Anda di halaman 1dari 28

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

PROPOSAL TUGAS AKHIR


(MO 091336)
RINGKASAN
1. PENGUSUL
a. Nama Mahasiswa

: Prathama Putra Wiryawan

b. NRP

: 4309100027

c. Batas Waktu Studi

: 6 Semester

d. Jumlah SKS yang telah lulus

: 110 SKS

e. IPK rata-rata

: 2,75

2. CALON DOSEN PEMBIMBING


b. Nama

NIP
Tanda tangan

b. Nama
NIP
Tanda tangan

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

3. MATERI PENELITIAN
a.

Judul Penelitian
Analisa Keterlambatan Proyek Pembangunan Dermaga Pelabuhan Laut Calang.

b.

Ikhtisar Penelitian
Seiring dengan meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat di propinsi

Nanggroe Aceh Darussalam khususnya di kabupaten Aceh Jaya pasca bencana tsunami26
Desember 2006, sehingga kebutuhan akan sarana transportasi yang memadai dan sarana
penunjang yang mendukung sangat mendesak untuk segera di persiapkan, maka diadakanlah
Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Calang di daerah telsebut. Dengan
semua sarana baik transportasi darat, laut dan udara tidak lagi terhambat untuk mendukung
laju perekonomian di daerah tersebut.
Pada setiap pembangunan proyek diperlukan tindakan pengendalian dari segi waktu
dikarenakan jika proyek berjalan tidak sesuai dengan waktu maka akan terjadi nya
pembengkakan biaya. Tetapi sebelum dilakukan pengendalian tindakan waktu perlu diketahui
terlebih dulu kinerja proyek yang telah berlangsung. Berdasarkan masalah tersebut, maka
dibutuhkan adanya sistem yang memudahkan dalam melakukan analisa keterlambatan proyek
pembangunan jacket. Untuk dapat mengetahui penyebab keterlambatan pembangunan jacket
serta mengambil keputusan yang tepat dalam menagani keterlambatan proyek. Dalam
penelitian kali ini, metode yang digunakan penulis adalah metode fault tree analisys (FTA)
dan Even tree analiys (ETA).Even tree analiys (ETA) adalah teknik untuk mengidentifikasi
dari konsekuensi dari akibat keterlambatan proyek. Sedangkan tujuan dari fault tree analysis
tersebut adalah untuk mengetahui kinerja proyek dari unsur jadwal dan prestasi kerja. Metode
ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi sedini mungkin adanya keterlambatan proyek
sehingga pihak-pihak yang terkait mampu mengatasi kendala-kendala yang mempengaruhi
aktifitas proyek tersebut dengan demikian keterlambatan proyek dapat dicegah.
Kata Kunci : Fault Tree Analysis, Even Tree Analysis
\

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

c.

Tempat Pelaksanaan Penelitian


Penelitian ini akan dilakukan di Kantor Proyek Pelabuhan Calang, Nangroe Aceh

Darussalam dan Laboratorium Operasional Riset dan Perancangan Jurusan Teknik Kelautan FTKITS.

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

I.
1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Seiring dengan meningkatnya kegiatan perekonomian masyarakat di propinsi

Nanggroe Aceh Darussalam khususnya di kabupaten Aceh Jaya pasca bencana tsunami26
Desember 2006, sehingga kebutuhan akan sarana transportasi yang memadai dan sarana
penunjang yang mendukung sangat mendesak untuk segera di persiapkan, maka diadakanlah
Penyelesaian Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Calang di daerah telsebut. Dengan
semua sarana baik transportasi darat, laut dan udara tidak lagi terhambat untuk mendukung
laju perekonomian di daerah tersebut.
Proyek ini berasal dari sumber dana APBN Tahun Anggaran 2013 dengan DIPA
Kementerian Perhubungan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Calang. Lokasi
pekerjaan pada proyek ini adalah terletak di Teluk Lhok Kubu, Desa Bahagia, Kecamatan
Krueng Sabee, Kabupaten Aceh Jaya, Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Lokasi Proyek
Pelabuhan Calang

Gambar 1.1 Peta lokasi proyek.

