T
Konduktansi listrik
Siemensatau S
Kuat penerangan
lux atau lx
Massa
kilogram atau kg
Panjang
meter atau m
derajat celcius
atau C
Tekanan
Tekanan, Kerja, BanyaknyaPanas
Pascal atau Pa
Joule atau J
p
W
64
ABSTRAK
Baja tahan karat martensit (Martensitic Stainless Steel) merupakan salah satu baja yang banyak
digunakan sebagai komponen mesin yang mengalami gesekan. Salah satu cara meningkatkan kekuatan
permukaan logam tanpa adanya perubahan dimensi adalah metode gas nitriding dengan menggunakan
dapur fluidized bed dan gas N2. Dalam penelitian ini, gas nitriding dilakukan pada martensitic stainless
steel tipe 410 dengan suhu pemanasan 500C, 550C, 600C, 650C, dan 700C selama 2.5 jam.
Pengujian ketahanan aus dilakukan dengan metode disk on block (Ogoshi). Dari hasil pengujian
ketahanan aus didapatkan ketahanan aus maksimal pada spesimen dengan suhu pemanasan 600C.
Peningkatan ketahanan aus ini terjadi dikarenakan semakin tebalnya lapisan nitrida pada permukaan
baja hingga 44 m untuk spesimen dengan suhu pemanasan 500C, 550C, dan 600C. Akan tetapi
untuk spesimen dengan suhu pemanasan di atas 600C hingga 700C terjadi penurunanketahanan
ausnya meskipun ketebalan lapisan nitrida mengalami peningkatan hingga 74 m pada spesimen dengan
suhu pemanasan 700 C. Hal ini disebabkan karena....dan seterusnya.(maksimal 200 kata).
Kata kunci: Baja tahan karat martensit, nitriding, fluidized bed, ketahanan aus, mikrostruktur
ABSTRACT
Martensitic stainless steel is a type of steel that widely used asa component of a machine having
friction. A method to improve the strength of the metal surface without any change of dimension is gas
nitriding method using fluidized bed furnace and nitrogen gas. In this research, gas nitriding was
conducted on martensitic stainless steel type 410 with heating temperatures of 500C, 550C, 600C,
650C, and 700C for 2.5 hours. Wear resistant testing was performed using method of disk on block
(Ogoshi). From wear resistant testing, it was found that maximum values obtained from specimen with
heating temperature of 600C. The increasing of wear resistant was caused by the increase of nitride
layer thickness until 44 mfor specimens with heating temperatures of 500C, 550C, and
600C.However, in the case of specimens with heating temperatures above 600C until 700C, there was
decreasing of wear resistant although nitride layer thickness became 74 m thick in the specimens with
heating temperature of 700C. It occurred because ..................and so on.(maximum 200 words).
65
Keywords: Martensitic stainless steel, nitriding, fluidized bed, wear resistant, microstructures
PENDAHULUAN
Baja
tahan
(martensiticstainless
karat
martensit
steel)
adalah
paduan
kandungan
besi
dengan
sebagai berikut :
METODE PENELITIAN
Material yang digunakan adalah
Martensitic stainless steel tipe 410.
Material
ini
memiliki
1.
Semakin
meningkat
suhu
komposisi
DAFTAR PUSTAKA
sebelum
diperlakukan
nitriding......dan seterusnya.
gas
66
Lampiran 14.
Asing
Serapan
Asing
Serapan
analysis
analisis
rhytm
ritme
autotrope
autotrop
scheme
skema
construction
kontruksi
ratio
rasio
cubic
kubik
thrombosis
trombosis
classification
klasifikasi
nucleolus
nukleus
activity
aktivitas
extra
ekstra
active
aktif
excess
ekses
central
sentral
zygote
zigot
acclimatization
aklimatisasi
accu
aki
vacctine
vaksin
effect
efek
chromosome
kromosom
text
teks
technique
teknik
contex
konteks
effective
efektif
project
proyek
descrition
deskripsi
percentage
persentase
synthesis
sintesis
primair
primer
system
sistem
formeel
formal
zeolite
zeolit
rationeel
rasional
frequency
frekuensi
rational
rasional
qualiteit
kualitas
quality
kualitas
efficient
efisien
physiology
fisiologi
contour
kontur
analogy
analogi
phase
fase
quadratic
kuadratik
preudo
pseudo
phosphor
fosfor
ptyalin
ptialin
aquarium
akuarium
equator
ekuator
physiology
fisiologi
67
L W
C t
10 5
225 K
(3-1)
dengan :
L
69
1971
1972
1973
1974
1975
Norwegi
1718
1853
1947
1968
1999
Jepang
386
429
477
459
461
Jerman
260
275
299
312
302
Inggris
256
264
282
273
272
70
Gambar 5.1 Permukaan patahan untuk patahan lelah dan patahan akhir getas dalam
sebuah komponen berbahan baja 18 Mn.
Sumber: Dowling (1999:380).
