Referat Neuropathy Diabetik
Referat Neuropathy Diabetik
Fakultas Kedokteran
Referat
Universitas Haluoleo
Agustus 2013
NEUROPATI DIABETIK
Oleh:
Semuel Palalangan, S.Ked
Pembimbing:
dr. Irmayani Aboe Kasim, Sp.S
I. PENDAHULUAN
Neuropati diabetik (ND) merupakan salah satu komplikasi kronis paling
sering ditemukan pada diabetes melitus. Resiko yang dihadapi pasien diabetes
melitus dengan neuropati diabetik antara lain ialah infeksi berulang, ulkus yang
tidak sembuh-sembuh dan amputasi jari/kaki (Subekti, 2009).
Angka derajat keparahan neuropati diabetik bervariasi sesuai dengan
usia, lama menderita diabetes melitus, kendali glikemik, juga fluktuasi kadar
glukosa darah sejak diketahui diabetes melitus. Neuropati simptomatis
ditemukan pada 28,5 % dari 6500 pasien diabetes melitus (Subekti, 2009).
Hingga saat ini patogenesis neuropati diabetik belum seluruhnya
diketahui dengan jelas. Namun demikian dianggap bahwa hiperglikemia
persisten merupakan faktor primer. Faktor metabolik ini bukan satu-satunya
yang bertanggung jawab terhadap terjadinya neuropati diabetik, tetapi beberapa
teori lain yang diterima ialah teori vaskuler, autoimun dan nerve growth factor
(Subekti, 2009).
Manifestasi neuropati diabetik bervariasi, mulai dari tanpa keluhan dan
hanya bisa terdeteksi dengan pemeriksaan elektrofisiologis, hingga keluhan
nyeri hebat. Bisa juga keluhannya dalam bentuk neuropati lokal atau sistemik,
yang semua itu bergantung pada lokasi dan jenis syaraf yang terkena lesi
(Subekti, 2009).
juga
mempunyai
hubungan
dengan
kerusakan
diperlukan
untuk
mempercepat
dan
mempertahankan
- Mati rasa
- Rasa terbakar
-
Seperti
ditusuk,
disobek,
ataupun
ditikam[1]
- Variasi denyut jantung (interval RR) selama nafas dalam (denyut jantung
maksimum-minimum)
2. Uji komponen simpatis dilakukan dengan :
- Respons tekanan darah terhadap berdiri (penurunan sistolik)
- Respons tekanan darah terhadap genggaman (peningkatan diastolik)
F. Penatalaksanaan
1. Terapi Nonmedikamentosa
a. Edukasi
Edukasi pasien sangat penting dalam tatalaksana neuropati diabetik.
Target pengobatan dibuat serealistik mungkin sejak awal, dan hindari memberi
pengahrapan yang berebihan.
b. Perawatan umum (kaki)
Jaga kebersihan kaki, hindari trauma kaki seperti sepatu yang sempit.
Cegah trauma berulang pada neuropati kompresi.
c. Pengendalian glukosa darah
2. Terapi medikamentosa
Dengan menggunakan obat-obat :
1. Golongan aldolase reductase inhibitor, yang berfungsi menghambat
penimbunan sorbitol dan fruktosa
2. Penghambat ACE
3. Neutropin
- Nerve growth factor
- Brain-derived neurotrophic factor
4. Alpha Lipoic Acid, suatu antioksidan kuat yang dapat membersihkan radikal
hidroksil, superoksida dan peroksil serta membentuk kembali glutation
Pedoman tatalaksana neuropati diabetik dengan nyeri, diantaranya :
1. NSAID (ibuprofen dan sulindac)
2. Antidepresan trisiklik (amitriptilin, imipramin, nortriptilin, paroxetine)
3. Antikonvulsan (gabapentin, karbamazepin)
4. Antiarimia (mexilletin)
5. Topikal : capsaicin, fluphenazine, transcutaneous electrical nerve stimulation
G. Pencegahan
Pencegahan
kaki
diabetes
tidak
terlepas
dari
pengendalian
DAFTAR PUSTAKA
Subekti, i. 2009. Neuropati diabetik. Da3a0