PENDAHULUAN
Ulasan singkat tentang tektonik dan sedimentasi Pulau Jawa ini dimaksudkan
untuk memberi bekal latarbelakang geologi yang bersifat regional kepada para
peserta ekskursi. Ulasan ini diharapkan membantu para peserta dalam
memahami gejala-gejala geologi yang ditemui selama ekskursi dan kaitan atau
implikasinya dengan geologi regional. Waktu ekskursi yang singkat dan meliputi
daerah yang terbatas tidak memungkinkan untuk melakukan pendalaman
geologi secara intensif namun berdasarkan lokasi-lokasi pengamatan yang telah
diseleksi dan didukung dengan pemahaman akan geologi regional diharapkan
ekskursi ini dapat memenuhi tujuan yang diharapkan.
Orogen Sunda (Sunda Orogeny) di Jawa dan Nusa Tenggara: melibatkan subduksi
lempeng samudera dengan arah tegaklurus, menghasilkan jalur orogen tipe
Andean beserta palung, komplek akresi, cekungan depan-busur (forearc basin),
busur magmatik dimana gunungapi tumbuh di tepi kontinen Sundaland.
Orogen Barisan (Barisan Orogeny) di Sumatra: dengan arah konvergen miring
(oblique convergence) sehingga menghasilkan sistem sesar mendatar Sumatra
pada busur magmatiknya, dan sepanjang sesar ini pula suatu segmen kerak
kontinen bergerak ke arah utara di sepanjang bagian barat Sundaland.
Orogen Talaud (Talaud Orogeny) di bagian utara Laut Maluku: konvergensi busur
magmatik oceanic Sangihe dan Halmahera dengan Lempeng Laut Maluku.
Orogen Sulawesi (Sulawesi Orogeny) di Sulawesi timur: tumbukan blok-blok
mikrokontinen dengan sistem subduksi di sepanjang tepi timur Sundaland.
Orogen Banda (Banda Orogeny) di Kepulauan Banda, di wilayah antara Pulau
Sumba dan Tanimbar: tumbukan antara tepi utara kontinen Australia dengan
sistem subduksi di sepanjang bagian selatan Busur Banda.
Orogen Melanesia (Melanesian Orogeny) di Pulau Papua: suatu tahapan lebih
lanjut tumbukan tepi utara kontinen Australia dengan busur magmatik pada
Lempeng Laut Filipina yang dimulai pada Miosen Awal.
Aktifitas orogen di sebagian besar jalur-jalur orogen ini dimulai pada kala Miosen
Tengah dan proses orogenik masih tetap berlangsung sampai sekarang.
Pulau Jawa seperti yang tampak sekarang mencerminkan kondisi geologi masa
kini dan geologi Neogen (Gambar 3), meskipun demikian jejak kondisi geologi
yang lebih tua masih dapat ditelusuri berdasarkan singkapan-singkapan batuan
Pra-Tersier dan Paleogen ditempat-tempat tertentu di Pulau Jawa seperti di
Ciletuh (Jawa Barat), Karangsambung, Bayat, dan Nanggulan (Jawa Tengah).
Paleosen sampai Eosen Awal sebagai endapan tertua. Sebagian besar batuan
tertua di Jawa, yakni yang berumur Pra-Tersier sampai Paleogen dan dianggap
sebagai batuandasar Pulau Jawa, tersingkap di wilayah Jawa.