71
TESIS
NAMA MAHASISWA
NIM. 980204006
Saat ujian dijilid dengan soft cover berwarna hijau muda setelah pengesahan dijilid dengan
hard cover.
72
DISERTASI
NAMA MAHASISWA
NIM. 980204006
Saat ujian tertutup dan terbuka dijilid dengan soft cover setelah pengesahan dijilid dengan dengan
hard cover.
73
Ditulis :
Judul
tesis/disertasi
Nama mhs dan
NIM
Sisakan
sepanjang 7
cm untuk
label
perpustakaan
74
TESIS / DiSERTASI
NAMA MAHASISWA
NIM. 980204006
75
TESIS
JUDUL TESIS
NAMA MAHASISWA
NIM ......
Komisi Pembimbing,
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Prof.Dr.Ir. .......................
Dr. ....................................
Malang, ............................
Universitas Brawijaya
Fakultas Teknik, Jurusan...................
Ketua Program Magister Teknik.......................
Dr. ......................................................
NIP. ...............................................
ng,
Universitas Brawijaya
76
DISERTASI
JUDUL DISERTASI
NAMA MAHASISWA
NIM .........
Komisi Pembimbing,
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping 1
Prof.Dr.Ir. .......................
Dr......................................
Pembimbing Pendamping 2
Dr. ...........................................
Malang, ............................
Universitas Brawijaya
Fakultas Teknik, Jurusan...................
Ketua Program Doktor Teknik.......................
Prof.Dr.......................................................
NIP. ...............................................
MMMMMMMMMMMMMMMmmMgggggMMKkdsljfldskjflksd;lfsdsMrawijggggffffffgya
Program Pascafffffhhhsarjana
77
JUDUL TESIS :
..
..
..
Nama Mahasiswa
NIM
Program Studi
Minat
KOMISI PEMBIMBING :
Ketua
Anggota
Dosen Penguji 1
Dosen Penguji 2
Tanggal Ujian
SK Penguji
78
JUDUL DISERTASI :
..
..
..
Nama Mahasiswa
NIM
Program Studi
Minat
KOMISI PEMBIMBING
Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping 1 :
Pembimbing Pendamping 2 :
Dosen Penguji 1
Dosen Penguji 2
Dosen Penguji 3
Dosen Penguji 4
79
Malang, (tanggal).
Mahasiswa,
Materai Rp 6.000,-1
Tanda tangan
Nama Mahasiswa
NIM.0221500001
81
RIWAYAT HIDUP
Teknik
Universitas
Brawijaya
Malang, Nopember2014
Penulis
82
Ucapan Terimakasih
Penulis
83
Metal
Matrik Komposit
Aluminium Fine Powder Diperkuat SiC Wisker dan Alumina dengan Proses
Powder Metalurgi. Promotor : Prof. Dr.lr. Rudy Soenoko, M.Eng.Sc., Ko-Promotor:
Prof. lr. Agus Suprapto, M.Sc., Ph.D danDr.Eng. Anindito Purnowidodo, ST., M.Eng.
Komponen kuat, ringan dan murah adalah merupakan persyaratan utama dalam
dunia industri mesin.Persyaratan ini memunculkan inovasi dalam pembuatan komposit
menggunakan matrik berbasis Aluminium diperkuat Silicon Carbon whiskers dan
alumina partikel (Al2O3p).Karakteristik komposit dipengaruhi oleh komposisi bahan
matrik dengan penguatnya, serta temperatur dan holding time pada perlakuan sintering.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik komposit baru
aluminum matrix composite (AMC) dari bahan Al fine powder sebagai matrik diperkuat
dengan gabungan silicon carbon whiskers (SiCw) dan alumina partikel (Al2O3p),
melalui metode pembuatan metalurgi serbuk pada perlakuan sebelum dan sesudah
sintering.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini menggunakan metode
eksperimental dengan pengujian di laboratorium. Pembuatan komposit melalui metode
metalurgi serbuk dengan kompaksi kemudian proses pengujian, sebelum dan sesudah
perlakuan sintering. Parameter untuk menentukan karakteristik komposit terdiri dari
jenis bahan penelitian Al fine powder (Al), Silicon Carbon whisker (SiCw) dan Alumina
partikel (Al2O3p), proses pencampuran, proses penekanan dan perlakuan sintering.
Variasi perlakuan temperatur sintering 500oC, 550oC dan 600oC, dengan waktu
penahanan (holding time) 1 jam, 3 jam, 6 jam. Karakteristik yang terukur dari penelitian
ini adalah sifat fisik dan mekanik yaitu densitas, porositas, kekuatan, kekerasan,
modulus elastisitas, serta analisa struktur mikro foto SEM. Analisa data selanjutnya
diolah dengan menggunakan Microsoft office Excel 2007.