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Kegiatan suatu proyek pembangunan yaitu satu kegiatan yang sedang berlangsung
dalam jangka waktu yang tak terbatas.Sedangkan perencanaan suatu proyek yaitu pemberian
pegangan bagi pelaksana menganai alokasi sumber daya untuk melaksanakan dan
memastikan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien. (Abrar, 2009)
Dalam suatu proyek ada banyak tujuan yang direncanakan dari awal sebagai sasaran
dilakukannya proyek. Ketepatan waktu penyelesaian proyek merupakan salah satu sasaran
yang akan dituju, masalah akan timbul jika terjadi keterlambatan proyek yang menyebabkan
kerugian baik pihak owner maupun galangan.
Berdasarkan masalah tersebut, maka dibutuhkan adanya sistem yang memudahkan
dalam melakukan analisa keterlambatan proyek pembangunan dermaga pelabuhan laut
Calang.Untuk dapat mengetahui penyebab keterlambatan pembangunan dermaga pelabuhan
laut Calang serta mengambil keputusan yang tepat dalam menagani keterlambatan proyek.
Dalam penelitian kali ini, metode yang digunakan penulis adalah metode fault tree analisys
(FTA) dan even tree analysis(ETA)
1.2

Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi bahan kajian dalam Tugas akhir ini :

1. Peyebab apa saja yang mempengaruhi

keterlambatan proyek pembangunandermaga

pelabuhan laut Calangmenggunakan metode Fault Tree Analisys?


2. Dampak apa saja yang diakibatkan dari keterlambatan proyek pembangunan dermaga
pelabuhan laut Calang menggunakan metode Even Tree Anaislys?
3. Solusi terbaik dalam menangani keterlambatan proyek pembangunandermaga pelabuhan
laut Calang menggunakan metode bow-tie?

1.3

Tujuan
Tujuan dari Tugas akhir ini adalah :

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

1. Untuk mengetahui penyebab yang mengakibatkan keterlambatan pada proyek


pembangunandermaga pelabuhan laut Calang dengan menggunakan metode Fault Tree
Analisys (FTA).
2. Untuk mengetahui dampak dari penyebab keterlambatan pada proyek pembangunan
dermaga pelabuhan laut Calang dengan menggunakan metode Even Tree Anaislys.
3. Untuk mencari solusi terbaik dalam menangani keterlembatan proyek pembangunan
dermaga pelabuhan laut Calang menggunakan metode bow-tie.
1.4

Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini, diantaranya adalah :

1. Mengetahui penyebab dasar dari keterlambatan pada proyek pembangunan dermaga


pelabuhan laut Calangmenggunakan metode Fault Tree Analisys
2. Mengetahui dampak dari keterlambatan pada proyek pembangunan dermaga pelabuhan
laut Calangmenggunakan metode Even Tree Anaislys.
3. Mengetahui solusi terbaik dalam menangani keterlembatan

proyek pembangunan

dermaga pelabuhan laut Calang menggunakan metode bow-tie.


4. Sebagai evaluasi dan pengembangan proyek tahap berikutnya.
1.5

Batasan Masalah
Untuk memfokuskan ruang lingkup dari permasalahan, maka permasalahan akan

dibatasi pada hal hal berikut :


1. Obyek penelitian ini adalah proyek pembangunan dermaga pelabuhan laut Calang,
Nangroe Aceh Darusalam yang dikerjakan PT. Prambanan Dwipaka.
2. Data yang digunakan didapat dari hasil survey lapangan, wawancara dan dokumen dari
PT. Prambanan Dwipaka
6

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

3. Responden yang terlibat dalam penentuan setiap faktor, akibat danprobabilitas dari kedua
metode ini adalah foreman, supervisor dan manajer proyek pembangunan dermaga
pelabuhan laut Calang.

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI


2.1

Konstruksi Pelabuhan dan Dermaga


Pelabuhan barang adalah suatu pelabuhan yang direncanakan khusus untuk keperluan

bongkar muat barang dan di lengkapi dengan gudang penyimpanan barang serta crane untuk
memindahkan barang ke kapal. Biasanya tipe ini adalah tipe dermaga Jetty. Konstruksi beton,
kayu atau konstruksi baja. Abbas, (1994) menyatakan bahwa pelabuhan merupakan salah
satu simpul yaitu titik dimana penumpang dan barang keluar masuk serta keluar dari sistem,
yang merupakan salah satu fungsi penting dalam sistem transportasi.
Lingkup pekerjaan secara garis besar pada proyek pembagunan dermaga, antara lain
meliputi :
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan tiang pancang
3. Pekerjaan beton
4. Pekerjaan proteksi katoda dan selimut tiang
5. Pekerjaan Bollard dan Fender
6. Pekerjaan perkerasan jalan
2.2

Proyek
Proyek adalah kegiatan sekali lewat dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk

mencapai hasil akhir yang telah ditentukan. Menurut Iman Soeharto, (1996): Proyek
mempunyai cirri pokok sebagai berikut:
7

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

A. Bertujuan menghasilkan lingkup (deliverable) tertentu berupa produk akhir atau


hasil kerja akhir.
B. Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal serta
criteria mutu.
C. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
dan titik akhir ditentukan dengan jelas.
D. Non rutin, tidak berulang- ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang
proyek berlangsung.
Proyek mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga dimensi.Tiga
karakteristik tersebut adalah :
1. Bersifat unik. Keunikan dari proyek konstruksi adalah : tidak pernah terjadi
rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada
adalah proyek yang sejenis), proyek bersifat sementara, dan selalu terlibat grup
pekerja yang berbeda-beda.
2.