Hasil penelitian diperoleh sebagai berikut : 1).Komposisi persentase berat
penguat (3%wt, 6%wt dan 9%wt) alumina pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p)
memberikan pengaruh terhadap sifat fisik yaitu densitas meningkat dan porositas
84
menurun dengan peningkatan penguat dari alumina, dimana densitas tertinggi adalah (
=2,288 gr/cm3) dan porositas terendah didapat ( =1,985 gr/cm3). Sedangkan sifat
mekanik yaitu kekerasan juga meningkat pada Al+(SiCw+Al2O3p)disetiap peningkatan
persentase berat dari alumina (3%wt, 6%wt dan 9%wt). Nilai kekerasan komposit
tertinggi sebelum perlakuan sintering 204,434 VHN diperoleh pada komposisi
60%Al+(31%SiCw+9%Al2O3p). Jadi pengaruh komposisi penguat Al2O3p, dapat
meningkatkan sifat densitas dan kekerasan, sedangkan porositas menurun. 2).Perlakuan
temperatur dan waktu tahan (holding time) sintering pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p)
memberikan pengaruh terhadap karakteristik fisik yaitu densitas meningkat sedangkan
porositas menurun disetiap peningkatan temperatur dan holding time sintering. Jadi
pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) yaitu densitas terendah = 2,302 gr/cm3 pada saat
temperatur 500oC dengan holding time 1 jam dan densitas tertinggi = 2,631
gr/cm3pada temperatur 600oC dengan holding time 6 jam. Sedangkan sifat mekanik
yaitu kekerasan, kekuatan dan modulus elastisitas juga dipengaruhi oleh temperatur dan
waktu tahan (holding time) sintering, diawal meningkat sampai temperatur 550oC
kemudian terjadi penurunan sifat mekaniknya pada 600oC. Jadi sifat mekanik komposit
Al+(SiCw+Al2O3p) dengan temperatur dan waktu tahan (holding time) sintering
optimum pada temperatur 550oC dengan holding time 3 jam. 3).Perlakuankomposisi
persentase berat (%wt), temperatur dan waktu tahan (holding time) memberikan
pengaruh terhadap karakteristik komposit Al+(SiCw+Al2O3p), sebelum dan setelah
sintering
yaitu
pengaruh
persentase penyusutan
pori
(shrinkage)
meningkat
denganmeningkatnya temperatur dan holding time sintering. Hal ini disebabkan oleh
kepadatan meningkat disetiap komposisi Al+(SiCw+Al2O3p)akibat prosessintering yang
dapat mengurangi pori dan membuatstrukturbahan lebihhomogen. Penyusutan pori
terlihat dari peningkatan densitas. Nilai densitas meningkat yang terjadi pada temperatur
600oC dengan holding time 6 jam adalah :21,17%, 22,99%, 23,86% dan 23,93%. Jadi
temperatur dan waktu tahan sinter pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p) mempunyai
hubungan yang berbandingmeningkatnya temperatur dan holding time sintering. Hal ini
disebabkan oleh kepadatan meningkat disetiap komposisi Al+(SiCw+Al2O3p)akibat
prosessintering yang dapat mengurangi pori dan membuatstrukturbahan lebihhomogen.
Penyusutan pori terlihat dari peningkatan densitas. Nilai densitas meningkat yang terjadi
pada temperatur 600oC dengan holding time 6 jam adalah :21,17%, 22,99%, 23,86%
dan 23,93%. Jadi temperatur dan waktu tahan sinter pada komposit Al+(SiCw+Al2O3p)
85
mempunyai hubungan yang berbanding lurus dengan nilai penyusutan pori (shrinkage)
disetiap penambahan komposisi Al2O3p.
86
SUMMARY
The strong, lightweight and cheap components are main requirement in the
machining industry. This requirement leads to an innovation in making composite use
of aluminum-based reinforced Silicon Carbon whiskers and alumina particles (Al2O3p).
Composite characteristics are influenced by the composition of the matrix material with
its reinforcement, as well as temperature and holding time at the sintering treatment.
The purpose of this study was to obtain new characteristics of aluminum matrix
composite (AMC) use of material Al fine powder as matrix composite reinforced with
silicon carbon whiskers (SiCw) and alumina particles (Al2O3p), which was
manufactured through powder metallurgy method with treatment before and after
sintering
To achieve these objectives were used experimental methods with laboratory
testing. Composites were manufactured by compaction powder metallurgy method then
the testing was carried out before and after the sintering treatment. Parameters to
determine of composite characteristics were material type Al fine powder (Al), Silicon
Carbon whisker (SiCw) and Alumina particles (Al2O3p), the process of mixing, pressing
process and sintering treatment. Variations in temperature sintering treatment were
500oC, 550oC and 600oC, with a holding time 1 hour, 3 hours, 6 hours. Characteristics
to be measured were physical and mechanical properties including density, porosity,
strength, hardness, modulus of elasticity, as well as SEM microstructure analysis. Data
were analyzed by using Microsoft Office Excel 2007.
87
Keywords : Composite MMC, sintering, density, porosity, SiCw, Al2O3p and shrinkage.
88
89