Dibutuhkan sumber daya (resource).

3.

Setiap proyek membutuhkan sumber daya, yaitu pekerja , uang, mesin, metode,
dan material. Dalam kenyataannya, mengorganisaikan pekerja lebih sulit
dibandingkan dengan sumber daya lainnya.

4.

Organisasi

Setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan dimana didalamnya terlibat sejumlah


individu dengan keahlian yang bervariasi, perbedaan ketertarikan, kepribadian yang
bervariasi, dan ketidakpastian.Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyusun visi
menjadi satu tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi (Ervianto, 2004).
Dalam proses mencapai tujuan ada batasan yang harus dipenuhi yaitu besar biaya
(anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut
merupakan parameter penting bagi penyelenggara proyek yang sering diasosiasikan sebagai
sasaran proyek. Ketiga batasan diatas disebut juga dengan tiga kendala (triple constrain)
yaitu:
a.

Anggaran
8

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Proyek harus diselesaikan dengan biaya yang tidak boleh melebihi anggaran.
Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal
pengerjaan bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan dalam total
proyek, tetapi dipecah atas komponen-komponennya atau

perperiode tertentu

yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan demikian, penyelesaian


bagian-bagian proyek harus memenuhi sasaran anggaran per periode.
b.

Jadwal
Proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir yang telah
ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya tidak boleh

melewati batas waktu yang telah ditentukan.


a. Mutu
Produk atau hasil kegiatan harus memenuhi spesifikasi dan kriteria yang
dipersyaratkan. Jadi, memnuhi persyaratan mutu berarti mampu memenuhi tugas
yang dimaksudkan atau sering disebut sebagai fit for the intended use.

Gambar 3.2.Hubungan Triple Constrain


(Sumber: Iman Soeharto, 1995)
Ketiga batasan tersebut, bersifat tarik-menarik.Artinya, jika ingin meningkatkan
kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti dengan
9

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

meningkatkan mutu.Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya sehingga melebihi
anggaran.Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka biasanya harus berkompromi dengan
mutu dan jadwal.
Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga
sasaran tersebut dapat dipenuhi. Pada perkembangan selnjutnya ditambahkan parameter
lingkup sehingga parameter diatas menjadi lingkup, biaya, jadwal, dan mutu.

2.3

Time Schedule Proyek


Time schedule adalah rencana alokasi waktu untuk menyelesaikan masing-masing

item pekerjaan proyek yang secara keseluruhan adalah rentang waktu yang ditetapkan untuk
melaksanakan sebuah proyek.
Time schedule pada proyek dapat dibuat dalam bentuk: (Ilmusipil.com, 2009)
Kurva S
Bar chart
Network planning
Schedule harian, schedule mingguan, bulanan, tahunan atau waktu tertentu
Pembuatan time schedule dengan bantuan software seperti ms project.
Tujuan atau manfaat pembuatan time schedule pada sebuah proyek antara lain:
(Ilmusipil.com, 2009)
Pedoman waktu untuk pengadaan sumber daya manusia yang dibutuhkan.
Pedoman waktu untuk pendatangan material yang sesuai dengan item pekerjaan
yang akan dilaksanakan.
Pedoman waktu untuk pengadaan alat alat kerja.
Time schedule juga berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan waktu
pelaksanaan proyek.
Sebagai tolok ukur pencapaian target waktu pelaksanaan pekerjaan.
Time schedule sebagai acuan untuk memulai dan mengakhiri sebuah kontrak
kerja proyek konstruksi.
Sebagai pedoman pencapaian progress pekerjaan setiap waktu tertentu.

10

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Sebagai pedoman untuk penentuan batas waktu denda atas keterlambatan proyek
atau bonus atas percepatan proyek.
Sebagai pedoman untuk mengukur nilai suatu investasi
Untuk dapat menyusun time schedule atau jadwal pelaksanaan proyek yang baik
dibutuhkan: (Ilmusipil.com, 2009)
o Gambar kerja proyek
o Rencana anggaran biaya pelaksanaan proyek
o Bill of Quantity ( BQ ) atau daftar volume pekerjaan
o Data lokasi proyek berada
o Data sumberdaya meliputi material, peralatan, sub kontraktor yang tersedia
disekitar lokasi pekerjaan proyek berlangsung.
o Data sumber daya material, peralatan, sub kontraktor yang harus didatangkan ke
lokasi proyek.
o Data kebutuhan tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja yang di butuhkan
untuk menyelesaikan pekerjaan.
o Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek.
o Data jenis transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.
o Metode kerja yang digunakan untuk melaksanakan masing-masing item
pekerjaan.
o Data kapasitas prosduksi meliputi peralatan, tenaga kerja, sub kontraktor, material.
o Data keuangan proyek meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan, tenggang waktu
pembayaran progress dll.

2.4

Manajemen Proyek
Manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai suatu proses dari perencanaan,

pengaturan, kepemimpinan, dan pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan
memanfaatkan sumber daya seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Fungsi dasar manajemen proyek terdiri dari pengelolaan-pengelolaan lingkup
kerja, waktu, biaya, dan mutu.. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan
kunci keberhasilan dalam penyelenggaraan suatu proyek (Nizar, 2011). Dengan adanya
manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggung
11

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung maupun tidak langsung,
sehingga tidak akan terjadi adanya tugas dan tangung jawab yang dilakukan secara
bersamaan (overlapping).
Apabila fungsi-fungsi manajemen proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur,
maka tujuan akhir dari sebuah proyek akan mudah terwujud, yaitu:
1. Tepat Waktu
2. Tepat Kuantitas
3. Tepat Kualitas
4. Tepat Biaya sesuai dengan biaya rencana
5. Tidak adanya gejolak sosial dengan masyarakat sekitar
6. Tercapainya K3 dengan baik
Pelaksanaan proyek memerlukan koordinasi dan kerjasama antar organisasi secara
solid dan terstruktur. Dan hal inilah yang menjadi kunci pokok agar tujuan akhir proyek dapat
selesai sesuai dengan schedule yang telah direncanakan
2.5

Keterlambatan Proyek
Menurut Alifen et al. (2000), Keterlambatan proyek sering kali menjadi sumber

perselisihan dan tuntutan antara pemiliki proyek dan kontraktor, sehingga akan menjadi
sangat mahal nilainya baik ditinjau dari segi pemilik maupun dari segi kontraktor. Dari segi
kontraktor, kontraktor akan terkena denda penalti sesuai dengan kontrak, disamping itu
kontraktor juga akan mengalami tambahan biaya overhead selama proyek masih berlangsung.
Sedangkan, dari segi pemilik proyek keterlambatan proyek akan membawa dampak
pengurangan pemasukan karena penundaan pengoperasian fasilitasnya.
12

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Menurut Proboyo (1999), keterlambatan pelaksanaan proyek pada umumnya selalu


menimbulkan akibat yang merugikan baik bagi pemilik proyek maupun bagi kontraktor,
karena dampak keterlambatan adalah konflik dan perdebatan tentang apa dan siapa yang
menjadi penyebab, juga tuntutan waktu dan biaya tambah.
2.6

Fault Tree Analysis


Menurut Rosyid (2007), fault tree analysis adalah sebuah metode untuk

mengidentifikasi semua sebab yang mungkin (kegagalan komponen atau kejadian kegagalan
lainnya yang terjadi sendiri atau bersama-sama) menyebabkan

kegagalan sistem dan

memberi pijakan perhitungan peluang kejadian kegagalan tersebut.


Sedangkan menurut Kocecioglu (1991), FTA merupakan suatu analisis pohon kesalahan
secara sederhana yang dapat diuraikan sebagai suatu teknik analitis. Pohon kesalahan adalah
suatu model grafis yang menyangkut berbagai paralel dan berbagai kombinasi percontohan
kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan kejadian dari peristiwa tidak diinginkan yang
sudah didefinisi sebelumny atau juga dapat diartikan merupakan gambaran hubungan timbal
balikyang logis dari peristiwa-peristiwa dasar yang mendorong kearah peristiwa yang tidak
diinginkan menjadi peristiwa puncak dari pohon kesalahan tersebut. Analisa fault tree
memiliki nilai penting dalam penyelesaian sebagai berikut (Kocecioglu, 1991):
1. Menganalisa kegagalan sistem.
2. Mencari aspek-aspek dari sistem yang terlibat dalam kegagalan utama.
3. Membantu pihak manajemen mengetahui perubahan dalam sistem.
4. Membantu

mengalokasikan

penganalisa

untuk

berkonsentrasi

pada

bagiankegagalan dalam sistem.


5. Membantu memberikan pilihan kualitatif, yang sama baiknya dengankuantitatif,
pada analisa sistem keandalan.
6. Membantu

penganalisa

menggunakan

pengetahuannya

untuk

masuk

dalamperilaku sistem.
13

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Menurut Brown (1976), ada beberapa definisi dasar yang harus diketahui dalam pembahasan
fault tree analysis, diantaranya adalah:
1. Event adalah sesuatu yang terjadi dalam sistem. Mempunyai dua modus, yaitu
terjadi atau tidak.
2. Fault event adalah sebuah event dimana satu dari dua modusnya adalah kejadian
yang tidak normal, sehingga mengakibatkan kegagalan atau kesalahan.
3. Normal event adalah sebuah event yang kedua modusnya diharapkan dan cenderung
terjadi pada waktu tertentu.
4. Basic event adalah sebuah event yang kedua modusnya diharapkan dan cenderung
terjadi pada waktu tertentu.
5. Event primer adalah sebuah event yang disebabkan oleh sifat di dalam komponen itu
sendiri.
6.Event sekunder adalah event yang disebabkan oleh sumber dari luar.
7. Head event adalah event pada puncak fault tree yang dianalisa, mengakibatkan
terjadinya kegagalan.
Jadi secara umum metode fault tree analysis adalah sebuah metode menyelesaikan kasus
apabila terjadi sesuatu kegagalan atau hal yang tidak diinginkan dengan mencari akar-akar
permasalahan Basic Events yang muncul dan diuraikan dari setiap indikasi kejadian puncak
(Top Event)
Kekuatan FTA adalah bahwa hal itu mudah dilakukan, mudah dimengerti, memberikan sistem
wawasan yang bermanfaat, dan menunjukkan semua kemungkinan penyebab masalah yang
akan diselidiki.

14

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Gambar 2.1 Fault Tree Concept (Sumber : kurniawan 2015)

Struktur Fault Tree seperti pada gambar 2.1 yang telah dilengkapi dapat digunakan untuk
menentukan

signifikansi

dari

kesalahan

peristiwa

dan

kemungkinan

mereka

terjadinya.validitas tindakan yang dilakukan untukmenghilangkan atau mengontrol kesalahan


peristiwa dapat ditingkatkan dalakeadaan tertentu dengan mengukur fault tree dan melakukan
evaluasi numerik.
2.6.1

Simbol Simbol FaultTtree


Dalam pembuatan diagram fault tree juga terdapat berbagai simbol untuk merangkai

akar permasalahan tabel 2.2 dibawah ini menjelaskan mengenai simbol-simbol yang biasa
digunakan dalam penyusunan diagram fault tree.

15

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Tabel 2.2 simbol

simbol fault tree

( sumber : Foster,

2004)

2.6.2

Langkah Langkah Pengerjaan FTA


Menurut Ericson, (2005) ada 8 langkah dasar dalam proses FTA, berikut ini adalah

prosedur dasar yang harus diikuti sebagai berikut :


1. Memahami desain sistem dan operasi. Memperoleh data desain saat ini (gambar,
skema, prosedur, diagram, dll)
2. Secara deskriptif mendefinisikan masalah dan menetapkan hal yang benar - benar
tidak diinginkan untuk dianalisis.
3. Tentukan aturan dasar analisis dan batas - batas cakupan masalah dan mencatat semua
aturan - aturan dasar
16

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

4. Ikuti proses konstruksi, aturan, dan logika untuk membangun model sistem fault
tree.
5. Menghasilkan cut set dan probabilitas kemudian mengidentifikasi matarantai yang
lemah dan masalah keamanan dalam desain.
6. Periksakan ke responden apakah model Fault Tree benar, lengkap, dan akurat
mencerminkan desain sistem.
7. Memodifikasi fault tree seperti kenyataan yang ditemukan diperlukan selama validasi
atau karena perubahan desain sistem.
8. Melengkapi dokumen pada seluruh analisa dengan data pendukung.
2.7

Event Tree Analysis (ETA)


Event tree analysis merupakan metode yang dipergunakan untuk menganalisis

berbagai dampak yang diakibatkan oleh suatu kejadian yang dikaji. Metode ini digunakan
untuk memperkirakan dan menilai probabilitas dari setiap konsekuensi yang dapat muncul
dari suatu kejadian. Sehingga metode sebagai acuan dalam mengantisipasi berbagai
konsekuensinya. Langkah pertama dalam proses analisis menggunakan metode event tree
analysis adalah dengan menggambar sedetail mungkin bagian sistem yang berhubungan
dengan kejadian utama yang dikaji. Langkah ini dilakukan untuk memperoleh hasil perkiraan
kejadian-kejadian yang mungkin terjadi setelah terjadinya kejadian utama tersebut. Proses ini
sangat bergantung pada bagian sistem yang digambarkan, semakin detail maka semakin
banyak pula kejadian-kejadian yang diperkirakan. Hasilnya konsekuensi atau skenario yang
dapat diperkirakan cenderung semakin valid. Langkah kedua adalah dengan menggambar
event tree diagram sesuai dengan seluruh kejadian-kejadian yang telah diperkirakan. Setiap
kejadian pada tiap diagram berbentuk sebuah pertanyaan yang dapat dijawab dengan ya
atautidak. Setiap jawaban menginisiasi kejadian terkait yang lain dan terus dilakukan
hingga diketahui konsekuensi akhir dari setiap cabang kejadian perkiraan. Langkah ketiga
merupakan tahap mencari nilai kemungkinan (probability) atas jawaban dari setiap kejadian
perkiraan yang tertera pada diagram. Total nilai kemungkinan untuk setiap kejadian
17

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

kemudian dikalikan dengan nilai kemungkinan jawaban dari kejadian yang lain yang sesuai
dengan alur konsekuensi yang dituju, sehingga didapat nilai kemungkinan dari setiap
konsekuensi pada diagram. Total nilai kemungkinan dari keseluruhan konsekuensi pada
diagram harus berjumlah 1 atau 100%. Jika nilai total kemungkinan tidak sama dengan 1
atau 100% maka diagram tersebut perlu dicek ulang untuk mencari kemungkinan kesalahan
pada proses penjumlahan ataupun kesalahan dalam proses memasukkan nilai kemungkinan
pada tiap kejadian.
2.8

Bow Tie Analysis


Bowtie

(dasi

kupu-kupu)

adalah

metode

pembentukan

diagram

untuk

menggambarkan dan menganalisis jalur suatu risiko dari penyebab hingga dampaknya.
Metode ini sering dianggap sebagai kombinasi dari metode pohon kesalahan fault tree
analysis (FTA) yang menganalisis penyebab peristiwa dengan metode pohon peristiwa event
tree analysis (ETA) yang menganalisis dampak. Namun, bow-tie lebih berfokus kepada
penghambat (barrier) antara penyebab dan risiko, serta antara risiko dan dampak. Metode ini
disebut bow-tie karena diagram yang dihasilkan menyerupai dasi kupu-kupu dengan
penyebab dan dampak masingmasing menjadi dua sayap kiri kanan yang mengapit peristiwa
risiko di bagian tengah. bow-tie menggabungkan unsur-unsur fault tree analysis, dan event
tree analysis (Gifford et. Al., 2003) untuk membentuk representasi grafis dari: 1. Sebuah
peristiwa sentral yang merugikan. 2. Faktor yang dapat menyebabkan peristiwa yang
merugikan, dengan probabilitas tertentu. 3. Konsekuensi peristiwa yang merugikan terjadi,
dan dampaknya 4. Kontrol yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan peristiwa
kehilangan yang terjadi, dan kontrol yang bertujuan untuk mengurangi dampak dari peristiwa
hilangnya setelah mereka telah terjadi.

18

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Gambar 2.6 Simplified Bow-tie Representation


Selain itu, bow-tie sangat berguna untuk mewakili pengaruh sistem keselamatan (dan
hambatan) pada perkembangan skenario kecelakaan.Sistem keamanan, baik teknis atau
unsur-unsur organisasi, dapat ditempatkan dalam dua cabang utama diagram. Model bow-tie
pada dasarnya adalah sebuah teknik probabilistik, tetapi dalam waktu yang telah
dikembangkan dalam versi yang berbeda, tergantung pada sistem yang sedang
dianalisa.Representasi yang disederhanakan terdapat pada gambar 2.6. Kuantifikasi dari
diagram bow-tie adalah tugas yang kompleks, tidak hanya membutuhkan data yang dapat
diandalkan pada frekuensi dari semua kejadian, namun probabilitas kegagalan hambatan
perlu diketahui juga. Jenis penilaian juga menyerukan keterlibatan orang yang khusus dan
dari daerah keahlian yang berbeda. Untuk semua alasan ini, tidak mungkin bahwa setiap
perusahaan akan mampu menerapkan model dengan cara ini. Meskipun demikian, diagram
bow-tie merupakan dasar yang menarik untuk mendukung analisa kualitatif.Dari semua data
di atas menjadi jelas bahwa pendekatan bow-tie merupakan langkah maju dalam keadaan saat
ini tentang pengelolaan resiko, termasuk yang berhubungan dengan keselamatan kerja.

19

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Gambar 2.7 Proses Analisis Bow-tie Urutan proses analisa Bow-Tie

berdasarkan gambar 2.7 adalah :


1. Definisikan Sistemnya : memeriksa sistem dan menentukan batas-batas sistem, subsistem,
dan interface.
2. Identifikasi treat : Mengidentifikasi penyebab kecelakaan dari basic event diagram Fault
Tree Analysis (FTA)
3. Identifikasi consequence : Mengidentifikasi konsekuensi kecelakaan dari output diagram
Event Tree Analysis (ETA)
4. Menentukan barier untuk prevention : Menentukan langkah pencegahan terhadap
penyebab kecelakaan yang terjadi.
5. Menentukan barier untuk mitigation : Menentukan langkah pengurangan terhadap akibat
kecelakaan yang terjadi
6. Mendokumentasikan hasil bow-tie : Dokumen seluruh proses pada bow-tie diagram
diperlukan untuk pembaruan informasi yang baru

20

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1

Diagram Alir Metodologi Penelitian

Penjelasan mengenai tugas akhir dapat dilihat pada diagram alir atau flow chart
dibawah ini :
Start

Perumusan Masalah

Studi Literatur dan


Daftar pustaka

Pengumpulan Data
Proyek Pembangunan
dermaga

Pengolahan Data

IdentifikasiETA

Identifikasi FTA

Hasil Identifikasi
FTA-ETA
Membuat Bow-tie
Analisis
Analisa &
Pembahasan

21

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

3.2

Prosedur Penelitian
Selesai
Adapun prosedur dan langkah-langkah penelitian dalam Tugas Akhir ini

dijelaskansebagaiberikut:
1. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Dalam melakukan sebuah penelitian tahap awal yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi masalah yang akan diangkat dalam topik tugas akhir. Identifikasi
merupakan suatu pernyataan bahwa terdapat suatu permasalahan yang akan dijelaskan
penyebabnya serta bagaimana langkah penyelesaiannya. Dari perumusan masalah kemudian
ditetapkan tujuan penelitian agar penelitian menjadi jelas dan terarah. Selanjutnya dilakukan
studi literatur dan studi lapangan untuk mencari referensi serta penelitian terdahulu yang
kemudian dapat dijadikan perbandingan mengenai gap yang ditemukan.
2. Studi Literatur
Untuk membantu dalam penulisan tugas akhir ini diperlukan banyak literaturliteratur
yang mendukung, yang berfungsi sebagai pengembangan wawasan dan analisis. Adapun studi
literatur yang diperlukan antara lain:
a. Studi mengenai proses pekerjaan proyek Calang
b. Studi mengenai manajemen proyek dan risk assessment.
c. Studi mengenai Fault Tree Analysis dan Event Tree Analysis.
3. Pengumpulan Data.
Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data yang diperlukan sebagai bahan untuk
mendukung hipotesa dari penelitian. Data yang akan diolah berkaitan dengan evaluasi kinerja
proyek sebagai bahan analisis dan kondisi eksisting dari organisasi proyek. Data yang
diperlukan antara lain:
a. Data schedule awal pengerjaan proyek.
b. Data mengenai waktu jam kerja harian.
22

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

c. Data mengenai jumlah pekerja yang terlibat.


d. Data mengenai fasilitas (mesin dan peralatan) yang dimiliki.
4. Analisis Data dan Pembahasan
Dari data-data yang telah diperoleh, maka akan dilakukan analisis dan pembahasan,
diantaranya:
a. Menganalisis hasil wawancara untuk menemukan item pekerjaan yang mengalami
keterlambatan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi item pekerjaan yang
mengalami keterlambatan.
b. Membuat gambar konstruksi FTA dari pekerjaan proyek Calang
c. Membuat gambar konstruksi ETA dari pekerjaan proyek Calang
5. Kesimpulan dan Saran
Pada tahap akhir penelitian dibutuhkan analisis dari pengolahan data yang telah
dilakukan. Dengan adanya kesimpulan dari penelitian maka dapat disusun saran-saran yang
berguna bagi peningkatan kinerja perusahaan, proyek dan bagi pengembangan penelitian
selanjutnya.

23

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

IV. DAFTAR PUSTAKA


Abd. Majid M.Z. and Ronald Mc Caffer. (1997), Factors of Non Excusable Delays That
Influence Contractor's Performance, Journal of Construction

Engineering and

Management
Alifen, R. S, Setiawan, R. S, Sunarto, A. 2000.Analisa What If Sebagai Metode
AntisipasiKeterlambatan Durasi Proyek,

DimensiTeknik Sipil, Vol. 2 No. 1,

Maret.
Brown, D. B., 1976, System Analysis & Design For Safety, Englewood Cliffs: PrenticeHall.
Ericson A. Clifton, 2005. Hazard Analysis Techniques for System Safety. JohnWiley &
Sons, Inc., Hoboken, New Jersey
Ervianto, Wulfram I. 2004.Manajemen Proyek Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
Foster S. Thomas. 2004, Managing Quality: An Integrative Approach. Pearson Prentice
Hall. USA
Ilmusipil.com. 2009. http://www.ilmusipil.com/time-schedule-proyek
Kocecioglu, D., 1991, Reliablity Engineering Handbook, Englewood Cliffs: PrenticeHall,Volume 2.
Nizar, Chairil. Manajemen Proyek. Ilmusipil.com. 25 Desember 2011. 1 November 2014
www.ilmusipil.com/manajemen-proyek
Proboyo, B. 1999. Keterlambatan WaktuPelaksanaan Proyek : Klasifikasi DanPeringkat
Dari Penyebab-Penyebabnya,Dimensi Teknik Sipil, Vol. 1 No. 2,September.
Rosyid, D. M., 2007, Pengantar Rekayasa Keandalan, Airlangga University Press,
Surabaya.
Salim, Abbas A, Drs. 1994. Manajemen Pelabuhan. Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.
Soeharto, Iman. 1995. Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional. Cetakan
Pertama, Erlangga. Jakarta.
24

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

Thomas L. Saaty Vol. VI of the AHP Series, , 478 pp., RWS Publ., 2000 (revised).
VI.

SISTEMATIKA LAPORAN/BUKU TUGAS AKHIR


Sistematika yang digunakan dalam tugas akhir ini, antara lain:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini, menjelaskan tentang hal apa saja yang melatarbelakangi sehingga studi
ini dilakukan, permasalahan apa yang akan dibahas, tujuan yang ingin dicapai, manfaat
yang diperoleh dari studi ini, batasan-batasan masalah yang diterapkan, dan sistematika
penulisan yang digunakan dalam tugas akhir ini.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
Selama proses pengerjaan dan penyelesaian tugas akhir ini, penulis menggunakan
dasar-dasar teori, berbagai macam persamaan dan rumus serta software, sehingga dalam
bab ini akan dicantumkan hal-hal tersebut sebagai tinjauan pustaka.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Bab ini lebih menguraikan tentang tahapan-tahapan dan metode yang digunakan untuk
mengerjakan tugas akhir ini.
BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN
Pada bab ini membahas bagaimana untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat
dalam tugas akhir ini. Selain itu, validasi, analisis, pengolahan, dan pembahasan data
hasil dari output pemodelan juga akan dibahas pada bab ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi kesimpulan dari tugas akhir, hasil dari analisis, pembahasan yang dilakukan serta
saran-saran yang perlu diberikan untuk penelitian lebih lanjut.Bab ini juga untuk
menjawab permasalahan yang telah di rumuskan pada Bab I.
25

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

VII. RENCANA KEGIATAN TUGAS AKHIR


No.
1
2
3
4
5
6

KEGIATAN

BULAN KE2
3
4
5

Studi literatur
Pengumpulan data
Pengolahan data
Analisis dan pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Penyusunan Laporan

26

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

VIII. HASIL EVALUASI PROPOSAL TUGAS AKHIR


Setelah membaca, mempelajari, dan menimbang rancangan usulan penelitian ini, maka Tim
Dosen tersebut pada daftar di bawah ini memutuskan untuk: (Lingkari salah satu pilihan di bawah ini)
1. Menolak dan diganti judulnya.
2. Menerima tanpa perbaikan / syarat.
3. Menerima dengan perbaikan / syarat.
Dengan Dosen pembimbing sebagai berikut :
1. .........
2. ......
3. ..
IX. DAFTAR PERBAIKAN PROPOSAL TUGAS AKHIR
N
o
1.
2.
3.
4.

Nama

Tanggal

Tanda Tangan

27

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN


JURUSAN TEKNIK KELAUTAN

Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111

Telp. (031) 5928105, 5994251-55 Ext. 1105


Fax. : (031) 5928105
E-mail: kajur_tkelautan@oe.its.ac.id

X. PENGESAHAN
Nama mahasiswa

: Prathama Putra Wiryawan

NRP

: 4309100027

JUDUL

: Keterlambatan Proyek Pembangunan Dermaga Pelabuhan Laut


Calang

Mengetahui dan Menyetujui :


Surabaya,29 Juli 2015

Dosen Pembimbing I

Dosen Pembimbing II

Prof. Daniel. M. Rosyid. Ph.D


NIP. 196107021988031003

Silvianita ST, M.Sc, Ph.D


NIP. 198308062006042001

Ketua Jurusan Teknik Kelautan


FTK - ITS

Suntoyo,ST., M.Eng, Ph.D


NIP.197107231995121001
28

Anda mungkin juga menyukai